Uraian Pendahuluan
2.2. Tujuan :
Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah pengendalian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan
konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta
tepat waktu dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L).
3. Sasaran Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi jalan
dan jembatan ini adalah tercapainya hasil pekerjaan preservasi jalan dan
jembatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan, sehingga
kinerja jalan dan jembatan yang ditangani dapat memberikan layanannya
sesuai dengan umur desain yang direncanakan.
Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen yang
bersangkutan, khususnya dalam hal menyangkut masalah penjaminan mutu
pekerjaan, administrasi teknis, progres keluaran pekerjaan dan
pengendalian pekerjaan di lapangan dapat dilimpahkan kepada Penyedia
Jasa Konsultansi ini.
Ruang Lingkup
11. Lingkup 1. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Lingkup kegiatan ini meliputi :
1. Persiapan :
a) Menyusun Program Mutu Pengawasan Pekerjaan.
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi, termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan
lalu-lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan.
c) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan Rapat
Persiapan Pelaksanaan / Pre Construction Meeting (PCM) dan
memeriksa Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam
Berita Acara sebagai Dokumen Kegiatan.
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
i. Laporan Harian
ii. Laporan Mingguan
iii. Laporan Bulanan.
iv. Laporan Teknis (jika diperlukan).
v. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.
vi. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi
laporan kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
vii. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan
penerimaan hasil pekerjaan.
viii. Bentuk perhitungan-perhitungan volume data dan Sertifikat
Pembayaran.
ix. Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan
pengujian bahan.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari
masing-masing personil Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi.
g) Menjelaskan rencana kerja Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
kepada PPK Pekerjaan Konstruksi:
h) Menyampaikan dan mempresentasikan Program Mutu kepada PPK
Pekerjaan Konstruksi pada saat PCM.
i) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji Rencana
Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) penyedia jasa konstruksi.
j) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak
terkait pelaksanaan pekerjaan.
k) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan
pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
l) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan
kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa.
m) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan Penyedia Jasa.
n) Mengecek masa berlaku kalibrasi peralatan yang akan digunakan
oleh Penyedia Jasa.
o) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang
jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
p) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada
Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
q) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja yang
diajukan oleh Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas
pekerjaan.
r) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia
Jasa.
s) Membuat daftar kekurangan (Defect & Deficiencies) berdasarkan
hasil pemeriksaan lapangan.
t) Membantu PPK dalam pengecekan data administrasi dan teknis
pekerjaan.
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu
memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan secara profesional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly certificate (MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progres pekerjaan di lapangan dan
membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan
kepada Pengguna Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya
perubahan kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran topografi yang
dilakukan Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi
pemenuhan tingkat layanan jalan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
k) Melaksanakan koordinasi dengan Konsultan Core Team Satker
P2JN Provinsi Jawa Tengah dan Konsultan Manajemen Proyek
(KMP) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – D.I.
Yogyakarta.
12. Keluaran Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi administrasi laporan seluruh
kegiatan, Konsultan Pengawas diwajibkan untuk membuat laporan secara
detail dan lengkap sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan-laporan / bukti kegiatan yang mendukung pekerjaan pengawasan
paket ini antara lain :
1. Laporan Program Mutu
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Bulanan K3
5. Laporan Triwulan
6. Laporan Akhir
Laporan berisi kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi (Soft Copy dan
Hard Copy). Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun
dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar. Ukuran
kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm).
13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang
Material, dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Personil dan a. Laporan dan Data (Bila ada)
Fasilitas dari Kumpulan laporan dan data hasil pengawasan terdahulu serta fotografi.
Pejabat b. Staf Pengawas/Pendamping
Pembuat Dalam menjalankan tugasnya konsultan penyedia jasa harus selalu
Komitmen melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Konsultan Core Team,
Project Officer (PO) PPK Pengawasan Satker P2JN Prov. Jateng dan
PPK Fisik dan/atau staf pengawas yang ditunjuk.
c. Akomodasi dan Ruangan Kantor (Bila ada)
Akomodasi dan Ruang Kantor harus disediakan oleh penyedia jasa
sendiri dengan cara sewa.
14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Material dari peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa dengan cara pembelian atau sewa sesuai dengan volume dan satuan dalam
Konsultansi perincian biaya.
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa
adalah sebagai berikut :
Jangka
Jumlah
No Jenis Biaya Waktu Kuantitas
(unit)
(bulan)
1 Sewa Kantor Lapangan 1 11 11
Sewa Computer, Monitor atau
2 1 11 11
Lap Top dan Printer
4 Sewa Kendaraan Roda 4 1 11 11
5 Sewa Kendaraan Roda 2 1 11 11
6 Sewa Kendaraan Roda 2 6 6 36
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 11,00 (Sebelas Koma
Penyelesaian Nol) bulan kalender Tahun Anggaran 2022.
Pekerjaan Orang-bulan (OB/MM) tenaga ahli, dan tenaga pendukung dapat dilihat
pada volume dan satuan dalam perincian biaya.
Kualifikasi
Posisi Tingkat Keahl Pengalaman Status
Pendidikan ian Tenaga
dan Jurusan Ahli
Tenaga Pendukung :
Inspector 1
Inspector 2 SMU/sede-
SMU/
rajat : 5
Sederajat
Inspector 3 Tahun
D3 Teknik -
Surveyor 1 D3 : 3 tetap /
Sipil
Tahun tidak
Surveyor 1 tetap
S1 Teknik
S1 : 1
Lab. Teknisi 1 Sipil
Tahun
Lab. Teknisi 2
Administrasi / SMU/
- -
Sekretaris / Opkom sederajat
b. Surveyor
Surveyor minimal lulusan SMU/sederajat, harus mempunyai
pengalaman pekerjaan sejenis (jalan) minimal 5 (lima) tahun, lulusan
D3 Teknik Sipil dengan pengalaman pekerjaan sejenis (Jalan) minimal
3 (tiga) tahun dan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman pekerjaan sejenis
(Jalan) minimal 1 (satu) tahun.
Tugas utama Surveyor adalah pengendalian kegiatan yang berhubungan
dengan aspek desain dan pengukuran di lapangan sepanjang waktu
pelaksanaan proyek. Surveyor bertanggung jawab kepada Inspection &
Quality Engineer dan akan bekerjasama dengan baik dengan Kepala
Satuan Kerja Fisik dimana dia ditempatkan. Surveyor berkedudukan di
lapangan (site) di mana dia ditugaskan.
Tugas dan kewajiban Surveyor adalah mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
1) Membantu Supervision Engineer dalam kegiatan survey/
pengukuran diantaranya pengukuran topografi lapangan dan
melakukan penyusunan dan penggambaran data-data lapangan.
2) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan Penyedia untuk
memastikan metode pengukuran dilaksanakan dengan prosedur
yang benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan detail desain.
3) Membantu Inspection & Quality Engineer mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dari aspek kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen
kontrak.
4) Bertanggungjawab pada Inspection & Quality Engineer untuk
mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia;
5) Memeriksa dimensi gambar kerja Penyedia berdasarkan gambar
rencana.
6) Mengawasi dan memberi pengarahan dan pelaksanaan pengukuran
pekerjaan agar sesuai prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
7) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan Penyedia untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili
kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran
terakhir;
8) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana.
c. Lab. Teknisi
Lab. Teknisi minimal lulusan SMU/ sederajat, harus mempunyai
pengalaman pekerjaan sejenis (jalan) minimal 5 (lima) tahun, lulusan
D3 Teknik Sipil dengan pengalaman pekerjaan sejenis (jalan) minimal 3
(tiga) tahun dan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman pekerjaan sejenis
(jalan) minimal 1 (satu) tahun.
Tugas utama Lab. Teknisi adalah pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek mutu bahan dan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam Dokumen
Kontrak
Lab. Teknisi bertanggung jawab kepada Inspection & Quality Engineer
dan akan bekerjasama dengan baik dengan Kepala Satuan Kerja Fisik/
PPK Pekerjaan Konstruksi di mana dia ditempatkan. Lab. Teknisi
berkedudukan di lapangan (site) di mana dia ditugaskan.
Tugas dan tanggung jawab Lab. Teknisi mencakup, tapi tidak terbatas
pada hal-hal sebagai berikut :
1) Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Inspection & Quality
Engineer, serta mengusahakan agar Supervision Engineer dan PPK
Pekerjaan Konstruksi selalu mendapat informasi yang diperlukan
sehubungan dengan pengendalian mutu.
2) Membantu melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas
pengaturan personil dan peralatan laboratorium Penyedia, agar
pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam
Dokumen Kontrak.
3) Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua kegiatan
pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan laporan
kepada Inspection & Quality Engineer setiap timbul permasalahan
sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
4) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan uji mutu pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia sehingga baik jumlah benda uji mutu dan
mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis.
Selain itu diperlukan tenaga pendukung untuk membantu kelancaran
kegiatan yakni Administrasi / Sekretaris/ Opkom. Administrasi / Sekretaris/
Opkom minimal lulusan SMU/sederajat dan harus menguasai adminstrasi
perkantoran, menguasai aplikasi software computer. Tugas utama Operator
Komputer adalah membantu dalam membuat laporan-laporan dan
memasukkan data-data.
18. Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Pekerjaan
Laporan
19. Program Mutu Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 15/SE/M/2019 Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi
wajib menyusun Program Mutu setelah dilaksanakan penandatanganan
kontrak dan Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi menerima Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi
wajib mempresentasikan dan menyerahkan Program Mutu sebagai
penjaminan mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat
persiapan pelaksanaan pekerjaan untuk dibahas dan disetujui oleh PPK
Pengawasan dan Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Jawa Tengah. Program Mutu yang telah disetujui
menjadi acuan pelaksanaan pekerjaan konsultansi konstruksi.
Program Mutu dibuat sebanyak 5 (lima) buku yang terdiri dari 1 (satu) asli
dan 4 (empat) copy yang harus disampaikan tidak lebih dari 30 (tiga puluh)
hari setelah dimulainya pekerjaan dan disertakan dengan laporan RKK
Pengawasan dibuat sebanyak 5 (lima) buku yang terdiri dari 1 (satu)
asli dan 4 (empat) copy, Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi wajib
memutakhirkan Program Mutu apabila terdapat perubahan persyaratan
dalam pelaksanaan pekerjaan agar tetap memenuhi persyaratan hasil
pekerjaan.
Bentuk Program Mutu tersusun sebagai berikut:
− Lembar Pengesahan
− Sejarah dokumen
− Daftar Isi
1. Umum
2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu Kegiatan
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi
5. Struktur Organisasi
6. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
9. Jadwal Peralatan
10. Jadwal Material
11. Jadwal Personil
12. Jadwal Arus Kas
13. Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi,
Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya
14. Jadwal Kriteria Penerimaan
15. Daftar Induk Dokumen
16. Daftar Induk Rekaman / Bukti Kerja
17. Lampiran
20. Laporan Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya pekerjaan,
Pendahuluan Konsultan Pengawas harus menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan
pendahuluan (Soft Copy dan Hard Copy) yang isinya melaporkan mengenai
jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap
dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-
personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif dilapangan.
21. Laporan Pada setiap akhir bulan kalender, konsultan harus membuat laporan
Bulanan bulanan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku (Soft Copy dan Hard Copy) setiap
paket pekerjaan.
Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, keadaan cuaca, juga permasalahan yang
dialami oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi / Penyedia Jasa Konsultansi
bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan memberikan
rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/ menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Jadwal pengiriman laporan paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan
berikutnya. Pengiriman laporan ke instansi-instansi lain melalui PPK
Pengawasan, Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Jawa Tengah.
Laporan Teknis
Laporan ini hanya dibuat bila ada perubahan (revisi) desain yang
memerlukan justifikasi teknis pada setiap perubahan desain atau setiap
terjadinya perubahan kinerja pekerjaan. Laporan ini dimasukkan /
dijadikan satu dengan laporan bulanan.
Laporan Pengujian Mutu
Laporan ini dibuat bilamana terdapat kegiatan pengujian bahan dan/atau
mutu hasil pekerjaan, baik di laboratorium maupun di lapangan yang
dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari
semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti
pengujian pada formulir laboratorium / lapangan cukup disertakan
beberapa lembar yang mewakili. Laporan ini dimasukkan / dijadikan satu
dengan laporan bulanan.
23. Laporan Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak 5 (lima)
Triwulan buku (Soft Copy dan Hard Copy). Isi laporan ini lebih lengkap dari laporan
kemajuan bulanan karena termasuk ringkasan atau risalah mengenai variasi
dan perintah perubahan (change order) kontrak bila ada, risalah hasil
pengendalian mutu, status tuntutan-tuntutan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dan hal-hal lain yang menyangkut isi kontrak pada periode
laporan yang bersangkutan.
Jadwal pengiriman laporan paling lambat setiap tanggal 5 pada awal
triwulan berikutnya. Pengiriman laporan ke instansi-instansi lain melalui
PPK Pengawasan, Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Jawa Tengah.
24. Laporan Akhir Pada akhir masa layanan, Konsultan Pengawas harus menyerahkan laporan
akhir sebanyak 5 (lima) set, untuk setiap paket fisik dilengkapi dengan as
built drawing dan foto dokumentasi proyek (Soft Copy dan Hard Copy).
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara ringkas
dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya
pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi
sumber material dan hasil pengujian mutu pekerjaan, personil konsultan
dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi yang terlibat, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang cara
pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang kemungkinan
besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, serta saran-
saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan pada proyek-proyek
berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang akan ditangani oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga. Untuk memudahkan penjilidan dan
penggunaannya, laporan akhir ini dapat dibuat menjadi beberapa buku
yang terpisah.
Hal-Hal Lain
25. Pendayagunaa 25.1 Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
n Tenaga Ahli dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
dan Produksi ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
Dalam Negeri keterbatasan kompetensi dalam negeri.
25.2 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang
mengutamakan tenaga ahli dalam negeri.
25.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi konstruksi
dimungkinkan menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan
perangkat lunak yang berasal dari luar negeri (impor) dengan
ketentuan:
a) penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat
diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang
nyata, dan diusahakan secara terencana untuk semaksimal
mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia;
b) komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau
c) semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di
dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan.
26. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi yaitu membuat perjanjian kemitraan kerja sama operasi (KSO)
yang ditanda tangani kedua belah pihak di atas meterai Rp 10.000,-.
27. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berupa Standar
Pengumpulan Teknis yang memenuhi persyaratan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Data Perumahan Rakyat.
Lapangan
28. Alih Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia
Pengetahuan jasa dapat mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat
Komitmen.