Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VI
PEKERJAAN PINTU AIR

6.1. Umum

Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode pelaksanaan


pekerjaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran pelaksanaan
pekerjaan pintu.
Pedoman ini mencakup perencanaan, pengadaan, pengujian, finishing, pengecatan,
pengiriman ke lokasi pekerjaan, penyetelan yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.

6.2. Acuan Normatif


Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 03-3399-1994 : Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu Di Laboratorium
- SNI 03-3400-1994 : Metode Pengujian Kuat Geser Kayu Di Laboratorium
- SNI 03-3527-1994 : Mutu Kayu Bangunan
- SNI 03-3958-1995 : Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu Di Laboratorium
- SNI 03-3959-1991 : Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Di Laboratorium
- SNI 03-3960-1995: Metode Pengujian Modulus Elastisitas Lentur Kayu di
Laboratorium
- SNI 03-3972-1995 : Metode Pengujian Modulus Elastisitas Lentur Kayu
Konstruksi Berukuran Struktural
- SNI 03-3973-1995 : Metode Pengujian Modulus Elastisitas Tekan dan Kuat Tekan
Sejajar Serat Kayu Konstruksi Berukuran Struktural
- SNI 03-3974-1995 : Metode Pengujian Modulus Geser Kayu Konstruksi
Berukuran Struktural
- SNI 03-3975-1995 : Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Konstruksi Berukuran
Struktural.

VI - 1
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

- SNI 03-6861.1-2002 : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian – A (Bahan Bangunan


Bukan Logam)
- SNI 03-6861.2-2002 : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian – B (Bahan Bangunan
Dari Besi/Baja)
- SNI 03-6861.3-2002 : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian – C (Bahan Bangunan
Dari Logam Bukan Besi)

6.3. Ketentuan dan Persyaratan


Ketentuan dan persyaratan umum yang perlu diperhatikan dalam pedoman
spesifikasi teknis pekerjaan pintu ini harus memuat :
1. Toleransi Dimensi
 Pekerjaan besi/baja
a) Batang sambungan geser (struts)
Penyimpangan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari masing-
masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm, dipilih yang
lebih besar.
b) Permukaan yang Dikerjakan dengan Mesin
Penyimpangan permukaan bidang kontak yang dikerjakan dengan mesin
tidak boleh lebih dari 0,25 mm untuk permukaan yang dapat dipahat
dalam suatu segi empat dengan sisi 0,5 m
 Diameter Lubang
Lubang pada elemen utama : +1,2 mm - 0,4 mm
Lubang pada elemen sekunder : +1,8 mm - 0,4 mm
 Alinyemen Lubang
Elemen utama, dibuat di bengkel : ± 0,4 mm
Elemen sekunder dibuat di lapangan : ± 0,6 mm
c) Pelenturan Alat Angkat maksimum permukaan terhadap permukaan
teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3
(tiga) meter
2. Pekerjaan Pengelasan.
Penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran bagian-
bagian yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kali ketebalan pada bagian
yang lebih tipis atau 3 mm untuk material yang tebalnya lebih besar 12 mm

VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

6.4. Persyaratan Bahan


1. Pekerjaan Daun Pintu
a) Pelat Baja.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan SNI 03-
6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja
b) Kayu.
Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80 mm, 100
mm dan 120 mm.
Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratan kekuatan
lentur yang pengujian sesuai SNI 03–3959–1995, Metode Pengujian Kuat
Lentur Kayu di Laboratorium dan persyaratan pengujian kuat Tekan sesuai
SNI 03–3958– 1995, Metode Pengujian Kuat tekan Kayu di Laboratorium
dan sebelum dipasang harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI 03–3233–
1009, Tata Cara Pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung.
2. Pekerjaan pengecatan
Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur maupun
kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka agar
tahan terhadap cuaca harus dicat dengan “coaltar epoxy resin”, Pengecatan
Komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 06 – 6452 – 2000,
Metode Pengujian cat bitumen sebagai lapis pelindung
3. Pekerjaan alat angkat
a) Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang
dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka
pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
b) Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat batang
Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan,
maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI
036861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja;
c) Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air pada
beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan
maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1
(satu) milimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter
VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

6.5. Persyaratan Kerja


1. Daun Pintu
a) Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka utama penyekat dan
komponen lain yang diperlukan. Pintu yang digunakan harus sesuai dengan
Gambar dengan konstruksi las, lebar dan tinggi bersih daun pintu;
b) Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam spesifikasi ini maka
Penyedia Jasa harus membuatnya dengan persetujuan Direksi;
c) Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal minimum pelat pintu air
adalah 6 (enam) mm, termasuk ke longgaran korosi 2 (dua) milimeter;
d) Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan kelonggaran korosi 2
(dua) milimeter. Lendutan balok pada beban penuh harus kurang dari 1/800
bentang pada beban maximum;
e) Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada pintu dengan baut, mur
dan cincin baja. Seal harus disambung pada ujungnya dengan cara
divulkanisir agar menerus. Tegangan tarik pada sambungan harus lebih besar
dari 50% (lima puluh persen) pada bagian tanpa sambungan. Seal harus
dibentuk sedemikian sehingga dapat menahan air dengan baik.
2. Kerangka Pintu
Setiap rangka pintu harus terdiri dari kerangka ambang dasar pintu, kerangka
atas dan kerangka tarik/sponing dan semua komponen lain yang diperlukan pada
pemasangan rangka pintu yang lengkap dan memudahkan operasi pintu. Jika
konstruksi rangka pintu tidak dijelaskan secara rinci disini, maka harus dibuat
oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
a) Kerangka Ambang
Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari puntir dan
bengkokan agar tidak terjadi bocoran dibawah pintu. Kerangka ambang harus
direncanakan agar dapat meneruskan gaya – gaya yang terjadi pada beton
atau pasangan batu kali tanpa terjadi pelenturan.
b) Kerangka Sponing
Kerangka sponing harus mampu meneruskan tekanan air pada beton.
Permukaan rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum
permukaan terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter
pada setiap panjang 3 (tiga) meter. Permukaan harus dikerjakan dengan
mesin dan diperkeras untuk memberikan perlindungan terhadap keausan.
VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

c) Kerangka Atas
Balok atas harus diletakkan diatas rangka samping dan harus mendukung
pengangkat roda gigi. Balok atas harus mampu menahan beban pengangkat.
3. Stang
a) Umum
Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara manual dan
tenaga listrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan,
menurunkan dan memegang pintu. Stang harus terdiri dari peralatan
mekanis/listrik, yaitu : tumpuan, mur penggerak, roda gigi, handel pemutar
dan komponen lain yang memerlukan pengoperasian secara efisien. Stang
harus direncanakan agar mampu menahan beban yang terjadi. Jika konstruksi
stang yang perinciannya tidak diterangkan disini, maka harus dibuat oleh
Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
b) Peralatan Mekanis, meliputi :
1. Tumpuan/bantalan
Tumpuan harus berupa tipe bola, silinder atau datar
2. Roda gigi reduksi
Semua roda gigi, kecuali roda gigi reduksi yang terbuat dari brons pospor
tuang, harus dibuat dari baja tuang atau baja tempa. Roda gigi dan
bantalan harus cukup kaku terhadap gerakan. Roda gigi harus mempunyai
“rumah” yang dapat dilepaskan untuk memudahkan pelumasan.
3. Kloping
Kloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk penyesuaian dan
pelekatan secara tetap pada tongkat sesudah penyesuaian kedudukan
pintu dilapangan.
4. Ulir Pengangkatan
Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau bahan lain yang
disetujui dan dikerjakan dengan mesin. Ulir pengangkat yang dapat
dihubungkan dengan roda gigi pinggir harus terdiri dari penopang roda gigi
dan bantalan pemandu sebagai penguat.
5. Tongkat Penghubung
Tongkat penghubung dibuat dari batang baja.
6. Handel Operasi Manual
Setiap sebatang harus dilengkapi dengan handel operasi manual yang
VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

dapat mengangkat beban penuh sebagaimana direncanakan. Gaya untuk


memutar alat harus lebih kecil dari 15 (lima belas) kilogram.

6.6. Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis
pekerjaan pintu ini harus memuat :
6.6.1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan pintu pada dasarnya tergantung pada beban dan
tegangan rencana, yang meliputi :
- Pintu harus direncaakan dengan kondisi Beban air dan Reaksi yang
diakibatkan oleh berat sendiri. Semua beban yang akan terjadi pada
saat awal, menaikkan atau menurunkan pintu.
- Beban – beban pada rangka pintu terdiri dari beban pada tumpuan,
beban karet sekat dan semua beban lain yang diakibatkan
pengoperasian pintu dan perangkat. Rangka pintu harus mampu
meneruskan beban dari karet sekat pintu ke beton atau pasangan batu
kali pada bangunan.
- Alat pengangkat harus direncanakan untuk menaikkan, menurunkan
dan
memegang pintu pada setiap posisi di antara keadaan pintu tertutup
dan pintu terbuka penuh. Ketinggian pengangkatan harus seperti pada
gambar. Kapasitas rata – rata pengangkat, tongkat ulir harus mampu
menaikkan atau menurunkan pintu pada kombinasi yang paling
membahayakan.

6.7. Pemasangan dan Pengujian di Lapangan


a) Rangka Pintu
 Rangka pintu harus dirakit dan dipasang pada tempatnya seperti gambar
yang telah disetujui pada posisi yang sesuai dengan toleransi yang diizinkan.
Letak baut atau perlengkapan lain harus dipasang pada rangka pintu dengan
posisi yang tepat.
 Ikatan antara rangka pintu dan penopang harus kuat sehingga pada saat
beton dicor tidak akan merubah posisi rangka pintu. Jika diperlukan untuk
menjamin posisi yang tepat dapat dilengkapi dengan penjepit tambahan.
VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

 Pemasangan seal karet harus hati–hati agar terletak pada permukaan yang
tepat sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Pengecoran tidak diperkenankan
bila belum dirakit dengan lengkap dan teliti. Sewaktu pengecoran beton harus
diperiksa agar ukuran dan bentuknya sesuai gambar dan dalam batas
toleransi. Jika terjadi kesalahan harus segera diperbaiki.
b) Pintu
Pintu harus dirakit dan dipasang sesuai gambar detail yang disetujui. Pintu–pintu
harus dirakit dan dipasang sesuai dengan toleransi yang diizinkan.
c) Pengangkat
1. Sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, sponing, alur dan lubang oli
harus dibersihkan dan dilumasi dengan oli dan gomok yang akan disetujui.
Sesudah dirakit, setiap sistim pelumasan harus diperiksa. Setiap pengangkat,
lengkap dengan perlengkapannya, harus dipasang sesui dengan gambar
yang disetujui. Pengangkatan harus diletakkan dan distel sehingga sesuai
dengan alat pengangkat pintu.
2. Sesudah pemasangan pengangkat dan sebelum dihubungkan dengan pintu,
pengangkat harus dioperasikan dan diperiksa, sesudah selesai pemeriksaan
tersebut, mur penggerak dihubungkan dengan pintu dan stang, kemudian
ditest dandistel sehingga dapat dioperasikan dengan tepat. Setiap kerusakan
atau ketidak tepatan operasi yang ditemukan selama pengujian harus
diperbaiki dan prosedur pengujian diulang kembali.
d) Pengecatan
- Setiap ketebalan pengecatan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan;
- Permukaan yang sudah siap harus dicat dasar sesuai dengan petunjuk
pengecatan dari pabrik;
- Permukaan harus dibersihkan sesaat sebelum pengecatan;
- Pengecatan lapis awal dan lapis akhir harus sesuai dengan cara dan peralatan
yang disarankan dari pabrik;
- Cat yang dipakai harus mempunyai masa pemakaian tidak kurang dari 1
(satu) tahun dalam keadaan segala cuaca di lokasi pekerjaan;
- Penyedia jasa harus menyediakan cat yang cukup untuk pengecatan di
lapangan dan pengecatan perbaikan di bengkel;
- Semua pengecatan, harus dilakukan secara rata dan halus pada permukaan.
VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

- Cat harus diaduk seluruhnya, ditapis dan dijaga kekentalannya agar seragam
- selama dipergunakan;
- Tidak diperkenankan melakukan pengecatan pada permukaan logam yang
suhunya kurang dari 10 derajat Celcius;
- Permukaan yang akan dilapisi cat harus bebas dari kelembaban selama
pengecatan;
- Pengecatan dilakukan dengan kuas atau semprot;
- Pengecatan lapis pertama, dilakukan langsung sesudah penyiapan
permukaan.
- Tiap lapis harus dibiarkan kering dan mengeras lebih dahulu seluruhnya
- sebelum dilakukan pengecatan berikutnya;
- Cat yang diproduksi oleh pabrik yang mempunyai nama baik dan disetujui
olehDireksi Pekerjaan;
e) Pengelasan
- Semua pekerjaan las yang diperlukan pada pembuatan dan pemasangan
pintu
dan perlengkapan dikerjakan dengan tenaga dengan cara las lindung busur
metal atau las busur otomatis;
- Tes tembus warna harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa, jika diperlukan oleh
standar spesifikasi ini atau kriteria perencanaan ini;
- Alat ukur yang sesuai harus terpasang untuk pembacaan arus dan tegangan
listrik selama pengelasan berlangsung;
- Semua bagian yang di las yang merupakan pekerjaan akhir dengan mesin
harus di las dahulu sebelum dimesin, kecuali tercantum ketentuan lain;
- Semua pengelasan harus tidak terputus dan kedap air. Ukuran minimum
batang las 4,5 mm;

6.8. Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis
pekerjaan lain-lain ini memuat :
a) Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan yang

VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

telah diterima harus sesuai dengan ketentuan dan persyaratan (berlaku untuk
semua jenis pekerjaan).
b) Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dan
dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan (berlaku untuk semua jenis
pekerjaan).

6.9. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi


teknis pekerjaan pintu harus memuat :
a) Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran atas pintu yang disediakan dan dipasang pada
bangunan harus diukur berdasarkan biaya penyediaan dan biaya pemasangan.
b) Dasar Pembayaran
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan pintu dibuat berdasarkan harga
satuan per unit seperti yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya,
mencakup biaya–biaya pengadaan material, pengangkutan, penurunan,
pemotongan, finishing, pengecatan semua bahan, upah pekerja, peralatan yang
diperlukan dan penyediaansemua perangkat keras yang diperlukan termasuk
besi beton dan lain – lain.

VI - 8
Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi ( Lokal 16P )

Anda mungkin juga menyukai