Anda di halaman 1dari 21

SPESIFIKASI KHUSUS

HIDROMEKANIKAL & ELEKTRIKAL

REHABILITASI BENDUNGAN …………?

0
A. DATA TEKNIS PERENCANAAN
1) Spesifikasi Teknis Daun Pintu
No Diskripsi Dimensi Bahan
1 Skin Plate Plat baja PxL, t=10mm SS 400
2 Rangka UNP PxLxt mm SS 400
3 Vertical rip Plat Baja PxL, t=10mm SS 400
4 P-Rubber seal PxLxDia Neophrene
5 L-Rubber seal PxL Neophrene
6 Sealing Pad PxLx t mm Bronze
7 Plat Penjepit seal PxL SUS 304
8 Pengarah depan Blok 25x40x80 SUS 304
9 Pengarah samping Plat 20x40x80 SS 400
10 Mur dan Baut Metric SUS 304

2) Pintu Intake
- Elevasi dasar pintu: EL + 92.00m
- Tinggi muka air normal: EL + 99.00m
- Tinggi muka air banjir: EL + 100.00m
- Elevasi dasar lantai menara operasional: EL +102.00m
- Ukuran bentang pintu (B)=1800mm, tinggi (H)=1700mm
3) Pintu Penguras
- Elevasi dasar pintu: EL + 91.00m
- Tinggi muka air normal: EL + 99.00m
- Tinggi muka air banjir: EL + 100.00m
- Elevasi dasar lantai menara operasional: EL +102.00m
- Ukuran bentang pintu (B)=1800mm, tinggi (H)=1700mm
4) Pintu Penguras di bangunan Outlet
- Ukuran bentang pintu (B)=1800mm, tinggi (H)=1700mm

B. DESAIN, KALKULASI DAN GAMBAR


Gambar-gambar dan spesifikasi dari dokumen penawaran merupakan
gambar referensi dalam mendesain. Kontraktor harus melakukan survey
dan pengukuran ulang di lapangan. Kontraktor harus mendesain semua

1
peralatan hidromekanikal yang akan difabrikasi maupun disuplai dan
menyampaikan secara rinci gambar-gambar fabrikasi dan kalkulasinya ke
Direksi Pekerjaan.
Gambar-gambar desain harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum dilakukan proses fabrikasi. Dan bila terdapat
modifikasi yang diperlukan maka kontraktor harus meminta persetujuan
dari Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
Kontraktor juga harus menyampaikan usulan metode instalasi disertai
gambar-gambar yang jelas guna mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus membuat gambar purna
bangun (As Built Drawing) dan buku Operasi dan Perawatan untuk
diserahkan ke Direksi Pekerjaan.

C. SPESIFIKASI STANDAR MATERIAL/BAHAN


1) Rangka Daun Pintu
Rangka pintu menggunakan material baja SS 400profil “U”yang
disatukan dengan las. Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus
mengikuti sesuai dengan SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan
bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja
2) Plat Daun Pintu
Daun pintumenggunakan material plat baja SS 400dengan ketebalan
10mm.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan
SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan
bangunan dari besi/baja.
3) Seal atau Karet Perapat
Seal atau karet perapat yang digunakan yaitu tipe Balok dan tipe
Note Balok. Tipe note balok umumnya dipasang pada perapat sisi
pier atau pada bagan atas (bentuk gorong-gorong) sedangkan tipe
balok dipasang sebagai perapat pada dasar pintu.
Karet penyekat harus cetakan dan bahan mutu tinggi, tipe tread
compound. Polimer dasar harus karet alam, suatu polimer ikatan
butadin dan sterin atau senyawa dari keduannya.
Campuran harus mengandung tidak kurang dari 70% volume dari
polimer dasar, dan sisanya terdiri dari reinforce corbon black,
zincoxide accelators, antioxidants, vukanizing agents dan/atau
plasticizers.
Campuran harus mempunyai sifat fisik sebagai tersebut dibawah ini.
Tabel 1. Sifat Fisik dan Batas Campuran
Sifat Batas Batas
- Kekuatan tarik minimum 210 kg/cm2
- Perpanjangan batas 450 minimum
- Kekerasan Durameter (dasar, tipe 50-70
- Berat Spesifik 1,1 -1,3
- Daya serap air (70% C selama 48 5% x terhadap berat
- Peruhahan akibat Kompresi 30%, maximum
(persentasi dari total lenturan
- Kekuatan tarik setelah penyepuhan 80% minimum tarik
bom Oksigen selama 48 jam pada kekuatan sebelum

4) Batang/Plat Brons
Batang dan pelat brons harus sesuai dengan SNI dan bermutu tersebut
dibawah ini:
(a) Brons Mangan
B25 atau yang sederajat yang disetujui.
(b) Brons Fosfor
B30 atau yang sederajat yang disetujui.
(c) Brons Alumunium
B44 atau yang sederajat yang disetujui.
5) Baut dan Mur
Baut, mur dan cincin terbuat dari baja tahan karat SUS (steinless
steel) dan baja harus memenuhi SNI atau yang sederajat yang
disetujui.
6) Roda Gigi
Bahan baja untuk roda gigi harus sesuai dengan SNI dan bermutu
sebagai berikut:
- Untuk roda gigi kerucut dan pinion
Mutu S45C dengan pengerjaan celup dingin dan temper, atau yang
sederajat yang disetujui.
- Untuk mur penggerak pintu, poros silang dan poros pinyon mutu
Bj 60 atau yang sederajat yang disetujui.
- Wire roof yang digunakan minimum Ø3/4” dengan standart SNI
kawat baja.
7) Kabel yang digunakan untuk jaringan bawah tanah menggunakan
NYY 3 x 2,5mm2. Sedangkan untuk kabel ke lampu menggunakan
adalah NYM 3 x 1,5mm2 yang dilindungi dengan pipa PVC ½”.
Semua kabel harus memenuhi standart SNI, LMK atau SPLN.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan kabel bila
perlu untuk menanamkan sepanjang yang diperlukan dari sumber
daya ke peralatan.
8) Tiang Lampu
Menggunakan pipa bulat ukuran 3” dan 2” bahan baja standar SNI
yang dilapisi cat dasar zinc chromate.
9) Lampu
Armatur dan lampu yang digunakan dari LED Flood Light 20 Watt,
IP 65, low power consumption. Lampu harus memenuhi standar SNI
atau yang sederajat.
10) Pengaman Lampu
Terbuat dari besi beton ukuran 8mm yang dirakit dengan metoda las.
11) MCB, Kontaktor dan Timer
Semua komponen panel harus sesuai standar SNI, LMK dan SPLN.
12) Pengecatan
Setelah selesai pemasangan, semua suku bagian tersebut harus
dibersihkan dengan larutan dan dilap atau digosok mengkilap. Semua
peralatan harus dicat sesuai dengan ketentuan. Pengecetan peralatan
adalah termasuk pekerjaan penyiapan logam, mencat, perlindungan
dan pengeringan lapisan lindung cat, maupun penyediaan semua
peralatan, tenaga kerja dan bahan yang diperlukan untuk seluruh
pekerjaan pengecatan.
Cat harus disediakan di lapangan secukupnya untuk memperbaiki
setiap kerusakan selama dalam pengangkutan.
Semua komponen logam yang perlu dicat menggunakan cat meni
Zinc Rich, total tebal film saat kering 50 micron dan 3 kali pelapisan
cat Coaltar Epoxy Resin mencapai total tebal film saat kering adalah
450 micron. Seluruh tebal cat kering adalah 500 micron.
Cat harus produksi pabrik yang bermutu dan dipilih dengan
persetujuan Direksi.
13) Besi beton dari standar SNI ukuran tepat dengan panjang 12meter.
Kawat pengikat, paku penguat dan bahan untuk bekisting sesuai yang
ada dipasar lokal di sekitar bendungan. Campuran beton K225 harus
dari perusahaan khusus setara ready mix dengan menyisihkan sample
bukti K225 setelah kering.
14) Beton yang telah dicetak hanya boleh dilepas papan bekistingnya
setelah minimum 26 hari kerja dan harus segera dilapisi dengan
lapisan plinkot cair atau sejenis water proofing lainnya.
15) Dalam pengukuran dan pemasangan bahan Guide Frame dan plat
luncur, kontraktor sipil harus melakukan koordinasi dengan
kontraktor pelaksana hidromekanikal dan menyampaikan shop
drawing ke direksi.
16) Bahan yang diperlukan untuk frame stoplog adalah SS 400, UNP 30.
Dilengkapi dengan plat 10mm yang dipasang dengan pengelasan.
Pengukuran dan pembuatan lubang pengikat disesuaikan dengan
keleluasaan gerak wire rope 16mm yang akan digunakan. Pemakaian
karet seal dan plat penjepit, disesuaikan dengan yang ada pada pintu
air. mur baut yang digunakan harus dari bahan SUS 304.
17) Bahan yang digunakan untuk portal pengangkat manual chain hoist
adalah SS 400, H 200 (200x8x12). Bahan tersebut digunakan baik
untuk beam, girder dan juga tread beam. Bahan untuk mur baut dapat
menggunakan SS400 sesuai ukuran dalam gambar.
18) Semua bahan SS 400 harus dilakukan pengecatan dasar anti karat
Zinc Chromate tiga lapis atau setara 250 micron yang dapat
dibuktikan dengan pengukuran ketebalan pengecatan. Proses
pelapisan pengecatan dapat mengikuti prosedur pengecatan.
19) Kapasitas manual chain hoist adalah sebesar 1 ton yang dilengkapi
dengan std. Lift 12 meter dengan kemampuan angkut minimal
4,5ton.
D. LINGKUP PEKERJAAN
1) Pekerjaan Persiapan:
a) Kontraktor wajib mengidentifikasi semua peralatan dan lokasi
peralatan yang akan dikerjakan.
b) Kontraktor harus melakukan koordinasi dengan petugas atau
penjaga bendungan.
c) Kontraktor harus membuat foto-foto kondisi sebelum dan
sesudah dilakukan pekerjaan.
d) Kontraktor harus melakukan survey dan atau pengukuran serta
mengajukan “shop drawing” untuk mendapatkan persetujuan
pelaksanaan dari construction management atau pengawas
lapangan dari pemilik proyek yang ditunjuk.
e) Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan bahan yang akan
digunakan.

2) Pemasangan penutup (stoplog sementara) untuk menahan arus balik


dan membongkar kembali setelah pekerjaan selesai pada menara
intake dan menara penguras.
Kontraktor harus melakukan pemasangan stoplog sementara untuk
menghindari arus balik air ke lokasi kerja. Kontraktor juga harus
melakukan usaha terkaitnya lainnya yang berhubungan dengan
penyelesaian item pekerjaan tersebut. Pemasangan penutup
dilakukan bergantian sesuai dengan jadwal perkerjaan
hidromekanikal terkait. Rencana pelaksanaan item pekerjaan harus
disetujui oleh PPK setelah dilakukan sinkronisasi dengan item
pekerjaan lainnya.
3) Pembongkaran daun pintu lama, Fabrikasi daun pintu baru, serta
pemasangandaun pintu intake baru ukuran 1800 x 1700mm sehingga
dapat dioperasikan.
4) Pengadaan dan pemasangan satu buah roda gigi pinion untuk sistem
penggerak pintu intake sehingga dapat dioperasikan.
5) Pembongkaran daun pintu lama, Fabrikasi daun pintu baru, serta
pemasangan, daun pintu penguras baru ukuran 1800 x 1700mm
sehingga dapat dioperasikan.
6) Pembongkaran daun pintu lama, Fabrikasi daun pintu baru, serta
pemasangan, daun pintu outlet baru ukuran 1500x1000mm sehingga
dapat dioperasikan.
7) Perbaikan 1 (satu) unit pintu Romijn sampai bisa beroperasi kembali.
8) Pembersihan dan pelumasan seluruh sistem penggerak (roda gigi,
spindle shaft, dan bagian lain yang bergerak/berputar) pada pintu
intake, pintu penguras, pintu penguras dan pintu romijn di bangunan
outlet.
9) Perbaikan pagar pengaman untuk pintu intake, pintu penguras dan
pintu-pintu di bangunan outlet.
10) Pengecatan seluruh bagian/peralatan hidromekanikal yang ada di
bangunan Sangiran.
11) Fabrikasi dudukan AWLR dan memindahkan AWLR existing pada
posisi baru.
12) Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan puncak bendungan,
pintu intake, pintu outlet, pintu penguras, panel kontrol beserta tiang
penyangga lampu + beton, kabel penghubung dan pelindung armatur
lampu sampai lampu menyala. Semuanya ada 16 titik lampu.
13) Pengadaan alat komunikasi setara HT sebanyak 5 unit.
14) Pengurusan dan pemasangan daya listrik PLN kapasitas 2200VA,
10A, 220V.
15) Pengukuran, Pembobokan dinding, pembesian, pembuatan bekisting,
pengadaan bahan pembesian, bekisting, pengecoran perawatan hasil
pengecoran dan pelapisan beton dengan plinkot cair atau sejenisnya.
Kontraktor sipil wajib mengajukan shop drawing yang telah
dikoordinasikan dengan kontraktor pelaksana pembuat dan pemasang
stoplog yang direncanakan.
16) Lingkup item pembuatan beton penyekat, termasuk pengadaan,
transportasi dan pemasangan besi UNP sebagaiGuide Frame dan
SUS 304 sebagai plat peluncur.
17) Pengukuran, pengadaan, fabrikasi transportasi dan pemasangan pintu
stoplog dengan dimensi sesuai gambar. Termasuk pengadaan,
pembuatan lubang penggantung beserta wire rope 16mm dan klem
penjepit. Termasuk didalamnya karet seal, baut steinless steel dan
plat
penjepitnya. Pekerjaan harus dilakukan sampai test commissioning
dan pelatihan operasional dan perawatan pintu tersebut.
18) Pengukuran, pengadaan, fabrikasi, transportasi dan pemasangan
portal penggantung manual chain hoist. Termasuk didalamnya
pembuatan, pemasangan angkur yang dibeton. Pengadaan,
pemasangan mur baut dan pembuatan lubang pada semua beam dan
clamp sesuai ukuran dan proses pengelasan. Termasuk juga test
commissioning dan pelatihan operasional dan perawatan portal
tersebut.
19) Pengadaan, transportasi ke lokasi dan pemasangan manual chain
hoist lengkap dengan rantai dan klem pengangkut. Termasuk
didalamnya test commissioning dan operasional, perawatan mesin
tersebut.

E. TEST DAN COMMISSIONING DAN GARANSI


1) Uji Coba Tahap Penyerahan
Semua peralatan harus diteliti secara hati-hati dan diuji operasi
dilapangan setelah pemasangan untuk menunjukkan bahwa
semuanya memuaskan. Pengujian ini harus dilakukan dengan
kehadiran Direksi dan harus memuaskannya.
Pengujian harus dilakukan dalam tahap:
a.. Pengujian tahap pertama terdiri dari
(i) Uji kering (tanpa beban air)
(ii) Dibawah tinggi tekan (pada tinggi air) yang ada.
b. Pengujian tahap kedua
Dibawah tinggi tekan beban maksimal rencana atau dibawah tinggi
tekan yang lebih rendah yang disetujui Direksi. Pengujian ini
dilaksanakan selama waktu pengamatan sesuai dengan ketentuan
Direksi.
Kontraktor harus melaksanakan uji kering dari tiap unit sesuai
dengan yang diuraikan dibawah ini segera setelah selesai
pemasangannya.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk semua kerja yang
diperlukan untuk penyetelan dan pengujian peralatan. Kontraktor
harus memenuhi perintah dari Direksi yang berkaitan dengan
eksploitasi yang memberikan debit air selama penyetelan dan
pengujian.
Selama pelaksanaan seluruh pengujian, Kontraktor harus
bertanggung jawab keseluruhan terhadap pencegahan, penjagaan dan
perbaikan semua kerusakan peralatan dan harus menyediakan semua
tenaga, pengawasan, peralatan, bahan dan penyimpanan, alat ukur,
dan lain- lain yang diperlukan untuk kegiatan ini.
Pengujian harus meliputi:
(a) Semua pintu dites untuk menunjukkan bahwa perapat berfungsi
baik, kelonggaran dalam penuntun cukup dan pintu bekerja
benar dalam semua kondisi kerja yang ditentukan.
(b) Semua alat pengangkat harus dites operasi mengangkat dan
menurunkan dengan beban kerja.
(c) Semua peralatan harus dicek/diukur agar senter dan terpasang
benar, bedanya guna putaran halus dan bekerja dengan baik.
(d) Las dilapangan harus dites tembus warna.
(e) Semua hasil pengukuran, pengujian dan pemeriksaan harus
dibuat laporan tertulis dalam bentuk format yang jelas
menyangkut nama komponen yang dites,diuji dan diperiksa
serta hasil rinci dari pengujian pengukuran.
Semua peralatan ukur dan perlengkapan yang diperlukan untuk
keseluruhan pengetesan harus disiapkan oleh Kontraktor.
2) Garansi
Masa garansi berlaku 1 (satu) tahun (365 hari) dari sejak tanggal
diserah terimakan dari kontraktor ke Direksi Pekerjaan. Selama
dalam masa garansi kontraktor wajib melakukan pemeliharaan dan
harus bertanggung jawab bila ada kerusakan yang diakibatkan dari
kesalahan fabrikasi dan pemasangan yang diketemukan dikemudian
hari.

F. PETUNJUK PELAKSANAAN
Berkaitan dengan paket pekerjaan yang ada untuk bendungan Sangiran,
untuk itu hal-hal berikut adalah penjelasan dari pekerjaan yang
direncanakan.
1) Petunjuk Pelaksanaan Instalasi Penerangan
a) Detail tiang dan armatur lampu seperti pada gambar detail, yakni
tinggi tiang setinggi minimal empat meter yang ditanam dengan
perkuatan beton. Armatur dan lampu dari LED Flood Light 20
Watt, IP 65, low power consumption.
b) Tiang harus dicat finish warna putih yang dilapisi cat dasar Zinc
Chromate. Tiang lampu dipasang diluar parapet bagian hilir dan
lampu menyorot ke arah puncak bendungan (jalan).
c) Kabel untuk semua Lampu penerangan dari jenis NYM 3x1,5mm2
dari produk kabel 4 besar. Kabel ukuran ini hanya digunakan untuk
menghubungkan dari terminal dan MCB yang berada di dalam
tiang lampu menuju ke armatur lampu.
d) Pemasangan kabel NYY 3x2,5mm2 yang menghubungkan dari
terminal tiang lampu yang satu dengan tiang lainnya tidak boleh
ada sambungan (tidak boleh ada sambungan yang dikubur di dalam
tanah).
e) Semua lampu akan menyala bersamaan yang dikontrol dengan
timer 24 jam yang dilengkapi kontaktor/relai kapasitas 20A. Panel
kontrol berada di ruang rumah jaga lengkap dengan pengaman
MCB 6A.
f) Lampu akan otomatis menyala pada jam 18.00 sampai dengan jam
06.00. selain jam tersebut lampu tidak menyala, walaupun cuaca
hujan dan gelap.
g) Di dalam setiap terminal di dalam tiang lampu, harus dilengkapi
dengan MCB 2A, 220volt.
h) Pemasangan baru meter PLN kapasitas 10 Amper, 1 phasa, 220volt
dipasang lengkap dengan panel distribusi dari bahan metal yang
berisi 4 buah MCB.

2) Petunjuk Pelaksanaan Pembersihan Karat


a) Pelaksanaan pembersihan karat dengan sikat mekanis dan pukulan
ringan dapat merontokkan karat-karat yang sudah mulai
mengelupas. Selanjutnya dilakukan pembersihan dengan lap/kuas
yang dibasahi dengan tinner.
b) Bila karat sudah mengelupaskan/mengeroposkan bagian tertentu,
maka perlu dilakukan penguatan dan penambalan dengan bahan
lain yang dilas secara rapi.
3) Pekerjaan Las
Semua las dapat dilaksanakan dengan tenaga orang dengan cara las
lindung busur metal atau secara las busur otomatis.
Pembuat pintu wajib mengajukan prosedur pengelasan untuk
memperoleh persetujuan direksi. Setelah prosedur pengelesan
disetujui, Pembuat Pintu harus mencantumkan ini pada gambar khusus
yang merupakan gambar satu kesatuan dalam kontrak. Simbol las
harus tercantum dalam gambar yang dibuat Pembuat Pintu ditempat
yang memerlukan pengelasan.
Tes tembus warna (deypenetrant) harus dikerjakan oleh Pembuat Pintu
pada semua las-lasan. Semua las-lasan yang penting menurut
pertimbangan Direksi, akan menerima tegangan penuh, atau
tampaknya tidak memenuhi standar las, harus di tes dengan cara
magnetis sesuai dengan petunjuk Direksi.
Alat ukur yang sesuai wajib terpasang untuk pembacaan besar arus
dan tegangan listrik selama waktu pengelasan berlangsung.
Semua bagian yang di las yang memerlukan pekerjaan akhir dengan
mesin harus di las dahulu sebelum di mesin, kecuali tercantum
ketentuan lain.
Semua las-lasan harus tidak terputus dan kedap air. Panjang kaki las
sudut minimum 5 mm, kecuali tercantum ketentuan lain.
Semua cacat las-lasan harus dibersihkan sampai dasar logam yang
baik dan daerah tersebut perlu di tes dengan tembus warna atau
ultrasonik untuk meyakinkan bahwa cacat telah benar-benar terhapus
sebelum dilakukan perbaikan las.
Pelat yang akan disambung dengan las harus dipotong teliti sesuai
dengan ukurannya. Ukuran dan bentuk tepi sambungan sedemikian
sehingga dimungkinkan fusi dan penetrasi secara sempurna dan tepi
pelat dibentuk yang benar untuk menerima berbagai kondisi
pengelasan.
Permukaan pelat sejarak 25 mm dan tepi yang dilas harus benar-benar
bersih dari karat, gemuk dan kelupasan, sampai permukaan tampak
mengkilat.
4) Petunjuk Pelaksanaan Pengecatan.
a) Umum
Setelah selesai pemasangan, semua suku bagian tersebut harus
dibersihkan dengan larutan dan dilap atau digosok mengkilap.
Semua peralatan harus dicat sesuai dengan ketentuan. Pengecetan
peralatan adalah termasuk pekerjaan penyiapan logam, mencat,
perlindungan dan pengeringan lapisan lindung cat, maupun
penyediaan semua peralatan, tenaga kerja dan bahan yang
diperlukan untuk seluruh pekerjaan pengecatan.
Cat harus disediakan di lapangan secukupnya untuk memperbaiki
setiap kerusakan selama dalam pengangkutan.
Cat harus produksi pabrik yang bermutu dan dipilih dengan
persetujuan Direksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan cara semprotan untuk
kemudian pelapisan cat meni pertama dilakukan dalam keadaan
panas, kering dan bebas debu dalam waktu selambat-lambatnya 4
jam setelah pembersihan.
Permukaan yang saling kontak untuk sub bagian yang dirakit
ditempat pembuatan (pabrik) dan yang nanti akan tetap kontak atau
tersembunyi setelah perakitan dibengkel, harus dibersihkan dan
dicat meni sekali pertama sebelum dirakit, dan saling ditautkan
sewaktu cat masih basah.
Kontak permukaan antara baja dan kayu yang terbuka terhadap
lingkungan yang basah atau korosif harus dilapis dengan adukan
aspal panas segera sebelum ditautkan. Cincin besar dipasang
dibawah mur dan kepala baut untuk mencegah penyusupan air
kedalam kayu. Mur, baut dan cincin juga harus di lapis dengan cara
yang sama.
Pembersihan dan pengecatan seluruh permukaan pintu setelah
dirakit harus dilakukan dibengkel. Prosedur pengecatan
menyangkut: alat yang digunakan, tebal tiap lapisan, waktu
pengeringan tiap lapisan dan kelembaban udara ruangan yang
diizinkan harus mengikuti petunjuk/manual pengecatan dari pabrik
cat yang dipakai. Untuk itu pengadaan bahan cat harus disyaratkan
adanya manual pengecatan yang dikeluarkan dari pabrik cat
bersangkutan.
b) Persiapan Permukaan
Semua oli, lilin, gemuk dan kotoran harus dibersihkan dengan zat
pelarut dari permukaan yang akan dicat.
Semua percikan las, terak, beram, lepasan karat dan semua benda
asing harus di buang dengan sikat kawat baja dan semburan pasir
atau butiran baja (steel grit) sampai bersih benar. Tekanan udara
kering untuk semburan pasir paling sedikit 80 sampai 100 lb/sqin.
Butiran pasir alam harus mempunyai permukaan tajam, keras dan
tidak ada pasir halus serta benda yang mudah pecah. Sebelum
dipakai pasir harus dibersihkan/dicuci dan dikeringkan agar tidak
mengandung garam.
Harus diperhatikan benar pada pembersihan pojok-pojok dan sudut-
sudut konvergen. Apabila terbentuk karat atau permukaan tercemar
setelah dibersihkan sebelum di cat maka pembersihan ulang harus
dilakukan dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya.
Permukaan yang tidak akan dicat harus dilindungi dengan tutup
yang cocok dan sesuai selama pekerjaan pembersihan dan
pengecatan pada pekerjaan di dekatnya. Suatu cara yang efektif
harus dilakukan untuk menghilangkan ceceran oli dan uap air dari
pipa pencatu udara alat penyemprot. Semua persiapan terhadap
permukaan yang akan dicat harus memperoleh izin direksi sebelum
dilakukan pengecatan.
c) Pelaksanaan prosedur
Semua cat, setelah dioleskan, harus memberikan lapisan tipis
permukaan yang sangat halus. Cat harus diaduk seluruhnya, ditapis,
demikian dilakukan selama dipergunakan. Jangan melakukan
pengecatan pada permukaan logam yang suhunya kurang dari 10°C.
Permukaan yang akan dilapis cat harus bebas dari kelembaban
selama pengecatan. Pengecatan dilakukan dengan kuas atau
semprot tanpa udara (airless). Tiap lapis harus dibiarkan kering dan
mengeras lebih dulu seluruhnya sebelum dilakukan pengecatan
berikutnya. Metode pelaksanaan pengecatan menyangkut: alat
untuk mengecat,
tebal tiap polesan/film, waktu pengeringan tiap polesan/film dan
temperatur ruang tempat mengecat harus mengikuti
petunjuk/manual pengecatan dari pabrik cat bersangkutan.
d) Permukaan yang tidak dicat
Permukaan brons dan kuningan dari gigi roda, permukaan besi
yang dihaluskan, permukaan yang mengalami kontak gulung atau
geser setelah dirakit di lapangan, dan sling tidak perlu dicat.
Semua permukaan baja tahan korosi yang untuk bantalan dan suku
bagian mesin jangan dicat.
Pada tahap akhir pembersihan, semua permukaan harus ditutup
dengan film plastik lekat untuk melindungi kerusakan mekanis
kecil dan korosi selama pengapalan dan penyimpanan
dilapangan.Film harus dilepas segera menjelang pemasangan
peralatan di lapangan.
e) Pengaturan pengecatan
Pengecatan harus dilaksanakan sebagai berikut:
(i) Daun pintu dan kerangka pintu harus dikerjakan dengan 2 kali
pelapisan dasar dengan cat meni Zinc Rich, total tebal film saat
kering 50 micron dan 3 kali pelapisan cat Coaltar Epoxy Resin
mencapai total tebal film saat kering adalah 450 micron.
Seluruh tebal cat kering adalah 500 micron.
(ii) Rumah roda gigi penggerak pintu, poros silang dan roda
kemudi dan lain-lain harus di cat meni 2 kali dengan cat Zinc
Rich, dengan total ketebalan film 50 micron, sekali lapis cat
alumunium dan sekali lapis akhir cat alumunium, tebal film
kering adalah 50 micron. Seluruh tebal cat adalah 100 micron.
Pelaksanaan pengecatan harus dilakukan di bengkel diruang
yang terlindung dari hujan, embun, debu.
Semua cat harus produksi pabrik yang sama. Semuanya harus
sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia.Merk dan rumusan
kandungan cat harus memperoleh persetujuan Direksi.Pembuat
Pintu harus menyampaikan contoh cat selambat-lambatnya dua
bulan sebelum dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai