Anda di halaman 1dari 41

EDCF - (LOAN INA-23)

Sosialisasi Kegiatan Pembentukan,


Revitalisasi dan Restrukturisasi
Kelembagaan (P3A,GP3A)

Consulting Services for The Urgent Rehabilitation of Strategic


Irrigation Project for Western Region of Indonesia (URSIP)
Lampung 2023

Prepared by;
Outline Presentasi

Kondisi Dan
Permasalahan Irigasi KELEMBAGAAN
(DI. Rawa Sragi 1 dan PENGELOLA IRIGASI
Rawa Pisang)
Kondisi Dan Permasalahan Irigasi (DI. Rawa Sragi 1 dan Rawa Pisang)
Program Urgent Rehabilitation Strategic Irrigation Project (URSIP) yang didanai oleh Economic
Development Cooperation Fund (EDCF). Tujuan utama dari proyek URSIP adalah untuk
meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan Indeks Tanaman (IP) di daerah irigasi.
Secara umum, kegiatan Proyek URSIP memiliki ruang lingkup pekerjaan: (1) Perencanaan dan
pengembangan infrastruktur saluran irigasi primer dan sekunder; (2) Pengembangan sistem
pengelolaan irigasi dari Sistem Rawa menjadi Sistem Irigasi (modernisasi daerah irigasi); (3)
Pengembangan dan perencanaan peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani
melalui pengembangan aspek agronomi dan sosial ekonomi; (4) Mengoptimalkan Kelembagaan
Petani dan Kelembagaan Pengelola Irigasi (KPI) untuk mendukung kinerja kelembagaan yang
lebih baik.

Kegiatan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi sangat diperlukan di daerah irigasi
Rawa Sragi I dan Rawa Pisang, yaitu :

a) Air mempunyai nilai ekonomi dan berfungsi sosial sehingga pemanfaatannya perlu dilakukan
dengan seefisien mungkin.

b) Adanya penggunaan air irigasi untuk berbagai kepentingan yang perlu d idata sesuai tingkat
pemakaian.

c) Terjadinya kerawanan ketersediaan air.

d) Adanya perubahan tujuan pembangunan di bidang pertanian dari meningkatkan. produksi


untuk swasembada beras menjadi melestarikan ketahanan pangan.
System Planning

al
Lay Out Jarindan dan Perencanaan Peta Petak
Can Contoh - SPS Pulau Bambu
der
Fee

Leb
ung
Ga
yau
MC

PB.2M
74 Ha
PB.1Ka PB.2Ka
Pu

65 Ha 100 Ha
la
u
Te
ng
ah
M
C

4
System Planning
2
1
5 Perencanaan Peta Petak
System Planning
2
1
5 Perencanaan Peta Petak

S.
SP

6
System Planning
2
1
5 Perencanaan Peta Petak
Rekapitulasi Petak Tersier dan Sekunder

Dasar Pembentukan P3A:


1. Petak Tersier
2. Kepemilikan Lahan
3. Administrasi

Kondisi Eksisting Rawa


 Terdapat 30 Kelompok
Tani (Poktan) Pengembangan Irigasi
 Terdapat 3 P3A
(Lampung Timur) dan 4
P3A (Lampung
Selatan)

Institusi
 Penguatan Kelembagaan
 Pembentukan P3A:  Kebutuhan P3A : 132 unit

132 - 7 = 125 P3A

PILAR 4
KELEMBAGAAN
PENGELOLA IRIGASI

7
LAYOUT DAN SKEMA IRIGASI

8
KELEMBAGAAN PENGELOLA IRIGASI

I.
I.

DALAM RANGKA PROGRAM FASILITASI KELEMBAGAAN P3A


DALAM RANGKA PROGRAM FASILITASI KELEMBAGAAN P3A
KELEMBAGAAN PENGELOLA IRIGASI
1. Kelembagaan Pengelola Irigasi, meliputi :
• Instansi Pemerintah yang membidangi irigasi
(Pusat, Provinsi, Kab/Kota)
• Perkumpulan Petani Pemakai Air
• Komisi Irigasi
2. Komisi Irigasi :
• Kabupaten/Kota
• Provinsi
• Antar Provinsi
3. P3A (wajib) GP3A  IP3A
KELEMBAGAAN :
P3A/GP3A/IP3A
UU No. 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
KEBIJAKAN TERKAIT
PEMBERDAYAAN P3A
Permen PU No.33 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A

Permentan No.79 Tahun 2012 tentang Pedoman


Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A)

Permen No.30/ PRT/M/Tahun 2015 tentang


Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
Petani pemakai air

adalah semua petani :


 pemilik sawah,
 penggarap sawah,
 penyakap sawah,
 pemilik kolam/tambak ikan
 Badan Usaha dibidang pertanian
yang memanfaatkan air pada; (1) jaringan irigasi; (2) air
permukaan/rawa; (3) embung/dam parit & (4) air tanah
Perkumpulan
Petani pemakai air (P3A) adalah :
 kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani
pemakai air dalam suatu daerah layanan/petak tersier atau
desa yang dibentuk secara demokratis oleh petani pemakai
air termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.,

14
GP3A/IP3A

Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) :


Gabungan beberapa kelembagaan P3A yang bersepakat bekerjasama
memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan blok
sekunder, gabungan beberapa blok sekunder atau satu daerah irigasi
Tujuan :
Mempermudah pola koordinasi dan penyelenggaraan irigasi sekunder serta
memperkuat posisi tawar petani pada usaha pertaniannya.

Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) :


Kumpulan beberapa GP3A pada daerah layanan blok primer, gabungan
beberapa blok primer atau satu daerah irigasi
Tujuan :
Mempermudah pola koordinasi dan penyelenggaraan irigasi primer.
PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A)

| AZAS | SIFAT | TUJUAN |

Azas : gotong-royong

Sifat : sosial ekonomi yang berwawasan lingkungan.

Tujuan :
1.pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi pada
jaringan irigasi tersier
2.Menampung masalah dan aspirasi petani
3.Memberi pelayanan kebutuhan petani
Manfaat P3A – Success Story (1/3)

Manfaat pembentukan P3A ;


1. Menampung masalah dan aspirasi Salah satu cerita sukses P3A di
petani yang berhubungan dengan Indonesia;
pengairan untuk tanaman dan  P3A INGIN BAHAGIA di Praya
bercocok tanam.
Kabupaten Lombok Tengah.
2. Sebagai wadah petani untuk  Berdiri pada 15 September 2014,
bertukar pikiran, curah pendapat
dan di Revitalisasi (oleh program
guna mencari solusi dari
SIMURP TPM A) pada 20 September
permasalahan yang dihadapi petani.
2021.
3. Memberikan Pelayanan kebutuhan
 Luasan lahan kerja 249,5 Ha
petani terutama dalam pemenuhan
kebutuhan air irigasi untuk usaha  Selain aktif dalam Pelayanan
pertaniannya pemenuhan air irigasi, P3A INGIN
4. Menjadi wakil petani dalam BAHAGIA juga memiliki beberapa
melakukan negosiasi dengan pihak Usaha Produktif Seperti;
luar (pemerintah, LSM, atau Penetasan ayam, cetak DOC,
Lembaga lain yang berhubungan Budidaya Jagung, dan Budidaya
Sumber: Webinar #4 : Modernizing irrigation and improving its
dengan kepentingan petani. Jamur.
productivity from Webinar Series “Indonesia’s Water - Too Much, Too
Little, Too Dirty . 25 May 2022, KPPN / Bappenas – World Bank –
Global Water Security & Sanitation Partnership
Manfaat P3A – Success Story (2/3)
Manfaat P3A – Success Story (3/3)
PERMASALAHAN UMUM IRIGASI DI LAPANGAN

KEANDALAN SARANA DAN SISTEM


INSTITUSI SUMBER DAYA
PENYEDIAAN AIR PRASARANA PENGELOLAAN
PENGELOLA IRIGASI MANUSIA (SDM)
IRIGASI IRIGASI IRIGASI

 Kerusakan daerah  Pengambilan air  Penggunaan air


tangkapan (cathment secara illegal masih boros  Belum optimalnya
area) (pembobolan/Pomp karena sistim pengelolaan irigasi  Kebutuhan
 Kurangnya anisasi dari saluran  Komisi Irigasi sebagai
irigasi continuous O&P irigasi belum
petugas
keseimbangan pembawa langsung wadah koordinasi
flow sesuai dengan jumlah
kegiatan antara ke lahan sawah irigasi belum berfungsi
 Alokasi pemberian dan persyaratan ideal,
konservasi SDA vs  Banyak Daerah sebagaimana dari tahun ke tahun
pendayagunaan SDA. Irigasi dengan air ke ke lahan mestinya. semakin
 Debit air musim kondisi saluran dan kurang optimal  Masih belum
(pension, mutasi, dll)
kurang
kemarau makin kecil bangunan rusak karena tidak optimalnya peran P3A
tidak mencukupi berat, dalam pengelolaan  Masih banyak petugas
sesuai dengan RTT
kebutuhan irigasi tersedimentasi dan irigasi tersier O&P irigasi secara
 Pola operasi masih
 Belum optimalnya  Pengamanan aset  Belum terbentuknya kualitas belum sesuai
Harmonisasi jaringan/batas belum P3A diseluruh petak yang diharapkan
hubungan hulu hilir sempadan jaringan berdasarkan tersier (perlu
 Konflik terjadi pada (bangunan liar, Produktivitas Air  Saat ini kelembagaan kapasitas) peningkatan
MT2 (kebocoran, pembobolan saluran, (Kg/m3) P3A belum mandiri/
pendangkalan, perusakan pintu banyak yang belum
pengambilan air irigasi,dll) Aktif
liar)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan
dan kemandirian P3A/GP3A/IP3A
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi
apabila masyarakat itu sendiri ikut pula ber
partisipasi
“Pemberdayaan masyarakat“ dinilai berhasil
apabila kelompok komunitas atau masyarakat
tersebut menjadi agen pembangunan atau
dikenal juga sebagai subjek. Disini subjek
merupakan motor penggerak, dan bukan
penerima manfaat (beneficiaries) atau objek saja
Peran P3A/GP3A/IP3A dalam pengelolaan jaringan irigasi

OPERASI
JARINGAN
IRIGASI
PENGELOLA Bentuk
Partisipasi:
AN PEMELIHARAAN 1. Waktu,
JARINGAN
JARINGAN Pemikiran,
IRIGASI
Tenaga
IRIGASI 2. Pembiayaan
REHABILITASI
JARINGAN
IRIGASI
P3A disebut berfungsi apabila
Masing-masing pengurusnya aktif bekerja sesuai dengan fungsinya;

Kegiatan-kegiatan P3A dirasakan manfaatnya oleh petani, misalnya


ditandai dengan kepuasan anggota terhadap pelayanan air irigasi;

Kegiatan-kegiatan P3A mendapat dukungan dari anggotanya;

Kegiatan-kegiatan P3A dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana;

Kegiatan-kegiatan P3A dapat menyelesaikan


permasalahanpermasalahan yang dihadapi anggotanya;

Keberadaan P3A dapat meningkatkan produktivitas pertanian,


sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani; dan
luran pelayanan air irigasi dapat terkumpul dan dapat digunakan seperti
yang direncanakan agar fasilitas irigasi terpelihara dengan baik.
HAK & KEWAJIBAN P3A
P3A sebagai lembaga pengelola irigasi, P3A sebagai lembaga pengelola irigasi, berwenang
berhak untuk: dan bertanggung jawab untuk:

Mengusulkan pola dan rencana tata tanam pada


daerah irigasi atau desa pada satu layanan air •Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan jaringan
irigasi dalam petak tersier yang menjadi wilayah irigasi tersier yang merupakan bagian dari sistem irigasi
kerjanya di wilayah kerjanya;

Mendapatkan alokasi air untuk layanan air irigasi


dalam petak tersier; Menjaga efektivitas, efisiensi, dan ketertiban pelaksanaan
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi tersier
yang merupakan bagian dari sistem irigasi dan
Mendapatkan bantuan dan/atau fasilitasi dari pemanfaatan air bawah tanah secara terpadu; dan
pemerintah, dan/atau pihak lain dalam
melaksanakan pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi tersier; Memberikan persetujuan pembangunan, pemanfaatan,
pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan
dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi tersier
Melakukan kerjasama dengan pemerintah, berdasarkan pendekatan partisipasi;
dan/atau pihak lain;

Mendapatkan perlindungan terhadap fungsi lahan Menentukan dan mengatur iuran dari para anggota dan tenaga
beririgasi; atau material untuk pendayagunaan air irigasi dan
pemeliharaan jaringan tersier atau jaringan irigasi pedesaan
serta usaha-usaha pengembangan perkumpulan sebagai suatu
Mengikuti pelatihan-pelatihan dalam bidang organisasi melalui rapat anggota;
kelembagaan, teknis irigasi dan pertanian serta
yang berkaitan dengan tugasnya; dan
Memberikan sebagian iuran anggota P3A untuk
mendukung operasional GP3A sesuai yang tercantum
dalam AD/ART;
Menjadi anggota GP3A
Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja system
irigasi tersier.
• P3A
Beranggotakan petani
pemakai air yang dibentuk
berdasarkan Petak tersier
Gabungan P3A
beranggotakan P3A yang dibentuk berdasarkan titik
kontrol saluran sekunder dalam satu jaringan irigasi.

GP3A

GP3A

GP3A

Induk P3A (IP3A)


beranggotakan Gabungan P3A dibentuk berdasarkan titik kontrol
saluran primer dalam satu jaringan irigasi dalam satu kabupaten.
System Planning
2
1
5 Perencanaan Peta Petak
Rekapitulasi Petak Tersier dan Sekunder

Dasar Pembentukan P3A:


1. Petak Tersier
2. Kepemilikan Lahan
3. Administrasi

Kondisi Eksisting Rawa


 Terdapat 30 Kelompok
Tani (Poktan) Pengembangan Irigasi
 Terdapat 3 P3A
(Lampung Timur) dan 4
P3A (Lampung
Selatan)

Institusi
 Penguatan Kelembagaan
 Pembentukan P3A:  Kebutuhan P3A : 132 unit

132 - 7 = 125 P3A

PILAR 4
KELEMBAGAAN
PENGELOLA IRIGASI

03
System Planning dan Detail Desain 27
|
PEMBENTUKAN |

PERKUMPULAN
PETANI PEMAKAI AIR
(P3A)
PEMBENTUKAN P3A

a. P3A dibentuk dari, oleh dan untuk petani pemakai air secara demokratis yang
pengurusnya dari unsur petani pemakai air;

b. Mengadakan kesepakatan untuk membentuk P3A, kepengurusan P3A, menyusun


rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga P3A;
Pembentukan P3A

c. Pembentukan P3A, kepengurusan P3A, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
P3A ditetapkan dalam rapat anggota dan ditandatangani oleh Kepala
Desa/Camat/Bupati/Walikota setempat;

d. Pengurus P3A mendaftarkan AD dan ART P3A kepada Pengadilan Negeri atau Notaris
setempat untuk mendapatkan status badan hukum dalam rangka kerjasama dengan
pihak lain atau pemerintah untuk melakukan usaha ekonomi;

e. Pembentukan dapat difasilitasi oleh Pemerintah, lembaga non kementerian,


pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan/atau pihak
lain.
LEGALITAS KELEMBAGAAN
Tahapan Pelaksanaan

 Pembentukan P3A
Pokja/Komisi Irigasi
Pembuatan Kesepakatan Peraturan
P3A  (AD/ART) 
Pengesahan Oleh Bupati

 Pengesahan Kepala Desa & Kecamatan

NOTARIS

 Berbadan Hukum
PENGADILAN NEGERI

 Pengesahan Badan Hukum

33
Pengurus P3A harus memenuhi persyaratan :

Ada kemauan
Ada kemampuan
Ada kesempatan

34
Anggaran Dasar memuat : Anggaran Rumah Tangga
• Nama memuat :
• Tempat dan Kedudukan  Sifat perkumpulan P3A
• Asas,tujuan, dan fungsi  Keanggotaan
• Wilayah kerja  Struktur, Kepengurusan
• Tata cara Pelaksanaan rapat  Keuangan
anggota, untuk pemilihan  Pengawasan Internal oleh badan
kepengurusan; Perubahan Pemeriksa
anggaran dasar dan/ atau  Rencana kerja pengurus
anggota Anggaran Rumah  Rincian Bentuk pelanggaran dan
tangga; Penyelesaian sangsi-sangsi
Perselisihan  Tata cara pengambilan
• Hak dan Kewajiaban Anggota  keputusan dalam Rapat anggota
• Sumber dan Pengelolaan  Tata cata perubahan anggaran
Keuangan dan rumah tangga
• Pengawasan internal
Skema dan Table Pembentukan
Perkumpulan Petani Pemakai Air

Kelembagaan Pengelolaan Irigasi yang menjadi wadah


petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi
yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara
demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi

-Kelembagaan Sejumlah GP3A


IP3A -Daerah layanan blok Pimer, gabungan
beberapa blok Primer

GP3A -Kelembagaan Sejumlah P3A


-Daerah layanan blok sekunder,
gabungan beberapa blok sekunder

P3A -Kelembagaan Pengelola Irigasi & wadah


petani pemakai air
-Daerah layanan/Petak tersier
-Dibentuk secara demokratis oleh petani
FUNGSI PEMBERDAYAAN (TINGKAT TEKNIS)

• Mendistribusikan air irigasi secara adil dan


efisien;
• Mengelola konflik yang terjadi antara pemakai
P3A air secara adil;
• Memelihara jaringan irigasi tersier/tingkat
usaha tani, baik irigasi teknis maupun irigasi
desa secara baik dan berkesinambungan.

GP3A • Agar dapat berpartisipasi pada


pengelolaan jaringan irigasi sekunder.

• Agar dapat berpartisipasi pada


pengelolaan jaringan irigasi
IP3A Primer/Induk/DI.
Proses Revitalisasi P3A

Revitalisasi terhadap P3A yang tidak aktif


• P3A yang sudah dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut:

terbentuk perlu
dilakukan pengawasan
dan evaluasi terhadap Inventarisasi data P3A
kinerjanya dalam
memaksimalkan
penggunaan air pada
sistem irigasi. Identifikasi data dan inventarisasi
• BBWS/BWS sebagai masalah pada P3A yang tidak aktif
pengawas dan sebagai (mati suri)
fasilitator perlu
mengambil tindakan
Memfasilitasi restrukturisasi
terhadap tidak aktifnya kepengurusan P3A dan
(mati suri) P3A yang Legalisasi
terjadi di lapangan.

Meningkatkan kapasitas
kelembagaan melalui
metode pemberdayaan
 Proses Restukturisasi P3A

Identifikasi data dan


Inventarisasi data P3A inventarisasi masalah dan
Berdasarkan Survai Jumlah Anggota dan Luasaa
Kelembagaan Area Irigasi pada P3A

Memfasilitasi restrukturisasi
kepengurusan P3A dan
Legalisasi dengan Berbasis
Musyawarah di Masyarakat

Meningkatkan kapasitas
kelembagaan melalui
metode pemberdayaan
S E K IA N

TE R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai