Anda di halaman 1dari 36

Bidang Cipta Karya

BAB 4 PROFIL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB 2 PROFIL KABUPATEN


LAMPUNG TIMUR

99
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Bidang Cipta Karya

2.1 Wilayah Administrasi


Secara geografis Kabupaten Lampung Timur terletak pada koordinat 105° 15’ BT, 106°
20’ BB, 4° 37’ LS - 5° 37’ LS. Secara administratif luas wilayah Kabupaten Lampung
Timur adalah 5325,03 KM2 dan lautan yang berbatasan dalam jarak 4 mil laut dari garis
pantai kearah laut lepas. Di laut Jawa terdapat pulau-pulau kecil yang termasuk dalam
wilayah Kabupaten Lampung Timur, yaitu pulau Segamat Besar, dan pulau Segamat
Kecil. Secara geografis letak pulau Segamat Besar dan pulau Segamat Kecil berada
pada koordinat 105o 41’40” Bujur Timur hingga 105o 45’30” Bujur Timur dan 5o
06’40” Lintang Selatan hingga 0o 40’15” Lintang Selatan dengan luas masing-masing 6
Ha dan 2 Ha.

Sampai dengan tahun 2006 Kabupaten Lampung Timur terdiri dari 24 kecamatan
definitif dan 246 desa. Pada tahun 2007 terdapat perubahan wilayah administrasi desa
dengan adanya pemekaran desa di beberapa kecamatan, sehingga jumlah Desa di
Kabupaten Lampung Timur menjadi 257 Desa. Berdasarkan Perda Kabupaten Lampung
Timur Nomor 20 Tahun 2007 tentang pembentukan 19 Desa di Kabupaten Lampung
Timur.

Secara administratif tahun 2013 wilayah Kabupaten Lampung Timur terdiri dari 24
kecamatan definitif dan 267 desa seperti yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2-1 Wilayah Administrasi Kabupaten Lampung Timur


Jumlah Luas Area
No. Kecamatan Ibukota Kecamatan
Desa Kelurahan (Ha)
1 Metro Kibang Margototo 7 - 7.677,83
2 Batanghari Banar Joyo 17 - 14.887,95
3 Sekampung Sumber Gede 17 - 14.834,39
4 Marga Tiga Tanjung Harapan 13 - 25.072,94
5 Sekampung Udik Pugung Raharjo 15 - 33.912,45
6 Jabung Negara Batin 15 - 26.784,54
7 Pasir Sakti Mulyo Sari 8 - 19.393,83
8 Waway Karya Sumberrejo 11 - 21.107,32
9 Marga Sekampung Peniangan 8 - 17.732,34
10 Labuhan Maringgai Labuhan Maringgai 11 - 19.498,73
11 Mataram Baru Mataram Baru 7 - 7.956,11
12 Bandar Sribhawono Sribhawono 7 - 18.570,67
13 Melinting Wana 6 - 13.929,74
14 Gunung Pelindung Negeri Agung 5 - 7.852,25
15 Way Jepara Braja Sakti 16 - 22.926,92
16 Braja Selebah Braja Hajosari 7 - 24.760,68
17 Labuhan Ratu Labuhan Ratu 11 - 48.551,22
18 Sukadana Sukadana 20 5 75.675,50
19 Bumi Agung Donomulyo 7 - 7.317,47

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 10


Bidang Cipta Karya

Jumlah Luas Area


No. Kecamatan Ibukota Kecamatan
Desa Kelurahan (Ha)
20 Batanghari Nuban Sukaraja Nuban 13 - 18.068,84
21 Pekalongan Pekalongan 12 - 10.012,81
22 Raman Utara Kota Raman 11 - 16.136,91
23 Purbolinggo Taman Fajar 12 - 22.203,37
24 Way Bungur Tambah Subur 8 - 37.638,19
Jumlah 267 5 532.503,00
Sumber : Lampung Timur dalam Angka, 2013

Secara administratif wilayah Kabupaten Lampung Timur berbatasan dengan :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Putra Rumbia, Kecamatan Seputih


Banyak Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala Kabupaten
Tulang Bawang;
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa;
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan
Ketibung, Kecamatan Palas, Kecamatan Tanjung Sari, Kecamatan Merbau
Mataram, Kecamatan Way Sulan dan Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung
Selatan;

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Kecamatan Metro


Selatan, Kecamatan Metro Timur, dan Kecamatan Metro Utara, Kota Metro dan
Kecamatan Punggur serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 11


Bidang Cipta Karya

Gambar 2.1 Peta Orientasi Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 12


Bidang Cipta Karya

Gambar 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 13


Bidang Cipta Karya

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Lampung Timur

2.2.1 Topografi
Pada umumnya wilayah Lampung Timur merupakan daerah yang datar dengan
sebagian besar wilayahnya (243.669,80 hektar; 45,76 %) berada pada ketinggian 25-55
meter di atas permukaan laut (mdpl), kecuali Kecamatan Pasir Sakti, Braja Selebah, dan
Bumi Agung yang hanya berada pada ketinggian 0-25 meter di atas permukaan laut.
Kecamatan Labuhan Ratu merupakan kecamatan yang paling luas pada ketinggian 25-
55 mdpl mencapai 28.150,66 hektar atau setara dengan 11,55 % dari total luas area
ketinggian 25-55 mdpl, sedangkan luasan terendah terdapat pada Kecamatan Waway
Karya yaitu 143,68 hektar atau 0,06 %. Peta topografi dapat dilihat pada Gambar
berikut.

Berdasarkan tabel sebaran tingkat kemiringan lahan, wilayah Kabupaten Lampung


Timur didominasi oleh kelas lereng 3 atau bergelombang dengan kemiringan lereng 8-
15 % yaitu seluas 40 % dari luas keseluruhan kabupaten, wilayah landai sebesar 37,23
%, wilayah datar seluas 18,15 % dan wilayah berbukit yaitu seluas 16.039,32 Ha atau
4,62 % dari total luas kabupaten. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2-2 Kemiringan Lahan Kabupaten Lampung Timur

Luasan (Ha)
No. Kecamatan 0-3% 3-8% 8-15% 15-30% Jumlah
(datar) (landai) (bergelombang) (berbukit)
1. Metro Kibang - 987,17 6.690,83 - 7.678
2. Batanghari 1.459,82 8.297,18 5.131,00 - 14.888
3. Sekampung 1.410,08 4.443,04 8.980,88 - 14.834
4. Marga Tiga 1.677,69 8.946,66 13.638,79 809,86 25.073
5. Sekampung Udik 3.227,24 20.813,20 6.979,62 2.891,94 33.912
6. Jabung 13.422,29 10.506,23 2.779,30 77,18 26.785
7. Pasir Sakti 19.394,00 - - - 19.394
8. Waway Karya 5.004,34 12.916,44 3.186,22 - 21.107
9. Marga Sekampung 1.950,94 6.324,17 7.672,52 1.784,37 17.732
10. Labuhan Maringgai 15.376,42 1.055,45 1.783,33 1.283,80 19.499
11. Mataram Baru 4.139,34 1.947,73 1.835,46 33,47 7.956
12. Bandar Sribhawono 1.767,59 1.090,58 12.031,67 3.681,16 18.571
13. Melinting 1.681,87 1.065,54 9.740,65 1.441,94 13.930
14. Gunung Pelindung 3.430,54 585,86 3.835,60 - 7.852
15. Way Jepara 6.551,00 3.637,90 12.738,10 - 22.927
16. Braja Selebah 8.290,69 83,15 16.387,16 - 24.761
17. Labuhan Ratu - 3.955,15 44.582,64 13,21 48.551
18. Sukadana - 36.978,82 35.069,35 3.627,83 75.676

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 14


Bidang Cipta Karya

Luasan (Ha)
No. Kecamatan 0-3% 3-8% 8-15% 15-30% Jumlah
(datar) (landai) (bergelombang) (berbukit)
19. Bumi Agung - 5.627,97 1.689,03 - 7.317
20. Batanghari Nuban - 11.940,17 5.734,27 394,57 18.069
21. Pekalongan - 6.917,30 3.095,70 - 10.013
22. Raman Utara 120,54 15.642,22 374,24 - 16.137
23. Purbolinggo - 22.137,20 65,80 - 22.203
24. Way Bungur 7.722,59 13.335,99 16.579,42 - 37.638
Jumlah 96.626,99 198.247,95 213.910,74 16.039,32 532.503
Sumber : RTRW Lampung Timur 2011-2031

Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Lampung Timur dibagi dalam 5 (lima) satuan
topografi, yakni :

1. Daerah berbukit sampai bergunung, terdapat di Kecamatan Jabung dan Sukadana


dengan ketinggian rata-rata 1600 meter d.p.l
2. Daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit,
dengan kemiringan antara 8 % hingga 15 % dan ketinggian antara 300 meter
sampai 500 meter d.p.l
3. Daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi Lampung
Timur hingga mendekati pantai Timur, juga merupakan bagian hilir dari Way
Seputih dan Way Pangubuan. Ketinggian kawasan ini berkisar antara 25 hingga 75
meter d.p.l dengan kemiringan 0% hingga 3%.
4. Dataran rawa pasang surut di sepanjang pantai Timur dengan ketinggian 0.5 hingga
1 meter d.p.l
5. Daerah aliran sungai, yaitu Seputih, Sekampung, dan Way Jepara

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 15


Bidang Cipta Karya

Gambar 2.3 Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 16


Bidang Cipta Karya

2.2.2 Geohidrologi
Sumber pemenuhan kebutuhan akan air bersih maupun untuk keperluan irigasi lahan
pertanian di Kabupaten Lampung Timur, mencakup air permukaan berupa sungai dan
sumber mata air. Keadaan hidrologi wilayah Kabupaten Lampung Timur dicirikan
dengan adanya air permukaan berupa sungai dan anak sungainya, serta adanya air
tanah yaitu berupa pemanfaatan sumur-sumur timba, sumur pompa dan sebagainya.
Iklim, geofisik, vegetasi merupakan fungsi hidrologi suatu wilayah, artinya ikut
menentukan perilaku air di suatu wilayah yang menampungnya.

Batas Daerah Aliran Sungai ditunjukkan oleh garis kontur, yaitu garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama, sedangkan pola
aliran ditunjukkan oleh topografi atau bentuk permukaan bumi. Dengan pola aliran
dan bentuk lahan dapat dilakukan analisa tipe drainase dan distribusi wilayah
tangkapan air. Batas daerah aliran dapat ditarik melalui batas pinggir atau punggung
bukit pada suatu sistem sungai.

1) Air Permukaan (DAS)


Secara umum, kondisi sistem hidrologi di suatu daerah dapat ditinjau dari kajian
Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS merupakan suatu bentang alam yang dibatasi
oleh pemisah alami berupa topografi perbukitan/pegunungan dan berfungsi
mengumpulkan, menyimpan dan mengalirkan air, sedimen dan unsur hara ke
sungai utama yang akhirnya bermuara pada satu outlet tunggal. Di Kabupaten
Lampung Timur terdapat 37 sungai dan 2 (dua) DAS. Namun wilayah kabupaten
Lampung Timur merupakan penerima, sedangkan hulu sungai berada di
kabupaten lain.

Karakter hidrologi wilayah Kabupaten Lampung Timur ditunjukkan oleh pola


hidrologi/drainase wilayah. Pola aliran drainase menunjukkan arah aliran yang
masing-masing menuju ke sungai-sungai utama yang melintasi dan di sekitar
wilayah Kabupaten Lampung Timur, yang selanjutnya dapat disebut sebagai sistem
hidrologi/drainase wilayah. Sungai utama yang melalui Kabupaten Lampung Timur
adalah Way Sekampung dan Way Seputih dengan anak sungainya yang tersebar di
beberapa kecamatan yang sebagian besar sepanjang tahunnya terus menerus
mengalir ke arah Timur.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 17


Bidang Cipta Karya

Pola aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Lampung Timur antara lain:
a) Pola aliran dendritik, yaitu pola aliran berbentuk seperti pohon.
b) Pola aliran trellis, yaitu pola aliran pada beberapa sungai yang mendapat
tambahan air dari anak sungainya, di mana arah alirannya tegak lurus pada
sungai tersebut.

Pola aliran dendritik

Pola aliran trellis

PolaPola
Gambar 2.4 Aliran Sungai
Aliran di Kabupaten
Sungai Lampung
di Kabupaten Timur Timur
Lampung

2) Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Volumenya
tergantung pada:
a) jumlah curah hujan.
b) lama curah hujan.
c) tingkat curah hujan.
d) lereng daratan.
e) derajat permeabilitas, yaitu ukuran kemampuan bahan untuk ditembus air.
f) porositas, yaitu persen volume ruang suatu bahan yang kosong.
g) penutupan vegetasi dipermukaan bumi.

Klasifikasi air tanah dibedakan menjadi zona penjenuhan dan zona aerasi. Air hujan
yang merembes ke bawah akhirnya mencapai zona penjenuhan, yaitu zona dimana
semua pori-pori batuan berisi air. Batas zona penjenuhan disebut meja air atau muka
air tanah. Zona tak jenuh di atas meja air dinamakan zona aerasi yaitu zona dimana
pori-pori tanah hanya sebagian atau bahkan tidak terisi air. Sumur artesis terjadi ketika

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 18


Bidang Cipta Karya

aquifer (suatu lapisan batuan dimana air tanah dapat bergerak) yang berpangkal dari
tempat yang tinggi berada di antara dua lapisan batuan kedap air yang miring. Jika
dilakukan pengeboran pada tempat yang rendah, perbedaan ketinggian pangkal
aquifer ini menyebabkan terjadi beda potensial yang besar, yang dapat mendorong air
memancar keluar dengan kuat.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 19


Bidang Cipta Karya

Gambar 2.5 Peta Cekungan Air Tanah Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 20


Bidang Cipta Karya

2.2.3 Geologi
Seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur berbentuk bentang alam rendah dan
menggelombang lemah. Bentang alam datar, khususnya daerah sungai-sungai
bermeander, sesuai untuk endapan aluvium kuarter. Daerah bertimbulan rendah
rendah sampai sedang, dengan bukit bukit bulat menggelombang sesuai untuk satuan
sedimen yang berumur tersier dan kuarter.
Tabel 4-2Susunan Stratigrafi Wilayah Kabupaten Lampung Timur
Batuan Kuarter
Alluvium :
(Qai)
bongkah, kerikil, pasir, tanah, lumpur, dan lempung
Basalt Sukadana :
(Qbs)
basal berongga
Pasir Kuarsa :
(Qak)
pasir kuarsa halus
Endapan Rawa:
(Qs)
pasir, lanau, lumpur, lempung, mengandung sisa tanaman
Batuan Tersier
Formasi Terbanggi :
(Qpt)
batu pasir dengan sisipan batu lempung
Formasi Lampung : tuffa berbatu apung, tuffa riolotik, batu
(Qti)
lempung tufaan, dan batu pasir tufaan
Sumber : RTRW Lampung Timur 2011-2031

Struktur geologi penyusun lapisan batuan di Kabupaten Lampung Timur didominasi


oleh batuan sedimen. Berdasarkan struktur geologinya Kabupaten Lampung Timur
dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Endapan permukaan (aluvium) seluas 73.470,58 hektar (13,79% luas wilayah)
yang terdiri dari dataran rawa pasang surut yang terbentuk dari sedimen holosen
yang mengandung liat marine, endapan sungai dan rawa serta endapan pasir
pantai. Karakteristik geologi ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Pasir Sakti
(18.869,23 hektar) yang berada di daerah pesisir dan muara sungai.
2. Batuan gunung api (Formasi Lampung) yang terbentuk dari endapan gunung api
(Qhw), tufa Lampung (Qlv), dan andesit tua (Tov). Formasi batuan gunung api ini
seluas 122.405,34 hektar (22,98% luas wilayah), meliputi hampir seluruh daerah
Kabupaten Lampung Timur dimulai dari bagian Barat hingga Timur berbatasan
dengan endapan holosen. Luas terbesar terdapat pada Kecamatan Labuhan Ratu

2121
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Bidang Cipta Karya

yakni 33.340,90 hektar dan luas terkecil pada Kecamatan Raman Utara (22,26
hektar).
3. Batuan sedimen (Formasi Terbanggi) yang terdiri dari batuan gamping koral (Qg),
formasi Telisa (Tmtp), sebagian besar formasi Baturaja (Tmbg) dan formasi
Lingsing (Kls). Formasi ini seluas 173.181,19 hektar (32,52% luas wilayah) berarti
bahwa batuan sedimen banyak terdapat di sebagian besar di bagian Utara dan
sedikit Selatan, dengan dominasinya terdapat di Kecamatan Way Bungur (37.638
hektar).
4. Batuan beku (Basalt Sukadana) yang terbentuk dari basalt Sukadana (Qb), batuan
terobosan miosen seperti granit (Tmgr) dan granodiorit (Tmgd). Formasi batuan
beku Kabupaten Lampung Timur seluas 163.445,9 hektar (30.69% luas wilayah),
yang artinya hampir seluruh wilayah kabupaten secara geologi batuan
penyusunnya adalah Basal Sukadana, dengan luas terbesar terdapat di Kecamatan
Sukadana (27.528,42 hektar) dan luasan terkecil terdapat di Kecamatan Waway
Karya (75,77hektar).

Untuk data tentang endapan mineral di Kabupaten Lampung Timur belum tersedia
dengan lengkap, sehingga potensi dari endapan bahan tambang tersebut belum
diketahui dengan pasti. Dari literatur dan Peta Geologi Daerah Kabupaten Lampung
Timur dapat diidentifikasi bahan-bahan tambang sebagai berikut :
a) Minyak Bumi
Minyak bumi yang terdapat dalam lapisan Palembang-bed berakumulasi sebagai
lanjutan dari endapan minyak bumi di sekitar Palembang, yakni di sebelah Timur
Laut Propinsi Lampung, Mesuji, Menggala, Kotabumi, dan Sukadana. Penyelidikan
yang dilakukan oleh Pertamina belum memastikan besaran potensi minyak bumi
serta kemungkinan terdapatnya sumber di lepas pantai Timur lampung.
b) Mineral Besi
Berakumulasi dengan mineral-mineral dari basal Sukadana akibat proses
hidrotermal pada bagian kontak plateau basal Sukadana, terdapat di Kecamatan
Sukadana sebelah Timur dan dekat Labuhan Maringgai.
c) Pasir Kuarsa
Terdapat di wilayah Jabung, Pasir Sakti, Labuhan Maringgai dan Way Jepara

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 22


Bidang Cipta Karya

d) Sirtu
Terdapat di Kecamatan Way Jepara, Purbolinggo, Sukadana, Sekampung, dan
Labuhan Maringgai
e) Bahan Bangunan Basal
Terdapat di Sukadana, Gedong Dalam, Sekampung, Negeri Jemanten, Way Jepara,
Labuhan Maringgai, Mataram Baru, dan Jabung.

2.2.4 Klimatologi
Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Lampung Timur hanya mengenal dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Iklim di daerah Kabupaten Lampung
Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori iklim B, yang dicirikan
dengan adanya bulan basah selama 6 bulan yaitu pada bulan Desember hingga Juni
dengan temperatur udara rata-rata mencapai 24ºC – 34ºC.

Angin berhembus dari arah Selatan selama bulan Mei sampai September, dan dari arah
yang berlawanan selama bulan November sampai Maret. Gelombang besar di Pantai
Timur terjadi pada bulan Juni-November. Tinggi gelombang berkisar antara 0,50 - 1,00
meter.

Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Lampung Timur berkisar antara 2.000-
3.000 mm. Curah hujan 2.000 – 2.500 mm pertahun terjadi di Kecamatan Jabung
bagian selatan, Sekampung Udik, Marga Tiga, Way Jepara, bagian selatan Kecamatan
Sukadana, Raman Utara, dan Purbolinggo; sedang curah hujan sebesar 2.500-3.000
mm pertahun terjadi di sebagian besar Kecamatan Jabung, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Metro Kibang, Batanghari, Pekalongan, Sekampung, Sukadana, dan bagian
utara Kecamatan Raman Utara.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 23


Bidang Cipta Karya

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) 5 Juni 2008

Gambar 2.6 Arah Angin di Kabupaten Lampung Timur

Tabel 2-3 Curah Hujan Kab. Lampung Timur Tahun 2008 - 2013

Bulan Curah hujan (mm)


2008 2009 2010 2011 2012 2013
Januari 177 459 290 290 311 411
Februari 249 297 217 217 378 441
Maret 264 291 249 249 345 374
April 180 179 180 180 166 163
Mei 160 106 135 135 85 76
Juni 75 58 103 103 86 94
Juli 28 109 100 100 45 70
Agustus 21 26 94 94 2 3
September 114 33 34 34 2 1
Oktober 145 46 75 75 13 10
Nopember 143 112 100 100 55 44
Desember 271 282 131 131 170 162
Rata-rata 152 167 142 142 138 154
Curah Hujan 147 159 161 142 141 150
Sumber : Kabupaten Lampung Timur dalam Angka, 2013

Lama penyinaran matahari menunjukkan banyaknya hari yang mendapatkan


penyinaran matahari pada tiap bulannya. Rata-rata intensitas penyinaran matahari di

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 24


Bidang Cipta Karya

Kabupaten Lampung Timur selama 2008-2013 berkisar 55,42-63,68 % tiap tahunnya


hal ini berarti efektifitas lama penyinaran yang terjadi di Kabupaten Lampung Timur
berkisar 17-19 hari tiap bulannya. Dalam lima tahun terakhir, intensitas penyinaran
terendah terjadi pada tahun 2011 dan tertinggi pada tahun 2009. Intensitas
penyinaran tertinggi terjadi pada bulan Oktober tahun 2010 sebesar 92,6 %. Hal ini
berarti pada bulan Oktober, hampir satu bulan penuh mendapat penyinaran matahari.
Sebaliknya pada bulan Januari 2013 intensitas penyinarannya berada pada titik
terendah yaitu 31,1 % setara dengan efektivitas 10 hari penyinaran matahari. Peta
curah hujan dapat dilihat pada Gambar 4.8.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 25


Bidang Cipta Karya

Gambar 2.7 Peta Curah Hujan Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 26


Bidang Cipta Karya

Di sekitar equator juga terjadi angin pasat, yaitu angin yang berhembus ke arah
ekuator. Disebut angin pasat Timur Laut yaitu angin yang berhembus dari arah Timur
Laut menuju equator, angin ini berada di belahan bumi bagian Utara dan angin pasat
Tenggara yaitu angin yang berhembus dari arah Tenggara menuju equator, berada di
belahan bumi bagian Selatan.

Gerakan angin pasat ini tidak lepas dari pengaruh gaya coriolis, yaitu gaya yang
membelokkan arah angin akibat putaran rotasi bumi. Di mana angin di belahan bumi
bagian Utara akan dibelokkan ke kanan dan angin di belahan bumi bagian Selatan akan
dibelokkan ke kiri.

Dilihat dari letak Lampung Timur, terlihat bahwa posisi Lampung Timur berada di
bagian Selatan equator, sehingga lebih terpengaruh oleh belahan bumi bagian Selatan.
Tapi Lampung Timur juga terpengaruh oleh musim yang terjadi, yaitu tekanan
udaranya dimana akan berpengaruh juga terhadap curah hujan. Dari Gambar dapat
diketahui arah angin menuju arah Barat Laut, berasal dari Tenggara. Setelah mendekati
equator angin dibelokkan ke kiri menuju Barat Daya. Angin yang berhembus di atas
perairan Lampung Timur berkecepatan rata-rata 3 hingga 4 knots.

Curah hujan di Kabupaten Lampung Timur memiliki curah hujan yang lebih kecil
daripada Lampung bagian Barat, hal ini terjadi karena pendugaan pengaruh dari laut
Natuna. Terutama di Labuhan Maringgai yang mendapat curah hujan yang kecil,
diduga akibat terlindung di belakang pulau Bangka.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 27


Bidang Cipta Karya

2.3 Demografi dan Urbanisasi


Salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan
didaerah adalah adalah problematika demografis yang menyangkut 3 (tiga) hal pokok
yakni,

a) Jumlah Penduduk
b) Komposisi Pendudduk di suatu daerah, dan
c) Penyebarannya di masing masing wilayah administratif.

Besarnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah terutama untuk wilayah yang
mempunyai kepadatan tinggi ditambah dengan persebaran penduduknya yang tidak
merata akan menimbulkan permasalahan yang cukup kompleks, karena pada dasarnya
semua kegiatan baik kegiatan perekonomian, kebudayaan, sosial dan lain sebagainya
akan melibatkan penduduk.

Prilaku penduduk dalam kegiatan sehari-hari diberbagai lapisan sosial turut


memberikan tekanan terhadap lingkungan yang akan memunculkan efek negatif
maupun positif. Dengan demikian perlu adanya pengendalian baik terhadap jumlah,
komposisi dan persebarannya, hal ini sebagai upaya untuk mendukung kelancaran
proses pembangunan di daerah.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 28


Bidang Cipta Karya

Gambar 2.8 Peta Geologi Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 29


Bidang Cipta Karya

2.3.1 Struktur Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin


Struktur penduduk berdasarkan umur merupakan gambaran komposisi penduduk yang
akan menunjukkan besaran jumlah penduduk yang tergolong dalam usia produktif dan
jumlah penduduk yang tergolong usia non produktif di kabupaten/Kota

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2013 jumlah penduduk
usia produktif di Kabupaten Lampung Timur mencapai 62.64 % dari total jumlah
penduduk, sedangkan jumlah penduduk yang tergolong usia non produktif adalah
sebesar 37.36% berarti jumlah penduduk usia produktif adalah 596.062 Jiwa
sedangkan usia non produktif adalah 355.577 jiwa.

Struktur penduduk berdasarkan umur di Kabupaten Lampung Timur Pada Tahun 2013
disajikan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2-4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur di Kabupaten Lampung Timur Tahun
2013
Kelompok Jumlah Penduduk (jiwa)
Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
0–4 45.375 42.738 88.113
5–9 46.019 43.259 89.278
10 – 14 48.938 46.225 95.163
15 – 19 42.336 38.082 80.418
20 – 24 36.362 35.162 71.524
25 – 29 40.276 40.030 80.306
30 – 34 42.735 41.366 84.101
35 – 39 40.134 36.955 77.089
40 – 44 33.247 31.146 64.393
45 – 49 28.262 28.143 56.405
50 – 54 23.384 22.215 45.599
55 – 59 19.525 16.702 36.227
60 - 64 12.914 12.625 25.539
65 – 69 10.310 9.966 20.276
70 – 75 8.405 8.656 17.061
75 + 10.448 9.699 20.147
Jumlah 497.071 470.932 968.003
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2013

Struktur penduduk suatu daerah menurut jenis kelamin atau gender secara umum
memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi laki – laki dan wanita untuk
berperan dalam pelaksanaan pembangunan. Struktur penduduk Kabupaten Lampung
Timur jenis kelamin dapat dilihat pada sebagai berikut.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 30


Bidang Cipta Karya

Tabel 2-5 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Lampung


Timur Tahun 2013
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan Total (Jiwa) Sex Ratio
Laki - Laki Perempuan
1. Metro Kibang 10.580 10.127 20.707 104.47
2. Batanghari 27.473 27.128 54.601 101.27
3. Sekampung 30.418 29.401 59.819 103.46
4. Marga Tiga 22.389 21.006 43.395 106.58
5. Sekampung Udik 34.950 33.094 68.044 105.61
6. Jabung 24.010 22.540 46.550 106.52
7. Pasir Sakti 17.717 16.693 34.410 106.13
8. Waway Karya 17.633 16.821 34.454 104.83
9. Marga Sekampung 13.483 12.552 26.035 107.42
10. Labuhan Maringgai 34.120 31.630 65.750 107.87
11. Mataram Baru 13.689 12.983 26.672 105.44
12. Bandar Sribawono 23.820 22.313 46.133 106.75
13. Melinting 12.797 11.833 24.630 108.15
14. Gunung Pelindung 10.844 10.208 21.052 106.23
15. Way Jepara 26.376 24.697 51.073 106.80
16. Braja Selebah 11.257 10.476 21.733 107.46
17. Labuhan Ratu 21.484 19.902 41.386 107.95
18. Sukadana 33.137 30.956 64.093 107.05
19. Bumi Agung 8.543 8.388 16.931 101.85
20. Batanghari Nuban 21.014 19.978 40.992 105.19
21. Pekalongan 23.095 22.114 45.209 104.44
22. Raman Utara 18.288 17.472 35.760 104.67
23. Purbolinggo 20.336 19.816 40.152 102.62
24. Way Bungur 11.217 10.841 22.058 103.47
Jumlah 488.670 462.969 951.639 105.55
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2013

2.3.2 Persebaran Penduduk


Pemerintah daerah telah melakukan pemekaran kecamatan berdasarkan
pertimbangan geografis dan aspirasi masyarakat yang dimaksudkan untuk
mendekatkan dan meningkatkan pelayanan publik. Pada tahun 2013 jumlah
kecamatan di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 24 kecamatan dengan 264 Desa.
Kecamatan Batanghari, Kecamatan Sekampung dan Kecamatan Sukadana merupakan
kecamatan dengan jumlah desa terbanyak dibandingkan dengan kecamatan lain.
Kecamatan Sri Bhawono merupakan kecamatan dengan rata-rata kepadatan
penduduk/desa tertinggi yaitu 6.222 jiwa, sedangkan kecamatan terluas adalah
Kecamatan Sukadana dengan luas 756,76 km2 atau 14,21 % dari luas Kabupaten
Lampung Timur. Persebaran penduduk berdasarkan jumlah desa dan rata-rata
penduduk/desa pada setiap kecamatan diuraikan pada tabel berikut.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 31


Bidang Cipta Karya

Tabel 2-6 Jumlah Desa dan Rata-rata Penduduk/desa pada Setiap Kecamatan
Rata-rata
Luas wilayah
No Kecamatan Ibu Kota 2 Jumlah Desa Penduduk/ desa
(Km )
(jiwa/Desa)
1 Metro Kibang Margototo 76,78 7 2.794
2 Batang Hari Banarjoyo 148,88 17 3.109
3 Sekampung Sumbergede 148,34 17 3.502
4 Marga Tiga Tanjung Harapan 250,73 13 3.503
5 Sekampung Udik Pugung Raharjo 339,12 15 4.575
6 Jabung Negara Batin 267,84 15 3.118
7 Pasir Sakti Mulyo Sari 193,94 8 4.440
8 Waway Karya Sumber Rejo 211,07 11 3.375
9 Marga Sekampung Peniangan 177,32 8 3.482
10 Labuhan Maringgai Labuhan Maringgai 194,99 11 6.004
11 Mataram Baru Mataram Baru 79,56 7 3.903
12 Bandar Sribhawono Sribhawono 185,71 7 6.222
13 Melinting Wana 139,3 6 4.380
14 Gunung Pelindung Negeri Agung 78,52 5 4.444
15 Way Jepara Braja Sakti 229,27 15 3.376
16 Braja Selebah Braja Harjosari 247,61 7 3.130
17 Labuhan Ratu Labuhan Ratu 485,51 11 3.724
18 Sukadana Sukadana 756,76 20 3.821
19 Bumi Agung Dono Mulyo 73,17 8 2.889
20 Batang Hari Nuban Sukaraja Nuban 180,69 13 3.225
21 Pekalongan Pekalongan 100,13 12 4.383
22 Raman Utara Kota Raman 161,37 11 3.273
23 Purbolinggo Taman Fajar 222,03 12 3.282
24 Way Bungur Tambah Subur 376,38 8 2.714
Jumlah 5325,02 264 1.
Sumber: Lampung Timur Dalam Angka, 2013

2.3.3 Persentase Penduduk Di atas Garis Kemiskinan


Pemerintah telah mengelompokkan kemiskinan ke dalam beberpa kelompok, yaitu
keluarga prasejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, dan sejahtera plus. Jumlah
penduduk prasejahtera di Kabupaten Lampung Timur dari tahun 2009 sampai tahun
2013 terus mengalami penurunan sekitar 0,94%/tahun atau dari 37,21 % (2009)
menjadi 33,46 % (2013) dari jumlah kepala keluarga. Sebaliknya keluarga sejahtera
terus mengalami sedikit peningkatan (Tabel). Lambatnya penurunan jumlah golongan
keluarga prasejahtera ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 32


Bidang Cipta Karya

Tabel 2-7 Jumlah Penduduk Pra Sejahtera dan Sejahtera


Keluarga Sejahtera
Pra Sejahtera
Tahun Jumlah KK I II III III plus
(%) (%) (%) (%) (%)
2007 183.677 37,21 24,22 16,32 20,66 1,59
2008 242.319 36,76 25,63 18,87 17,27 1,47
2009 251.675 34,86 24,00 22,50 17,29 1,34
2010 255.086 34,40 25,08 21,83 17,19 1,50
2011 257.068 33,46 25,37 23,67 17,50 1,47
2012 264.730 31.63 24.95 24.25 17.00 1.79
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka 2013

Tabel 2-8 Banyaknya Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten Lampung
Timur Tahun 2013
Sejahtera Keluarga Keluarga Keluarga
Jumlah Pra Sejahtera Sejahtera Sejahtera
NO Kecamatan KK Sejahtera I II III III+
1 MetroKibang 14.874 4.565 2.463 3.335 3.521 990
2 Batanghari 16.444 3.518 606 1.238 11.082 0
3 Sekampung 13.630 4.657 4.017 3.490 1.186 280
4 MargaTiga 16.906 5.784 4.605 5.450 940 127
5 SekampungUdik 13.585 4.211 1.829 6.892 596 57
6 Jabung 19.587 8.134 7.833 3.055 411 154
7 PasirSakti 11.771 3.115 2.944 2.655 2.869 188
8 WawayKarya 10.441 1.535 1.479 2.056 5.098 273
9 MargaSekampung 10.460 2.090 1.641 841 5.777 11
10 LabuhanMaringgai 5.601 1.780 995 1.243 1.534 49
11 MataramBaru 12.446 2.802 3.771 4.975 819 79
12 BandarSribhawono 19.630 6.571 7.363 5.174 423 99
13 Melinting 9.883 4.870 2.394 1.972 599 48
14 GunungPelindung 9.794 5.358 2.461 129 544 124
15 WayJepara 11.360 2.575 2.769 3.922 1.629 465
16 BrajaSelebah 7.200 3.219 1.591 1.547 704 139
17 LabuhanRatu 6.755 3.245 1.619 954 594 342
18 Sukadana 5.836 2.383 1.403 1.517 495 74
19 BumiAgung 11.984 3.897 5.386 1.956 678 67
20 BatanghariNuban 6.119 2.206 1.950 1.409 478 79

21 Pekalongan 5.385 1.567 1.351 1.062 1.010 395


22 RamanUtara 11.282 1.544 2.029 5.803 1.685 221
23 Purboliggo 6.326 1.355 1.851 2.029 1.091 0
24 WayBungur 7.431 2.747 1.702 1.488 1.228 466
Jumlah 2012 264.730 83.728 66.052 64.192 44.991 4.727
2011 0 0 0 0 0 0

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 33


Bidang Cipta Karya

Sejahtera Keluarga Keluarga Keluarga


Jumlah Pra Sejahtera Sejahtera Sejahtera
NO Kecamatan KK Sejahtera I II III III+
2010 254.668 87.741 342.409 63.976 55.697 55.697
2009 251.675 87.741 339.416 60.407 56.637 56.637
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka 2013

2.3.4 Laju Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk diyakini dapat menjadi modal pembangunan daerah (manpower),
apabila kualitasnya baik sebaliknya akan menjadi beban atau penghambat
pembangunan daerah (barrier) apabila kualitasnya tidak memadai.

Penduduk Kabupaten Lampung Timur sampai dengan awal tahun 2013 tercatat
sejumlah 951.639 Jiwa yang terdiri dari 488.670 Laki-laki dan 462.969 Jiwa Perempuan.
Angka ini menempatkan Kabupaten Lampung Timur peringkat ketiga di Propinsi
Lampung dalam hal jumlah setelah Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten
Lampung Tengah.

Dengan jumlah penduduk tersebut persebarannya di Kabupaten Lampung Timur tidak


merata. Tingkat perkembangan suatu wilayah administratif sangat berpengaruh
terhadap persebaran dan kepadatan penduduk. Wilayah yang sudah maju umumnya
memiliki jumlah penduduk lebih besar dibanding wilayah yang sedang tumbuh.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lampung Timur pada periode 2009 sampai
dengan awal tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 3,55% atau sekitar 32.622 jiwa.
Peningkatan cukup besar terjadi dalam kurun waktu 2009 – 2010 di mana dari 1.99 %
penambahan di atas, sekitar 18.283 jiwa diantaranya terjadi dalam kurun waktu
tersebut. Data jumlah penduduk dan pertambahan penduduk kabupaten Lampung
Timur sebagai berikut.

Tabel 2-9 Laju Pertambahan Penduduk di Kabupaten Lampung Timur Tahun


2009 – 2013
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Tahun
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. 2009 463.362 455.655 934.835
2. 2010 492.429 465.050 957.479

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 34


Bidang Cipta Karya

Jumlah Penduduk (Jiwa)


No Tahun
Laki-Laki Perempuan Jumlah
3. 2011 488.670 462.969 951639
4. 2012 493.976 467.995 961.971
5. 2013 497.071 470.932 968.003
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2013

2.3.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Kualitas sumber daya manusia memegang peran sentral dalam pembangunan daerah.
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia ini
adalah bidang pendidikan. Tingginya jenjang pendidikan yang di tamatkan oleh
sebagian besar penduduk dapat menggambarkan tingginya tingkat kualitas sumber
daya manusia yang ada.

Pendidikan sendiri tidak hanya diberikan melalui jalur sekolah (formal) tetapi juga
dapat diberikan memalui jalur luar sekolah (informal). Penilaian terhdap kualitas
sumber daya manusia yang ada di suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan oleh sebagian besar penduduk.

Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat dijadikan indikator


rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada. Seseorang dikatakan tamat dari
suatu jenjang pendidikan apabila telah selesai mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi
yang ada di jenjang sekolah tersebut dengan mendapatkan ijazah atau Surat Tanda
Tamat Belajar (STTB).

Sejalan dengan hal tersebut kualitas pendidikan di Kabupaten Lampung Timur lambat-
laun memperlihatkan kemajuan. Indikator mengenai hal tersebut hampir pada semua
jenjang pendidikan dasar dan menengah, penduduk usia 15 tahun ke atas di
Kabupaten Lampung Timur yang berhasil menamatkan pendidikannya relatif
mengalami peningkatan khususnya dalam empat tahun terakhir. Berikut adalah
persentase penduduk usia 15 tahun ke atas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki dan
banyaknya jumlah sekolah, guru dan murid di Kabupaten Lampung Timur yang akan
disajikan dalam Tabel berikut.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 35


Bidang Cipta Karya

Tabel 2-10 Jumlah Penduduk Usia 15 tahun Keatas Berdasar Daftar Pencari
KerjaMenurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2010 – 2013
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Tingkat Pendidikan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Tidak punya ijazah 1 0 1
2. SD/MI 8 14 22
3. SMTP sederajat 94 109 203
4. SMTA sederajat 719 390 1210
5. Diploma I/II/III 69 315 384
6. Diploma IV / Sarjana 95 126 221
Jumlah Tahun 2010 1 429 1 637 1 940
Jumlah Tahun 2011 888 957 1 845
Jumlah Tahun 2012 1050 874 1 924
Jumlah Tahun 2013 986 954 951.639
Sumber : Kabupaten Lampung Timur dalam Angka, 2013

Tabel 2-11 Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Di Kabupaten


Lampung Timur Tahun 2010 - 2013

No. Jenis sekolah Sekolah Kelas Guru Murid


1. TK Negeri 1 2 5 60
2. TK Swasta 469 914 1 165 16 773
3. SD Negeri 530 3 653 6 198 107 260
4. SD Swasta 24 121 321 2 991
5. SMP Negeri 55 89 1 338 18 854
6. SMP Swasta 105 523 1.679 18 657
7. SMU Negeri 19 196 671 6 070
8. SMU Swasta 28 181 650 6 630
9. SMK Negeri 2 12 353 720
10. SMK Swasta 25 156 619 6200
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2013

2.3.6 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


Mata pencaharian penduduk di suatu daerah erat kaitannya dengan lapangan kerja
yang ada pada daerah tersebut. Sektor ini merupakan salah satu sektor penting yang
perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya mengurangi jumlah penduduk
miskin.

Pada sisi lain dengan pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan jumlah
angkatan kerja, pertambahan angkatan kerja tersebut dapat tertampung dalam
lapangan kerja formal dan sebagian lagi berusaha menciptakan lapangan kerja untuk
dirinya sendiri. Namun tidak semua angkatan kerja dapat tertampung pada lapangan
kerja yang tersedia.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 36


Bidang Cipta Karya

Menurut jenis kegiatan utama, penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang
termasuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaann
tetapi sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan (menganggur),
penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan tidak melakukan kegiatan
apapun termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja. Peningkatan penduduk
berumur 15 tahun ke atas setiap tahun menyebabkan meningkatnya angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja.

Daya seraf dari masing-masing sektor terhadap tenaga kerja dapat dilihat dari
persentase penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan. Daya seraf tersebut
sangat dipengaruhi oleh tingkat perekonomian suatu daerah. Pada umumnya semakin
maju tingkat perekonomian maka persentase penduduk yang bekerja di sektor primer
(pertanian) semakin kecil, sebaliknya persentase penduduk yang bekerja di sektor
sekunder ( pertambangan, industri, listrik, dan bangunan) dan sektor tersier (jasa-jasa)
justru semakin meningkat.

Berikut adalah tabel jumlah persentase penduduk laki –laki dan perempuan yang
bekerja menurut lapangan usaha utama menurut BPS Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2013.
Tabel 2-12 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Usaha Utama
No Lapangan Usaha Utama 2011 2012 2013
1. Pertanian 54,84 57,91 59,71
2. Pertambangan & Penggalian 0,80 0,74 1,13
3. Industri 11,82 10,83 10,34
4. Listrik, Gas, Air 0,08 0,08 0,16
5. Konstruksi 4,77 3,74 3,37
6. Perdagangan 16,28 17,16 14,74
7. Transportasi 4,83 2,80 3,05
8. Keuangan 0,22 0,36 0,39
9. Jasa 6,37 6,39 7,11
Jumlah 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Lampung Timur dalam Angka, 2013

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 37


Bidang Cipta Karya

2.4 Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan


Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kabupaten Lampung
Timur

2.4.1 Profil Sosial Budaya


Pembangunan pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Banyak variabel sosial ekonomi masyarakat berkorelasi kuat dengan
tingkat kesejahteraan ini. Untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
melalui pendekatan pendapatan perkapita pertahun walupun ini sangatlah sulit
dilakukan. Pendapatan perkapita masyarakat sangatlah erat kaitannya dengan masalah
ketenagakerjaan karena hal ini merupakan salah satu hal penting dalam rangka
mengurangi jumlah penduduk miskin di daerah.

Masalah ketenagakerjaan sendiri sangat erat hubunganya dalam masalah sosial


budaya kemasyarakatan. Pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan
jumlah angkatan kerja. Pertambahan angkatan kerja tersebut dapat tertamtampung
dalam lapangan kerja formal, dan sebagian lagi telah berusaha menciptakan lapangan
kerja formal baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain termasuk didalamnya
sektor informal.

Penyerapan tenaga kerja sangat ditentukan oleh aktivitas sektoral perekonomian


Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan data terakhir 2013 bahwa dari 734.881
penduduk yang berumur 15 tahun ke atas di Kabupaten Lampung Timur menunjukkan
penyerapan tenaga kerja sebagian besar bekerja di sektor pertanian, yaitu 59,71 % dari
total tenaga kerja di Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan paling kecil daya serapnya
adalah dari sektor listrik, gas dan air yaitu 0,16 %. Hal ini berarti karakteristik
ketenagakerjaan di Kabupaten Lampung Timur didominasi oleh kultur agrikultural,
yaitu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, atau sektor hasil alam lainnya.

Tabel 2-3 Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis
Kegiatan Tahun 2010 – 2013
Uraian 2010 2011 2012 2013

Angkatan Kerja (AK) 463.705 454.482 474.176 497.456


Bekerja 405.453 419.610 448.736 476.179
Mencari Pekerjaan 58.252 34.872 25.440 21.277
% Bekerja terhadap AK 87.44 92.33 94.63 95.72
Bukan Angkatan Kerja 300.031 230.209 221.540 237.425

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 38


Bidang Cipta Karya

Uraian 2010 2011 2012 2013

Sekolah 135.646 45.141 53.535 43.813


Mengurus Rumah Tangga 119.880 154.189 141.364 162.900
Lainnya 44.505 30.879 26.641 30.712
Usia Kerja (=I + II) 763.736 684.691 695.716 734.881
% AK terhadap Penduduk Usia Kerja 60.72 66.38 68.16 67.69
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa jenis kegiatan utama yang paling banyak dilakukan
oleh penduduk Kabupaten Lampung Timur adalah bekerja. Persentase penduduk yang
bekerja pada tahun 2010 tercatat sebesar 463.705 jiwa dan pada tahun 2013
meningkat menjadi 497.456 jiwa.

Penilaian kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi
yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat dijadikan
indikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada.

Kondisi yang cukup menjanjikan bagi kemajuan daerah dimasa depan adalah semakin
meningkatnya jumlah dan persentase lulusan pendidikan tinggi di Kabupaten Lampung
Timur. Tamatan pendidikan Diploma I/II/III sampai dengan tahun 2013 mencapai 19.79
%, sedangkan yang berhasil menamatkan pendidikan hingga Diploma IV/Sarjana dan
Pasca Sarjana sudah mencapai 11.39 % dari jumlah pencari kerja terdaftar sesuai
tingkat pendidikan sebesar 1940 jiwa.

Pada bidang kesehatan terdapat peningkatan yang semakin baik, dengan


mengoptimalkan SDM dan prasarana yang ada serta peningkatan kesadaran
masyarakat terdapat pola hidup sehat dan fungsi pelayanan kesehatan.

Indikator pelayanan kesehatan yang biasa digunakan Kabupaten Lampung Timur yang
digunakan untuk menggambarkan derajat kesehatan masayarakat sering dikenal
dengan istilah Kesakitan (Morbidity Rate).

Penduduk Kabupaten Lampung Timur dari tahun ke tahun yang mengalami keluhan
kesehatan terus turun, di mana pada tahun 2004 mereka yang mengalami kesakitan
masih sebesar 34.82 % sedangkan pada tahun 2007 turun menjadi 30.90 % dari
seluruh populasi penduduk.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 39


Bidang Cipta Karya

Tabel 2-4 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung


Timur Tahun 2010 – 2013
Rumah Puskesmas Rumah Poliklinik/Balai
No Kecamatan Puskesmas Poskesdes
Sakit Pembantu Bersalin Pengobatan
1. Metro Kibang 0 1 2 3 0 0
2. Batanghari 0 1 6 2 0 0
3. Sekampung 0 2 4 10 2 3
4. Marga Tiga 0 2 4 5 1 1
5. Sekampung Udik 0 2 5 2 1 1
6. Jabung 0 2 3 7 0 2
7. Pasir Sakti 0 1 4 2 0 0
8. Waway Karya 0 1 3 3 0 0
9. Marga Sekampung 0 1 4 2 0 0
10. Labuhan Maringgai 0 1 6 4 1 1
11. Mataram Baru 0 1 2 4 1 5
12. Bandar Sribawono 1 1 4 3 0 2
13. Melinting 0 1 3 5 0 0
14. Gunung Pelindung 0 1 2 2 0 1
15. Way Jepara 0 2 5 5 2 3
16. Braja Selebah 0 1 4 2 0 0
17. Labuhan Ratu 0 1 3 3 0 3
18. Sukadana 1 1 5 3 1 4
19. Bumi Agung 0 1 3 3 0 1
20. Batanghari Nuban 0 1 3 3 1 1
21. Pekalongan 0 2 5 3 0 2
22. Raman Utara 0 2 3 2 2 4
23. Purbolinggo 0 1 5 3 5 6
24. Way Bungur 0 1 4 3 0 1
Jumlah 2 31 90 85 17 41
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka, 2013

2.4.2 Pertumbuhan PDRB


Pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Lampung Timur diidentifikasi melalui nilai
PDRB Kabupaten. Oleh karena pada awalnya Kabupaten Lampung Timur bergabung
dengan Kabupaten Lampung Tengah, maka gambaran pertumbuhan ekonomi hingga
tahun 2013 dikaji melalui peningkatan PDRB Lampung Timur.

Peningkatan PDRB Kabupaten Lampung Timur yang dibentuk oleh sektor pertanian
sangat besar. Kegiatan pertanian yang utama adalah Tanaman Pangan yang meliputi ;
padi, jagung, ubi kayu, dan tanaman palawija lainnya. Dilihat dari luas panen dan
jumlah produksi, tanaman pangan yang berperan besar dalam perekonomian Lampung
Timur padi, jagung dan ubi kayu. Luas lahan potensial yang dapat ditanami padi dan
palawija pada tahun 2009 mencapai 55.145 Ha, dengan frekuensi tanam antara satu
atau dua kali setahun. Luas lahan sawah dengan satu kali panen adalah 3.246 Ha dan
luas sawah dengan dua kali tanam atau lebih 22.354 Ha. Dilihat dari penyebarannya

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 40


Bidang Cipta Karya

lahan sawah terdapat hampir di seluruh kecamatan, dengan luas lahan sawah terluas
di Kecamatan Jabung.

Berdasarkan konstribusi masing-masing sektor dalam perkembangan pembentukan


PDRB kurun waktu 2010 - 2013, perekonomian di Kabupaten Lampung Timur dalam 4
(empat) tahun terakhir didominasi oleh sektor i) Pertanian, ii) Pertambangan, iii)
Perdagangan, hotel dan restoran, iv) Industri pengolahan,dan v.) Jasa – jasa . Kelima
sektor tersebut yang lebih banyak dalam menyumbang PDRB atas dasar harga berlaku.
Sedangkan sektor-sektor lainnya masih relatif kecil, bahkan ada yaitu kurang dari 6 %
yaitu sektor Pertambangan.

Tabel 2-5 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lampung Timur Menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah)
No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 2.720.539 3.218.183 3.941.279 4.823.818
2. Pertambangan 1.502.245 1.532.733 1.034.628 1.333.230
3. Industri Pengolahan 437.264 494.600 545.838 608.338
4. Listrik & Air Bersih 16.398 17.199 18.027 18.910
5. Konstruksi 276.092 293.955 293.955 303.332
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 1.285.576 1.505.213 1.765.343 2.071.654
7. Transportasi & Komunikasi 226.772 282.012 348.590 432.314
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 273.205 324.906 386.915 462.031
9. Jasa-Jasa 418.958 509.176 624.290 764.273
PDRB 7.157.049 8.177.977 8.958.866 10.817.900
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka 2013

Tabel 2-6 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lampung Timur Menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah)
No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 1.797.481 1.902.908 2.027.766 2.156.137
2. Pertambangan 500.891 503.043 458.239 432.972
3. Industri Pengolahan 261.665 273.319 285.286 303.024
4. Listrik & Air Bersih 6.909 7.310 7.681 8.099
5. Konstruksi 171.691 179.721 187.126 195.341
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 636.170 681.536 730.476 784.034
7. Transportasi & Komunikasi 99.038 108.100 117.244 128.980
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 124.570 130.312 136.155 142.480
9. Jasa-Jasa 153.245 160.847 169.814 178.986
PDRB 3.751.660 3.947.096 4.119.786 4.330.053
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka 2013

Tabel 2-7 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lampung


TimurMenurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013
(DalamPersen)
No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 38.01 39.35 43.99 44.59
2. Pertambangan 20.99 18.74 11.55 12.32

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 41


Bidang Cipta Karya

No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013


3. Industri Pengolahan 6.11 6.05 6.09 5.62
4. Listrik & Air Bersih 0.23 0.21 0.20 0.17
5. Konstruksi 3.86 3.59 3.28 2.80
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 17.96 18.41 19.70 19.15
7. Transportasi & Komunikasi 3.17 3.45 3.89 4.00
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3.82 3.97 4.32 4.27
9. Jasa-Jasa 5.85 6.23 6.97 7.06
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka 2013

Tabel 2-8 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lampung Timur
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2013 (Dalam
Persen)
No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 47.58 56.53 47.70 55.31
2. Pertambangan 16.54 1.19 14.79 1.19
3. Industri Pengolahan 5.92 7.03 6.63 7.69
4. Listrik & Air Bersih 0.17 0.20 0.17 0.20
5. Konstruksi 4.41 5.24 4.54 5.26
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 15.72 18.68 16.36 18.97
7. Transportasi & Komunikasi 2.33 2.77 2.43 2.82
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3.05 3.62 3.29 3.81
9. Jasa-Jasa 3.98 4.73 4.09 4.74
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka 2013

Tabel 2-9 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lampung


TimurMenurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (Dalam
Persen)
No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 47.91 48.21 49.22 49.79
2. Pertambangan 13.35 12.74 11.12 10.00
3. Industri Pengolahan 6.97 6.92 6.92 7.00
4. Listrik & Air Bersih 0.18 0.19 0.19 0.19
5. Konstruksi 4.58 4.55 4.54 4.51
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 16.96 17.27 17.73 18.11
7. Transportasi & Komunikasi 2.64 2.74 2.85 2.98
8. Keuangan, Persewaan & Jasa 3.32 3.30 3.30 3.29
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 4.08 4.08 4.12 4.13
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam 2013

Tabel 2-10 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lampung


Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun 2010-2013
(Dalam Persen)
No Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013
1. Pertanian 4.94 5.87 6.56 6.33
2. Pertambangan - 5.67 0.43 - 8.91 - 5.51
3. Industri Pengolahan 9.65 4.45 4.38 6.22

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 42


Bidang Cipta Karya

4. Listrik & Air Bersih 10.55 5.80 5.08 5.44


5. Konstruksi 5.32 4.68 4.12 4.39
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 8.27 7.13 7.18 7.33
7. Transportasi & Komunikasi 13.53 9.15 8.46 10.01
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5.55 4.61 4.48 4.65
9. Jasa-Jasa 4.42 4.96 5.57 5.40
Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam 2013

Berdasarkan data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam empat tahun
terakhir, menunjukan PDRB Perkapita Kabupaten Lampung Timur terus mengalami
peningkatan. PDRB perkapita biasanya digunakan sebagai indikator untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. PDRB perkapita bukan merupakan
pendapatan perkapita, oleh karena itu PDRB perkapita baik atas dasar harga berlaku
maupun konstan tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat. Tetapi ukuran
ini dapat dipakai sebagai acuan untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat secara
umum.

2.4.3 Laju Tingkat Investasi


Pada PDRB Kabupaten Lampung Timur dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten
lain di Provinsi Lampung, pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Lampung Timur
menempati urutan ke 9 di Provinsi Lampung, walaupun terjadi peningkatan dari tahun
ke tahun, tetapi laju peningkatannya lebih kecil dari kabupaten lain.

2.4.4 Laju Inflasi


Di bidang ekonomi, berhasil atau tidaknya pembangunan yang telah dilaksanakan
dapat dilihat dari indikator kondisi perekonomian secara umum, salah satu
indikatornya adalah inflasi. Angka inflasi yang mempunyai manfaat sebagai rambu-
rambu untuk menjaga kesetabilan harga serta sebagai dasar bagi berbagai kebijakan
yang akan ditetapkan. Tabel 2.17 memperlihatkan angka inflasi Kabupaten Lampung
Timur dari tahun 2007 – 2012. Angka inflasi Kabupaten Lampung Timur berfluktuasi
sangat dipengaruhi oleh inflasi Bandar Lampung dan nasional. Pada tahun 2007 nilai
inflasi 6,36 % dan pada tahun 2011 nilainya menjadi 10,03 %.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 43


Bidang Cipta Karya

Tabel 2-11 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2006 – 2011 Kabupaten Lampung Timur

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012*


Inflasi 6,36 6,59 12,94 4,18 10,03 4,94
Sumber : BPS Lampung Timur, 2013

*) Sampai Bulan September

2.4.5 Potensi Ekonomi


Pencapaian indikator ekonomi Kabupaten Lampung Timur tahun 2010 - 2013 terlihat
nilai PDRB dari tahun 2010 sampai 2013 mengalami peningkatan 51,15 % atas dasar
harga berlaku dan 15,42 % atas harga konstan 2000. Peran sektor pertanian dalam
PDRB Kabupaten Lampung Timur masih sangat dominan diikuti sektor perdagangan,
hotel, dan restoran. Jika kita perhatikan kontribusi masing-masing sektor terlihat
bahwa sektor industri pengolahan masih kecil sekitar 7 %. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian hasil pertanian di Kabupaten Lampung Timur dijual dalam bentuk mentah,
sehingga nilai tambah yang seharusnya di Kabupaten Lampung Timur justru ke tempat
lain. Oleh karena itu, diperlukan upaya keras agar pengembangan agroindustri perlu
ditingkatkan.

Pertumbuhan kontribusi sektor dan PDRB atas dasar harga berlaku (Hb) dan harga
konstan (Hk) tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 Kabupaten Lampung Timur
memperlihatkan bahwa terjadi fluktuasi pada sektor pertanian, industri pengolahan,
dan sektor pertambangan dan penggalian. Dari gambaran pertumbuhan kontribusi
sektor PDRB tersebut, sebaiknya pemerintah terus mendorong pengembangan industri
pengolahan, karena dengan berkembangnya industri pengolahan maka penyerapan
tenaga kerja akan terjadi dan akumulasi uang beredar di masyarakat semakin besar di
pedesaan.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 44

Anda mungkin juga menyukai