Anda di halaman 1dari 37

Badan Informasi

Geospasial

INTEGRASI LAHAN BAKU SAWAH UNTUK PENYUSUNAN


INFORMASI GEOSPASIAL DAERAH IRIGASI
PADA 18 PROVINSI

Oleh:
Yusuf Wibisono
Kepala Bidang Pemetaan dan Integrasi Tematik Darat

Disampaikan pada:
Workshop Verifikasi Usulan Luasan Daerah Irigasi Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua

Tangerang, 28 Oktober 2019


1
Outline
1. Dasar Pelaksanaan
2. Metode Verifikasi Luas Lahan Baku Sawah
3. Contoh Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah
4. Pemetaan Daerah Irigasi Dan Integrasi Lahan Sawah Dan
Daerah Irigasi
5. Aplikasi Kompilasi dan Integrasi IG Daerah Irigasi Daerah

2
1. Dasar Pelaksanaan

A. Rapat Koordinasi oleh Kantor Sekretariat Wakil Presiden tentang Perbaikan


Produksi Padi pada 20 Februari 2017 di Kementerian Pertanian
a. BIG ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan verifikasi luas lahan sawah
bersama dengan K/L terkait yaitu (a). LAPAN. (b). Kementerian
ATR/BPN. (c). Kementerian Pertanian dan (d). Badan Pusat Statistik
(BPS).
b. Acuan teknis dalam kegiatan verifikasi luas lahan sawah mengacu pada
kesepakatan sbb:
• Sumber data penginderaaan jauh untuk verifikasi adalah Citra SPOT
6/7 tahun 2013 s.d. tahun 2017 dari LAPAN dan didukung data
CSRST Ortho akuisisi tahun 2015 (LAPAN & BIG).
• Data baseline adalah data spasial lahan sawah dari IGT Lahan Sawah
Kementerian ATR/BPN yang telah ditetapkan berdasar SK Kepala
BPN-RI No. 3296/Kep-100.18/IV/2013.
• Batas Administrasi berdasarkan Informasi Geospasial yang disepakati
dalam Kebijakan Satu Peta (KSP).
B. Kick Off Meeting Satu Peta Sawah Beririgasi 23 Januari 2018 di
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian:
• IGT lahan baku sawah verifikasi BIG digunakan sebagai dasar
pemetaan daerah irigasi fungsional. 3
2. Metode Verifikasi Luas Lahan Baku Sawah
Definisi Lahan Baku Sawah :
“Tanah Persawahan adalah areal tanah pertanian basah dan atau kering yang digenangi air secara periodik
dan/atau terus menerus ditanami padi dan/atau diselingi dengan tanaman tebu, tembakau dan/atau tanaman
semusim lainnya” (Sumber : Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1997)

pertanian lahan basah Lahan sawah ditanam padi Lahan sawah ditanami cabai

Kata Kunci:
• Pertanian Lahan
Basah/Kering
digenangi air
• Digenangi Air Periodik/
terus-menerus
• Ditanaman Padi/Diselingi
tanaman musiman (tebu,
tembakau, lainnya)
pertanian lahan kering Lahan sawah ditanami kacang hijau 6
Diagram Alir Proses Verifikasi Luas Lahan Baku Sawah
IGT Lahan Sawah
Citra Satelit (KATR/BPN) Data Pendukung
Terorthorektifikasi SK Kepala BPN-RI No. 3296/Kep- (KSA dan DEM)
100.18/IV/2013

Sumber data verifikasi lahan sawah :


Sawah Irigasi 1. CSRT resolusi spasial 0.5 m terorthorektifikasi. perekaman tahun 2013 – 2015. BIG
Sawah Non-Irigasi Interpretasi & Deliniasi
IGT Lahan Sawah 2. Citra SPOT 6 / 7 resolusi 1.5 m terorthorektifikasi sistematis. perekaman tahun 2013
- Sawah Tadah Hujan
– 2015, 2013 – 2016, dan 2016 - 2018. LAPAN
- Sawah Lebak/Rawa
3. IGT Lahan Baku Sawah KATR/BPN skala 1:5.000 (Jawa & Madura) & skala 1:10.000
- Sawah Pasang-Surut
(Luar Jawa dan Madura). tahun publikasi 2013
IGT Lahan Sawah Terverifikasi
(tentatif)
Kegiatan Verifikasi Lapangan :

Belum OK
Kontrol
Kualitas

OK

Pengukuran GPS Geodetik Melibatkan OPD: dan Vertikal Terkait :


Verifikasi dan Validasi
Verifikasi Hasil Interpretasi Lapangan
- Kanwil ATR/BPN
- Dinas Pertanian

Perbaikan IGT Lahan


Sawah hasil cek lapangan

Belum OK
Akurasi Tematik (indeks Kappa)
Akurasi
Akurasi Luasan (Rule of Thumb)
Kegiatan setelah lapangan :
OK 1. Perbaikan hasil interpretasi lahan sawah tentatif sesuai hasil temuan
perubahan / hasil cek kebenaran hasil interpretasi dengan obyek
Perhitungan luas lahan sebenarnya di lapangan
sawah
2. Proses perbaikan diperlukan karena citra satelit yang digunakan
sebagian adalah perekaman tahun 2013 – 2015. sehingga sudah
banyak perubahan yang terjadi pada tahun 2017 - 2018. 5
IGT Lahan Sawah
Terverifikasi
Lanjutan Metode...

▪ Interpretasi dan Perbaikan Delineasi Peta Lahan Sawah Kementerian ATR/BPN 2013
a. Citra CSRT ≈ Pemetaan Skala1:5.000, Minimum Mapping Unit Objek Garis 2.5m, Area 15x15m
b. Citra SPOT 6/7 ≈ Pemetaan Skala1:10.000, Minimum Mapping Unit Objek Garis 5m, Area 30x30m
▪ Validasi Lapangan: pengecekan hasil interpretasi dan pengujian akurasi geometrik & tematik
▪ Perbaikan data hasil verifikasi luas lahan baku sawah berdasarkan:
a. masukan dari Daerah (Organisasi Perangkat Daerah/OPD) dan IGT Daerah Irigasi
b. Data Kerangka Sampel Area (KSA) – BPS dan BPPT

Masukan OPD Kab. Karanganyar, Jateng Masukan OPD Kab. Trenggalek, Jatim

Konsultasi data lahan sawah Kota Solok,


Provinsi Sumatera Barat

6
Lanjutan Metode...

▪ Perhitungan Luas Lahan Baku Sawah :

 berdasarkan batas administrasi yang telah disepakati dalam Kebijakan Satu Peta (KSP) – level

administrasi yang tersedia paling kecil adalah level Kabupaten


 penghitungan luas lahan sawah menggunakan sistem proyeksi yang mempertahankan
luasan (cylindrical equal area)
 penghitungan luas lahan sawah disertai dengan tingkat akurasinya
a) Akurasi geometrik
b) Akurasi tematik

7
Lokasi Verifikasi Luas Lahan Baku Sawah 2017 - 2018

Aceh

Kaltara
Sumut

Kepri Sulut
Riau Kaltim Gorontalo Malut
Kalbar
Sumbar

Jambi Sulteng Papbar


Kalteng
Babel Sulbar
Sumsel
Kalsel Maluku
Bengkulu
Sulsel Sultra Papua

Lampung

Banten
Jabar
Jateng
Jatim
DIY Bali
NTB NTT

2017

2018
8
Indeks Citra yang Digunakan untuk Verifikasi Lahan Baku Sawah

Keterangan
CSRT

Citra SPOT 6/7


a. 2013 – 2015
b. 2013 – 2016
c. 2016 – 2018

9
3. Contoh Hasil Verifikasi Lahan Baku
Sawah
a. Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah Provinsi Sulawesi Selatan
Kec. Lappariaja, Kab. Bone

Sawah Bertambah Update Deliniasi Sawah

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

Citra SPOT6/7 Thn. 2013-2015

11
b. Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah Provinsi Sulawesi Barat
Kec. Luyo, Kab. Polewali Mandar

Lahan Sawah
Berkurang, beralih
fungsi menjadi
Perkebunan

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

SPOT 6/7 Thn. 2013-2016

12
c. Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah Provinsi Sulawesi Tengah
Kec. Pamona Utara, Kab. Poso

Lahan Sawah Berkurang.


Hasil interpretasi
sebelumnya berupa
Kebun Campuran dan
Hutan.

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

SPOT 6/7 Thn. 2016-2017

13
d. Provinsi Sulawesi Tengah
Kec. Lore Utara, Kab. Poso Tengah

Sawah Bertambah Update Deliniasi Sawah

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

14
e. Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah Provinsi Maluku Utara
Kec. Wasile Timur, Kab. Halmahera Timur

Lahan Sawah Berkurang.


Hasil interpretasi
sebelumnya berupa
semak.

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

CSRT Thn. 2013 - 2015

15
f. Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah Provinsi Maluku
Kec. Seram Utara Timur Kobi, Kab. Maluku Tengah Tengah

Update Deliniasi Sawah Sawah Bertambah

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

SPOT 6/7 Thn.

16
g. Hasil Verifikasi Lahan Baku Sawah Provinsi Papua Barat
Kec. Bintuni, Kab. Teluk Bintuni

Sawah Bertambah

Keterangan
Sawah BPN Th. 2013
(Baseline)
Sawah BIG Th. 2018
(Verifikasi)

KSA BPS

Citra SPOT6/7 Thn. 2013-2017

17
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Sulawesi Utara

18
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Gorontalo

19
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Sulawesi Tengah

20
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Sulawesi Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Sulawesi Barat
Tenggara

21
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Maluku

22
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Maluku Utara

23
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Papua Barat

24
Representasi Sebaran Lahan Baku Sawah Papua

25
4. PEMETAAN DAERAH IRIGASI DAN
SINKRONISASI LAHAN SAWAH DAN DAERAH IRIGASI & SALURAN IRIGASI
Pilot Project Pemetaan Daerah Irigasi

Rapat Koordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tentang Percepatan Sinkronisasi
Daerah Irigasi dan Sawah Beririgasi pada Februari 2017 di Hotel Aryaduta Jakarta
a. BIG ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Percepatan Sinkronisasi (Deputi IGT) dan Ketua Satgas I –
Bidang Inventarisasi Data Geospasial Daerah Irigasi dan Sawah Beririgasi yang skema kerjanya
mengikuti skema kerja tim Percepatan Kebijakan Satu Peta.
b. Provinsi DIY dipilih sebagai Pilot dan Sawah Beririgasi DIY sudah di launching pada tangga 18
Desember 2017 di DIY
c. Alur kerja (metode) Sinkronisasi Daerah Irigasi dan Sawah Beririgasi DIY selanjutnya diterapkan
untuk 14 Provinsi lainnya.

27
Pemetaan
Daerah Irigasi
Penyerahan Hasil Verifikasi Luas Lahan Baku Sawah Tahun 2018 di 18 Provinsi
Tanggal 26 Februari 2019

Dokumentasi Kegiatan

29
Integrasi Daerah Irigasi (DI – Lahan Sawah di Provinsi Sulawesi Tengah)
Daerah Irigasi Baleura

Sawah Non Irigasi


Sawah Non Irigasi

Sawah Non Irigasi


Keterangan
Sawah BIG Th. 2018
(Baseline)
Daerah Irigasi (DI)

Sawah Irigasi

Sawah Non Irigasi

SPOT6/7 + Lahan Sawah + DI Baleura

30
Integrasi Daerah Irigasi (DI – Lahan Sawah di Provinsi Maluku)
Daerah Irigasi Way Lata

Sawah Non Irigasi

Sawah Non Irigasi


Keterangan
Sawah Irigasi Sawah BIG Th. 2018
(Baseline)
Daerah Irigasi (DI)
Sawah Irigasi

Sawah Non Irigasi

SPOT6/7 + Lahan Sawah + DI Way Lata

31
Integrasi Daerah Irigasi (DI – Lahan Sawah di Provinsi Papua Barat)
Daerah Irigasi Muturi

Sawah Irigasi Sawah Non Irigasi

Keterangan
Sawah BIG Th. 2018
(Baseline)
Daerah Irigasi (DI)

Sawah Non Irigasi

Sawah Irigasi

SPOT6/7 + Lahan Sawah + DI Muturi

32
PETA DAERAH IRIGASI DI YOGYAKARTA
Tampilan IG Daerah Irigasi di Geoportal Kebijakan Satu Peta
( Sebagian Wilayah Jawa Barat)

34
5. Aplikasi Kompilasi dan Integrasi IG Daerah Irigasi

35
36
37

Anda mungkin juga menyukai