Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Dalam perspektif pengembangan suatu wilayah, agar pusat kegiatan dan fungsi ruang
dapat beraktifitas dengan baik harus dihubungkan oleh sistem transportasi yang memadai.
Sistem transportasi wilayah tersusun dengan hadirnya jaringan jalan sebagai prasarana
yang menjadi kebutuhan bagi bergeraknya kendaraan. Jalan berfungsi menjadi prasarana
yang memungkinkan alat transportasi bergerak menghubungkan secara spasial antara
berbagai titik atau lokasi dalam suatu wilayah.
Mutu jaringan jalan mencakup kualitas dan kuantitas jalan. Kualitas jalan diukur dari
kualitas konstruksi. Kualitas ini mencakup berbagai standar struktur, material, daya
dukung, dimensi, permukaan, dan geometrinya. Kuantitas jalan mencakup panjang
jaringan jalan dalam suatu wilayah. Semakin baik kualitas dan kuantitas jalan, akan
semakin baik pula perannya dalam menjamin kelancaran pergerakan kendaraan yang
membawa barang dan jasa dari tempat asal ke tujuan. Distribusi dan pertumbuhan
ekonomi akan semakin meningkat, yang pada gilirannya kesejahteraan masyarakat akan
semakin tinggi.
Penyelenggaraan jalan sangat terkait dengan usaha untuk mempertahankan kondisi jalan
eksisting, dimana efisiensi menjadi isu utama yang melatarbelakangi pentingnya
memelihara kondisi jalan agar tetap mantap hingga mencapai umur rencana.
Pelaksanaan preservasi jalan dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya dari sisi
manajemen penyelenggara jalan. Manajemen konstruksi yang baik akan sangat
menentukan kualitas hasil pekerjaan, oleh karena itu setiap komponen manajemen
konstruksi harus dikelola secara efektif dan efisien.
Data kondisi jalan daerah Kabupaten Enrekang terdiri 653 ruas jalan dengan total panjang
jalan 1.386,36 Km, dengan Kondisi Mantap (Baik dan Sedang) sepanjang 878,95 Km
atau 63,45% dan Kondisi Tidak Mantap (Rusak Ringan dan Rusak Berat) sepanjang
507,41 Km atau 36,55%. Dari total keselurah jalan kabupaten yang ada saat ini memiliki
jenis permukaan terdiri dar hotmix, aspal lapen, beton, kerikil dan tanah. Data-data
tersbut di atas perlu selalu di up-date terus menerus karena kondisi jalan akan berubah
secara dinamis selaras dengan umur rencana, lalu lintas yang bermuatan over tonase,
cuaca dan pengaruh kondisi lainnya.
Menyadari akan hal tersebut di atas, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Kabupaten Enrekang khususnya Bidang Bina Marga menyadari pentingnya data lengkap
2. Maksud dan Maksud dan Tujuan dari Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang adalah:
Tujuan
a. Melakukan pendataan dan inventarisasi kondisi seluruh ruas jalan kabupaten yang
ada di wilayah Kabupaten Enrekang;
b. Melakukan pemetaan ruas jalan kabupaten dengan menggunakan Aplikasi GPS dan
GIS Desktop dengan kondisi terkini (up to date); dan
c. Membuat dan menyusun laporan kondisi jalan kabupaten dengan Format Integrated
Road Management System (IRMS).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh hasil data kondisi jalan yang dapat
dipakai untuk pertimbangan dalam usulan program pemilihan penanganan jalan dengan
pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, atau pemeliharaan jalan. Dengan demikian akan
didapatkan hasil yang lebih baik sehingga efisien dan efektif terhadap anggaran
penanganan jalan
Tujuan Prinsip dari Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang adalah:
Tujuan Fungsional dari Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang adalah:
3. Sasaran Sasaran dari kegiatan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang adalah:
4. Lokasi Kegiatan Lokasi dari kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang
meliputi 12 Kecamatan dan 129 Desa/Kelurahan.
5. Sumber Kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang bersumber
Pendanaan dari APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2021 , dengan Nilai Pagu Anggaran Rp
573.288.000,- (Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Puluh Delapan
Ribu Rupiah)
Data Penunjang
7. Data Dasar Data yang diperlukan dalam Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang, adalah:
a. Data Spatial
1) Peta RBI dengan skala 1 : 50.000;
2) Peta Kondisi Fisik, meliputi:
Peta Wilayah Administrasi;
Peta Eksisting Jaringan Jalan dan Jembatan;
Peta Tata Guna Lahan;
Peta Permukiman;
Peta Saluran Drainase;
Peta Sebaran Sarana dan Prasarana Pemerintahan; dan
b. Data Informasi
1) Kebijakan Penataan Ruang Terkait;
2) Kebijakan Sektoral;
3) Wilayah Administrasi;
4) Kondisi Fisik Lingkungan;
5) Kondisi Sosial Budaya;
6) Kondisi Prasarana dan Sarana;
7) Data Kependudukan;
8) Peruntukan dan Pemanfaatan Ruang;
9) Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Ruang yang telah ada (kondisi
eksisting);
10) Data Kelembagaan.
8. Standar Teknis Standar Teknis pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang,
mengacu pada:
9. Studi-Studi Hasil studi dan pengkajian yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pelaksanaan
Terdahulu Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang, adalah sebagai berikut.
a. Penyusunan Data Base Jalan dan Jembatan Kabupaten Enrekang Tahun 2020;
b. Dokumen Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Enrekang; dan
c. Dokumen lain yang dianggap relevan dengan pekerjaan Survey Kondis Jalan
Kabupaten.
10. Refensi Hukum Ketentuan hukum dan peraturan yang mendasari pelaksanaan kegiatan Survey Kondisi
Jalan Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut:
11. Lingkup,
A. RUANG LINGKUP DAN TAHAPAN PEKERJAAN
Tahapan dan
Ruang Lingkup dan Tahapan pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan
Metodologi
Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan
Pekerjaan a. Survey dan Pengumpulan Data Sekunder
Survey atau pengumpulan Data Primer berupa kunjungan langsung ke lokasi seluruh
objek yang merupakan Jaringan Jalan di seluruh Kabupaten Enrekang. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan Form Survey Kondisi Jalan sebagaimana telah
ditentukan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2007.
Survey ini dilakukan untuk menginventarisasi kondisi fisik jalan Aspal atau
Beton pada lokasi wilayah studi dengan Form berikut ini.
Survey ini dilakukan untuk menginventarisasi kondisi fisik jalan Kerikil atau
Tanah pada lokasi wilayah studi dengan Form berikut ini.
Selanjutnya setelah data primer dan sekunder terkumpul, tahapan berikutnya adalah
data inputing, tabulasi dan pengolahan data yang mencakup keseluruhan data primer
dan data sekunder. Berdasarkan data kondisi Jaringan Jalan saat ini, maka dapat
disusun suatu sistem tabel Formulir Survei Kondisi Jalan (SKJ) yang yang telah
ditentukan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2007
Tentang Pedoman Survey Kondisi Jalan Tanah dan atau Kerikil dan Kondisi Rinci
Jalan Beraspal.
Data-data yang diperoleh dari survey-survey diatas menjadi masukan dalam sistem
perencanaan teknis jalan dan program pembinaan jaringan jalan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa hasil keluaran harus siap untuk diinput ke dalam
perangkat lunak IRMS yang merupakan pedoman awal pada perencanaan
penanganan jalan, sedangkan pemograman penanganan jalan ditetapkan
berdasarkan pengamatan kondisi lapangan yang muktahir.
Hasil pemasukan data akan diverifikasi oleh petugas yang telah ditunjuk oleh Dinas
Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan yang kemudian dilaporkan ke Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional yang menaungi Kabupaten Enrekang untuk Jalan
Daerah untuk diverifikasi. Lalu dari Balai Pelaksanaan, data dari tersebut akan
dikirim ke Pusat untuk digunakan sebagai dasar perencanaan penanganan jalan
kabupaten ke depan, sehingga diharapkan hasil pekerjaan Survey IRMS Jalan
Kabupaten ini tidak hanya digunakan untuk keperluan di daerah secara khusus
namun juga kebutuhan data Nasional secara umum.
Sistem informasi data base dalam GIS dapat memberikan kemudahan operator
tanpa perlu entry ulang data yang sudah pernah diinput. Dengan penambahan entry
untuk konsistensi usulan rencana dengan perencanaan yang disusun, verifikasi
kelayakan, dan catatan konsistensi dengan perencanaan.
Hanya dilakukan pada perkerasan jalan sistem flexibel pavement (jalan aspal)
dengan kondisi rusak ringan, baik, dan baik sekali. Keluaran dari hasil survey ini
adalah kondisi jalan yang dibagi menjadi 4 tipe yaitu, baik, sedang, rusak ringan,
dan rusak berat, dengan pembagian kategori mantap untuk baik dan sedang serta
tidak mantap untuk rusak ringan dan rusak berat. Untuk hal khusus, dimana survei
dengan alat (Romdas & Bump Integrator atau NAASRA) tidak dapat dilakukan,
maka survei dilakukan secara Visual dengan dilengkapi foto dari ruas jalan
tersebut.
10
Maksud dan tujuan survey adalah untuk mendapatkan data kondisi dan bagian-
bagian jalan yang mudah berubah, baik untuk jalan aspal maupun jalan
tanah/kerikil sesuai kebutuhan untuk penyusunan rencana dan program pembinaan
jaringan jalan dilengkapi dengan pengambilan foto.
Metode ini harus dilaksanakan sesuai Buku Panduan Survai Kondisi Jalan
Direktorat Jenderal Bina Marga (Manual Survei SKJ-RCS IRMS). Survey ini
mencatat dan merekam data kondisi jalan pada ruas dan lokasi yang telah
ditentukan pada waktu Survai Data Titik Referensi. Pencatatan kondisi/kerusakan
permukaan jalan, kondisi tepi jalan, bahu, drainase, lereng/tebing, trotoar dengan
interval 100 meter.
12. Indikator Output atau hasil dari pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang
Keluaran adalah sebagai berikut.
Sistem Informasi Data Base Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang berbasis Spatial
dengan Aplikasi GIS menggunakan Software ESRI ArcGIS 10.2 (ESRI Member
Licensed).
b. Keluaran Kuantitatif
1) Laporan Deskriptif sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dari Pekerjaan Survey
Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang lengkap dengan Peta Tematik, Tabel
(tabulasi data Ruas Jalan dan Jembatan), Gambar, Foto kegiatan yang di cetak
berwarna dalam format kertas A3;
2) Laptop berkapasitas 250 GB untuk software dan peta jaringan jalan berbasis
SIG
3) Album Peta berukuran A3, berisi Peta-Peta Tematik (dalam bentuk
digital/softcopy dengan format TIFT, JPEG dan PDF siap cetak) meliputi:
a) Peta Vektor Jaringan Jalan di seluruh Kabupaten Enrekang.
b) Peta Status dan Fungsi Ruas Jalan di seluruh Kabupaten Enrekang.
c) Peta Kondisi Ruas Jalan di seluruh Kabupaten Enrekang.
11
13. Peralatan, KPA dapat membantu Pihak Penyedia Jasa Konsultan dalam melaksanakan Pekerjaan
Material, Personil Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang, untuk hal-hal sebagai berikut:
dan
a. Memberikan Surat Rekomendasi Survey dalam melakukan survey dan pengumpulan
Fasilitas dari
data lapangan;
Pejabat Pembuat
b. Memberikan data-data sekunder yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini, berupa data
Komitmen (KPA)
spatial dan informasi (jika ada); dan
c. Memfasilitasi setiap pertemuan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan ini.
14. Peralatan dan Penyedia Jasa Konsultan yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan Pekerjaan
Material dari Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang, minimal memiliki peralatan sebagai berikut:
Penyedia Jasa
a. Peralatan Komputer: PC, Notebook dan Printer A4 dan A3
Konsultansi
b. Peralatan Survey, meliputi: Hand GPS, Walking Measure, Laser Meter, Kamera
Digital dan Roll Meter.
c. Peta RBI (BIG, 2013) Skala 1 : 50.000 yang mencakup seluruh Wilayah Kabupaten
Enrekang;
d. Peta Tematik Skala 1 : 50.000 yang mencakup Minimal Wilayah Kabupaten
Enrekang; dan
e. Peta Raster DEM untuk Topografi Skala 1 : 50.000.
f. Peta Citra Satelit Resolusi Tinggi (GSD: 0,5m – 1m Color) dengan Skala Peta yang
dihasilkan 1 : 2.000 – 1 : 5.000.
g. Aplikasi Software ESRI Arcgis Desktop 10.3 (Advance) untuk Windows x64
Bit dengan Licensi Periode selama 2 (dua) tahun.
15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa dalam melaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan
Kewenangan Kabupaten Enrekang akan diatur dan akan dituangkan dalam Surat Perjanjian (Kontrak).
Penyedia Jasa
12
17. Kualifikasi Kualifikasi penyedia jasa dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut.
Penyedia Jasa
a. Memiliki TDP atau NIB
b. Sertifikat Badan Usaha SBU SP304 Jasa Pembuatan Peta dan SBU 1.SS.04 Sistem
Informasi Geografi
c. Telah memenuhi kewajiban perpajakan SPT Tahunan – Tahun 2019
d. Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahaannya (apabila ada)
18. Personil Dalam melaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang, dibutuhkan
Jasa Konsultansi dengan Layanan Keahlian yang melibatkan Tenaga Ahli Profesional dan
Tenaga Penunjang.
Untuk mencapai tujuan dari pekerjaan ini, Tenaga Ahli Profesional yang diperlukan harus
memiliki kualifikasi dan kemampuan adalah sebagai berikut:
a. Team Leader
Memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 (Strata Satu) Teknik Geodesi atau
S1 (Strata Satu) Geografi Penginderaan Jauh dengan pengalaman profesional
minimal selama 5 (lima) tahun dan berpengalaman dalam menyusun Perencanaan
Survei dan Pemetaan, GIS dan Penginderaan Jauh
yang terintegrasi dalam Sistem Geo-Database. Memiliki SKA Ahli Madya
Geodesi atau SKA Ahli Muda Sistem Informasi Geografi Ahli Geo-Information
Memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 (Strata Satu) Teknik Sipil dengan
pengalaman profesional minimal selama 3 (Tiga) tahun dan berpengalaman dalam
menyusun Perencanaan Jalan Dalam Konsep pemetaan jaringan jalan dan jembatan
13
Laporan
19. Laporan Laporan Pendahuluan merupakan Laporan Rencana Kerja yang diuraikan secara detail
Pendahuluan oleh Pihak Penyedia dalam pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten
Enrekang. Laporan ini diserahkan kepada Pengguna Jasa/KPA paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani. Laporan
ini dicetak berwarna pada kertas A4 dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
20. Laporan Antara Laporan ini merupakan gambaran terhadap perkembangan pekerjaan yang sedang
berlangsung di lapangan serta capaian dan hasil sementara yang dapat dikumpulkan.
Laporan Antara diserahkan kepada Pengguna Jasa/KPA paling lambat 50 (Lima puluh)
hari kalender setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani. Buku Laporan
Antara ini perlu dibuat dan dilaporkan kepada Pengguna Jasa/KPA dalam upaya mencapai
tujuan pekerjaan, sasaran dan output pekerjaan sebagaimana yang diharapkan. Laporan
Antara dicetak berwarna pada kertas A4 atau A3 (disesuaikan) sebanyak 5 (lima) rangkap.
21. Laporan Akhir Laporan Akhir merupakan Laporan Hasil Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten
Enrekang. Sehingga laporan ini harus memuat semua Hasil dan Capaian Pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh Pihak Konsultan (Penyedia Jasa). Buku Laporan Akhir diserahkan
kepada Pengguna Jasa/KPA paling lambat 1 (satu) hari kalender sebelum batas akhir dari
masa berlakunya KONTRAK. Buku Akhir dicetak berwarna pada kertas A4 atau A3
sebanyak 5 (Lima) rangkap beserta lampiran-lampirannya sebagaimana telah ditentukan
dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini.
14
23. Back-Up HD Berisi data file digital Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan Akhir, Data
External
Visual dan Album Peta. Back-Up HD External ini diserahkan bersamaan dengan Laporan
Akhir.
24. Softcopy Data Berisi semua hasil data dan file digital dalam pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi
dan File Jalan Kabupaten Enrekang, berupa Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Draft Laporan
Akhir, Laporan Akhir, Laporan Ringkasan Eksekutif, Album Peta dan Data Digital
Lainnya.
File Dokumen dibuat dalam extension Portable Document Format (*.pdf) dan File Peta
dibuat dalam extension Portable Document Format (*.pdf), Joint Photographic Experts
Group (*.jpg) dan Tagged Image Format File (*.tiff). Selain itu, File Peta Digital juga
dibuat dalam extension ShapeFile (*.shp", *.shx", *.dbf",
*.sbx, *.pjr) yaitu format Data Geospasial yang dapat dibuka pada perangkat lunak Sistem
Informasi Geografis. Untuk Peta Raster dapat dibuat dalam extension Enhanced
Compression Wavelet (*.ecw), RAW dan GeoTIFF. File peta yang dimaksud sudah
memenuhi Standar Teknis sebagaimana telah ditentukan dalam KAK ini.
Laporan ini dibuat dan dimuat dalam Hardisk Eksternal 2TB sebanyak 1 (satu) unit dan
diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir.
25. Produksi dalam Semua item Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang berdasarkan KAK ini,
Negeri harus dilakukan dengan semaksimal mungkin memanfaatkan produk dalam negeri,
kecuali data yang diperlukan tidak dapat diperoleh pada produk dalam negeri.
26. Persyaratan Pada pelaksanaan Pekerjaan Survey Kondisi Jalan Kabupaten Enrekang, Pihak Penyedia
Kerjasama Jasa Konsultansi, wajib untuk:
15
28. Alih Pihak Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
Pengetahuan sosialisasi sebagai ekspouse dari Hasil Pekerjaan ini sebanyak 1 (satu) kali. FGD tersebut
dilaksanakan bersama KPA.
29. Penutup Hal-hal lain yang belum tercantum dalam KAK ini akan ditentukan kemudian dalam
Berita Acara Penjelasan (jika ada).
KAK ini dapat dikembang oleh Pihak Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
tahapan-tahapan pekerjaan.
Dibuat di : Enrekang
Pada Tanggal : 30 April 2021
Dibuat oleh:
KPA REHABILITASI JALAN
IRWAN, ST
NIP. 19780309 200701 1 008
16