Anda di halaman 1dari 10

Penyusunan Database Jalan Berbasis Sistem Informasi

Geografis p-ISSN 2541-0148

JURNAL TEKNIK SIPIL

Penyusunan Database Jalan Berbasis Sistem Informasi


Geografis Wilayah Studi Kecamatan Enrekang
Ali Mallombasi1, Muh. Yadi Anugrah2, Abdul Munir3
1,2,3)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim
Indonesia Jl. Urip Sumoharjo KM 05 Makassar, Sulawesi Selatan
Email: alimallombasi@gmail.com; muhammadyadiah@gmail.com,
abdulmunir@gmail.com

ABSTRAK

Kebutuhan data dan informasi pada berbagai tingkat pengelolaan mempunyai karakteristik
yang berbeda. Pada tingkat pengelolaan atas, data atau informasi yang diperlukan yang
bersifat strategis dan tersaring, pada tingkat pengelolaan menengah, data atau informasi yang
bersifat taktis dan agak tersaring sedangkan pada tingkat operasional pelaksanaan, diperlukan
data atau informasi yang bersifat teknis dan terinci. Dalam melakukan perencanaan pem-
bangunan diperlukan data yang akurat agar program pembangunan dapat dibuat dengan
tepat dan tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik. Program penanganan jaringan
jalan di seluruh wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan data informasi dan sistem yang
mampu memantau jaringan-jaringan jalan perkotaan secara terpadu.Ketersediaan pangkalan
data jalan perkotaan yang baik dan terkoordinasi dari berbagai wilayah akan membantu dalam
pemutakhiran data untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat terhadap data dan
kebutuhan jalan. Dalam rangka turut serta meningkatkan keseimbangan kualitas pelayanan
maupun kualitas sumber daya manusia baik yang bersifat teknis maupun strategis, maka terasa
perlu dilakukan studi tentang Penyusunan Data Base Jalan yang dalam hal ini dilakukan di
Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil pendataan dan selanjutnya
menggunakan program Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk analisa data jalan di
Kecamatan Enrekang, maka didapat data panjang jalan di Kecamatan Enrekang, Kabupaten
Enrekang untuk jalan kendaraan dengan permukaan aspal sebesar 48,83 km.

Kata kunci: Database, jalan, sistem informasi geografis

ABSTRACT

Data and information needs at various levels of management have different characteristics. At
the management level, the data or information needed is strategic and filtered, at the level of
middle management, data or information that is tactical and somewhat filtered while at the
operational level of implementation, it requires technical and detailed data or information. In
planning development, accurate data is needed so that development programs can be made
appropriately and development goals can be achieved well. The program for handling road
networks throughout Indonesia requires the availability of information data and a system that
is able to monitor urban road networks in an integrated manner. The availability of a well-
coordinated urban road database from various regions will help in updating data to anticipate
very rapid changes in data and road needs. In order to participate in improving the balance of
service quality and the quality of human resources both technical and strategic, it is necessary
to study Road Data Collection which in this case is carried out in Enrekang District, Enrekang
Regency. Based on the results of the data collection and then using the Geographic
Information System (GIS) program to analyze road data in Enrekang Subdistrict, the road
length data in Enrekang Subdistrict, Enrekang District for asphalt road vehicles is 48.83 km.

Keywords: Database, road, geographic information system


VOL.5 NO.1, FEBRUARI 2020 1
Wilayah Studi Kecamatan
Enrekang (Ali Mallombasi, Muh. Yadi Anugrah,
Abdul Munir)

1. Pendahuluan menyajikan segala informasi mengenai


jalan dan jembatan melalui suatu peta
Dalam rangka mengantisipasi perubahan
jaringan jalan dalam sebuah aplikasi
masyarakat memasuki era baru serta
Sistem Informasi Geografis (SIG).
pesatnya kemajuan Ilmu Pengetahuan
Mengenai sistem informasi geografis
dan Teknologi, kita dituntut untuk terus
jaringan jalan dan jembatan, data yang
melakukan inovasi inovasi baru untuk
sangat dibutuhkan untuk ditampilkan
menyesuaikan diri dengan kemajuan
diantaranya adalah informasi mengenai
tersebut. Tuntutan kemajuan ini
data historis jalan beserta kondisinya.
mempunyai konsekuensi logis terhadap
usaha–usaha dan peningkatan dalam
pengelolaan secara terus-menerus. Berdasarkan hasil analisa dari data
DEM (Digital Elevation Model) yang di
Kecamatan Enrekang merupakan dapatkan dari citra satelit yang
kecamatan di mana ibu kota kabupaten kemudian data DEM yang masih
berada yaitu Kota Enrekang. Kecamatan mentah tersebut di olah menggunakan
Enrekang menjadi Pusat dari segala aplikasi Global Mapper dan hasil dari
kegiatan, baik kegiatan kemasyarakatan, aplikasi Global Mapper kemudian di
pemerintahan maupun dalam export ke aplikasi ArcGIS untuk di edit
pembangunan. Kecamatan Enrekang kembali sehingga gambar berubah
memiliki luas wilayah 291,19 Km2 menjadi seperti yang tampak pada
yang terbagi dalam 6 (enam) kelurahan gambar 4.2. Dan di ketahui garis
dan 12 (dua belas) Desa. Adapun batas ketinggian Kabupaten Enrekang antara
wilayah Kecamatan Enrekang. 85 m sampai dengan 3.490 m dari
permukaan air laut.
Sebelah Utara : Kecamatan Anggeraja
dan Malua Dengan tersedianya sistem informasi
Sebelah Timur : Kecamatan Malua dan geografis jalan tersebut diharapkan
Bungin proses pengambilan keputusan seperti
Sebelah Selatan: Kecamatan Cendana pembangunan jalan baru, peningkatan
dan Maiwa jalan, pemeliharaan maupun
Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang perbaikannya dapat dilakukan secara
cepat, tepat dan akurat.
Program penanganan jaringan jalan di Metode GIS ( Geographic Information
seluruh wilayah Indonesia System ) merupakan solusi atau
membutuhkan ketersediaan data alternatif untuk mengefeisiensikan
informasi dan sistem yang mampu waktu dan biaya dalam pembuatan
memantau jaringan-jaringan jalan topografi yang dimana datanya berbasis
perkotaan secara terpadu. Ketersediaan data spasial atau data yang berbasis
pangkalan data jalan perkotaan yang keruangan dan datanya dapat di
baik dan terkoordinasi dari berbagai dapatkan dari media internet, metode
wilayah akan membantu dalam pemu- SIG dapat digunakan berbagai jenis
takhiran data untuk mengantisipasi perencanaan seperti pembuatan jalan
perubahan yang sangat cepat terhadap baru dan data-datanya tidak terlalu jauh
data dan kebutuhan jalan. Hal ini dari yang ada dilapangan.
selanjutnya dapat menyempurnakan
analisis untuk perencanaan dan pe- 2. Metode Penelitian
ngembangan jalan perkotaan. 2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
Salah satu cara untuk menjawab survei deskriptif untuk mengetetahui
kebutuhan diatas adalah dengan penyusunan database jalan yang dapat
Penyusunan Database Jalan Berbasis Sistem Informasi
Geografis
Wilayah Studi Kecamatan
Enrekang (Ali Mallombasi, Muh. Yadi Anugrah,
digunakan sebagai acuan pemerintah sekunder yang tersedia di Dinas
daerah meliputi perencanaan, Perkerjaan Umum berupa:
pelaksanaan, dan evaluasi kinerjanya, di a. Data numerik berupa tabulasi data
dalam penentuan kebijakan penanganan jalan arteri sekunder, kolektor
infrastruktur jalan. Metode yang sekunder, lokal, dan ruas jalan
digunakan dalam pengolahan data yng memuat informasi ( nama
adalah Sistem Informasi Geografis dan jalan, lokasi, jenis perkerasan )
penyusunannya menggunakan aplikasi b. Data Spasial ( digital ) berupa peta
ArcGIS 10.5. Pada penyusunan garis jaringan jalan dalam format
Database Jalan menggunakan aplikasi *.dwg
ArcCatalog dan ArcView. c. Data Spasial ( digital ) berupa
peta garis digital jalan dalam
format
2.2 Lokasi Penelitian *.Shp dan *.Jpg
Kabupaten Enrekang dengan ibukota
Enrekang terletak ± 235 Km sebelah Survey
utara Makassar. Secara administratif
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
terdiri dari sepuluh Kecamatan, 12
survey adalah melakukan pengecekan
Kelurahan dan 96 Desa, dengan luas
dan pengukuran lapangan dari data
wilayah sebesar 1.786,01 Km². Terletak
sekunder yang ada dan melakukan
pada koordinat antara 3o 14’ 36” sampai
pendataan terhadap kondisi existing dan
03o 50’ 00” Lintang Selatan dan 119o
perubahan-perubahan data di lapangan.
40’ 53” sampai 120o 06’ 33” Bujur
Data yang disurvei dan dikumpulkan
Timur. Kabupaten ini pada umumnya
meliputi:
mempunyai wilayah Topografi yang
1) Nama Jalan
bervariasi berupa perbukitan, 2) Lokasi Jalan
pegunungan, lembah dan sungai dengan 3) Foto Jalan
ketinggian 47 – 3.293 m dari permukaan
4) Potongan melintang
laut serta tidak mempunyai wilayah
5) Posisi ( Koordinat awal dan akhir)
pantai. Secara umum keadaan Topografi 6) Volume Jalan ( Panjang dan Lebar)
Wilayah wilayah didominasi oleh bukit- 7) Tipe Perkerasan
bukit/gunung-gunung yaitu sekitar
8) Kelengkapan jalan ( trotoar, median,
84,96% dari luas wilayah Kabupaten
bahu jalan dan saluran )
Enrekang sedangkan yang datar hanya 9) Kondisi
15,04%.
Pengolahan Data
2.3 Metodologi Penyusunan Database
Dalam tahap ini data primer yang
Metodologi yang di lakukan
diperoleh pada tahap survei
meliputi metode survey lapangan dan
diinventarisir dan dicolecting dalam
inputing data, adapun metode ini di
bentuk tabulasi data yang akan dijadikan
lakukan dengan tahapan-tahapan
sebagai data base. Kemudian setelah
sebagai berikut :
tabulasi data dilakukan dilanjutkan
ploting data base tersebut kedalam peta
Pengumpulan Data
garis digital. Ploting data base kedalam
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
peta garis digital dilakukan untuk
pengumpulan data primer dan data
menggabungkan data atribut dan data
sekunder.
spasial yang nantinya akan dijadikan
1) Pengumpulan data primer di peroleh
sistem informasinya.
dengan melakukan kegiatan survey /
pengecekan langsung ke lapangan.
3. Hasil dan Pembahasan
2) Pengumpulan data sekunder di
3.1 Analisis Wilayah Perencanaan
peroleh dari data yang telah ada di
Kabupaten Enrekang dengan
Dinas Pekerjaan Umum. Data
ibukota Enrekang Secara administratif

50 JURNAL TEKNIK SIPIL - MACCA


terdiri dari dua belas Kecamatan, 12 50’ 00” Lintang Selatan dan 1190 40’
Kelurahan dan 96 53”
Desa, dengan luas wilayah
sebesar 1.786,01 Km². Terletak pada
koordinat antara 30 14’ 36” sampai 030

Gambar 1 Peta Tematik Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Enrekang

Klasifikasi Jalan Dari hasil analisis SIG yang di dapatkan


Kabupaten Enrekang memiliki 4 total panjang keseluruhan jalan yang ada
klasifikasi jalan yaitu jalan arteri, jalan di kecamatan Enrekang adalah 242,97
Kolektor, jalan lokal primer, dan jalan km. Dengan pembagian sebagai berikut:
setapak. Khusus Kecamatan Enrekang
yang menjadi lokasi studi hanya Jalan arteri = 0,141330797
memiliki 4 klasifikasi jalan yang di = 14,13 Km
dapatkan dari data yang di dapat dari Jalan Kolektor = 1,822539032
dinas Pekerjaan Umum Kabupaten = 182,26 Km
Enrekang yang kemudian di sinkronkan Jalan Lokal Primer = 0,455420588
dengan data spasial yang di ambil dari = 46,58 Km
citra satelit dan hasil temuan langsung Jalan Setapak = 0,918458895
di lapangan. = 92,95 Km
Berdasarkan hasil analisis dan
pengamatan langsung di lapangan dan Untuk panjang jalan setapak di dapatkan
dari hasil data yg di dapatkan dari dinas dari hasil analisis data spasial jaringan
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang jalan yang di olah di aplikasi ArcGis,
terdapat 87 ruas jalan. Dan hasil analisis dan hasil dari analisis yang di dapatkan
yang sudah di sinkronkan dengan data total panjang jalan setapak adalah .
dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mengingat jalan setapak bukan jalan
Enrekang di tabelkan seperti pada tabel utama atau masuk dalam sistem hierarki
4.2. Dari hasil survey langsung di jalan dan peruntukkan hanya untuk
lapangan, di dapatkan titik koordinat akses yang di gunakan masyarakat
dengan menggunakan GPS. Berikut setempat untuk pergi ke kebun, maka
tabel pembagian klasifikasi jalan yang jaringan jalan ini tidak ikut di masukan
ada di kecamatan Enrekang beserta titik dalam total keselurahan jalan, akan
koordinat yang di ambil langsung di tetapi di masukkan dalam grafik
lapangan menggunakan alat GPS. persentase klasifikasi jalan.
Analisa Persentase Jalan di
Klasifikasi jalan ( Jalan Kolektor )
Kecamatan Enrekang = total keseluruhan jalan
Pada sub ini akan di tentukan nilai
persentase untuk tiap updating jalan =108 km = 0,639318061 = 64 %
242,97
yang hasilnya akan di masukan ke
dalam Data base. Untuk total persentase =
Klasifikasi jalan ( Jalan Lokal Primer )
total keseluruhan jalan
akan di jabarkan sebagai berikut
=
46 km = 0,272302137 = 27 %
242,9
a. Klasifikasi jalan 7
Total jalan = Jalan Arteri
= 0,141330798 = 14 km Untuk panjang jalan setapak di
= Jalan Kolektor dapatkan dari hasil analisis data
= 1,822539032 = 182 km spasial jaringan jalan yang di olah
= Jalan Lokal Primer di aplikasi ArcGis, dan hasil dari
= 0,455420588 = 46 km analisis yang di dapatkan total
= Jalan Setapak = panjang jalan setapak adalah 92 km
0,918458895 = 92 km . Mengingat jalan setapak bukan
jalan utama atau masuk dalam
sistem hierarki jalan dan
Klasifikasi jalan peruntukkan hanya untuk akses
= total keseluruhan jalan yang di gunakan masyarakat
Klasifikasi jalan ( Jalan arteri )
setempat untuk pergi ke kebun,
= total keseluruhan jalan maka jaringan jalan ini tidak ikut di
masukan dalam total keselurahan
= 14 km
= 0,082874563 = 9 % jalan, akan tetapi di masukkan
242,97
dalam grafik persentase klasifikasi
jalan (database terlampir).

4%
28%

Arteri kolektor

local primer stapak


14% 54%

Gambar 2 Grafik Persentase Pembagian Klasifikasi Jalan Di Kecamatan

b. Klasifikasi Kondisi Jalan Sedang = 85 sta


Total kondisi jalan (tiap Rusak Ringan = 87sta
Sta): Rusak Berat = 47sta
Baik = 108 sta
Total Kondisi Jalan (per km):
Kondisi jalan ( Baik ) 34,33
Baik = 34,33 km = total keseluruhan jalan = 242,97
Sedang = 42,70 km = 0,2032= 20%
Rusak Ringan = 54,67 km Kondisi jalan ( Sedang ) 42,70
Rusak Berat = 37,23 km = total keseluruhan jalan = 242,97
Total Keseluruhan =168,93km = 0,2528 = 25%
Kondisi jalan ( Rusak Ringan)
= total keseluruhan jalan
= 242,97 = 0,3236 = 32%
Kondisi Jalan 54,67
= total keseluruhan jalan
Penyusunan Database Jalan Berbasis Sistem Informasi Geografis
Wilayah Studi Kecamatan
Enrekang (Ali Mallombasi, Muh. Yadi Anugrah,
Abdul Munir)

=
Kondisi jalan ( Rusak Berat)
total keseluruhan jalan
Hasil updating kondisi jalan di
= 37,23
= 0,2204 enrekang dengan persentase di buat
242,97 dalam bentuk grafik. Hasil temuan
di lapangan, beberapa ruas jalan
= 22% yang mengalami kondisi rusak
Total Keseluruhan = 100% berat dalam proses perbaikan
(database terlampir)

13%

35% BAIK
18% SEDANG
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
34%

Gambar 3 Grafik Persentase kondisi Jalan Di Kecamatan Enrekang

Jenis Permukaan ( Perkerasan Beton )


c. Pembagian Jenis Permukaan Jalan / = total keseluruhan jalan =
Tipe Perkerasan 42,70
= 0,274 = 27%
242,97
Jenis Permukaan ( per km ) =
Aspal
= 48,83 Jenis Permukaan ( Kerikil )
km = total keseluruhan jalan
=
54,67
= = 0,339 = 34%
242,97
Perkerasan Beton = 46,29 km
Jenis Permukaan ( Tanah/BelumTembus)
=
total keseluruhan jalan
=
telford/kerikil = 57,28 km
= 242,97 = 0,097 = 10%
37,23
=
Tanah/Belum Tembus = 16,53 km Hasil Updating Jenis Permukaan
Jalan di Kecamatan Enrekang di
= Total buat dalam bentuk grafik. (database
Keseluruhan = 168,93 Terlampir). Dari hasil temuan, ada
km beberapa ruas jalan kolektor
dengan jenis permukaan dari aspal
Jenis Permukaan di lakukan perbaikan dengan
= total keseluruhan mengganti jenis permukaan
jalan
menjadi perkerasan beton dan data
Jenis Permukaan ( Aspal ) dari dinas Pekerjaan Umum
= total keseluruhan jalan Kabupaten Enrekang sedikit di
34,33 = 0,289 = 29%
= 242,97 ubah berdasarkan hasil temuan di
lapangan.Total Keseluruhan
=100%

VOL.5 NO.1, FEBRUARI 2020 53


ASPAL/PENETRASI/MAKADAM
5%
17%
PERKERASAN BETON

51% TELFORD/KERIKIL

27% TANAH/BELUM TEMBUS

Gambar 4 Grafik Persentase Tipe Perkerasan Jalan Di Kecamatan Enrekang

Hasil Analisis jalan yaitu 242,97 km (total jalan belum


Dari hasil analisis yang di dapatkan, ada termasuk total jalan setapak yang ada di
beberapa perbedaan yang di dapatkan, kecamatan Enrekang). Mengingat
seperti pada Total Panjang keseluruhan bahwa Kecamatan Enrekang hanya
jalan di kecamatan Enrekang. Dari data sebagai lokasi studi, maka dari itu total
yang di dapatkan dari Dinas Pekerjaan keseluruhan jalan di gunakan dari hasil
Umum Kabupaten Enrekang di analisis SIG.
dapatkan Total Panjang Keseluruhan
jalan adalah 168,93 km. Dan hasil dari Dan untuk hasil database, semua
analisis SIG dengan menggunakan data updating jalan akan d satukan dalam
spasial yang merupakan data dari sebuah tabel yang di lengkapi beserta
pengindraan citra satelit jalan di keterangannya (database terlampir)
dapatkan total panjang keseluruhan

Gambar 5 Grafik Kecepatan Rata-Rata Pada Citra Satelit Google Earth (Hasil
Inputing GPS dan Data Spsial)
Gambar 6 Grafik Ketinggian Rata-Rata Pada Citra Satelit Google Earth (HasilInputing
GPS dan Data Spsial)

4. Penutup sebuah kota atau kabupaten


4.1 Kesimpulan melalui aplikasi ArcGIS tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini,dapat di
simpulkan beberapa hal mengenai 4.2 Saran
penyusunan data base berbasis (SIG) 1. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sitem Informasi geografis. dengan aplikasi ArcGIS sangatlah
1. Untuk melakukan perencanaan, efektif dalam analisis data Spasial,
pelaksanaan, evaluasi kinerja pada beberapa keuntungan yang di
kecamatan Enrekang kita hasilkan antara lain biaya jauh lebih
mempermudah pengelolah dengan mudah di banding survey lapangan
memberikan suatu data base dan ketetapan koordinat yang lebih
jaringan jalan yang terupdating pada akurat.
aplikasi ArcGIS, setiap saat agar 2. Sistem Informasi Geografis (SIG)
pihak pengelolah dapat dengan merupakan bukti dari kemajuan
mudah untuk melakukan penentuan teknologi di bidang keteknik sipilan
kebijakan penanganan infrastruktur di mana memberikan kemudahan
jalan. dalam melakukan pemetaan,
2. Untuk perangkat lunak SIG sangat perencanaan, dan pemeliharaan
mempermudah dalam penyusunan jalan dalam skala besar.
data base jalan di karenakan kita 3. Dengan selesainya Tugas Akhir ini
bisa dengan mudah mendapatkan di harapkan besar kami sebagai
sebuah informasi-informasi atau penulis agar menjadi refrensi untuk
data yang kita inginkan secara ter mengambil Tugas Akhir yang
update.Dan terlebih pula contoh berhubungan dengan Sistem
sederhananya kita juga bisa Informasi Geografis (SIG), bukan
mengetahui klasifikasi jalan,kondisi hanya dalam penyusunan data base
jalan dan tipe perkerasan jalan di jalan.
Daftar Pustaka
Andi Ikmal Mahardy. 2014. Analisis Jurusan Sipil, Fakultas Teknik,
Pemetaan Daerah Rawan Unsrat, Manado
Banjir Di Kota Makassar Nindyo Cahyo Kresnanto. 2015. Kajian
Berbasis Spatial. Departemen Pemanfaatan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik.
Universitas Hasanuddin, Teknologi Informasi Spasial
Kabupaten Gowa. Sistem Informasi Geografis
Chairunnisa Rudyanti Ode. 2013. Untuk Perencanaan
Analisis Tata Guna Lahan Transportasi (Studi Kasus:
Berbasis GIS Menggunakan Jaringan Jalan Provinsi
Citra Landsat 8 Di Kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta).
Enrekang. Departemen Teknik Magister Teknik Sipil - Fakultas
Sipil, Fakultas Teknik. Teknik - Universitas Janabadra.
Universitas Hasanuddin, PT. Bahana Nusantara, 2012. Laporan
Kabupaten Gowa. Akhir Updating Database Dan
Dinas Pekerjaan Umum, 2017. Sistem Informasi Jalan Kota
Template Segmentasi Kondisi Tangerang. Tangerang.
7316_2018. Kabupaten Suwardono, Imam Haryanto. 2016.
Enrekang Perancangan Geometrik Jalan.
Ince Muh. Mahfud Malik, Ahmar Penerbit Gadjah Mada
Kasim. 2018. Integrasi GIS Ke University Press, Jogjakarta.
Civil 3D Dalam Desain Syarifuddin Rauf & Sumarni Hamid
Geometrik Pada Ruas Jalan Aly, 2011, Penyusunan
Hertasning Menuju Ke Ruas Database Jaringan Jalan Kota
Malino. Jurusan Teknik Sipil Makassar Berbasis GIS Open
Fakultas Teknik, Universitas Source. Jurusan Teknik Sipil
Muslim Indonesia, Makassar. Fakultas Teknik Universitas
Lintong M. Elisabeth, Theo K. Sendow. Hasanuddin, Makassar.
2015. Studi Data Base Jalan Tim Litbang Wahana Komputer, 2015.
dan Jembatan Berbasis SIG di Menguasai ArcGIS 10 Untuk
Kabupaten Kepulauan Siau Pemula. Penerbit ANDI
Tagulandang Biaro. Kelompok Yogykarta Dan Wahana
Keilmuan Teknik Transpoertasi, Komputer. Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai