Pondasi Telapak
Pondasi Bangunan
• Pondasi bangunan adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menerima beban
bangunan untuk di teruskan ke tanah dasar, jenis pondasi ada beberapa macam
tergantung dari kondisi tanah dan jenis bangunan yang ada.
• Disini akan dibahas mengenai jenis pondasi berupa Pondasi pasangan batu kali,
pondasi ini biasa digunakan untuk bangunan 1 lantai dengan konstruksi standart
( jenis beban yaitu : dinding s/d atap genteng dengan kondisi tanah bagus ).
• Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari
sekumpulan batu alam yang dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan
bahan pengikat berupa campuran adukan beton, jenis pondasi ini
merupakan pondasi dangkal yang digunakan pada bangunan dengan beban tidak
terlalu besar seperti rumah tinggal.
• Pondasi telapak atau yang biasa dikenal juga dengan pondasi setempat adalah salah
satu jenis pondasi dangkal yang bekerja menahan beban secara terpusat (dari kolom)
sehingga penempatannya sama persis pada titik titik penempatan kolom bangunan.
Pondasi batu kali
• Pondasi batu kali adalah bagian
struktur bangunan terbuat dari
sekumpulan batu alam yang dibuat
dengan bentuk dan ukuran tertentu
menggunakan bahan pengikat
berupa campuran adukan beton,
jenis pondasi inimerupakan pondasi
dangkal yang digunakan pada
bangunan dengan beban tidak
terlalu besar seperti rumah tinggal.
Pondasi pasangan batu kali, pondasi ini biasa digunakan untuk
bangunan 1 lantai dengan konstruksi standart
Komposisi pasangan :
• Urugan pasir , setebal 10 cm pada bagian
bawah
• Pasangan aanstamping / batu kosong
setebal 20 cm diatas urugan pasir
• Pasangan batu kali bentuk trapesium
dengan campuran batu kali/gunung +
pasir + semen PC dan kapur, biasanya
dipakai komposisi 1PC : 3KPR : 10 PSR
dengan ketinggian 1 m s/d 1,5 m ( bisa
lebih tergantung kontur tanah )
• Lebar atas minimal 30 cm, lebar bawah
Pondasi batu kali biasa tergantung ketinggian ( makin tinggi
makin lebar )
• Konstruksi pondasi untuk bangunan gedung rumah
tinggal pada umumnya menggunakan pasangan batu
belah atau batu kali dengan kedalaman tertentu
tergantung jenis tanahnya. Untuk jenis tanah yang stabil
dan berbatu kedalaman pondasi untuk rumah 1 lantai
minimum 80 cm tidak perlu pondasi plat beton (cakar
ayam) pada setiap sudut dan pertemuan dinding.
Sedangkan kalau untuk bangunan rumah 2 lantai
kedalaman pondasi minimum 120 cm dan setiap sudut
dan pertemuan tembok atau bawah kolom perlu dipasang
pondasi plat beton bertulang tebal 20 cm.
• Dalam memasang pekerjaan pondasi batu
belah tersebut harus dilakukan dengan baik, jangan
sampai banyak rongga dalam pasangan. Lubang/rongga
pasangan pada sisi kanan dan kiri pasangan pondasi
harus ditutup rapat oleh adukan jangan sampai ada celah-
celah yang kemungkinan akan dimasuki dan dijadikan
sarang rayap. Kalau cukup biaya sebaiknya permukaan
batu kanan dan kiri pondasi ditutup adukan.
PONDASI BATU KALI • Batu kali sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan pondasi
bangunan karena bila batu kali ditanam dalam tanah dalam waktu
yang lama, kualitasnya tidak berubah. Sebagian struktur paling
bawah dari bangunan, pondasi diharapkan memiliki umur panjang
agar bangunan di atasnya juga dapat bertahan lama.
• Pada umumnya penampang melintang pondasi batu kali
dibuat trapesium dengan lebar bagian atas 5-10 cm lebih
lebar dari kiri kanan dinding di atasnya. Jadi lebar bagian
atas pondasi batu kali minimal 25 cm agar didapat siar spesi
sambungan batu kali yang cukup,.
• Bila dibuat sama lebar dengan dinding, dikuatirkan dalam
pelaksanaan pemasangan pondasi ada yang tidak tepat
(dinding tidak lagi berada di atas permukaan badan pondasi)
sehingga pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
• Untuk daerah rawan gempa, lebar bagian atas pondasi
disarankan tidak kurang dari 30 cm. Sedangkan untuk lebar
bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban
di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 2-3
kali lebar bagian atas, atau 70 – 80 cm.
• Galian tanah pondasi batu kali sebaiknya dibuat sama dalam, hanya
lebarnya dapat berbeda tergantung tebal tembok yang akan
dipikulnya (1/2 bata, 1 bata, dsb). Lebih baik menggunakan batu
pecah sebagai bahan pondasi daripada batu bulat karena
permukaannya lebih kasar/tajam sehingga saling mengunci dan tidak
mudah tergelincir.
• Batu kali yang dipasang sebagai bahan pondasi hendaknya sudah
dibelah dahulu dengan ukuran 25-30 cm. Ukuran sebesar ini
bertujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam pemasangannya,
di samping kalau mengangkat batu tukangnya tidak merasa berat,
sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dan kokoh. Untuk mengisi
celah-celah antara pasangan batu besar dapat digunakan batu kali
yang lebih kecil.
8 Karakteristik Utama Pondasi Batu Kali :
• 1. Meminimalisir Kebocoran
• 2. Konstruksi Sederhana
• 3. Memperkuat Masa Bangunan
• 4. Efisiensi Waktu Pembanguna
• 5. Penggunaan Pondasi Batu Kali untuk Bangunan Tahan
Gempa
• 6. Pemasangan Pondasi Batu Kali Lebih Fleksibel
• 7. Berbiaya Murah dan Mudah Ditemukan
• 8. Gunakan Pondasi Batu Kali pada Kondisi Tanah Stabil
Bagian-bagian yang membentuk
pondasi batu kali adalah:
• Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar. Lapisan pasir
dasar ini berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi, juga agar pori-pori pada
permukaan tanah dasar dan bidang bawah pondasi dapat tertutup rapat.
• Di atas lapisan pasir dasar ini kemudian dipasang batu kali dengan kedudukan berdiri/tegak tanpa spesi (pasangan batu kosong) dan
rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di
atasnya. Pasir di rongga-rongga batu kali ini dipadatkan dengan cara disiram air lalu ditumbuk. Susunan batu kosong yang sering
disebut aanstamping atau aanstampang ini dapat berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar
pondasi.
• Lapisan aanstamping dibuat lebih lebar sekitar 10 cm di kiri dan kanan badan pondasi yang akan dibuat. Tujuannya sebagai lantai
kerja agar tukang dapat berdiri dengan bebas saat memasang badan pondasi.
• Bila pada lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir atau cukup kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong tetapi
cukup dengan lapisan pasir dasar yang dipadatkan dengan ketebalan ± 10 cm. Lapisan ini juga dapat berfungsi sebagai drainase agar
lapisan tanah galian pondasi tetap kering
c. Badan Pondasi
• Badan pondasi dibuat dari pasangan batu kali dengan perekat campuran 1 pc:3 ps. Untuk pondasi dinding luar
bangunan, sejak ketinggian 10 cm di bawah halaman sampai ke atas, dipakai perekat/plesteran trasraam (kedap air)
yaitu campuran 1 pc: 2 ps.
• Menyusun/menggambar batu kali pada badan pondasi, tidak boleh terdapat siar segaris pada baris vertikal maupun
horisontal. Untuk memudahkan pemasangannya, batu pada bagian tepi harus dibuat lebih tinggi daripada batu pada
bagian tengah. Posisi ini juga akan mencegah campuran berapen melimpah terlalu banyak ke luar badan pondasi.
• Jika keadaan tanah cukup keras, pondasi batu kali untuk bangunan 1 lantai dapat dibuat dengan ukuran sebagai berikut:
1.Pembongkaran dan Pembersihan lokasi atau lapangan yang akan di gali misalkan
pembuangan rumput atau tanah, sampah, materi lainnya yang mengganggu, menebang
pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar lokasi biar di dalam
pengerjaannya lancar.
2.penggalian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar kerja
atau penggalian pondasi tersebut harus hingga pada tanah keras. Apabila diharapkan
untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan atau
ditumbuk.
3.Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan hingga
kepadatan yang maksimum.
4.Hasil galian yang digunakan untuk penimbunan harus diangkat pribadi ketempat yang
direncanakan. Sedangkan hasil galian yang tidak sanggup digunakan untuk penimbunan
harus disingkirkan.
5.Harga satuan pekerjaan harus sudah meliputi semua biaya pekerjaan-pekerjaan,
pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.
Pekerjaan Pondasi
1.Pondasi bangunan yang digunakan ialah pondasi kerikil kali /
kerikil gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai
keadaan dilapangan.
2.Tebarkan Pasir Urug dibagian permukaan galian tanah setebal
10 cm (atau yang disarankan).
3.Pasanglah terlebih dahulu Batu Kali lingkaran tanpa adukan
semen (Aanstamping) diatas pasir urug.
4.Pasanglah pondasi Batu Kali Belah dengan adukan semen
campuran, 1 : 5 atau 1 : 4 (Semen dan Pasir), besarannya
diubahsuaikan dengan ukuran pada Gambar Lapangan.
1.Pada posisi 20 cm bab atas pasangan kerikil kali belah, sebaiknya
dilakukan dengan adonan semen kedap air 1 : 3, untuk menghindari
terjadinya rembesan air tanah terhadap pasangan dinding diatas
bersahabat pondasi.
2.Celah–celah yang besar antara kerikil diisi dengan kerikil kecil yang
cocok padatnya.
3.Pasangan pondasi kerikil kali tidak saling bersentuhan dan selalu
ada perekat diantaranya hinga rapat.
4.Pada pasangan kerikil kali sudah harus disiapkan anker besi untuk
kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang
muncul diatasnya minimal 75 cm.
5.Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi hingga bab atas selesai,
lakukan pengecekan kembali untuk mengetahui permukaan
Pondasi sudah rata (water pas)
Cara menghitung volume pondasi batu kali atau yang biasa disebut juga sebagai pondasi menerus
• contoh perhitungan,
perhatikan gambar
rencana pondasi batu kali
(batu gunung) untuk
bangunan sederhana atau
rumah berikut:
• Setiap ukuran pada
gambar tersebut dalam
satuan Cm. Sedangkan
panjang pondasi sebagai
contoh kita asumsikan
sepanjang 20 m.
beberapa item pekerjaan lain yang juga merupakan bagian dari pekerjaan pondasi rumah tersebut. Item pekerjaan tersebut antara
lain adalah pekerjaan urugan pasir, pekerjaan aanstamping atau pasangan batu kosong, dan pekerjaan pasangan batu kali.
Berikut adalah contoh perhitungan volume untuk tiap tiap item pekerjaan pondasi tersebut
• jadi volume pasangan batu kosong (aanstamping) untuk pondasi pada contoh
tersebut adalah 3,2 m3.
Cara menghitung volume pondasi batu kali :
Beban
P =Bebankolom(dinding)+berat fondasi+beban tanah timbunan=
P=150+0,2 . 24. 1 + 18,8.1,2=177,36
Pnetto=177,36-18,8.1,2=154,8 KN
Lebar perlu
Tinjauan 1 m tegak lurus bidang gambar