Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING 2011© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR


BERBASIS GIS OPEN SOURCE

Syarifuddin Rauf & Sumarni Hamid Aly


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, 90245
Telp./Fax: (0411) 587636/(0411) 580505
E-mail: syarifuddin_rauf@yahoo.co.id

LATAR BEAKANG

Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat di Indonesia, pada umumnya melampaui
kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan diantaranya permasalahan transportasi khususnya
transportasi darat makin memprihatinkan. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya ruas jalan yang mengalami
kemacetan, tundaan dan kecelakaan lalulintas.

Fenomena kemacetan lalulintas sangat erat kaitannya dengan hayat hidup masyarakat. Makin seringnya terjadi
kemacetan khususnya pada koridor jalan utama di Kota Makassar menimbulkan dampak yang sangat besar
terhadap perekonomian. aksessibilitas serta kenyamanan pengguna jalan.

Dengan terjadinya perubahan yang dinamis dari Kota Makassar menimbulkan dampak positif maupun dampak
negative. Akibat peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya , penambahan jumlah pembangunan industry dan
perkantoran serta perumahan penduduk di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan,, maka peningkatan
infrastruktur kota haruis mengimbangi perubahan tersebut. Salah satunya adalah system pengelolaan dan
penangan jaringan jalan yang lebih baik.

Pengelolaan informasi spasial telah menjadi lebih mudah dilakukan dengan makin berkembangnya
penggunaan aplikasi GIS, Aplikasi GIS sekarang ini berkembang untuk berbagai bidang ilmu. Dengan
pertumbuhan eksponensial dari internet dan penyebaran teknologi GIS, menyediakan sarana yang efektif untuk
manajemen database jaringan jalan perkotaan. Para management system jaringan jalan perkotaan
memungkinkan untuk menggunakan aplikasi GIS didalam manajemen jaringan jalan yang memungkinkan
terintegrasi ke platform sub-sistem (seperti sistem pemantauan, design and sistem perencanaan, dll)
Dikombinasikan dengan perangkat GPS.

Maksud Dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan Penyusunan Data Base System jaringan jalan Kota Makassar Berbasis GIS
(Geographic Information System) adalah penyusunan data base jaringan jalan di Kota Makassar sebagai
langkah awal dalam aktivitas manajemen system berbasis multimedia.

Sedangkan tujuan kegiatan ini untuk :


• Penyusunan Peta Spatial Jaringan Drainase primer, Sekunder, Tersier, dan Kuarter Kota Makassar
• Skema Geometrik dan Visualisasi Kondisi eksisting jaringan Drainase
• Taksasi Tingkat Sedimentasi dasar Drainase
• Kondisi Fungsional dan Kondisi Struktural Drainase.

TINJAUAN PUSTAKA

Metode Pemetaan Digital Berbasis GIS


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi baru yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis
dan mentransfer data kebumian. Menurut Burrough (Dulbahri, 1996), sistem informasi geografis adalah suatu
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali, mentransformasi, dan
menayangkan kembali data keruangan dari dunia nyata untuk tujuan tertentu. Dengan kata lain, SIG adalah
suatu sistem berbasis komputer yang dapat mengolah dan menginformasikan unsur alam dan unsur buatan

Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Sipil ISBN : 978-979-127255-0-6


TS10 - 1
Penyusunan Database Jaringan Jalan… Syarifuddin Rauf & Sumarni Hamid Aly
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

yang bergeoreferensi. Unsur bergeoreferensi artinya unsur tersebut mempunyai acuan posisi tertentu dimuka
bumi.

SIG mempunyai kemampuan untuk mengolah data grafis, non-grafis secara terpadu. Agar supaya konsep SIG
dapat terwujud, maka diperlukan 5 komponen, yaitu sumber daya manusia, data, perangkat lunak, perangkat
keras dan manajemen. Kelima komponen tersebut saling terkait satu dengan lainnya (Dulbahri, 1996).

Penerapan sistem informasi geografis sudah berkembang untuk berbagai bidang, antara lain : (1). Pemetaan
kadaster, (2). Pemetaan jalan raya, (3). Perencanaan kota dan wilayah, (4). Pemilihan rute jalan raya, jalur
pipa, dan jalur transmisi, (5). Bidang teknik sipil, (6). Bidang kesehatan, (7). Proses kartografi.

Keunggulan SIG terletak pada kemampuannya memadukan data untuk memperoleh informasi baru
berdasarkan data base yang sudah ada, dan analisis keruangan serta integrasi. data vektor, raster, dan data
atribut.

• Komponen-komponen Sistem Informasi (SIG)


Secara umum Sistem Informasi Geografis (GIS) memiliki 5 (lima) komponen utama yang satu sama lain
sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem tersebut dalam segala keperluan, termasuk untuk
keperluan pengembangan pada Sistem database drainase. Pada gambar 3.1 ditunjukkan
komponenkomponen tersebut dan hubungannya satu dengan yang lain. Terlihat dengan jelas bahwa kelima
komponen tersebut adalah Data, Methods (metode), People (sumber daya manusia), Hardware (perangkat
keras system komputer), dan Software (perangkat lunak).

Gambar 1. Sistem Informasi Georaphic

Sistem informasi meliputi software, hardware dan data. Software merupakan perangkat lunak dalam
komputer untuk mengolah data yang berasal dari perangkat keras (hardware), yang biasanya digunakan
untuk penelitian sistem lingkungan adalah Map Info, Epi Info dan Arcview, software ini memiliki kriteria
sebagai berikut:

Data base dalam bentuk format digital (berasal dari hardware)


o Data yang digunakan merupakan data yang dapat diterjemahkan secara geografis seperti koordinat
lintang dan bujur.
o Dapat diinterprestasikan dalam bentuk peta digital.
o Peta digital yang diolah dapat memperlihatkan dalam skala kecil (jalan raya, blok perumahan).
o Peta dapat diolah dalam beberapa layer.
o Data dari berbagai layer dapat saling dibandingkan dan dipilih untuk dianalisis.
o Sistem Data termasuk pendukung utama GIS, tanpa data GIS tidak akan berarti apa-apa. Sebaliknya
data yang lengkap akan sangat menunjang sistem informasi yang dibangun. Berdasarkan jenis dan cara
penanganannya data dapat dikelompokkan, yaitu data grafis/ spasial dan data atribut/ non-spasial.

Peta merupakan representasi grafik dari elemen geografi yang terdistribusi menurut keruangan, dinamakan
juga feature peta (map feature). Feature peta ini disajikan dengan sekumpulan elemen grafik seperti titik,
garis dan area. Peta menyampaikan:

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Sipil Volume 5 : Desember 2011


TS10 - 2
PROSIDING 2011© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

o informasi tentang lokasi unsur / obyek alam buatan manusia, karakteristik unsur dan hubungan
keruangan dengan unsur yang lainnya.
o Data peta digital merupakan feature peta yang disimpan dalam besaran-besaran numeris dan angka-
angka koordinat. Jadi data yang disajikan tidak lagi berupa lembaran-lembaran peta tetapi sudah dalam
bentuk digital. Data geografis sebagai data keruangan (spatial data) dapat disajikan baik sebagai titik
(point), garis (line), ataupun bidang (area). Titik digunakan untuk menunjukkan posisi atau lokasi
kenampakkan geografis, seperti misalnya lokasi rumah sakit, lokasi sumur minyak, dan sebagainya.
Garis yang merupakan kumpulan titik-titik, dapat digunakan untuk menyajikan jalan aspal antar kota,
sungai, garis pantai, dan lain sebagainya. Sedangkan bidang yang merupakan daerah yang tertutup
(terbatasi) garis dapat digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah, waduk, danau, dan sebagainya.
Bidang ini sering disajikan dalam bentuk poligon, yaitu kumpulan penggalan (segmen) garis yang
tertutup.
o Dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, maka data tersebut dapat diolah dan
dimanipulasi untuk berbagai kebutuhan dalam GIS. Hal ini tentunya dapat dilakukan karena data dalam
bentuk digital bersifat fleksibel dan mudah diperbaharui. Berbeda halnya dengan peta-peta
konvensional yang terbatas dalam menyajikan informasi, maka peta digital dapat memuat berbagai
macam informasi yang dikumpulkan dalam suatu database.

Disamping data grafis (peta), maka GIS memerlukan data non-grafis (atribut/ non spasial). Data atribut yang
dibutuhkan tergantung dari kebutuhan dan tujuan pemakaian GIS itu sendiri. Data atribut harus disimpan
dalam bentuk digital, sehingga akan mudah digabungkan dengan data grafisnya.

• Tahapan Dalam GIS.


Secara khusus, perangkat lunak GIS (Geographic Information Systems), terdiri dari tiga tahapan yaitu
tahapan Input, Proses dan Analisis, ,Output dan Visualisasi. ambar 3.4 berikut menjelaskan diagram kerja
perangkat lunak tersebut.

Gambar 2: Diagram Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografik

o Input
Aplikasi GIS menerima data-data masukan dari pengguna maupun dari pengembang sistem. Adapun
data-data yang dapat dijadikan data masukan bagi sistem tersebut adalah sebagai berikut:

o Peta Digital
Data utama yang membedakan sistem informasi geografik dengan sistem informasi lainnya adalah
kemampuannya dalam menampilkan dan menangani basis data spasial atau data bergeoreferensi.
Dalam hal inilah keberadaan peta digital menjadi sangat esensial bagi system ini.

Penyediaan peta digital untuk penerapan sistem informasi geografik memerlukan pengetahuan dan
pengalaman yang memadai agar dapat menghasilkan peta berkualitas baik. Basis administrasi terkecil
yang akan dikembangkan pada sistem ini adalah Kabupaten.

Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Sipil ISBN : 978-979-127255-0-6


TS10 - 3
Penyusunan Database Jaringan Jalan… Syarifuddin Rauf & Sumarni Hamid Aly
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

o Data Tabular
Yang dimaksud dengan data tabular adalah data-data yang berupa teks, angka, ataupun biner yang
disimpan dalam bentuk tabel-tabel. Terdapat 2 (dua) jenis data tabular yang dimaksud, yaitu data
tabular yang terikat dengan objek dalam peta dan yang tidak terikat.

Data tabular yang terikat dengan objek di dalam peta digital umumnya berupa data-data yang
melengkapi (atribut) objek tersebut.

Sebagai contoh adalah data demografi yang terikat dengan objek wilayah administrasi, data nama,
alamat, dan keadaan interior/eksterior bangunan yang terikat dengan objek bangunan, data nama dan
panjang yang terikat dengan objek jalan, dan masih banyak lagi lainnya. Data-data tersebut disimpan
dalam sebuah sistem basis data yang sama dengan yang digunakan untuk menangani data spasial.

o Data Image
Database GIS dapat menerima data masukan berupa foto digital, gambar, dan objek grafis digital
lainnya. Data-data tersebut dapat ditampilkan sebagai data pelengkap, misalnya: foto Lokasi Bangunan
pelintas, pintu air, tapal batas, obyek vital, dan berbagai macam hal lainnya.

o Data Digital Lainnya


Secara umum, hampir semua jenis data dalam bentuk digital yang ingin dicantumkan dan ditampilkan
dapat diterima dan disimpan dengan baik oleh basis data GIS dan dapat pula ditampilkan sesuai
dengan kebutuhan. Selain data peta digital, data image, dan data tabular, data-data berbentuk digital
lainnya juga dapat dengan mudah diikutkan dalam sistem ini: musik, animasi, atau film misalnya.

o Analisis
Data-data yang tersimpan dalam sistem basis data yang bersangkutan kemudian dijadikan bahan untuk
melakukan analisis sehingga dapat ditarik sebuah informasi darinya sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan pemilik sistem. Adapun analisis-analisis yang dapat dilakukan dalam sistem ini adalah
sebagai berikut:
 Analisis Spasial
 Analisis Tabular
 Analisis numeris
 Analisis Statistik
 Analisis Tekstual
Dengan menggunakan fungsi analisis ini maka pengguna akan dapat dengan mudah menemukan
kembali catatan yang diinginkan, atau mengelompokkan data-data.

• Output
Keluaran dari proses analisis-analisis yang telah disebutkan sebelumnya adalah berupa informasi-informasi
yang diinginkan oleh pengguna. Informasi tersebut disajikan dalam berbagai bentuk yaitu peta tematik,
tabel, dan grafik.

o Peta Tematik

Gambar 3. Peta Tematik GIS


o Tabel Informasi
o Grafik

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Sipil Volume 5 : Desember 2011


TS10 - 4
PROSIDING 2011© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Gambar 4. Visualisasi Grafik GIS

Metode Pemetaan berbasis GIS


Dalam menyusunan sistem informasi Geografis, maka langkah-langkah yang dilakukan seperti pada
gambar 3.18

Gambar 5. Metode Studi pemetaan GIS

HASIL DAN BAHASAN

• Jaringan jalan Toll


Jalan toll terdiri atas jalan toll Reformasi mulai dari pertigaan Jalan Urip Sumaharjo sampai di kawasan
pelabuhan laut Sukaro. Sesangkan jalan Toll Reformasi Mulai dari simpang Bandara Udara Sultan
Hasanuddin sampai di play Over Tallo..jemis lapisan perkerasan Jalan Toll adalah berupa lapisan
perkerasan rigid. Adapun panjang ruas jalan toll Ir. Sutami berkisar 11,37 km dan Panjang jalan toll
reformasi berkisar 6,1 km.

Gambar 6. : Database Jaringan Jalan Kota Makassar

Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Sipil ISBN : 978-979-127255-0-6


TS10 - 5
Penyusunan Database Jaringan Jalan… Syarifuddin Rauf & Sumarni Hamid Aly
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Gambar 7. :Peta Jaringan Jalan Toll Kota makassar

Gambar 8.. :Peta Jaringan Jalan Toll Kota makassar dengan Atribut

• Jaringan jalan
Jaringan jalan di Kota Makassar berdasarkan wewenagan penangananya terdiri atas jalan nasional, jalan
propinsi dan Kota/kabupaten.

Gambar 9.. :Peta Jaringan Jalan Toll Kota makassar

• Jalan rawan macet


Kemacetan jalan di Kota makassar terdiri atas terjadi pada daerah simpang dan di ruas jalan. Kemacetan
terjadi pada saat jam sibuk yaitu pada jam 7.00 – jam 9.00 pagi, Sore dan malam hari. Beberapa daerah
rawan banjir diperlihatkan pada gambar dibawah.

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Sipil Volume 5 : Desember 2011


TS10 - 6
PROSIDING 2011© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

SIMPULAN

• Program Qgis Open Source dapat diaplikasikan dalam penyusunan database jaringan jalan dan sebagai alat
untuk melakukan perencanaan, analisa dan pengambilan keputusan dengan cepat.
• Program database jalan dapat menghemat biaya dalam hal pengumpulan data, survey perencanaan dan
data yang ada dapat diperbaharui.
• Dengan adanya database jalan dapat mempercepat proses pelayanan kepada masayarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Athan,tara. Dassau,Otto.2011. Quantum GIS user Guide version 1.7.0 Wroclaw.


Murayama, Yuji. Thapa,Rajesh B.2011.Spatial Analysis And Modeling in Geographical Transporcial
Prosess. GIS based Application. Spinger. USA.
Campagna,Michele. 2006. GIS For Sustainable .Development. Taylor & Francis Group llc

Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Sipil ISBN : 978-979-127255-0-6


TS10 - 7
Penyusunan Database Jaringan Jalan… Syarifuddin Rauf & Sumarni Hamid Aly
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Sipil Volume 5 : Desember 2011


TS10 - 8

Anda mungkin juga menyukai