Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

GEOPROCESSING

OLEH:
NOPRIANI
08051382025094
B

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI


GEOGRAFIS KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya teknologi juga sangat memungkinkan untuk mendapatkan
informasi melalui jarak jauh khususnya dalam proses pencarian dan pemetaan
dalam geografis. Penulis menemukan bahwa website dapat mengatasi
permasalahan tersebut, sehingga sangat memungkinkan untuk membuat suatu
aplikasi yang dapat menampilkan lokasi pariwisata di Kabupaten Tanggamus
supaya para wisatawan bisa lebih tau lokasi mana saja yang terdekat, fasilitasnya
apa saja didalam wisata, jarak tempuh yang dituju berapa menit untuk semua
wisatawan yang akan melihat pariwisata di Kabupaten Tanggamus Lampung
berbasis Website. Solusi ditawarkan akan mewujudkan dengan menggunakan SIG
sebagai perhitungan jarak terdekat Wisata (Susanto, 2021).
Sistem informasi Geografis adalah teknologi yang digunakan untuk
mengelola, menganalisa dan memberikan informasi geografis yang berkaitan
dengan tata letak keruangan dan informasi yang terkait. Dengan berkembangnya
teknologi, perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi dan lokasinya. Untuk
memberikan informasi geografis secara meluas dan dapat diakses masyarakat
luas, maka sistem dapat ditampilkan dalam website yang ditampilkan di internet.
Pemetaan internet dapat menampilkan peta beserta informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna (Hasyim et al. 2021).
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem
manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan
yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi
manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi
untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey
lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan
alat tanpa computer (Sulistio et al. 2021).
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis
database yang biasa digunakan pada saat ini, seperti pengambilan data
berdasarkan kebutuhan serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi
yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis
geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut menjadikan
sistem informasi geografis berbeda dengan sistem informasi pada umumnya.
Sistem informasi geografi merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang
bereferensi geografis (Susanto, 2021).
Geoprocessing merupakan sekumpulan fungsi yang berfungsi untuk
melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input.
Terdapat beberapa fungsi dalam geoprocessing yaitu, Dissolve, Merge, Clip,
Intersect, Union dan Assign Data. Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga
digunakan sebagai pelengkap dari fungsi buffer (Johantees et al. 2021).
Operasi Clip digunakan untuk memotong sebuah theme yang bertipe titik,
garis atau poligon dengan mengambil bagian dalam dan membuang bagian
luarnya dengan bantuan sebuah theme poligon lain. Mahasiswa dituntut untuk
lebih konsentrasi dimana harus paham terkait dengan pasangan yang dimaksukkan
pada kotak dialog setelah memilih clip dan kemudian masuk ke add theme,
pasangan itu ialah antara landuse dengan mampang_pancoran.shp. kebanyakan
mahasiswa kebingungan terkait dengan pasangan tersebut sehingga terdapat
kesalahan pada proses geoprocessing clip (Ristanti et al. 2022).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali ini sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui Tools Geoprocessing yang dimiliki oleh software
ArcGIS.
2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat masing-masing tools, yang meliputi :
dissolved, erase, marge, buffer, clip,intersect, dan union.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum kali ini sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengetahui Tools Geoprocessing yang dimiliki oleh
software ArcGIS.
2. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat masing-masing tools, yang meliputi :
dissolved, erase, marge, buffer, clip,intersect, dan union.
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan
untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa
informasiinformasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Pada dasarnya,
istilah sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu
sistem, informasi, dan geografi. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga
unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami Sistem Informasi
Geografis (SIG). Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang banyak
digunakan oleh masyarakat (Susanto, 2021).
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System adalah
sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi,
menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. Kata GIS
yang terkadang dipakai sebagai istilah untuk geographical information science
atau geospatial information studies yang merupakan ilmu studi atau pekerjaan
yang berhubungan dengan Geographic Information System (Sulastio et al. 2021).
SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data
spasial berikut atribut - atributnya, memodifikasi bentuk, warna, ukuran, dan
simbol. SIG dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan, dan peristiwa.
Banyak sekali masalah yang dapat ditangani oleh sistem informasi geografis, di
antaranya adalah pada bidang kesehatan. SIG dirancang untuk mengumpulkan,
menyimpan dan menganalisis suatu obyek dimana lokasi geografis merupakan
karakteristik yang penting, dan memerlukan analisis yang kritis.Penanganan dan
analisis data berdasarkan lokasi geografis (Nova et al. 2020).
Sistem Informasi Geografis mampu mengambil nomor dan kata-kata dari baris
dan kolom dalam database dan spreadsheet, dan menempatkan mereka pada peta.
Menempatkan data kita pada peta di mana terdapat banyak pelanggan jika kita
memiliki toko atau beberapa kebocoran dalam sistem air jika kita menjalankan
sebuah perusahaan air. Hal ini memungkinkan kita untuk melihat, memahami,
mempertanyakan, menafsirkan, dan memvisualisasikan data (Sapanji et al. 2020).
2.2 Geoprocessing
Geoprocessing adalah suatu proses dalam Sistem Informasi Geografis yang
digunakan untuk melakukan analisis terhadap suatu data spasial, kemudian
menghasilkan data dan informasi yang baru. Penggunaan geoprocessing bertujuan
untuk memudahkan pemanfaatan fasilitas otomatisasi tugas-tugas SIG bagi
pengguna ArcGis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan
menganalisis suatu obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting, dan memerlukan analisis yang kritis (Stem et al. 2021).
Geoprocessing Tools adalah komponen yang paling vital dalam SIG, karena
geoprocessing tools dapat menentukan, mengolah, dan menganalisis segala
informasi yang didapatkan untuk dijadikan sebuah keputusan. Geoprocessing
tools telah menjadi bagian yang sangat penting bagi pengguna atau perusahaan
yang menggunakan Sistem Informasi Geografis. Sangat banyak jumlah tugas
geoprocessing tools yang dilakukan dalam suatu pengerjaan. Fungsi
geoprocessing tools yang pada umumnya sering dipakai adalah clip, intersect,
buffer, dissolve, merge, dan union (Putera et al. 2019).
Geoprocessing dengan buffer merupakan tools yang tersedia dalam perangkat
lunak SIG seperti ArcGIS yang dapat digunakan untuk membantu menganalisis
sebaran dari suatu obyek atau fenomena di permukaan bumi. Analisa Buffer
digunakan untuk mengidentifikasi area sekitar fitur-fitur geografi. Melalui proses
mengenerate (pertahanan) sekitar lingkaran buffer kemudian mengidentifikasi
atau memilih fitur-fitur berdasarkan pada apakah mereka berada di luar atau
didalam batas buffer. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan
beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay),
foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan (Ristanti et al. 2022).
QGIS merupakan perangkat lunak pengolah SIG yang bersifat Open Source
yang user friendly. QGIS juga bisa diaplikasikan di banyak sistem operasi,
misalnya LinuxOS, MacOS, Windows, dan Android. QGIS didukung berbagai
macam format dan penggunaan pada vektor, raster, basisdata. Fungsi yang
diutamakan untuk diteliti pada penelitian ini yaitu fungsi pada geoprocessing tools
untuk pengolahan data vektor seperti clip, intersection, buffer, dissolve, merge,
dan union (Joahantees et al. 2021).
2.3 Komponen Pengolahan dalam SIG
Input merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta digital
kabupaten kudus, data statistik. Data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog
(sistem manual) maupun data digital (sistem otomatis berdasar komputer) tersebut
dapat dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga
terbentuk basisdata (database). Basis data merupakan suatu pengorganisasian data
yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan dengan
pengembangan, pembaharuan, pemanggilan dan juga dapat dilajalankan oleh
pengguna nya secara bersamaan (Sapanji et al. 2020).
Pemasukan data spasial dan data atribut ke dalam suatu basis data SIG
dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan dari keyboard, digitizer, atau
scanner. Sedangkan untuk mengkonversi data spasial yang awal nya dari bentuk
analog ke dalam bentuk digital dapat dilakukan menggunakan cara manual
(manual digitizing) digunakan digitizer. Proses digitizing diawali dengan
disiapkannya data yang berupa peta di atas meja digitizer. Meja ini
dihububungkan dengan CPU dan monitor. Satu demi satu data yang berupa baik
titik, garis, maupun polygon sebaiknya ditempatkan pada layer yang berbeda dari
suatu feature (Supuwiningsih et al. 2022).
Data yang dibutuhkan dan telah disimpan dalam bentuk layer-layer tinggal
dipanggil kembali sesuai dengan kebutuhan pembuatan peta. Pada tahapan ini,
juga sekaligus dilakukan pengkonversian koordinat dari peta analog ke peta
digital yang didigit. Sedangkan proses konversi data analog ke format digital
secara otomatis dikenal dengan istilah penyiaman (scanning). Alat yang
digunakan disebut scanner (Susanto, 2021).
Central Processing Unit (CPU) merupakan tempat pengolahan data yang
biasanya dihubungkan langsung dengan unit penyimpanan (hard disk). CPU yang
digunakan untuk keperluan SIG biasanya memerlukan konfigurasi khusus, seperti
: Math-coprocessor, Main Processor dengan kecepatan tinggi, Extended Memory
besar (minimal 4 Mega Byte), dan Hard disk yang mempunyai kapasitas cukup
besar untuk menyimpan data spasial dan data atribut. Unit-unit ini disebut unit
pusat pengolah data. CPU berfungsi menjalankan program komputer dan
mengendalikan operasi seluruh komponen computer (Nova et al. 2020).
III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum SIG Kelautan tentang Geoprocessing dilaksanakan secara offline
pada tanggal 21 februari 2023, pada pukul 13:00 sampai dengan selesai di
Laboratorium Penginderaan Jauh dan System Informasi geografis kelautan
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini:
No Nama Fungsi
1. Laptop/Komputer Sebagai alat yang akan membantu dalam
mengolah data
2. Indo shp Sebagai bahan yang akan diolah
3 Software arcGis Sebagai membantu pengolahan data
DAFTAR PUSTAKA

Johantges AD, Jonas BP, Oxendine C, Banion,MS. 2021. Development of


Gridded Reference Graphics Using Machine Learning and a Customized
Geoprocessing Workflow. International Geoscience and Remote Sensing
Symposium. 3916-3919

Nova S, Veritawati I, Mastra R. 2020. Sistem Informasi Pemetaan Penyakit


Demam Berdarah Berbasis Informasi Geografis. Informatics and
Advanced Computing, vol 1 (1) : 1-5

Putera RE, Ramdani F, Rokhmawati RI. 2019. Evaluasi Tampilan Antarmuka


Qgis Dan Mapwindow Dengan Menggunakan Pendekatan Heuristic
Evaluation (Studi Kasus: Fungsi Geoprocessing Tools). Pengembangan
Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer E-Issn

Ristanti Z, Trisnaningsih T, Halengkara L. 2022. Pemanfaatan Sistem Informasi


Geografi (Sig) Untuk Pemetaan Sebaran Dan Zonasi Sekolah Dalam
Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (Ppdb) Sma Negeri Di Kota
Bandar Lampung. Penelitian Geografi, vol 10 (1)

Sapanji, R. V. T., & Hamdani, D. (2020). Perancangan Desain Sistem Informasi


Geografis Pemetaan Desa Mandiri Energi Kec. Pangalengan Kab.
Bandung. Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA), 10(1), 96-109.

Stern C, Schaab G. 2021. Training students in Python programming skills and


WPS wrapping for geoprocessing tasks by using examples of less
commonly applied thematic mapping methods. GIScience Series, vol 2
(15)

Sulastio BS, Anggono H, Putra AD. 2021. Sistem Informasi Geografis Untuk
Menentukan Lokasi Rawan Macet Di Jam Kerja Pada Kota
Bandarlampung Pada Berbasis Android. Teknologi Dan Sistem Informasi,
vol 2 (1) : 104-111

Supuwiningsih N, Januhari NU, Suniantara IK, Hanief S. 2022. Integrasi Data


Spasial Dan Data Non Spasial Sistem Informasi Geografis. Media Sains
Indonesia.

Susanto ER. 2021. Sistem Informasi Geografis (Gis) Tempat Wisata Di


Kabupaten Tanggamus. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi, vol 2 (3) :
125-135

Anda mungkin juga menyukai