Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/353121194

Dasar -dasar Sistem Informasi Geografis

Article · July 2021

CITATIONS READS

2 723

1 author:

Eko Budiyanto
Universitas Negeri Surabaya
29 PUBLICATIONS 85 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Eko Budiyanto on 09 July 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Dasar - dasar
Sistem Informasi
Geografis
Dr. Eko Budiyanto, M.Si.

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Surabaya
Tahun 2021
I. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa memahami dasar-dasar sistem informasi geografis.

II. Pokok Bahasan


Pokok bahasan meliputi informasi spasial, definisi dan komponen
Sistem Informasi Geografis

III. Materi
A. Peta sebagai bentuk Informasi Spasial

Pada era digital saat ini ketepatan dan


kecepatan informasi menjadi sangat penting.
Tidak terlepas dalam hal ini adalah informasi
spasial. Informasi spasial adalah informasi
yang memiliki referensi geografis. Melalui
informasi spasial ini, pengguna informasi dapat
memahami lokasi dan sebaran dari fenomena
yang terkandung dalam informasi tersebut. Pengguna informasi dapat
mengatakan bahwa suatu obyek ada di sebelah utara, selatan, timur
atau barat dari obyek lainnya dengan memahami isi dari informasi
spasial.

Informasi spasial secara analog dapat dicontohkan adalah peta.


Peta tercetak pada satu lembar kertas atau bidang datar tertentu. Peta
tersebut memuat informasi spasial terkait tema-tema spesifik tertentu.
Informasi dituangkan dalam symbol-simbol titik, garis, dan area dengan
warna-warna tertentu. Tiap symbol yang digunakan pada peta
menggambarkan obyek sebenarnya sesuai dengan karakteristiknya.
Penempatan symbol menggambarkan lokasi sebenarnya di lapangan.
Pada peta terdapat acuan geografis dalam bentuk grid dengan sistem
koordinat tertentu. Dengan acuan geografis tersebut, lokasi sebenarnya
suatu obyek peta dapat diketahui.

Sistem informasi geografis adalah sistem yang saat ini digunakan


untuk membuat peta tersebut. Perangkat lunak sistem informasi
geografis memiliki sarana digitasi. Peta dibuat melalui proses digitasi

Budiyanto, E., 2021 H al aman |1


untuk menghasilkan data vektor dalam bentuk titik, garis, ataupun
polygon. Masing-masing data vektor ditambahkan informasi atributal
sebagai identitas spesifik dari tiap obyek menggunakan perangkat
pengolah tabel. Data vektor ini selanjutnya diproyeksikan dalam satu
sistem proyeksi tertentu melalui metode matematis yang sudah
terprogram pada sistem ini.

Kemampuan sistem informasi geografis tidak hanya berhenti pada


pembuatan peta. Sistem informasi geografis memiliki kemampuan untuk
pengolahan dan analisis terhadap data-data spasial tersebut.
Pengolahan yang dimaksud adalah kemampuan melakukan duplikasi,
pengubahan, penyederhanaan, penggabungan, pengubahan sistem
proyeksi, pencetakan dan distribusi, serta pengolahan terkait data
atribut. Kemampuan tersebut terkemas dalam sistem informasi geografis
dan diaplikasikan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
geografis.

Sistem informasi geografis dalam prakteknya sering disebut dengan


satu singkatan SIG. SIG kependekan dari sistem informasi geografis.
Dalam bahasa Inggris sistem informasi geografis dikenal dengan
singkatan GIS yang merupakan kependekan dari Geographics
Information Sistems. Uraian selanjutnya dalam naskah ini, akan
digunakan istilah SIG untuk menyatakan sistem informasi geografis
tersebut.

B. Definisi SIG

Sesuai dengan namanya SIG adalah


sebuah sistem. Definisi singkat dari USGS
menyatakan SIG adalah satu sistem
komputasi untuk melakukan analisis dan
visualisasi informasi berreferensi geografis.
Huisman dan de By (2001) mendefinisikan SIG
sebagai perangkat untuk bekerja dengan
informasi geografis. Kedua definisi tersebut menyatakan satu makna SIG
secara singkat dari sisi fungsionalitasnya.

Halaman |2 Dasar - Dasar Sistem Informasi Geografis


Definisi lain yang lebih kompleks disebutkan oleh Bernhardsen
(1992), O’Brien (1992), de Mers (1997), Liu dan Mason (2009). Definisi-
definisi tersebut menyebutkan fungsi-fungsi SIG yang terdiri dari fungsi
perolehan dan verifikasi, kompilasi, penyimpanan, pembaruan dan
perubahan, pengelolaan dan peralihan, manipulasi, perolehan ulang dan
penampilan, analisis dan kombinasi atas data geografis. Fungsi-fungsi
yang disebutkan dalam beberapa definisi tersebut mengarah pada satu
rangkaian proses untuk menghasilkan informasi geografis. Dengan
demikian jelas bahwa informasi yang dihasilkan dari SIG adalah
informasi geografis. Informasi geografis inilah yang selanjutnya akan
membedakan SIG dengan sistem-sistem informasi lainnya.

C. Komponen SIG

SIG terdiri dari beberapa komponen yang


berupa perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), manusia (brainware), data,
dan metode yang membentuk serangkaian
tugas terpadu. Mengingat perangkat tersebut
membentuk sebagai satu sistem, maka
masing-masing perangkat tersebut tidak dapat
berdiri sendiri. Tugas-tugas dalam SIG dikerjakan secara sinergi dari
tiap-tiap fungsi perangkat tersebut. Pada satu alur penyelesaian tugas,
beberapa fungsi dijalankan secara bersamaan ataupun berurutan secara
logis.

1) Perangkat keras

Perangkat keras adalah segala perangkat berupa benda yang


mendukung fungsi sistem dalam pengerjaan tugas SIG. Teori klasik
menyatakan perangkat keras dari SIG terdiri dari perangkat input,
perangkat pengolahan, dan perangkat output. Perkembangan
selanjutnya, SIG berkembang dengan adanya perangkat baru yaitu
perangkat perolehan data serta perangkat distribusi data. Perangkat ini
sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi GPS dan internet

Budiyanto, E., 2021 H al aman |3


yang memungkinkan adanya komunikasi antar perangkat pada lokasi
yang berjauhan.

Perangkat perolehan data berupa perangkat-perangkat yang


digunakan untuk memperoleh data geografis dan tabular dari satu obyek
spasial. Perangkat ini dapat berupa peralatan sederhana hingga yang
bermuatan teknologi tinggi. Perangkat ini digunakan dalam observasi
dan pengukuran di lapangan. Beberapa perangkat tersebut diantaranya
adalah perangkat survey, GPS, theodolith, perekam gambar, dan lain-
lain. Data yang diperoleh dicatat dalam satu catatan analog, digital,
ataupun gambar.

Perangkat input memiliki fungsi sebagai media input data. SIG


menggunakan data yang bersifat spasial dan tabular. Input data spasial
dilakukan dengan memanfaatkan fungsi dari perangkat digitasi. Metode
klasik digitasi dilakukan dengan menggunakan meja digitizer. Perangkat
ini saat ini sudah banyak ditinggalkan dengan hadirnya metode digitasi
onscreen yang dimanfaatkan pada saat ini. Metode ini jauh lebih ringkas
dan memiliki akurasi yang lebih baik. Perangkat digitasi onscreen ini
menggunakan media komputer khususnya layar monitor dan mouse
untuk menghasilkan data spasial baik vektor ataupun raster. Perangkat
input dapat terkoneksi dengan satu perangkat perolehan data seperti
GPS ataupun peralatan sipat datar digital lainnya.

Perangkat pengolahan data berupa central processing unit (CPU)


yang bekerja berdasar satu model aritmatika dan logika. Perangkat ini
bekerja dengan mengolah nilai input digital yang kemudian melakukan
proses logic atas input tersebut. Perangkat ini menghasilkan keputusan-
keputusan yang diwujudkan menjadi berbagai bentuk prosedur dan
aksi. Perkembangan teknologi saat ini telah menghasilkan perangkat
pengolah data spasial yang cepat dan akurat. Perangkat dengan
kecepatan dan akurasi tinggi ini sangat bermanfaat dalam penyelesaian
fungsi-fungsi SIG yang semakin kompleks.

Perangkat output data berupa perangkat cetak ataupun visual.


Perangkat cetak atau printer memiliki fungsi untuk menghasilkan data

Halaman |4 Dasar - Dasar Sistem Informasi Geografis


spasial tercetak. Perangkat ini tersedia dalam berbagai ukuran. Printer
standar untuk pekerjaan perkantoran memiliki ukuran A4 dapat
digunakan untuk mencetak peta-peta pada dokumen laporan. Peta
dengan ukuran yang lebih besar harus dicetak menggunakan printer
ukuran A3 ataupun Plotter yang mampu mencetak dengan ukuran A0.
Output tak tercetak dapat diwujudkan dalam bentuk visual pada layar
monitor ataupun Gadget. Banyak output dari SIG yang saat ini
diwujudkan dalam visualisasi tidak tercetak ini, seperti pemanfaatannya
dalam satu aplikasi online.

Perangkat distribusi data terdiri dari


perangkat jaringan lokal (LAN) ataupun
jaringan internet. Perangkat ini
menghubungkan satu perangkat SIG dengan
perangkat lainnya sebagai data point yang
saling terhubung. SIG memanfaatkan
kemampuan perangkat ini dalam satu sistem
lokal ataupun global sebagai satu big data system. Pemanfaatan
perangkat ini memungkinkan terjadinya data sharing dan resource
shareing. Data sharing meningkatkan efisiensi dan kecepatan kerja SIG
secara keseluruhan. Akurasi kinerja SIG dapat ditingkatkan dengan
terkuranginaya kemungkinan kesalahan yang diakibatkan oleh
pengulangan produksi data. Mengingat infrastruktur jaringan internet
yang belum merata, maka aplikasi SIG yang memanfaatkan fungsi ini
dilakukan pada wilayah yang telah memiliki prasarana internet yang
baik.

2) Perangkat lunak

Perangkat lunak SIG adalah program yang


dimanfaatkan untuk pembuatan, pengolahan
hingga analisis data berreferensi geografis beserta
data tabularnya. Fungsi-fungsi tersebut adalah
fungsi standar yang dikembangkan dalam setiap
perangkat lunak SIG. Beberapa perangkat lunak

Budiyanto, E., 2021 H al aman |5


memiliki kemampuan tambahan yang dikemas dalam bentuk plugin atau
add-in. Satu karakteristik pokok yang membedakan perangkat lunak SIG
dengan perangkat lunak lain adalah data yang diolah perangkat lunak
SIG ini harus memiliki referensi geografis.

Jika dilihat dari sisi pengembangnya, perangkat lunak SIG ada


yang dikembangkan oleh perusahaan dan komunitas. Perangkat lunak
yang dikembangkan oleh perusahaan pada umumnya harus
menggunakan lisensi dari perusahaan tersebut untuk pemakaiannya.
Sementara itu perangkat lunak SIG yang dikembangkan oleh komunitas
biasanya menggunakan lisensi publik dalam pemanfaatannya. Kedua
jenis perangkat lunak SIG tersebut memiliki kekuatan dan kelemahan
masing-masing yang dapat saling melengkapi.

ESRI adalah satu perusahaan pengembang perangkat lunak SIG


yang terkemuka. Perusahaan ini telah mengembangkan perangkat lunak
SIG sejak tahun 1969 hingga saat ini. Perangkat lunak yang
dikembangkan oleh perusahaan ini mendukung pada kegiatan
pemetaan, survey lapangan, spasial analisis dan data sains,
penginderaan jauh dan citra, analisis dan visualisasi real-time, analisis
dan visualisasi data 3D, serta manajemen data. Satu nama produk yang
terkenal saat ini adalah ArcGIS dengan berbagai varian yang dapat
bekerja stand alone ataupun online. Informasi lebih lanjut terkait dengan
perangkat lunak ini dapat dilihat pada http://esri.com.

Perangkat lunak yang dikembangkan oleh komunitas sering disebut


dengan perangkat lunak open source. Perangkat lunak ini dapat
diunduh, dimanfaatkan, diubah, serta didistribusikan lagi ke komunitas
sesuai dengan prinsip open source. Dukungan dari komunitas
pengembang dan pengguna masing-masing perangkat lunak ini dapat
meningkatkan performa perangkat lunak tersebut dalam aplikasinya.
Saat ini ada banyak perangkat lunak SIG open source. Contoh perangkat
lunak open source adalah QGIS, GRASS, MapWindow, gvSIG,
OpenJUMP, GMT, SPRING, dan lain-lain.

Halaman |6 Dasar - Dasar Sistem Informasi Geografis


Terapan SIG dalam skala global banyak dilakukan dengan
mendasarkan pada WebGIS atau SIG yang berbasis web. WebGIS
dikembangkan dengan menggunakan rangkaian script yang terdiri dari
perintah-perintah dalam bahasa tertentu. Beberapa contoh bahasa yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan WebGIS ini adalah HTML,
php, Javascript yang secara umum digunakan dalam pengembangan
web. Script terkait pengolahan data spasial dapat memanfaatkan
OpenLayers, Leaflet, GeoMajas, GeoServer, MapFish, MapServer, dan
lain-lain.

3) Manusia

Brainware adalah manusia yang mengoperasikan


seluruh perangkat keras dan perangkat lunak dalam
SIG. Brainware adalah faktor paling penting dalam
sistem ini. Komponen ini berperan sebagai
pengembang, pengoperasi, juga sebagai pengguna
SIG dan informasi geografis yang dihasilkannya.

Jenjang jabatan yang berkaitan dengan SIG di Indonesia diatur


dalam SKKNI-IG. SKKNI ini dijabarkan menjadi KKNI-IG yang membagi
kualifikasi jabatan Informasi Geospasial menjadi tiga, yaitu operator,
analis, dan ahli SIG.

Operator menjalankan prosedur pengoperasian perangkat keras


ataupun perangkat lunak SIG. Operator bekerja dalam proses input
hingga menghasilkan output SIG. Keahlian yang harus dimiliki oleh
seorang operator SIG ini diantaranya adalah kemampuan
mengoperasikan perangkat keras komputer dan perangkat lunak SIG
yang meliputi proses input, editing, transformasi sistem koordinat, dan
pembacaan peta. Operator dapat bekerja dengan sistem offline ataupun
online bersama dengan operator SIG yang lainnya dalam satu jaringan.
Analis SIG adalah tenaga yang bertugas melakukan analisa terhadap
data-data spasial untuk menghasilkan informasi geografis tertentu.
Beberapa keahlian yang disyaratkannya adalah pengoperasian perangkat
lunak SIG, penguasaan basis data spasial, analisis SIG dasar dan lanjut,

Budiyanto, E., 2021 H al aman |7


dan kontrol kualitas pekerjaan SIG. Tenaga ahli SIG adalah satu jabatan
pekerjaan dalam SIG. Seorang ahli SIG bertugas melakukan analisis-
analisis geografis tingkat lanjut terhadap data spasial. Keahlian yang
harus dimiliki diantaranya adalah melakukan analisis SIG tingkat lanjut
dan kompleks, membangun model SIG tingkat lanjut dan kompleks,
penggalian data, dan pembacaan peta.

4) Data

Data merupakan satu komponen penting dalam SIG. Data


yang diolah dalam SIG adalah data spasial. Data ini
dicirikan oleh adanya referensi geografis pada setiap
item data. Referensi geografis memungkinkan data
dapat ditelusur lokasi sebenarnya di muka bumi. Referensi geografis
pada peta diwujudkan dengan grid koordinat peta. Grid koordinat yang
digunakan pada peta tergantung pada sistem koordinat yang digunakan
pada peta tersebut.

Data spasial merupakan representasi dari obyek yang sebenarnya


di permukaan bumi. Obyek didunia nyata tersebut disimbolkan dengan
satu simbol titik, garis, atau area sesuai dengan karakteritiknya pada
skala tertentu. Simbol titik merepresentasikan obyek yang memiliki satu
dimensi atau informasi lokasi. Sebagai contoh adalah lokasi dari rumah
pada peta skala sedang. Simbol titik merepresentasikan obyek yang
mengandung informasi panjang dan arah. Sebagai contoh adalah jalan
atau sungai pada peta skala sedang. Simbol area merepresentasikan
obyek dengan dua dimensi, seperti wilayah administrasi. Simbol area ini
mengandung informasi luas.

Data spasial dapat dikaitkan dengan data tabular yang berfungsi


sebagai penjelas dari obyek data spasial. Data tabular disebut juga
sebagai data atribut obyek. Data ini dapat berupa angka, karakter,
ataupun gambar bahkan video. Secara default perangkat lunak SIG telah
menyediakan satu tabel data atribut untuk setiap pembuatan satu file
data spasial. Setiap kali dilakukan penambahan obyek saat digitasi,
secara otomatis perangkat lunak akan menambahkan satu baris record

Halaman |8 Dasar - Dasar Sistem Informasi Geografis


kosong pada tabel data atribut. Tabel data atribut akan memiliki satu
kolom dengan nama ID. Pada proses pengolahan selanjutnya dapat
ditambahkan kolom-kolom baru untuk penyimpanan keterangan lain
dari obyek data spasial.

Satu baris rekord data tabular berkaitan dengan satu obyek data
spasial. Namun demikian, satu tabel data spasial dapat dikaitkan secara
relasional dengan data tabular lainnya. Model relasional ini dapat
digunakan untuk menyederhanakan model penyimpanan data tabular
itu sendiri. Relasional data tabular dapat dilakukan pada perangkat
lunak SIG. Namun demikian, hal ini jarang dilakukan olen pengguna
SIG. Berbagai informasi terkait dengan obyek data spasial lebih banyak
memaksimalkan satu tabel data tabular.

Data Spasial

ID Kelas
Pajak

Kelas Jumlah
Pajak Rupiah

Model relasional lebih sering dimanfaatkan dalam pemrogramman


SIG. Operasi relasional mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam
sistem basis data yang digunakan. Model relasional lebih memudahkan
dalam proses pencarian dan visualisasi data. Struktur data yang
sederhana memberikan hasil proses kerja sistem yang lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan satu tabel yang memiliki banyak

Budiyanto, E., 2021 H al aman |9


data. Pada sistem dengan data yang besar kecepatan dari model
relasional ini akan nampak dengan nyata.

Gambar diatas mencontohkan sebuah obyek data spasial memiliki


satu id pada data tabular. Tiap id menunjukkan informasi satu kelas
pajak tertentu. Data kelas pajak selanjutnya dikorelasikan dengan
jumlah rupiah tertentu yang datanya berada dalam tabel lain. Dengan
relasi ini, satu obyek data spasial dapat ditampilkan nilai id, kelas pajak,
dan jumlah rupiahnya dalam waktu bersamaan.

5) Metode

Metode SIG merupakan satu urutan langkah kerja yang


disusun secara logis dan sistematis untuk
penyelesaian tugas SIG. Metode dalam SIG ini
berkaitan dengan prosedur-prosedur proses
input, pengolahan, analisis, hingga
menghasilkan output informasi geografis.
Metode SIG dapat berupa diagram alur langkah
kerja secara konseptual dan manual ataupun sistem komputasi yang
terotomasi.

Pada perangkat lunak SIG, metode dijabarkan dalam bentuk script


atau program. Script tersebut kemudian terkemas dalam bentuk menu
atau perintah baris yang ditanamkan pada perangkat tersebut. Setiap
perangkat lunak memiliki menu yang berbeda. Namun demikian
terdapat menu standar yang merupakan fungsionalitas minimal dari
setiap perangkat lunak SIG. Menu standar tersebut berkaitan dengan
fungsi input, pengolahan dan output data. Adapun fungsi analisis
terdapat banyak perbedaan dan variasi dari setiap perangkat lunak SIG.

Metode yang tidak tertuang sebagai menu dalam perangkat lunak


SIG meliputi prinsip dan konsep SIG yang dikuasai oleh operator, analis,
ataupun ahli SIG. Sebagai contoh adalah metode pembacaan peta,
metode penyimpanan dan diseminasi peta, metode penyimpulan hasil

H a l a m a n | 10 Dasar - Dasar Sistem Informasi Geografis


analisis untuk menghasilkan informasi geografis, dan lain-lain. Metode-
metode tersebut ada pada otak manusia yang melakukan tugas SIG.

Diagram alur konsep atau langkah kerja merupakan satu metode


yang banyak dikembangkan dalam satu penelitian SIG. Metode ini dapat
dikembangkan menjadi model SIG dalam penyelesaian kasus tertentu.
Satu contoh model SIG yang banyak dikenal adalah model matematis
perhitungan kehilangan tanah USLE. Model ini terdiri dari parameter-
parameter yang kemudian dilakukan proses spasial dan menghasilkan
satu informasi geografis berupa besar kehilangan tanah dan sebarannya
pada satu wilayah. Informasi lebih banyak tentang model SIG dapat
dibaca pada Skidmore (2002).

IV. Daftar Pustaka


Bernhardsen, T. 1992. Geographic information system, Viak IT, Arendall,
Norway.
de Mers, M.N., 1997, Fundamentals of geographic information system,
John Willey & Sons, New York.
Huisman, O. dan de By, R.A., 2009. Principles of Geographic Information
Systems, Fourth edition, ITC. Nedherlands.
Liu, J.G., Mason, P.J., 2009. Essential image processing and GIS for
remote sensing, Wiley-Blackwell, Oxford.
O'Brien, L., 1992. Introducting quantitative geography, Routledge, New
York.
Skidmore A., 2002. Environmental Modelling with GIS and Remote
Sensing, Taylor & Francis, London.

V. Soal Latihan
1. Bagaimana ciri dari informasi geografis ?
2. Bagaimana peran manusia dalam sistem informasi geografis ?
3. Bagaimanakah obyek muka bumi dipresentasikan dalam SIG ?
4. Bagaimana SIG dapat diimplementasikan pada satu permasalahan
lingkungan ?
5. Mengapa SIG disebut sebagai sebuah sistem ?

Budiyanto, E., 2021 H a l a m a n | 11

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai