Anda di halaman 1dari 13

MODUL 2

KONSEP DASAR SIG

2.1. Definisi
2.1.1. Sistem Informasi
Menurut Lucas dalam PHPA dan WWF (1997), sebuah sistem adalah suatu himpunan
atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain
dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran. Sedangkan American National
Standard Institute Inc menyebutkan bahwa sistem adalah serangkaian metode,
prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi yang teratur sehingga membentuk
suatu kesatuan yang terpadu. Selanjutnya Lucas, menyebutkan informasi sebagai
sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajad kepastian
tentang suatu keadaan atau kejadian dan sistem informasi adalah sekumpulan prosedur
organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

Nilai suatu informasi tergantung pada banyak hal termasuk waktu, konteksnya, biaya
pengumpulan, penyimpanan, manipulasi dan presentasi. Informasi dan komunikasi
adalah satu dari kunci proses pembangunan dan merupakan karakteristik dari
“contemporary societies”. Dalam lingkup tugas diharapkan, ada dua macam sistem
informasi yang dapat diidentifikasikan (Meguire dalam Akbar 1995), yaitu: transaction
processing system dan decision support system. Pada transaction processing system,
penekanannya adalah pencatatan/recording dan “manipulasi” pada setiap kegiatan.
Contoh populer adalah pada kegiatan perbankan dan reservasi penerbangan. Pada
decision support system, penekananya adalah pada manipulasi, analisis, dan secara
khusus pada pemodelan untuk kepentingan mendukung pengambil keputusan seperti
manajer perusahaan, politis dan pejabat pemerintah.

Geografi
Geografi berasal dari gabungan kata geo dan graphy. Geo berarti bumi, sedangkan graphy
berarti proses penulisan, sehingga geografi berarti penulisan tentang bumi. Secara ringkas
pengertian geografi mencakup hubungan manusia dengan tempat mereka

2-1
berpijak dan mnguasai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu
alat dalam melukiskan keruangan adalah dalam bentuk informasi hubungan spasial
yang dikenal sebagai peta. Peta merupakan cara komunikasi grafis dari pembuat peta
mengenai aspek spasial permukaan bumi, baik ukuran kecil ataupun seluruh
permukaan bumi.

SIG
Cukup sulit untuk memberi batasan Sistem Informasi Geografis (selanjutnya disebut
SIG atau GIS : Geographic Information System) karena banyaknya cara untuk
mendefinisikan dan mengklasifikasikannya. Penekanan-penekanan dalam SIG juga
beraneka ragam. Beberapa berpendapat bahwa perangkat lunak dan keras adalah fokus
utama, sedangkan yang lain berpendapat bahwa intinya adalah proses
informasi/aplikasi.

ESRI (1989) mendefiniskkan SIG sebagai : An organized collection of computer


hardware, software, geographic data and personnal designed to efficiently capture,
store, update, manipulate, analyze, and display all forms of geographicaly referenced
information (kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat
lunak, data geografi dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan,
memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi
yang bereferensi geografi. Pada bagian lain ESRI meringkasnya, SIG sebagai A
computer system capable of holding and using data describeing places on the earth's
surface (sistem komputer yang mampu menangani dan menggunakan data yang
menjelaskan tempat pada permukaan bumi).

Dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan suatu alat, metode, dan prosedur yang
mempermudah dan mempercepat usaha untuk menemukan dan memahami persamaan-
persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. Keywords yang
menjadi titik tolak perhatian SIG adalah lokasi geografis dan analisis spasial yang secara
bersama-sama merupakan dasar penting dalam suatu sistem informasi keruangan

2-2
2.2. Komponen Dasar SIG
SIG merupakan sistem kompleks yang, biasanya, terintegrasi dengan lingkungan
sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG
terdiri dari beberapa komponen berikut :

Gambar 2.1. Komponen SIG

1. Hardware
GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran
darisistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala yang
kecilhanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan sebaliknya.Ketika
GIS yang di buat berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang besarpula serta
host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Haltersebut
disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data vektor maupun dataraster
penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses
analisanyamembutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat. Adapun
perangkat keras yang senng digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse,
digitizer, printer, plotter, dan scanner.Untuk mengubah peta kedalam bentuk digital
diperlukan hardware yang disebut digitizer.
2-3
Gambar 2.2. Komponen umum Hardware untuk GIS

Alat masukan data (digitiz r, scanner, keyboard omputer, CD reader, diske tte reader)
* Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or
cartridgeunit, CD writer)
* Alat penampil dan pen yaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter)

2. Software
Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yangmampu
melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis.
Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
• Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis
• Sistem Manajemen Bas is Data (DBMS= Data BaseManagement Syste m)
• Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi
• Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool g eografi.
memegang peranan kunci. Setiap su bsistem
(telah dbahas di atas) diimplementasikan
Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga
dengan menggunakan perangkat lunak yang
merupakan sistem perangkat lunak yang
terdiri
tersusun secara modular dimana basisdata
dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri
dari ratusan modul program (*.exe) yang masingmasing dapat dieksekusi sendiri.

Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakanfungsi-
fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi.
Beberapa contoh software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG;
CADsystem untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses
remotesensing data. Modul dasar perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan
pembetulan data,modul penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan
dan penyajian data,modul transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input
query).

3. Data
SIG dapat mengunpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik
secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya dari perangkat-perangkat lunak
SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari
peta dan memastickan data atributnya dan tabel-tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard.

Data adalah “bahan mentah” sedangkan informasi adalah data yang telah diolah
sedemikian rupa, dianalisis serta ditampilkan dalam bentuk-bentuk tertentu sehingga
mempunyai nilai tambah dan kegunaan. Tetapi keduanya terikat erat satu sama lain,
agak sukar mengatakan yang satu lebih penting dari yang lainnya.

Data dan informasi yang berdimensi geometris-teknis misalnya berupa peta, baik yang
berupa peta dasar maupun tematis dan teknis. Kemudian juga berupa gambar-gambar
teknis dan aturan perangkatnya, misalnya lebar jalan, jarak fasilitas pelayaran umum
dengan permukiman dan lain sebagainya.

Sedangkan dimensi sosial budaya dari data dan informasi suatu wilayah banyak sekali,
misalnya kultur masyarakat, tingkat pendidikan, komposisi penduduk, dan lain-lain.

2-5
a. Data / Informasi Spasial
Dimensi
Unsur data/datum dalam SIG memiliki 3 “dimensi”/aspek/label : (1) dimensi
keruangan (spatial dimensions) yang menunjuk pada sifat ruang atau lokasi geografi di
permukaan bumi; (2) dimensi waktu (temporal dimensions) saat dalam suatu
waktu/periode tertentu; dan (3) dimensi tematik, dimensi ini menerangkan apa yang
diukur seperti bentuk, kedalaman, variabel. Kadang-kadang dimensi tematik ini di
sebut sebagai dimensi topikal atau dimensi karakteristik.

Gambar 2.3. Input Data dan Penggunaannya

b. Komponen Data
Pada dasarnya ada 5 kom ponen atau tahap yang perlu diperhatikan da lam konsepsi,
disain, pengembangan, penerapan dan pembinaan suatu sistem informasi, yaitu:
1. Spesifikasi Data : menyangkut penentuan himpunan data set da n format data
(cara bagaimana unsur data disimpan) yang keduanya merupakan input
terhadap pengembangan basi s data.
2. Pengumpulan Data : menyangkut pekerjaan mencatat, merekam, mengamati
mengenai ukuran, nilai atau status obyek dari himpunan data.
3. Pengolahan Data : menyangkut pekerjaan penyimpanan, pengambilan kembali
dan manipulasi data yang dilaksanakan terhadap data yang disimpan dalam
pangkalan data untuk menghasilkan informasi.
4. Penyebaran Data : menyangkut penyampaian data dan atau informasi kepada
para pemakai dalam bentuk tabulasi, peta, informasi dijital, dan lain-lain.
5. Penerapan Data : dilaksanakan oleh para pemakai data/informasi sewaktu
melaksanakan aktivitas operasional, kontrol, perencanaan dan sebagainya.

Data SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:


1. Data Inputs
subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam
format yang dapat digunakan oleh SIG.
2. Data Output : subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau
sebagian basisdata balk dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti:
tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
3. Data Management : subsistem ini mengorganisasikan balk data spasial maupun
atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-
update, dan di-edit.
4. Data Manipulation & Analysis : subsistem ini menentukan informasiinformasi
yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2-7
Gambar 2.4. Subsistem-subsistem SIG

Jika subsistem SIG di atas diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan
jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka subsistem SIG juga dapat digambarkan
sebagai berikut:

Gambar2.5. Uraian Subsistem-subsistem SIG

3. Jenis Informasi
Dalam lingkup tugas yang diharapkan, ada dua macam sistem informasi yang dapat
diidentifikasi (Maguire 1991 dalam Akbar 1995), yaitu : transaction processing system
dan decision support system. Pada transaction processing system, penekanannya
adalah pencatatan/recording dan ‘manipulasi’ pada setiap kegiatan. Contoh populer
adalah pada kegiatan perbankan dan reservasi penerbangan. Pada decision support
system, penekanannya adalah pada manipulasi, analisis, dan secara khusus pada
permodelan untuk kepentingan mendukung pengambil keputusan.
2-8
d. Syarat pengorganisasian data:
Volum kecil dengan klasifikasi data yang baik; Penyajian yang akurat; Mudah dan
cepat dalam pencarian kembali (data retrieval) dan penggabungan (proses komposit).

5. Tipe Data
 Data lokasi:
Koordinat lokasi
Nama lokasi
Lokasi topologi (letak relatif: sebelah kiri danau A, sebelah kanan pertokoan B)
 Data non-lokasi:
Curah hujan
Jumlah panen padi
Terdiri dari variabel (tanah), kelas (alluvial), nilai luas (10 ha), jenis (pasir)
 Data dimensi waktu (temporal):
 Data non-lokasi di lokasi bersangkutan dapat berubah dengan waktu (misal: data curah
hujan bulan Desember akan berbeda dengan bulan Juli)

6. Masukan dan Keluaran Basis Data SIG


* Sumber data SIG: data lapangan, data statistik, peta, penginderaan jauh
* Penyiapan data: data dikumpulkan, dikonversi, diklasifikasi, disunting dan
ditransformasi dalam basis data
* Pembentukan format data keruangan (spasial):dijitisasi peta (diatas peta / di-
screenmonitor), interpretasi citra dijital dan konversi raster ke vektor secara otomatis
penuhatau sebelumnya di-scan dulu, import dari sumber lain
* Bentuk data masukan SIG: spasial/non-spasial, vektor/raster, tabular alfanumerik
* Basis data SIG: posisi dan hubungan topology, data spasial dan non- spasial, gambaran
obyek dan fenomena geografis (dataran rendah tinggi, kondisi lingkungan, kota,
sungai), obyek dikaitkan dengan koordinat bumi
* Lapis data pada basis data SIG: lapis data dibuat sesuai dengan temanya:
penggunaanlahan, jenis tanah, topografi, populasi penduduk, ada data primer
(topografi,perairan/laut/sungai, pencacahan penduduk, hujan, suhu, kelembaban) dan
sekunder(sudah diproses sebagai informasi)
* Penyajian informasi (keluaran): peta, grafik, tabel, laporan

7. Lima Cara Perolehan Data/Informasi Geografi

2-9
 Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusiair),
pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
 Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan;pengumpulan data
secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk,sensus kepemilikan tanah).
 Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktupada
stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut, contoh: data curahhujan.
 Tracking: merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuktujuan
pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan,gunung meletus,
debit air sungai.
• Penginderaan jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untukmendapatkan informasi
suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisisdata yang diperoleh dari sensor
pengamat tanpa harus kontak langsung denganobyek, wilayah atau fenomena yang diamati
(Lillesand & Kiefer, 1994).

4. Manajemen :
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang merniiki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.
Beberapa pustaka menyebutnya sebagai komponen basisdata.

Berbagai unsur yang disebut diatas dalam membangun SIG akan berhubungan dengan
pembiayaan. Biaya untuk membangun SIG pada awalnya cukup besar, namun sejalan
dengan kebutuhan dan waktu untuk masa depan manajemen basis data akan semakin
murah. Hubungan antara biaya dan komponen SIG akab lebih jelas dipahami denagn
melihat gambar dibawah ini :
2-
10
Gambar 2.6.Biaya Komponen SIG

Keterangan :
1. Komponen hardware memiliki biaya relatif yang pada awalnya tinggi, tetapi
terus menerus mengalami kecenderungan untuk menurun dari waktu ke waktu.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti perkembangan dan penguasaan
teknologi yang semakin merata, persaingan produkproduk sejenis dan cepatnya
perkembangan produk-produk dari produsenprodusen lain, sifat fisik
komponen yang secara alamiah akan menjadi usang dengan berjalannya waktu,
dan kerusakan (bugs) komponen itu sendri sebelum usia efektifnya
(operasional) berakhir.
2. Komponen perangkat lunak memiliki biaya relatif yang rendah pada awal-awal
masa pengembangannya. Kemudian biaya relatif ini akan meningkat untuk
periode tertentu, dan menurun kembali setelah mencapai puncaknya. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor seperti perkembangan dan penguasaan teknologi
yang semakin merata, faktor persaingan dan cepatnya perkembangan produk-
produk sejenis dari developers atau vendor lain, dan jumlah kerusakan (bugs)
yang ditemukan pada komponen itu sendiri selama digunakan.
3. Komponen data (dan informasi geografi) pada awalnya memiliki biaya relatif
yang rendah. Biaya ini terus meningkat hingga periode tertentu, dan mendekati
konstan pada akhirnya. Hal ini disebabkan karena data dapat bersifat uptodate
(dapat dihapus, diedit dan diupdate sesuai kebutuhan dan perubahan waktu).
Menurut pustaka (Gistut, 1994 dalam Prahasta 2002), lebih dari 70% biaya
keseluruhan proyek SIG terletak pada pengadaan data (proses pengumpulan
dan masukan data atau data capture) ini, maka basisdata (data dan informasi
geografi berikut atribut-atributnya) merupakan aset utama milik SIG.
4. Komponen manajemen memiliki kecenderungan yang sangat mirip dengan
komponen perangkat lunak. Tetapi biaya relatifnya sedikit di atas biaya
komponen perangkat lunak. Hal ini karena disebabkan oleh faktor-faktor
perkembangan dan penguasaan teknologi yang semakin merata, dan persaingan
global antar sumberdaya manusia yang makin balk dan banyak jumlahnya.

2-11

Anda mungkin juga menyukai