PENDAHULUAN
1
menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan
pemodelan. Beberapa software yang digunakan untuk pengoperasian sistem
informasi geografis yaitu ; QGIS, ArcGIS, SAGA GIS, dan GRASS GIS.
Saat ini sistem informasi geografis telah digunakan di banyak sektor
industri, salah satunya ialah pada sektor pertambangan. Pemanfaatan SIG di
sektor pertambangan telah terbukti kehandalannya sebagai sarana yang dapat
menyajikan data dan informasi secara cepat, tepat, dan akurat, seperti dalam
pencadangan dan tata ruang wilayah pertambangan, sehingga kemungkinan
terjadinya tumpang tindih lahan dapat dihindari. Dalam industri pertambangan
dan geologi, SIG bermanfaat sebagai alat bantu guna meningkatkan efisiensi
terkait dengan pendetilan studi suatu kawasan prospek. SIG untuk bidang
pertambangan dan geologi sangat membantu dalam penyusunan peta-peta yang
merupakan gabungan seluruh informasi terkait dengan prospek kawasan yang
diteliti dan dikembangkan. Manfaat lain dari pemanfaatan SIG yaitu untuk
menunjang peningkatan pelayanan perijinan usaha pertambangan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dilakukanlah suatu pengoperasian
sistem informasi geografis dengan tujuan untuk menganalisa fungsi kawasan
hutan yang termasuk kedalam wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) beberapa
perusahaan.
2
BAB II
DASAR TEORI
“SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang
memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta
memberi uraian.”
3
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas
kota, dan pelayanan umum lainnya”.
Menurut Prahasta
4
Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada
tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut
CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada).
5
- Aplikasi, merupakan prosedur yang digunakan mengolah data
menjadi informasi misalnya penjumlahan, klasifikasi, tabulasi dan
lainnya.
- Data, berupa data spasial/grafis dan data atribut. Data spasial
merupakan data berupa representasi fenomena permukaan bumi
yang dapat berupa foto udara, citra satelit, koordinat dan lainnya.
Data atribut adalah data yang merepresentasikan aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkan seperti data sensus penduduk,
jumlah penganguran dan lainnya.
- Software, merupakan perangkat lunak SIG berupa program aplikasi
yang memiliki kemampuan pengolahan, penyimpanan,
pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. Contoh software
SIG yaitu Arc View, Map Info, ArcGis, ILWIS.
- Hardware, yaitu perangkat keras yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem komputer seperti CPU, plotter, digitizer,
RAM, hardisk dan lainnya.
Metode, merupakan cara atau tahapan yang dilakukan dalam
pengoperasian SIG mulai dari awal sampai akhir.
6
kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang
homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain
sebagainya.
7
Data raster adalah data yang menampilkan sisi ruang bumi dalam bentuk
pixel (picture element) yang membentuk grid/petak dan dihasilkan dari
penginderaan jauh. Pada data raster, resolusi tergantung pada ukuran pixel-nya.
2.3.Sistem Koordinat
8
kartesius yakni x,y dengan titik (0,0) pada perpotongan garis khatulistiwa dan
greenwich. Garis lintang merepresentasikan posisi y dan garis bujur
merepresentasikan posisi x. Unit satuan GCS bisa juga ditulis dalam DMS
(Degree Minute Second) dengan 1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik.
Proyeksi dilakukan antar garis bujur setiap 60. Setiap daerah yang
dibatasi oleh garis bujur sejauh 60 ini disebut zone UTM. Dengan demikian
mengacu pada bentuk bumi bulat sempurna (3600), terdapat 60 zona UTM di
dunia. Zona 1 dimulai dari 1800 Bujur Barat (BB) hingga 1740 BB, zona 2
9
dari 1740 BB hingga 1680BB, terus ke arah timur hingga zona 60 yang
dimulai dari 1740 Bujur Timur (BT) hingga 1800 BT. Secara keseluruhan
terdapat 120 zona UTM didunia karena tiap zona yang ada dibagi lagi
menjadi bagian utara (north) garis khatulistiwa dan bagian selatan (south)
garis khatulistiwa.
2.4. Digitasi
Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain
sebagai berikut:
Image Remote Sensing adalah data yang diperoleh dari sebuah citra satelit
maupun foto udara. Untuk dapat melakukan digitasi dari data seperti ini,
dibutuhkan kemampuan seorang pembuat peta untuk dapat
menginterpretasi objek-objek pada citra satelit.
Image Scanning adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas
atau peta analog lainnya. Sebelum melakukan digitasi pada data seperti ini,
maka kita harus melakukan tahap Georeferensi terlebih dahulu agar image
hasil scan sudah memiliki koordinat sesuai dengan aslinya.
10
Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (polyline) dan poligon
(polygon). Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek yang akan kita
rekam.
2.5. Query
1. Query atribut
2. Spatial Query
Spatial Query
Spatial query adalah ekstraksi objek-objek berdasarkan kondisi
tertentu dilapangan (dunia nyata).
Contoh: -Bangunan apa saja yang terdapat dalam radius 500 meter dari
mesjid raya?
- Tanah siapa saja yang harus dibebaskan untuk pembangunan
jalan baru?
11
BAB III
DATA PROCESSING
Wilayah IUP dapat dilihat melalui website ESDM One Map Indonesia di
link http://geoportal.esdm.go.id/peng_umum/.
Berikutnya klik icon “Daftar Peta” , yaitu icon berwarna biru yang berada
di posisi paling kiri pada bar bawah website. Kemudian checklist di bagian
“Wilayah Izin Usaha Pertambangan” dan tentukanlah kawasan IUP
Perusahaan yang diinginkan.
12
Pada project ini, kawasan IUP Perusahaan yang kami pilih adalah kawasan
IUP PT. Citra Indah Matahari, PT. Karya Denai Amboko, PT. Kahayan
Permai, PT. Saroha Mitra Perkasa, PT. Mentari Abadi Sejahtera, dan PT.
Fiber Kaken Indonesia. Keenam kawasan IUP perusahaan-perusahaan
tersebut berada di Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangkaraya.
13
pada tombol tersebut kemudian bawa kursor pada sudut wilayah IUP dan
klik kiri hingga muncul suatu pin. Selanjutnya, copy koordinat yang tertera
pada ujung kiri website. Lakukanlah langkah tersebut pada tiap sudut dari
wilayah IUP Perusahaan.
14
3.2. Proses Input Koordinat Wilayah IUP dan Peta Kawasan Hutan
Indonesia Pada QGIS
15
Input link yang telah di-copy tadi di kolom “URL” pada dialog box yang
muncul, pada kolom “Name” input nama yang diinginkan dari Map
Server, seperti “Kawasan Hutan Indonesia” lalu klik ok.
16
Pada kolom “File name” input text file data koordinat wilayah IUP yang
telah dibuat sebelumnya, Kemudian pada kolom “Geometry CRS” ubah
“EPSG:4326 – WGS 84” menjadi “EPSG:32749 – WGS 84 / UTM zone
49S” lalu klik “Add”. Lakukan langkah tersebut untuk keenam text file
dari data koordinat wilayah IUP Perusahaan yang telah ditentukan.
Pada data frame akan muncul titik-titik diatas Peta Kawasan Hutan
Indonesia yang menggambarkan koordinat dari tiap sudut wilayah IUP
Perusahaan yang telah diambil.
17
3.3. Proses Digitasi Wilayah IUP Perusahaan dan Kawasan Hutan
Disekitarnya
Proses digitasi pada project dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Pada data frame yang telah dibuat sebelumya klik “Layer – Create Layer –
New Shapefile Layer...”, lalu akan muncul dialog box “New Shapefile
Layer”.
Pada kolom “File name” input nama file nya dan simpan dalam format
shape file (*.shp), contohnya seperti “IUP.shp” lalu klik “Save”. Pastikan
18
seluruh file yang dibuat pada proses digitasi berada di dalam satu folder
yang sama untuk menghindari eror saat membuka file. Kemudian pada
kolom “Geometry type” pilih “Polygon” lalu pilih koordinat “EPSG:32749
– WGS 84 / UTM zone 49S”. Pada bagian New Field, input “IUP” di
kolom “Name” dan pilih “Text data” di kolom “Type”, kemudian input
nilai 20 di kolom “Length” dan klik “Add to Fields List”.
19
Untuk memulai digitasi, klik “Toggle Editing” yang ada pada toolbar
20
Pada kolom “id” input angka 1, lalu pada kolom IUP isikan nama dari
perusahaan pemilik IUP, misalnya “PT. Fiber Kaken Indonesia”.
Kemudian klik “Ok”.
Wilayah yang telah didigitasi akan terbentuk dengan warna otomatis yang
dipilih oleh system.
21
Lakukan langkah-langkah tersebut pada kelima wilayah IUP Perusahaan
lainnya.
22
Type” pilih “Polygon”, dan masukkan format koordinat berupa
“EPSG:32749 – WGS 84 / UTM zone 49S.
23
Selanjutnya klik “Toggle Editing” dan “Add Polygon”, lalu mulai lah
proses digitasi pada kawasan hutan disekitar wilayah IUP. Untuk
menghindari kesalahan pada proses digitasi, matikanlah layer Wilayah
IUP dengan cara hilangkan checklist dibagian “Wilayah IUP” pada
“Layers Panel” dan aktifkan snapping tool.
24
3.4. Mencari Luas Wilayah IUP dan Luas Kawasan Hutan
Klik “Open Field Calculator”, maka akan muncul dialog box “Field
Calculator”.
25
Informasi luas dari masing – masing wilayah IUP akan muncul secara
otomatis pada kolom “Luas”.
Untuk mencari luas dari masing – masing fungsi kawasan hutan, langkah –
langkah yang harus dilakukan yaitu klik kanan pada layer “Kawasan
Hutan – Open Attribute Table”, langkah yang ditempuh selanjutnya sama
seperti mencari luas wilayah IUP.
26
3.5. Identifikasi Fungsi Kawasan Hutan Dalam Wilayah IUP
27
Masukkan “Wilayah IUP” pada kolom Input layer, dan “Kawasan Hutan”
pada Overlay layer, lalu klik “Run”.
28
Selanjutnya klik “Symbology”, kemudian ubah “No Symbols” menjadi
“Categorized” lalu klik “Classify”. Ubahlah symbol sesuai dengan yang
diinginkan lalu klik “ Ok”.
29
Area kawasan hutan akan berubah sesuai dengan simbolnya maisng –
masing.
Setelah seluruh wilayah IUP dan kawasan hutan selesai didigitasi, tahapan
selanjutnya ialah membuat Layout Peta. Untuk membuat Layout Peta, tahapan
pembuatannya ialah sebagai berikut :
30
Pada navigation toolbar klik “New Print Layout”.
31
Untuk memasukkan data yang telah didigitasi sebelumnya, klik “Add a
New Map to the layout”, kemudia pada frame klik dan drag cursor untuk
menciptakan layout peta dengan ukuran yang diinginkan.
Selanjutnya pada panel Item Properties, input nilai skala menjadi 18500.
32
Pada tab Grid klik tanda (+) untuk menambahkan grid pada layout peta
lalu klik “Modify grid..”
33
Selanjutnya checklist pada tab Draw Coordinates, pada bagian Left dan
Right buat “Vertical ascending”.
34
Lalu pada frame klik dan drag cursor untuk membuat layout legenda
dengan ukuran yang diinginkan.
35
Lalu pada frame klik dan drag cursor untuk membuat text box dengan
ukuran yang diinginkan.
36
Kemudian buat lah arah mata angin pada peta dengan cara klik pada “Add
a new Picture to the layout”, kemudian pada image source browse file
gambar mata angin yang diinginkan.
Selanjutnya, untuk membuat skala bar klik pada “Add a new Scale Bar to
the layout”.
37
Kemudian klik pada “Add a new Label to the layout” untuk menambahkan
keterangan skala dibawah skala bar.
38
Masukkan judul peta pada kolom File name, dan klik save.
Ubah Export resolution menjadi 300 dpi, lalu klik save.
39
Layout peta selesai dibuat.
40
BAB IV
ANALISIS DATA
Melalui proses processing data di QGIS, kita bias mendapatkan nilai luas
dari wilayah IUP dan luasan dari fungsi kawasan hutan yang termasuk ke dalam
daerah IUP tersebut. Data – data luasan daerah tersebut dapat dilihat di halaman
selanjutnya.
41
Tabel 4.2. Data luas wilayah IUP dan fungsi kawasan hutan yang termasuk di dalamnya.
4.3. Analisis Data Luas Wilayah IUP dan Fungsi Kawasan Hutan
42
kawasan hutan yang termasuk di dalamnya ialah 2 kawasan hutan dengan
fungsi yang sama yaitu Area Penggunaan Lain dengan total luas wilayahnya
ialah 337,8974088 Ha, kemudian ada juga kawasan Hutan Produksi dengan
luas sebesar 49,253101 Ha dan kawasan Hutan Produksi Yang Dapat
Dikonversi dengan luas sebesar 354,7588509 Ha.
Persentase luas wilayah IUP dan fungsi kawasan hutan yang tercakup
didalamnya dapat di lihat di bagian lampiran pada laporan ini.
43
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
- Pada wilayah IUP PT. Fiber Kaken Indonesia terdapat 3 fungsi kawasan
hutan yang tercakup didalamnya, yaitu Area Penggunaan Lain, Hutan
Produksi, dan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi.
- Pada wilayah IUP PT. Kahayan Permai terdapat 3 fungsi kawasan hutan
yang tercakup didalamnya, yaitu Area Penggunaan Lain, Hutan Produksi,
dan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi.
- Pada wilayah IUP PT. Karya Denai Amboko terdapat 3 fungsi kawasan
hutan yang tercakup didalamnya, yaitu Area Penggunaan Lain, Hutan
Produksi, dan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi.
- Pada wilayah IUP PT. Mentari Abadi Sejahtera semua wilayah IUP nya
merupakan bagian dari fungsi kawasan Hutan Produksi,
- Pada wilayah IUP PT. Saroha Mitra Perkasa terdapat 3 fungsi kawasan
hutan yang tercakup didalamnya, yaitu Area Penggunaan Lain, Hutan
Produksi, dan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi.
5.2. Pembahasan
44
jauh atau tidak terlalu signifikan. Hal tersebut bias dikarenakan adanya sedikit
kesalahan ataupun ketidakakuratan yang muncul pada saat proses pengambilan
titik – titik koordinat wilayah IUP melalui website ESDM One Map Indonesia.
Pada saat pengambilan titik koordinat wilayah IUP, skala terkecil yang
dimungkinkan untuk pengambilan koordinat ialah 1:71, sehingga pada skala
tersebut dapat terjadi pergeseran titik koordinat yang diambil dengan posisi titik
koordinat yang sebenarnya, pergeseran tersebut ialah hal yang disebut sebagai
distorsi jarak.
45
BAB VI
KESIMPULAN
- Wilayah IUP PT. Citra Indah Matahari mencakup 2 fungsi kawasan hutan
yaitu Hutan Produksi dan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi.
- Wilayah IUP PT. Fiber Kaken Indonesia, PT. Kahayan Permai, PT. Karya
Denai Amboko, dan PT. Saroha Mitra Perkasa mencakup 3 fungsi
kawasan hutan, yaitu Area Penggunaan Lain, Hutan Produksi, dan Hutan
Produksi Yang Dapat Dikonversi.
- Semua wilayah IUP PT. Mentari Abadi Sejahtera merupakan bagian dari
fungsi kawasan Hutan Produksi.
46
DAFTAR PUSTAKA
47
LAMPIRAN
48
PT CITRA INDAH MATAHARI
11%
HUTAN PRODUKSI
89%
16%
AREA PENGGUNAAN LAIN
36%
HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI
HUTAN PRODUKSI
48%
49
PT KAHAYAN PERMAI
7%
AREA PENGGUNAAN LAIN
HUTAN PRODUKSI
48%
3%
12%
AREA PENGGUNAAN LAIN
HUTAN PRODUKSI
85%
50
PT MENTARI ABADI SEJAHTERA
HUTAN PRODUKSI
100%
3%
AREA PENGGUNAAN LAIN
51