2
), maka pilihlah sungai yang lebih panjang
b. Apabila sudut tidak sama, maka pilihlah sudut yang kecil (misal 7
4
~7
3,
pilih sungai pada sudut 7
3
)
Z
7
4
Jika
4
~
3
7
3
c. Panjang S:ngai ke Titik Berat DAS (ca
1. uatlah grid yang melingkupi area DAS dan berilah noktah-noktah
pada perpotongan grid yang masuk ke dalam DAS
2. Carilah rata-rata jumlah perkalian antara sumbu x dengan jumlah
noktah pada tiap jalur sumbu (dan juga sumbu y), yang termasuk ke
dalam area DAS dibagi jumlah noktah, dengan menggunakan rumus :
n
n x
i
x i
x
) . (
n
n y
i
y i
y
) . (
dimana:
n jumlah titik grid dalam DAS
n
xi
jumlah titik potong menurut sumbu x dalam DAS
n
yi
jumlah titik potong menurut sumbu y dalam DAS
i nomor grid (1,2,3 .dst)
Contoh: Sketsa
Y
5 n
x1
2 n
y1
2
n
x1
4 n
y2
5
4 n
x3
4 n
y3
4
n
x4
4 n
y4
4
3 n
x5
4 n
y5
3
2
1
0 1 2 3 4 5 X
/. Me/ian Elevasi
Median elevasi adalah elevasi yang membagi DAS sama besar.
Karena sebaran elevasi DAS sangat bervariasi, maka median elevasi sering
dipakai sebagai parameter ketinggian DAS. Selain itu, untuk menerapkan
suhu rerata DAS, parameter ini juga sering pula digunakan.
Cara menghitung median elevasi.
1. Menghitung luas areal antara 2 garis kontur. Hasilnya dimasukkan
Tabel 1 (kolom 3).
2. Menghitung luas areal untuk tiap kelas ketinggian dimasukkan pada
kolom 4.
3. Menghitung luas kumulatiI di atas limit bawah (baris 1 100, baris
2 100- a dst).
4. Menggambar kurva hipsometrik, hubungan antara luas kumulatiI
(sumbu x) dan elevasi (sumbu y). Sumbu x kolom (5) angka limit
bawah luasan; sumbu (y) kolom (1).
5. Menghitung median elevasi dengan cara menarik garis vertikal dari
posisi 50 kumulatiI sampai memotong kurva hipsometrik. Titik
tersebut merupakan nilai dari median elevasi DAS.
Tabel 1. Luas Areal pada Tiap Ketinggian (contoh saja, disesuaikan dengan
peta asli)
1 2 3 4 5
Kelas Ketinggian
(m)
Jumlah Kotak
(grid)
Luas (km
2
) Prosentse () KumulatiI di atas limit
bawah ()
400-412,5 a 100
412,5-425 b 100-a
dst c dst
d
e. Kemiringan S:ngai
Kemiringan sungai dapat dihitung dengan berbagai cara yaitu: 1) the
mean constant slope method, 2) the 85-10 slope factor dan 3) average
slope (lihat Ersin Seyhan, 1977, The Watershed as A Hydrologic Unit).
Kerjakan kemiringan sungai dengan cara 2 dan 3.
Cara 2:
b
L
h h
So
) 75 , 0 (
10 85
L
b
panjang sungai dari outlet sampai dengan ujung DAS
h
85
ketinggian pada jarak 0,85 L
b
h
10
ketinggain pada jarak 0,10 L
b
Cara 3:
L
H
S
dimana
L panjang sungai utama
H beda tinggi antara outlet DAS (hilir) dengan ujung DAS (hulu)
1. Kemiringan DAS
Kemiringan DAS rata-rata (basin slope) ditetapkan dengan analisis
garis kontur. Pada area yang mempunyai total panjang garis kontur
makin panjang, kemiringan DAS akan lebih besar daripada total panjang
garis kontur yang pendek.
A
mh
b
S
S
b
basin slope
h kontur interval (m)
m total panjang garis kontur (m)
A luas DAS (m )