Anda di halaman 1dari 19

Aliyuddin Jamil - 270110190012

RESUME
Aslab : Kang Eko, Kang Gilang,
Lingkungan Pengendapan Teh Jasmine, Kang Arfi

LINGKUNGAN PENGENDAPAN KONTINENTAL

Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta


kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu
(Gould, 1972). Ada beberapa macam lingkungan pengendapan yaitu lingkungan pengendapan
kontinentl, transisi, dan marine. Lingkungan pengendapan continental adalah proses
pengendapan sedimen beserta kondisi fisik, kimia, biologi, yang terjadi di wilayah daratan
(kontinen). Ada beberapa jenis dari lingkungan pengendapan kontinental, yaitu :

1. Glacial Environtment
Sedimentasi glasial adalah sedimentasi yang dilakukan oleh es atau gletser.
Sedimentasi ini terjadi kaena adanya moraine. Moraine adalah batu kerikil, pasir, dan
materi lainnya yang terbawa oleh es dan mengendap. Sedimentasi oleh gletser juga
mengalir dari tempat yang tinggu ke tempat yang rendah. Sedimen hasil pengendapan
oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi
pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil
pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang
semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

1 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 1. Snowfall menambah massa gletser di zona akumulasi dan saat gletser semakin
menurun, ia memasuki zona ablasi di mana massa hilang karena pencairan es.

Glacial Landforms :
 Terminal moraines, adalah terminal atau ujung morain yang menandai batas muka
es dan biasanya punggung yang teletak di seberang lembah
 Lateral moraines, terjadi jika gletser mundur, pencairan melepaskan detritus yang
menumpuk di sisi gletser dimana gletser diendapkan
 Drumlins, adalah gunungkan halus yang berukuran kecil
 Kames, adalah gundukan atau punggungan sedimen hasil reruntuhan tepi gletser
 Outwash plain (sandur), adalah
wilayah yang sangat aktif dengan
saluran sungai yang
mengendapkan sedimen dengan
cepat untuk membentuk endapan
braid tebal yang luas.

Karakteristik glacial deposits :


 Litologi, berupa
konglomerat, batupasir, dan
mudstone
 Mineral yang terkandung
bervariasi, compositionally
immature
 Tekstur, extreme poorly
sorted in hingga poorly
sorted in fluvio-glacial
facies

2 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Bed geometry, bedding absent to indistinct in many continental deposits,
glaciomarine deposits may be laminated
 Struktur sedimen, usually none in tills, crossbedding in fluvio-glacial facies
 Paleocurrents, orientation of clasts can indicate ice flow direction

Gambar 2. Grafik log sedimen  Fossil, umumnya tidak ada


glacial deposits pada lingkungan
pengendapan kontinental,
may be present in glaciomarine facies
 Warna, bervariasi, but deposits are not usually oxidized
 Facies association, bersosiasi dengan fluvial facies

2. Aeolian Environtment
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang
alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).
Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi
bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin
mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga
terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir. Proses sedimen aeolian
adalah proses yang melibatkan transportasi dan pengendapan material oleh angin.
Lingkungan aeolian yang paling jelas adalah gurun pasir besar di daerah benua
yang panas dan kering, tetapi ada akumulasi yang signifikan dari material yang
terbawa angin terkait dengan pantai berpasir dan flat pasir periglasial. Hampir
semua lingkungan pengendapan mencakup komponen bahan yang telah
diterbangkan sebagai debu di udara.
Istilah aeolian (atau eolian dalam penggunaan di Amerika Utara)
digunakan untuk menggambarkan proses pengangkutan sedimen halus hingga
ukuran pasir oleh angin, dan lingkungan aeolian adalah yang mana endapannya
terutama terdiri dari bahan yang tertup angin. Berikut adalah karakteristik aeolian
deposits :
 Litologi, hanya sand dan silt

3 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Mineralogi, umumnya kuarsa, with rare examples of carbonate or other
grains
 Tekstur, well hingga very well sorted silt to medium sand
 Fossil, rare in desert dune deposits, occasional vertebrate bones
 Bed geometry, berupa sheet or lenses of sand
 Sedimentary structures, large scale dune crossbedding and parallel
stratification pada pasir
 Paleocurrents, dune orientation reconstructed from crossbedding indicate
wind direction
 Warna, kuning hingga merah due to iron hydroxides and oxides
 Facies association, occur with alluvial fans, ephemeral river and lake facies
in deserts, also with beach deposits or glacial outwash facies

Proses transportasi dan pengendapan oleh angin menghasilkan bedform


yang dalam beberapa hal mirip dengan bedform subaqueous, tetapi dengan
beberapa penting perbedaan yang dapat digunakan untuk membantu membedakan
aeolian dari pasir subaqueous.

Gambar 3. Jenis bedforms aeolian

4 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Aeolian ripple bedforms

Gambar 4. Aeolian ripples terbentuk oleh butiran pasir yang menjadi garam: butir
yang lebih halus ditampi dari puncak sehingga sedikit terbalik gradasi antara palung
dan puncak ripples yang dapat dipertahankan dalam lamina.

Gambar 5. Aeolian ripples di pasir gurun, panjang pulpen 18 cm.

 Aeolian dune bedforms

5 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 6. Aeolian dunes migrate as sand blown up the stoss (upwind) side is
either blown off the crest to fall as grainfall on the lee side or moves by grain
flow down

 Draa bedforms
Gambar 7. Aeolian ripples superimposed on an aeolian dune.(kiri) Grain flow on the lee
slope of an aeolian dune. (kanan)

6 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 8. Empat jenis gundukan aeolian utama, bentuknya ditentukan oleh
arah angin (s) dan angin ketersediaan pasir. 'Diagram mawar' kecil
menunjukkan kemungkinan distribusi indikator palaeowind jika bukit pasir
menghasilkan batu pasir bersilang.

Draa merupakan permukaan yang bergelombang pada skala ratusan


meter hingga kilometer dalam panjang gelombang dan puluhan hingga
ratusan meter dalam amplitudo. Draa biasanya terdiri dari bukit pasir di sisi
stross dan lee. Menunjukkan variabilitas bentuk yang mirip dengan dunes
dengan bentuk binatang, linear, dan transverse dunes.

3. Rivers and Alluvial Fans

7 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Sungai adalah fitur penting dari sebagian besar lanskap, bertindak sebagai
mekanisme utama untuk mengangkut puing - puing lapuk yang jauh dari daerah
dataran tinggi dan membawanya ke danau dan laut, di mana banyak sedimen
klastik diendapkan. Sistem sungai juga bisa pengendapan, akumulasi sedimen di
dalam saluran dan di dataran banjir. Ukuran butir dan struktur sedimen dalam
endapan saluran sungai ditentukan oleh pasokan detritus, gradien sungai, total
debit dan variasi musiman dalam aliran. Deposisi overbank terutama terdiri dari
sedimen berbutir halus, dan organic aktivitas di dataran aluvial berkontribusi pada
pembentukan tanah, yang dapat dikenali dalam catatan stratigrafi sebagai
palaeosol. Aliran air di atas permukaan tanah juga terjadi sebaga sheetfloods dan
aliran puing yang tidak terbatas yang membentuk kipas alluvial di tepi alluvial
dataran. Endapan fluvial dan aluvial dalam catatan stratigrafi memberikan bukti
aktivitas tektonik dan indikasi palaeoclimate pada saat pengendapan.
Perbandingan
antara sistem sungai modern dan kuno harus dilakukan dengan hati-hati karena
lingkungan benua telah berubah secara dramatis melalui waktu geologis karena
komunitas tumbuhan dan hewan darat telah berevolusi.

Gambar 9. Zona geomorfologi di sistem alluvial dan fluvial: secara umum jalinan
sungai cenderung terjadi lebih banyak daerah proksimal dan sungai yang
berkelok-kelok terjadi lebih jauh ke hilir.

8 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Jenis-jenis Sungai

Gambar 10. Beberapa jenis sungai bisa dibedakan, berdasarkan apakah sungai
saluran lurus atau berliku-liku (berkelok-kelok), memiliki satu atau beberapa
saluran (anastomosis), dan memiliki bilah di saluran (dikepang). Kombinasi
bentuk-bentuk ini bisa sering terjadi.

 Bedload (Braided) Rivers, is rivers with a high proportion of sediment carried


by rolling and saltation along the channel floor

Gambar 11. Morfologi utama fitur dari sungai yang dikepang. Endapan terjadi
pasir dan / atau kerikil pada bilah saluran tengah.

9 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 12. A schematic
graphic sedimentary log
of braided
river deposits.

10 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Mixed Load (Meandering) Rivers

Gambar 13. Morfologi utama sungai meander

11 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 14. Aliran di sungai mengikuti thalweg yang berliku-liku
mengakibatkan erosi bank di beberapa tempat.

Gambar 15. Grafik log sungai meandering

12 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 16. Depositional architecture of a meandering river: sandstone bodies
formed by the lateral migration of the river channel remain isolated when the
channel avulses or is cut-off to form an oxbow lake.

Gambar 17. A channel is commonly not filled with sand: in this case the
form of a channel is picked out by steep bank on either side, but the fill of
the channel is mainly mud.

Alluvial fans are cones of detritus that form at a break in slope at the
edge of an alluvial plain. They are formed by deposition from a flow of water
and sediment coming from an erosional realm adjacent to the basin . Tipe
Alluvial Fans antara lain :

13 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Subaerial Debris Flow

Gambar 18. Subaerial debris flow

Gambar 19. A debris flow on an alluvial fan: the conglomerate is poorly


sorted, with the larger clasts completely surrounded by a matrix of finer
sediment.
 Sheetflood Depostition

Gambar 20. Sheetflood deposition

14 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 21.
Sheetflood deposits
on an alluvial fan
showing well-
developed
stratification.

 Stream-channel Fan

Gambar 22. Stream-channel fan

Karakteristik of Fluvial and Alluvial Fan Deposits


 Litologi, konglomerat, batupasir, dan mudstone
 Mineral bervariasi, often compositionally immature

15 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Tekstur very poor in debris flows to moderate in rivers sands
 Bed geometry, sheets on fans, lens sharped river channel units
 Struktur sedimen, cross bedding and lamination in channel deposits
 Paleocurrents, indicate direction of flow and depostitional slope
 Fossil, fauna uncommon, plant fossils may be common in floodplain
facies
 Warna kuning, merah, dan cokelat due to oxidizing conditions
 Facies association, alluvial deposits may be associates with
ephemeral lake and eolian dunes, rivers may be associated with
lake, delta or estuarine facies

4. Lakes
Danau terbentuk dimana ada depresi di permukaan tanah yang dibatasi
oleh ambang sehingga terakumulasi dalam depresi dipertahankan. Danau biasanya
mendapatkan supply air oleh satu atau lebih aliran yang memasok air dan sedimen
dari daerah sekitarnya. Air tanah juga dapat memberi supply air ke dalam danau.
Jumlah sedimen yang terakumulasi di danau kecil dibandingkan dengan cekungan
laut

 Freshwater Lakes

Gambar 23. The thermal stratification of fresh lake waters results in a


more oxic, upper layer, the epilimnion, and a colder, anoxic lower
layer, the hypolimnion. Sedimentation in the lake is controlled by this
density stratification above and below the thermocline.

16 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


 Saline Lakes

Gambar 24. Three general types of saline lake can be distinguished on the
basis of their chemistry.

 Ephemeral Lakes, adalah perairan besar yang mongering secara berkala.

17 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Gambar 25. When an ephemeral lake receives an influx of water and sediment, mud
is deposited from suspension to form a thin bed that is overlain by evaporite
minerals as the water evaporates. Repetitions of this process create a series of
couplets of mudstone and evaporite.
Karakteristik of lake deposits :
 Litologi, batupasir, mudstone, fine-grained batugamping and evaporites
 Mineralogi – bervariasi
 Tekstur – sands moderately well sorted
 Bed geometry – often very thin-bedded
 Struktur sedimen – wave ripples and very fine parallel lamination
 Paleocurrents – few with palaeoenvironmental significance
 Fossil – algal and microbial plus uncommon shells
 Warna – bervariasi, bisa berwana abu gelap in deep lake deposits
 Facies associations – commonly occur with fluvial deposits, evaporites
and associated with Aeolian facies

18 | Lingkungan Pengendapan Kontinental


Referensi

Slide Materi Responsi Sedimentologi;Lingkungan Pengendapan

Boggs, Sam. 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. Fourth Edition:USA; Pearson
Education Inc.

Nichols, Gary. 1999. Sedimentologi and Stratigraphy. Blackwell Science Ltd. London.

Surjono, S. S., Amijaya, D. H. 2017. Sedimentologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

19 | Lingkungan Pengendapan Kontinental

Anda mungkin juga menyukai