Anda di halaman 1dari 19

Endapan

Epitermal
Kelompok 5
Anggota Kelompok
• Calista Atika Hapsari (270110180145)
• Muhammad Rafi Milandyko (270110180144)
• Aldhi Puji (270110180143)
• Dayinta Ambarsari (270110180142)
• Kelly Debora (270110180170)
• Salsabila Albani (270110180166)
• Andhy Ibnu Bustomi (270110180169)
Apa Itu Endapan Epitermal?

Endapan Epitermal adalah endapan dari sistem


hidrotermal yang terbentuk pada kedalaman dangkal
dan umumnya terletak pada busur vulkanik yang
dekat dengan permukaan .
Ciri Endapan Epitermal
• Memiliki suhu yang relatif rendah
berkisar antara 50 – 250℃ dengan
salinitas bervariasi antara 0-5% wt
• Terbentuk pada kedalaman dangkal
sekitar ± 1000 meter (1 km)
• Pembentukan endapan ini terjadi pada
batuan sedimen atau batuan beku,
terutama yang berasosiasi dengan
batuan intrusif dekat permukaan atau
ekstrusif yang biasanya disertai dengan
sesar normal dan kekar
• Zona bijih berupa urat-urat yang
sederhana tetapi beberapa tidak
beraturan
• Mineral bijih berupa mineral native
Tipe Endapan Epitermal

1 High Sulfidation

2 Low Sulfidation
Low Sulfidation
Endapan epitermal low sulfidation
dicirikan oleh larutan hidrotermal yg
bersifat netral yg mengisi celah -
celah batuan. Tipe ini berasosiasi
dengan alterasi kuarsa-adularia,
karbonat, serisit pada lingkungan
sulfur rendah dan biasanya
perbandingan perak dan emas
relatif tinggi.
Contoh Endapan Epitermal
(Low Sulfidation)
High Sulfidation

Endapan ini dicirikan dengan Host Rock


berupa batuan vulkanik bersifat asam
hingga intermediet dengan kontrol struktur
berupa sesar secara regional atau intrusi
vulkanik . Kedalaman formasi batuan 500-
2000 m dan temperatur 100-300 ° C.
High Sulfidation

Endapan ini dipengaruhi fluida


hidrotermal dari intrusi magmatik
yg cukup dalam , fluida ini bergerak
secara vertikal dan horisontal
menembus rekahan pada suhu
relatif tinggi 200-300 ° C . Fluida ini
didominasi oleh fluida magmatik
dengan kandungan asam yg tinggi
berupa HCL , SO2 dan H2S
(Pirajono , 1992)
Contoh
Contoh Endapan
Endapan Epitermal
Epitermal
(High
(High Sulfidation)
Sulfidation)
Karakteristik Endapan Epitermal

High Sulfidation
Terbentuk dari reaksi batuan induk , dengan fluida asam yang
panas Membentuk endapan Au , Cu , Ag Dipengaruhi faktor
litologi , struktur , alterasi batuan samping , mineralogi bijih dan
kedalaman formasi Berhubungan dengan pH asam
Low Sulfidation
Endapan terbentuk jauh dari intrusi Terbentuk dari larutan sisa
magma yg berpindah jauh , kemudian bercampur dengan air
meteorik Dipengaruhi sistem boiling Pembentukan urat kuarsa
berkadar tinggi , mengindikasikan pelepasan tekanan secara
tiba - tiba dari cairan hidrotermal
Genesa Keterbentukan
Genesa pembentukan endapan epitermal
sebagian besar terbentuk dalam suatu tempat
pada kerak bumi yang dangkal dimana terjadi
perubahan secara tiba-tiba dalam kondisi fisik
dan kimianya sehingga menghasilkan endapan
logam dan hadir bersama ubahan-ubahan
hidrotermal yang lain (White dan Hedenquist,
1990).
Genesa Keterbentukan
• Endapan epitermal umumnya dijumpai seperti sebuah
zona dengan pipa-pipa dimana batuan mengalami
breksiasi dan teralterasi/terubah tingkat tinggi
• Pada daerah yang terdapat kejadian vulkanik, endapan
epitermal umum ditemui dan seringkali mencapai
permukaan terutama saat fluida hidrotermal muncul
(erupt) sebagai geyser dan fumarole
• Kebanyakan endapan epitermal berumur Mesozoikum
atau lebih muda.
Asosiasi Mineral

Asosiasi mineral pada endapan ini berupa mineral


emas (Au) dan perak (Ag) dengan mineral
penyertanya berupa mineral kalsit, zeolit,dan
kuarsa. Mineralisasi epitermal memiliki beberapa
fitur umum seperti hadirnya kalsedonik kuarsa,
kalsit, dan breksi hidrotermal. Selain itu, asosiasi
elemen juga menjadi salah satu ciri endapan
epitermal yaitu dengan mineral bijih seperti Au, Ag,
As, Sb, Hg, Tl, Te, Pb, Zn, dan Cu
Potensi
Potensi dan
dan
Keberadaan
Keberadaan Endapan
Endapan
Epitermal
Epitermal
Terdapat suatu kelompok unsur-unsur yang umumnya
berasosiasi dengan mineralisasi epitermal, meskipun tidak
selalu ada atau bersifat eksklusif dalam sistem epitermal.
Adapun keberadaan potensi endapan epitermal di indonesia
cukup banyak.
Beberapa diantaranya ialah
• Pulau Jawa
• NTT
Manfaat Hasil
Endapan Epitermal

Emas Sfalerit

Perak Timbal
Kesimpulan
Kesimpulan
• Endapan epitermal adalah salah satu endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk
pada kedalaman dangkal yang umumnya pada busur vulkanik yang dekat dengan
permukaan. Penggolongan tersebut berdasarkan temperatur (T), tekanan (P) dan
kondisi geologi yang dicirikan oleh kandungan mineralnya
• Endapan ini terbentuk jauh dari tubuh intrusi dan terbentuk melalui larutan sisa
magma yang berpindah jauh dari sumbernya kemudian bercampur dengan air
meteorik di dekat permukaan
• Pada lingkungan epitermal terdapat 2 (dua) kondisi sistem hidrotermal yang dapat
dibedakan berdasarkan reaksi yang terjadi dan keterdapatan mineral-mineral alterasi
dan mineral bijihnya yaitu epitermal low sulfidasi dan high sulfidasi.
• Mineral-mineral ekonomis yang dihasilkan dari epitermal antara lain Au, Ag, Pb, Zn,
Sb, Hg, arsenopirit, pirit, garnet, kalkopirit, wolframit, siderit, tembaga, spalerite,
timbal, stibnit, katmiun, galena, markasit, bornit, augit, dan topaz.
Daftar Pustaka
• Arifudin, I. A. (2016). KARAKTERISTIK TEKSTUR DAN ZONASI ENDAPAN URAT. Riset
geologi dan Tambang, 23-39.
• Corbett, G. J. (2002). Epithermal Gold For Explorationists. AIG Journal - Applied
Geoscientific Practice and Research in Australia.
• Hadi, d. A. (2018, April 23). Endapan Epitermal. Retrieved September 26, 2020, from
Slideshare: https://www.slideshare.net/agussabarsabdono/endapan-epithermal-agus-
sabar#:~:text=1.,vulkanik%20yang%20dekat%20dengan%20permukaan.
• Mclver, D. A. (1997). Epithermal Precious Metal Deposits : Physicochemical Constraints,
Classification Characteristics, and Exploration Guidelines. Retrieved from
https://core.ac.uk/download/pdf/11985289.pdf.
• Michaud, D. (2015). Epithermal Gold Deposits Characteristics. Retrieved from
https://www.911metallurgist.com/blog/epithermal-gold-deposits-characteristics.
• Pirajno, F. (2009). Hydrothermal Processes and Mineral Systems. Australia: Springer.
• Sumardi, E. (2009). Tinjauan Emas Epitermal Pada Lingkungan Volkanik. Retrieved from
http://psdg.geologi.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul%20Vol%204%20no.%202%20thn%2020
09/3.%20Tinjauan%20Emas%20Epitermal.pdf.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai