DISUSUN OLEH:
Dalam lingkungan perairan ada tiga media yang dapat dipakai sebagai
indikator pencemaran logam berat, yaitu air,sedimen dan organisme hidup.
Pemakaian organisme hidup sebagai indikator pencemaran inilah yang disebut
bioindicator (Hutagalung, 1984)
1.3 Tujuan
Menyadari tingkat pencemaran perairan yang sangat tinggi maka perlu dilakukan
pencegahan dan pengendalian. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan
pengetahuan tentang jenis dan bahan pencemar yang berada di perairan tawar, payau
dan laut. Tujuan mempelajari ilmu tentang jenis dan bahan pencemar di perairan
adalah mengetahui bagaimana akibat yang ditimbulkan dari bahan pencemar serta
cara mengatasinya
BAB II
PEMBAHASAN
Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan sebagai salah satu
indikator tingkat pencemaran yang terjadi didalam perairan. Jika dalam tubuh
ikan telah terkandung kadar logam berat yang tinggi dan melebihi batas normal
yang telah ditentukan dapat sebagai indikator terjadinya suatu pencemaran
dalam lingkungan. Kandungan logam dalam ikan erat kaitannya dengan
pembuangan limbah industry disekitar tempat hidup ikan tersebut, seperti
sungai, danau dan laut. Banyaknya logam berat yang terserap dan terdistribusi
pada ikan bergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi polutan, aktivitas
mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis dan unsur ikan yang hidup
dilingkungan tersebut (Supriyanto, 2007)
2.2 Jenis Pencemaan Air
2.2.1 Limbah
Dalam air laut kadar logam berat berkisar antara 10-5 – 10-2 ppm. Kadar
ini akan meningkat bila limbah perkotaan, pertambangan, pertanian dan
perindustrian yang banyak mengandung logam berat masuk ke
lingkungan laut. Dari jenis- jenis limbah ini, umumnya yang paling
banyak mengandung logam berat adalah limbah industri. Hal ini
disebabkan senyawa atau unsur logam berat sangat banyak dimanf
aatkandalam industri,baik sebagaibahan baku,katalisator, fungisida,
maupun sebagai “additive”
Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai daya
toksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak
perkembangan otak pada anak-anak, menyebabkan penyumbatan sel-sel
darah merah, anemia dan mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Timbal
dapat diakumulasi langsung dari air dan dari sedimen oleh organisme
laut (Purnomo, 2009)
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah tentang materi jenis dan bahan pencemar
didapatkan sebagai berikut:
Jenis bahan pencemar dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan keadaan suatu
tempat atau bisa diartikan secara alami dan yang kedua pencemaran yang
disengaja atau limbah yang dihasilkan oleh aktifitas produksi manusia
Dampak yang ditumbulkan pada pencemaran air ini kemakhluk hidup
diperairan itu sendiri dan manusia ketika mengonsumsi dari hasil aktifitas
perairan tercemar tersebut.
Cara menanggulanginya dengan manajemen area budidaya sebaik mungkin
supaya tidak ada bahan pencemar masuk dan timbul merusak usaha
budidaya
3.2 Saran
Saran saya dalam mengelola perairan dipertimbangkan dampak pembuangan
limbah dan manajemen dari perairan yang kita budidayakan supaya perairan
lingkungan dan budidaya tidak tercemar sehingga usaha yang kita jalankan
mencapai ekspetasi kita
Daftar Pustaka
Hendrawan, Diana. 2005. Kualitas Air Sungai dan Situ di DKI Jakarta. Jurusan
Teknik Lingkungan. Fakultas Arsitektur, Lansekap dan Teknologi Lingkungan. Makara,
Teknologi, 9(1). Universitas Trisakti, Jakarta Barat
Hendrawati, Tri Heru Prihadi, Nuni Nurbani Rohmah. 2007. Analisis Kadar Phosfat
dan N-Nitrogen (Amonia, Nitrat, Nitrit) pada Tambak Air Payau akibat
Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Program Studi Kimia FST
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Herlambang, Arie. 2006. Pencemaran Air dan Strategi penganggulangannya. JAI. 2(1).
Jakarta
Hutagalung, Horas P. 1984. Logam Berat Dalam Lingkungan Laut. Pusat Penelitian
Ekologi, Lembaga Oseanologi Nasional. LIPI. Oseana. IX (1): 11-20, Jakarta
Ika, Tahril dan Irawan Said. 2012. Analisis timbal (pb) dan Besi (Fe) Dalam Air Laut
di Wilayah Pesisir Pelabuhan Ferry Taipa Kecamatan Palu Utara. J. Akad Kim.
1(4): 181-186. Palu
Martuti Nana Kariada Tri. 2012. Kandungan Logam Berat Cu Dalam Ikan Bandeng,
Studi Kasus di Tambak Wilayah Tapak Semarang. Jurusan Biologi FMIPA Unnes.
Semarang pujiastuti, Peni, Bagus Ismail, dan Pranoto 2013. KUALITAS DAN BEBAN
PENCEMARAN PERAIRAN WADUK GAJAH MUNGKUR. Jurnal EKOSAINS.
V(1).