TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
MAKALAH KEWIRAUSAAN
“KEPEMIMPINAN”
OLEH :
PALU
2022
1|Page
DAFTAR ISI
BAB I 3
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..3
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah…………………………………. 3
1.3 Rumusan Masalah
BAB II 5
2.1 Model pengembangan Kepemimpinan…………………………………5
2.2 Tren Dalam Kepemimpinan Dimasa Depan……………………………6
2.3 Program Pengembangan Kepemimpinan Indonesia…………………..7
BAB
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….9
3.2 Saran………………………………………………………………………9
Daftar Pustaka 10
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
3|Page
mampu mencapai tujuan mereka secara efektif dan efisien. Penelitian ini
didasarkan pada asumsi-asumsi berikut, yaitu: Merancang program
pengembangan kepemimpinan akan sangat Tunduk pada kursus/silabus tertentu,
materi, metode, sistem evaluasi pembelajaran. metode Penelitian yang dilakukan
mengacu pada adanya program pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan
Indonesia saat ini dan tanggapannya terhadap Meningkatkan keterampilan
kepemimpinan pejabat publik saat ini
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
5|Page
2.2 Tren Dalam Kepemimpinan Dimasa Depan
1. Lebih
Ada dua tipe pengembangan yang berbeda, yaitu horisontal dan
vertikal. Pengembangan vertikal lebih pada bagaimana untuk
memfungsikan kewenangan pada setiap level yang berbeda.
Perkembangan vertical akan memberikan keterampilan pribadi untuk
mengatasi kondisi lingkungan pekerjaan yang berubah sesuai dengan
kewenangannya. Selama ini sebagian besar waktu telah dihabiskan
untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
(kompetensi teknis) yang baru, namun hanya sedikit waktu untuk
pengembangan kompetensi vertical (tahapan pengembangan).
Pengembangan horizontal dalam diklat kepemimpinan sangat berguna
saat masalah organisasi dapat didefinisikan dan dianalisis secara jelas
dan ada teknik inovatif yang dikuasai untuk memecahkannya. Para
peserta diklat juga akan belajar terkait pengelolaan kegiatan yang
melibatkan tim kerja dan stakeholder. Pada pengembangan vertikal,
para peserta diklat memasuki tahap pengembangan kompetensi yang
lebih tinggi, menyadari tantangan global yang saat ini dengan cara
yang lebih komplek dan inklusif dan pola berpikir mereka akan lebih
berkembang. Pengembangan kompetensi horisontal bisa diajarkan
(dari seorang ahli), karena ini seperti seperti menuang air ke dalam
gelas dengan konten baru terkait kompetensi kepemimpinan dan
manajerial, sedangkan pengembangan vertikal lebih cenderung kepada
tahap kemajuan pemimpin itu sendiri terkait bagaimana mereka
menyadari tantangan yang mereka hadapi saat ini (kesiapan mental
dan spiritual).
6|Page
3. Membentuk pola kepemimpinan kolektif, bukan individu
Pengembangan kepemimpinan saat ini telah menjadi terlalu fokus
pada
sosok individunya. Terjadi sebuah transisi dari paradigma lama
dimana
pengembangan kompetensi kepemimpinan ada pada diri (peran
seseorang) menuju ke paradigma baru dimana kepemimpinan adalah
sebuah proses kolektif yang menyebar ke semua orang yang terkait.
Pertanyaan akan berubah dari “Siapakah pemimpinnya? Menjadi
“bagaimana agar kepemimpinan tersebut dapat mengembangkan
kemampuan individu/ kelompok yang dipimpinnya? Hal ini dapat
diajarkan melalui pembelajaran kepada peserta diklat tentang
pentingnya koordinasi dan kolaborasi serta kemampuan
mempengaruhi semua pihak agar mendukung perubahan yang akan
dilakukan.
7|Page
4. Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkanpelaksanaan
kegiatan yang lebih efektif dan efisien.
5. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal organisasi
dalam implementasi kegiatan unit instansinya.
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya, maka para pejabat struktural di
lingkungan KESDM diharapkan telah memiliki kompetensikepemimpinan
tersebut sehingga dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara optimal
8|Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, maka dalam pengembangan Program
Kepemimpinan di KESDM ke depannya dapat disimpulkan Diklat
Kepemimpinan yang diselenggarakan di Indonesia pada dasarnya telah sesuai
dengan trend model pengembangan kepemimpinan yang dianggap paling efektif
saat ini yang diharapkan dapat mencetak para pemimpin perubahan di lingkungan
KESDM yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran-saran yang dapat diberikan
untuk perbaikan penyelenggaraan diklat kepemimpinan ke depannya yaitu Pola
pengembangan kompetensi kepemimpinan dan metode pembelajaran yang
dilakukan seharusnya berkelanjutan (pengembangan vertikal); Kompetensi
pengembangan kepemimpinan harus bersifat dinamis yang disesuaikan dengan
karakteristik lingkungan kerja dan tantangan yang dihadapi sehingga harus
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing
9|Page
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M., dan Nugraha, R.N. (2017). Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru Model Kirkpatrick: Studi Kasusatas
Penyelenggaraan di Pusdiklat Mineral dan Batubara. Jurnal Aparatur
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Vol. 01 No.01, Juli 2017
10 | P a g e