2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Evaluasi
Kurikulum” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kurikulum. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bpk Muhammad Anis Afiqi S.H.,M.Pd selaku
Dosen Mata Kuliah Manajemen Kurikulum yang telah memberikan tugas ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusun makalah dapat dibuat dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari, bahwa masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca agar memanfaatkan serta
memahami isi dari makalah ini. Kami menyadari sekali, dalam proses penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan baik dari tata bahasa maupun teknik penulisan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami harap kritik dan saran guna membantu kami dalam
proses perbaikan kelemahan-kelemahan tulisan dalam makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A.Latar Belakang................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
C.Tujuan.............................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Konsep Dasar Kurikulum Teknologi Dan Kejuruan.........................................................................5
B. Kurikulum Teknologi Dan Kejuruan...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap Pendidikan adalah proses pengembangan individu secara utuh yang mencakup aspek
kognisi, afeksi, dan psikomotor sehingga dapat membentuk pribadi yang berpengetahuan,
berkarakter, dan terampil.
Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar ingin bekerjasama yang didasarkan kepada kemampuan orang
tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing,
mengkoordinir serta menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif
didalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Konsep Dasar Kurikulum Teknologi Dan Kejuruan?
C.Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Kurikulum Teknologi Dan Kejuruan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Kepemimpinan dalam Pendidikan
Kepemimpinan menurut Tead Terry Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang
lain dalam mencapai tujuan – tujuan yang di inginkan kelompok. Kepemimpinan menurut
Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya.
Menurutnya, kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi
yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-
kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan serta pengajaran.
a. Proses mempengaruhi para guru, pegawai, dan murid-murid serta pihakterkait (komite
sekolah dan orang tua siswa).
b. Pengaruh yang dimaksudkan agar orang lain melakukan tindakan yang diinginkan.
d. Kepala sekolah diangkat secara formal oleh pejabat kependidikan atau yayasan bidang
pendidikan.
e. Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinannya yaitu tercapainya tujuan
pendidikan lulusan berkepribadian baik dan berkualitas.
b) Manajer
c) Administrator
d) Supervisor (penyelia)
e) Leader (pemimpin)
5
f) Inovator, dan
g) motivator.
Pada dasarnya, orang yang merumuskan visi adalah pemimpin melalui kinerja
kepemimpinannya. Visi diciptakan bukan semata-mata untuk menciptakan sistem pendidikan
yang berkualitas yang mampu bertahan dan berkembang memenuhi tuntutan dan idealisme,
tetapi dapat mengakomodasi kepentingan hubungan baik di antara personel Kepemimpinan
visioner salah satunya ditandai oleh kemampuan dalam membuat perencanaan yang jelas
sehingga dari rumusan visinya tersebut akan tergambar sasaran apa yang hendak dicapai dari
pengembangan lembaga yang dipimpinya.
6
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model kepemimpinan visioner merupakan
suatu model kepemimpinan yang mana pemimipin adalah sosok yang memiliki kemampuan
dalam mencipta, merumuskan, mengomunikasikan / mensosialisasikan / mentransformasikan dan
mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil
interaksi sosial di antara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita
organisasi di masa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personel.
Pemimpin pendidikan yang bergaya laissez faire akan memberikan kebebasan yang
sangat longgar terhadap guru, staf administrasi dalam menjalankan tugas serta dilibatkan dalam
beberapa pengambilan keputusan (Rohmat, 2010: 66). Pemimpin bersifat pasif dan membiarkan
bawahannya berbuat sekehendaknya, pemimpin sama sekali tidak memberi kontrol dan koreksi
terhadap pekerjaannya, pembagian tugas, dan kerja semua diserahkan kepada bawahannya tanpa
petunjuk atau saran. Dalam hal ini pemimpin memberikan kebebasan yang seluas-luasnya
kepada anggotanya untuk berpendapat maupun bertindak dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
Sedangkan Wirawan mengemukakan ada empat pola perilaku pemimpin atau model
kepemimpinan dalam memimpin para guru, yaitu otokratik, paternalistik, partisipatif dan
demokratik, dengan pembahasan sebagai berikut:
1) Model Otokratik
c. Pemimpin mempunyai wewenang untuk menghukum bawahan yang tidak mematuhi perintah;
d. Komunikasi dilakukan secara formal melalui jalur birokrasi dan hirarki dari atas ke bawah;
e. Komunikasi dari bawah ke atas hanya dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
aktivitas;
2) Model Paternalistik
7
d. Pemimpin melaksanakan prinsip-prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan
tut wuri handayani;
e. Komunikasi dua arah, dari atas memberikan petunjuk dan dari bawah menanyakan: apa yang harus
dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan kapan akan dilakukan;
3) Model Partisipatif
a. Visi, misi, tujuan dan strategi organisasi ditentukan oleh pemimpin atas bantuan para
pengikutnya;
c. Pembuatan keputusan mengenai kebijakan dan aktivitas pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh
pemimpin bersama-sama dengan anggotanya;
4) Model Demokratik
a. Visi, misi, tujuan dan strategi dibuat oleh para anggota dibantu oleh para pemimpin;
b. Anggota memiliki kekuasaan dan kebebasan lebih besar dari pada pemimpin;
d. Rencana kegiatan disusun dan dilaksanakan oleh para anggota di bawah koordinasi pemimpin;
e. Komunikasi berlangsung secara formal dan informal baik secara vertikal maupun horizontal;
8
PENUTUP
1.Kesimpulan
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-
kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan serta pengajaran. Seorang pemimpin menggunakan model-model kepemimpinan
sesuai dengan karakteristiknya, situasi, dan tujuan yang ingin dicapai. Model kepemimpinan
adalah strategi seorang pemimpin untuk mengarahkan, memotivasi, membimbing dan
mengelola anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.
2.Saran
Saran dari kami sebagai penyusun makalah ini kepada pembaca yaitu supaya makalah ini
dijadikan sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan tentang materi yang dibahas.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
jangan jadikan makalah ini hanya sebagai satu patokan saja, tapi cari referensi lain juga untuk
semakin menambah wawasan pembaca terkait materi ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Purba, S., Cendana, W., Darmawati, D., Salamun, S., Kato, I., Prijanto, J. H., ... & Sianipar, P.
(2021). Kepemimpinan Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.
10