Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Tentang

PENGERTIAN DAN KONSEP-KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

Makalah ini dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Prodi Pendidikan Agama
Islam Semester VIII Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 1:

 Jamalludin (900.19.186)
 Putri Indah Sari (900.19.331)
 Novita Sary (900.19.303)

Dosen Pengampu : Muhammad Mahdi, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA
SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabbi semesta alam atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu
dihadiahkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat dan keluarganya.

Terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ‘‘Kepemimpinan Pendidikan”


bapak Muhammad Mahdi, M.Ag yang kami hormati dan telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kami telah menyelesaikan makalah ini semaksimal mungkin. Namun tentunya masih
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami dengan senang hati akan menerima kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Sehingga nantinya kami belajar dari kesalahan
yang telah di buat.

Akhirnya, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan umumnya untuk
pembaca Aamiin Allahumma Aamiin. Semoga Allah senantiasa memberi kita cahaya
pengetahuan .

Binjai, 28 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
Pengertian Pemimpin Dan Kepimpinan................................................................................. 2
Tujuan Dan Fungsi Kepemimpinan ....................................................................................... 4
Faktor-Faktor Kepengikutan .................................................................................................. 5
Teori Munculnya Seorang Pemimpin .................................................................................... 6
Pemimpin Formal Dan Pemimpin Non Formal ..................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry). Kepemimpinan adalah
kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz
dan C. O'Donnell). Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu
keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R.
Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).

Secara umum para pemimpin dan manajer melakukan sejumlah pekerjaan dengan amat
tekun. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi atau
perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kinerja pegawai dalam perusahaan. Dengan
adanya gaya kepemimpinan yang efektif tersebut diharapkan dapat membuat kinerja pegawai
meningkat, yang nantinya dapat mencapai visi dan misi yang maksimal. Untuk lebih
mempermudah dalam memahami kepemimpinan tersebut perlu digunakan beberapa
pendekatan. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain adalah pendekatan kepemimpinan
berdasarkan sifat, pendekatan kepemimpinan berdasarkan tingkah laku, dan pendekatan
kepemimpinan berdasarkan teori situasional, serta pendekatan kepemimpinan berdasarkan
teori penerimaan.

Rumusan Masalah
 Apa pengertian kepemimpinan pendidikan?
 Apa tujuan dan fungsi kepemimpinan?
 Apa saja faktor-faktor kepengikutan?
 Bagaimana teori munculnya seorang pemimpin?
 Apa itu pemimpin formal dan pemimpin non formal?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Pemimpin Dan Kepimpinan


Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership yang berasal dari kata leader.
Pemimpin (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan merupakan jabatannya.
Pemimpin merupakan suatu lakon atau peran dalam sistem tertentu karenanya seseorang dalam
peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin. Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan,
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang. Oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan pemimpin.

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan mempunyai kelebihan
di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian tujuan.1

Kepemimpinan pendidikan merupakan beberapa tindakan untuk memfasilitasi


pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Dengan demikian, kepemimpinan pendidikan adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pemimpin pendidikan untuk mengarah pada
pencapaian tujuan pendidikan.2

Secara esensial, kepemimpinan adalah termasuk dalam kajian konsep hubungan


manusia. Karena itu, proses kepemimpinan berlangsung di mana saja dan kapan saja dalam
hubungan timbal balik antarindividu dan kelompok manusia. Dalam berbagai tindakannya
seorang pemimpin menggunakan kemampuan memengaruhi anggota atau pengikutnya. Dalam
hal ini, peran para pemimpin sangat signifikan dalam menentukan arah dan kualitas kehidupan
manusia. Peran pemimpin tersebut dijalankan, baik dalam keluarga maupun organisasi,
masyarakat, serta negara dan bangsa. Dengan demikian, proses kepemimpinan dapat
berlangsung di mana saja dan setiap waktu dengan kehadiran para pemimpin di tengah orang-
orang yang dipimpinnya dalam mengarahkan perubahan kualitas hidup yang lebih baik dari
keadaan sebelumnya.3

1
Juksubaidi. Kepemimpinan Pendidikan. Ponorogo: Nata Karya. 2021. hal 1-3
2
Rohmat. Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasi. Purwokerto: STAIN Press. 2010. hal 39
3
Syafaruddin. Kepemimpinan Pendidikan.Depok: RajaGrafindo Persada. 2019. hal 35

2
Walaupun bermacam definisi yang dikemukakan pada hakikatnya kepemimpinan
adalah adanya kegiatan pencapaian tujuan yang dilakukan oleh seorang yang bernama
pemimpin dengan jalan menggunakan orang-orang lain yang bernama pengikut. Selanjutnya
dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan yaitu ada pemimpin, ada pengikut. Unsur-
unsur yang terdapat pada kepemimpinan antara lain:

1) Kemampuan mempengaruhi orang lain


2) Kemampuan untuk menggerakkan tingkah laku orang lain
3) Keunggulan mental, fisik dan intelektual
4) Pencarian tujuan organisasi/kelompok.4

Selanjutnya, Apa saja yang membedakan pemimpin dengan bukan pemimpin?


Sedangkan yang membedakan pemimpin dengan yang dipimpin dapat dilihat dari bakat-
bakatnya. Paling tidak ada enam bakat, yaitu:

1) Keberanian, para pemimpin biasanya memiliki tingkat usaha yang tinggi. Mereka
memiliki keinginan berprestasi tinggi secara bawaan, ambisi, dan sejumlah energi.
Dalam aktivitasnya pemimpin memiliki banyak inisiatif.
2) Keinginan/dorongan untuk memimpin, para pemimpin memiliki keinginan yang kuat
untuk memengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka menampilkan keinginan untuk
mengambil tanggung jawab.
3) Kejujuran dan integritas, para pemimpin membangun hubungan yang dipercaya antara
diri mereka dan pengikutnya dengan kebenaran dan menampilkan konsistensi tinggi
antara perkataan dan perbuatan.
4) Rasa percaya diri, para pengikut mengambil pemimpin adalah orang yang tidak
nemiliki rasa keraguan diri. Para pemimpin karena itu butuh untuk menunjukkan rasa
percaya diri dalam aturan untuk memengaruhi anggotanya dari kebenaran tujuan dan
keputusan.
5) Kecerdasan, pemimpin membutuhkan kecerdasan yang mencakup untuk
mengumpulkan, memfungsikan, memformulasikan, menyatukan, dan
menginterpretasikan sejumlah informasi dan untuk dapat menciptakan visi,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang benar.
6) Pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan, pemimpin yang efektif memiliki
pengetahuan dalam tingkat relevansi yang tinggi tentang organisasinya, industri, dan

4
Ramayulis. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Padang: Kalam Mulia. 2014. 184-185

3
proses teknis. Pengetahuan yang mendalam membolehkan pemimpin untuk
menggunakan informasi yang baik dalam keputusan dan memahami implementasi
keputusan.

Pemimpin adalah seseorang yang dipercaya dengan kemampuannya diakui sebagai


pemimpin di tengah-tengah masyarakat. Pemimpin juga seseorang yang dengan kemampuan
dan keterpercayaan yang diakui dan kemudian diangkat sebagai pimpinan dalam satu
organisasi.

Berarti dalam setiap situasi yang bagaimanapun, proses kepemimpinan atau aktivitas
memimpin dapat berlangsung, baik di bidang industri, organisasi pemerintahan, organisasi
politik, bisnis, maupun pada kegiatan pendidikan di sekolah dan madrasah.

Proses kepemimpinan juga berlangsung di luar organisasi formal, seperti di rumah


tangga, sesama teman sejawat, atau dalam pergaulan biasa di masyarakat. Demikian pula, ada
kepemimpinan sosial dan keagamaan serta organisasi perusahaan lainnya. Para staf, pegawai,
bawahan, serta anggota masyarakat adalah kelompok atau orang yang dipengaruhi oleh
pemimpin. Mereka yang dipimpin yaitu anggota atau pengikut yang menerima pengaruh
berupa perintah, keteladanan, pembagian tugas, dan penyampaian visi dan strategi. Orang bijak
dalam bidang kepemimpinan mengatakan, tidak ada kepemimpinan tanpa adanya pengikut atau
anggota. Karena untuk mencapai tujuan bersama seorang pemimpin tidak dapat melakukan
sesuatu dengan sendiri saja. Apalagi untuk mencapai tujuan kebaikan, kesejahteraan, keadilan,
dan menegakkan kebenaran di masyarakat sungguh diperlukan kerja sama antara pemimpin
dan bawahan atau anggotanya.5

Tujuan Dan Fungsi Kepemimpinan


Adapun tujuan kepemimpinan untuk memberi motivasi kepada orang lain, bisa pada
anggota untuk dapat melakukan hal baik dan membuat maksimal kemampuan dalam diri.
Adanya sosok dengan jiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang mendapat motivasi
sehingga bersemangat dalam mencapai tujuan.

Kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan
memberinya motivasi menuju tujuan-tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.

5
Syafaruddin. Kepemimpinan Pendidikan. Depok: RajaGrafindo Persada. 2019. hal 40-41

4
Ada lima fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki yang perlu diketahui:

1) Pemimpin selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.
2) Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak luar.
3) Pemimpin selaku komunikator yang efektif.
4) Mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam untuk menangani situasi
konflik internal.
5) Pemimpin selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.

Seorang pemimpin memiliki berbagai fungsi yang harus dilaksanakan diantaranya yaitu:

1) Pemimpin sebagai pelaksana.


2) Pemimpin sebagai perencana.
3) Pemimpin sebagai seorang ahli.
4) Mewakili kelompok dalam tindakan ke luar.
5) Mengawasi hubungan antar anggota kelompok.
6) Bertindak sebagai pemberi ganjaran dan hukuman.
7) Bertindak sebagai wasit dan penengah.
8) Pemimpin sebagai lambang daripada kelompok.
9) Pemimpin sebagai pemegang tanggung jawab para anggota kelompok.

Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan sangat
komprehensif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai kepertanggung-jawaban.6

Faktor-Faktor Kepengikutan
Kepengikutan adalah suatu sikap atau kecendrungan seseorang untuk mengikuti orang
lain. Kepengikutan bukan peran yang pasif. sebaliknya, para pengikut yang paling berharga
adalah seorang yang terampil, karyawan yang mandiri, orang yang berpartisipasi aktif dalam
menetapkan arah kelompok, menginvestasikan waktu dan tenaganya dalam kerja kelompok,
berpikir kritis, dan pendukung bagi ide-ide baru.

Ada beberapa macam dalam kepengikutan, diantaranya:

 Kepengikutan karena naluri, misalnya anak mengikuti orang tuanya, masyarakat suku
terasing mengikuti pemimpin kharismatik.

6
Wirasandi. Dialektika-Inharmoni Pemimpin Formal Dan Non Formal Dalam Geliat Pembagunan
Masyarakat Pedesaan (Studi Fenomenologis Pada Masyarakat Desa Kabupaten Lombok Timur). Jurnal Ilmiah
Rinjani. Universitas Gunung Rinjani. Vol 4. 2016 Hal 16

5
 Kepengikutan karena tradisi atau adat kebiasaan, misalnya masyarakat pedesaan sangat
berpegang kepada adat istiadat yang diwarisi turun temurun
 Kepengikutan karena agama, misalnya, mengikuti karena mentaati ajaran agama.
 Kepengikutan karena rasio, misalnya, orang terpelajar mengikuti pemimpin yang dapat
meyakinkan orang melalui pikiran rasional.
 Kepengikutan karena peraturan atau hukum, misalnya, dikalangan masyarakat modern
dimana hubungan antar manusia telah diatur dalam peraturan dan hukum yang
berlaku.

Adapun beberapa sebab-sebab seseorang itu mengikuti orang lain atau pemimpin
secara psikologisnya, diantaranya:

 Adanya dorongan mengikuti pemimpin.


 Adanya sifat-sifat khusus pada pemimpin, yaitu sifat-sifat dan ciri kepemimpinan yang
mampu mempengaruhi jiwa orang lain sehingga tertarik kepadanya.
 Adanya kemampuan pemimpin untuk menggunakan teknik dan metode kepemimpinan.
 Cara menjadi pengikut yang lebih baik.
Teori Munculnya Seorang Pemimpin
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli untuk mendefinisikan bagaiman timbulnya
seorang pemimpin. Di antara berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin, ada tiga teori yang
cukup menonjol.

1) Teori Genetik

Dalam pandangan genetic theory, disebutkan bahwa “leaders are born and not made”.
Para penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ada bukan karena ia dilahirkan
dengan bakat memimpin. Keadaan atau situasi bukan dianggap sebagai faktor penentu lahirnya
seorang pemimpin. Seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya,
takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2) Teori Sosial

Sementara menurut pandangan social theory, memandang dengan arah yang


berkebalikan dengan teori yang pertama. Para penganut teori ini berpegangan pada tesis bahwa
“leaders are made and not born”. Teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat
menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

6
3) Teori Ekologi

Teori lain tentang pemimpin adalah ecology theory. Teori ini merupakan perpaduan
dari kedua teori di atas. Teori ini menilai bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin
yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Bakat-bakat
ini kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman
yang memungkinkannya untuk mengembangkan diri lebih lanjut.

Teori kepeminpinan tersebut diatas merupakan suatu teori dialektika dalam


kepeminpinan dari teori genetik yang bertentangan dengan teori sosial yang kemudian
melahirkan teori ekologi.

Jika dilihat dalam klasifikasi tipe, ada lima jenis pemimpin. Yang pertama adalah tipe
pemimpin otokratik, tipe pemimpin militeristik, tipe pemimpin paternalistik, tipe pemimpin
karismatik dan tipe pemimpin demokratis.

a. Pemimpin Otokratik

Dalam pengertiannya, tipe pemimpin otokratik berpandangan bahwa pemimpin adalah


merupakan suatu hak. Hal ini dapat dilihat dari ciri-cirinya yang antara lain; menganggap
bahwa organisasi adalah milik pribadi dan mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi. Tipe pemimpin ini juga memandang bahwa bawahan adalah alat semata dan tidak
mau menerima kritik, saran serta pendapat dari orang lain karena menganggap diri sebagai
yang paling benar. Pemimpin otokratik juga selalu bergantung pada kekuasaan formal. Metode
yang digunakan pemimpin tipe ini untuk menggerakan bawahan menggunakan pendekatan
yang mengandung unsur paksaan dan ancaman. Itu mengapa tipe pemimpin ini dianggap tidak
cocok diterapkan dalam organisasi modern.

b. Tipe Militeristik

Tipe pemimpin berikut adalah tipe militeristik. Namun penting untuk dipahami bahwa
tipe pemimpin militeristik tidak bisa diasosiasikan dengan pemimpin dalam organisasi militer.
Pemimpin bertipe militeristik akan memiliki beberapa ciri-ciri. Corak pertama adalah perintah
mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama. Ciri berikut, pemimpin tipe ini akan
menggerakkan bawahan dengan menggunakan pendekatan pangkat dan jabatannya. Pemimpin
militeristik juga senang dengan formalitas yang berlebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan
kepatuhan mutlak dari bawahan serta anti kritik. Jenis pemimpin militeristik juga sangat
menggemari berbagai upacara formal untuk menegaskan kepemimpinannya.

7
c. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik ciri ini menggunakan pengaruh yang bersifat kebapakan
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan
sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umumnya adalah menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak dewasa yang berakibat timbulnya sikap yang terlalu melindungi bawahan.
Hal ini pada akhirnya mengakibatkan tipe pemimpin ini jarang memberikan kesempatan
kepada bawahan serta kesempatan untuk mengembangkan inisiatif daya kreasi. Karena
menganggap dirinya maha tahu, maka sangat jarang ada pelimpahan wewenang kepada
bawahan.

d. Tipe Karismatik

Jenis pemimpin karismatik sering didefinisikan sebagai individu yang memiliki daya
tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan
para pengikut tipe ini agak sulit menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
seperti ini. Seiring kurangnya seorang pemimpin yang bertipe karismatik, maka sering
dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib. Syarat seperti
kekayaan dan strata pendidikan tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin
karismatik.

e. Tipe Demokratis.

Tipe pemimpin terakhir dikenal sebagai jenis pemimpin demokratis. Tipe pemimpin
demokratik dianggap sebagai tipe yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan
ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Ciri yang terlihat antara lain adalah usaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan pribadi
dengan kepentingan organisasi. Tipe pemimpin ini juga senang menerima saran, pendapat dan
bahkan dari kritik bawahannya. Dalam proses kepemimpinan, pemimpin demokratik juga lebih
menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

Dari berbagai tipe kepemimpinan yang ada semua tipe kepemimpin bersifat relatif,
namun tipe kepeminpinan yang paling ideal untuk masyarakat moderen sekarang ini adalah
tipe kepeminpinan yang demokratis.7

7
Wirasandi. Dialektika-Inharmoni Pemimpin Formal Dan Non Formal Dalam Geliat Pembagunan
Masyarakat Pedesaan (Studi Fenomenologis Pada Masyarakat Desa Kabupaten Lombok Timur). Jurnal Ilmiah
Rinjani. Universitas Gunung Rinjani. Vol 4. 2016 Hal 16-17

8
Pemimpin Formal Dan Pemimpin Non Formal
Pemimpin formal adalah orang yang menjadi pemimpin karena ”legalitas”-nya.
Misalnya, karena ia terpilih secara sah melalui pemilu, atau kongres, atau muktamar, atau apa
pun namanya. Yang bersangkutan telah memenuhi semua peraturan yang ada.

Adapun pendapat lain yang mengemukakan bahwa pemimpin formal adalah pemimpin
yang secara resmi diberi wewenang atau kekuasaan untuk mengambil keputusan-keputusan
tertentu, dan dia mempertanggungjawabkan kekuasaan/wewenangnya tersebut pada atasannya.
Pemimpin formal pada umumnya berada pada lembaga formal juga, dan keputusan
pengangkatannya sebagai pemimpin berdasarkan surat keputusan yang formal. Seorang
pemimpin formal bisa saja hanyalah seorang kepala yang memiliki wewenang sah berdasarkan
ketentuan formal untuk mengelola anggotanya, atau jika dalam organisasi memiliki wewenang
untuk membawahi dan memberi perintah pada bawahan-bawahannya.

Berdasarkan macam kegiatannya pemimpin formal lebih baik memimpin pada kegiatan
ekspresif dan kegiatan instrumental. Kegiatan ekspresif, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhankebutuhan normatif dan sosial, seperti : keagamaan atau kepercayaan,
kesetiakawanan sosial, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan instrumental adalah kegiatan yang
bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan dan alokasi sumberdaya, seperti : pertanian, industri,
dan lain-lain. Contoh berbagai pemimpin formal adalah kepala desa, kepala RT dan RW.

Dari pengertian tersebut diatas maka pemimpin formal adalah pemimpin yang dipilih
secara legalitas atau yang diberi wewenan dan kekuasaan yang sesuai dengan prestasi yang
dimilikinya.

Adapun pemimpin non formal tidak menjadi pemimpin karena faktor legalitas, tapi
terutama karena faktor ”legitimitas”. Artinya, walaupun tak ada kongres atau muktamar yang
menetapkan demikian, tapi rakyat dan umat dengan spontan menerima dan memperlakukan
yang bersangkutan sebagai pemimpin mereka. pemimpin informal itu ditetapkan oleh umat
bukan dengan surat suara, tapi dengan kata hati. (suara batin). Ikatan antar mereka tidak diatur
secara resmi, tapi lahir secara spontan karena ada rasa hormat dan cinta yang tidak dipaksa-
paksa.

Pemimpin informal adalah pemimpin yang tidak diangkat secara resmi berdasarkan
surat keputusan tertentu. Dia memperoleh kekuasaan / wewenang karena pengaruhnya
terhadap kelompok. Apabila pemimpin formal dapat memperoleh pengaruhnya melalui
prestasi, maka pemimpin informal memperoleh pengaruh berdasarkan ikatan-ikatan psikologis.

9
Tidak ada ukuran obyektif tentang bagaimana seorang pemimpin informal dijadikan
pemimpin. Dasarnya hanyalah oleh karena dia pernah benar dalam hal tertentu, maka besar
kemungkinan dia akan benar pula dalam hal tersebut pada kesempatan lain. Di samping
penentuan keberhasilan pada masa lalu, pemilihan pemimpin informal juga ditentukan oleh
perasaan simpati dan antipati seseorang atau kelompok terhadapnya.

Dari pengertian tersebut diatas maka pemimpin non formal adalah pemimpin yang
dipilih secara legitimitas atau yang diberi wewenan dan kekuasaan yang berdasar pada ikatan
psikologis.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,


memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Jadi dengan kata lain Kepemimpinan merupakan sebuah
kemampuan yang dimiliki seseorang. Dapat dijabarkan bahwasannya perbedaan antara
Kepemimpinan Formal dan Kepemimpinan Non Formal :

1) Kepemimpinan Formal adalah Jabatan yang dimiliki seseorang dalam kemampuannya


meliputi proses mempengauhi orang lain dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Dimana Kepemimpinan Formal dalam
jabatannya diperoleh dari suatu usaha tertentu dalam pencapaiannya.
2) Kepemimpinan Non Formal (Informal) adalah Jabatan yang dimiliki seseorang dalam
kemampuannya meliputi proses mempengauhi orang lain dalam menentukan tujuan
tertentu, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Dimana Kepemimpinan Non Formal dalam
jabatannya diperoleh tanpa suatu usaha tertentu dalam pencapaiannya.8

8
Wirasandi. Dialektika-Inharmoni Pemimpin Formal Dan Non Formal Dalam Geliat Pembagunan
Masyarakat Pedesaan (Studi Fenomenologis Pada Masyarakat Desa Kabupaten Lombok Timur). Jurnal Ilmiah
Rinjani. Universitas Gunung Rinjani. Vol 4. 2016 Hal 17-19

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Walaupun bermacam definisi yang dikemukakan pada hakikatnya kepemimpinan
adalah adanya kegiatan pencapaian tujuan yang dilakukan oleh seorang yang bernama
pemimpin dengan jalan menggunakan orang-orang lain yang bernama pengikut.

Adapun tujuan kepemimpinan untuk memberi motivasi kepada orang lain, bisa pada
anggota untuk dapat melakukan hal baik dan membuat maksimal kemampuan dalam diri.
Adanya sosok dengan jiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang mendapat motivasi
sehingga bersemangat dalam mencapai tujuan.

Kepengikutan adalah suatu sikap atau kecendrungan seseorang untuk mengikuti orang
lain. Kepengikutan bukan peran yang pasif. sebaliknya, para pengikut yang paling berharga
adalah seorang yang terampil, karyawan yang mandiri, orang yang berpartisipasi aktif dalam
menetapkan arah kelompok, menginvestasikan waktu dan tenaganya dalam kerja kelompok,
berpikir kritis, dan pendukung bagi ide-ide baru.

Dari berbagai tipe kepemimpinan yang ada semua tipe kepemimpin bersifat relatif,
namun tipe kepeminpinan yang paling ideal untuk masyarakat moderen sekarang ini adalah
tipe kepeminpinan yang demokratis.

Pemimpin formal adalah pemimpin yang dipilih secara legalitas atau yang diberi
wewenan dan kekuasaan yang sesuai dengan prestasi yang dimilikinya. Pemimpin non formal
adalah pemimpin yang dipilih secara legitimitas atau yang diberi wewenan dan kekuasaan yang
berdasar pada ikatan psikologis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Juksubaidi. 2021. Kepemimpinan Pendidikan. Ponorogo: Nata Karya.


Ramayulis. 2014. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Padang: Kalam Mulia.
Rohmat. 2010. Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasi. Purwokerto: STAIN Press.
Syafaruddin. 2019. Kepemimpinan Pendidikan. Depok: RajaGrafindo Persada.
Wirasandi. 2016. Dialektika-Inharmoni Pemimpin Formal Dan Non Formal Dalam Geliat
Pembagunan Masyarakat Pedesaan (Studi Fenomenologis Pada Masyarakat Desa
Kabupaten Lombok Timur). Jurnal Ilmiah Rinjani. Universitas Gunung Rinjani. Vol 4.

12

Anda mungkin juga menyukai