Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN”


Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Microleading

Dosen Pengampu :
Saprialman S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:


Adinda Haya Allifya A. (2010631120003)
Adjie Tubagus (2010631120029)
Elvina Estalita (2010631120008)
Firda Halimatussadiah (2010631120011)
Hendra Kusumawardani (2010631120012)
Rifky Adrian (2010631120025)
Abdul Bari (2010631120027)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya
makalah yang berjudul “Proses Perencanaan Pendidikan”. Atas dukungan moral
dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Sutarjo, Drs.,M.Pd selaku dekan Fakultas Agama Islam
2. Bapak Sayan Suryana,S. SOS, MM, selaku ketua kaprodi jurusan
Manajemen Pendidikan Islam
3. Bapak Saprialman, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen pengampu mata
kuliah yang memberikan saran, ide dalam memberikan masukan
kepada penulis dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Karawang, 19 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan.............................................................2
2.2 Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan...........................................................3
2.2.1 Teori Sifat / Trait Theory..........................................................................3
2.2.2 Teori Orang Hebat / Great Man................................................................3
2.2.3 Teori Kontigensi........................................................................................3
2.3 Fungsi Kepemimpinan Pendidikan...................................................................6
2.4 Faktor-Faktor dalam Kepemimpinan Pendidikan.............................................6
2.5 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Pendidikan......................................................8
2.6 Ciri-Ciri Kepemimpinan Pendidikan................................................................9
2.7 Gaya Kepemimpinan Pendidikan...................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu
merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini
merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila
perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah.
Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan
kearah pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan berkaitan dengan proses
yang mempengaruhi orang sehingga mereka mencapai sasaran dalam keadaan
tertentu. Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan
melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada
kemampuannya sebagai manajer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap
orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan
Bersama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kepemimpinan Pendidikan.?
2. Apa Saja Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan?
3. Apa Saja Fungsi Kepemimpinan Pendidikan?
4. Apa Saja Faktor-Faktor dalam Kepemimpinan Pendidikan?
5. Apa Saja Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Pendidikan?
6. Apa Saja Ciri-Ciri Kepemimpinan Pendidikan?
7. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui Pengertian Kepemimpinan Pendidikan.
2. Dapat mengetahui Teori-Teori Kepemimpinan.
3. Dapat mengetahui Fungsi Kepemimpinan.
4. Dapat mengetahui Faktor-Faktor dalam Kepemimpinan Pendidikan.
5. Dapat mengetahui Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Pendidikan
6. Dapat mengetahui Ciri-Ciri Kepemimpinan Pendidikan.
7. Dapat mengetahui Gaya Kepemimpinan Pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi
terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan
adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu
memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya
berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
1. Menurut Tead; Terry; Hort (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok.
2. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa dan dimana
kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri
yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu. Dengan demikian Kepemimpinan
pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan,
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.

2
2.2 Teori-Teori Kepemimpinan Pendidikan
2.2.1 Teori Sifat / Trait Theory
Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang
dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Titik tolak teori : keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis.
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang
bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar. Tahun
1940-an kajian tentang kepemimpinan didasarkan pada teori sifat. Teori sifat
adalah teori yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual
yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini
kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau merupakan bakat bawaan. Misalnya
ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan antara pemimpin dan
bukan pemimpin yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin, kejujuran
dan integritas, rasa percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan
pekerjaan. Namun demikian teori sifat ini tidak memberikan bukti dan adanya
indikasi kesuksesan seorang pemimpin.
2.2.2 Teori Orang Hebat / Great Man
Great Man Theory atau dikenal sebagai teori orang hebat, membuat
asumsi, bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan, dibawa
seseorang semenjak orang tersebut dilahirkan. Teori ini berkembang sejak abad
ke-19. Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir.
Bennis & Nanus menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan
bukan diciptakan. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui
proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin.
2.2.3 Teori Kontigensi
Teori kontingensi atau yang berasal dari kata  Contingency
Theory  menganggap, bahwa tidak ada cara yang paling baik untuk memimpin dan
menyatakan, bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada situasi dan
kondisi tertentu.
Atas dasar teori kontingensi ini, seseorang mungkin dapat berhasil tampil
dan memimpin dengan sangat efektif pada suatu kondisi, situasi dan tempat
tertentu, namun kinerja kepemimpinannya berubah sesuai dengan situasi dan

3
kondisi yang ada, apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke situasi dan kondisi
lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah pula.
Teori kontingensi atau Contingency Theory juga sering disebut dengan
teori kepemimpinan situasional.
1. Teori Gaya dan Perilaku
Teori kepemimpinan yang berdasar gaya dan perilaku disebut sebagai
kebalikan dari The Great Man Theory. Teori berdasar gaya dan
perilaku menyatakan, pemimpin hebat dibuat, bukan dilahirkan. Teori
kepemimpinan ini fokus pada tindakan seorang pemimpin. Bukan
pada kualitas mental atau sifat atau karakter bawaan dari orang
tersebut. Teori ini juga menyebutkan, seseorang dapat belajar dan
berlatih untuk menjadi pemimpin melalui ajaran, pengalaman, dan
pengamatan yang baik. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
yang efektif merupakan hasil dari tiga keterampilan utama yang
dimiliki oleh individu yaitu keterampilan yang berupa keterampilan
teknis, manusiawi, dan konseptual.
2. Behavioral Theories
Behavioral theories merupakan reaksi atas Trait Theory, Teori perilaku
atau Behavioral Theories ini menghadirkan sudut pandang baru
mengenai kepemimpinan. Teori ini memberikan perhatian kepada
perilaku para pemimpin itu sendiri, daripada karakteristik mental, fisik,
dan sosial pemimpin tersebut. Teori ini menganggap, bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat
dipelajari atau dilatih. Selain itu, teori ini menganggap bahwa
kepemimpinan yang sukses adalah kepemimpinan yang didasarkan
pada perilaku yang dapat dipelajari.
3. Teori Servant
Teori kepemimpinan servant atau dalam Bahasa Indonesia disebut
sebagai pelayan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an.
Teori ini meyakini, bahwa seorang pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang bertugas untuk melayani, menjaga, dan memelihara
kesejahteraan fisik serta mental pengikut atau anggotanya. Gaya
kepemimpinan ini cenderung fokus untuk memenuhi kebutuhan
4
pengikut dan membantu mereka menjadi untuk lebih mandiri dan
berwawasan lebih luas.
Pada teori ini, pemimpin yang baik juga diharuskan bisa bersimpati
dan dapat meredakan kecemasan yang berlebih dari para pengikutnya.
Maka itu, fungsi kepemimpinan diberikan pada seseorang yang pada
dasarnya memiliki jiwa pelayan atau melayani.
4. Teori Transaksional
Teori transaksional menggambarkan gaya kepemimpinan yang didasari
perjanjian yang dibuat antara pemimpin dan bawahannya. Perjanjian ini
dibuat untuk menghasilkan pertukaran (transaksi) yang saling
menguntungkan antara pemimpin dan pengikut. Layaknya simbiosis
mutualisme. Ketika suatu pekerjaan atau tugas mampu diselesaikan
bawahan dengan baik, ini akan menguntungkan pemimpin. Maka
sebagai bentuk penghargaan dari sisi pemimpin, imbalan dapat berupa
rasa terima kasih, pembayaran upah atau gaji, kenaikan jabatan
(promosi), hingga bonus berupa uang atau benda untuk si bawahan.
Penghargaan ini membuat bawahan merasa kerja kerasnya dihargai atau
diakui karena berhasil mencapai tujuan yang sudah disepakati bersama.
5. Teori Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan
dengan kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan
transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Apa
sajakah elemen tersebut? Kedua elemen yang dimaksud adalah
relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori
kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang
berhubungan dengan orang banyak dengan upaya untuk mengangkat
posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut (anggota tim).
Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat
pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas
(semangat) yang lebih tinggi.

5
2.3 Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi utama pemimpin pendidikan, antara lain :
 Pemimpin membantu tercapainya suasana persaudaraan, kerjasama,
dengan penuh rasa kebebasan.
 Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta
dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
menetapkan dan menjelaskan tujuan.
 Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu
membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian
menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif.
 Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama
dengan kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok
untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggung jawab
untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang
dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.
 Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan
mempertahankan eksistensi organisasi.
Sedangkan dari definisi berikutnya memberikan indikasi bahwa :
 Seorang pemimpin berfungsi sebagai orang yang mampu menciptakan
perubahan secara efektif di dalam kelompok.
 Seorang pemimpin berfungsi menggerakan orang lain, sehingga secara
sadar orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki oleh
pemimpin.

2.4 Faktor-Faktor dalam Kepemimpinan Pendidikan


Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph
Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,
hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan
mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa
gaya kepemimpinan.

6
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
pemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan
pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat
menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan
akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar
belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi,
kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap
hubungan manusiawi. Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana
dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksana (executive)
2. Sebagai perencana (planner)
3. Sebagai seorang ahli (expert)
4. Sebagai mewakili kelompok dalm tindakannya ke luar (external group
representative)
5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok
(controller of internal relationship)
6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of
rewards and punishments)
7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for
individual responsibility)
9. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
10. Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)
11. Sebagai kambing hitam (scape goat).

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu


kepemimpinan harus memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di samping itu
juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang embannya, sebagaimana menurut M.
Ngalim Purwanto, sebagai berikut:

7
1. Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan
kelompoknya.
2. Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis
dan yang benarbenar dapat dicapai.
3. Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak
mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan
khayalan.
Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap
pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu
kepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan,
membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-
perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang
pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya
sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang
pemimpin. Di samping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang
baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan
merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan
gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
2.5 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Pendidikan
Prinsip-prinsip kepemimpinan menyentuh seluruh aspek diri seorang
pemimpin yang tergambar dari prilaku keseharian pemimpin:
1. Mahir dalam soal teknis dan taktis
2. Intropeksi diri
3. Percaya diri
4. Memahami bawahan
5. Realisasi diri
6. Menjadi contoh yang baik
7. Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada bawahan
8. Melatih anggota sebagai team yang solid
9. Membuat keputusan yang cepat dan tepat
10. Mengkomando bawahan
11. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan

8
2.6 Ciri-Ciri Kepemimpinan Pendidikan
Keberhasilan suatu organisasi lebih banyak ditentukan dari perilaku seseorang
sehingga kita harus tahu kemampuan apa yang sebenarnya harus dimiliki oleh
seorang pemimpin. Hadari Nawawi menyebutkan ada beberapa persyaratan yang
umumnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu:
1. Memiliki kecerdasan intelegensi yang cukup baik
2. Percaya diri
3. Cakap, bergaul, dan ramah tamah
4. Kreatif, penuh inisiatif, dan memiliki Hasrat kemauan untuk maju dan
berkembang menjadi lebih baik
5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa
6. Memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidangnya
7. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara
konsekuensi dan bijaksana
8. Memiliki keseimbangan / kestabilan emosional dan bersifat sabar
9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi
10. Berani mengambil keputusan dan tanggungjawab
11. Jujur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya
12. Bijaksana dan berlaku adil
13. Disiplin
14. Berpengetahuan dan berpandangan luas
2.7 Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Tipe atau gaya kepemimpinan adalah cara gaya seseorang melaksanakan suatu
kepemimpinan. Di dalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan
yaitu unsur manusia, unsur sarana dan unsur tujuan. Berbagai gaya atau tipe
kepemimpinan banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di
sekolah. Walaupun pemimpin Pendidikan khususnya sekolah/madrasah formal
adalah pemimpin yang diangkat secara langsung baik oleh pemerintah maupun
Yayasan atau melalui pemilihan.
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Merupakan gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala
pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin

9
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Merupakan gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi
tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil dimana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian
masalah yang dihadapi.
4. Gaya Kepemimpinan Pseudo Demokratis
Kepemimpinan model ini sebenarnya pemimpin yang mempunyai sifat
dan sikap otokratis, tetapi ia pandai memberikan kesan seolah-olah
demokratis.
Keberhasilan suatu organisasi lebih banyak ditentukan dari prilaku
seseorang sehingga kita harus tahu kemampuan apa yang sebenarnya
harus dimiliki oleh seseorang pemimpin. Hadari Nawawi menyebutkan ada
beberapa persyaratan yang umumnya harus dimiki oleh sesorang pemimpin yaitu:
1. Memiliki kecerdasan intelegensi yang cukup baik
2. Percaya diri
3. Cakap, bergaul, dan ramah tamah
4. Kreatof, penuhinisiatif, dan memiliki hasrat kemauan untuk maju dan
5. berkenbang menjadi lebih baik
6. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa
7. Memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidangnya
8. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapa tmenghukum secara
9. konsekuensi dan bijaksana
10. Memiliki keimbangan / kestabilan emosional dan bersifat sabar
11. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi
12. Berani mengambil keputusan dan tanggungjawab
13. Jujur, rendah hati, sederhana, dan dapa tdipercaya
14. Bijaksana dan berlaku adil
15. Disiplin
10
16. Berpengatahuan dan berpandangan luas.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanpa kehadiran kepemimpinan Pendidikan, proses Pendidikan termasuk
pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Kepemimpinan Pendidikan adalah
pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan
oleh Yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah. Dengan mengetahui karakteristik,
ciri-ciri dan factor-faktor dari kepemimpinan Pendidikan yang telah diuraikan,
maka kita bisa merumuskan bagaimana cara manajemen kepemimpinan
Pendidikan. Selain itu, kepemimpinan Pendidikan juga sangat penting untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi para pengemban profesi
kependidikan, karena dalam sebuah Lembaga Pendidikan sosok pemimpin itu
sangat dibutuhkan sebagai organisator dalam mendukung kesuksesan tercapainya
sebuah tujuan Lembaga Pendidikan.

3.2 Saran
Definisi dan karakteristik kepemimpinan yang telah dipaparkan di atas
harapannya dapat diterapkan dalam diri setiap individu, sehingga dalam diri setiap
individu akan tertanam rasa kepemimpinan, dan menuntun untuk
bertanggungjawab terhadap segala hal yang terjadi dalam kehidupannya.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan untuk memperbaiki
makalah saya agar lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

- Danim, Sudarwan, Kepemimpinan Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010


- https://www.studocu.com/id/document/universitas-haluoleo/matematika/
makalah-karakteristik-kepemimpinan/7990712
- Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2004)
- Sutikno Sobry, M. 2012. Manajemen Pendidikan. Lombok: Holistica
- http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:RRvg9nFM3m4J:kyoto-minsaikita.blogspot.com/2016/03/makalah-
kepemimpinan-pendidikan.html&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai