Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DINAMIKA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


DALAM PENDIDIKAN

Kepemimpinan Dalam Pendidikan


Dosen Pembimbing : Zulhitmi, MPd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 7
 Rosidatunnur
 Roza Wildayati
 Helmida

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
STIT DARUL’ ULUM SAROLANGUN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyelesaikan
penyusunan Makalah ini yang berjudul “Dinamika Kepemimpinan Yang
Efektif Dalam Pendidikan”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Zulhitmi,
M.Pd.Iyang telah membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan Makalah ini.
Makalah ini penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading
yang tak retak“, baik isi maupun penyusunnya. Atas semua itu dengan
rendah hati penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat.

Sarolangun, 23 November
2020
Penulis

KELOMPOK 7

2
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................2

A. Defenisi Pemimpin ...............................................................................2


B. Kepemimpinan ......................................................................................4
C. Kepemimpinan Yang Efektif ................................................................5
D. Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan ..................................................8
E. Efektivitas Kepemimpinan Pendidikan ................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................15

A. Kesimpulam........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan (leadership)dalam suatu organisasi, lembaga atau
institusi mempunyai peranan yang sangat penting. Karena tanpa adanya
kepemimpinan, kumpulan orang dan sistem kerja yang ada didalamnya
hanya akan merupakan suatu kumpulan yang tidak berarti. Dengan
demikian tujuan organisasi yang telah direncanakan dengan matang tidak
akan tercapai

Lembaga pendidikan adalah merupakan salah satu dari sekian banyak


organisasi, yang dalam kegiatan sehari-hari tidak lepas dari peran seorang
pemimpin untuk mengendalikan jalannya proses pendidikan agar tujuan
pendidikan yang telah diprogramkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.

B. Rumusan masalah
1. Apa Defenisi Pemimpin
2. Apa definisi Kepemimpinan
3. Bagaimana Kepemimpinan Yang Efektif
4. Apa saja Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan

5. Bagaimana Efektivitas Kepemimpinan Pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Pemimpin

Pemimpin dapat didefinisikan sebagai individu dalam suatu kelompok


atau organisasi yang bertujuan membimbing dan mengkoordinir aktivitas
kelompok atau organisasi tersebut1.

a. Teori-Teori Tentang Timbulnya Pemimpin

Yang dimaksud dengan teori munculnya pemimpin ialah faktor-faktor


yang  dapat mempengaruhi seseorang sehingga menjadikan dia bisa menjadi
seseorang pemimpin. Factor-faktor dimaksud bila dikaitkan dengan teori
yang ada maka terdapat empat teori, sebagai berikut:

1. Teori Genetik

Menurut teori genetic orang bisa jadi pemimpin karena ia memang


sejak lahir telah mempunyai bakat untuk memimpin (factor
internal).”leadership are born and not mad”artinya “pemimpin itu
dilahirkan bukan dibentuk”

2. Teori Sosial

1
Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ diakses pada
tanggal 21 November 2020 jam 12:12

5
Menurut teori ini bisa tidaknya orangjadi pemimpin tergantung pada
factor-faktor persiapan, pendidikan , latihan dan pengalaman
seseorang (factor eksternal). Jadi prinsipnya “leaders are made and not
born” (Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan )

3. Teori Ekologik

Teori ini merupakan paduan atau konvergensi antara teori genetik dan
sosial.

Menurut teori ini orang bisa dan mampu jadi pemimpin yang
baik, bila ia mempunyai bakat sebagai pemimpin, kemudian bakat
tersebut mendapat tempat penyaluran yang memadai atau dengan kata
lain bakat yang dimiliki itu disalurkan dan dikembangkan lewat
pendidikan, latihan dan pengalaman akan memunculkan orang
menjadi pemimpin yang baik.

4. Teori Kontingensi atau tiga dimensi

Menurut teori tiga dimensi terdapat tiga factor yang ikut berperan
dalam menentukan bisa tidaknya seseorang jadi pemimpin. Ketiga
faktor itu adalah :

a) Bakat kepemimpinan yang dimiliki

b) Pengalaman, pendidikan dan latihan kepemimpinan yang


diperolehnya.

c) Kegiatan seseorang untuk mengembangkan bakat kepemimpinan.

b. Ciri Atau Karakteristik Pemimpin Yang Baik

Pada dasarnya kemampuan memimpin itu bukan hanya monopoli


orang-orang tertentu saja tetapi siapa saja bisa menjadi pemimpin
menurut bakat dan jenjang masing-masing. Dan untuk menjadi

6
pemimpin yang baik ada beberapa ciri atau karakteristik yang harus
dihayati dan diamalkan. Antara lain2 :

1. Bertenggang rasa.

2. Menyadari sifat- sifat kelompok.

3. Mampu mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

4. Bersikap jujur terbuka dan objektif.

5. Mampu mengenal diri sendiri dan orang lain.

6. Mampu menjaga kestabilan emosi.

B. Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, Dengan mengacu pada


pengertian pemimpin diatas maka dapat didefenisikan Kepemimpinan
sebagai seni mempengaruhi orang lain, mengarahkan keinginan,
kemampuan dan kegiatan mereka untuk menjadi tujuan bersama3.

Adapun pengertian  Kepemimpinan Menurut Parah Ahli sebagai berikut :

1. Boring, Langeveld dan Weld memberikan arti kepemimpinan


sebagai hubungan yang dilakukan seseorang dengan suatu kelompok,
guna mencapai beberapa tujuan yang diinginkan.

2. Mayjen Soedarsono Mertoprawiryo (1990) menyebutkan bahwa


kepemimpinan adalah adalah suatu seni pergaulan dan suatu profesi
seseorang .

2
Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ diakses
pada tanggal 21 November 2020 jam 12:12
3
Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ diakses
pada tanggal 21 November 2020 jam 12:12

7
3. M. Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto mengartikan
kepemimpinan sebagai tindakan atau perbutan diantara perseorangan
dan kelompok, yang menyebabkan baik orang-orang maupun kelompok
menuju kearah tujuan-tujuan tertentu. Sebagai tujuan bersama.

Tipe Atau Gaya Kepemimpinan

Menurut Ralph white dan Ronald lippet; ada tiga dasar gaya kepemimpinan
antara lain4 :

1. Kepemimpinan otoriter

 Penentuan kebijaksanaan oleh pimpinan sendiri

 Cara dan kegiatan yang dilakukan berada ditangan pemimpin

 Stategi, penentuan posisi, pembagian tugas ditentukan pimpinan

2. Kepemimpinan Demokratik

 Kebijaksanaan ditentukan bersama secarah musyawarah,


pimpinan sebagai fasilitator

 Pemimpin hanya melakukan sumbang saran mengenai cara kerja


dan kegitan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan

 Cara kerja, penentuan posisi dan pembagian tugas diserahkan


kepada kelompok

3. Kepemimpinan Liberal

 Kebebasan penuh pada pengambilan keputusan, pimpinan


memiliki peran yang sangat minim

4
Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ diakses
pada tanggal 21 November 2020 jam 12:12

8
 Pimpinan hanya memberi informasi bila diminta dan tidak terlibat
dalam penentuan cara kerja dan kegiatan yang dilakukan.

Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau tidaknya gaya


tersebut akan disesuaikan dengan situas dan kondisi dari organisasi yang
dijalankan.

C. Kepemimpinan Yang Efektif

a. Pengertian Kepemimpinan Yang Efektif

Dari berbagai penjelasan diatas, maka seorang pemimpin yang


efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan
siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi yang
mengelilinginya. Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat
kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar
komponen yang efektif.5

Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau tidaknya gaya


tersebut akan disesuaikan dengan situas dan kondisi dari organisasi
yang dijalankan.

b. Sifat Kepemimpinan Yang Efektif

Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis adalah:

1. Intelegensi yang tinggi (Intellegence)

2. Kematangan jiwa social (social Maturity)

3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and


achievement drives)

4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)

5
Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ diakses
pada tanggal 21 November 2020 jam 12:12

9
Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat kepemimpinan meliputi 3 hal yaitu:

1. Ing Ngarso Sung Tulodho (pemimpin dimuka harus memberi


teladan)

2. Ing Madyo Mangun Karso (pemimpin ditengah harus


membangun prakarsa)

3. Tut Wuri Handayani (pemimpin mengikuti mendorong dari


belakang)

c. Fungsi Kepemimpinan Yang Efektif

Fungsi seorang pemimpin yang efektif adalah:

 Membantu mencapai sasaran organisasi

 Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut

 Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu

 Memelihara kekuatan dan kohesi anggota.

d. Cara menumbuhkan pemimpin yang efektif

“Panduan Kilat Untuk Pemilik Kebun”

Delapan  prinsip pengembangan yang efektif antara lain6:

1. Pilihlah benih yang bagus. ”pilihlah orang dengan potensi


alamiah untuk bisa memainkan peran pemimpin”

2. Siapkan tanahnya. “periksa kultur perusahaan anda apakah kultur


ini menumbuhkan atau memandulkan tumbuhnya kepemimpinan”
kejujuran, keadilan, dan ketidakcurangan.

6
Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”
https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-efektif/ diakses
pada tanggal 21 November 2020 jam 12:12

10
3. Perkaya tanahnya dengan pupuk dan air.”pastikan matahari yang
membawa nilai-nilaibaik:integritas,

4. Rotasikan tanaman. “berikan kepada pemimpin beragam


tantangan dan kesempatan”

5. Biarkan ladang tanpa tanaman: tidak semua pohon berbuah setiap


tahun. “berikan waktu kepada para pemimpin untuk berpikir,
merenung dan menyelesaikan masalah mereka”

6. Lihat baik-baik dimana pohon akan tumbuh subur. “seorang


pemimpin yang sanggup berjuang dalam satu bidang atau sektor
mungkin juga dapat sukses dalam bidang atau sektor lain  ”

7. Buanglah bagian-bagian pohon yang mati. Sederhanakan pohon


hingga tersisa batang saja. “buanglah praktek-praktek dan ide-ide
yang tidak memberikan hasil”

8. Biarkan akarnya tumbuh jauh kedalam tanah.”air inspirasi terletak


jauh dibawah tanah” prinsip paling penting dalam pengembangan
kepemimpinan adalah jangan pernah mengangkat seseorang yang
tidak mempunyai pelatihan atau persiapan yang sesuai.

D. Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan

Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan


proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu perbedaan antara
pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal sebagaimana menurut G.
R. Terry dalam Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe
kepemimpinan menjadi 6, yaitu7:
7
JURNAL TARBIYAH, Vol. 22, No.2, Juli-Desember 2015 Kepemimpinan
Pendidikan Untuk Mengembangkan Sekolah Bermutu,
www://juranaltarbiyah.uinsu.ac.id diakses pada tanggal 21 November 2020 jam
12:30

11
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam sistem
kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan
mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan
atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang
bersangkutan.

2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala


sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-
bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
pengawasan.

3. Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti


dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku
secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.

4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership).Pemimpin


yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar
setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut
serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan,
pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai
potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.

5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).


Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat
kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya
adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti
halnya seorang bapak kepada anaknya.

6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).


Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal dimana
mungkin mereka berlatih dengan adanya sistem kompetisi,
sehingga bisa menimbulkan kesenjangan dari kelompok yang

12
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang
mempunyai kelemahan diantara yang ada dalam kelempok tersebut
menurut bidang keahliannya dimana ia ikut berkecimpung.

Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Maman Ukas


mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian yaitu8:

1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-


sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang
berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.

2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya


sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan
tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-
kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan
penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga
dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah


tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan
sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya
akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau
turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua
pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para
bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat

8
JURNAL TARBIYAH, Vol. 22, No.2, Juli-Desember 2015 Kepemimpinan
Pendidikan Untuk Mengembangkan Sekolah Bermutu,
www://juranaltarbiyah.uinsu.ac.id diakses pada tanggal 21 November 2020 jam
12:30

13
memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas
tanpa kekangan.

Berdasarkan dari pendapat tersebut diatas, bahwa pada


kenyataannya tipe kepemimpinan yang otokratis, demokratis, dan
laissezfaire, banyak diterapkan oleh para pemimpinnya didalam
berbagai macam organisasi, yang salah satunya adalah dalam bidang
pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di bidang
pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai
dengan harapan atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari
atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe
kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam
bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang
pemimpin pendidikan yang profesional.

E. Efektivitas Kepemimpinan Pendidikan

Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan pada PP RI no 19 tahun


2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 49 ayat 1 dan 2 dinyatakan
bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan
dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi


menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur
dalam ketentuan perundan-undangan yang berlaku memberikan kebebasan
dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional,
personalia, keuangan dan area fungsional kepengeloalaan lainnya yang
diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini perlu didukung dengan


pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan dasar, menengah dan sampai ke
perguruan tinggi melalui kepemimpinan yang lebih efisien dan efektif,
sehingga kemandirian lembaga dalam menjalankan fungsinya berjalan

14
dengan baik. Aplikatifini tidak terlepas dari bagaimana pemimpin dapat
menjalankan, mengawasi dan mengontrol semua lini yang harus digerakkan.
Persoalan ini terutama mengaktifkan manajemen kontrol seorang pemimpin.
Stoner (1981) mengungkapkan bahwa manajemen kontrol adalah usaha
sistematik untuk menentukan standar kinerja dengan perencanaan tujuan,
untuk mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang ditentukan, untuk menentukan apakah ada
deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, dan untuk mengambil tindakan
yang dibutuhkan dan meyakinkan bahwa sumber daya sudah digunakan
secara efektif dan efisien semaksimal mungkin. Untuk mengaktualisasikan
dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa, pemimpin baik pemimpin
pendidikan maupun pemimpin secara umum dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H.
Jodeph Reitz (1981) yang dikutip Fattah, sebagai berikut :

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan


pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan
pengalamannya akan mempengaruhi pilihanakangayakepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan.

3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap


apagayakepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugasbawahan juga akan


mempengaruhigayapemimpin.

5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku


bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan


pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhioleh faktor-faktor yang dapat
menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu

15
tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau
interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, disamping dipengaruhi
oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk
berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan
sikap-sikap hubungan manusiawi.

Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh


Purwanto, sebagai berikut :

1. Sebagai pelaksana (executive),

2. Sebagai perencana (planner),

3. Sebagai seorang ahli (expert),

4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya keluar (external


group representative),

5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok


(controller of internal relationship),

6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor


of rewards and punishments),

7. Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator),

8. Merupakan bagian dari kelompok (examplar),

9. Merupakan lambang dari pada kelompok (symbol of the group),

10. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for


individual responsibility),

11. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist),

12. Bertindak sebagai seorang ayah(father figure),

13. Sebagai kambing hitam (scape goat).

16
Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam
suatu kepemimpinan harus memiliki peranan-peranan yang dimaksud,
disamping itu juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang diembannya,
sebagaimana menurut Purwanto, sebagai berikut :

1. Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan


kelompoknya.

2. Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis


dan yang benar-benar dapat dicapai.

3. Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak


mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan
khayalan.

Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap


pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab
itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang
mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.Pemimpin yang
seperti ini sangat diharapkan untuk berkolaborasi dalam menerapkan
manajemen pengelolaan. Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah
yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,
dan akuntabilitas.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain didalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin
memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.Tipe-tipe
kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi, Tipe
kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipe
kepemimpinan demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipe
kepemimpinan menurut bakat. Disamping tipe-tipe kepemimpinan tersebut
juga ada pendapat yang mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain :
Otokratis, Demokratis, dan Laisezfaire.Faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas pemimpin meliputi ; kepribadian (personality), harapan dan
perilaku atasan, karakteristik, kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan
organisasi, dan harapan dan perilaku rekan. Yang selanjutnya bahwa
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin dalam
melaksanakan aktivitasnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

.Rivai Veithzal, Sylviana Murni(2010),Education Management, Jakarta :


Rajawali Pers,

Burhanuddin (1994).Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,


(Jakarta :Bumi Aksara).

Donosepoetro, Marsetio(1982). Manajemen Dalam Pengertian dan


PendidikanBerpikir, (Surabaya: Usaha Nasional).

Fattah,Nanang (1996). Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung :


Rosdakarya).

Furchan,Arief (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

I.Nyoman Bertha (1983).Filsafat dan Teori Pendidikan, Bandung : FIP IKIP


Bandung.

JURNAL TARBIYAH, Vol. 22, No.2, Juli-Desember 2015 Kepemimpinan


Pendidikan Untuk Mengembangkan Sekolah Bermutu,
www://juranaltarbiyah.uinsu.ac.id

Kasparina Ufie “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”


https://stpakambon.wordpress.com/2009/09/04/kepemimpinan-yang-
efektif/ diakses pada tanggal 21 November 2020 jam 12:12

Oteng Sutisna (1983). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk


Praktek Profesional, Bandung : Angkasa.Purwanto, M Ngalim (1981).

19
Administrasi Pendidikan, Jakarta : Mutiara Sumber-Sumber Benih
Kecerdasan

Sagala,Syaiful (2005). Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung:


Alfabeta.

20

Anda mungkin juga menyukai