Anda di halaman 1dari 6

ADAT ISTIADAT, TARIAN DAN MAKANAN KHAS PAPUA

Pulau yang terletak di bagian timur Indonesia ini ternyata menyimpan ragam budaya yang juga
sayang untuk dilewatkan. Papua yang terkenal dengan suku Dani mempunyai adat istiadat yang
cukup unik dan berbeda. Namun hal ini justru menambah khasanah kebudayaan di Indonesia.
Berikut ini beberapa adat istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Papua.

A. ADAT ISTIADAT PAPUA

1. Tradisi potong jari

Tradisi yang terdengar menyeramkan ini nyatanya masih dilakukan oleh suku Dani hingga saat ini.
Pemotongan jari merupakan simbol rasa duka dan kesedihan apabila ada anggota keluarga atau
sanak saudara yang meninggal. Selain sebagai simbol rasa duka, tradisi potong jari juga dipercaya
dapat mencegah terulangnya kemalangan yang menimpa keluarga tersebut.

2. Pesta batu bakar

Pesta batu bakar merupakan salah satu perayaan yang dilakukan oleh suku Dani. Pesta ini biasa
diselenggarakan untuk merayakan pernikahan, kelahiran, maupun merayakan kemenangan dari
perang. Dalam pesta ini mereka akan memasak berbagai jenis makanan mulai dari umbi-umbian
hingga babi untuk dikonsumsi secara bersama-sama.

Bahan-bahan makanan tersebut akan dimasukkan ke dalam lubang yang berisi batu dan dedaunan.
Nantinya makanan tersebut akan dibagikan ke seluruh penduduk desa. Dalam memulai proses
pembakaran, suku Dani menyalakan api secara tradisional yaitu dengan menggosok batu hingga
timbul percikan api.

3. Tradisi mumi

Suku Dani ternyata juga mempunyai kebiasaan mengawetkan mayat. Bedanya, mereka tidak
membalut mayat melainkan menjemur kemudian menyimpan di dalam gua. Salah satu mumi yang
paling tua diketahui telah berusia 300 tahun. Mumi ini diletakkan di rumah dan terkadang
dikeluarkan apabila ada wisatawan yang tertarik untuk melihatnya.

B. SUKU BANGSA DI PAPUA

Menurut sumber yang ada, menyatakan bahwa manusia pertama yang bermigrasi ke Papua lebih
dari 45 ribu tahun yang lalu. Saat ini, populasi suku-suku di papua lebih dari 3 juta jiwa. Sebagian
dari mereka tinggal di dataran tinggi.
1. Suku Dani

Suku Dani adalah salah satu dari sekian banyaknya Suku Papua yang mendiami di daerah
pegunungan serta mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya. Banyak orang mengenal Suku
Dani mendiami suatu wilayah di Lembah Baliem.

Dimana tempat itu terkenal dengan petani yang terampil dan sudah menggunakan perkakas seperti
kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan kayu galian yang terkenal kuat dan
berat. Suku Dani masih banyak mengenakan koteka atau penutup kemaluan pria. Sedangkan untuk
wanita mengenakan pakaian wah yang terbuat dari rumput atau serat. Mereka tinggalnya di rumah
honai. Upacara besar serta keagamaan dan perang masih dilaksanakan Suku Dani. Suku ini pertama
kali diketahui di Lembah Baliem sekitar ratusan tahun yang lalu.

C. TARIAN TRADISIONAL PAPUA

Papua, dulunya dikenal dengan nama Irian Jaya. Karena pada tahun 2002, daerah tersebut terbagi
menjadi 2 Provinsi. Walau begitu, tarian tradisional yang telah dibuat oleh nenek moyang masih
menjadi 1 dalam sementara waktu atas keputusan SENBUD.
1. Tari Sajojo

Tari Sajojo dibuat untuk mencerminkan budaya warga Papua yang senang bergaul.

Tarian ini dapat ditarikan dengan jumlah penari yang sangat banyak, tidak terpatok dengan jenis
kelamin dan dapat ditarikan oleh anak muda ataupun tua. Konon, tarian ini sudah ada semenjak
tahun 1990-an. Karena gerakannya ceria, tarian ini menjadi terkenal dengan pesat dikalangan
penduduk Papua, bahkan saat zamannya tarian ini sering dipertontokan di acara TV nasional.

Mengapa dinamakan Sajojo?

Karena musik yang digunakan untuk mengisi tarian ini adalah lagu Sajojo. Seperti poco-poco,
selalu itu-itu saja yang dilantunkan. Sejarah singkatnya, tarian ini menceritakan seorang bunga desa
yang banyak diidolakan dikampungnya. Karenanya, tarian ini masih dilestarikan hingga sekarang
dan menjadi tarian yang dicari wisatawan asing. Kostum yang digunakan adalah kostum adat
Papua.

2. Tari Selamat Datang


Tarian ini dinamakan tari selamat datang karena digunakan untuk menyambut kedatangan tamu
besar atau tamu kehormatan di Papua. Penarinya tidak diutamakan harus laki-laki, terkadang ada
juga perempuan. Tarian ini menjadi salah satu tarian kebanggaan daerah sana. karena memiliki
gerakan yang enerjik yang mengandung niliai-nilai estetika didalamnya.

Tidak ada sejarah singkatnya, namun konon tarian ini sudah lama digunakan oleh masyarakat
Papua. Kostum yang digunakan adalah kostum adat Papua, dilengkapi beberapa atribut masyarakat
sana seperti senjata. Alat musik yang digunakan adalah tifa.

D. MAKANAN KHAS PAPUA

1. Ikan Bungkus

Sesuai namanya, makanan ini berupa ikan berbumbu yang dimasukkan ke dalam bungkusan.
Berbeda dengan pepes yang telah masyhur dimana-mana, sajian tersebut dikemas menggunakan
daun talas. Ikan yang dipilih pun menyesuaikan selera pembuat. Proses memasaknya cukup mudah,
setelah dibersihkan, bahan utama diberi bumbu rempah dan garam.

Itu berguna untuk memberi rasa asin sekaligus menghilangkan getah pada pembungkusnya.
Kemudian dibakar dengan api kecil sampai matang.
2. Kue Lontar

Menurut sejarahnya, kue lontar dibawa oleh para penjajah dari Belanda berpuluh-puluh tahun yang
lalu. Namanya bukan diambil dari sebuah tanaman, melainkan dulu kue ini disebut rontart, tapi
karena sulit dilafalkan maka masyarakat Papua menggantinya dengan yang sekarang.

Tampilannya sendiri menyerupai pie susu yang merupakan oleh-oleh dari Pulau Dewata. Tapi,
camilan berbahan dasar telur ini dicetak menggunakan piring keramik, sehingga hasilnya lebih
besar. Kue lontar biasanya dibuat menjelang lebaran dan Natal.

Anda mungkin juga menyukai