Anda di halaman 1dari 27

KEBERAGAMAN PROVINSI PAPUA

RUMAH ADAT

Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai,
lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai , dan tempat makan.
Honai berbentuk jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter.bahan untuk membuat rumah honai dari
kayu dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang .

PAKAIAN ADAT
Pria Papua mengenakan pakaian adat berupa hiasan kepala, kalung yang terbuat dari gigi dan
tulang hewan, kalung dari kerang, ikat pinggang dan sarung yang berumbai rumbai. Tombak
beserta, tameng dengan hiasan yang khas ikut menyertai pakaian adatnya.
Wanitanya memakai kalung dari kerang dan gigi binatang, hiasan pada lengan serta pakaian
berumbai rumbai.
TARI TARIAN DAERAH PAPUA

a. Tari Selamat Datang, merupakan tari yang mempertunjukkan kegembiraan hati penduduk
dalam menyambut para tamu yang dihormati.
b. Tari Musyoh, merupakan tari suci/keramat dalam upaya mengusir arwah orang meninggal
karena kecelakaan.
c. Tari Mbes, merupakan tari garapan yang berfungsi sebagai tari penyambutan tamu. Yang unik
dalam tari ini adalah adanya penggambaran tamu yang digotong dalam posisi berlentang pada
sebuah perisai. Sementara tifa, yang ritmis dinamis ditengah perkikan perkikan khas, merupakan
warna tersendiri bagi tari yang diangkat dari daerha Asmat ini.

SENJATA TRADISIONAL
Papua memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk melawan musuh. Seperti pisau belati
papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulu burung tersebut yang menghiasi
pinggiran belati tersebut. Namun ada senjata lain yang biasanya di gunakan yaitu busur dan panah
serta lembing yang digunakan untuk berburu

MAKANAN KHAS
Makanan khas papua yaitu sagu yang di buat jadi bubur atau yang dikenal dengan nama papeda.
Masyarakat papua biasanya menyantap papeda bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan
tongkol atau ikan mubara dan di bumbui kunyit dan jeruk nipis.

ALAT MUSIK
Papua memiliki banyak alat musik tradisional salah satunya yaitu tifa. Tifa merupakan salah satu
alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan gendang. Alat musik Tifa terbuat dari kayu
yang mana pada bagian tengah kayu tersebut dibuat lubang besar yang dibersihkan. Lalu diujung
salah satu kayu tersebut ditutup dengan mengunakan kulit rusa yang telah dikeringkan yang
berfungsi agar alat musik Tifa ini bisa menghasilkan suara yang indah dan bagus

KERAJINAN TANGAN
Masyarakat papua biasanya membuat kerajinan tangan yang di buat dari bahan-bahan yang
tersedia dialam. Seperti kerajinan tas yang bernama Noken. Kerajinan ini di buat dari kulit kayu
yang di anyam, dan warna yang diguanakan berasal dari pewarna alami akar tumbuhan dan buah-
buahan. Noken ini biasa di gunakan dan di bawah dengan menyangkutkan noken di atas kepala.
LAGU KHAS PAPUA

- Apuse
- Yamko rambe ramko

ADAT ISTIADAT DI PAPUA

1. Tradisi Bakar Batu - Salah satu tradisi budaya tertua di Papua ini, dapat dikatakan sebagai
simbol rasa syukur dan persaudaraan, akan tetapi di daerah tertentu Bakar batu biasanya juga
dilakukan dalam prosesi upacara kematian. Tradisi Bakar Batu merupakan sebuah cara yang
digunakan masyarakat Papua, untuk memasak beberapa jenis bahan makanan (Ubi, Singkong,
daging Babi dan sayur-sayuran) di atas batu yang telah dipanaskan. Caranya pun tak sembarangan,
ada beberapa tahapan untuk melakukan Bakar Batu, diantaranya adalah menyiapkan lubang untuk
tempat menyusun kayu bakar dan batu, beserta bahan makanan yang akan dimasak. Setelah lubang
tergali, batu-batu yang telah dikumpulkan disusun berdasarkan ukuran. Batu yang besar di
letakkan pada bagian paling bawah, dan di bagian atas akan disusun kayu bakar. Selanjutnya
lapisan kayu bakar tersebut akan dilapisi kembali dengan batu yang ukurannya lebih kecil, setelah
itu proses pembakaran dilakukan untuk memanaskan batu. Setelah batu menjadi panas, barulah
bahan makanan yang telah disiapkan disusun sedemikian rupa diatas batu tersebut. Lalu setelah
semua bahan makanan tersebut matang, maka dilakukan kegiatan makan bersama. Tradisi Bakar
Batu ini, memiliki beberapa sebutan (nama) yang berbeda untuk masing-masing daerah, namun
biasanya dikenal dengan sebutan Barapen.
Tradisi Bakar Batu (Barapen)
(sumber gambar: menotimika.com)
2. Tradisi Potong Jari Suku Dani - Banyak cara menunjukkan rasa berduka cita bila
ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Namun, untuk suku Dani yang mendiami
wilayah Lembah Baliem, di Papua rasa sedih dan duka cita diwujudkan dengan memotong jari,
bila terdapat anggota keluarga seperti suami/istri, ayah, ibu, anak dan adik. Tradisi yang wajib
dilakukan ini, menurut mereka adalah sebagai simbol dari kesedihan yang teramat dalam
seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, selain itu potong jari diartikan pula untuk
mencegah kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga tersebut. Tradisi
potong jari ini dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam
seperti pisau, kapak, atau parang. Cara lain yang digunakan adalah dengan menggigit ruas jarinya
hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari
menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari.

Tradisi Potong Jari


(sumber gambar: travel.detik.com)
3. Tradisi Ararem Suku Biak - Tradisi unik lainnya di Papua adalah Ararem, yaitu prosesi
mengantar mas kawin oleh suku Biak. Dalam prosesi ini, mas kawin akan diantarkan dengan
berjalan kaki, disertai nyanyian dan tarian. Uniknya kebanyakan tradisi Ararem dilakukan dengan
membawa dan mengibar-ngibarkan bendera merah putih, tak banyak referensi yang dapat
menjelaskan mengapa dalam tradisi ini bendera tersebut digunakan. Keunikan tradisi di Papua
oleh suku Biak dalam mengantar mas kawin dengan arak-arakan, serta membawa bendera negara
tersebut, kemungkinan besar hanya satu-satunya di Indonesia dan tidak dilakukan oleh suku lain
di luar Papua.

Tradisi Ararem Suku Biak


(sumber gambar: isnan-wijarno.com)

4. Tradisi Tato - Selama ini orang hanya mengira bahwa tradisi tato di Indonesia, hanya dilakukan
oleh suku Dayak di Kalimantan. Akan tetapi di Papua ternyata terdapat tradisi merajah tubuh, yang
telah berjalan turun temurun. Beberapa suku yang biasanya menghiasi tubuhnya dengan tato
adalah suku Moi dan Meyakh di daerah Papua Barat. Motif tato yang dibubuhkan pada tubuh suku-
suku di Papua memiliki perbedaan dan ciri tertentu, umumnya tato tersebut memiliki motif
geometris atau garis-garis melingkar serta titik-titik berbentuk segitiga kerucut, atau tridiagonal
yang dibariskan. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tato di Papua pun memiliki
keunikan, diantaranya adalah menggunakan duri pohon sagu atau tulang ikan, dan
mencelupkanannya kedalam campuran arang halus dan getah pohon langsat. Umumnya tato
dilakukan pada bagian dada, pipi, kelopak mata, betis, pinggul, punggung dan juga di bagian
tangan.

Demikianlah artikel tentang 4 Tradisi Unik Di Papua Yang Jarang Diketahui, semoga dapat
menjadi informasi yang bermanfaat untuk sahabat SpesialTips! sekalian.

5. Menata Batu Menggunakan Apando

Setelah itu, hipere (ubi jalar) disusun di atasnya. Lapisan berikutnya adalah alang-alang yang
ditimbun lagi dengan batu membara. Kemudian sayuran berupa iprika atau
daun hipere, tirubug (daun singkong), kopae (daun pepaya), nahampun (labu parang),
dantowabug atau hopak (jagung) diletakkan di atasnya. Tidak cukup hanya umbi-umbian, kadang
masakan itu akan ditambah dengan potonganbarugum (buah). Selanjutnya lubang itu ditimbun
lagi dengan rumput dan batu membara. Teratas diletakkan daun pisang yang ditaburi tanah sebagai
penahan agar panas dari batu tidak menguap.
Sekitar 60 hingga 90 menit masakan itu sudah matang. Setelah matang, rumput akan dibuka dan
makanan yang ada di dalamnya mulai dikeluarkan satu persatu, kemudian dihamparkan di atas
rerumputan. Sesudah makanan terhampar di atas, ada orang yang akan mengambil buah merah
matang. Buah itu diremas-remas hingga keluar pastanya. Pasta dari buah merah dituangkan di atas
daging babi dan sayuran. Garam dan penyedap rasa juga ditaburkan di atas hidangan.

Kini tibalah saatnya bagi warga untuk menyantap hidangan yang telah matang dan dibumbui.
Semua penduduk akan berkerumun mengelilingi makanan tersebut. Kepala Suku akan menjadi
orang pertama yang menerima jatah berupa ubi dan sebongkah daging babi. Selanjutnya semua
akan mendapat jatah yang sama, baik laki-laki, perempuan, orang tua, maupun anak-anak. Setelah
itu, penduduk pun mulai menyantap makanan tersebut.

TEMPAT WISATA

1. Pulau Biak

Pulau Biak dan Pulau Numfor merupakan satu kesatuan yang membentuk kabupaten Biak. Pulau
yang terletak di teluk Cendrawasih ini memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Di Biak
Utara, terdapat Kampung Amoi yang terkenal dengan keindahan pemandangannya. Selain itu, ada
juga Museum Cendrawasih yang memiliki banyak koleksi pada zaman Perang Dunia II. Jangan
lupa untuk mencoba makanan khas di daerah Biak. Singkong Marapen adalah salah satunya.

Singkong yang diolah dengan cara dibungkus pelepah pisang dan kemudian di bakar di atas bara
ini merupakan suguhan yang wajib dinikmati. Ada juga Japan Iyen, keladi yang direbus tanpa
bumbu dan disajikan dengan ikan laut bumbu pedas. Salah satu objek wisata di Biak adalah Taman
Burung dan Taman Anggrek yang terletak di daerah Bosnik. Terdapat koleksi burung dan tanaman
yang cukup beragam dan lengkap dengan informasi . Di sekitar daerah Biak, ada banyak sekali
destinasi wisata yang menarik, seperti pantai Bosnik dan air terjun Wafsarak yang berada di sekitar
pulau Biak.

2. Pantai Bosnik

Merupakan pantai yang terletak sekitar 15 kilometer dari kota Biak. Meskipun memiliki
pemandangan bawah air yang indah, tetapi para turis yang hendak snorkeling harap untuk
tetap berhati-hati dengan bahaya wisata air. Untuk para traveler yang tidak ingin snorkeling pun
bisa bersantai dan menikmati pemandangan pasir putih dan air biru di pantai Bosnik.

Pantai yang cukup ramai dengan pengunjung karena pemandangannya ini memang meminta
pungutan bayaran untuk masuk ke daerah pantai. Tetapi, tentunya sangat sepadan dengan
pemandangan dan juga suasana yang indah tetapi tetap menenangkan.

3. Air terjun Wafsarak

Terletak cukup jauh dari kota Biak, air terjun yang harus ditempuh 2 jam dari pusat kota dengan
mobil atau motor ini juga terletak tidak jauh dari pantai. Air terjun yang juga disebut dengan air
terjun Warsa ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter, meskipun tergolong landai, tetapi
pemandangan air terjun dan suara gemerisik air yang menyambut kita ketika memasuki wilayah
air terjun sangat menenangkan.

Penduduk setempat sangat menjaga kebersihan obyek wisata ini, bisa dilihat dari warna air terjun
yang kebiruan dan pemandangan sejuk yang masih alami. Untuk memasuki wilayah air terjun ini,
ada pemungutan biaya per rombongan sebesar 35 ribu rupiah. Mendatangi air terjun ini, kita
diperbolehkan untuk berenang, dan menikmati pemandangan air terjun ini dari atas bukit yang
tidak kalah indahnya. Tentunya, dengan syarat kita tidak sembarangan membuang sampah atau
mengotori wilayah sekitar air terjun. Untuk para wisatawan yang menyukai wisata air terjun,
tentunya banyak tempat yang juga memberi keindahan wisata air terjun di Indonesia yang wajib
dikunjungi.

4. Danau Sentani

Danau yang berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops ini memiliki 22 “pulau” di
dalamnya ini sangat besar sampai bisa terlihat dari udara ketika kita naik pesawat. Untuk
mengunjungi pulau-pulau di dalamnya, kita bisa menyewa motorboat kecil di salah satu desa di
dekat danau. Terdapat 24 desa di sekitar danau ini, dan kita bisa membeli kerajinan tangan lokal
serta mencicipi hidangan kuliner di berbagai tempat wisata di Papua seperti papeda dan juga ikan
yang diolah.

Salah satu pulau yang sering dikunjungi wisatawan adalah pulau Asei, yang juga menjual kerajinan
khas berupa ukiran kayu dan juga kerajinan tangan lainnya yang tidak kalah menarik. Ada lebih
dari 30 jenis ikan di sekitar danau, dan kita juga bisa menyaksikan penduduk sekitar menangkap
dan mengolah ikan. Salah satu yang menarik dari juga adalah pada bulan Juni, kita bisa
menyaksikan festival yaitu atraksi dari penduduk lokal dan juga tarian perang.

5. Danau Paniai
Pernah menyandang gelar sebagai danau terindah ke-157 di dunia pada bulan November 2007,
pemandangan danau ini sudah tidak bisa diragukan lagi. Untuk mencapai danau ini, bisa dengan
berkendara dari kota Enarotali, atau bisa juga dengan jalur udara yaitu menaiki pesawat jenis
Cessna. Banyak wisatawan lokal maupun luar negeri yang mengincar pemandangan danau pada
saat matahari terbenam.

Daerah danau Paniai terletak di pegunungan dan berada sekitar 1700 meter di atas permukaan air
laut, membuat suasana di sekitar danau sejuk. Meskipun terletak di daerah pegunungan, danau
Paniai memiliki banyak spesies udang dan ikan. Salah satunya adalah udang selingkuh, sejenis
udang yang merupakan spesies endemik Papua.

Selain menikmati pemandangan di danau, para wisatawan juga bisa menikmati kegiatan lain
seperti memancing ikan dan binatang laut air tawar, atau menikmati pemandangan di danau dengan
menyewa perahu. Terdapat banyak fasilitas di sekitar danau, salah satunya adalah guesthouse,
travel agent, hotel, restoran, dan juga toko cenderamata. Kita juga bisa menyewa seorang guide
dan memanfaatkan fungsi tour guide untuk membantu kita dengan perjalanan.

6. Baliem

Lembah Baliem merupakan tempat tinggal suku Dani, suku Yali, dan suku Lani. Terletak di sekitar
gunung Jayawijaya, yang termasuk gunung terindah di Indonesia. Lembah ini memiliki temperatur
yang rendah, tetapi sepadan dengan pemandangan yang bisa dilihat sepanjang perjalanan.
Perjalanan menuju lembah Baliem termasuk sulit, meskipun begitu, kita bisa mencapainya dengan
pesawat dari kota Jayapura dan langsung menuju ke kota Wamena, kota utama di daerah lembah
Baliem.

Pemandangan di sekitar lembah Baliem menggambarkan peradaban pada zaman batu, dan
kebanyakan tempat hanya bisa diakses dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Pedesaan
di sekitar lembah bisa menjadi tempat wisata utama, karena kita bisa trekking sambil mengintip
kehidupan masyarakat Baliem yang masih sangat menjaga citra tradisional. Salah satu yang tidak
bisa luput dari daerah Wamena adalah mumi berumur 400 tahun di daerah Akima, sekitar 20
kilometer dari Wamena.

Papua Barat

Sebagai propinsi yang terletak di sebelah barat pulau Papua, Papua Barat memiliki banyak tempat
wisata alam dan budaya yang menarik. Pantai, danau, pegunungan dan cagar alam adalah
pemandangan yang bisa kita dapati di Papua Barat. Papua Barat juga tempat yang memiliki banyak
pantai yang juga menjadi salah satu dari pantai terindah di Indonesia, yang sayang bila tidak
dikunjungi.

7. Manokwari

Di Manokwari, terdapat sebuah tugu Jepang yang merupakan peringatan mendaratnya tentara
Jepang untuk pertama kalinya di Manokwari. Ada juga tradisi unik penduduk sekitar, yaitu
pemanggilan ikan dengan menggunakan peluit dari karang. Tradisi ini masih dilakukan di Pantai
Bakaro yang terletak di pesisir utara Manokwari.

Salah satu hidangan khas Manokwari dan juga Papua adalah papeda, atau sering juga disebut
sebagai bubur sagu. Papeda yang terbuat dari tepung sagu biasanya disantap sebagai pengganti
nasi dan disajikan dengan ikan dan kuah kuning yang dibuat dengan tongkol dan bumbu
tradisional. Untuk camilan, kita bisa mencoba sagu lempeng yang biasa disajikan sebagai teman
minum kopi dan teh.

Terdapat banyak wisata alam dan berbagai jenis wisata air yang bisa dilihat di sekitar daerah
Manokwari. Salah satunya adalah pegunungan Arfak yang merupakan cagar alam dilindungi, tidak
salah jika orang setempat ingin menjadikan tempat ini sebagai salah satu di dalam pemandangan
terindah di dunia.

8. Pegunungan Arfak
Merupakan titik tertinggi di Papua Barat, dengan tinggi mencapai 2.940 meter di atas permukaan
laut (dpl). Dari puncak pegunungan Arfak, kita dapat melihat pemandangan kota Manokwari, dan
terkadang pada waktu musim dingin, puncak pegunungan bisa tertutup salju. Meskipun kita bisa
ditemani oleh pemandu atau guide, tetapi ada baiknya kita tidak melupakan pantangan saat naik
gunung.

Di pegunungan ini juga terdapat dua danau kembar. Menurut cerita penduduk setempat, kedua
danau ini terbentuk dari kisah cinta dua orang, yang mengabadikan diri mereka menjadi dua danau.
Di masing-masing danau juga konon terdapat naga berjenis kelamin jantan dan betina. Oleh karena
itu, berdasarkan cerita mengenai adanya dua ekor naga tersebut, penduduk setempat percaya kalau
danau kembar ini juga memiliki jenis kelamin jantan dan betina. Penduduk setempat menamai
danau jantan dengan nama Anggi Ginji dan yang betina sebagai Anggi Gita

9. Cagar Alam Wondiwoy

Jika kita hanya ingin berjalan-jalan atau trekking dengan tenang sambil menikmati pemandangan,
bukan hanya bersantai di pantai saja, maka tempat ini jenis jenis tempat berwisata kita. Cagar
Alam Pegunungan Wondiwoy ini merupakan tempat yang tepat untuk kita yang menyukai
kegiatan berjalan-jalan di alam dan menikmati udara segar. Tidak terlalu jauh dari kota, terletak 5
kilometer dari kota Manokwari, cagar alam pegungungan Wondiwoy memiliki 147 spesies flora
dan fauna.
Dari cagar alam, kita juga bisa menikmati pemandangan teluk Cendrawasih dan Teluk Wandamen
yang menakjubkan. Meskipun untuk mencapainya tergolong sulit, yaitu karena kita harus menaiki
pesawat terbang jenis Cessna untuk smapai ke tengah cagar alam ini, tetapi pemandangan dan
keberagaman flora dan fauna yang terdapat di dalamnya sebanding dengan perjalanan yang kita
tempuh.

10. Raja Ampat

Raja Ampat awalnya merupakan satu kesatuan dengan kabupaten Sorong, sampai akhirnya
menjadi kabupaten Raja Ampat pada tahun 2004. Kepulauan dengan pemandangan bawah air yang
indah ini sudah dikenal banyak turis lokal maupun luar negeri, dan termasuk menjadi salah satu
situs warisan dunia dengan pemandangan terindah di dunia. Untuk mencapai dan berjalan-jalan
di sekitar pulau ini, kita bisa menaiki kapal atau menginap di salah satu resort di kepulauan Raja
Ampat. Tempat yang luar biasa indahnya ini tentunya sangat populer menjadi tempat wisata yang
cocok untuk anak muda dan juga pasangan yang sedang ingin mencari tempat wisata untuk bulan
madu.

Meskipun banyak penyelam yang menjadikan pulau ini destinasi pilihan karena memiliki banyak
jenis terumbu karang dan hewan laut, tetapi banyak juga yang bisa dilihat di Raja Ampat selain
keindahan bawah lautnya. Salah satunya adalah pantai berpasir putih, gugusan pulau-pulau karst,
dan juga flora fauna endemik seperti cendrawasih dan anggrek.

Salah satu yang menarik dari pulau Raja Ampat adalah peninggalan prasejarahnya. Terletak di
kawasan gugusan Misool, terdapat cap-cap tangan pada dinding batu karang. Cap-cap tangan yang
diyakini berusia 50.000 tahun ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di
dalam gua. Selain itu, terdapat juga bekas peninggalan pesawat udara yang karam peninggalan
Perang Dunia II di pulau Wai.

11. Fakfak
Merupakan kota yang terletak di daerah Papua Barat, dan untuk mencapainya kita bisa
menggunakan pesawat terbang yang terbang langsung menuju bandar udara Fakfak. Kota Fakfak
memiliki masjid yang dibangun 200 tahun yang lalu, dan juga situs purbakala tebing yang terletak
di daerah Kokas.

Bagi para wisatawan yang menyukai makanan daerah, tidak ada salahnya mencoba makanan khas
di daerah ini. Salah satu makanan khas daerah Fakfak adalah manisan pala, yang baik untuk tubuh.
Selain itu, ada pula martabak sagu yang terbuat dari sagu yang dihaluskan, digoreng dan diberi
gula merah.

Terdapat banyak tempat wisata di Fakfak Papua Barat. Beberapa di antaranya adalah gua Kokas,
Taman Nasional Lorentz, Air Terjun Kiti Kiti, dan Pantai Patawana.

12. Gua Kokas

Situs bersejarah yang terletak di daerah Kokas ini merupakan peninggalan tentara Jepang pada
masa Perang Dunia kedua. Di dalam gua sama sekali tidak ada penerangan, dan bentuknya masih
dijaga seperti seperti ketika ditinggalkan oleh tentara Jepang. Perjalanan dari kota Fakfak menuju
Gua Kokas membutuhkan waktu sekitar dua jam. Gua yang menjadi tempat persembunyian
ini memiliki panjang 138 meter dan terdapat 3 bunker berukuran 4 meter untuk tempat pengintaian
tentara Jepang. Karena minimnya cahaya matahari yang masuk, kita diwajibkan membawa senter
atau sumber pencahayaan sendiri dan terkadang harus berjalan sambil meraba di dinding sekitar
gua.

Dengan jalan menuju situs yang agak sulit dan keadaan dalam gua yang agak ekstrem, tentunya
tempat ini memang menantang adrenalin, meskipun tidak seperti tempat wisata ekstrim di
Indonesia yang biasa. Di dalam gua ini pun terdapat banyak kamar tidur yang dibatasi oleh sekat-
sekat, dan sangat sayang untuk dilewatkan.

13. Taman Nasional Lorentz

Merupakan taman nasional berskala besar yang terletak di antara 2 provinsi, yaitu provinsi Papua
dan Papua Barat. Kita bisa menikmati alam yang alami dan vegetasi di sekitar taman. Di daerah
ini kita bisa melihat kebudayaan suku asli Papua seperti suku Asmat, Suku Sempan, Suku Dani
dan juga Suku Amungme. Untuk mencapai tempat ini kita bisa menggunakan pesawat dari kota
Timika melalui bagian utara taman, atau bisa juga dengan jalan laut menuju Pelabuhan Sawa Erma.

Taman yang memiliki ekosistem asli ini sebagian besar merupakan hutan yang belum pernah
terjamah manusia. Adapun para penduduk lokal yang tinggal di sekitar lokasi taman nasional pun
ikut serta menjaga hutan yang ekosistemnya masih asli ini. Banyak spesies flora dan fauna yang
bisa kita lihat di sini. Tentunya, kita harus tetap menjaga kebersihan dan keindahan taman nasional
yang dilindungi ini.

14. Air Terjun Kiti Kiti.


Kita bisa menikmati dua objek sekaligus, yaitu air terjun dan juga laut karena situs air terjun ini
mengalir langsung ke laut lepas. Pada saat surut, kita dapat menikmati pantai yang terbentuk.
Jangan lupa untuk membawa persiapan untuk liburan ke pantai. Saat pasang, kita masih bisa
menikmati air terjun yang indah dan menikmati air berwarna kebiruan yang jernih.

Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di daerah ini, salah satunya adalah memancing, berenang
dan snorkeling. Selain itu, kita juga bisa melakukan kegiatan berkemah di pulau tidak berpenghuni
di sekitar daerah air terjun ini. Tempat yang sempurna untuk kita yang menyukai tempat wisata
yang cocok untuk backpacker ini sayangnya masih tergolong sulit untuk dijangkau, oleh karena
itu akses menuju tempat ini masih terbatas. Salah satunya adalah dengan menaiki speed boat dari
Pelabuhan Fakfak yang memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Meskipun begitu,
pemandangannya sepadan dengan waktu yang kita butuhkan untuk mencapai air terjun ini.

15. Pantai Patawana

Pantai yang memiliki pasir putih ini tidak terlalu jauh dari pusat kota. Berjarak 30 kilometer dari
pusat kota, dan dapat ditempuh selama satu jam dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Ekosistem pantai yang masih sangat terjaga, ditambah dengan satwa di sekitar pantai yang bisa
berkeliaran dengan bebas, hamparan pasir putih kemerahan, air biru jernih dan sederetan pohon
kelapa merupakan pesona utama dari pantai Patawana. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan, salah
satunya snorkeling, diving, dan juga surfing. Untuk surfing dan menikmati ombak, kita bisa datang
ke pantai ini dari bulan Agustus sampai September.

Itulah 15 tempat wisata di Papua dan Papua Barat. Keindahan alam dan keberagaman budaya
yang bisa kita nikmati di Papua memang tiada duanya. Meskipun memiliki kelebihan dalam
pemandangan dan keindahan, tapi tentunya seperti tempat wisata lainnya, tempat wisata di Papua
juga memiliki kekurangannya. Yang penting adalah kita untuk selalu menjaga kebersihan dan
keindahan alam.

GUNUNG

1.Puncak Carstenz Pyramid - 4. 884 MDPL

Puncak Jaya adalah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Pegunungan Sudirman yang
terdapat di Provinsi Papua, Indonesia. Puncak Gunung ini merupakan gunung tertinggi di
Indonesia yang mempunyai ketinggian 4.884 mdpl dan di sekitarnya terdapat gletser Carstensz,
satu-satunya gletser tropika yang ada di Indonesia, dan kemungkinan besar segera akan meleleh
dan lenyap akibat pemanasan global. Pendaki Pertama adalah Anton Colijn, Jean Jacques Dozy
dan Frits Wissel pada tahun 1936.

2. Puncak Mandala - 4.640 MDPL

Puncak Mandala (pada masa penjajahan Belanda dikenal sebagai Julianatop atau Puncak Juliana)
adalah salah satu gunung di Papua, Indonesia. Dengan ketinggian 4.760 m, Puncak Mandala
adalah gunung tertinggi ke-2 di Indonesia setelah Puncak Jaya. Puncak Mandala membentuk
bagian Pegunungan Bintang bagian timur dan berada dekat perbatasan Papua Nugini.Ketinggian:
4.760 m Ketinggian relatif: 2.760 m Didaki pertama kali: 9 September 1959 Jajaran pegunungan:
Pegunungan Jayawijaya Provinsi: Papua Pendaki pertama: Herman Verstappen, Jan de Wijn, Max
Tissing, Piet ter Laag, Arthur Escher

3. Puncak Trikora- 4.730 MDPL

Puncak Trikora atau Ettiakup adalah sebuah puncak gunung yang berada di Papua Barat,
Indonesia. Puncak Trikora mempunyai ketinggian setinggi 4.751 meter dari permukaan air laut
yang menjadikannya sebagai gunung tertinggi ketiga di Indonesia dan tertinggi ke tiga juga di
papua setelah Puncak Jaya dan Puncak Mandala.

4. Ngga Pilimsit - 4.717 MDPL

Gunung Ngga Pilimsit merupakan gunung yang tertinggi keempat di Provinsi Papua dan ke empat
juga di indonesia. Puncak Gunung ini menjulang tinggi dengan ketinggian 4.717 mdpl. Lokasi
Ngga Pilimsit di Pegunungan Maoke dan hanya berjarak 21 km ke arah timur dari puncak jaya dan
puncak tertinggi pertama gunung tertinggi di Indonesia, puncak Jaya. Pendaki pertama yang
berhasil menaklukkan Gunung Ngga Pilimsit adalah Heinrich Harrer dan Philip Temple pada
tahun 1962.

5. Puncak Idenburg - 4.643 MDPL


Puncak Idenberg merupakan sebuah Puncak gunung yang terletak di negara Indonesia tepatnya di
Pulau Papua yang memiliki ketinggian 4643 meter menjadikannya sebagai puncak gunung
tertinggi ke di Papua dan di Indonesia.

6. Gunung Yamin - 4.595 MDPL

Puncak Yamin merpakan salah satu puncak di pegunungan Jayawijaya yang masih diselimuti oleh
salju. Pegunungan Jayawijaya merupakan deretan gunung yang membentang ditengah Pulau Irian,
mulai dari Provinsi Papua Barat sampai ke negara tetangga Papua Nugini. Di pegunungan ini,
Pucak Yamin berketinggian 4.595 MDPL yang menjadikannya sebagai puncak gunung tertinggi
ke enam di indonesia dan di papua.

7. Gunung Derabaro - 4150 MDPL

Gunung Derabaro merupakan sebuah Gunung yang terletak di papua yang memiliki ketinggian
4150 MDPL merupakan puncak gunng tertinggi ke 7 di Indonesia dan di papua.

HEWAN LANGKAH

1. Kasuari Gelambir Satu

Sumber: ikrami-nuruliman.blogspot.com

Kasuari Gelambir Satu (Casarius Unappendiculatus) yang cuma hidup di Timur Indonesia yaitu
Papua. Hewan ini termasuk ke dalam golongan Fruktifora atau hewan pemakan buah-buahan.
Burung ini memiliki paruh dan sepasang telinga, dan berkembang biak dengan cara ovipar atau
bertelur.

2. Cendrawasih Merah
Sumber: mahessa83.blogspot.com

Endemik Cendrawasih Merah ini juga cuma bisa lo temuin di hutan dataran rendah pulau Waigeo
dan Batanta di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Adanya Cendrawasih Merah ini bermula dari poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan
dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasanya. Setelah kopulasi, burung jantan
meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan lain. sedih yaaa.

3. Hiu Karpet Berbintik

Sumber: ennymamito.com

Hiu ini memiliki habitat di laut dangkal dengan terumbu karang, pasir dan rumput laut yang lebat
dan kondisi itu biasanya digunakan oleh Hiu Karpet Berbintik sebagai tempat untuk berkamuflase
atau melindungi diri.

Kekayaan bawah laut Raja Ampat bersembunyi suatu spesies yang disebut "Penguasa Bayangan"
perairan Raja Ampat, yaa itu adalah Hiu Karpet (Hemiscyllium Freycineti).

4. Nuri Sayap Hitam


Sumber: manug-abang.blogspot.com

Burung ini mempunyai bulu berwarna merah cerah, bercak ungu di sekitar telinga, paruh merah
kekuningan, punggung hitam dan mempunyai iris mata berwarma merah.

Nuri sayap hitam atau Nuri merah-biak, dalam nama ilmiah disebut Eos Cyanogenia. Nuri sayap
hitam cuma bisa ditemuin di habitat hutan pesisier pulau Biak dan pulau-pulau di Teluk
Cendrawasih.

5. Kangguru Pohon Mantel Emas

Sumber: dampangsalenrang.blogspot.com

Jenis bintang ini memiliki rambut-rambut halusnya yang pendek berwarna coklat muda dan leher,
pipi, kakinya berwarna kekuningan.
Kangguru Pohon Mantel Emas atau Dendrolagus Pulcherrimus ialah sejenis kangguru pohon yang
bisa di dapat cuma di hutan pegunungan pulau Irian.

TANAMAN LANGKAH

Buah Merah

Buah Merah (Pandanus conoideus) atau yang dikenal luas di Wamena, Papua Barat dengan nama
Tawi atau Sauk Ekendi adalah tanaman asli Papua yang tumbuh di dataran rendah 40 mdpl hingga
dataran tinggi 2000 mdpl . Buah Merah tumbuh bergerombol dalam satu area dan jarang tumbu
menyendiri.

Buah Merah termasuk tanaman pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan. Tanaman ini
dapat tumbuh sekitar 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m
yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong
dgn kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter
10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau
sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan. Budidaya
tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih
payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah merah
sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai penambah energi dan daya
tahan tubuh.

Kehebatan buah merah mulai terkuak setelah seorang peneliti dari Universitas Cendrawasih, Drs.
I Made Budi MSi, pada akhir tahun 2004 lalu mengungkapkan secara ilmiah tentang khasiat
pengobatan dan kandungan gizi yang luar biasa yang dikandung dalam buah ini. Sebagai ahli gizi
dan dosen Universitas Cendrawasih beliau sempat mengamati secara seksama kebiasaan
masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang
mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.Menurutnya,
buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan proses
metabolisme. Diantaranya adalah karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam
linoleat, asam linolenat dan dekanoat, omega 3 dan omega 9 yang berperan sebagai senyawa anti
radikal bebas pengendali beragam penyakit seperti kanker, hipertensi, paru - paru dan infeksi.
Selain itu, buah merah mengandung banyak kalori untuk menambah energi, kalsium, serat, protein,
vitamin B1, vitamin C dan nialin.Kandungan kalorinya tinggi, mencapai 400 kilo kalori /100 gram
daging buah. Tak heran jika setelah meminumnya orang akan merasa bugar dan nafsu makan
meningkat.

Sarang Semut
Tumbuhan Sarang Semut mempunyai nama latin Myrmecodia Pendans. Tanaman ini disebut
sebagai tanaman sarang semut karena semut suka bersarang di dalam tumbuhan ini. Keunikan
sarang semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong
di dalamnya. Sarang semut adalah sejenis tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar
yang batang bagian bawahnya menggelembung berisi rongga-rongga yang disediakan sebagai
sarang semut jenis tertentu. Sarang semut tumbuh pada pohon inang setinggi 8 meter berada 1100-
2500 dari permukaan laut. Tanaman ini dapat ditemukan di hutan-hutan Papua.

BANDARA

1. Bandara Frans Kaisepo, Biak.

Bandara Frans Kaisepo, Biak, Papua. Foto: Angkasapura II

Bandara ini merupakan slah satu peninggalan perang dunia II. Dibangun oleh Jepang pada tahun
1943. Saat ini merupakan bandara terpanjang di Papua dan perna menyandang status sebagai
bandara bertaraf internasional. Panjang landasan pacu bandara ini adalah 3571 meter dengan kode
bandara BIK.

Bangunan bandara meski modrn, tetap saja dihiasi dengan sedikit sentuhan tradisional . Sayang,
meski berada di Biak sang arsitektur malah memilih permainan arsitektur dari Jayapura. Padahal
Biak sendiri memiliki rumah tradisional yang biasa dikenal dengan sebutan “Rumsram”. Bagi
saya, bandara biak dulu adalah yang terbersih dan ternyamana. Mungkin karena saat bertatus
internasional, Bandara Frans Kaisepo langsung ditangani oleh PT Angkasa Pura II.

Beberapa maskapai yang melayani rute penerbangan ke dan dari BIK antara lain Lion Air, Garuda
Indonesia, Sriwijaya air dan beberapa penerbangan perintis.

2. Bandara Sentani, Jayapura

Bandara Sentani, Jayapura yang dikenal dengan kode DJJ adalah bandara tersibuk di Papua.
Bandara ini melayani puluhan penerbagan tiap harinya. Bandara ini juga akan disulap menjadi
bandara internasional pada tahun 2017 mendatang.

Panjang landasan pacu Bandara Sentani adalah 2500 meter dan kemungkinan besar akan terus
diperpanjang. Bagungan terminal baru saja dirdesain akibat bagunan lama yang tidak lagi bisa
menampung penumpang. Konsep bangunannya unik dan tetap memasukkan unsur tradisional
berupa sentuhan unsur rumah adat Tobati dan Enggros yang banyak dijumpai pada bangunan-
bangunan pemerintah di Jayapura.

Meski tampak unik, saya masih melihat konsep “copy paste” pada hampir setiap bandara di
Indonesia yakni konsep lengkung. Sejak berdirinya bandara-bandara internasional dengan konsep
lengkung seperti bandara Sulatan Hassanudi, Makassar, makin banyak bandara yang “ikut-ikutan”
dengan model tersebut. tidak ketinggalan Bandara Sentani dan beberapa bandara di Papua.

Bandara Sentani adalah bandara yang “cantik” dari segi lokasi, berada di pinggir Danau Sentani
yang memang penampakannya sangat cantik. Penumpang akan disampbut dengan indahnya
pemandangan Danau Sentani dan Gunung Sycloop sesaat sebelum mendarat.

Sebagai bandara tersibuk di Papua, Badara Sentani melayani puluhan maskapai penerbangan
diantaranya, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion, Trigana Air, Sriwijaya Air, dan Sebagian besar
penerbangan perintis yang bermasrkas di Bandara Sentani seperti, Maf, Ama, Susi Air dan lain-
lain.

3. Bandara Mozes Kilangi, Timika


Bandara Mozes Kilangi, Timika. Foto, Harnas.co

Bandara Mozes Kilangi adalah bandara yang berstatus internasional. Status yang tidak akan perna
lepas dari keberadaan PT Freeport di Timika. Status yang kemungkinan besar hanya untuk
kepentingan karyawan luar perusahaan tembaga dan emas raksasa tersebut.

Bandara Mozes Kilangi memiliki panjang landasan pacu 2500 meter. Sama dengan Bandara
Sentani. Terakhir kali saya kesana adalah 10 tahun lalu dan saat itu terminal bandara tersebut masih
biasa-biasa saja. Tidak ada yang ‘wow’ dibandara internasinal tersbut kecuali ban raksasa yang
siap menyambut penumpang . Pada ban tersebut terdapat berbagai macam bendera nedara-negara
di dunia . Rasanya berada di kantor PBB . Maskapai penerbangan andalan Mozes Kilangi adalah
Airfast . yah penerbangan yang digunakan Freeport untuk urusan keluar masuknya para pekerja
Freeport.

4. Bandara Mopah, Merauke

Bandara Mopah, Merauke. Foto, Dephut.go.id

Mopah, adalah lokasi dimana bandara tersbut berasa. Saya suka dengan nama bandara Mopah,
sama dengan Rendadi di Mnaokwari. Bandara Mopah sediri baru direhab beberapa tahun lalu.
Meski terminal penumpang tidak terlalu besar, wilayah bandara ini cukup luas. bahkan pada salah
satu sisi parkiran, terdapat patung Kristus lengkap dengan kolam.
Landasan pacu Bandara Mopah cukup panjang yakni sekitar 2250 meter. Bahkan Merauke bisa
saja menambah landasan terbut jauh lebih panjang mengingat kondisi geografis Merauke yang
datar sejauh mata memandang.

Mopah merupakan bandara pemberhentian terakhir bagi beberapa maskapai yang melayani
Propinsi Papua yang diantaranya ada Lion Air, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang biasnya
mengikuti jalur Biak dan Jayapura.

5. Bandara Wamena

Bandara Wamena, Foto Abarki blogspot

Bandar Wamen adalah bandara fenomenal di Papua. jika ke-enam bandara lainnya yang saya
tuliskan berada di pantai, maka satu-satunya bandar besar yang cukup baik di Papua yang berada
di wilayah pegunungan adalah Bandara Wamena. Bandara dengan panjang landasan pacu 2175
tersebut baru saja meredesain bagunan terminal yang sangat unik dan diresmikan Presiden Jokowi
tahun lalu.

Konsep arsitektur yang dipilih bukan lagi Honai sebagai rumah ada di daerah pegunungan Papua
namun lebih ke konsep atap gerbang kompleks honai. Buat saya sang arsitek cukup briliant.

Bandara wamena menjadi jantung penerbangan ke pelosok pegunungan tengah termasuk ke


wilayah pemekaran baru yang ada di Puncak Pengunungan Tengan Papua.

6. Bandara Domine Eduar Osok, Sorong


Foto gambar bandara DEO, Sorong. gedung ini sudah beroperasi sejak bulan February 2016

Bandara yang satu ini adalah bandara baru. Sebelumnya Sorong menggunakan Banadara Jefman
yang berada dipulau Jefman. Entah karena pertimabngan apa, pemerintah Kota Sorong akhirnya
menbangun bandara baru yang letaknya tepat di jantung Kota Sorong dan diberi nama seorang
pahlawan Asal Sorong “Domine Eduar Osok” (DEO).

Meski sudah digunakan beberapa tahun, terminal bandara DEO baru saja rampung dibangun dan
sudah dilakukan ujicoba selama awal tahun 2016. Bentuk bangunan moderen, tentu saja dengan
sedikit desain kpi paste model lengkung :D.

Panjang runway (landasan pacu) sekitar 2060 meter dan direncanakan akan dibangun hingga
mencapai 2500 meter. Belakangan bandara ini semakin sibuk dan dikunjungi banyak wisatawan
asing yang ingin berkunjung ke Raja Ampat. Mengingat pintu masuk Raja Ampat adalah Kota
Sorong. Bandara ini juga sudah membuka penerbangan langsung Sorong-Jakarta melalui maskapai
Nam Air dan Express Air dan NamAir pada awal tahun 2017.

7. Bandara Rendani, Manokwari

Bandara Rendani, Manokwari

Bandara imut-imut ini adalah bandara yang terletak di Ibukota Propinsi Papua Barat. Bandara yang
terjepit dengan kondisi geografis ini menjadikannya sedikit kerdil. Panjangnya mentok di 2000
meter sehingga mampu membuat jantung penumpang sedikit berakrobat saat landing.

Bandara ini sudah cukup lama, salah satu peninggalan perang dunia ke II dan masih eksis sampai
hari ini. Pemerintah Manokwari sendiri belum ada tanda-tanda memindahkan bandara ke lokasi
yang lain. Bahkan ruang terminal penumpang baru saja diperbaiki.

Bangunan moderen yang seperti biasa, lengkung depan belakang membuat terminal yang luasnyan
tidak seberapa itu sedikit menarik. Ditambah lagi dengan background pegunungan Arfak makin
menambah indah pemandangan diluar bandara.
Landasan pacu yang pendek mengakibatkan tidak banyak penerbangan yang berani melayani rute
penerbangan ke Manokwari.

SUAKA MARGASATWA

1. ANGROMEOS; Paniai, Papua. 2.086,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan


Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
2. Pulau VENU; Fakfak, Papua Barat. 16.320,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
3. TANIMBAR; Maluku Tenggara, Maluku. 65.671,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 249/Kpts-II/1985, 11 September 1985.
4. Pulau BAUN; Maluku Tenggara, Maluku. 13.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI
Nomor: 711/Kpts/Um/11/74, 25 November 1974.
5. Pulau DOLOK; Merauke, Papua. 664.627,97 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 305/Kpts-II/1998, 27 Februari 1998.
6. FOJA; Jayapura, Papua. 1.018.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:
782/Kpts/ Um/10/1982, 21 Oktober 1982. Tambahan kawasan seluas 1.000.000,00 ha
sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 820/Kpts/Um/11/82, 10
November 1982 – jadi luas total 2.018.000,00 ha.
7. JAMURSBA MEDI; Manokwari, Papua. 278,25 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI No-mor : 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
8. JAYA WIJAYA; Jayawijaya, Papua. 800.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI
Nomor: 914/ Kpts/Um/10/81, 30 Oktober 1981.
9. Pulau KASSA; Maluku Tengah, Maluku. 2.000,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI
Nomor: 653/Kpts/Um/10/78, 25 April 1978.
10. Pulau KOBROR; Maluku Tenggara, 61.657,75 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 415/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
11. KOMOLON; Merauke, Papua. 84.130,40 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:
820/Kpts/Um/11/82, 10 November 1982.
12. Pulau MANUK; Maluku Tengah, 100,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:
444/Kpts/Um/5/81, 25 Mei 1981.
13. Tanjung MUBRANI-SIDEI-WIBAIN I/II; Manokwari, Papua. 9.142,63 ha, Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 891/Kpts-II/1999, 14 Oktober 1999.
14. Kepulauan RAJA AMPAT; Fakfak, Papua. 60.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan
RI Nomor: 81/Kpts-II/1993, 16 Februari 1993.
15. SABUDA TATARUGA; Fakfak, Papua. 5.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 82/Kpts-II/1993, 16 Februari 1993.

HASIL PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Kacang hijau, Kedelai, Ubi jalar

Anda mungkin juga menyukai