Di susun oleh:
KELOMPOK I
(B MANAJEMEN SEMESTER V)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Etnografi
Suku Biak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak(Kepala suku biak) sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang SUKU BIAK ini dapat membantu teman-
teman semua agar dapat mengetahui dan mengenal lebih dekat tentang salah satu suku yang ada
di papua yaitu SUKU BIAK.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Manfaat makalah ini sebagai berikut:
1) Memahami dan mengerti budaya Suku Biak
2) Bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat lain tentang keberadaan Suku Biak
3) Mengetahui sejarah Suku Biak
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lokasi Suku Biak
Kepulauan Biak terletak di sebelah utara teluk cendrawasih dan terdiri dari tiga pulau besar
dan puluhan pulau kecil-pulau kecil.Tiga pulau besar adalah pulau Biak,pulau Supiori,dan
pulau Numfor.Sedangkan pulau-pulau kecil itu adalah pulau padaido yang terdapat di
sebelah timur pulau Biak,Pulau Rani dan Insumbabi yang terdapat di sebelah selatan pulau
supiori,pulau Meosbefondi dan Ayau terdapat di sebelah utara pulau supiori,pulau Mepia
yang letaknya jauh di sebelah utara pulau Ayau.
Suku Biak adalah suku yang ada di kabupaten Biak-Numfor yang berada pada posisi
134° 47 Bujur Timur dan 0° 55 - 1º 27 lintang Selatan, dengan luas wilayah 21.672
Km2 ( 3.130 Km2 + 18.442 Km2).
Batas wilayah di sebelah Utara dengan kabupaten Supiori, di Selatan dengan selat Yapen,
di Barat dengan kabupaten Manokwari dan di Timur dengan samudra Pasifik.Lokasi
Penyebaran Suku Biak Daerah penyebaran suku Biak sangatlah luas seperti : pulau
Biak,Supiori,Numfor,Padaido,Rani,Insumbabi,Meosbefandi,Ayau,Mapia,Doreri,Manokwari
,Ransiki,Oransbari, Nuni, Pantai Utara kepla burung hingga ke Sorong, dan pulau – pulau
Raja Ampat.
4. Sistem Teknologi
Suku Biak pada zaman dulu melakukan transaksi atau Barter (sejenis alat menukar barang
dengan barang yang diinginkan) seperti membawa sagu yang biasanya ditukar dengan
parang/tombak bisa juga dengan makanan pokok Suku Biak yaitu Kaladi Alat untuk
bercocok tanamnya yaitu parang, kapak, dan tugal atau tongkat kayu untuk becocok tanah.
Suku Biak menangkap ikan menggunakan jaring Inanai dan Arsam untuk menangkap ikan
terbang dan juga ikan hiu, hal ini dilakukan dengan menggunakan perahu yang disebut
dengan Waipapa. Suku Biak juga berburu binatang hutan seperti berburu babi, kuskus, tikus
tanah, dan ular pohon
Dan transportasi laut suku biak terdapat 2 jenis perahu besar yang cukup terkenal di Biak-
Numfor yaitu “Manjur” (perahu dagang) dan “Wai roon” (Perahu perang). Dengan perahu
Mansusu, orang Biak mengadakan penjelajahan jauh sampai ke Tidore dan Ternate serta
Negara asing lainnya.
5. Organisasi Sosial
Dalam masyarakat biak tidak terdapat pembagian menurut lapisan yang jelas. Golongan
pertama, masyarakat bebas disebut manseren, artinya yang diprtuan, pemilik, yang membuat
putusan dan yang berkuasa, tetapi bukan dalam arti bangsawan atau ningrat yang
sesungguhnya. Perbedaan antara kedua golongan manseren itu ialah bahwa golongan
pertama disebut manseren mnu, artinya golongan pendiri dan pemilik kampong, sedangkan
golongan kedua hanya disebut golongan manseren biasa.
Golongan masyarakat yang disebut budak atau women berasal tawanan-tawanan perang.
Tugas utama golongan ini adalah membantu melakukan pekerjaan-pekerjaan bagi siapa
mereka dipertuan, seperti berkebun, mencari ikan, membangun rumah dan lain-lain. Oleh
karena tugas yang demikian maka seorang budak sering dinamakan juga dalam bahasa biak
manfanwan, artinya yang dapat disuruh untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
Suku Biak memiliki kelompok kekerabatan berdasarkan marga atau disebut keret (famili).
Sistem kekerabatannya luas berdasarkan pertalian darah. Berlaku adat menetap (virilokal)
Tipe Kepemimpinan yang dimiliki suku biak itu ada 3 yaitu :
1) Mambri, adalah orang yang biasa memimpin perang, pandai diplomasi, badan
besar/tubuh kekar, suara besar dan juga kaya.
2) Mananwir Mnu (kepala kampung) merupakan seseorang yang berkuasa berdasarkan hak
yang diwariskan.
3) Mananwir Keret (kepala marga) biasa bertugas mengurus marga (keret) berdasarkan
silsilah keluarga.