Anda di halaman 1dari 3

Cerita rakyat suku pendau di kec. balaesang kab.

donggala

Kelompok :

Yurdam A 111 14 147

Cino s. Laboko A 111 14 125

Lisa agustriani A 111 14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sulawesi Tengah berada di bagian tengah pulau Sulawesi, berbatasan


dengan Provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Provinsi Gorontalo.
Provinsi Sulawesi Tengah berdiri pada tanggal 23 September 1964 berdasarkan
UU No.13 Tahun 1964 dan ibukotanya kota Palu, Sulawesi tengah memiliki
semboyan yaitu “Maliu Ntinuvu” yang memiliki arti Mempersatukan Semua
Unsur Dan Potensi Yang Ada.

Suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Suku Kaili, Suku
Kulawi, Suku Lore, Suku Pamona, Suku Mori, Suku Bungku, Suku Saluan atau
Loinang, Suku Balantak, Suku Mamasa, Suku Taa, Suku Bere'e, Suku Banggai,
Suku Buol, Suku toli-Toli, Suku Tomini, Suku Dampal, Suku Dondo, Suku
Pendau, Suku Dampelas, Suku Da'a, Suku Wana, Suku Sease, Suku Ta', Suku
Daya. Sedangkan pendatang diantaranya Suku Jawa, Suku Bali, Suku NTB,
Suku NTT, Suku Bugis, Suku Makassar, dan Suku Toraja. Sedangkan bahasa
yang digunakan masyarakat Sulawesi Tengah adalah Bahasa Kaili, Bahasa
Makassar, Bahasa Bugis, Bahasa Toraja, dan bahasa lainnya.

Untuk itu banyak cerita rakyat dari Provinsi Sulawesi Tengah yang belum
diketahui oleh masyarakat khususnya bagi masyarakat Sulawesi tengah. Namun
dalam pengembangkan ilmu pengetahuan banyak peneliti yang meneliti tentang
cerita rakyat disuatu daerah, umumnya cerita rakyat di Sulawesi tengah
khususnya cerita rakyat suku pendau, suku pendau berasal

Suku Pendau di temukan sekitar abad ke 18 di wilayah Kabupaten Donggala


Provinsi sulawesi tengah tepatnya di kecamatan Balaesang di sebuah pengunungan
bagian Timur Kec.Balaesang yang disebut lambani (makeng tana bailo) artinya
tanah penggunungan yang ditumbuhi sejenis tumbuhan yang menjadi sumber
makanan pokok suku pendau.

Suku Pendau tergolong suku premitif pada abad ke 18 dalam cerita rakyat
Pendau bahwa nenek moyang mereka di persunting oleh pelaut dari tanah Mandar
dan suku mandarlah yang pertama menemui suku Pendau. Penyebaran suku Pendau
ada di lereng-lereng gunung dan berpindah-pindah kehidupan ini terus di lakukan
sampai pada berakhirnya penjajahan. Karena suku Pendau tidak mau tunduk
dengan penjajah itu menyebabkan mereka tetap di hutan atau dibukit-bukit. Sejak
Indonesia merdeka suku Pendau sudah mulai menetap dalam satu wilayah dan
sudah bercocok tanam, namun belum mengenai pradaban (pergaulan sosial)

Sejak Provinsi Sulteng menjadi satu Provinsi yang berdiri sendiri dan
Kabupaten Donggala bagian dari wilayah dan memiliki pemerintahan tersendiri
sejak itulah kepedulian pemerintaah Kabupaten Donggala terhadap suku Pendau
dan memberikan terhadap suku pendau Dan memberikan perhatian khusus berupa
pembinaan dan memberikan perhatian khusus berupa pembinaan dan pembangunan
pemukiman suku Pendau yang tersebar di kec. Balaesang.

1.2 Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai