D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
MEKIDAH SIANTURI
Kelas : X IIS -2
Semester : II
Mata Pelajaran : GEOGRAFI
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan berkatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas
dengan judul “Pengaruh Bentuk Muka Bumi Bagi Kehidupan “ yang disusun
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Sosorgadong
Kecamatan Sosorgadong Tahun Pelajaran 2019/2020
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak / Ibu yang telah
memberikan saran - saran dalam penulisan tugas ini. Disamping itu juga penulis
tak lupa menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan siswa yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas ini. Semoga tugas ini
bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan sedikit pengetahuan tentang
“Pengaruh Bentuk Muka Bumi Bagi Kehidupan “.
Namun demikian penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk perbaikan tugas ini di masa yang akan datang.
Mekidah Sianturi
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
dengan keadaan tanah dan iklim setempat, bentuk muka bumi tersebut
Dataran rendah di pesisir laut daerah tropis seperti Indonesia, sangat cocok
rumput laut. Laut dan perairan pantai kita sesungguhnya kaya akan ikan, namun
belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan nelayan kita masih
di perairan Maluku, Irian dan selat Karimata, banyak nelayan-nelayan asing yang
subur, seperti kelapa, karet, kelapa sawit, padi, jagung, dan lain-lain. Berbagai
internasional. Masalahnya adalah, petani petani kita juga masih tergolong petani
dikuasai.
yang subur, sehingga di daerah itu muncul berbagai kebudayaan dan peradaban
yang tinggi. Kita telah mengenal peradaban yang tinggi di daerah Mesopotamia
(Asia Barat), Mesir (Afrika), Lembah Indus (Pakistan), India, China, Maya
sejuk, sangat cocok untuk usaha berbagai tanaman hias, buah-buahan, dan sayur -
daerah pegunungan dan dataran tinggi, yang suhu udaranya cukup sejuk, sangat
cocok untuk usaha berbagai tanaman hias, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Buah-
buahan dan sayuran tropis sangat dibutuhkan oleh orang-orang di daerah dingin,
seperti Eropa, Amerika Utara, Jepang, Korea, dan Australia. Masih banyak
bisa bersasing dengan Thailand, Taiwan dan negara maju di Asia lainnya, yang
udaranya dingin, maka jenis tanaman yang dapat diusahakan juga berbeda dengan
dataran rendah. Jenis-jenis tanaman kopi, teh, kakao (cokelat), sangat cocok
diusahakan di daerah ini. Yang perlu diperhatikan adalah, cara bercocok tanam di
lereng. Bila hal ini diabaikan maka akan terjadi erosi sehingga dapat
I2
mengakibatkan berbagai kerusakan, seperti: tanah longsor, dan tanah pertanian
menjadi tandus.
baik air tanah maupun air permukaan. Persediaan air yang melimpah ini dapat
pemenuhan kebutuhan air minum, perikanan, dan pembangkit tenaga listrik. oleh
karena itu persediaan air ini harus dilestarikan, dengan cara tidak menggunduli
hutan dan menjaga agar peresapan air dapat berlangsung dengan sempurna. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:
kehidupan.
dataran rendah, perbukitan, pegunungan, dataran tinggi serta gunung yang tinggi
I3
itu, setiap wilayah dengan karakteristik bentuk muka bumi yang
penulis hanya mengambil salah satu dari beberapa faktor yang disebut yakni
salah satu hilang dapat mengakibatkan kesimpulan yang salah. Dari keterangan ini
I4
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
dengan keadaan tanah dan iklim setempat, bentuk muka bumi tersebut
Secara garis besar, sebenarnya bentuk muka bumi di Indonesia ini bisa
daerah perairan.Bentuk muka bumi dari suatu daerah ini berkaitan erat dengan
ekonomi penduduk dipengaruhi juga dengan bentuk dari muka bumi Indonesia
yang bisa dibedakan pada daerah pegunungan, dataran, pantai, serta perairan.
maupun revolusi (cepat). Perubahan ini disebabkan adanya tenaga endogen dan
lembah merupakan hasil aktivitas tenaga endogen. Begitu pula proses pelapukan,
muka bumi. Adanya keragaman bentuk muka bumi ini menyebabkan perbedaan
berbagai aspek, antara lain : iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur
lainnya.Adanya bentuk dari muka bumi yang justru sangat beraneka ragam ini
I5
menimbulkan beberapa perbedaan dalam segi kegiatan ekonomi penduduk antara
dengan keadaan tanah dan iklim setempat, bentuk muka bumi tersebut
daya alam untuk kehidupan. Adanya bentuk dari muka bumi yang justru sangat
ekonomi penduduk antara yang satu daerah dengan daerah lainnya.Perbedaan ini
juga disebabkan oleh adanya pengaruh perbedaan dari iklim, jenis tanah, tumbuh-
tumbuhan, hewan, Sumber Daya Alam (SDA), serta tingkat dari kemampuan
kenapa hampir di setiap daerah memiliki kekhasan tumbuhan, hewan, dan juga
kehidupan manusia. Mengapa pohon kurma hanya tumbuh subur di daerah Arab
(padang pasir)? Mengapa pohon teh dan kopi tumbuh subur di daerah
memakai baju tebal? Atau mengapa kebiasaan nelayan menangkap ikan pada
malam hari padahal secara logika lebih terang pada siang hari? Dan mungkin
I6
merupakan adaptasi atau penyesuaian mahluk hidup terhadap alam sekitarnya.
Memang mahluk hidup termasuk manusia tidak bisa hidup tanpa alam. Atau lebih
khususnya mahluk hidup juga tidak bisa bertahan hidup apabila tidak bisa
Eskimo memakai baju tebal, karena di sana iklimnya dingin. Begitu pula para
nelayan menangkap ikan di malam hari karena angin darat yang berhembus ke
manusia yang tinggal di dataran rendah, begitupun sebaliknya. Pada bahasan kali
ini kita fokuskan pada pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan di daerah
memiliki iklim yang sejuk. Karena angin yang datang dari arah laut setelah
mencapai daerah pegunungan dan gunung, naik ke atas. Akhirnya angin menjadi
berbagai jenis tumbuhan subur. Adanya hutan lebat ini menahan terjadinya tanah
longsor dan banjir di saat terjadinya hujan. Hutan juga dapat menyimpan air,
I7
sehingga di sekitarnya banyak ditemukan mata air yang sangat bermanfaat bagi
mahluk hidup. Hutan juga berfungsi menetralisir polusi udara. Oleh karena itu
rendah memiliki ketinggian berkisar 600 s.d. 1.500 meter, sedangkan daerah
pegunungan tinggi memiliki ketinggian sekitar 1.500 s.d. 2.500 meter di atas
permukaan laur. Adanya perbedaan ketinggian ini tentu saja berpengaruh terhadap
iklim. Daerah pegunungan rendah memiliki suhu antara 17 s.d. 22 derajat Celcius,
sehingga daerah ini sering disebut daerah sedang. Daerah seperti ini misalnya di
lainnya. Daerah pegunungan tinggi memiliki suhu udara yang sejuk yaitu berkisar
antara 11 s.d. 17 derajat Celcius. Daerah seperti ini contohnya di Dataran Tinggi
lainnya. Karena suhu udaranya yang sejuk ini, pakaian penduduk biasanya tebal.
Hasil utama hutan adalah kayu. Kayu ini sangat diperlukan untuk berbagai
kertas, dan lainnya. Di samping itu hutan juga dapat menghasilkan rotan, buah-
buahan, getah, dan lain-lain. Oleh karena itu penduduk sekitar hutan banyak yang
bermata pencaharian mencari hasil hutan, seperti kayu bakar, kayu, rotan, buah-
tembaga, nikel, timah putih, emas, perak dan jenis bahan tambang
I8
api. Adanya jenis bahan tambang ini tentu juga berpengaruh terhadap mata
disamping daerah vulkanis juga memiliki curah hujan yang tinggi. Kesuburan
perkebunan. Tanaman yang mereka tanam seperti kina, teh, kopi, sayur-sayuran,
dan berbagai jenis buah-buahan. Di daerah pegunungan rendah banyak pula yang
menanam padi dan tembakau sebagai mata pencaharian mereka. Hasil pertanian
dan perkebunan ini selain mereka konsumsi sendiri, juga dijual ke daerah
tebal terutama pada malam dan pagi hari, karena suhu udara terasa dingin. Rumah
mereka biasanya dibangun di lereng. Rumah di daerah tinggi yang dingin dibuat
tertutup agar hangat. Sedangkan di daerah rendah dibuat terbuka dengan ventilasi
lebar agar udara dapat bebas bersirkulasi. Umumnya rumah mereka mengelompok
pada daerah yang agak datar. Pengelompokan perumahan ini biasanya membentuk
ikatan kekeluargaan yang erat, sehingga kehidupan mereka tampak rukun dan
I9
dataran tinggi, sehingga dapat menampung penduduk yang relatif banyak.
antara bukit dipisahkan oleh lembah, lereng atau sungai. Kondisi alam seperti ini
dirasakan berat, karena harus mendaki (naik dan turun). Oleh karena itu
pembangunan jalan raya atau jalan kereta api relatif sulit dan memerlukan biaya
besar. Namum jika daerah pegunungan berhasil dibangun jalan raya atau jalan
kereta, hasilnya sangat menarik. Misalnya jalan raya di kawasan Puncak Bogor
Jawa Barat yang berkelok-kelok, apabila dilihat dari bagian atas atau dari udara
sungguh indah. Begitu pula jalan kereta api di sekitar Purwakarta Jawa Barat atau
Lembah Anai Sumatera Barat tampak indah dihiasi banyaknya jembatan yang
menghubungkan antar bukit, bahkan jalan kereta api harus menembus gunung
(terowongan).
oleh air, atau sering disebut dataran aluvial. Biasanya dataran aluvial, tanahnya
subur dan sangat baik untuk daerah pertanian, perkebunan, pemukiman, atau juga
untuk industri. Apalagi daerah seperti ini yang dialiri sungai dapat lebih
memenuhi kebutuhan air tawar untuk pertanian, perumahan, dan juga industri.
Kalau kita membuka sejarah, memang nenek moyang kita umumnya hidup di
10
sekitar aliran sungai. Oleh karena itu biasanya daerah yang dekat dengan aliran
Karena itu di wilayah ini mempunyai air tanah yang banyak. Hal ini dapat kita
semua rumah memiliki dan menggunakan air tanah untuk keperluan rumah
tangga. Apalagi untuk industri, perkantoran, atau hotel memerlukan air tanah yang
sangat banyak. Bisa dibayangkan berapa juta liter air yang disedot setiap harinya
di areal Jakarta.
Umumnya dataran rendah dan delta sangat baik untuk lahan pertanian.
Pengolahan tanah bisa lebih mudah karena tanahnya datar dan tidak keras.
Pengaturan air, dan transportasinya juga lebih mudah bila dibandingkan daerah
dataran tinggi. Karena itu di daerah ini mata pencaharian penduduknya banyak
yang bertani. Tanaman yang cocok adalah padi, tebu, jagung, kelapa, dan
palawija. Umumnya pertanian di daerah ini memiliki areal yang luas dan bisa
menghasilkan produksi pertanian yang besar. Misalnya di jalur pantai Utara Jawa
Barat merupakan salah satu penghasil padi terbesar, sehingga sering disebut
pula di beberapa daerah para nelayan selain menangkap ikan laut, mereka juga
11
Jawa tidak sedikit para nelayan yang membudidayakan tambak udang. Lain
halnya dengan di sekitar pantai curam, seperti di pantai Selatan Pulau Jawa,
Dalam kenyataannya tidak semua dataran rendah tanahnya subur. Daerah rawa-
rawa, seperti di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya tanahnya tidak
subur. Karena terlalu lama tergenang oleh air, sehingga unsur haranya sudah habis
tercuci. Daerah rawa masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sebagian
kecil rawa-rawa yang dimanfaatkan sebagai sawah pasang surut atau dijadikan
rendah, misalnya pantai Timur Sumatera, pantai Utara Pulau Jawa, pantai Barat
dan Selatan Kalimantan, pantai Utara Irian Jaya, dan banyak lagi daerah lainnya.
Karena udaranya panas, biasanya bentuk rumah di daerah ini memiliki ventilasi
yang lebar dan banyak, sehingga memudahkan sirkulasi udara. Jenis pakaian juga
dipilih dari kain yang relatif tipis dan sejuk. Mereka biasanya menghindari
juga umumnya berada di dataran rendah. Sebut saja kota Jakarta, Medan,
Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan banyak lagi kota lainnya semuanya berada
di dataran rendah. Barangkali Anda bertanya kenapa hampir semua kota berada di
dataran rendah, tidak di pegunungan? Dataran rendah tanahnya relatif luas, sarana
12
dan prasarana juga mudah dibangun, tanahnya relatif subur dan mempunyai
cadangan air yang cukup. Semua itu mendukung pertumbuhan daerah dataran
rendah menjadi sebuah kota. Karena itu dataran rendah secara umum
penduduknya lebih cepat maju. Mata pencaharian penduduk lebih bervariasi, ada
yang bertani, nelayan, berdagang, industri, maupun bergerak dalam bidang jasa.
menguntungkan. Perjalanan bisa lebih cepat karena jalannya lurus dan tidak
mendaki. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan juga lebih murah dan mudah.
Tidak heran di dataran rendah banyak ditemukan jenis sarana transportasi, mulai
dari sepeda, beca, motor, mobil, kereta api, pesawat udara, dan lain-lain. Di
sebagian dataran rendah juga banyak yang memanfaatkan sungai sebagai sarana
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dengan keadaan tanah dan iklim setempat, bentuk muka bumi tersebut
Secara garis besar, sebenarnya bentuk muka bumi di Indonesia ini bisa
daerah perairan.Bentuk muka bumi dari suatu daerah ini berkaitan erat dengan
ekonomi penduduk dipengaruhi juga dengan bentuk dari muka bumi Indonesia
yang bisa dibedakan pada daerah pegunungan, dataran, pantai, serta perairan.
maupun revolusi (cepat). Perubahan ini disebabkan adanya tenaga endogen dan
lembah merupakan hasil aktivitas tenaga endogen. Begitu pula proses pelapukan,
muka bumi. Adanya keragaman bentuk muka bumi ini menyebabkan perbedaan
berbagai aspek, antara lain : iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur
lainnya.Adanya bentuk dari muka bumi yang justru sangat beraneka ragam ini
14
menimbulkan beberapa perbedaan dalam segi kegiatan ekonomi penduduk antara
3.2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://sobatmateri.com/3-pengaruh-bentuk-muka-bumi-terhadap-kehidupan/
http://farisyalwan.blogspot.com/2009/03/pengaruh-bentuk-muka-bumi-terhadap.html
http://www.habibullahurl.com/2016/02/dampak-bentuk-muka-bumi.html
https://bukumaterisekolah.blogspot.com/2013/05/pengaruh-bentuk-muka-bumi-
terhadap.html
https://www.slideshare.net/cindyaulia1/bentuk-muka-bumi-dan-pengaruhnya-
terhadap-aktivitas-penduduk-indonesia
https://www.msyarifah.my.id/dampak-keragaman-bentuk-muka-bumi-terhadap-
kehidupan/
http://geografisku.blogspot.com/2018/04/bentuk-muka-bumi-dan-pengaruhnya-bagi-
kehidupan.html
16