Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 1:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
dan karunianya kami dapat menyusun makalah hingga selesai. Sholawat dan salam
semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang telah
membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang islamiyah sampai
sekarang ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga pembaca. Kami
mohon maaf apabila banyak terjadi kesalahan pada makalah ini baik dalam penulisan
ataupun isi. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk tersempurnanya pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Kondisi Pertambangan Pasir dan Wilayah di Sekitarnya...............................3
2.2 Dampak yang Ditimbulkan.............................................................................3
2.3 Upaya Konsevasi............................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................6
3.2 Saran...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
lokal, sehingga kurang mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekitar
lokasi penambangan.
Dampak terhadap faktor fisik yang mungkin terjadi adalah
mempengaruhi tingkat kualitas air, kebisingan dan debu, sedangkan dampak
terhadap faktor biotik akibat penambangan adalah menyebabkan
terganggunya keberadaan jenis tumbuhan maupun hewan yang ada, misalnya
berpindah tempat atau berkurangnya pohon, rumput-rumputan, ikan, ular dan
sebagainya.
Adapun latar belakang sehingga permasalahan tersebut timbul
diantaranya adalah penambangan pasir mendapatkan persepsi dari masyarakat
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi wilayah penambangan pasir di selatan bawah
jembatan Mujur daerah Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh
Kabupaten Lumajang Jawa Timur dan wilayah sekitar yang berhubungan
dengan penambangan?
2. Apa dampak yang ditimbulkan akibat dari aktifitas pertambangan pasir di
selatan bawah jembatan Mujur daerah Desa Pandanwangi Kecamatan
Tempeh Kabupaten Lumajang Jawa Timur?
3. Upaya konservasi apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan
lingkungan di kawasan pertambangan pasir di selatan bawah jembatan
Mujur daerah Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Kabupaten
Lumajang Jawa Timur?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sebagian besar tanah yang terletak dalam kawasan pertambangan menjadi
lahan yang tidak produktif. Sebagian dari lahan yang telah dikerjakan oleh
pertambangan tetapi belum direklamasi juga merupakan lahan tidak produktif.
Lahan bekas kegiatan pertambangan menunggu pelaksanaan reklamasi pada
tahap akhir penutupan tambang. Kalau lahan yang telah selesai digunakan
secara bertahap direklamasi, maka lahan tersebut dapat menjadi lahan
produktif.
Pertambangan dapat menciptakan kerusakan lingkungan yang serius
dalam suatu kawasan/wilayah. Potensi kerusakan tergantung pada berbagai
faktor kegiatan pertambangan dan faktor keadaan lingkungan. Faktor kegiatan
pertambangan antara lain pada teknik pertambangan, pengolahan dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan antara lain faktor geografis dan
morfologis, fauna dan flora, hidrologis dan lain-lain. Kegiatan pertambangan
mengakibatkan berbagai perubahan lingkungan, antara lain perubahan bentang
alam, perubahan habitat flora dan fauna, perubahan struktur tanah, perubahan
pola aliran air permukaan dan air tanah dan sebagainya. Perubahan-perubahan
tersebut menimbulkan dampak dengan intensitas dan sifat yang bervariasi.
Dampak kegiatan pertambangan terhadap lingkungan tidak hanya
bersumber dari pembuangan limbah, tetapi juga karena perubahan terhadap
komponen lingkungan yang berubah atau meniadakan fungsi-fungsi
lingkungan. Semakin besar skala kegiatan pertambangan, makin besar pula
areal dampak yang ditimbulkan. Perubahan lingkungan akibat kegiatan
pertambangan dapat bersifat permanen, atau tidak dapat dikembalikan kepada
keadaan semula. Perubahan topografi tanah, termasuk karena mengubah aliran
sungai, bentuk danau atau bukit selama masa pertambangan, sulit
dikembalikan kepada keadaannya semula. Kegiatan pertambangan juga
mengakibatkan perubahan pada kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat. Perubahan tata guna tanah, perubahan kepemilikan tanah,
masuknya pekerja, dan lain-lain. Pengelolaan dampak pertambangan terhadap
lingkungan bukan untuk kepentingan lingkungan itu sendiri tetapi juga untuk
kepentingan manusia.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dampak pertambangan
terhadap lingkungan sangat penting. Keterlibatan masyarakat sebaiknya
berawalsejak dilakukan perencanaan ruang dan proses penetapan wilayah
untuk pertambangan. Masyarakat setempat dilibatkan dalam setiap
4
perencanaan dan pelaksanaan usaha pertambangan serta upaya
penanggulangan dampak yang merugikan maupun upaya peningkatan dampak
yang menguntungkan. Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap
pengawasan pelaksanaan keterlibatan masyarakat.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mdnvnvkdmvkmvs
3.2 Saran
ejbdjwjkqw
6
DAFTAR PUSTAKA