DISUSUN OLEH:
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2020
i
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul
“ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN EKOSISTEM TERUMBU
KARANG DI PESISIR BARAT SUMATRA UTARA DALAM KURUN
WAKTU 1999-2019” sebagai pemenuhan salah satu tugas pada mata kuliah
OEANOGRAFI.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri
khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
A. Rumusan Masalah.........................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Metode Pembelajaran....................................................................................4
B. Subjek Survei................................................................................................7
BAB IVPENUTUP..................................................................................................8
A. Simpulan.......................................................................................................8
A. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem perairan tropik yang sangat
produktif . Komponen biota terpenting yang mendominasi pada ekosistem ini
adalah hewan karang yang tergolong kedalam ordo Scleractinia yang memiliki
kerangka yang terbuat dari kapur . Peran ekologis yang dimainkan terumbu
karang adalah sebagai daerah penyedia makanan, daerah asuhan, daerah
pertumbuhan dan daerah perlindungan bagi biota-biota yang berasosiasi dengan
terumbu karang serta sebagai penyimpan karbon .
1
(Bappeda Sumbar, 2002). Sebagian besar terumbu karang berada dalam keadaan
rusak sampai rusak berat dan hanya sedikit dalam keadaan baik (Zakaria, 2004;
Zakaria, 2007). Penyebab kerusakan terumbu karang didaerah ini adalah
penggunaan bahan peledak dan kimia beracun 3 untuk menangkap ikan,
pengambilan batu karang untuk bahan bangunan, labuhan jangkar kapal dan
pengambilan karang untuk soufenir (Zakaria, 2007). Perairan Pantai Nirwana
merupakan salah satu perairan di Sumatera Barat yang terumbu karangnya
mengalami kerusakan. Anwar (2014) menginformasikan kondisi terumbu karang
di perairan Pantai Nirwana berada dalam kondisi buruk. Kerusakan terumbu
karang di lokasi ini disebabkan oleh aktifitas masyarakat sekitar yang kurang
ramah terhadap lingkungan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu terumbu karang.
2. Untuk mengetahui kerusakan pada terumbu karang.
3. Untuk mengetahui pemulihanterumbukarang..
2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Terumbu Karang
3
rusaknya ekosistem pantai lain seperti padang lamun dan mangrove, serta
mengganggu sumber mata pencarian. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
perlu dilakukan kegiatan berupa rehabilitasi terumbu karang melalui
program “rehabilitasi terumbu karang melalui kolaborasi terumbu buatan
dan transplantasi karang” agar ekosistem terumbu karang dan ikan karang
kembali dapat muncul di daerah yang mengalami degradasi.(Taufina et al.,
2018)
B. KerusakanTerumbuKaranng
4
Perubahan iklim dunia mempunyai 6 dampak utama bagi terumbu
karang:
5
C. PemulihanTerumbuKarang
1. Permukaan dasar yang padat, bebas alga dimana larva karang dapat
menempel dan tumbuh
2. Daerah bebas penangkapan ikan yang berlebihan supaya kualitas air
yang baik dan pengurangan dampak fisik yang mampu menunjang
pertumbuhan dan peremajaan karang.
3. Karang dewasa dapat pula menjadi sumber larva di daerah tersebut.
4. Melindungi dari penangkapan ikan yang berlebihan untuk
mempertahankan populasi ikan yang sehat.
6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Data
Pada data ini kami mengambil data status terumbu karang pada wilayah
Barat Indonesia, yang terdiri dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah. Data yang kami berikan hanya sampai pada
tahun 2017, karena tidak adanya dilakukan penelitian pada tahun 2015 dan
2016 dan untuk data 2018 dan 2019 tidak ada dalam website
http://coremap.or.id/.
7
8
9
10
11
D. Hasil
Jika kita lihat perubahan yang terjadi mulai dari tahun 1999 ke 2017.
Status tutupan terumbu karang hidup semakin lama semakin berkurang.
Status terumbu karang yang baik terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar 48,
22 % dan terus menurun tiap tahunnya dan data terakhir pada tahun 2017
sebesar 33, 99 %. Hal ini terjadi menurut asumsi kami adalah karena
dampak dari pemanasan global yang semakin hari terus terasa
pengaruhnya. Pemanasan global yang mengakibatkan pemutihan pada
terumbu karang, timbulnya berbagai penyakit karang yang berakibat pada
kematian pada karang. Kemudian, semakin hari limbah pabrik maupun
sampah hasil pembuangan masyarakat yang berakibat penumpukan
sedimen dalam laut yang berakibat terumbu karang tidak mendapatkan
oksigen secara maksimal. Penurunan tutupan karang hidup juga
diakibatkan oleh masih minimnya pelestarian terumbu karang pada
beberapa tahun sebelum tahun 2017 tersebut. Namun, pada tahun 2018
sampai 2020 kami dapat melihat sudah banyak penggalakan dari aktivitis
lingkungan untuk setiap masyarakat agar dapat menjaga, melindungi,
maupun merawat terumbu karang. Kemudian, dapat kita lihat juga sudah
banyak yang melakukan pengembangbiakkan terumbu karang di daerah
pesisir-pesisir laut. Semoga dengan melakukan pengembangbiakkan
terumbu karang, terumbu karang dapat pulih kembali seperti semula.
12
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Ada banyak lagi penyebab dari kerusakan terumbu karang tersebut. Jika
hal ini terus menerus terjadi akan berakibat pada langkanya terumbu karang.
Namun, kita perlu khawatir karena ternyata terumbu karang ini sangat mudah
untuk dikembangbiakkan. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk
mengembangbiakkan terumbu karang tersebut, seperti: melakukan
transplantasi karang. Tetapi, walaupun terumbu karang ini mudah untuk
dikembangbiakkan namun resiko kematiannya juga sangat mudah. Terumbu
karang tergolong hewan yang sensitif atau peka terhadap lingkungannya. Jika
lingkungannya berada di daerah yang kotor atau di daerah yang tidak ada sinar
matahari maka terumbu karang tidak dapat hidup.
13
Terumbu karang ini sangat penting bagi kelestarian ekosistem laut.
Terumbu karang juga sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
Terumbu karang bermanfaat untuk meredam laju ombak ke daratan sehingga
mengurangi tingkat pengikisan pada pantai. Terumbu karang juga sebagai
tempat tinggal bagi ikan-ikan di laut.
Ada banyak manfaat lainnya yang ditawarkan oleh terumbu karang yang
dapat digunakan oleh manusia. Sehingga, kita sebagai manusia harus mampu
menjaganya, pemanasan global yang terjadi sekarang ini adalah dampak dari
ketidakpedulian manusia kepada alam. Pembakaran hutan, membuang sampah
ke sungai maupun laut, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan,
penangkapan ikan secara berlebihan, asap pabrik yang merusak udara. Semua
itu yang menyebabkan pemanasan global, sehingga manusia seharusnya
mampu menjaga, melindungi, dan merawat sumber daya alam yang Tuhan
telah berikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Dermawan, Agus. (2015).
RehabilitasiTerumbuKarang.DirektorasiKonsefvasidanKeanekaragamanH
ayatiLaut : Jakarta.
16