Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Agama Islam.

Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai
sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih
menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan
maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Seni Dalam Islam, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa dan mahasiswi. Saya sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca

Surakarta,08 Oktober 2016

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................ i


Daftar isi ..................................................................................................... ii

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................ 3
B. Rumusan masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan penelitian .................................................................................... 3

Bab II ISI
A. Pengertian seni dan macam-macam seni .................................................. 4

B. Sejarah dan perkembangan seni................................................................ 5

Bab III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat kaum Muslimin dewasa ini umumnya menghadapi keseniansebagai suatu


masalah hingga timbul berbagai pertanyaan, bagaimanahukum tentang bidang yang satu ini,
boleh, makruh atau haram?Disamping itu dalam praktek kehidupan sehari-hari, sadar atau
tidak,mereka juga telah terlibat dengan masalah seni.

Bahkan sekarang ini bidang tersebut telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Seperti
contoh yang telah terjadi di beberapa kota, banyaknya diskotik, dan tempat tongkrongan yang
di penuhi oleh suara bising musik dan dipenuhi oleh muda-mudi yang mencari kesenangan
dengan bernyanyi dan menari tanpa mempedulikan lagi hukum halāl-harām.Semua keadaan
yang kami tuturkan di atas terjadi dan berawal dari kejatuhan seni budaya dan peradaban
Islam.

B. Rumusan masalah

Dari pembahasan diatas, maka dapat di ambil rumusan masalah, sebagai berikut:

1.      Apa pengertian seni dan macam-macam seni ?

2.      Bagaimana hukum seni dalam islam ?

3.      Seni apa saja yang dibolehkan dan dilarang dalam islam ?

C.  Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui pengertian seni dan macam-macam seni

2.      Untuk mengetahui hukum seni dalam islam

3.      Untuk mengetahui seni yang dibolehkan dan dilarang dalam islam

3
BAB 2
ISI
A. Pengertian Seni & Macam-Macam Seni

Secara harfiah, seni merupakan bentuk dari karya manusia yang mengandung keindahan;
mengandung pesona karya dan rasa jika diamati dan dinikmati. Kemudian memberikan
kepuasan dan kesenangan pada setiap jiwa manusia dan seni adalah keindahan yang
memberikan kepuasan dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka seni dan kesenian adalah
suatu jelmaan dari rasa keindahan yang wujud dari kerja manusia untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya. Disusun berdasarkan pemikiran-pemikirannya sehingga ia menjadi
suatu karya yang indah dan menimbulkan kesenangan untuk dinikmati.

Secara filsafat, kalau segala sesuatu yang baik dan buruk dapat dinilai dengan dimensi etika,
maka seni dan keindahan ini selalu dibahas dengan dimensi estetika yaitu melalui
penghayatan dan pengalaman-pengalaman indra manusia.

Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke
dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), indera pendengar
(seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama). Dilihat dari ruh
ajaran Islam dan kaedahnya Islam tidak melarang sesuatu yang baik, indah dan kenikmatan
yang diterima akal sehat. Sebagaimana dalam Surah Al-Maidah ayat 4 "Mereka bertanya
kepadamu tentang apa yang dihalalkan Allah, katakanlah dihalalkan kepadamu segala yang
baik-baik". Seni merupakan fitrah yang Allah ciptakan dalam diri manusia.

Dari segi makna literal, seni ialah halus, indah atau permai. Dari segi istilah, seni ialah segala
yang halus dan indah lagi menyenangkan hati serta perasaan manusia. Dalam pengertian yang
lebih padu, ia membawa nilai halus, indah, baik dan suci : berguna dan bermanfaat serta
mempunyai fungsi dan nilai sosial.

Selain itu, keindahan adalah sesuatu yang wujud di luar diri manusia yang menikmati
keindahan itu. Ia dapat dirasa, ditanggapi dan dihayati. Allah adalah sumber daya dan sumber
pemikiran manusia manakala imajinasi dan keupayaan mencipta yang ada pada manusia
adalah percikan dari daya kreatif Allah. Oleh itu, seni boleh dibagikan kepada :

a)      Seni ciptaan Allah

b)      Seni ciptaan manusia

4
B.  Sejarah Dan Perkembangan Seni

Kesenian Islam adalah kesinambungan daripada kesenian pada zaman silam yang telah
berkembang dan dicorakkan oleh konsep tauhid yang tinggi kepada Allah S.W.T. Kesenian
Islam memiliki khazanah sejarahnya yang tersendiri dan unik. Kesenian Islam dikatakan telah
berkembang sejak zaman Nabi Daud A.S dan puteranya Nabi Sulaiman A.S dan terus
berkembang di zaman Nabi Muhammad S.A.W dan di zaman selepas kewafatan Baginda
sehingga kini. Kesenian Islam terus berkembang di dalam bentuk dan falsafahnya yang
berorientasikan sumber Islam yang menitikberatkan kesejajaran dengan tuntutan tauhid dan
syara’.

A.  Hukum Seni Dalam Islam

1.      Perhatian Islam pada kebutuhan manusia.

Islam merupakan agama realistis, yang  memperhatikan tabiat dan kebutuhan manusia, baik
jasmani, rohani, akal dan perasaannya. Sesuai dengan kebutuhan dalam batasan-batasan yang
seimbang.

Jika olah raga merupakan kebutuhan jasmani, beribadah sebagai kebutuhan rohani, ilmu
pengetahuan sebagai kebutuhan akal, maka seni merupakan kebutuhan rasa (intuisi ) yaitu :
seni yang dapat meningkatkan derajat dan kemulyaan manusia, bukan seni yang dapat
menjerumuskan manusia dalam kehinaan.

2.      Pandangan Al quran pada keindahan alam.

Seni adalah perasaan dalam menikmati keindahan, dan inilah yang diungkapkan dalam al
quran untuk di perhatiakan dan di renungkan, yaitu merenungkan keindahan makhluq ciptaan
Allah, dan mengambil manfaat yang di kandungnya, seperti Q.S. an nahl : 5-6, al

An nahl ayat 5-6

ْ ‫تَأْ ُكلُو َنْن َها َوِم َو َمنَافِ ُع ِد‬


5 ‫فءٌ فِ َيهالَ ُك ْم لََق َها َواأل ْن َع َام‬

6 ‫ال فِ َيها َولَ ُك ْم‬ ِ


َ ‫ني تُِرحيُو َن ح‬
ٌ َ‫ني مَج‬ ِ
َ ‫تَ ْسَر ُحو َن َوح‬
Dan hewan ternak telah diciptakannya untuk kamupadanya ada(bulu)yang menghangatkan
dan berbagai manfaat dan sebagiannya kamu makan dan kamu memperoleh keindahan
kepadanya,ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannnya
ke tempat penggembalaan.

5
3.      Apresiasi mukmin terhadap keindahan alam.

Jika kita mentadaburi ayat-ayat al quran akan terlihat jelas bahwa al quran ingin menggugah
akal dan hati setiap mukmin untuk menyelami keindahan alam semesta, di angkasa, dasar
samudra dan seisinya, bumi, langit, flora, fauna dan manusia.

4.      Al quran mukjizat yang indah.

Al quran adalah bukti yang agung dalam Islam, dan mukjizat terbesar bagi Rasulullah
Salallahu alaihi wasallam, dengan kata lain mukjizat yang sangat indah, di samping sebagia
mukjizat yang rasional, al quran telah melemahkan kesombongan bangsa arab dengan
kindahan ungkapannya, sya'ir dan uslub katanya, serta menpunyai lirik dan lagu tersendiri,
sehingga sebagian mereka menganggapnya sihir.

Ulama' balaghoh dan sastrawan arab menerangkan sisi kemukjizatan ungkapannya atau
keindahan kitab ini sejak Abdul Qohir sampai Ar Rofa'ie, Sayyid Qutb dan sastrawan zaman
ini.

Salah satu anjuran dalam mengumandangkan al quran adalah mengkolaborasikan kemerduan


suara memperindah bacaan dan intonasi. Setelah sebelumnya telah dipaparkan perhatian
Islam pada keindahan, serta menganjurkan untuk mengembangkan instuisi sehingga manusia
dapat merasakan dan menikmatinya, keindahan dapat dirasakan oleh pendengaran,
penglihatan dan indra yang lain.

Disini kita akan membahas beberapa contoh seni keindahan yang bisa dirasakan manusia
khususnya pada pendengaran dan indra yang lain. Oleh karena sangat luasnya pembahasan
masalah ini sesuai dengan perkembangan pada zaman modern ini, maka kami membatasi
pada hal yang mempunyai posisi cukup setrategis di mata masyarakat kita yaitu seni musik,
suara ( nyanyian dan lagu ). Sesuai dengan pemahaman salafus sholeh ummat ini dengan
bersandar pada Al quran dan As sunnah.

B. Seni Yang Dibolehkan & Seni Yang Dilarang Dalam Islam

a. Seni Yang Dibolehkan Dalam Islam

1.      Seni Membaca Al – Qur’an (Tilawatil atau Qiro’atil Qur’an)

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW melagukan Surat Al Fath ketika Fathul Makkah atau
sahabat Abu Musa Al Anshary yang paling bagus bacaan Qur’annya. Dari Al-Barra’ bin
‘Azib RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’I dan lain-lainnya)

2.       Seni Kaligrafi/Tulis

Kaligrafi adalah seni menulis sebuah tulisan, di Jepang menulis huruf kanji dengan sebutan
“Shodo”, “Seoye” di Korea dan di China disebut dengan Shufa/Yi-shu. Sedangkan seni tulis

6
arab sering disebut dengan khat. Khusus kaligrafi yang baik dan sesuai dengan Islam adalah
seni kaligrafi yang isinya mengambil ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam,
tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam, bangunan, atau
kulit.

3.      Seni Beladiri

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu
mempertahankan diri. Selama Bela Diri berazaskan ke-taukhidan, tidak syirik, serta membela
kebenaran dan keadilan, maka Islam membolehkan. Bahkan Allah SWT menyukai mukmin
yang kuat daripada mukmin yang lemah.

4.      Seni Melipat Kertas

Seni melipat kertas atau lebih popular dengan sebutan Origami ini tidak banyak pengaruhnya,
hanya saja bagi ummat Islam ketika memilih kertasnya hendaknya kertas yang yang tidak
ternoda dengan najis.

5.       Seni Arsitektur

Arsitektur selain sebagai ilmu dalam merancang bangunan, aritektur juga adalah seni. Dalam
artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Banyak
manfaatnya dari seni arsitektur ini.

6.      Seni Berpidato

Beripidato (orasi) dalam Islam sering disebut dengan khutbah. Berpidato dalam Islam tidak
sama dengan berpidato biasa, karena dalam khutbah, ada muqaddimah (pembukaan), isi
khutbah, dan penutup. Berbeda dengan berpidato, khubah juga ada seninya agar orang tidak
bosan mendengar, dan apa yang disampaikan juga mudah diserap oleh pendengar.

7.       Seni Sastra

Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Al Qur’an
termasuk seni sastra tertinggi yang dimiliki oleh ummat Islam. Dengan seni sastra seseorang
dapat menyampaikan pikiran-pikiran atau ajaran ajaran tertentu dengan indah.

8.       Seni Merajut

Merajut adalah salah satu dari kesenian. Selain menuntut keterampilan merajut juga dapat
menenangkan pikiran yang sedang kusut. Hati dapat terasa damai karena hanya focus sama
rajutan kita. Yang penting dalam merajut tidak lupa waktu sholat dan hasil rajutannya bukan
untuk maksiyat kepada Allah.

7
b. Seni Yang Dilarang Dalam Islam

Ada beberapa seni berikut yang dilarang dalam islam tetapi tidak seluruhnya haram, tetapi
haram dalam kasus-kasus tertentu.

1.      Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Islam membolehkan seni rupa selama tidak mengarah
kepada maksiat dan ingkar kepada Allah Tuhan semesta alam. Namun, para ulama
berpendapat, seni rupa yang dilarang adalah yang menggambarkan makhluk hidup atau
manusia.

2.        Menyanyi

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’/at-taghanni). Sebagian


mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing mempunyai
dalilnya sendiri-sendiri. Menyanyi yang diharamkan Islam karena:

“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
(lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.”
(Qs. Luqmân [31]: 6)

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya
aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan
dengan iringan seruling syaitan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat
musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan
syetan (rannatus syaithan).”

3.      Musik

Begitu juga dengan bermain musik, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hukum
bermain musik. Sebagian mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya. Hal ini
berdasarkan pada hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak,
dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590].

8
4.      Tarian

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk
keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang
disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin
disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau
bersenam. Saat tarian tersebut mempertontonkan aurat, dan mengundang nafsu birahi maka
Islam melarang tarian tersebut. Apalagi tarian yang ditujukan untuk memuja sesuatu dan
bersifat ritual syirik.

5.      Vandalisme

Vandalisme adalah contoh seni yang merusak. Bisa jadi kegiatan vandal ini dianggap sebagai
suatu seni bagi pelakunya. Contoh lain dari vandalisme sendiri adalah penambahan,
penghapusan, atau pengubahan isi yang secara sengaja dilakukan untuk mengurangi kualitas
ensiklopedia. Biasanya tulisan yang ada diganti dengan hal-hal yang menyebalkan,
mengosongkan halaman, atau menyisipkan lelucon yang konyol dan hal-hal yang tak berguna
lainnya. Vandalisme yang terjadi pada anak-anak adalah suka mencorat coret dengan cat
tembok di jalan – jalan sebagai bentuk ekspresi dia.

6.      Seni Patung

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya
diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting
(dengan cetakan). Islam melarang seni patung sebagaimana Hadist Rasulullah saw, “Manusia
yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan para
pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun
‘alaih).

7.      Tindik (Body Piercing)

Body Piercing atau seni tindik pada tubuh akhir-akhir ini menjadi sangat berkembang di
dunia dan di Indonesia pada khususnya. Sama halnya dengan tatto, maka body piercing telah
mewabah hampir kesemua kalangan. Tindik konvensional yang dahulu hanya dilakukan
diseputar telinga saja, saat ini telah dilakukan pada hampir seluruh bagian tubuh. Seni tindik
tidak sesuai dengan agama Islam.

8.      Operet (Seni Pertunjukan)

Seni Pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat
dan waktu tertentu. Biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan
hubungan seniman dengan penonton. Yang tidak diizinkan Islam adalah ketika seseorang
menunjukkan tubuhnya tanpa penutup aurat.

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesenian dalam Islam bertunjangkan tauhid, iaitu keEsaan Tuhan yang bertolak dari
pengajaran al-Quran dan as-Sunnah. Di dalam menjaga keseimbangan antara keperluan jasad
dan jiwa, Islam telah menganjurkan sikap sederhana dalam semua perkara dan membawa
kepada bakat-bakat alami di dalam jurusan-jurusan yang benar dan telah mencuba untuk
mengembangkan suatu keseluruhan yang harmonis dalam diri manusia.

Sebagian orang menggambarkan umat islam sebagai masyarakat ahli ibadah dan kerja keras,
maka tak ada tempat bagi orang-orang lalai dan bermain-main, tertawa,  Bergembira ria,
bernyanyi atau bermain musik. tak boleh bibir tersenyum, mulut tertawa, hati senang dan tak
boleh kecantikan terlukis pada wajah-wajah manusia.

Maka tidak ada salahnya jika manusia memiliki seni dalam hidupnya tetapi harus sesuai
dengan syariat islam dan tidak melanggar kaidah atau aturan islam.

B. Saran

Akal manusia itu nisbi. Tidak seluruh persoalan dapat diatasinya. Hendaknya dalam berfikir
dan berperilaku, Al Qur’an dijadikan tolak ukur utama dalam menilai benar atau tidaknya
keyakinan. Karena Al Qur’an pulalah yang dapat membawa manusia pada kebenaran yang
hakiki.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pendidikan Agama Islam. Bogor :Ghalia Indonesia.

Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

As-syam, Umu. 2012. Hukum Seni Dalam Pandangan Islam. Http://Umuassyam.blogspot.com. 30 Mei
2012.

Hermawan. 2010. Seni Dalam Islam. Http://setyahermawan.blogspot.com. 18 Oktober 2010.

Islamid. 2011. Seni Dalam Prepestif Islam. Http://Islamind.blogspot.com. 17 Desember 2011.

Naufal, Abdurahman. 2012. Seni dan Tradisi Halal & Haram Dalam Islam.
Http://arnaufal.blogspot.com. 14 Maret 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai