Anda di halaman 1dari 4

TAK S I M M O S Q U E I STAN B U L

ISTANBUL -- Seorang arsitektur Turki membuat sebuah rancangan masjid yang juga
mencakup pusat budaya dan museum di wilayah Taksim. Masjid yang akan dibuat di atas
lahan parkir ini diproyeksikan tak sekedar sebagai tempat ibadah namun juga sebagai pusat
pengenalan sejarah dan budaya Islam.

Profesor Ahmet Vefik Alp, seorang arsitek asal Turki mengungkapkan rincian proyek
pembangunan masjid rancangannya. Masjid tersebut rencananya akan dibangun di salah satu
wilayah sibuk di Istanbul, yakni Taksim. Alp berencana mengubah lahan parkir di daerah
dekat Konsulat Jenderal Prancis di Taksim menjadi sebuah masjid dan pusat budaya Islam.

Desain masjid buatan Alp berpedoman pada budaya Taksim dan telah memperoleh
persetujuan dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Badan Perlindungan Daerah. Saat
ini rancangan tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Perdana Menteri Turki Recep
Tayyip Erdogan.

Masjid ini menurut Alp akan diberi nama Taksim Cumhuriyet Camisi (Masjid Republik
Taksim) dan menggunakan arsitektur kontemporer.

Hari ini desain tersebut mendapat penghargaan dari The International Union of Architects di
Sofia. Alp mencatat, kompleks masjid akan meliputi auditorium, restoran dan museum yang
akan berisi dokumentasi sejarah agama-agama dunia. Museum rencananya akan terletak
tersendiri di bagian bawah masjid.

"Museum akan dibagi dalam tiga ruangan, yang memuat sejarah tiga kepercayaan yakni
Islam, Kristen, Yahudi. Setiap ruangan akan terhubung satu dengan lainnya dengan jalan
setapak yang bergerak," kata Alp.

Menurut Alp, masjid Taksim akan memiliki kapasitas 300 orang untuk hari biasa. Sementara
untuk hari-hari khusus dimana banyak orang melakukan shalat berjamaah, kapasitas masjid
dapat memuat hingga 1500 orang.

stupa 5 mr. suparwoko : fauzi - koko - amel - deni


GREEN MOSQUE PEWAUKE
Sejak masa Ottoman, masjid lalu menggabungkan banyak fungsi yang berbeda selain hanya
tempat untuk beribadah. Tim proyek akhirnya memutuskan untuk merancang tidak hanya
masjid, namun kompleks keagamaan untuk berbagai kegiatan sosial dan saling membantu .
Kompleks masjid hijau ini terdiri dari bangunan masjid utama, perpustakaan , pendidikan dan
kuliah aula , disertai dengan "soup kitchen" (dapur umum), memperkuat ide untuk bersama-
sama dan bersosialisasi sebagai sebuah komunitas , dengan kegiatan sosial dan budaya
didalamnya.

Masjid membutuhkan lebih banyak air daripada bangunan keagamaan lain karena ritual
wudhu sebelum shalat . Dalam rangka untuk mengurangi konsumsi air, proyek ini
mewujudkan beberapa strategi hemat energi . Air hujan dan air limbah dari wudhu
dikumpulkan sehingga air murni dapat digunakan kembali untuk menyiram kebun sayur
dengan efisiensi tinggi sistem irigasi. Untuk kebun sayur yang bertujuan untuk mendukung
masyarakat , jagung , bawang dan kentang dipilih karena mereka mudah untuk
menumbuhkan iklim ini dan dalam geografi ini dan juga mereka membutuhkan sedikit air
untuk tumbuh . Produk dari kebun dapat digunakan untuk menyiapkan makanan bagi mereka
yang membutuhkan , di masyarakat dan dapat dikirim dalam " dapur umum " yang
terintegrasi dengan kompleks masjid .

stupa 5 mr. suparwoko : fauzi - koko - amel - deni


TIRANA MOSQUE ALBANIA

Ibukota Tirana sedang mengalami transformasi perkotaan yang meliputi pemulihan dan
perbaikan bangunan yang ada , pembangunan serangkaian struktur perkotaan publik dan
swasta baru, dan rekonseptualisasi Scanderbeg Square lengkap. Persegi penting ini adalah
situs kompleks budaya baru yang akan terdiri dari Masjid , sebuah Islamic Centre , dan
Museum Kerukunan Umat Beragama .

Albania adalah persimpangan tiga agama besar : Kristen Ortodoks ; Katolik ; dan Islam . tirana grid
Dengan selesainya baru-baru ini dua gereja baru , ketiga agama sekarang akan memiliki
tempat ibadah baru di jantung Tirana . Kompleks ini tidak hanya akan melayani komunitas
Muslim kota dan sekitarnya , tetapi akan mendidik masyarakat tentang nilai-nilai Islam dan
berfungsi sebagai mercusuar bagi toleransi beragama .

Dengan memutar masjid dalam ke luar dan membawa program dan kualitas dari Masjid ke
masyarakat , agama menjadi inklusif dan mengundang , dan dingin berbayang ruang kota
dapat dibagi oleh semua .

mecca grid

stupa 5 mr. suparwoko : fauzi - koko - amel - deni


Sejarah
SYUHADA MOSQUE YO GYAKARTA
Pembangunan Masjid Syuhada Yogyakarta dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat muslim pada umumnya dan secara khusus memberi penghargaan kepada
masyarakat muslim di Yogyakarta yang banyak menyumbangkan bagi masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia. Lebih dari itu juga dimaksudkan sebagai monumen guna memperingati
para pahlawan yang gugur syahid mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI.

Pada 17 Agustus 1950 ditetapkanlah garis kiblat di atas tanah yang sekarang berdiri
bangunan masjid. Sementara itu, pada 23 September 1950 atau 11 Dzulhijjah 1369 bertepatan
dengan Hari Raya Qurban kedua, Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang ketika itu selaku
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, meletakkan batu pertama pembangunan masjid. Dua
tahun kemudian tepatnya pada 20 September 1952 seluruh bangunan selesai dan dilakukan
pembukaan secara resmi yang bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1372.

Arsitektur
Masjid Syuhada menggabungkan berbagai gaya arsitektur. Arsitektur bangunan menyimpan
sengkalan, pengingat atas suatu peristiwa dalam tradisi Jawa. Dalam hal ini, peringatan
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Hal tersebut digambarkan dalam bagian-bagian
penting bangunan seperti 17 anak tangga di bagian depan, delapan segi tiang gapuranya dan
empat kupel bawah serta lima kupel atas. Bangunan ini juga dilengkapi 20 jendela yang
diharapkan menjadi peringatan atas 20 sifat Allah SWT.

Bentuk kubah bawang masjid mengambil bentuk yang berkembang di Persia dan India.
Kubah utama berada di bagian tengah dikelilingi kubah kecil di empat penjuru.

Program Reguler Lembaga-lembaga di Masjid Syuhada

Studi Islam Efektif · Pelatihan Bahasa Asing


Kajian Keluarga Sakinah Training Ustadz/ah TPA
Pelatihan Kader Da’i Pelatihan Nasyid
Pendidikan Jurnalistik · Pengembangan Masyarakat

stupa 5 mr. suparwoko : fauzi - koko - amel - deni

Anda mungkin juga menyukai