Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA FILSAFAT KOMUNIKASI

( kelompok 2 )

DOSEN : Sri Wahyuning Astuti S.Psi, M.Ikom

Di susun oleh :
Sofia (44118010065)
Ihlasul Raffi (44118010050)
Tangguh Eka Putra Iswanto (44118010109)

Fakultas Ilmu Komunikasi


Program Studi Penyiaran
Universitas Mercu Buana Jakarta
2020

1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI

Pengertian Etika ...............................................................................................3


Relativisme Etika..............................................................................................5
A.Relativisme etika individual dan social .......................................................6

B.Bentuk-bentuk relativisme etika...................................................................6

Etika Dan Etike ...............................................................................................7

Etika Deskriptif dan Etika Normatif ................................................................8

A.Etika deskriptif  ............................................................................................8

B . Etika Normatif ............................................................................................9

Kode Etika ......................................................................................................10

A.Pengertian Kode Etik ...................................................................................10

B.Fungsi Kode Etik .........................................................................................10

C.Tujuan Kode Etik ........................................................................................10

Daftar pustaka ..................................................................................................11

2
Pengertian Etika
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti
susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik.
1. Istilah moral berasal dari kata latin yaitu mores, yang merupakan bentuk jama‟ dari
mos, yang berarti adat istiadat atau kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup.
2. Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi
pekerti.
Sedangkan menurut K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai
banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak,
watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan.
Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang
baik, baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini
dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lain, Etika sering diidentikkan
dengan moral (atau moralitas). Namun, meskipun sama-sama terkait dengan baik-buruk
tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Moralitas lebih
condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan manusia itu sendiri,
sedangkan etika berarti ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk, Etika membatasi
dirinya dari disiplin ilmu lain dengan pertanyaan apa itu moral? Ini merupakan bagian
terpenting dari pertanyaanpertanyaan seputar etika. Tetapi di samping itu tugas utamanya
ialah menyelidiki apa yang harus dilakukan manusia, sedangkan filsafat etika membahas
yang harus dilakukan, Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan
buruk atau kata lainnya ialah teori tentang nilai. Dalam Islam teori nilai mengenal lima
kategori baik-buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk dan buruk sekali. Nilai
ditentukan oleh Tuhan, karena Tuhan adalah maha suci yang bebas dari noda apa pun
jenisnya, Etika disebut juga ilmu normatif, karena didalamnya mengandung norma dan
nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan. Sebagian orang menyebut etika
dengan moral atau budi pekerti.
Menurut KBBI, filsafat etika adalah:
1. Ilmu tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

3
Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu :
a. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa rencana dalam
hati atau niat
b. Tingkat kedua: perbuatan nyata atau pekerti
c. Tingkat ketiga: akibat atau hasil dari perbuatannya itu = baik atau buruk
Dengan demikian, pandangan baik dan buruk, dan hakikat nilai dalam kehidupan
manusia sangat tergantung pada tiga hal mendasar yaitu:
1. Cara berpikir yang melandasi manusia dalam berprilaku.
2. Cara berbudaya yang menjadi sendi berlakunya norma sosial.
3. Cara merujuk kepada sumber-sumber nilai yang menjadi tujuan pokok dalam
bertindak.
.Etika merupakan sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujud dalam sikap serta pola perilaku hidup manusia baik sebagai pribadi
maupun sebagai kelompok.
Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang arti baik dan buruk, benar dan salah kemudian manusia menggunakan akal
dan hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang baik dan benar sesuai dengan tujuan
yang dikehendaki. Jadi manusia dapat melakukan apa saja yang dikehendaki yang dianggap
baik dan benar, meskipun hati nuraninya menolak dan yang terpenting tujuannya dapat
tercapai.

4
Relativisme etika

A.Pengertian Relativisme
Secara umum relativisme dapat didefinisikan sebagai penolakan terhadap bentuk kebenaran
universal tertentu. Relativisme dapat dibahas di berbgai bidang. Kesamaan yang dimiliki oleh
semua bentuk atau subbentuk relativisme adalah keyakinan bahwa sesuatu (misalnya,
pengetahuan dan moralitas) bersifat relative terhadap prinsip tertentu dan penolakan bahwa
prinsip itu mutlak benar atau paling sahih. Perbedaan antara bentuk dan subbentuk ini terkait
erat dengan perbedaan objek-objek (antara berbagai bentuk) dan perbedaan prinsip (antara
berbagai subbentuk, semisal perbedaan anatara relativisme etika individual, yang menjadikan
kerangka etika sebagai varian individual, dan relativisme etika sosial yang menjadikan
kerangka etika varian social .
Ada dua bentuk relativisme dalam filsafat: relativisme kognitif dan relativisme etika.
1.Relativisme Kognitif
Relativisme kognitif adalah pandangan yang menekankan relativitas kebenaran
secara umum. Ia menekankan bahwa tidak ada kebenaran universal atau
pengetahuan tentang dunia. Dunia ahanyalah tunduk pada berbagai penafsiran,
karena tidak mempunyai sifat intristik dan tidak ada seperangkat norma epistemic
yang secara metafisis lebih istimewa dari pada yang lain
2. Relativisme Etika
Ada beragam definisi relativisme etika yang dikemukakan oleh berbagai penulis.
Menurut pengertian yang lazim, relativisme etika adalah pandangan bahwa tidak
ada prinsip moral yang benar secara universal; kebenaran semua prinsip moral
bersifat relative terhadap budaya atau pilihan individu

Definisi relativisme etika yang tepat harus mempertimbangkan relativisme etika yang lebih
dari sekedar klaim sederhana bahwa manusia mungkin saja memiliki putusan moral yang
berbeda dalam berbagai kasus, atau klaim bahwa berbagai pandangan moral yang saling
bertentangan mungkin saja benar.

Wong mengatakan, “Relativisme moral adalah sekumpulan doktrin tentang


keberagaman putusan moral di sepanjang zaman, masyarakat, dan individu” (Wong, 1998,
hlm, 539). Penjelasan mengenai relativisme ini terlalu umum sehingga di dalamnya juga

5
tercakup pendapat nonrelativistik; setidaknya, pendapat nonrelativistik yang dikembangkan
untuk menjelaskan keberagaman moral secara nonrelativistik.

A.Relativisme etika individual dan sosial


Menurut salah satu klasifikasi, relativisme etika terbagi ke dalam relativisme individual
dan relativisme sosial. Relativisme individual adalah teori bahwa setiap individu berhak
menentukan kaidah moralnya sendiri. Tentu saja, seperti diyakini Hare (1993), kaidah moral
kebanyakan individu dalam masyarakat tertentu pada prakteknya terlihat sama, karena
kemungkinan mereka mempunyai pengalaman kultural yang sama.

Relativisme individual dan relativisme sosial terkadang disebut dengan istilah lain,
subjektivisme sebagai pengganti relativisme individual dan konvesionalisme sebagai
pengganti relativisme sosial. Konvesionalisme berpendapat bahwa prinsip-prinsip moral
secara relative benar, sesuai dengan konvensi budaya atau masyarakat tertentu. Aborsi,
misalnya, mungkin saja benar pada masyarakatA dan salah pada masyarakat B. Bahkan
dalam sebuah masyarakat, aborsi mungkin saja berbeda status di waktu berbeda, jika orang-
orang mengubah pandangan mengenai kebolehanya.

B.Bentuk-bentuk relativisme etika

1. Relativisme Deskriptif
Relativisme deskriptif adalah Pandangan bahwa ada kaidah moral yang berbeda secara
subtansial (atau fundamental) di kalangan masyarakat atau individu, yang tidak dapat
dijelaskan oleh kaum absolutis. Dalam bentuknya yang paling kuat, ia menekankan bahwa
nilai dasar moral berbeda dari satu individu ke individu lain, atau dari satu masyarakat ke
masyarakat lain.

2. Relativisme Meta-Etika
Relativisme meta-etika adalah pandangan bahwa diantara kaidah-kaidah moral yang berbeda
secara subtansial, tidak terdapat satu kaidah etika yang benar atau paling masuk akal. Semua
kaidah moral yang berbeda secara subtansial itu benar (menurut versi yang lebih kuat), atau
setidaknya terdapat pluralitas kaidah yang benar dan paling masuk akal (menurut versi yang
lebih moderat).

6
Etika dan Etiket

A .Pengertian Etika Menurut Para Ahli

1 .Menurut K. Bertens (2000), etika berarti ilmu tentang apa saja yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan, nilai tentang benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat, serta nilai dan norma moral yang dijadikan pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.

2.Menurut Brooks, etika adalah cabang ilmu filsafat yang menyelidiki tentang
penilaian normatif terkait dengan apakah perilaku tersebut benar dan apa yang
seharusnya dilakukan.

B. Definisi Etiket

Defenisi dari etiket bersumber dari bahasa Perancis yakni “Etiquette” yang berarti sopan
santun.
Etiket juga bisa diartikan sebagai suatu sikap seperti sopan santun maupun aturan lainnya
yang mengatur tentang hubungan antara kelompok manusia yang beradab di dalam
pergaulan.

C. Pengertian Etiket Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etiket adalah tata cara, sopan santun, adat,
dan lain sebagainya dalam rangka memelihara hubungan yang baik antarsesama manusia
dalam sebuah lingkungan masyarakat.

E. Persamaan Etika dan Etiket


Berikut ini adalah beberapa hubungan etika dan etiket dalam kehidupan sehari-hari.

1. Etika dan etiket sama-sama membahas tentang perilaku manusia.


2. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif atau memberi norma bagi
perilaku manusia sehingga menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan.

F. Perbedaan Etika dan Etiket

1. Dilihat dari segi asala kata Etika “ethos” ⇔ etiket “etiquette”


2. Etika berlaku ada maupun tidak ada saksi ⇔ etiket berlaku sebab
adanya saksi mata
3. Etika bersifat absolut ⇔ etiket relatif
4. Cara pandang etika ke batiniah ⇔etiket lebih ke lahiriah
5. Secara makna etika norma tentang perbuatan ⇔ etiket aturan yang
dijalankan

7
 Etika Deskriptif dan Etika Normatif
A. Etika deskriptif 
Etika deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasionalsikap dan
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sbagai sesuatuyang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusantnatang
prilaku atau siikap yang mau diambil. Etika deskriptif merupakan penggambarandan
penelaahan secara utuh dan kritis tentang tingkah laku moral manusia secara universalyang
dapat kita temui sehari - hari dalam kehidupan masyarakat. Cakupan analisanya berisikan
sejumlah indikator - indikator fakta actual yang terjadi secara apa adanya terhadapnilai dan
perilaku manusia dan merupakan suatu situasi dan realita budaya yang berkembangdi
masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan adapt istiadat , kebiasaan ,anggapan
 anggapan baik dan buruk tenggang sesuati hal,tindakan yang tidak bolehdilakukan dan
boleh dilakukan oleh individu tertentu ; dalam kebudayaan kebudayaan dan subkultur tertentu
yang terjadi dalam suatu periode sejarah adalah merupakankajian moralitas dalam Etika
Deskriptif. Telaah dalam Etika Deskriptif tidak memberikaninterpretasi secara tajam dan
lugas, namun tidak melukiskan suatu fakta yang sedang terjadidan berkembang dalam suatu
masyarakat tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas danmemberikan analisa penilaiannya
atas kejadian tertentu .
Salah satu contoh etika deskriptif adalah didalam mempelajari pendangan pandanganmoral
terhadap kenyataan yang terjadi di Negara Uni Soviet yang selama ini kita kenalsebagai
Negara yang menganut faham komunis atau ateis dimana masyarakatnya
begitu permisif terhadap praktek pengguguran kandungan,namun disisi lain tontonanyang
bersifat pornografi mereka memberlakukan aturan aturan secara ketat. Dalam contohkasus
tersebut kita menjadi paham dan mengerti tentang realita perilaku moral yang terjadidi Uni
Soviet , tapi kita tidak memberikan masalah moral.

B . Etika Normatif
 Etika normatif yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.Dalam perbincangan dan diskusi
diskusi yangacapkali ditampilkan dan diugkapakan di media masa baik cetak , elektronik
maupunvirtual, kaian Etika normative yang berkaitan dengan masalah moral maerupakan

8
topik  bahasan yang paling menarik. Berbeda dengan etika deskriptif yang bersifat
penggambaranyang melukiskan sebuah peristiwa yang terjadi dan berkembang di masyarakat.
Para ahlietika normative dalam bahasannya tidak bertindak sebagai penonton netral saja,
tetapi
yang bersangkutan melibatkan diri dengan kajian penilaian tentang perilaku manusia. Penilai
an baik dan buruk mengenai tindakan individu atau kelompok masyarakat tertentu
dalam etikanormatif selalu dikaitkan dengan norma , yang dapat menuntun manusia
untuk  bertindak secara baik dan menghindarkan hal hal yang buruk sesuai dengan kaidah dan
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Dalam pembahasan etika
normative,seorang ahli memberikan suatu argumentasi argumentasi yang mengemukakan
latar  belakang mengapa suatu perilaku dianggap baik atau buruk sisertai analisis moral yang
dianggap benar dan salah yang bertumpu kepada norma-norma atau prinsip prinsip etisyang
dapat dipertanggung jawabkan baik secara keilmuan maupun empiris. Para ahli memberikan
penilaian objektif yang mempertimbangkan seluruh situasi dari individu atau kelompok
masyarakat yang melakukan suatu tindakan di dasari acuan , hal yang tidak dapatditawar  
tawar lagi karena memberlakukan suatu kondisi perilaku individu atau kelompok masyarakat
disadari oleh suatu penilaian moral.Kita ketahui bahwa etika memberikan pegangan dan
orientasi dalam menjalanikehidupan kita di dunia ini. Artinya suatu tindakan manusia selalu
mempunyai suatu tujuantertentu yang ingin dicapainya. Artinya ada arah dan sasaran dari
tindakan atas hidup yangdijalankan. Timbul pertanyaan : Apakah bobot moral atau baik
buruknya suatu indakanterletak pada nilai moral tindakan itu sendiri ataukah terletak pada
baik buruk serta besar kecilnya tujuan yang ingin dicapat itu. Kemudian kita dihadapi
denhgan realita kehidupanyang memberikan kepada kita alternative pilihan untuk
menyelamatkan keadaan , yang bisamenjadi argumentasi moral tentang baik dan buruknya
perbuatan tersebut.

9
Kode Etika

A.Pengertian Kode Etik

Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka
harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa
yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan
tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada
umumnya dalam pergaulannya sehari-hari di dalam masyarakat.

Pengertian Kode Etik Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa kode etik menurut para ahli, terdiri atas:

1. Menurut pasal 43 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa kode etik berisi
noma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas
keprofesionalan.
2. Menurut Sonny Keraf, kode etik merupakan kaidah moral yang berlaku khusus untuk
orang-orang profesional dibidang tersebut.
3. Menurut Kode Etik Guru Indonesia (hasil Kongres PGRI Ke-XX tahun 2008), Kode
Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas dan diterima oleh guru-guru Indonesia,
sebagai pedoman sikap dan peilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pendidik, anggota masyarakat dan warga negara.

B.Fungsi Kode Etik

1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah


2. Mencegah terjadinya suatu pertentangan internal dalam suatu profesi
3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.

C.Tujuan Kode Etik

1.Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

Dalam hal ini yang dijaga adalah “image” dari pihak luar atau masyarakat agar jangan
sampai “orang luar” memandang rendah atau “remeh” profesi tersebut.

2.Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

Yang dimaksud kesejahteraan disini ialah berupa kesejahteraan berupa materill dan
spiritual atau mental.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Etika

https://www.academia.edu/12743225/Relativisme_Etika_relativisme_of_ethics

https://saintif.com/etiket-adalah/

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kode-etik-dan-tujuannya/

http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/11/etika-deskriptif-dan-normatif.html

11

Anda mungkin juga menyukai