Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMU’ALAIKUM

WARRAHMATULLAHI
WABARAKATUH
KEIMANAN DAN
KETAQWAAN
OLEH KELOMPOK II

ANGGOTA :

1. Nina Adelina Siregar (151000299)


2. Tiara Aprimavista
(151000320)
3. Nadia Miftahuljanna
(151000388)
4. Liza Liziarti (151000437)
A. PENGERTIAN IMAN
● Menurut bahasa arab : “amana” dan
“yukminu” yang berarti percaya atau
membenarkan.

●Secara istilah : keyakinan dalam hati,


perkataan di lisan, amalan dengan
anggota badan, bertambah dengan
melakukan ketaatan dan berkurang
dengan maksiat.

●Tujuan dari iman : taat dan patuh kepada


Allah SWT.
4 tingkatan keimanan seseorang :

1. Orang yang mempunyai iman yang kuat


sehingga ia taat dan patuh dengan sebenar-
benarnya kepada Allah.
2. Orang yang kuat imannya tetapi kekuatan iman
itu tidak mampu secara tetap dan terus-
menerus mendorong dirinya untuk taat dan
patuh kepada Allah.
3. Orang yang tidak beriman tapi dalam beberapa
hal tingkah laku dan perbuatannya sesuai
dengan peraturan Allah.
4. Orang yang benar-benar tidak beriman kepada
Allah dan bahkan cenderung bertingkah laku
jahat.
Iman mencakup beberapa aspek,
yaitu :

1. Hati
Harus benar-benar menempatkan Allah
sebagai tempat keyakinan bukan hal-hal
yang lain selain Allah.
2. Perbuatan
Merupakan cerminan hati, harus
melaksanakan segala perintah dan
meninggalkan larangan-Nya.
3. Lisan
Harus menjaga perasaan orang lain
dengan perkataannya.
4. Kadar
Iman dapat berkurang dan
bertambah. Berkaitan dengan hati,
sehingga hati harus benar-benar
dijaga dengan cara :
● membaca Al-Quran dan
maknanya
● sholat malam
● berkumpul dengan orang-
orang shaleh
● perbanyak puasa
● perbanyak dzikir malam
B. WUJUD IMAN
Wujud Iman menurut Hasan Al-Bana :
1. Ilahiyah : Hubungan dengan Allah.
2. Nubuwwah: Kaitan dengan nabi,
rasul, kitab dan mukjizat.
3. Ruhaniyah : Kaitan dengan alam
metafisik (malaikat, jin,
syaitan, dan ruh).
4. Sam’iyah : Segala sesuatu yang
diketahui melalui sam’i.
C. Proses Terbentuknya Iman

Diawali dengan proses perkenalan, kemudian


meningkat menjadi senang atau benci.
Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal
dalam mencapai iman kepada Allah.

Prinsip-prinsip dalam proses pembentukan


keimanan:
1. Prinsip pembinaan berkesinambungan
2. Prinsip internalisasi dan individualisasi
3. Prinsip sosialisasi
4. Prinsip konsistensi dan koherensi
5. Prinsip integrasi
Iman merupakan pondasi awal yang harus
diwujudkan dalam bentuk taqwa.
Kita diperintahkan bertaqwa dalam 3 hal:
1. Bertaqwa kepada Allah dengan lisan
2. Bertaqwa kepada Allah dalam hal makanan
3. Bertaqwa kepada Allah dalam pendengaran dan
penglihatan
3 unsur makna taqwa menurut Al-Imam Abdul
Malik Al-Qhusairy r.a.
4. Tawakal atau pasrah terhadap semua usaha
yang telah dikerjakannya
5. Ridho atau rela menerima semua yang dia
dapatkan dari Allah SWT
6. Sabar atau tabah terhadap cobaan yang dia
terima dari Allah SWT
D. Kriteria Orang Beriman

1. Jika disebut nama Allah, hatinya bergetar.


2. Senantiasa tawakkal.
3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan
selalu menjaga pelaksanaannya.
4. Menafkahkan rezeki yang diterimanya.
5. Menghindari perkataan yang tidak
bermanfaat dan menjaga kehormatannya.
6. Memelihara amanah dan menepati janji.
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong.
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum
meminta izin.
E. Hubungan Iman dengan Taqwa

Pada era globalisasi ini, hubungan


komunikasi, informasi, dan transportasi semakin
dekat, sehingga pengaruh budaya yang bearasal
dari luar akan mudah untuk masuk. Banyak
manusia khususnya umat muslim mengikuti
budaya-budaya yang berasal dari luar tersebut.
Orang-orang yang mempunyai iman yang kuat
akan mampu untuk bertahan untuk tidak
mengikuti pengaruh budaya luar tersebut. Beda
halnya dengan orang-orang yang lemah
imannya, maka mereka akan mudah untuk
terjerumus kedalam buadaya luar.
Keimanan seseorang
berbanding lurus dengan
ketaqwaannya.Di era globalisasi
ini orang-orang yang lemah
imannya tentu akan mudah
terjerumus ke hal-hal negatif
sperti meninggalkan perintah-
perintah Allah dan cendrung
mengerjakan larangan-Nya.Hal
tersebut jelas bahwa
ketaqwaannya pun berkurang.
F. Problematika, Tantangan, dan
Resiko dalam Kehidupan modern

1. Problem dalam Hal Ekonomi


menjadikan manusia yang konsumtif dan
serakah.

2. Problem dalam Bidang Moral


masuknya nilai-nilai Bangsa Barat sehingga
manusia berkiblat kepada dunia barat.
3. Problem dalam Bidang Agama
faham Sekularisme menimbulkan
kepribadian ganda pada seseorang.

4. Problem dalam Bidang Keilmuan


corak pemikiran manusia menganut faham
positivisme.

5. Pengaruh Modernisasi dalam


Kehidupan Islam
akibatnya manusia khususnya umat islam
lupa akan penciptanya.

Anda mungkin juga menyukai