mhs memantapkan kepribadiannya sbg MAnusia Indonesia Seutuhnya (MANIS)
MISI - Membantu memantapkan Kepribadiannya
Rasa kebangsaan, cinta tanah air sepanjang hayat
KOMPETENSI – menjadi ilmuwan profesional
Rasa kebangsaan, cinta tanah air, demokratis, berdaya saing, disiplin, berpartisipasi aktif dlm kehidupan yg damai PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
Berkedudukan sbg nation and character building
Rentan terhadap bias politik
Rekayasa kurikulum acap kali mendapat tekanan
Cenderung bersifat dogmatis – doktriner dan tekanan
berlebihan pada proses penanaman nilai. KAIDAH PELAKSANAANNYA Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa menggunakan pendekatan agama dan budaya Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan melalui pendekatan komunikatif, dialogis dan komunikatif tidak indoktrinasi Mendorong swadaya masyarakat secara sinergis dan berkesinambungan untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa Mengembangkan dan mematuhi etika: etika hukum, politik ,ekonomi, kedokteran, jurnalistik dan profesi lainnya sesuai dg etika kehidupan berbangsa
Internalisasi dan sosialisasi serta
pengamalan etika kehidupan berbangsa merupakan bagian dari pengabdian kepada Tuhan YME Zaman Orla - orba • Pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno diselenggarakan indoktrinasi operasionalisasi Pancasila dengan menyiapkan bahan yang dikenal sebagai “Tujuh Bahan Pokok Indoktrinasi.”.
• Pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto
diselenggarakan “Penataran P-4” bagi seluruh rakyat Indonesia dengan harapan setiap warga negara dapat memahami hak dan kewajibannya serta bagaimana bersikap dan bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. MASALAH 1. Pancasila di PT belum dapat memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. karena metode dan materi yang kurang tepat 2. Kesulitan menyediakan penatar/pendidik yang profesional 3. berbagai kesulitan yang menimpa bangsa, baik di bidang sosial, politik, ekonomi maupun keamanan. memicu timbulnya kelompok yang pesimis dan bahkan timbul sinisme terhadap usaha menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Selama beberapa tahun terakhir ini, Pancasila, yang mengandung nilai-nilai budaya bangsa dan bahkan menjadi roh bagi kehidupan bangsa serta menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang bermartabat, nampak dilupakan, sehingga bangsa ini seolah-olah kehilangan norma moral sebagai pegangan dan penuntun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 5. masalah besar yang masih harus dihadapi ialah bagaimana menjabarkannya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan nyata masyarakat di segenap aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara Nilai Pancasila • tidak saja mengandung nilai budaya bangsa, melainkan juga menjadi sumber hukum dasar nasional, dan merupakan perwujudan cita- cita luhur di segala aspek kehidupan bangsa. • nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan menjadi norma moral, norma pembangunan, norma hukum, dan etika kehidupan berbangsa. • Pancasila secara formal memiliki dasar yang kuat dan rambu-rambu yang jelas bagi pembangunan masyarakat Indonesia di masa depan yang dicita-citakan Maksud Implementasi Pancasila :
1) Mengembangkan pola pikir dan pola tindak
berdasar pada konsep, prinsip, dan nilai yang terkandung dalam Pancasila. 2) Mengembangkan sikap dan perilaku dalam mempertahankan dan menjaga kelestarian Pembukaan UUD 1945. 3) Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan demokrasi dan HAM berdasarkan Pancasila. 4) Mengembangkan pola pikir Bhinneka Tunggal Ika yang berwujud sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.
5) Mengembangkan pemikiran baru dalam
menghadapi perkembangan zaman tentang Pancasila tanpa meninggalkan jatidirinya. Tujuan implementasi Pancasila
1) Mhs memahami secara mendalam konsep,
prinsip, dan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2) Mhs memiliki keyakinan akan ketangguhan,
ketepatan, dan kebenaran Pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan hidup bangsa, dan dasar negara dari NKRI
3) Mhs memiliki pemahaman, kemauan dan
kemampuan mengimplementasi-kan Pancasila sbg etika profesi Pendekatan dan Metoda Implementasi Pendekatan 1) Pendekatan yang dipergunakan dalam implementasi Pancasila adalah pendekatan kontekstual, dg cara menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila langsung pada permasalahan aktual yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2) Diperlukan ketentuan standar yang menggambarkan pola pikir, sikap, tingkah laku dan perbuatan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila. Dengan ketentuan standar tersebut, masyarakat secara mudah dan cepat dapat menilai suatu sikap atau tindakan sesuai atau tidak sesuai dengan Pancasila. 3. Diseminasi dan sosialisasi implementasi Pancasila ditempuh melalui tahapan sebagai berikut : • Artikulasi, pemberian penjelasan yang mantap tentang isi, kandungan, kebenaran rasional, struktur dan tujuan implementasi Pancasila.
• Internalisasi, usaha memasukkan gagasan tersebut
dalam hati sanubari setiap warganegara, sehingga benar-benar mamahami dan bersedia menerimanya sebagai suatu kebenaran.
• Aktualisasi, aplikasi gagasan tersebut dalam berbagai
bidang kehidupan secara nyata, baik dalam pemikiran maupun perbuatan. Proses pendekatan 1. Menimbulkan atensi, sajian mengenai Pancasila diupayakan menarik perhatian setiap orang, 2. Mengembangkan komprehensi, upaya untuk memahami substansi konsep, prinsip dan nilai Pancasila secara mendalam, 3. Menimbulkan akseptasi, pengakuan secara jujur dan menerima secara sadar kebenaran konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila. 4. Menimbulkan retensi, terbentuknya keyakinan akan kebenaran dan ketangguhan gagasan tersebut, sehingga dapat dijadikan pegangan atau pedoman dan panduan dalam menentukan pilihan tindakan. 5. Mengadakan aksi, menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Metode implementasi diskusi dan workshop. Metoda ceramah (lecturing), terbatas untuk memahami konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan cara ini maka implementasi Pancasila menjadi lebih aktual sehingga menjadi lebih menarik. Pedoman implementasinya Pancasila sbg dasar negara dan ideologi nasional
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan landasan kuat
pada pokok pikiran religiositas sebagai sumber moralitas dan kebaikan yang absolut mendasari hubungan antar manusia dan antar negara. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan landasan kuat pada pokok pikiran humanitas, merupakan sumber moral yang relatif, artinya menurut hati nurani kemanusiaan juga sekaligus sebagai kesepakatan universal. mempersyaratkan adil dan beradab, artinya bahwa kehormatan manusia harus berlaku bagi semua tanpa diskriminasi rasial, agama, warna kulit, jenis kelamin, kelompok, status dan lain- lainnya, dan perbuatan yang tidak manusiawi 3. Prinsip persatuan Indonesia memberikan landasan kuat pada pokok pikiran kebangsaan atau nasionalitas.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, memberikan landasan kuat pada pokok pikiran soverenitas, yang menempatkan kedaulatan di tangan rakyat. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan mengandung arti bahwa demokrasi yang berlandaskan kedaulatan di tangan rakyat didasarkan pada kebenaran, ketepatan dan keadilan dari pemikiran, kebijakan dan pengetahuan manusia, sedang proses pencapaiannya melalui permusyawaratan dan atau perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberikan
landasan kuat pada pokok pikiran sosialitas yakni semangat kebersamaan dalam kehidupan komunitas masyarakat, bangsa dan komunitas dunia dalam mewujudkan kesejahteraan bersama berdasarkan keadilan sosial. Nilai-nilai Pancasila bersifat obyektif :
a. Rumusan sila-sila Pancasila bersifat
umum, universal, dan abstrak. b. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang bangsa Indonesia ada dan mungkin juga pada bangsa lain c. Pancasila memenuhi syarat pokok kaidah yang fondamental negara merupakan sumber hukum positif di Indonesia Nilai-nilai Pancasila bersifat subyektif Keberadaan nilai-nilai Pancasila bergantung dan melekat pada bangsa Indonesia. hal ini mengandung pengertian : a. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sebagai kausa material b. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia dan merupakan jati diri c. Nilai-nilai Pancasila sesuai dengan budi nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian bangsa Indonesia. d. Pancasila merupakan das sollen (cita-cita), yang harus diwujudkan dalam kenyataan (das sein)