Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Kata

Kata memiliki pengertian sebagai sederetan huruf yang berada di antara dua spasi
dan memiliki sebuah arti. Menurut bahasa sansekerta, pada awalnya unsur ini berasal dari
kathā yang memiliki arti “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau “dongeng”. Bahasa melayu
tersebut dipersempit lagi sehingga menjadi “Kata”.

Definisi kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang dapat
dituliskan atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau perasaan yang
digunakan dalam berbahasa.

Secara umum, kata adalah sebuah unsur bahasa yang susunannya terdiri dari
kumpulan huruf atau unit yang memiliki sebuah arti sehingga dapat berfungsi untuk
membentuk kalimat, frasa, dan klausa.

Unsur bahasa ini terdiri dari satu atau lebih morfem. Morfem merupakan satuan
gramatikal terkecil yang mempunyai sebuah makna dan digunakan untuk membedakan
makna jamak, tunggal, waktu lampau, dan sebagainya.

Bentuknya dapat dengan atau tanpa afiks (imbuhan). Bentuk-bentuk dari afiks
adalah prefiks (berada di awal), infiks (berada di tengah), dan sufiks (berada di akhir).

Bahkan ada beberapa kata yang memungkinkan terdapat konfiks yaitu penggabungan
imbuhan antara awal dan akhir.

Menurut Noam Chomsky, seorang profesor linguistik dari Amerika, kata adalah dasar
analisis kalimat dan disajikan dengan simbol N (nomina), V (verb), A (ajektiv), dan
sebagainya.

Sementara itu, dalam buku linguistik Eropa, unsur ini mempunyai susunan fonologis
yang stabil, tidak berubah, dan keluar mobilitasnya didalam kalimat.

Kedua batasan tersebut mengartikan dua hal. Pertama, setiap unsur ini terdiri dari
susunan fonem yang urutannya tidak dapat diubah serta tidak dapat diselipi fonem lain.
Contohnya kata sapu, urutan fonemnya yaitu /s/, /a/, /p/, dan /u/ tidak dapat diubah
maupun diselipi fonem lain.

Kedua, setiap kata memiliki kebebasan berpindah dalam sebuah kalimat atau
tempatnya digantikan atau diisi oleh kata lain atau mungkin dipisahkan dari unsur lain.

B. Jenis Kata

Sementara itu, ilmu bahasa termasuk morfologi terus berkembang. Pembagian kelas
kata bahasa Indonesia yang paling mutakir adalah yang diajukan oleh Tim Depdikbud RI
yang terdapat di dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (edisi perdana 1988). Di
dalam buku itu, Moeliono, dkk. mengelompokan kata ke dalam lima jenis, yaitu :
1. Kata benda (nomina) Kata Benda adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda
(konkret maupun abstrak). Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan
keterangan dalam kalimat.

Ciri kata benda:

a) Dapat diingkari dengan kata bukan.

Contoh: gula (bukan gula).

b) Dapat diikuti setelah gabungan kata yang + kata sifat atau yang sangat + kata sifat.

Contoh: buku + yang mahal (KS).

Ada tiga jenis kata yang juga mengacu kepada benda, yaitu:

a) Nomina (kata benda) : kata yang dipakai untuk menyatakan benda konkret.

b) Pronomina (kata ganti) : kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina
lain.Contoh: mana, kapan, Bu

c) Numeralia (kata bilangan) : kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya


orang, binatang, atau barang. Contoh: tiga, puluhan.

2. Kata kerja (verba). Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan,
proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat. Umumnya berfungsi sebagai
predikat dalam kalimat. Ciri-ciri kata kerja:

a) Dapat diberi aspek waktu, seperti akan,sedang, dan telah.

Contoh: (akan) mandi

b) 2) Dapat diingkari dengan kata tidak

Contoh: (tidak) makan

c) 3) Dapat diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan + kata benda atau kata sifat.

Contoh: tulis + dengan pena (KB) menulis + dengan cepat (KS)

Selain bentuk di atas, ada bentuk verba yang lain, yaitu:

a) Verba reduplikasi atau verba berulang dengan dengan atau tanpa pengimbuhan,
misalnya makan-makan, batuk-batuk.

b) Verba majemuk, yaitu verba yang terbentuk melalui proses penggabungan kata,
namun bukan berupa idiom; misalnya terjun payung, tatap muka.
c) Verba berpreposisi, yaitu verba intransitif yang selalu diikuti oleh preposisi
tertentu; misalnya tahu akan, cinta pada.

3. Kata sifat (adjektif) sifat adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan, watak, tabiat
orang/binatang/suatu benda. Umumnya berfungsi sebagai predikat, objek, dan penjelas
dalam kalimat. Dibedakan atas dua macam, yaitu:

a) Kata sifat berbentuk tunggal, dengan ciri-ciri:

• dapat diberi keterangan pembanding seperti lebih, kurang, dan paling:


misalnya lebih baik.

• dapat diberi keterangan penguat seperti sangat, sekali; misalnya sangat


senang, sedikit sekali.

• dapat diingkari dengan kata ingkar tidak, misalnya tidak benar.

b) Kata sifat berimbuhan.

Contoh: abadi, manusiawi, kekanak-kanakan.

4. Kata keterangan (adverbia). Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada
verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Kalimat Saya ingin segera melukis,
kata segera adalah adverbia yang menerangkan verba melukis. Menurut Alwi dkk.
(1998 : 366), keterangan di dalam kalimat ada Sembilan macam, semua keterangan itu
diisi oleh beraneka bentuk adverbial seperti tampak dalam contoh di bawah ini.
Contoh:

a. Yang menyatakan waktu :sekarang, besok, beberapa hari lagi, pada masa lalu,
sejak tahun 1945;

b. Yang menyatakan tempat dan arah :di sana, ke kampus, dari bogor, diatas meja, di
selatan khatulistiwa ;

c. Yang menyatakan tujuan :demi keluarga, untuk mencerdaskan bangsa, bagi tanah
air dan Negara;

b) Yang menyatakan cara :sekuat – kuatnya, lama – lama, baik – baik, kecil – kecilan,
dengan terang – terangan, dengan perhatian penuh ;

c) 5.Yang menyatakan penyertaan : dengan karyawan, bersama rakyat, tanpa guru ;

d) Yang menyatakan alat :dengan kereta api, dengan sepeda, dengan gunting, dengan
kapak merah ;

e) Yang menyatakan kemiripan :laksana puteri, bagaikan karang, seperti petinju ;


f) Yang menyatakan penyebaban :karena inflasi, karena krisis keuangan, karena cinta
;

g) Yang menyatakan kesalingan :satu sama lain ;

5. Kata tugas adalah kumpulan kata dan partikel. Lebih tepat dinamakan rumpun kata
tugas, yang terdiri atas:

a) Kata depan (preposisi)

Kata depan adalah kata tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat
atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa preposional).

Contoh: di kantor, sejak kecil.

b) Kata Sambung (konjungsi)

Kata sambung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua
kalimat.

Contoh: – …antara hidup dan mati (dalam kalimat)

– Situasi memang sudah membaik. Akan tetapi, kita harus selalu siaga.

c) Kata Seru (interjeksi)

Kata seru adalah kata tugas yang dipakai untuk mengungkapkan seruan hati seperti
rasa kagum, sedih, heran, dan jijik. Kata seru dipakai di dalam kalimat seruan atau
kalimat perintah (imperatif).

Contoh: Aduh, gigiku sakit sekali!

Ayo, maju terus, pantang mundur!

d) Kata Sandang (artikel)

Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah orang atau kata
benda. Artikel ada tiga, yaitu:

1) Yang bermakna tunggal: sang putri

2) Yang bermakna jamak: para hakim

3) Yang bermakna netral: si hitam manis.

C. Bentuk Kata

a) Fenom
Fonem merupakan satuan bunyi bahasa yang terkecil yang mampu
menunjukan perbedaan makna dalam ilmu bahasa. Fonem itu ditulis diantara dua
garis miring /…/ misalnya bunyi a/,/i,/u/e/,dan/o. Jika satu fonem saja diganti atau
dihilangkan atau bahkan ditambahkan maka akan mengubah kata. Fonem dibedakan
atas vocal dan konsonan.

Contoh kasta, kista, kusta, kata-kata ini hanya dibedakan oleh fenomena a/,i/,
dan u/. Contoh lainnya yang fenomenanya berupa huruf konsonan misalnya kata jari,
hari, tari, lari, kata-kata tersebut dibedakan oleh fonem/j/,/h/,t/,l/. Fungsi fonem itu
sendiri untuk membedakan makna perbedaan bunyi. Pada fonem yang membedakan
makna ini menegaskan adanya fonem-fonem yang berbeda pula.

b) Morfem

Morfem adalah suatu bentuk terkecil yang dapat membedakan makna dan atau
mempunyai makna. Morfem –an, -di, me-, ter, -lah, jika digabungkan dengan kata
makan, dapat membentuk kata makanan, dimakan, memakan, termakan, makanlah
yang mempunyai makna baru yang berbeda dengan makna kata makan.

Morfem boleh dibagi dua, yaitu morfem bebas dan morfem terikat.

1) Morfem bebas

dapat menjalankan fungsinya secara mandiri (dapat diucapkan


tersendiri, dan dapat diletakkan dalam hubungan kalimat). Contoh : buku,
uang, orang.

2) Morfem terikat

adalah morfem yang tidak dapat dapat berdiri sendiri dari satu makna.
Maknanya baru jelas setelah dihubungkan dengan morfem yang lain.
Morfem terikat mencakup :

Awalan : Ditambah pada bagian depan kata dasar. Misalnya membaca,


menghafal.

Akhiran: Ditambah pada bagian belakang kata dasar.

Sisipan: Diselit di antara unsur unsur kata dasar. Misalnya telapak (tapak)

Apitan : Ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran kata dasar.


Misalnya, imbuhan per….an dalam permainan

3) Kata

Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri
sendiri dan mempunyai makna. Kata yang terbentuk dari gabungan huruf
atau gabungan morfem; atau gabungan huruf dengan morfem, baru diakui
sebagai kata bila bentuknya mempunyai makna. Dari segi bentuk, kata
dibagi atas dua macam:

1) Kata yang bermorfem tunggal (kata dasar), yaitu kata yang belum
mendapat imbuhan.

2) Kata yang bermorfem banyak, yaitu kata yang sudah mendapat


imbuhan.

Pembagian kelas atau jenis kata:

• Kata benda (nomina)

• Kata kerja (verba)

• Kata sifat (adjektiva)

• Kata ganti (pronomina)

• Kata bilangan (numeralia)

• Kata sambung (konjungsi)

• Kata sandang (artikel)

• Kata seru (interjeksi)

• Kata depan (preposisi)

Anda mungkin juga menyukai