“TANDA BACA”
Disusun oleh :
Kelas : 01SMJP011/616
Dosen Pengampu : Devi Putri Esnaini, S.Kom.I., M.M
Syukur alhamdulilah penulis ucapkan pada Allah SWT. Karena atas seizinNyalah
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tanda baca” ini. Makalah
ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia pada
semester 1 di Fakultas ekonomi Universitas pamulang.
Dalam penyusunan tugasatau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa
dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia ibu Devi Putri
Esnaini, S.Kom.I., M.M
yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada penulis sehingga dapat termotivasi
dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih
kepada rekan -rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian.........................................................................................................1
B. Latar Belakang……..........................................................................................1
C. Permasalahan……............................................................................................1
D. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN PENGGUNAAN TANDA BACA
A. Kesimpulan.....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem atau kata dan frasa
pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu
tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
B. Latar Belakang
Sebagian masyarakat indonesia masih menggunakan bahasa yang tidak baku dalam n
pun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, hingga mengakibatkan kesalahan
makna, padahal Pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan resmi tentang tata bahasa
baik itu kata seraoan maupun penggunaan tanda baca.
Pelajaran bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak dari Sekolah Dasar sampai ke
Perguruan Tinggi. Tetapi kesalahan ini masih sering terjadi, ketidakfahaman terhadap tata
bahasa Indonesia lah yang mengakibatkan orang-orang sering melanggar aturan resmi
pemerintah tentang tata bahasa Indonesia. Ketika aturan ini terlalu sering diacuhkan oleh
masyarakat Indonesia, salah satu dampak negatifnya adalah hal ini akan dianggap lazim
terlebih lagi oleh anak-cucu yang akan menjadi penerus negeri ini, karena akan mempersulit
masyarakat dalam berkomunikasi.
C. Permasalahan
D. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN PENGGUNAAN
TANDA BACA
A. Tanda Titik ( . )
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya :
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau
daftar. Misalnya :
B. 1. Patokan umum
1.2 Ilustrasi
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau
ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau
huruf.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
waktu.
2
Misalnya :
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
jangka waktu.
Misalnya :
5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda
tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya :
Misalnya :
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak
menunjukan jumlah.
Misalnya :
8. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
Misalnya :
Misalnya :
B. Tanda Koma ( , )
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :
- Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus yang memerlukan perangko.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata
Misalnya :
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
Misalnya :
4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak
kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya :
5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tepapi.
Misalnya :
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari
Misalnya :
(iv) nama tempat dan wilayah atau Negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
- (i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Keguruan Dan
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya :
9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
Misalnya :
- B. Ratulangi, S.E.
- Ny. Khadijah,M.A.
10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalnya :
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
Misalnya :
- 12,5 M
- Rp 12,50
12. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang
Misalnya :
bersugguh-sungguh.
Bandingkan dengan :
pengembangan bahasa.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru.
Misalnya :
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Misalnya :
1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya :
Misalnya :
- (vii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Study, sudah terbit.
- (viii) Marzuki dan Rudy W. 2006. Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar
Swadaya.
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku
dalam percakapan.
Misalnya :
4. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian
atau pemerian.
Misalnya :
- Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Bayu, Syifa, dan Dinda.
E. Tanda Hubung ( - )
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar atau kata berimbuhan yang terpisah
Misalnya :
Misalnya :
sayur-mayur.
3. Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Misalnya :
- p-a-n-i-t-i-a
- 17-08-1945
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau
sebelalumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka
dengan kata/huruf.
Misalnya :
tahun 50-an
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Misalnya :
- di-smash
- pen-tackle-an
F. Tanda Pisah ( — )
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penje!asan di
Misalnya :
2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga
kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya :
10
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai dengan’
atau
‘sampai ke’.
Misalnya :
- 2004—2009
- Jakarta—Bandung
Misalnya :
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan.
Misalnya :
Catatan :
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu dipakai empat
buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan satu titik untuk menandai
akhir kalimat. Misalnya : Ibu baru pulang dari....
H. Tanda Tanya ( ? )
11
Misalnya :
- Kapan ia berangkat?
Misalnya :
I. Tanda Seru ( ! )
Misalnya :
Misalnya :
- Alangkah seramnya peristiwa itu!
- Indah sekali pemandangan alam ini!
J. Tanda Kurung (( ))
Misalnya :
12
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Misalnya :
3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya :
4. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Misalnya :
1. Tanda kurung siku mengapit huruf#, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli.
Misalnya :
13
Misalnya :
1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasa! dari pembicaraan dannl
naskah
Misalnya :
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat.
Misalnya :
3. Tanda petik mengapit istilah ilmah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai
arti khusus.
Misalnya :
- Saat ini Bayu sedang tidak mempunyai pacar yang di kalagan remaja dikenal
14
dengan "jomblo".
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya :
- "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan
letihku lenyap seketika," ujar Pak Rahmat. rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak
Rahmat.
2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan
asing.
Misalnya :
1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya :
- No. 12/PK/2005
- Jalan Kramat III/16
- Masa Bakti 2006/2007
- Tahun Ajaran 2007/2008
15
Misalnya :
- Laki-laki/Perempuan
- 120 km/jam
1. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya :
Begitu banyak kesalahan yang seringkali kita lakukan tentang penggunaan kata serapan
dan tanda baca baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dengan dibuatnya makalah ini
penyusun berharap kita dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.
Bangsa Indonesia memang banyak sekali mengambil kata-kata asing ataupun kata
daerah, salah satu bentuk perkembangan bahasa Indonesia adalah penyerapan kata ke dalam
bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa asing pemberi pengaruh. Begitu juga
dengan penggunaan tanda-tanda baca. Karena dengan salahnya penggunaan tanda baca, maka
akan menimbulkan makna ganda dalam kalimat tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan dari makalah ini. Kami berharap apabila terdapat
kekurangan atau isi dari makalah ini maka saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari
semua kekurangan kami dan menjadikan semua itu sebagai bahan acuan untuk memotivasi
dan menyempurnakan makalah kami.
17
DAFTAR PUSTAKA