Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“TANDA BACA”

Disusun oleh :

Eko Suprihatin ( 211010501109 )


Rendy Kurniawan ( 211010501122 )
Evi Febriani ( 211010501061 )

Kelas : 01SMJP011/616
Dosen Pengampu : Devi Putri Esnaini, S.Kom.I., M.M

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PAMULANG
Alamat : Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Banten
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis ucapkan pada Allah SWT. Karena atas seizinNyalah
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tanda baca” ini. Makalah
ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia pada
semester 1 di Fakultas ekonomi Universitas pamulang.
Dalam penyusunan tugasatau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa
dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia ibu Devi Putri
Esnaini, S.Kom.I., M.M
yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada penulis sehingga dapat termotivasi
dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih
kepada rekan -rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

i
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian.........................................................................................................1
B. Latar Belakang……..........................................................................................1
C. Permasalahan……............................................................................................1
D. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN PENGGUNAAN TANDA BACA

A. Tanda Titik ( . ).................................................................................................2


B. Tanda Koma ( , )...............................................................................................4
C. Tanda Titik Koma ( ; )......................................................................................7
D. Tanda Titik Dua ( : ).........................................................................................8
E. Tanda Hubung ( - )............................................................................................9
F. Tanda Pisah ( — ).............................................................................................10
G. Tanda Elipis ( ... ).............................................................................................11
H. Tanda Tanya ( ? ).............................................................................................11
I. Tanda Seru ( ! )................................................................................................12
J. Tanda Kurung (( ))............................................................................................12
K. Tanda Kurung Siku ([ ])...................................................................................13
L. Tanda Petik (" ")...............................................................................................14
M. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)................................................................................15
N. Tanda Garis Miring( / )....................................................................................15
O. Tanda Penyingkat Atau Apostrof ( ‘ )..............................................................16
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem atau kata dan frasa
pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu
tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.

B. Latar Belakang

Sebagian masyarakat indonesia masih menggunakan bahasa yang tidak baku dalam n
pun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, hingga mengakibatkan kesalahan
makna, padahal Pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan resmi tentang tata bahasa
baik itu kata seraoan maupun penggunaan tanda baca.

Pelajaran bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak dari Sekolah Dasar sampai ke
Perguruan Tinggi. Tetapi kesalahan ini masih sering terjadi, ketidakfahaman terhadap tata
bahasa Indonesia lah yang mengakibatkan orang-orang sering melanggar aturan resmi
pemerintah tentang tata bahasa Indonesia. Ketika aturan ini terlalu sering diacuhkan oleh
masyarakat Indonesia, salah satu dampak negatifnya adalah hal ini akan dianggap lazim
terlebih lagi oleh anak-cucu yang akan menjadi penerus negeri ini, karena akan mempersulit
masyarakat dalam berkomunikasi.

C. Permasalahan

1. Apa saja jenis-jenis tanda baca?

2. Apa fungsi dari setiap tanda baca tersebut?

3. Bagaimana contoh penggunaan tiap-tiap tanda baca?

D. Tujuan

1. Menjelaskan jenis-jenis tanda baca.

2. Menjelaskan fungsi dari setiap tanda baca.

3. Menjelaskan contoh penggunaan tiap-tiap tanda baca.

1
BAB II
PEMBAHASAN PENGGUNAAN
TANDA BACA

A. Tanda Titik ( . )

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya :

- Pamanku tinggal di Solo.

- Dina menanyakan siapa yang akan datang.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau

daftar. Misalnya :

A. III Departemen Dalam Negeri.

A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa

B. Direktorat Jenderal Agraria.

B. 1. Patokan umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

Catatan:

Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau
ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau
huruf.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan

waktu.
2

Misalnya :

- pukul 3.41.12 (pukul 3 lewat 41 menit 12 detik)

4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan

jangka waktu.

Misalnya :

- 0.21.16 jam (21 menit, 16 detik)

5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda

tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

Misalnya :

- Maharani, Putri. 1920. Azab dan Sengsara.

Weltervreden: Balai Poestaka.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Misalnya :

- Desa itu berpenduduk 23.400 orang.

7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak

menunjukan jumlah.

Misalnya :

- Ia lahir pada tahun 1999 di Bandung.

8. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala

ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Misalnya :

- Acara kunjungan Adam Malik


9. Tanda titik tidak dipakai di belakang

(1) alamat pengirim dan tanggal surat atau

(2) nama dan alamat penerima surat

Misalnya :

- Jalan Soetomo 15 (tanpa titik)

- Jakarta (tanpa titik)

B. Tanda Koma ( , )

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Misalnya :

- Saya membeli kertas, pulpen, dan spidol.

- Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus yang memerlukan perangko.

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata

berikutnya yang di dahului oleh kata seperti, tetapi, atau melainkan.

Misalnya :

- Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

- Dinda bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak

kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Misalnya :

- Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

- Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak
kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya :

- Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

- Dia lupa akan janjinya karrna sibuk.

5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang

terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tepapi.

Misalnya :

- Oleh karrna itu, kita harus hati-hati.

- Jadi, soalnya tidak semudah itu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari

kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

Misalnya :

- Wah, bukan main!

7. Tanda koma dipakai di antara

(i) nama dan alamat,

(ii) bagian-bagian alamat,

(iii) tempat dan tanggal,

(iv) nama tempat dan wilayah atau Negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya :

- (i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor.

- (ii) Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor.

- (iii) Surabaya, 10 Mei 1960


- (iv) Kuala Lumpur, Malaysia.

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam

daftar pustaka.

Misalnya :

- Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tata Bahasa baru Bahasa Indonesia.

- Jilid 1 dan 2 Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya

untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya :

- B. Ratulangi, S.E.

- Ny. Khadijah,M.A.

10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak

membatasi.

Misalnya :

- Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado.


- Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti
latihan
paduan suara.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda
koma :

- semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.

11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang

dinyatakan dengan angka.

Misalnya :
- 12,5 M

- Rp 12,50

12. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang

terdapat pada awal kalimat.

Misalnya :

- Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang

bersugguh-sungguh.

- Atas bantuan Edyar, Agus mengucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan :

- Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan

pengembangan bahasa.

- Agus mengucapkan terima kasih atas bantuan Edyar.

13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang

mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru.

Misalnya :

- "Di mana saudara tinggal?" tanya Karim.

- "Berdiri lurus-lurus" perintahnya.

C. Tanda Titik Koma ( ; )

1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara.

Misalnya : Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.


2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.

Misalnya :

- Ayah mengurus tanamannya dikebun; Ibu memasak di dapur; adik


menghafal nama-nama pahlawan nasional.

D. Tanda Titik Dua ( : )

1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

pemerian.

Misalnya :

- Ketua: Moch. Ahyar

- Sekretaris: Tati Saryati

2. Tanda titik dua dipakai

(i) di antara jilid atau nomor dan halaman,

(ii) di antata surah dan ayat dalam kitab suci,

(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta

(iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.

Misalnya :

- (v) Tempo, 1 (34), 1971:7

- (vi) Surah Yasin:9

- (vii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Study, sudah terbit.

- (viii) Marzuki dan Rudy W. 2006. Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar
Swadaya.

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku

dalam percakapan.

Misalnya :

- Ayah: "Karyo, sini kamu!"

- Karyo: (datang menghampiri) "Ada apa Pak?"

- Bapak: "Tolong ambilkan sepatu hitam yang di atas lemari!"

4. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian

atau pemerian.

Misalnya :

- Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Bayu, Syifa, dan Dinda.

E. Tanda Hubung ( - )

1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar atau kata berimbuhan yang terpisah

oleh pergantian baris.

Misalnya :

- Para nelayan di- pesisir itu berhasil membudidayakan rumput laut.

2. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.

Misalnya :

- Anak-anak, kupu-kupu, berulang-ulang, kemerah-merahan, mondar-mandir,

sayur-mayur.

3. Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian

tanggal.
Misalnya :

- p-a-n-i-t-i-a

- 17-08-1945

4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau

sebelalumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka

dengan kata/huruf.

Misalnya :

- se-Indonesia, se-Jabodetabek, mem-PHK-kan, sinar-X, peringkat ke-2, S-1,

tahun 50-an

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur

bahasa asing.

Misalnya :

- di-smash

- pen-tackle-an

F. Tanda Pisah ( — )

1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penje!asan di

luar bangun kalimat.

Misalnya :

- Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh

bangsa itu sendiri.

2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga
kalimat menjadi lebih jelas.

Misalnya :

- Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan

atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

10

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai dengan’
atau

‘sampai ke’.

Misalnya :

- 2004—2009

- Tanggal 1—10 Mei 2007

- Jakarta—Bandung

G. Tanda Elipsis ( ... )

1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.

Misalnya :

- Kalau begitu...ya, ayo kita berangkat.

2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang

dihilangkan.

Misalnya :

- ... selanjutnya akan di bawa ke pengadilan.

- Ibu baru pulang...pasar.

Catatan :
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu dipakai empat
buah titik; tiga titik untuk menandai penghilangan teks dan satu titik untuk menandai
akhir kalimat. Misalnya : Ibu baru pulang dari....

H. Tanda Tanya ( ? )

1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

11

Misalnya :

- Kapan ia berangkat?

- Saudara tahu, bukan?

2. Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat

yang disangsikan kebenarannya

Misalnya :

- Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?).

- Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

I. Tanda Seru ( ! )

1. Tanda seru dipakai pada akhir kalimat perintah.

Misalnya :

- Bersihkan kamar itu sekarang juga!


- Jangan berisik

2. Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang

menggambarkan kesubgguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi


yang kuat.

Misalnya :
- Alangkah seramnya peristiwa itu!
- Indah sekali pemandangan alam ini!

J. Tanda Kurung (( ))

1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Misalnya :

12

- Komisi A telah selesai menyusun GBPK (garis-garis besar program kerja)

dalam sidang pleno tersebut.

2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok

pembicaraan.

Misalnya :

- Keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukkan perkembangan per-ekonomian

Indonesia lima tahun terakhir.

3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.

Misalnya :

- Faktor produksi menyangkut masalah

(a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.

4. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat

dihilangkan.

Misalnya :

- Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).

- Sahrul Gunawan berasal dari (kota) Bogor.


K. Tanda Kurung Siku ([ ])

1. Tanda kurung siku mengapit huruf#, kata, atau kelompok kata sebagai

koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli.

Misalnya :

13

- Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.

2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang

sudah bertanda kurung.

Misalnya :

- Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II,


[lihat halaman 35—38]) perlu dibentangkan disini.

L. Tanda Petik ( " " )

1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasa! dari pembicaraan dannl
naskah

atau bahan tertulis lainnya.

Misalnya :

- "Saya belum siap," kata Mawar, "tunggu sebentar!"

- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia."

2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam

kalimat.

Misalnya :

- Sajak "berdiri Aku" terdapat pada halaman 3 buku itu.


- Karangan Andi Hakim Nasution yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di

SMA" diterbitkan dalam harian Tempo.

3. Tanda petik mengapit istilah ilmah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai

arti khusus.

Misalnya :

- Saat ini Bayu sedang tidak mempunyai pacar yang di kalagan remaja dikenal

14

dengan "jomblo".

- Karena warna kulitnya, Bagas mendapat julukan "si hitam".

M. Tanda Petik Tunggal (‘ ’)

1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.

Misalnya :

- Tanya Siti, "kau dengar bunyi ’kring-kring’ tadi?"

- "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan

letihku lenyap seketika," ujar Pak Rahmat. rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak

Rahmat.

2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan

asing.

Misalnya :

- Feed-back berarti ‘balikan’.

N. Tanda Garis Miring ( / )

1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Misalnya :

- No. 12/PK/2005
- Jalan Kramat III/16
- Masa Bakti 2006/2007
- Tahun Ajaran 2007/2008

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap

15

Misalnya :

- Laki-laki/Perempuan
- 120 km/jam

O. Tanda Penyingkat atau Apostrof ( ‘ )

1. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Misalnya :

- Gunung pun ‘kan kudaki. (‘kan = akan)

- 17 Agustus ‘45 (‘45 = 1945)


16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Begitu banyak kesalahan yang seringkali kita lakukan tentang penggunaan kata serapan
dan tanda baca baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dengan dibuatnya makalah ini
penyusun berharap kita dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.

Bangsa Indonesia memang banyak sekali mengambil kata-kata asing ataupun kata
daerah, salah satu bentuk perkembangan bahasa Indonesia adalah penyerapan kata ke dalam
bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa asing pemberi pengaruh. Begitu juga
dengan penggunaan tanda-tanda baca. Karena dengan salahnya penggunaan tanda baca, maka
akan menimbulkan makna ganda dalam kalimat tersebut.

B. Saran

Penulis menyadari akan kekurangan dari makalah ini. Kami berharap apabila terdapat
kekurangan atau isi dari makalah ini maka saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari
semua kekurangan kami dan menjadikan semua itu sebagai bahan acuan untuk memotivasi
dan menyempurnakan makalah kami.

17
DAFTAR PUSTAKA

Oktavia, Putri. “Makalah Bahasa Indonesia Tanda Baca”. 19 November 2015.


http://oktaview.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-tanda-baca_439.html

Merlin, Brigita. “Makalah Tanda Baca”.19


November2015.http://briliand7.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tanda-baca_73.html
18

Anda mungkin juga menyukai