Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN DAN EKSEKUTIF

DI SUSUN OLEH:

- WULAN SARI (B1C121325)


- RISKA AMELIA PUTRI (B1C121297)
- SRI WAHYUNI (B1C121311)
- NURAZLINDA (B1C121283)
- MUH GUNAWAN (B1C121269)

KELAS E PENGANTAR BISNIS - JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS HALUOLEO


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Kendari, 8 oktober 2021

Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar.............................................................................................................i

Daftar isi......................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah..........................................................................................iv
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................v

BAB II : PEMBAHASAAN
1. Apa dan Bagaimana Manajemen..................................................................vi
2. Latar Belakang Manajemen Modern............................................................vii
3. Kontribusi Dari Taylor..................................................................................viii
4. Fungsi-fungsi Manajemen..............................................................................ix
5. Eksekutif –Apa itu Eksekutif............................................................................x
6. Usaha untuk mencapai Posisi Puncak............................................................xi
7. Tingkatan Manajemen..................................................................................xii
8. Strategic Management.................................................................................xiii

BAB III : PENUTUP

1. Kesimpulan...................................................................................................xiv
2. Saran.............................................................................................................xv
3. Daftar pustaka..............................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Eksekutif adalah kelengkapan organisasi IAI yang secara permanen
melaksanakan fungsi administratif dan operasional IAI secara keseluruhan dalam rangka
mengemban amanah anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen Eksekutif berwenang untuk:
1. Membentuk kelengkapan internal organisasinya dalam melaksanakan tugas pokok yang
telah di tentukan; dan
2. Melaksanakan kegiatan administratif dan operasional secara keseluruhan untuk
kepentingan DPN.
Fungsi Manajemen Eksekutif:
1. Menyiapkan dan menyelenggarakan penjabaran Program Umum IAI dengan persetujuan
IAI.
2. Melaksanakan operasionalisasi semua kebijakan DPN.
3. Menjaga kesatuan perumusan kebijakan DPN dengan AD/ART, dan Peraturan Organisasi
serta hasil kongres.
4. Memberikan pelayanan untuk berjalannya fungsi Dewan Penasehat, Majelis
Kehormatan, Kompartemen, wilayah, serta semua organ kelengkapan organisasi
lainnya.
5. Menjaga konsistensi pelaksanaan/kesinambungan program dan operasional organisasi.
6. Mewakili IAI dalam bentuk perikatan hukum dengan pihak luar .

B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana manajemen?
2. Latar belakang manajemen modern?
3. Kontribuksi dari taylor?
4. Fungsi-fungsi manajemen?
5. Eksekutif- Apa itu eksekutif?
6. Usaha untuk mencapai posisi puncak ?
7. Tingkatan manajemen?
8. Strategic management?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh Dosen mata kuliah
2. Menambah wawasan pengetahuan tentang Manajemen Eksekutif kepada pembaca
BAB II PEMBAHASAN

1. Apa dan Bagaimana Manajemen dan Eksekutif

Dalam dunia bisnis penggunaan manajemen masih relatif baru. Literatur ekonomi abad 18 dan
19 masih sedikit mengenalnya. Para penulis masa itu menggunakan istilah pemilik, pengusaha
atau kapitalis untuk menyatakan orang yang menjalankan usaha komersial, perdagangan atau
pengusaha pabrik. Beberapa di antaranya:

1. John G.Glover mendefinisikan manajemen sebagai kepandaian manusia menganalisa,


merencanakan, memotivasi, menilai dan mengawasi penggunaan secara efektif sumber-
sumber manusia dan bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Oliver Sheldon, memandang manajemen sebagai fungsi dalam industri mengenai
peiaksanaan policy di dalam batas yang ditetapkan dalam administrasi dan lapangan
kerja dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Louis Allen dalam Management and Organization, McGraw Hill Book, Co Inc. 1958
menulis bahwa manajemen ialah suatu bentuk pengetahuan yang sistematis, yang
didasarkan pada prínsip umum yang digunakan dalam praktek bisnis.

Dari beberapa definisi di atas dapat dilihat bahwa Sheidon dan George menyatakan
manajemen sebagai suatu fungsi, Glover memandangnya sebagai suatu intelek atau
kepandaian dan Allen melihatnya sebagai suatu pengetahuan yang didasarkan atas
prinsip umum. Dari definisi tersebut yang penting ialah sebagian besar mereka
menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan tertentu.
Kemudian manajemen sering dikatakan sebagai suatu seni, karena adanya penerapan
pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan. Karena di dalamnya ada
penggunaan tekhnik manajemen maka dikatakan manajemen sebagai science.
Karena memimpin bisnis adalah orang yang memiliki berbagai karakter, maka
diperlukan orang yang dapat mengkombinasikan kedua hal yaitu art dan scince.
2. Latar Belakang Manajemen Modern

Perkembangan manajemen modern tidak terlepas dari ditemukannya revolusi industri yang
dimulai tahun 1970. Sebelum tahun itu, struktur ekonomi kita masih sangat sederhana.
Produksi dilakukan dengan tangan, ataupun kalau mesin, sangatlah sederhana. Sejak adanya
revolusi industri muncul produksi dan konsumsi berbagai macam barang, teknik distnibusi
berusaha menemukan daerah-daerah konsumen. Munculah kemudian scientific management.

Bisnis sekarang ini tidak saja menyangkut bagaimana merencana, mengorganisasi, sehingga
tercapai efisiensi, tetapi juga menyangkut masalah tanggung jawab pengusaha terhadap
karyawan, dan masyarakat umum.

Manajemen bisnis muncul menjadi pengetahuan profesional pada abad 20. Kemajuan ini dapat
di lihat pada perguruan tinggi yang mengajar mahasiswa berbagai aspek manajemen dan
mendidik mereka menjadi profesional pada berbagai bidang manajemen. Karena adanya
spesialisasi dalam manajemen profesional, terjadi pemisahan pemilik dan manajer dan
berkembang etik manajer dalam berbagai bidang.

- Gerakan Scientific Management


Henri Fayol seorang Prancis yang memimpin sebuah pertambangan batu bara, beberapa tahun
sebelum Taylor, mengembangkan teori scientific management, dan memberi prinsip dasar
manajemen sampai Taylor mengembangkan scientijfic management. Taylor dinyatakan sebagai
bapak scientific management, karena sebagian besar penelitiannya dilakukan dibengkel dan
dinyatakan dia berkonsentrasi secara ilmiah.

3. Kontribusi dari Taylor

Taylor mengakui bahwa mesin yang menghemat tenaga, spesialisasi dalam pekerjaan dan
produksi massal semua tidak akan berguna jika tidak dipimpin oleh orang yang mau mengawasi
dan memperbaiki teknik kerja. Taylor menyerukan bahwa manajer harus memperhatikan
bagaimana memperbaiki teknik kerja dan harus mencari metode pelaksanaan yang sesuai.

Taylor lahir di Philadeiphia pada keluarga yang tergolong baik. Dia disuruh belajar hukum oleh
ayahnya, tapi ini tidak menarik baginya dan dia berhenti. Dia kemudian bekerja sehagai buruh
di Midveate Steel Company. Dalam waktu singkat dia diangkat sebagai clerk, kemudian menjadi
masinis, kemudian jadi mandor, dan akhirnya sebagai kepala staf ahli teknik. Dia sangat tertarik
dengan penelitian teknik kerja agar mendapat hasil maksimal.
Antara lain menyangkut science of shoveling, yaitu teknik menggunakan singkup. Selama
beberapa tahun kemudian dia membuat eksperimen dan menganalisa pekerjaan besi. Setelah
penelitian ini selesai dia menyatakan bahwa produktivitas dapat meningkat dari 12,5 ton
menjadi 47,5 ton per pekerja per hari, dan penghasilan per hari naik dari 1.15 dolar menjadi
1.85 dolar per pekerja.
Kemudian dia meninggalkan Midvale Steel dan bekerja sama dengan the Bethlehem Steel Co.,
di sana dia menghabiskan waktunya dengan percobaan-perecobaan metode scientific.
Filosofinya ialah meningkatkan produktivitas dengan menerapkan prinsip sctentific terhadap
tugas-tugas manajerial akan memungkinkan pekerja menerima upah lebih tinggi dan bagian
laba pengusaha makin besar dan juga dapat mengurangi beban kerja buruh.

Beberapa prinsip dasar scientific management yäng dikemukakan oleh


Taylor ialah:
1. Semua manajer harus di latih menggunakan prinsip scientific untuk menggantikan
metode coba coba dalam memecahkan masalah.
2. Manajer harus memilih kemudian melatih pekerja, bukan memilih dan membiarkan
mereka bekerja sesuai dengan kebiasaan mereka.
3. Manajer harus bekerja sama dengan pekerja, sehingga menuntun mereka agar
pekerjaan dikerjakan sesuai dengan prinsip scientific.
4. Harus ada pembagian kerja yang kira-kira sama tanggung jawab antaramanajemen dan
pekerja.

4. Fungsi-fungsi Manajemen

 Planning adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan persiapan masa depan
kegiatan bisnis. Kegiatan-kegiatan yang termasuk di dalamnya ialah:
1. Menetapkan tujuan perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Memformulasikan policy bisnis prosedur dan programnya
3. Menyediakan metode untuk pengawasan keungan, termasuk penggunaan anggaran
dan prosedur pengawasannya.

Planning adalah suatu fungsi manajemen yang paling penting karena di sini diformulasikan apa
yang akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan, di mana dan caranya, dan bagaimana
menilainya. Contohnya; pengusaha memutuskan untuk melipat gandakan produksi dalam
jangka 2 tahun yang akan datang. Untuk itu akan dibangun 2 pabrik baru.
Top management harus memutuskan hal-hal berikut:

1. Dimana bangunan akan didirikan,


2. Berapa banyak uang diperlukan,
3. Bagaimana memperoleh modal,
4. Cara mencari uang yang bagaimana yang paling baik, dan
5. Kapan produksi akan mulai.
Mengerjakan planning ini sama pentingnya dengan kegiatan sehari-hari dalam bisnis

 Organizing dan Staffing


Organizing mencakup persiapan untuk melaksanakan planning menjadi kegiatan nyata.
Ini memerlukan membentuk struktur organisasi, membuat prosedur, dan
mengalokasikan fungsi-fungsi dan kewajiban unit organisas dan Individu-individu. Tugas
organizing ialah merancang suatu tim kerjasama, mengatur aturan otoritas dan
komunikasi dalam berbagai jenjang organisasi. Staffing ialah memilih dan
mengembangkan personil, terutama yang membantu ditingkat eksekutif formal.
 Coordinating
Fungsi ini menyangkut mengintegrasikan berbagai unit yang berbeda, termasuk
prosedur, orang, polisy, dan perencanaan. Makin besar organisasi, makin penting fungsi
ini. Koordinasi harus ada pada setiap tingkat organisasi. Misalnya mandor harus melihat
bahwa bagian produksi harus dikoordinasikan dengan departemen yang bertanggung
jawab mengenai bahan baku. Bagian desain produk harus ada koordinasi dengan bagian
penjualan, agar dapat mngetahui pilihan dan kebutuhan konsumen.
Kebanyakan pekerjaan koordinasi ini dapat berjalan sacara otomatis melalui berbagai
manajer asal prosedurnya sudah sudah ditetapkan untuk itu. Tidaklah biasa membentuk
depertemen koordinasi dan pengawasan sendiri yang khusus bertanggung jawab
melihat apakah pekerjaan koordinasi sudah terlakasana atau belum.
 Controlling
Controlling artinya membimbing pekerjan agar mengikuti arah yang diharapkan, yang
telah ditetapkan Ini tidak sama artinya dengan member perintah atau komando, yang
banyak dilakukan oleh para pengawas. Demikian pula control bukan berarti mencari-cari
kesalahan orang lain, akan tetapi control bertujuan mengembalikan segala sesuatu ke
jalan yang benar, seandainya terlihat ada penyimpangan.
Fungsi controlling berarti memonitor kemajuan perusahaan dengan berpedoman
kepada tujuan yang hendak dicapai ,dan memperbaikinya bila terjadi penyimpangan.
Siklus pengawasan (the control cycle):

1. Berdasarkan tujuan strategis, top menagers menetapkan standar prosedur, ini


2. merupakan dasar pengkuran.
3. Manajer pada setiap tingkatan mengukur kinerja masing-masing.
4. Kinerja yang dicapai bandingkan dengan standar.
5. Koreksi bila terjadi penyimpangan.

5. Eksekutif-Apa Itu Eksekutif

Eksekutif ialah seseorang yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan orang lain yang ada
di bawah pengawasannya. Dia adalah perantara antara perintah yang diberikan oleh
administrasi dan pekerja. Sebagai seorang supervisor, seorang eksekutif harus mahir
menerjemahkan policy perusahaan dan juga mampu membuat keputusan. Sebagai pembuat
keputusan dia harus memiliki pengertian dan kemampuan dalam beberapa keterampilan (skils)
yaitu:
 technical skills
 human relation skills
 conceptual skills
 decision making skills
 time management skills (Ebert dan Griffin,2000:117)
 Technical Skills merupakan keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan
pekerjaan khusus. Misalnya seorang sekretaris harus terampil mengetik, komputer,
seorang ilustrator harus terampil menggambar, akuntan mampu mengaudit dan
sebagainya. Seseorang dapat mengembangkan keterampilan ini melalui pendidikan.
pelatihan dan pengalaman.
 Human Relation Skill ini merupakan keterampilan manajer untuk bekerja secara efektif
dengan orang lain atau dengan ketompok karyawan. Keterampilan ini diperlihatkan
dalam bentuk bagaimana dia memperlakukan bawahan, melaksanakan tugas dan
bagaimana dia berhubungan dengan relasi, ramah, sopan, grogy, percaya diri, tidak
sabar emosional dan sebagainya.
 Conceptual Skills
Keterampilan ini ialah kemampuan eksekutif untuk melihat perusahaan secara
keseluruhan, bagaimana bagian-bagian saling tergantung dan apa yang akan terjadi bila
ada sesuatu yang berubah. Eksekutif harus mampu berpikir abstrak, bisa
membayangkan, mendiagnosa dan menganalisis setiap situasi yang mungkin berbeda.
Dia bisa memikirkan pasar baru yang akan dirintis, menganalisa akibat dari suatu
keputusan dan sebagainya.
 Decision Making Skills
Keterampilan ini merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan membuat
alternatif tindakan yang tepat guna mengatasi masalah tersebut. Jika banyak alternatif,
maka dia harus bisa mengevaluasi mana alternatif terbaik yang kurang beresiko.
Selanjutnya dia mengatur pelaksanaannya dan mengawasi sehingga keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif.
- Time Management Skills
Pemakaian waktu secara efisien, merupakan masalah pelik yang dihadapi oleh eksekutif.
Banyak tamu ditolak dengan alasan tak ada waktu, apalagi tamu yang tidak penting,
Sebenarnya setiap tamu adalah penting, dan harus dilayani. Tapi mungkin tidak perlu
semua dilayani oleh manajer, bisa didelegasikan kepada orang lain, wakil, atau
sekertaris. Atau lebih dulu tamunya ditanya, kira-kira apa keperluanya, sebab mungkin
dia bisa dilayani secara cepat, tidak membutuhkan waktu lama ini akan mengurangi
antrian tamu, Kebijakan ini akan meningkatkan citra tamu terhadap layanan eksekutif
yang memupuk kesan baik terhadap perusahaan. Kemudian dalam pembicaran tak perlu
banyak basa basi, langsung saja ke muksud dan tujuan, kecuali jika memang tak ada
tamu lain. Time Management Skills ini sangat penting buat birokrat/pejabat pemerintah,
yang sering banyak tamu.
- Membaca Surat
Masalah lain ialah kebanyakan waktu manajer habis untuk membaca surat masuk,
bagaimana membalasnya. Ini semua memerlukan keterampilan, bisa membaca cepat.
Keterampilan membaca cepat bisa dilatih dengan membaca bukan dari samping kiri ke
kanan, tapi membaca dari atas ke bawah, artinya tak pelu semua teks dibaca, tapi cukup
intinya saja. Kemudian beri catatan inti jawaban, seterusnya diproses oleh sekertaris.
- Telepon
Eksekutif juga sering diganggu oleh telepon, atau handphone. Mengatasi masalah ini
juga memerlukan seni tersendiri, misalnya dengan menyelek si telepon yang masuk dan
berbicara seperlunya.
- Rapat
Hal lain yang banyak menghabiskan waktu eksekutif ialah rapat. Rapat dilakukan hampir
tiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam. Untuk mengurangi permasalahan ini
maka para eksekutif harus mempertimbangkan apakah rapat itu memang sangat perlu.
Jika tidak perlu sekali, rapat ditiadakan, dan keputusan diambil oleh beberapa orang
yang representatif saja, kemudian hasil keputusan dikomunikasikan/diinformasikan.
Juga sebelum rapat, hendaknya sudah ada konsep apa yang akan dibicarakan, dan kira-
kira keputusan yang bagaimana yang direncanakan. Rancangan ini tidak mutlak, tapi
hanya sebagai wacana untuk dibicarakan. Dengan demikian waktu bisa dihemat, tidak
banyak waktu terbuang mencari alternatif, dan akan lebih sulit lagi memilih alternatif,
karena semua orang ingin mempertahankan pendapatnya. Tapi jika sudah ada guideline,
ada konsep, maka peserta rapat akan segera menyetujuinya. Pimpinan rapat harus
pandai mengarahkan rapat tidak membiarkan peserta melantur bicara pada hal-hal
diluar agenda rapat, dan cepat ambil kesimpulan/keputusan jika pandangan peserta
rapat sudah mengarah ke arah yang sama.
- Mutu perilaku seorang eksekutif yang baik
Perilaku yang harus dimiliki oleh eksekutif ada dua yaitu managerial traits dan personal
traits.
Manigeral traits ialah:
1. Mengerti bagaimana proses manajemen dan mengapa demikian
2. Mengerti tentang pengaruh sosial,ekonomi, dan politik terhadap bisnis
3. Memiliki keterampilan konseptual untuk mengambil keputusan
4. Memiliki apresiasi tentang tanggung jawab bisnis terhadap peningkatan
kemakmuran masyrakat
5. Pengetahuan tentang bagaimana pentingnya menjaga hubungan baik dengan
seluruh orang dalam perusahaan.
6. Apresiasi tentang perlunya training dan pendidikan untuk meningkatkanhasil
pekerjaan.

Adanya managerial traits di atas tidak menjamin menjadikan seseorang sebagai eksekutif yang
kompeten. Oleh sebab itu perlu ditambahkan per-sonal traits seperti berikut:

1. Kemampuan memimpin orang lain.


2. Keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain.
3. Kemauan untuk mendengar pendapat orang lain,dan tetap dengan pikiran terbuka
mendengar sampai semua fakta terungkapkan.
4. Keinginan menerima tanggung jawab.
5. Pendekatan yang dinamis terhadap ide, baik ide baru maupun ide lama.
6. Menjaga moral tinggi dan etika.
7. Kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik dalam bentuk tertulis maupun
bentuk lisan.
8. Memiliki stabilitas emosional. pada setiap saat, tanpa melihat apapun tekanan yang
datang dari luar.
Untuk melaksanakan personal qualities ini terhadap pelaksanaannya, dalam bisnis, maka
seorang eksekutif harus:

1. Mencurahkan perhatian terhadap masalah besar dan menugaskan hal-hal kecil kepada
bawahannya.
2. Mau mendelegasikan tugas yang dapat dilaksanakan oleh orang lain
3. Mendasarkan pengambilan keputusan kepada fakta dibandingkan dengan prasangka atau
terka-terka
4. Respek terhadap pendapat orang lain dan minta saran-saran.
5. Mengkomunikasikan keputusannya kepada serua orang yang berhubungan dengan dia
6. Menggunakan tenaga orang lain untuk melatih bidang tertertentu dimana ia tidak
mampu.
7. Selalu menunggu informasi yang menyangkut seluruh kegiatan bisnis.

Sebagai akhir dari uraian ini diberikan persyaratan personil untuk karir manajemen yaitu:

1. Mau bekerja, ada dorongan semangat kuat,ambisi dan kerja keras


2. Kepemimpinan, yakin diri, dan mampu memimpin orang lain.
3. Pergaulan, kemampuan bergaul dengan orang lain
4. Pandangan, mempunyai imajinasi melihat apa di belakang masalan dan memproyeksi
pemecahannya
5. Keputusan, kemampuan membuat keputusan cepat dan tepat.
6. Ekspresi, kemampuan menyatakan sesuatu secaa efekif tertulis dan lisan
7. Karakter, opan, bebas tidak tergantung, dipercaya dan berani.

6. Usaha untuk Mencapai Posisi Puncak

1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)


Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Jika mau berusaha,
maka mulailah berusaha sejak subuh jangan tidur sesudah subuh, tapi harus cepat bangun
dan mulai kegiatan untuk hari itu. Setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat-
saat di mana ia harus bekerja keras membanting tulang dalam merintis perusahaannya.
Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia seorang sopir angkutan umum, seorang
pengusaha tekstil mungkin tadinya seorang pedagang kredit tekstil, dan banyak lagi
contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
2. Pandai bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang di bawah ataupun dengan orang-orang diatas
kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan, dan patuh serta disiplin menghadapi
atasan, hindari permusuhan dengan menggunakan tenaga orang lain.
3. Penampilan yang baik (good appearance)

Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang ellok. paras cantik. Akan tetapi lebih
ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang lertipu dengan rupa nan elok,
tapi orangnya penipu ulung. Ingatlah pribadi yang baik, jujur, akan disenangi orang di mana-
mana dan dia akan sukses bekerja dengan siapa saja.

4. Yakin (Selfconfidence)

Kita harus memiliki keyakinan diri, bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu
dan bimbang. Niatlah akan bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada allah SWT.

5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)

Jika anda dihadapkan pada altematif,harus memilih, maka buat pertimbangan yang matang.
Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan,
jangan ragu-ragu.

6. Berpendidikan (College Education)

Zaman sakarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga terdidik harganya murah sekali.
Sebaliknya orang terdidik, meniliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Pendidikan ini
bukan berarti harus masuk Perguruan Tinggi, tapi pendidikan itu berarti juga dalam bentuk
kursus-kursus, penataran di kantor, membaca buku dan sebagainya. Yang penting disini ialah
adanya tambahan pengetahuan.

7. Ambisi untuk maju (ambition drive)

Kita jangan loyo, pasrah, menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau
berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam kehidupan. Adapun jenis pekerjaan yang
dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan, dan berjuang
untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.

8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-
ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar,mampu menarik perhatian
orang lain. Komunikasi baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan
sangat membantu seseorangdalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirmya dengan
keterampilan berkomunikasi itu, seseorang dapat mencapai puncak karir, meraih kursi
empukyang menjadi idaman setiap orang.
7. Tingkatan Manajemen

Di dalam suatu organisasi ada tiga macam tindakan manajemen, yaitu:

1. Top level manager, ini berhubungan dengan pengambilan keputusan yang menyangkut
perencanaan strategis (strategic decision making), seperti menetapkan tujuan
perusahaan, membuat perencanaan dan mengatur strategi guna mencapai tujuan.
2. Middle level manager, ini berhubungan dengan keputusan yang bersifat taktis (tactical
decision making). Misalnya, merencanakan modal kerja, penjadwalan proses produksi,
mengatur anggaran keuangan, mengatur tenaga kerja.
3. Lower level manager, ini menyangkut masalah operasional, melaksanakan kegiatan
pekerjaan dan selesai pada waktunya. Ia berhubungan dengan pekerjaan harian,
menjaga kelancaran pekerjaan, menyiapkan surat-surat penjualan, pengiriman barang
dan sebagainya.

Tingkatan corporate hierarchy, top. middle dan bottom, ini dikenal dengan management
pyramid. Top managers adalah tingkat tertinggi dari manajer, yang memiliki kekuasaan
tertinggi, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan organisasi, contohnya

 CEO, dia menguasai seluruh organisasi, memilih orang untuk mengisi posisi puncak, dia
bikin perencanaan, menetapkan policynya mewakili organisasi keluar, dan juga mencari
dana.
 Middle managers, dia bertanggungjawab pada satu divisi, Dia melaksanakan rencana
yang telah ditetapkan oeh top manager dia mengkoordinasi first line managers.
Contohnya ialah manajer pabrik, division manager, branch managers.
Pada organisasi yang inovatif middle managers ini seringkali berfungsi sebagai team
leaders, supervise pada kelompok kecil, dalam berbagai bidang pekerjaan.
 Ketiga first-line maragers. Dia melaksanakan pekerjaan pada tingkat operasiona, contoh
supervisor, kepala departemen,dan office manager.

Pimpinan puncak berada pada hirarki paling tinggi pada sebuah organisasi. Dibawah itu masih
banyak pemimpin tingkat menengah dan tingkat bawah yang juga sangat penting peranannya
dalam organisasi. Kepemimpinan yang paling sulit sekaligus paling signifikannya peranannya,
justru pada saat seseorang berada di tengah dalam hirarki organisasi, pemimpin dalam posisi
demikian memiliki majikan (bos) di atas, anak buah di tingkat bawah, sekaligus kolega pada
posisi yang sejajar. Seorang pemimpin yang berada di tengah harus dapat memimpin ke tiga
arah.
- Pemimpin Tiga Arah
Pemimpin yang baik ialah pemimpin tiga arah ia berusaha memimpin keatas (lead up) yaitu
mempengaruhi pemimpinnya, dan meringankan beban atasan. Dia juga memimpin ke samping,
lead across, yaitu membantu koleganya untuk bekerja sama mencapai sesuatu yang produktif,
dan memperoleh rasa saling hormat. Dan seterusnya memimpin ke bawah, lead down yaitu
membantu anak buah untuk meningkatkan potensinya, dia dapat memberi contoh serta
membantu orang lain untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi Dalam hal ini tugas pemimpin
tidak terbatas hanya pada memimpin anak buah, tapi juga berperan kesamping dan ke atas.

Apa yang membuat seorang leader menjadi pemimpin yang baik

Hasil penelitian (Bovee 2004) menunjukkan leaders yang memiliki perilaku spesifik seperti
decisiveness, dan self confidence, akan menjadi pemimpin yang efektif. Kemudian ditambahkan
oleh hasil penelitian lainnya yaitu memiliki interpersonal skills yang kuat, serta emotional
quotients (EQ) yang tinggi akan lebih efektif lagi. Karakteristik dari orang yang memiliki EQ
tinggi adalah:

 Self awareness, dia memiliki kemampuan untuk melihat bahwa dia punya perasaan, kinerja
diadan kinerja orang lain dapat dipengaruhinya oleh perasaan itu.
 Self regulation, dia punya kemampuan mengawasi dan mengurangi dorongan yang
merusak. Dia bisa menunda aksi, dan berpikir dulu sebelum bertindak. Dia mengetahui
kapan harus mengambil keputusan yang tepat dengan emosi yang terkendali, pada waktu
yang tepat.
 Motivasi, dia mempunyai motivasi yang terarah untuk mencapai sesuatu.
 Emphaty, dia bisa merasakan perasaan karyawan mempertimbangkan berbagai faktor
lainnya, dan membuat proses intelligent decisions.
 Social skill, dia memilik banyak hubungan banyak jaringan yang akan digunakan pada saat
yang tepat.
- Style Kepemimpinan yang Efektif
Ada liga kategori leadership yaitu:
1. Autocratic leaders,dia membuat keputusan tanpa konsultasi dengan yang lain.
2. Democratic leaders, dia mendelegasikan otoritas dan mengikutsertaka karyawan
dalam proses pembuatan keputusan.
3. Laissez-faire leaders, dia berperan sebagai konsultan, mendorong bangkitnya
Ide, pemikiran, opini bawahan.
Manajer yang sudah berpengalaman, menyatakan bahwa tidak ada satu style kepemimpinan
yang digunakan terus menerus. Leader yang berhasil, tidak menggunakan satu style, tapi ia
akan menggunakan style sesuai dengan situasi yang dihadapi Ini disebut contingency
leadership.
- Bangun Budaya Organisasi
Pemimpin yang kuat merupakan elemen kunci dalam melahirkan budaya organisasi yang
mengikuti nilai, norma dalam sebuah organisasi. Jika anda berkunjung pada sebuah perusahaan
anda akan melihat bagaimana cara karyawan bekerja, berpakaian, berkomunikasi, sopan santun
dsb. Masing- masing organisasi memiliki kebiasaan spesifik, dalam melakukan sesuatu, inilah
yang dikatakan corporate culture.

8. Strategic Management
.
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelan (2000) menyatakan Strategic Management is that set
ofmanagerial decision and actions that determines the long-run perfomance of a corporation. It
includes environmental scanning, strategy formulation, strutegy implementation, and
evaluation and control. Artinya Strategic Management adalah seperangkat keputusan dan
tindakan yang menjadi arah jangka panjang jalannya perusahaan. Termasuk di dalamnya potret
keadaan sekeliling perusahaan, strategi formulasi, pelaksanaan, dan evaluasi dan pengawasan.

Pendapat lain menyatakan bahwa "Strategic Management can be defined as the art and science
of formulation, implementing, and evaluation cross-functional decisions that enable an
organization to achieve its objcctives" (Fred R.David,1999). Artinya Strategic Management
didefinisikan sebagai seni dan ilmu membuat keputusan tentang formulasi, implementasi dan
evaluasi yang saling melengkapi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategic management merupakan
integrating management, mencakup marketing, financing, accounting, production, research and
development, sistem informasi dengan tujuan agar perusahaan berjalan sukses.

Strategic management model meliputi environmental scanning, strategi formulasi, strategi


implementasi, dan strategi evaluasi dan kontrol (David Hunger,Wheelen,2000:8)
Environmental Scanning artinya memonitor, mengevaluasi dan menyebarkan informasi tentang
keadaan eksternal dan internal perusahaan kepada orang-orang yang pegang posisi dalam
perusahaan
Strategi Formulasi, termasuk di dalamnya mengembangkan misi, identifikasi peluang-peluang
dan ancaman, kekuatan dan kelemahan untuk jangka panjang. Dari analisis dapat diketahui
bisnis apa yang akan dikembangkan, apa yang akan ditinggalkan, bagaimana mengatur alokasi
sumber-sumber, apakah akan ekspansi atau mengurangi kegiatan, apakah akan ikut masuk
pasar global, apakah akan merger, akuisisi dan sebagainya.
 Manfaat Strategic Management
Strategic management memberikan manfaat bagi organisasi, yang menyebabkan
mereka lebih proakif dalam menghadapi masa depan, banyak inisiatif tidak hany
sekedar bereaksi atau merespon situasi sesaat. Strategi yang mereka gunakan menjadi
lebih baik, sistematis, logic dan pendekatan lebih rasional. Dengan strategi management
akan terjadi komunikasi yang baik antar seluruh komponen organisasi, terutama antara
atasan dan bawahan, yang sama-sama memikirkan kemajuan perusahaan. Adanya
kemunikasi ini merupakan kunci keberhasilan strategic management.
 The Planning Function
Kegiatan Planning merupakan kegiatan pertama yang dilakukan manajemen, karena
kegiatan lain banyak bergantung pada planning ini. Melalui planning, dapat
dikembangkan strategi bisnis,menetapkan goals.dan action.
 Melaksanakan Proses Strategic Planning
Rencana strategis ini bisa disusun dalam jangka waktu 5 tahun, kemudian menetapkan
waktu untuk tujuan. Rencana jangka panjang ini mencakup antara lain, keadaan pasar,
inovasi, human resources, financial resources, physical resources, productivity, social
responsibility, dan financial Where are we going, What is the environment dan How do
we get there?
Untuk menyusun rencana jangka panjang yang baik, maka seorang manajer harus
memiliki informasi yang cukup, ia harus melakukan studi tentang, budgets, rencana
produksi, situasi ekonomi, preferensi konsumen, persaingan dsb.
Manajer menggunakan informasi ini untuk menyusun strategic planning yang terdiri
atas langkah-langkah:
1. Developing a clear vision, kembangkan, perjelas visi bisnis
2. Analyzing the competition,pelajari,analisis situasi persaingan
3. Establishing goals and objectives, tetapkan tujuan bisnis
4. Developing action plans, kembangkan rencana kegiatan
5. Attainable view of the future that grows out of,tarik kesimpulan terhadap pertumbuhan
masa depan.
Walaupun penetapan visi merupakan langkah awal dari planning, dan merupakan titik
kritis perencanaan, tapi ini tidak menjamin suksesnya suatu bisnis, karena visi itu sendiri
harus dikomunikasikan pada karyawan, dilaksanakan dan segera dimodifikasi jika terjadi
perubahan situasi.
Langkah selanjutnya ialah menterjemahkan visi menjadi misi. Untuk itu manajer harus
mendefinisikan tujuan perusahaan secara spesifik. Perumusan misi yang jelas, akan
sangat membantu karyawan untuk mengarahkan kegiatannya sesuai dengan misi
tersebut. Misi yang jelas akan mendatangkan inspirasi dan terikatnya karyawan pada
perusahaan.
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
 Manajemen sebagai fungsi dalam industri mengenai pelaksanaan policy di dalam batas
yang ditetapkan dalam manajemen dan lapangan kerja dalam organisasi dan digunakan
dalam praktek bisnis untuk mencapai tujuan yang telah di memutuskan sebelumnya.
 Fungsi Manajemen untuk mengatur jalannya sebuah perusahaan mulai dari planning,
organezing, coordinating, controlling.
 Tingkatan Manajemen yaitu Pembagian yang Membedakan antara Top level manager,
Middle level manager, Lower level manager, dengan pembagian-pembagian secara
tersetruktur dan dalam tugasnya masing-masing.
 Eksekutif ialah seseorang yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan orang lain
yang ada dibawah pengawasannya, dengan kemampuan-kemampuan tertentu seprti,
Technical skills, Human relation skills, Conceptual skills, Decision making skills, Time
manajemen skills.
 Seorang Eksekutif Harus Memiliki Sikap-sikap yang Bisa Menuntun Kepemimpinannya
seperti, Mengerti bagaimana proses manajemen dan bagaimana demekian, Memiliki
keterampilan konseptual untuk mengambil keputusan, kemampuan memimpin orang
lain, dan lain-lain.
 Usaha-Usaha Yang Dilakukan Seseorang Untuk Mencapai Puncak Kesuksesan Seperti,
Mau Kerja Keras(capacity for hard work), Penampilan Yang Baik (good appealance),
Yakin (self condfidence), dan lain-lain.
 Strategic management di definisikan sebagai seni dan ilmu pembuat keputusan perihal
formulasi, dengan memakai bentuk-bentuk tertentu seperti, comporate strategy,
bussines strategy, functional strategy.

2. Saran
Dari apa yang kami paparkan di atas, kami sebagai penyusun makalah ini berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan kelompok lainnya. Semoga dengan
adanya makalah ini, pembaca bisa mengetahui apa itu MANAJEMEN dan EKSEKUTIF.

3. Daftar pustaka
Alma, B., 2006. Pengantar Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai