Anda di halaman 1dari 8

 Pengertian Kalimat Persuasif

Sebelum membahas lebih mendalam dan mendetail mengenai kalimat berbentuk persuasif, terlebih
dahulu perlu mengetahui definisinya. Memahami definisi menjadi langkah awal dan mendasar yang
penting untuk dilakukan. Ibarat kamu hendak bersepeda, maka kamu perlu tahu dulu sepeda ini apa dan
bagaimana menggunakannya.

Jadi, tidak asal punya sepeda dan ketika menaikinya harus jatuh berkali-kali. Memahami apa itu kalimat
jenis persuasif juga demikian, supaya kamu paham artinya dan kapan momen yang terbaik untuk
menggunakannya.

Jadi, yang dimaksud dengan kalimat persuasi adalah salah satu jenis kalimat yang digunakan atau
bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, merayu, atau membujuk pembacanya untuk melakukan suatu
perbuatan dan aktivitas seperti yang disampaikan oleh penulisnya.

Secara sederhana, kalimat jenis ini bisa diartikan sebagai kalimat untuk mengajak seseorang melakukan
sesuatu atau bisa memiliki satu pendapat yang sama. Sehingga kalimat disusun sedemikian rupa agar
pengaruh ajakan di dalamnya bisa bekerja efektif. Pembaca kemudian menuruti apa yang tertulis di
dalam kalimat tersebut.

Karakter ini kemudian membuat kalimat model persuasif kerap menggunakan kata-kata yang bermakna
memerintah. Namun secara tersirat, sehingga tidak ada unsur memaksa di dalam kalimat tersebut.

Pembacanya kemudian merasa diajak secara halus, sehingga merasa nyaman dengan ajakan tersebut
dan kemudian mengikuti apa yang tertulis di dalamnya. Semakin tepat dalam menulis kalimat berbentuk
persuasif. Maka semakin banyak orang yang melakukan apa yang diminta dalam kalimat tersebut.

Kalimat jenis ini kemudian jamak digunakan dalam pembuatan kalimat promosi atau iklan. Jadi, setiap
iklan yang kamu lihat di televisi, Youtube, Instagram, pamflet, brosur, dan media promosi lain. Pada
dasarnya memakai kalimat yang disusun dengan teknik persuasif tadi.

 Ciri-Ciri Kalimat Persuasif


Selain untuk pembuatan iklan, kalimat persuasi juga bisa digunakan untuk kampanye. Kampanye
apapun, tidak hanya kampanye berbau politik agar terpilih menjadi wakil rakyat atau pejabat saja.
Melainkan juga kampanye sosial, seperti kampanye untuk selalu berbuat baik, rajin sholat, rajin
bersedekah, rajin menjaga kebersihan, dan lain-lain.

Jadi, mengenal betul apa itu kalimat berbentuk persuasif dan menggunakannya di momen terbaik akan
memberi manfaat yang besar. Supaya lebih fasih dalam menulis kalimat jenis persuasif ini, maka bisa
mengenal juga ciri khas yang dimilikinya. Berikut adalah ciri-ciri dari kalimat berbentuk persuasif
tersebut secara umum:

1. Mengandung Makna Ajakan

Ciri khas pertama yang dimiliki kalimat dengan teknik persuasif adalah mengandung makna ajakan.
Sehingga kalimat ini disusun dengan tujuan untuk mengajak, merayu, dan membujuk para pembacanya.
Kalimat yang digunakan akan disusun sedemikian rupa agar tujuan tersebut tersampaikan.

2. Bisa Ditambahkan Tanda Seru

Kalimat bentuk persuasif berkebalikan dengan kalimat imperatif yang mengajak secara langsung.
Persuasif sifatnya mengajak secara halus, makna dari kalimat ajakan ini kemudian tampak samar namun
tetap mudah dipahami. Meskipun begitu, penulisnya bisa dan lumrah membubuhkan tanda seru.

Tentunya jika memang diperlukan, dan umumnya bukan untuk maksud memerintah melainkan untuk
memberi suntikan semangat. Supaya pembaca bisa langsung mengeksekusi ajakan yang dituangkan di
dalam kalimat tersebut.

3. Erat dengan Kegiatan Promosi

Kalimat yang disusun dengan teknik persuasif kemudian erat dengan kegiatan promosi. Nyaris tidak ada
kalimat promosi yang bisa membebaskan diri dari penggunaan kalimat jenis ini. Sehingga setiap orang
yang hendak menaikan iklan, penting untuk mempelajari teknik penulisan kalimat persuasi yang baik
dan benar.

4. Mengandung Kata Ajakan


Ciri-ciri berikutnya adalah di dalam kalimat sering atau umum menambahkan kata yang memiliki makna
ajakan. Lebih tepatnya memang menggunakan kata ajakan, sehingga pembacanya kemudian menyadari
adanya ajakan pada saat membacanya. Misalnya memakai kaya ayu, mari, yuk, dan lain sebagainya.

5. Disampaikan dengan Cara Kreatif

Ciri khas berikutnya yang dimiliki oleh kalimat jenis persuasif adalah disampaikan atau disusun secara
kreatif dan menarik. Maksudnya adalah tidak hanya sekedar disusun dan menyampaikan maksud penulis
apa adanya. Namun disusun sedemikian rupa agar tampak lebih menarik dan memang sangat menarik.

Tujuannya tentu saja untuk mampu menangkap minat dan perhatian pembaca untuk membaca
kalimatnya sampai tuntas. Kemudian mengeksekusi apa yang tertulis di dalamnya, tidak harus langsung
namun di kemudian hari atau masa mendatang apa yang dibaca akan dilakukan.

Cara kreatif yang sering digunakan penulis dalam menyusun kalimat berbentuk persuasif ini adalah
dengan dibuat berima. Seperti pantun, sehingga lebih enak didengar dan enak dibaca.

Tidak sedikit pula penulis yang kemudian menggunakan kalimat candaan. Sehingga pembacanya ikut
tertawa tanpa mengurangi makna ajakan yang mendasari penyusunannya.

 Fungsi Kalimat Persuasif

Tidak kalah penting adalah mengetahui fungsi dari penggunaan atau penulisan kalimat persuasi.
Terdapat beberapa fungsi yang membuat kalimat jenis ini bisa digunakan untuk beberapa hal dan
diterapkan pada beberapa momen. Yaitu:

1. Sebagai Kalimat Perintah

Fungsi dan penggunaan pertama dari kalimat berbentuk persuasif adalah untuk dijadikan kalimat
perintah. Hanya saja, kalimat jenis ini punya ciri khas dimana perintah yang ditulis akan dibuat secara
tersirat. Sehingga tidak secara langsung dan pembacanya pun tidak merasa diperintah atau digurui.
Namun pada beberapa kondisi, kalimat jenis ini digunakan oleh penulis untuk memberi perintah secara
langsung. Hanya saja tetap menggunakan bahasa yang enak didengar. Sebab dibanding sebagai kalimat
perintah, kalimat ini lebih ideal disebut kalimat ajakan sehingga tidak ada ajakan yang memaksa.

2. Bahan Promosi dan Kampanye

Fungsi kedua dari kalimat persuasi adalah digunakan sebagai bahan promosi atau kampanye. Sehingga
seperti yang disebutkan sekilas di awal-awal, bahwa kalimat ini identik dengan kegiatan promosi atau
beriklan. Setiap kalimat iklan dipastikan memakai kalimat yang dikembangkan dengan teknik persuasif.

3. Membentuk Paragraf Persuasif

Kalimat berbentuk persuasif juga digunakan oleh penulis untuk menyusun paragraf persuasif. Dimana
fungsi dari paragraf ini adalah sama, yakni untuk mengajak atau merayu kepada para pembaca untuk
melakukan sesuatu seperti yang diinginkan dan ditulis oleh penulisnya.

Sehingga paragraf persuasif dijamin mengandung kalimat berbentuk persuasif juga. Tidak mungkin
mengandung kalimat lain, kecuali memang masih berada dalam satu konteks yang sama. Yakni mampu
menguatkan ajakan yang dicantumkan dalam paragraf persuasif tersebut.

 Syarat Menyusun Kalimat Persuasif

Supaya penulis bisa menyusun kalimat berbentuk persuasif atau mungkin paragraf persuasif. Maka akan
lebih baik jika memenuhi beberapa syarat penting di bawah ini:

1. Punya Kredibilitas

Syarat pertama adalah penulis memiliki kredibilitas, maksudnya disini adalah penulis sudah paham betul
apa yang akan ditulis. Misalnya saja hendak menyusun kalimat iklan berbentuk persuasif dari produk A.

Maka sebelum menyusun kalimat iklan penulis wajib tahu apa itu produk A, keunggulan, manfaat,
komposisi, dan lain-lain. Sehingga setiap informasi yang dituangkan dalam kalimat tersebut mampu
mempresentasikan produk dengan baik dan apa adanya.
Selain itu, memastikan juga bahwa penulis tersebut mampu menyusun kalimat dari susunan kata yang
tepat dan mengandung konotasi positif. Supaya pembaca kalimat tersebut mendapatkan semangat yang
positif juga.

2. Mampu Mengidentifikasi Emosi

Syarat kedua dalam menyusun kalimat persuasi adalah penulis sudah mampu atau bisa mengidentifikasi
emosi para pembaca. Mengapa hal ini penting? Sebab kalimat ini berisi ajakan, ajakan yang tersirat.
Otomatis susunan kalimatnya harus mampu menangkap emosi dan sentimen pembaca agar efektif.

3. Memiliki Bukti

Syarat berikutnya adalah penulis memiliki bukti, sehingga saat mengajak pembaca melakukan suatu hal
atau menggunakan suatu produk. Penulis mampu menunjukan bukti bahwa ajakan dalam kalimat yang
disusun memang benar dan layak untuk diikuti oleh pembacanya.

Misalnya dalam menyusun kalimat promosi, memang akan memaparkan kelebihan atau keunggulan
produk yang dipromosikan. Namun keunggulan ini harus sesuai fakta dan benar adanya.

Tidak ada unsur melebih-lebihkan dan berujung pada penipuan publik, sebab bisa berujung pada
masalah. Salah satu imbasnya produk ditarik pihak berwenang dari pasaran. Kalau sudah begini, siapa
yang rugi? Selain pemilik produk, kredibilitas penyusun kalimat promosi juga akan diragukan.

 Jenis-Jenis Kalimat Persuasif

Selanjutnya adalah mengenai jenis dari kalimat persuasi yang ternyata memang cukup beragam. Berikut
adalah jenis-jenis tersebut:

Kalimat Persuasif Politik

Jenis pertama adalah kalimat jenis persuasif politik yang digunakan untuk ajakan di bidang politik atau
diterapkan di dalam teks yang mengandung unsur politik. Sehingga segala ajakan yang mengarah pada
bidang politik kemungkinan besar akan selalu disusun dengan kalimat bentuk persuasif.
Kalimat Persuasif Pendidikan

Jenis kedua adalah kalimat bentuk persuasi pendidikan, sesuai dengan namanya kalimat ini digunakan
untuk membangun ajakan dan rayuan di bidang pendidikan. Secara umum akan ditulis dan diungkapkan
secara lisan oleh mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Baik itu dosen, guru, mahasiswa, menteri pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga setiap ajakan yang
mengandung unsur pendidikan maka penulisan ajakan tersebut menggunakan kata persuasif jenis ini.

Kalimat Persuasif Advertensi

Jenis ketiga dari kalimat persuasi adalah advertensi. Sesuai dengan namanya, sekali lagi kalimat jenis
persuasif satu ini digunakan untuk memperkenalkan atau mempromosikan dan menjual suatu produk
dan jasa sehingga semakin dikenal luas oleh khalayak.

Khusus untuk jenis satu ini biasanya penulis harus menyusunnya dengan ketelitian tinggi. Sebab kalimat
yang disusun nantinya akan mempengaruhi penjualan dan citra produk tersebut di masyarakat. Jika
penyusunan kalimatnya tepat maka akan membuat produk tersebut mudah diterima dan bahkan laku
keras.

Kalimat Persuasif Propaganda

Jenis terakhir adalah kalimat persuasi propaganda yakni jenis kalimat berbentuk persuasif yang
mengandung unsur ajakan sekaligus informasi. Sehingga tidak hanya mengajak namun juga berbagi
informasi kepada pembacanya. Hanya saja kata propaganda sendiri di mata masyarakat cenderung
dianggap negatif.

Sebab umumnya kalimat jenis ini digunakan penulisnya untuk menjatuhkan lawan atau kompetitor. Oleh
sebab itu dalam penggunaannya memang hati-hati dan terbatas, hanya disusun ketika kondisi memang
mendesak.

Sebab penulis dengan segala kalimat yang disusun bisa memberi citra negatif juga pada pihak yang
didukung. Namun, tidak semua demikian ada kalanya kalimat jenis ini murni digunakan untuk promosi
dengan kampanye yang jujur dan sesuai etika. Sekaligus memberi edukasi pada pembacanya.
Misalnya digunakan untuk mempromosikan produk. Maka kalimat tidak hanya berisi informasi
mengenai produk namun juga informasi mengenai suatu masalah dan isu yang bisa diselesaikan dengan
produk tersebut.

 Contoh Kata Kalimat Persuasif yang Baik dan Benar

Berikutnya adalah contoh kata kalimat persuasif yang tentu cukup banyak, dan tidak semuanya
merupakan kalimat iklan produk dan jasa. Berikut contohnya:

Contoh 1

Suka makan mie instan atau olahan mie lain? Usahakan disantap secara tunggal, yakni tidak dimakan
dengan sumber karbohidrat lain. Seperti kentang maupun nasi, karena konsumsi dua jenis karbohidrat
sekaligus berdampak pada sistem pencernaan yang semakin lambat.

Sehingga memperbesar resiko mengalami kenaikan gula darah dan kenaikan berat badan. Sebab asupan
karbohidrat berlebih oleh tubuh akan dicerna dan sisanya akan dibuat sebagai cadangan energi.
Cadangan yang berlebih akan membuat tubuh mengalami kenaikan gula darah dan juga mengalami
obesitas.

Contoh 2

Universitas yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi institusi yang membanggakan, tidak
hanya bagi mahasiswa namun juga para dosen. Sebab dosen bisa dengan bangga mengungkapkan
dirinya mengajar di Universitas kita yang dikenal kredibel dan bergengsi.

Menjadi universitas yang bergengsi dan kredibel tentu tidak mudah dan butuh proses sekaligus
keterlibatan banyak pihak. Termasuk mahasiswa dan dosen. Dosen bisa berkontribusi dengan disiplin
mempublikasikan karya ilmiah. Sehingga universitas dikenal gencar melakukan penelitian dan publikasi
hasil penelitian.

Di mata masyarakat universitas akan dikenal sebagai universitas yang bagus, unggul dan produktif. Jadi,
mari para dosen berusaha meningkatkan publikasi karya ilmiah seperti jurnal ilmiah!

Contoh 3
Nama produk PureIt

Aktivitas minum air yang cukup adalah hal penting agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Secara umum
tubuh tidak hanya membutuhkan satu atau dua gelas air, melainkan minimal 2 liter atau setara dengan 8
gelas air sehari.

Supaya sensasi minum semakin menyegarkan, ada baiknya menyediakan PureIt di rumah. Berkat PureIt
minum air putih terasa lebih menyenangkan dan menyegarkan. Tidak ada lagi drama lupa dan bosan
minum air putih.

Contoh 4

Sampah adalah PR besar bagi siapa saja, bukan hanya pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Masyarakat perlu ikut berkontribusi dalam mengolah dan meminimalkan sampah. Khususnya sampah
rumah tangga agar tumpukan sampah tidak semakin parah dan mencemari lingkungan.

Maka mulailah mengolah sampah di rumah dengan bijak. Yakni memisahkan sampah berdasarkan
jenisnya. Sampah organik bisa diolah sebagai pupuk, dan sampah anorganik bisa dikumpulkan untuk
kemudian diserahkan atau dijual ke pengepul.

Langkah ini membantu menjadikan lingkungan bersih dan tumpukan sampah terkendali. Jadi, mari selalu
kelola sampah di rumah dengan baik untuk kesehatan bersama!

Anda mungkin juga menyukai