Pendahuluan
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain untuk
saling berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini memeberi dorongan
manusia untuk saling bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya yaitu salah
satunya bekerja sama dalam hal ekonomi. Memperoleh harta adalah hal yang
terpenting dalam mempertahankan hidup untuk menopang kehidupan. Kegiatan bisnis
seperti berorganisasi dan berkooperasi dengan sesama dapat memudahkan seseorang
meraih harta yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Usaha yang dimaksud
adalah usaha koperasi yang dapat diikuti oleh semua kalangan,
Koperasi adalah badan usaha non-profit yang beranggotakan orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Prinsip-prinsio koperasi merupakan landasan pokok dalam menjalankan
kegiatannya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat yang terdiri dari prinsip
kemandirian, demokratis, pembagian sisa hasil usaha, keterbukaan, dan sukarela.
Koperasi memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap kegiatannya yang
bertujuan mensejahterakan anggotanya. Keterlibatan setiap anggota sangat
berpengaruh dalam kegiatan koperasi, semakin tinggi kontribusi yang diberikan,
semakin banyak pula pendapatan yang akan diterima oleh setiap anggota.
Dengan semakin banyaknya usaha koperasi yang tersebar di penjuru dunia,
tuntutan agar mengetahui berbagai macam tentang pengertian, asas-asas, dan sistem
ekonomi dari koperasi perlu dipelajari. Terdapat berbagai pendapat tentang pengertian
koperasi menurut para ahli untuk mengetahui secara umum definisi koperasi. Ada juga
asas-asas yang terdapat ketika melakukan kegiatan koperasi yang menjadi dasar usaha
bersama yang dilakukan oleh orang maupun badan usaha. Serta terdapat hubungan
antara sistem ekonomi dan kegiatan koperasi yang dapat membedakannya dari koperasi
yang ada di negara lain.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merasa tertarik untuk
memebuat makalah tentang ekonomi koperasi dengan judul "Pengertian, Asas-Asas,
dan sistem perekonomian koperasi".
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari koperasi menurut para ahli dan organisasi internasional?
2. Bagaimanakah perkembangan asas-asas koperasi di dunia?
3. Bagaimanakah sistem ekonomi dapat memengaruhi kinerja koperasi di dunia?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian koperasi menurut para ahli dan organisasi
internasional
2. Untuk mengetahui perkembangan asas-asas koperasi dari awal terbentuk hingga
saat ini
3. Untuk mengetahui hubungan sistem ekonomi dengan kinerja koperasi yanga ada di
dunia
D. Manfaat penelitian
1. Sebagai masukan bagi penulis sendiri untuk menambah wawasan tentang
pengertian, asas-asas, dan sistem ekonomi dari koperasi
2. Sebagai informasi untuk mengetahui perbandingan teori dan praktik koperasi yang
ada di dunia
3. Sebagai bahan dasar ajar untuk mengetahui berbagai macam hal tentang koperasi
BAB II
Pembahasan
A.Identitas Koperasi
Definisi
Ada tiga definisi yang diambil dari sumber berbeda mengenai definisi koperasi.
Definisi yang pertama menurut KBBI, Koperasi ialah perserikatan yang bertujuan
memenuhi keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari-
hari dengan harga murah atau tidak bermaksud mencari untung.
Sedangkan Definisi kedua menurut UU. 25 tahun 1992 Koperasi ialah badan
usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hokum koperasi yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan ( UU. 25 tahun 1992 ).
Dan definisi terakhir menurut ICA ( Internasional Cooperative Association ),
Koperasi ialah asosiasi otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk
memenuhi kebutuhan, aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya melalui usaha yang
dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.
Nilai Nilai
Sesuai yang tercantum dalam website ICA ada 8 nilai dari koperasi
1. Menolong diri sendiri, nilai ini berkaitan dengan tujuan awal dan utama dari
keikutsertaan semua anggota koperasi yaitu mereka ingin memperbaiki taraf
kehidupan diri mereka masing masing. Situasi yang sulit pada zaman awal
perkembangannya menjadikan koperasi sebagai wadah bersama untuk
memperbaiki kehidupan mereka.
2. Tanggung jawab, semua anggota koperasi tanpa terkecuali mempunyai
tanggung jawab untuk dapat ikut serta dalam usaha berkembangnya koperasi
3. Demokrasi, nilai demokrasi digunakan dalam pengambilan setiap keputusan
atau kebijakan yang akan dijalankan oleh koperasi melalui rapat anggotanya
dengan cara musyawarah mufakat atau melalui voting
4. Persamaan, nilai ini berkaitan dengan perlakuan yang sama bagi setiap anggota
tanpa memandang besar kecinya simpanan yang di miliki oleh setiap anggota
atau latar belakang lainnya. Dan pada intinya, Setiap anggota mempunyai hak
suara yang sama yaitu satu orang satu suara. Sebagai contoh, walaupun Bapak
A mempunyai simpanan 1000x lebih banyak dibanding anggota lainnya namun
suara Bapak A saat rapat dalam menentukan rencana kerja ke depan koperasi
tetap hanya satu suara sama seperti Bapak B yang simpanannya hanya kurang
dari 100 ribu rupiah. Selain itu dalam contoh kasus yang berbeda, pada koperasi
simpan pinjam, semua anggota berhak mendapatkan kesempatan meminjam
dana tanpa memandang status sosialnya.
5. Keadilan, salah satu penyebab buruknya sistem kapitalisme saat revolusi
industri yaitu adanya ketidakadilan. Nilai keadilan hampir mirip dengan nilai
persamaan. Di dalam koperasi setiap anggotanya diperlakukan adil dalam
pemberian hak maupun kewajibannya. Contohnya, Bagi anggota dengan
belanja paling banyak dalam koperasi konsumsi maka anggota tersebut berhak
mendapat SHU terbesar dibanding anggota anggota lainnya, sedangkan anggota
dengan belanja paling sedikit akan mendapatkan SHU yang sedikit pula.
6. Solidaritas, rasa kekeluargaan atau solidaritas yang tinggi menjadi salah satu
nilai lebih dan nilai yang terpenting dalam organisasi ini. Rasa kekeluargaan
yang kuat membuat organisasi ini jarang mendapatkan konflik internal yang
berat karena semua masalah dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Jika
suatu masalah jarang atau tidak terlalu berat, maka jalannya atau kelangsungan
organisasi semakin terjamin dan organisasi akan mudah untuk berkembang.
7. Keterbukaan, nilai ini berkaitan dengan nilai solidaritas atau kekeluargaan.
Dengan dianggapnya semua anggota ialah keluarga maka hubungan antar
anggota sangat dekat dan terbuka. Setiap anggota tidak akan sungkan untuk
menceritakan masalah hidupnya di ke anggota anggota lain. Mereka pun akan
lapang hati dan bersedia untuk membantu dan mencarikan jalan keluar dari
permasalahan permasalahan tersebut. Oleh karena nilai inilah salah satunya
yang menyebabkan koperasi menjadi organisasi yang kuat hubungan
internalnya.
8. Tanggung jawab diri sendiri, isi nilai ini sama dengan isi nilai kedua yaitu
tanggung jawab.
Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan yang sukarela dan terbuka, koperasi merupakan organisasi yang
bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa
jasanya dan menerima tanggung jawab anggota tanpa membedakan jenis
kelamin dan latar belakang lainnya.
2. Pengawasan demokratis oleh anggota, Koperasi adalah organisasi demokratis
yang dikendalikan oleh anggotanya yang secara aktif berpartisipasi dalam
menetapkan kebijakan dan membuat keputusan . Pria dan wanita sebagai wakil
yang terpilih memiliki tanggung jawab kepada anggota. Pada anggota koperasi
primer, semua anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota, satu suara)
dan koperasi di tingkat lain juga diatur secara demokratis.
3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi, para anggota secara langsung ikut
berkontribusi dalam permodalan koperasi serta aktif dalam kegiatan usaha yang
dilakukan koperasi. Sebagai contoh, Bapak B ialah anggota koperasi tani. Sudah
semestinya Bapak B membeli segala kebutuhan pertaniannya di koperasi tani
tersebut yang bertujuan untuk mendukung jalannya kegiatan usaha koperasi.
4. Otonomi dan kemandirian, Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri
sendiri serta diawasi oleh para anggotannya. Apabila koperasi mengadakan
perjanjian dengan organisasi lain termasuk pemerintah atau menumpuk modal
dari sumber luar kopersi melakukannya berdasarkan persyaratan yang menjamin
pengawasan demokratis oleh para anggotanya dan yang mempertahankan
otonomi mereka.
5. Pendidikan pelatihan dan penerangan, koperasi memberikan pendidikan dan
pelatihan bagi para anggota serta para manajer dan karyawan agar mereka dapat
melakukan tugasnya lebih efektif bagi perkembangan koperasi.
6. Kerja sama antar koperasi, koperasi melyani para anggotanya secara kolektif
dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui organisasi
koperasi tingkat lokal, nasional, regional, maupun internasional.
7. Kepedulian terhadap masyarakat, koperasi melakukan kegiatan untuk
mengembangkan masyarakat sekitar secara berkelanjutan melalui kebijakan
kebijakan yang diputuskan oleh rapat
B. ASAS-ASAS KOPERASI
Asas koperasi atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Coopera-tive Principles ini
berasal dari bahasa Latin: Principium yang berarti basis atau landasan dan inipun bisa
mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai: Cita-cita utama atau
kekuatan/peraturan dari organisasi. Pengertian tentang principium ini perlu
diperhatikan secara seksama dan secara hati-hati. Dalam kepustakaan koperasi
Indonesia, beberapa penulis mengaitkan pengertian principium ini dengan landasan
koperasi atau landasan idiil dan sebagainya. Dalam Bab IV Undang-Undang No.
12/1967 yang membahas masalah Asas dan Sendi Dasar Koperasi, di mana dikatakan
bahwa asas koperasi adalah kekeluargaan dan kegotong-royongan, sedangkan dalam
Sendi Dasar Koperasi di antaranya dimasukkan keanggotaan yang sukarela, pembagian
sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota, pembatasan bunga atas
modal dan sebagainya, yang semuanya ini oleh ICA dikelompokkan sebagai
cooperative principles.
ICA sendiri tampaknya mengalami kesulitan dalam mendefinisikan kata
principle itu, untuk mana akhirnya ICA harus membentuk suatu Komisi. Menurut
Komisi tersebut, principle adalah praktilepraktik/kegiatan-kegiatan utama yang sangat
diperlukan dalam mencapai tujuan-tujuan dari gerakan koperasi. Banyak orang yang
tidak sependapat dengan definisi ini, karena prinsip itu pada dasarnya tetap, sedangkan
praktik itu bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial sesuatu negara.
W.P.Watkins, mantan Direktur ICA, menyatakan bahwa principles itu aaalah cita-cita
yang melekat pada koperasi. Cita-cita itu tetap (tidak berubah), sedang praktik bisa
berubah-ubah sesuai dengan situasi. Jadi kita bisa berpegang pada pendapat bahwa
principle itu adalah cita-cita yang menentukan sifat dari koperasi sebagai suatu
organisasi.
Rochdale atau lebih dikenal dengan "The Rochdale Society of Equitable Pioneers"
terdaftar pada tanggal 24 Oktober 1844 dan memulai usahanya pada tanggal 21
Desember 1844. Cita-cita dari Rochdale Pioneers, yang dinyatakan sebagai peraturan
dari perkumpulan itu kemudian dikenal sebagai asas-asas Rochdale atau Rochdale
Principles, telah mengilhami cara kerja dari gerakan-gerakan koperasi sedunia.
Kedelapan buah asas Rochdale tersebut adalah:
1. Pengendalian secara demokrasi (Democratic control).
2. Keanggotaan yang terbuka (Open membership).
3. Bunga terbatas atas modal (Limited interest on capital).
4. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota proporsional dengan pembeliannya
(The distribution of surplus in devidend to the members in Proportion to their
Purchases).
5. Pembayaran secara tunai atas transaksi perdagangan (Trading strictly on a cash
basis).
6. Tidak boleh menjual barang-barang palsu dan harus murni (Selling only pure
and unadelterated goods).
7. Mengadakan pendidikan bagi anggota-anggotanya tentang asas-asas koperasi
dan perdagangan yang saling membantu. (Providing for the education of the
members in Co-operative principles as well as for mutual trading).
8. Netral dalam aliran agama dan politik (Political and religious neutrality).
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah sesuatu organisasi itu baru dapat disebut
koperasi, kalau organisasi tersebut menjalankan ke-8 asas tersebut? Dalam hal ini
terdapat beberapa pendapat. Dr.Mohammad Hatta dalam Almanak Koperasi 1957-
1958 membagi asas-asas Rochdale tersebut dalam 2 bagian:
Dasar-dasar pokok:
1. Demokrasi koperatif, yang artinya bahwa kemudi (pengelolaan) dan tanggung
jawab, adalah berada di tangan anggota sendiri.
2. Dasar persamaan hak suara.
3. Tiap orang boleh menjadi anggota.
4. Demokrasi ekonomi, keuntungan dibagi kepada anggota menurut jasa-jasanya.
5. Sebagian dari keuntungan diperuntukkan pendidikan anggota.
Menurut Dr. Mohammad Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu
setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 asas tersebut di atas.
Dasar-dasar moral.
1. Tidak boleh dijual dan dikedaikan barang-barang palsu.
2. Harga barang harus sama dengan harga pasar setempat.
3. Ukuran dan timbangan barang harus benar dan dijamin.
4. Jual beli dengan tunai. Kredit dilarang karena menggerakkan hati orang untuk
membeli di luar kemampuannya.
Memang dalam kenyataannya, kita melihat, bahwa tidak semua kedelapan buah
asas Rochdale itu dipatuhi oleh perkumpulan koperasi di semua negara di dunia ini.
Untuk mengetahui sejauh mana asas-asas Rochdale itu dilaksanakan di Indonesia, kita
dapat melihat dari ketentuan yang tersurat dalam undang„undang koperasi kita, serta
anggaran dasar dari perkumpulan-perkumpulan koperasi di Indonesia.
Prof. Henzler dari Jerman membagi asas-asas koperasi dalam asas-asas struktural
(structural principles) dan asas fungsional (functional principles). Democratic control,
termasuk dalam asas struktural, sedangkan asas-asas yang berkaitan dengan masalah
manajemen, kebijaksanaan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan standar
dari prosedur-prosedur operasi adalah asas-asas fungsional. Asas-asas struktural itu
berlaku sama untuk semua jenis koperasi, sedangkan asas functional bisa berbeda pada
beberapa jenis koperasi. Keraguan orang tentang apakah semua kedelapan asas dari
Rochdale harus diterapkan di semua negara, juga adalah karena sebagaimana kita
ketahui asas-asas Rochdale itu adalah hasil pengalaman koperasi konsumen, sedangkan
pada dewasa ini koperasi sudah berkembang meliputi berbagai bidang usaha dan
kegiatan seperti koperasi simpan pinjam, koperasi kredit, koperasi asuransi, dan
sebagainya. Menjadikan pertanyaan apakah asas-asas Rochdale yang mendasarkan
pada pengalaman koperasi konsumen itu, seluruhnya bisa diterapkan untuk semua jenis
koperasi?
Menanggapi permasalahan tersebut maka dalam Kongres ICA di London yang
diadakan pada tahun 1934 dibentuklah suatu Komite Khusus untuk meneliti
"Pengetrapan dari asas-asas Roch- dale pada Koperasi" dan Komite dapat
menyelesaikan tugasnya pada tahun 1937. Hasil karya dari Komite khusus tersebut
adalah bahwa dari 8 asas Rochdale tersebut, 7 buah dianggap sebagai asas yang pokok
(essential principles), yaitu:
Kesimpulan
Koperasi ialah sebuah perkumpulan atau organisasi yang bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. koperasi memiliki asas asas, nilai, serta prinsip yang
mana ketiga hal tersebut diperlukan oleh anggotanya dalam kehidupan berorganisasi di
dalam sebuah koperasi. Jika salah satu dari ketiganya ada yang tidak digunakan maka
kegiatan usaha koperasi atau kelangsungan koperasi akan terganggu karena ketiga hal
tersebutlah membuat koperasi bertahan hingga sekarang ini. Selain itu kita juga
mempelajari sistem sistem ekonomi yang bertujuan agar kita mengetahui kelemahan
serta kelebihan dari sistem ekonomi tersebut dan dapat meneliti atau mengira
kelangsungan atau jalannya koperasi di setiap sistem ekonomi yang berbeda beda
tersebut.
Daftar Pustaka
Kelompok 2
Ikhalazul Ammar 175020100111001
Fhatahul Arrazaq Reni 175020100111012
Muhammad Afandi 175020107111020
Ekonomi Pembangunan
Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2018