Anda di halaman 1dari 80

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATION DALAM FORMING A

CORPORATE IMAGE PADA PT BPRS HAJI MISKIN KANTOR CABANG

PAYAKUMBUH

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada

Program Studi Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah

Oleh :
Nanang Hidayat
NIM : 3118033

PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) BUKITTINGGI

2021/2022
KATA PENGATAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT


atas segala limpahan rahmat, nikmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Strategi Marketing Public Relation
Dalam Forming A Corporate Image Pada PT BPRS Haji Miskin Kc
Payakumbuh”. Shalawat beriringkan salam penulis sampaikan untuk junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
kealam yang serba canggih seperti sekarang ini.
Adanya Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam
meraih gelar ahli madya (A.Md) pada Program Studi DIII Perbankan Syariah
Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi. Selain itu, sebagai bentuk partisipasi
serta persiapan penulis dalam menerapkan, mengembangkan, dan meluaskan ilmu
yang telah penulis raih dalam proses akademik serta aktivitas non-akademik
dibangku perkuliahan, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarkat
pada umumnya.
Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan penulis rahmat serta hidayah-Nya
sehingga sampai hari ini penulis bisa mengerjakan tugas untuk membuat
laporan ini dalam keadaan sehat wal’afiyat.
2. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dalam kegiatan apapun dan
mendo’akan yang terbaik untuk penulis.
3. Ibu Dr. RidhaAhida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bukittinggi, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan magang.

i
4. Bapak Dr.Iiz Izmuddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Bukittinggi yang telah memberikan kemudahan selama
proses penyusunan laporan.
5. Ibu Novera Martilova, SE, M.E selaku Ketua Jurusan D3 Perbankan
Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN), yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan magang.
6. Bapak Gusril Basir, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing penulis yang
telah memberikan arahan, bimbingan dan kemudahan selama kegiatan dan
laporan Tugas Akhir.
7. Ibu Dini Eka Purti, SE selaku Branch Manager yang telah memberikan
penulis kesempatan magang di PT.BPR Syariah Haji Miskin Kantor
Cabang Payakumbuh.
8. Seluruh karyawan/i PT BPR Syariah Haji Miskin Kantor Cabang
Payakumbuh yang telah membantu, memberikan arahan, dan bimbingan
selama pelaksanaan magang.
9. Teman-teman mahasiswa dari berbagai jurusan dan tingkat semester di
IAIN Bukittinggi yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis secara langsung maupun tidak langsung.
Tanpa adanya bimbingan, dukungan, dan do’a dari semua pihak, penulis tidak
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Untuk itu penulis berharap
dengan kebaikan dari semua pihak yang telah diberikan penulis dicatat sebagai
amal dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.
Dalam penulisan laporan ini, penulis sangat menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis berharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Bukittinggi, 28 Juli 2021

NANANG HIDAYAT
NIM 3118.033

ii
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan oleh NANANG HDAYAT, NIM.3118.033 Jurusan


DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan judul
penelitian “Strategi Marketing Public Relation Dalam Forming A Corporate
Image Pada PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh”.

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam Tugas Akhir ini adalah
penelitian lapangan (field research). Lokasi penelitian dilakukan di PT BPRS Haji
Miskin Kc Payakumbuh, dimana teknik pengambilan data dilakukan melalui
wawancara dengan Pimpinan, observasi dan dokumentasi.

Setelah dilakukan penelitian penulis mendapatkan kesimpulan yaitu


strategi PT BPRS Haji Miskin dalam membangun citra perusahaan mencakup
keseluruh aspek yaitu mulai dari cara memperkenalkan PT BPRS Haji Miskin Kc
Payakumbuh dan produk-produk kepada para nasabah, melakukan promosi
melalui pendekatan ke nasabah dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan dari
nasabah, melakukan kerjasama dengan berbagai pihak secara perorangan, instansi,
dan juga orang-orang yang berpengaruh seperti pejabat daerah dan sebagainya,
serta melakukan kegiatan sosial pada skala Nasional, memberikan pelayanan yang
terbaik kepada nasabah dan masyarakat.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa PT BPRS Haji Miskin Kc


Payakumbuh sudah melakukan strategi marketing public relation dengan konsep
syariah dalam membangun citra PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Setelah
PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh melakukan strategi MPR masih membuat
masyarakat Payakumbuh mengetahui konsep Syariah sehingga citra yang
diciptakan di respon positif dan diterima oleh masyarakat Payakumbuh.

Kata Kunci : Marketing Public Relation, Forming A Corporate Image.

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................................5
C. Batasan Masalah......................................................................................................5
D. Rumusan Masalah....................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian...................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi.....................................................................................................................8
B. Public Relation........................................................................................................20
C. Citra Perusahaan (Corporate Image).......................................................................25
D. Kajian Terdahulu.....................................................................................................37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................................................42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................................42
C. Jenis dan Sumber Data............................................................................................43
1. Data Primer........................................................................................................43
2. Data Sekunder....................................................................................................43
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................44
1. Observasi...........................................................................................................45
2. Wawancara........................................................................................................45
3. Dokumentasi .....................................................................................................46
E. Teknik Analisis Data...............................................................................................47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambara Umum Objek Penelitian...........................................................................48
B. Strategi Marketing Public Relation Membangun Citra Perusahaan
(Corporate Image PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh)...................................65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................73
B. Saran........................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola dalam

pengaturan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah

serta dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan kemaslahatan suatu bangsa.

Lembaga perekonomian bahu membahu mengelola dan menggerakkan semua

potensi ekonomi agar berhasil secara optimal. 1 Hal ini telah dilakukan oleh

PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh sebagai lembaga keuangan yang

berbasis keumatan yang dibentuk untuk kemaslahatan umat dalam

menjalankan operasionalnya.

Bank Pembiayaan Syariah adalah lembaga perbankan yang merapkan

sistem dan operasional berdasarkan Syariat Islam. BPRS tidak mengenakan

perangkat bunga melainkan menggunakan sistem bagi hasil dalam

memberikan keuntungan kepada para nasabahnya (Shohibul Mal) sehingga

semua keuntungan yang diterima memberikan rasa aman dan nyaman dunia

akhirat.2 Sebagaimana juga, yang telah dijelaskan didalam Q.S An-Nisa : 29

‫اض ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ال تَأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل إِاَّل أَ ْن تَ ُكونَ تِ َج‬
ٍ ‫ارةً ع َْن تَ َر‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.”

1
Maulana Syarizal Fahmi, Tugas Akhir : “Strategi Public Relations dalam Membentuk
Citra Perusahaan” (Purwokerto : IAIN Purwoketo,2017), hal. 1
2
Ibid, hal. 3

1
Dari ayat tersebut, telah jelas memerintahkan untuk tidak boleh

memakan harta sesama dengan jalan yang batil, dari hal tersebutlah BPRS

Haji Miskin hadir untuk masyarakat sebagai lembaga keuangan yang berbasis

syariah yang dalam pengoperasional kegiatannya tidak menggunakan bunga,

agar masyarakat bisa aman dan nyaman dunia akhirat.

BPRS Haji Miskin diresmikan tanggal 30 Maret 2006 oleh Direktur

Perbankan Syariah Bank Indonesia Jakarta, Harisman, berdasarkan keputusan

Gubernur Bank Indonesia No.8/24/KEP.GBI/2006 tentang pemberian izin

usaha BPRS Haji Miskin tanggal 8 Maret 2006, saat ini berkantor pusat di

Jln. Raya Padang Panjang-Bukittinggi KM.10, Simpang Koto Tinggi Nagari

Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar dengan 3 Kantor

kas. BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh juga mempunyai banyak produk

seperti Tabungan, Deposito, dan Pembiayaan.

Berbagai usaha dilakukan PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

untuk menempati posisi yang strategis dalam perekonomian Indonesia.

Kegiatan demi kegiatan terus dilakukan sejalan dengan visi, misi, dan tujuan

PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Seiring berkembangannya, PT BPRS

Haji Miskin Kc Payakumbuh terus berupaya dan terus berusaha untuk

mendapatkan citra (image) positif dari masyarakat yang bermayoritas

muslim.

Seiring citra (image) positif yang dibentuk oleh PT BPRS Haji Miskin

Kc Payakumbuh mulai mendapatkan tantangan dari masyarakat, karena

kurangnya kepercayaan masyarakat akan sistem yang berbasis syariah, sehing

2
gamembuat BPRS Haji Miskin mulai mendapatkan kendala di dalam

menjalankan operasionalnya. Selain itu, PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh juga mendapatkan persaingan dari beberapa BPRS yang ada di

Kota Payakumbuh. Hal ini dapat diketahui dengan naik turunnya minat

nasabah untuk melakukan transaksi di PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh.

NO Pembiayaan Jumlah Nasabah

2018 2019 2020


1. Murabahah 1,753 1,850 1632

2. Ijarah 79 74 52

3. Qardh 2 0 0
4. Multijasa 177 222 220

5. Mudharabah 15 11 5

6. Musyarakah 10 12 12

Total 2,036 2,169 1,921

Melihat beberapa kendala yang dihadapi PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh tersebut, membuat para pegawai harus berfikir keras untuk

menciptakan suatu strategi terbaik agar dapat menarik minat nasabah. Dalam

hal ini, Marketing Public Relation harus mempunyai strategi dalam

membangun citra (image) guna menarik para nasabah serta menanamkan

nilai-nilai syariah kepada masyarakat. Karena tugas dari Public Relations

tersebut, merupakan mediator yang berada antara pemimpin organisasi

dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal

maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana

3
kebijakan aktivitas, program kerja dan rencana usaha-usaha suatu organisasi

atau perusahaan.3

Citra BPR Syariah merupakan Citra yang menggambarkan sebuah

prisip Islami yang di anggap sebagai suatu amanah dalam menjalankan

kegiatan Perbankan Syariah. Harus dapat menyakinkan bahwa BPR Syariah

berbeda dengan BPR Konvesional karena masyarakat menilai keduanya sama

saja, Maka dari itu pihak masing-masing BPR Syariah harus menepis bahwa

itu tidak benar walaupun terkadang yang di anggap sama itu hanyalah bersifat

fundamental. Karena beberapa BPR Syariah berasal dari BPR konvesional

maka sistem pusat tetap di pegang oleh BPR Konvesional namun kita dapat

meningkatkan Citra BPR Syariah tersebut dengan performa dan layanan kita

kepada nasabah dengan baik dan memberikan pemahaman yang mudah

dimengerti.4

Berdasarkan defenisi di atas bisa disimpulkan bahwa Marketing

Public Relation adalah suatu bagian yang bertujuan memperoleh good will,

kepercayaan, saling pengertian, dan gambaran yang baik pada publik atau

masyarakat. Perusahaan atau organisasi perlu mempunyai taktik terutama

dalam technique of communication untuk memenangkan hati konsumen,

sebagai akibatnya bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut guna

mengetahui strategi marketing public relations yang dilakukan oleh

3
Nuraini, Skripsi :“Strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia dalam
Mempertahankan Citra Perusahaan”,(Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah,2016), hal. 1
4
Dini Eka Putri, WawancaraPimpinan Cabang BPRS Haji Miskin, (Payakumbuh,18Juni
2021)

4
marketing dalam usaha membentuk citra perusahaan. Maka dari itu, penulis

sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ STARTEGI

MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM FORMING A

CORPORATE IMAGE PADA PT BPRS HAJI MISKIN KANTOR

CABANG PEMBANTU PAYAKUMBUH”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Banyaknya BPRS di Kota Payakumbuh sehingga dapat mempengaruhi

image (Citra) perusahaan PT BPRS Haji Miskin.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan Bank Pengkreditan Rakyat

Syariah.

3. Kurangnya penanaman akan nilai-nilai syariah dihati masyarakat.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini agar dapat dilakukan

lebih fokus, mendalam, dan sempurna. Maka pada penelitian ini, penulis akan

fokus pada strategi-strategi yang sudah digunakan oleh PT BPRS Haji Miskin

Kantor Cabang Payakumbuh untuk membentuk image (citra) perusahaannya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis paparkan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana

StrategiMarketing Public Relations dalam Membentuk Image (citra) baik

perusahaan pada PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang Payakumbuh?

5
E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan apa saja strategi

yang sudah digunakan oleh Public Relations untuk membentuk Image (citra)

perusahaan pada PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang Payakumbuh.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Bagi penulis

1. Memenuhi persyaratan akademis dalam menyelesaikan Program

Studi D-III Perbankan Syariah untuk mendapatkan gelar Ahli

Madya (A.Md) di IAIN Bukittinggi.

2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis mengenai

strategi membangun image (citra) perusahaan.

3. Sebagai bukti penulis telah melaksanakan penelitian sebagai

tugas akhir perkuliahan.

b. Bagi Akademik

1. Menambah dan memperkaya literature mengenai strategi

membentuk image (citra) perusahaan.

2. Sebagai pembuktian kajian teori yang diperoleh dalam

perkuliahan dengan praktik di lapangan.

3. Sebagai informasi dan literature bagi peneliti yang akan

melakukan penelitian di masa yang akan datang.

6
c. Bagi PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh

1. Memberikan informasi PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang

Pembantu Payakumbuh mengenai fakta yang dapat terungkan

dari penelitian dalam strategi membentuk maupun untuk

meningkatkan image (citra) perusahaan.

2. Sebagai bahan evaluasi bagi PT BPRS Haji Miskin Kantor

Cabang Pembatu Payakumbuh dalam pelaksanaan strategi

pembentukan image (citra) perusahaan.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi

a. Pengertian Strategi

Strategi berarti menentukan misi pokok suatu organisasi karena

manajemen puncak menyatakan secara garis besar apa yang akan

digunakan untuk menjamin pembenaran keberadaan organisasi, filosofi

yang bagaimana yang akan digunakan untuk menjamin keberadaan

organisasi tersebut dan sasaran apa yang ingin dicapai. Yang jelas

menonjol dalam faktor pertamaini adalah bahwa strategi merupakan

keputusan dasar yang dinyatakan secara garis besar.5

Suatu perusahaan yang merumuskan dan mengimplementasikan

suatu strategi yang mengarah pada kinerja unggul dibandingkan pesaing

lainnya dalam industri yang sama atau rata-rata industri memiliki suatu

keunggulan kompetitif (competitive advantage). Strategi

menggambarkan tindakan-tindakan landaskan tujuan yang akan diambil

suatu perusahaan dalam mendapatkan keunggulan kompetitif

berkelanjutan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif

memberikan nilai unggul kepada pelanggan pada suatu tingkat harga

yang kompetitif atau nilai yang diterima pada suatu tingkat harga yang

lebih rendah.6

Sondang P. Siagan, Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal. 16


5

Prasetio Aji, Manajemen Strategi Keunggulan Bersaing Berkelanjutan,


6

(Yogyakarta:Ekulibra,2015), hal. 1-2

8
Profibilitas dan pangsa pasar merupakan konsekuensi dari

penciptaan nilai yang unggul. Menghasilkan nilai dalam hal ini

merupakan konsekuensi dari penciptaan nilai yang unggul.

Menghasilkan nilai dalam hal ini merupakan konsekuensi dari

menyediakan barang atau jasa yang diinginkan pelanggan. Pokok

penting disini adalah bahwa strategi berkenaan dengan penciptaan nilai

unggul, yang memerlukan biaya untuk menciptakannya. Semakin besar

perbedaan antara penciptaan nilai dan biaya, semakin besar kontribusi

ekonomi yang dibuat perusahaan, sehingga peluang mencapai

keunggulan kompetitif makin besar juga.7

Michel Porter pernah mengemukakan bahwa efektivitas

operasional maupun strategi sangat penting demi terciptanya kinerja

yang unggul. Meski demikian, keduanya bekerja dengan cara yang

berbeda. Keduanya vital dan harus terintegrasi. Jika tidak, akan timbul

masalah. Keunggulan operasional memang dapat mengurangi biaya,

memperbaiki kualitas, dan juga mengurangi proses dan lead time.

Namun, tanpa didukung visi dan misi yang jelas maka kesuksesan yang

diraih tidak akan berkesinambungan. Demikian pula, strategi visioner

yang tidak dikaitkan dengan keunggulan operasional dan proses tata

kelola tidak akan dapat diimplementasikan. Kalaupun kesuksesan

berhasil diraih, itu semata-mata karena faktor keberuntungan.8

Ibid, hal. 2
7

AB Susanto, Manajemen Strategik Komprehensif, (Jakarta: Erlangga,2014), hal.340


8

9
Strategi bukanlah suatu zero-sum game, tidak selalu berada dalam

kasus di mana satu pihak menang dan yang lainnya kalah. Banyak

keberhasilan strategik dicapai saat perusahaan atau individu bekerja

sama satu sama lain. Bahkan pesaing langsung itu kadang-kadang

melakukan kerja sama untuk menciptakan win-win scenario. Strategi

lebih berfokus dengan memutuskan apa yang tidak dilakukan, dan juga

berkaitan dengan memutuskan apa yang dilakukan. Karena persediaan

sumber daya itu terbatas, manajer harus mempertimbangkan pilihan

strategi bisnis dalam mencapai keunggulan kompetitif. Strategi

perusahaan dapat dilihat sebagai teori manajer mengenai cara

mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

Berdasarkan pendapat mengenai kondisi persaingan, artinya nilai

relatif dari sumber daya dan kapabilitas perusahaan dibandingkan

dengan perusahaan rekan atau pesaing, prediksi mengenai tindakan

yang dilakukan pesaing, dan pengembangan tren dalam lingkungan

eksternal manajer mengungkapkan teori mengenai cara mendapatkan

dan mempertahankan keunggulan kompetitif dalam strategi yang

ditentukan bagi perusahaan.

Strategi sebagai suatu teori mengenai cara bersaing memberikan

manajer suatu peta yang digunakan sebagai pemandu arah di wilayah

persaingan. Semakin akurat peta tersebut, semakin strategik pembuatan

keputusan yang dilakukan manajer. Dalam dunia persaingan, manajer

menguji teori mereka di pasar. Kinerja relatif suatu perusahaan dalam

10
pasar yang kompetitif memberikan umpan balik yang diperlukan

manajer untuk menilai seberapa baik strategi tersebut dalam mencapai

keunggulan kompetitif. Dengan demikian, proses manajemen startegik

merupakan siklus analisis, formulasi, implementasi, dan umpan balik

yang tidak pernahberhenti.9

Kunci keberhasilan dalam strategik adalah mengkombinasakan

sejumlah aktivitas untuk memasang posisi unik dalam suatu industri.

Keunggulan kompetitif harus muncul dari melakukan aktivitas yang

berbeda dengan yang dilakukan pesaing. Efektifitas operasional,

keterampilan pemasaran, dan keahlian fungsi lainnya, juga praktik

terbaik, memberikan kontribusi terhadap posisi strategik yang unik,

tetapi semua itu tidak berarti strategi yang dimaksud dalam buku ini.10

b. Merumuskan Strategi

Dalam merumuskan suatu strategi, manajemen puncak harus

memperhatikan berbagai faktor yang sifatnya kritikal, yaitu sebagai

berikut:

1) Strategi berarti menentukan misi pokok suatu organisasi karena

manajemen puncak menyatakan secara garis besar apa yang

menjadi pembenaran keberadaan organisasi, filosofi yang

bagaimana yang akan digunakan untuk menjamin keberadaan

organisasi tersebut dana sasaran apa yang ingindicapai.

Prasetio Aji, Manajemen Strategi Keunggulan Bersaing Berkelanjutan,Op.Cit, hal.2


9

Ibid.
10

11
2) Dalam merumuskan dan menetapkan strategi, manajemen

puncak mengembangkan profil tertentu bagi organisasi. Profil

dimaksud harus menggambarkan kemampuan yang dimiliki dan

kondisi internal yang dihadapi oleh organisasi

yangbersangkutan.

3) Pengenalan yang tentang lingkungan dengan mana organisasi

akan berinteraksi, terutama situasi yang membawa suasana

persaingan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh organisasi

apabila organisasi yang bersangkutan ingin tidak hanya mampu

melanjutkan eksistensinya, akan tetapi juga meningkatkan

efektivitas dan produktivitas kerjanya.

4) Suatu strategi harus merupakan analisis yang tepat berbagai

alternatif yang dapat ditempuh akan terlihat.

5) Mengidentifikasikan beberapa pilihan yang wajar ditelaah lebih

lanjut dari dari berbagai alternatif yang tersedia dikaitkan

dengan keseluruhan upaya yang akan dilakukan dalam rangka

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

6) Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang dipandang paling

tepat dikaitkan sasaran jangka panjang yang dianggap

mempunyai nilai yang paling stratejik dan diperhitungkan dapat

dicapai karena didukung oleh kemampuan dan kondisi internal

organisasi.

12
7) Suatu sasaran jangka panjang pada umumnya mempunyai

paling sedikit empat ciri yang menonjol, yaitu :

(a) Sifatnya yang idealistik,

(b) Jangkauan waktunya jauh ke masadepan,

(c) Hanya bisa dinyatakan secarakualitatif,

(d) Masihabstrak.11

Dengan ciri-ciri seperti itu, suatu strategi perlu memberikan arah

tentang rincian yang perlu dilakukan. Artinya, perlu ditetapkan sasaran

antara dengan ciri-ciri :

(a) Jangkauan waktu ke depan spesifik,

(b) Praktis dalam arti diperkirakan mungkin dicapai,

(c) Dinyatakan secara kuantitatif,

(d) Bersifat konkret.

8) Memperhatikan pentingnya opersionalisasi keputusan dasar yang

dibuat dengan memperhitungkan kemampuan organisasi di

bidang anggaran, sarana, prasarana dan waktu.

9) Mempersiapkan tenaga kerja.12

c. Tingkat-Tingkat Strategi

Berbagai organisasi bisnis dapat dikategorikan pada dua kategori

utama, yaitu organisasi bisnis yang hanya terliat dalam satu bidang

usaha dan organisasi yang terlibat dalam berbagai bidang usaha.

11
Sondang P. Siagan,Manajemen Strategi,Op.Cit,hal.16
12
Ibid,hal.17

13
Berangkat dari kategorasi demikian, dapat dikatakan bahwa untuk

suatu organisasi yang hanya terlibat pada satu bidang bisnis,

strateginya hanya dua tingkat, yaitu:

a) Startegi pada tingkat korporasi.

b) Strategi yang sifatnya fungsional.

Strategi pada tingkat korporasi merupakan tanggung jawab

sekelompok orang yang menduduki posisi manajerial puncak,

sedangkan perumusan dan penentuan startegi fungsional diserahkan

kepada para manajer yang bertanggung jawab atas satu fungsi tertentu

produksi, pemasaran, keuangan dan akunting, hubungan masyarakat

dan lain sebagainya. Lain halnya dengan organisasi yang terlibat dalam

berbagai bidang kegiatan bisnis. Korporasi demikian dikenal dengan

berbagai nama seperti “Group”, atau “Konglomerat”, “Holding

Company” atau nama lain yang sejenenis. Pada korporasi yang “multi

bisnis” terdapat tiga tingkat strategi, yaitu13 :

1) Strategi Tingkat Korporasi

Strategi tingkat korporasi menentukan tindakan tegas yang

diperlukan untuk mendapakan keuntungan kompetitif dengan

memilih dan mengelola kelompok bisnis yang berbeda bersaing di

pasar produk yang berbeda. Strategi tingkat korporasi membantu

perusahaan memilih posisi strategis baru posisi yang diharapkan

dapat meningkatkan nilai perusahaan. dalam konteks bisnis, definisi

dikemukakan oleh Andrews, yaitu “Strategi korporasi adalah pola


13
Ibid,hal.21

14
tujuan utama, tujuan objektif, kebijakan penting dan rencana untuk

mencapai tujuan tersebut dinyatakan dalam sedemikian rupa untuk

mendefenisikan apa bisnis dalam perusahaan atau berada di dalam

dan jenis perusahaan itu atau menjadi.14

Strategi korporasi menentukan ruang lingkup perusahaan dalam

hal industri dan pasar dimana ia bersaing. Keputusan strategi

korporasi termasuk investasi dalam diversifikasi, integraso vertikal,

akusisi dan usaha baru, alokasi sumber daya antara bisnis yang

berbeda dari perusahaan dan pengurangan investasi. Strategi

korporasi mengacu pada strategi menyeluruh dari perusahaan yang

terdiverifikasi.

Srategi korporasi merupakan tanggung jawab dari tim

manajemen puncak, didukung oleh staf korporasi. Startegi

korporasi ditujukan untuk keputusan baru-baru ini perusahaan yang

terkait dengan tiga aspek mendasar :

(1) Tingkat diversifikasi bisnis, dari mana ia harus

memutuskan startegi diversifikasi, juga dikenal sebagai

portofolio.

(2) Tingkat startegi vertikal, yang dirumuskan dalam kaiannya

dengan strategi integrasi vertikal atau disintegrasi atau

outsourcing.

14
Prasetio Aji, Manajemen Strategi Keunggulan Bersaing Berkelanjutan, Op.Cit, hal. 75-
76

15
(3) Amplitudo pasar yang beroperasi, dimana dirumuskan

strategi yang komprehensif.15

2) Strategi Tingkat Bisnis

Strategi tingkat bisnis adalah serangakaian terpadu dan

terkoordinasi dari komitmen dan tindakan perusahaan

menggunakan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dengan

memanfaatkan kompetensi inti di pasar produk tertentu. Strategi

tingkat bisnis menunjukkan pilihan perusahaan telah dibuat tentang

bagaimana mereka berniat untuk bersaing di pasar produk

individual. Pilihannya adalah penting karena kinerja jangka panjang

terkait dengan startegi perusahaan. Mengingat kompleksitas

berhasil bersaing dalam ekonomi global, pilihan tentang bagaimana

perusahaan akan bersaing bisa sulit.16

Strategi pada tingkat bidang satuan bisnis dirumuskan dan

ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas dan tanggung

jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang

bersangkutan. Salah satu prinsip mendasar yang harus dipegang

oleh para manajer bidang bisnis ialah bahwa strategi yang mereka

rumuskan dan tetapkan harus digali dan diangkat dari strategi

korporasi yang dirumuskan dan ditetapkan oleh manajemen

puncak. Cakupan strategi pada tingkat satuan bisnis hanya

menyangkut bisnis yang bersangkutan, tetapi dengan segala

15
Ibid,hal.79-80
16
Ibid,hlm.95

16
aspeknya, seperti aspek produksi, keuangan, akunting, pemasaran,

manajemen sumber daya manusia, teknologi, dan berbagai aspek

bisnis lainnya. Jangkuan waktunya pun lebih pendek ketimbang

jangkauan strategi tingkat korporasi.17

Adapun analisis mengatur posisi startegik, yaitu posisi dari

suatu organisasi (unit) di masa depan, sementara

mempertimbangkan perubahan lingkungan dan ditambah realisasi

sistematis posisi itu. Posisi strategis dari suatu organisasi termasuk

karangan posisi masa depan yang diinginkan organisasi

berdasarkan perkembangan saat ini, akan datang dan pembuatan

tanaman untuk memastikan kelangsungan organisasi.18

Analisis posisi strategis sangat penting bagi perusahaan yang

serius tentang sisa relevan dengan konsumen. Metode untuk

melakukan penilaian strategis bervariasi, tetapi ada beberapa aspek

yang setiap audit posisi startegis tidak bisa mengabaikan:

(1) Pengumpulan informasi (internal dan eksternal) dan masa

depan.

(2) Kinerja publik adalah pertimbangan utama dalam penilaian

posisi strategis.

(3) Analisis satu dapat membuat analisis posisi startegis

dengan mengahadapi data dari penelitian internal dan

eksternal satu sama lain.

17
Sondang P.Siagan, Manajemen Stratejik, Op.Cit, hal .21-22
18
Prasetio Aji ,Manajemen Strategi Keunggulan Bersaing Berkelanjutan,Op.Cit

17
(4) Kompetensi inti, yaitu posisi strategis konsisten dengan inti

perusahaan.

(5) posisi srategis yang diinginkan anda telah menjadi tidak

sesuai dengan model bisnis anda dan perlu memfokuskan

kembali untuk memanfaatkan kekuatan bisnis organisasi.19

3) Strategi Tingkat Fungsional

Strategi fungsional adalah strategi ditetapkan pada tingkat

fungsi bisnis individu. Dengan ungkapan ini adalah kegiatan khusus

utama di mana ia mengartikulasikan organisasi : keuangan,

pemasaran, produksi, penelitian, dan pengembangan dan

manajemen personalia. Tentukan strategi fungsional berarti

menetapkan tujuan spesifik untuk setiap fungsi dan menentukan

tindakan yang akan diambil untuk memastikan bahwa tujuan

tersebut dapat dicapai. Strategi fungsional perusahaan disesuaikan

untuk industri tertentu dan digunakan untuk mendukung strategi

korporasi dan bisnis lainnya. Strategi fungsional melihat bagaimana

akan menerapkan strategi dan mencapai tujuan organisasi, itu

adalah tingkat akhir dari strategi yang dikembangkan oleh

departemen fungsional utama, ini adalah rencana aksi. Strategi

fungsional memanfaatkan aktivitas, keterampilan dan sumber daya

yang tersedia, terutama koordinat bidang fungsional dari

perusahaan, sehingga setiap daerah menjujung tinggi dan

memberikan kontribusi untuk strategi tingkat bisnis individu dan


19
Ibid.

18
dengan strategi tingkat korporasi secara keseluruhan.20

Hal ini melibatkan koordinasi berbagai fungsi dan operasi yang

diperlukan untuk merancang, memproduksi, pengiriman, dan

mendukung produk atau jasa dari masing-masing bisnis dalam

organisasi. Strategi fungsional terutama berkaitan dengan

pendayagunaan spesialis dengan area fungsional, kegiatan dengan

daerah koordinasi fungsional, promosi dan sumber daya pemasaran

dalam pemasaran atau pembelian, mengontrol inventaris dan

pengiriman dalam produksi dan operasi mengintegrasikan,

meyakinkan bahwa strategi saling menangkap fungsional dengan

strategi tingakat bisnis dan strategi tingkat korporasi. Strategi

wilayah fungsioal seperti pemasaran, keuangan, produksi dan

sumber daya manusia didasarkan pada kemampuan fungsional dari

sebuah organisasi. Untuk setiap wilayah fungsional, pertama sub

bidang utama diidentifikasi dan kemudian untuk masing-masing

sub bidang fungsional, isi strategi fungsional, faktor penting dan

pentingnya mereka dalam proses implementasi strategi

diidentifikasi.21

Dalam hal tingkat perumusan strategi, strategi fungsional

beroperasi bisnis unit atau tingkat bisnis. Dalam strategi fungsional

mungkin ada beberapa daerah sub-fungsional. Strategi fungsional

yang dibuat dalam strategi dan pedoman di dalamnya yang

20
Ibid
21
Ibid,hal.129-131

19
ditetapkan pada tingkat yang lebih tinggi dari organisasi tingkat

yang lebih tinggi. Manajer fungsional membutuhkan bimbingan

dari strategi bisnis untuk membuat keputusan.22Rencana

operasioanal memberitahu manajer fungsional apa yang harus

dilakukan sementara, kebijakan menyatakan bagaimana rencana

untuk dilaksanakan. Strategi utama perlu diterjemahkan ke tingkat

yang lebih rendah untuk memberikan arah strategis holistik untuk

sebuah organisasi.

Strategi perlu dipisahakn menjadi rencana fungsional yang

layak dan kebijakan kompatibel satu sama lain. Dengan cara ini,

strategi dapat diimplementasikan oleh manajer fungsional. Faktor-

faktor lingkungan yang relevan untk setiap wilayah fungsional

berdampak pada pilihan strategi fungsional. Strategi organisasi

mempengaruhi pilihan strategi fungsional. Namun, sebenarnya

proses pilihan dipengaruhi oleh tujuan serta subjektif. Strategi

fungsional mempengaruh dan dipengaruhi oleh keputusan alokasi

sumber daya.23

2. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

a. Pengertian Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Menurut Harlow yang dikutip oleh Nova (2011:44) menyebutkan

bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang

membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah,

22
Ibid,hal.131
23
Ibid

20
saling pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan

masyarakat yang melibatkan manajemen Problem atau masalah,

membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan

merespon pendapatan umum, mendefenisikan dan menekankan

tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat,

membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan

dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk

membantu antisipasi kecenderungan dan menggunakan riset serta

komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sasaran utamanya.24

b. Jenis Public Relations

Tujuan dari Public Relations dibagi berdasarkan kegiatannya.

Adapun pembagian dari kegiatan Public Relations yaitu :

1.) Internal Public Relations mencakup :

a.) Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku

dan opini public terhadap perusahaan, terutama sekali

ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang

dijalankan.

b.) Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap

kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai

tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan

kepentingan public.

Rentha Lyonie Simajuntak,Tugas Akhir,”Analisis Peran dan fungsi Public Relations


24

dalam mengkomunikasikan nilai perusahaan kepada karyawan”(Medan : Universitas Sumatra


Utara,2018),hal.34

21
c.) Memberikan penerangan kepada publik karyawan

mengenai suatu kebijakan perusahaan yang bersifat

obyektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin

perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan

perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya

diharapkan publik karyawan tetap well inform.

d.) Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif

bagi penugasan yang bersifat internal public relations

dalam perusahaan.25

2.) Eksternal Public Relations

a.) Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana yang

memiliki sifat informatif dan persuatif, guna memperoleh

dukungan publik atau pun juga merubah pendapat publik

sesuai yang diinginkan oleh komunikator.

b.) Untuk merubah citra umum di mata khalayak atau

masyarakat sehubungan dengan adanya kegiata-kegiatan

baru yang dilakukan oleh perusahaan.

c.) Untuk menyakinkan khalayak bahwasannya perusahaan

mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya

suatu krisis.

25
Ibid,hal.35

22
c. Fungsi Public Relations Secara Umum

Fungsi utama Public Relasions adalah menumbuhkan dan

mengembangan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan

publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan

pengertian, nilai organisasi atau perusahaan, menumbuhkan motivasi

dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini

publik) yang menguntungkan lembaga organisasi.

Fungsi Humas adalah untuk menunjang aktivitas utama manajemen

dalam mencapai tujuan bersama dan biasanya fungsi ini melekat pada

organisasi atau korporasi. Membina hubungan yang harmonis antara

badan atau organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak

sasaran, mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,

persepsi dan tantangan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang

diwakilinya, melayani keinginan publiknya dan memberikan

sumbangan saran kepada pimpinan manajernya demi tujuan dan

manfaat bersama, menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan

mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau

organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif

bagi kedua pihak.26

d. Faktor Yang Mempengaruhi Public Relation

Humas atau publik relation dipengaruhi oleh empat hal yang saling

keterkaitan.

1.) Komunikasi
26
Ibid,hal.36

23
Komunikasi merupakan bagian keseharian dari Public

relation dan merupakan bagian dari kajian ilmu komunikasi.

Keseluruhan kegiatan public relation adalah komunikasi

terkhusus komunikasi organisasi.

2.) Publik dan Opini Publik

Kepentingan publik terhadap organisasi bersifat khusus dan

spesifik. Karenanya humas harus selalu mampu menciptakan

brand image yang baik terhadap publik sehingga humas mampu

menggiring opini publik yang positif terhadap keberlangsungan

hidup organisasi.

3.) Manajemen

Kegiatan kehumasan sangat bersifat mengevaluasi sikap

dan opini publik, mengidentifikasi sesuatu, merencakan dan

melaksanakan program kehumasan agar dapat mencapai saling

pengertian serta keberadaannya diterima oleh publik.

4.) Organisasi

Dalam sebuah organisasi, humas berfungsi untuk

memberikan saran kepada pihak manajemen mengenai

kebijakan dan keterkaitannya kepada publik, mengkordinir

kegiatan komunikasi organisasi, menjalin hubungan antara

organisasi dengan publik.27

3. Corporate Image (Citra Perusahaan)

a. Pengertian Corporate Image (Citra Perusahaan)


27
Ibid,hal.38

24
Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami

sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun

suatu citra yang menguntungkan bagi suatu perusahaan tidak hanya

dengan melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan publik

negatif. Dengn perkataan lain, image (citra) perusahaan adalah fragile

commodity (komoditas yang rapuh atau mudah pecah). Namun,

kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa image (citra) perusahaan

yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam

jangka panjang.28

Menurut Bill Canton dalam Sukatendel mengatakan bahwa citra

adalah “image: the impression, the feeling, the conception which the

public hs of a company; a conciuossly created created impression of

an object, person or organzation” (Citra adalah kesan, perasaan,

gambaran diri publik terhadap perusahaankesan yang dengan sengaja

dari suatu obyek, orang atau organisasi). Jadi, ungkap Sukatendel,

image (citra) itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif.

Image (citra) itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu

perusahaan atau organisasi. Istilah lain adalah Favourable Opinio.29

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1)

kata benda: gambar, rupa, gambaran. (2) gambaran yang dimiliki orang

banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk. (3)

kesan mental atau layangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata,
28
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2017), cet-11, hal.111-112
29
Ibid,hal.111

25
frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya

prosa atau puisi.30

Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations Technique,

menyimpulkan bahwa secara umum, citra diartikan sebagai kesan

seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari

pengetahuan dan pengalamannya. Dalam buku Essential of Public

Relations, Jefkins menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh

berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang bukunya, Psikologi

Komunikasi menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang

realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia

menurut persepsi.31

Dapat dikatakan, citra perusahaan adalah suatu kesan yang dimiliki

suatu organisasi secara total dan berasal dari perilaku dan reputasi. Hal

inididukung dengan pengenalan bentuk-bentuk visual, seperti bentuk

logo atau color scheme (pola atau susunan warna).32

Elinor Salame, dalam bukunya mengatakan, identitas perusahaan

adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan perusahaan.

identitas menampilkan jati diri perusahaan. sedangkan citra adalah

pendapat masyarakat terhadap jati diri itu. Identitas dapat diciptakan

dalam jangka waktu relatif pendek. Pada lain pihak, citra harus

dibangun secara evolusioner dalam jangka menengah atau panjang.

30
Ibid
31
Ibid.
32
Elvina Ardianto, Handbook of Public Relations pengantar komprehensif,
(Bandung:Simbiiosa Rekatama Media

26
Masyarakat dengan cepat dapat melihat (kadang-kadang juga

mengingat) identitas perusahaan, namun dibutuhkan waktu cukup lama

dan biaya besar bagi perusahaan untuk membangun citra mereka.

Identitas merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

keberhasilan pembentuka citra perusahaan.33

Jadi, citra adalah bagimana pihak lain memandang sebuah

perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas. Setiap

perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang

memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari staf perusahaan,

pesaing, pelanggan, pemasok, asosiasi pedagang, dan publik lainnya

yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan. Tugas perusahaan

dalam membentuk citranya adalah dengan mengidentifikasi citra apa

yang ingin dibentuk di mata publik ataumasyarakatnya.34

b. Proses Pembentukan Image (Citra)

Image (citra) adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan

dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

mengetahui image (citra) seseorang terhadap suatu obyek dapat

diketahui dari sikapnya terhadap obyek tersebut. Solomon menyatakan

semua sikap besumber pada organisasi kognitif-pada informasi dan

pengetahuan yang kita miliki. Tidak akan ada teori sikap atau aksi

sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan tentang dasar-dasar

kognitif. Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses

33
Ibid,hlm.60-61
34
Ibid,hlm.62

27
pembentukan citra seseorang. Image (citra) terbentuk berdasarkan

pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.35

Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai

dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S.

Nimpoeno, dalam laporan penelitian tentang tingkah laku konsumen,

seperti yang dikutip Danasaputra.

Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus

yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi. Stimulus

(rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak.

Jika rangsang ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini

menujukkan bahwa rangsang tersebut tidak efektif dalam

mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian dari individu

tersebut. Sebaliknya jika rangsang itu diterima oleh individu, berarti

terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan

demikian proses selanjutnyadapat berjalan. Empat komponen persepsi -

kognisi - motivasi - sikap diartikan sebagai citra individu terhadap

rangsnag. Ini disebut sebagai “picture in our head” oleh Walter

Lipman. Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha

untuk mengerti tentang rangsang tersebut.36

1) Persepsi

Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur

lingkungan yang dikaitkan dengan suatu hasil pengamatan

35
Ibid,hlm.115
36
Ibid.

28
terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses

pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan

makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya

mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang

dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau

pandangan individu akan positif apabila informasi yang

diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

2) Kognisi

Yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.

Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti

rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informas-

informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan

kognisinya. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakkan

respons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang.

3) Motif

Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

4) Sikap

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi,

berpikir, dan merasa dalam menghadap objek, ide, situasi, atau

nilai. Sikap bukan perilaku, tetap merupakan kecenderungan

untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. Sikap mempunyai

29
daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang

harus pro atau kontra terhadap sesuatu, mengandung aspek

evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak

menyenangkan. Sikap ini juga dapat dipertugah atau diubah.

Proses pembentukan citra pada akhirnya akan

menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu.

Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau

lembaga dibenak publiknya dibutuhkan adanya suatu penelitian.

Melalui penelitian, perusahaan dapat mengetahui secara pasti

sikap publik terhadap lembaganya, mengetahui apa yang

disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya. Jenis - jenis

Citra.

Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations (1984) dan

buku lainnya Essential of Public Relations (1998)

mengemukakan jenis-jenis citra, antara lain37.

5) The Mirror Image (CerminanCitra)

Citra bayangan yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen

terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.

6) The Current Image (Citra Masih Hangat)

Yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang

berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi

dan pemahaman public eksternal. Citra ini bisa saja


37
Ibid.

30
bertentangan dengan mirror image.

7) The Wish Image (Citra yangDiinginkan)

Yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi

tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru

sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.

8) The Multiple Image (Citra yangBerlapis)

Yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan

perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum

tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau

perusahaan.

Elvinaro Ardianto dalam bukunya mengemukakan jenis-jenis citra

sebagau berikut :

1. Citra Bayangan (Mirror Image)

Citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota

oraganisasi, dan citra yang dianut oleh orang dalam mengenai

pandangan luar terhadap organisasinya. Citra bayangan itu

hampir selalu tidak tepat, atau tidak sesuai dengan kenyataan

yang sesungguhnya.

2. Citra yang Berlaku (Current Image)

Adalah kebalikan citra bayangan atau pandangan yang

dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang Diharapkan (Wish Image)

31
Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.

Biasanya, citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih

menyenangkan dari pada citra yang ada.

4. Citra Perusahaan atau Citra Lembaga (Corporate Image)

Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan.

Suatu badan usaha yang memiliki citra perusahaan positif lebih

mudah menjual produk atau jasanya.

5. Citra Majemuk (Multiple Image)

Banyaknya jumlah pegawai (individu),cabang atau perwakilan

dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan

suatu citra keseluruhan.38

Menurut Siswanto Sutojo, citra perusahaan yang baik dan kuat

mempunyai manfaat : pertama, daya saing jangka menengah dan

panjang yang mantap. Perusahaan berusaha memenangkan persaingan

pasar dengan menyusun strategi pemasaran taktis. Kedua, menjadi

perisai selama kritis.

Sebagian besar masyarakat dapat memahami atau

memanfaatkan kesalahan yang dibuat perusahaan dengan citra yang

baik,yang menyebabkan mereka mengalami krisis. Ketiga, menjadi

daya tarik eksekutif handal, yang mana eksekutif handal adalah aset

perusahaan. Keempat, meningkatkan efektivitas strategi pemasaran.

Kelima, menghemat biaya operasional karena citranya baik.39

38
Elvinaro Ardianto,Handbook Prublic relations (pengantar komprehensif),Op.Cit,hlm.63
39
Ibid.

32
c. Membangun Citra Perusahaan

Untuk membangun citra,perusahaan dapat memulainya dengan

langkah,yaitu:

1. Pertama, perusahaan membangun citra adalah memiliki kelompok

masyarakat yang mempunyai peranan penting terhadap usaha

keberhasilan bisnis (profil making). Kelompok masyarakat itu

disebut kelompok sasaran atau target kelompok. Agar dapat

dijadikan kelompok sasaran, persepsi mereka harus diuji. Selama

riset pasar, perusahaan mengumpulkan terhadap produk mereka dan

perusahaan. Anggota kelompok masyarakatyang mempunyai

persepsi negatif terhadap produk, merek, dan perusahaan belum

dapat dikategorikan sebagai kelompok sasaran.40

2. Langkah selanjutnya, menentukan konsumen akhir produk dengan

kriteria:faktor geografis, faktor demografis, faktor psikografis.

Pembelian institusional (institusional or infustrial buyer) dengan

kriteria : faktor demografis, pertimbangan faktor operasional, nilai

pesanan. Geografis consumer market : lokal, nasional, internasional.

Demografis consumer market : umur, usia, gender, suku, ras, agama,

pendidikan, pekerjaan. Psikografis consumer market : penggolongan

sosial dan pola konsumen. Demografis institutional buyer : lokal

bisnis,sektor usahadan skala usaha. Faktor operasional institutional

buyer : jenis teknologi yang digunakan, kemampuan teknis dan

finansial. Nilai pesanan institutional buyer : volume dan nilai


40
Ibid,hlm.64

33
pesanan barang tiap masa tertentu. Dibedakan menjadi pembeli

pesanan besar, sedang, dan kecil.41

3. Keberhasilan perusahaan membangun citra dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor, yakni : citra dibangun berdasarkan orientasi

terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan kelompok

sasaran, manfaat yang ditonjolkan cukup realistis, citra yang

ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan, citra yang

ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran, bukan tujuan

usaha.42

Menurut Siswanto Sutojo,ada tiga jenis citra yang ditonjolkan

perusahaan :

1.)Citra Ekslusif, yaitu citra yang dapat ditonjolkan pada perusahaan-

perusahaan besar. Yang dimaksud dengan ekslusif adalah

kemampuan menyajikan berbagai macam manfaat terbaik kepada

konsumen dan pelanggan.

2.)Citra Inovatif, yaitu citra yang menonjolkan karena perusahaan

tersebut pandai menyajikan produk baru yang model dan desainnya

tidak sama dengan produk sejenis yang beredar di pasaran.

3.)Citra Murah Meriah, yaitu citra yang ditonjolkan oleh perusahaan

yang mampu menyajikan produk dengan mutu yang baik, tapi

harganya murah.43

41
Ibid,hlm.64-65
42
Ibid,hlm 65
43
Ibid.

34
Cara untuk mempopulerkan citra agar sesuai dengan apa yang

dikehendaki perusahaan, dapat dilakukan secara bertahap, yaitu :

1) Membentuk persepsi segmen sasaran, citra yang ingin dibentuk

harus mencerminkan jati diri perusahaan yang sebenarnya, tidak

lebih dan tidak kurang.

2) Memelihara perspesi, upaya mempertahankan citra adalah

mempertahankan pelaksanaan program periklanan dan PR sesuai

dengan rencana usaha perusahaan.

3) Merubah persepsi segmen pasar yang kurang menguntungkan,

permasalahan yang dikelola secara propesional akan berusaha keras

merubah persepsi segmen sasaran yang tidak menguntungkan,

dengan berbenah diri dalam.44

Berikut ini teknik mengetengahkan citra. Berfokus pada satu atau

dua kelebihan (narrow focus), upaya menonjolkan kelebihan ditujukan

pada satu atau dua segmen sasaran utama saja, berciri khas (unique),

segmen sasaran dapat membedakan dengan perusahaan saingan,

mengecek (approriate), dapat menyentuh hati segmen sasaran,

mendahului persepsi negatif segmen sasaran (foresight),

berkesinambungan (coninuity), secara evolusioner, berkesinambungan

dan jangka panjang realistis (reality), tidak mengawang-ngawang dan

harus membumi.45

44
Ibid.
45
Ibid,hlm.66

35
Karyawan mempunyai peranan penting dalam membangun citra

perusahaan dimasyarakat, mengingat jabatan atau tugas karyawan

bertindak sebagai duta perusahaan di masyarakat. Kelompok karyawan

adalah manajer, eksekutif, karyawan pelaksana. Sikap bangga karyawan

terhadap perusahaan membawa dampak yang menguntungkan. Sikap

positif yang dinilai masyarakat sebagai pancaran keberhasilan

manajemen, kebujakan usaha perusahaan. Dalam sebuah organisasi atau

perusahaan, berbagai cara dapat dilakukan untuk mengumpulkan

informasi tentang citra organisasi atau perusahaannya. Secara teratur,

organisasi atau perusahaan dapat menghubungi orang-orang yang

menjadi bagian dari berbagai publik yang relevan untuk mengetahui

sejumlah ide yang mereka miliki menangani citra perusahaan.46

Berikut ini aspek skor untuk mengukur citra perusahaan :

kualitas manajemen, kualitas produk atau jasa, innovativeness (cukup

inovatif), nilai investasi jangka panjang, kesehatan finansial,

kemampuan menciptakan daya tarik dan penempatan talenta orang-

orang, komunikasi dan tanggung jawab lingkungan, menggunakan

aspek perubahan. Aspek-aspek pengukuran citra : kualitas manajemen,

keuntungan atau penghasilan, rasa tanggung jawab sosial, perusahaan

sebagai majikan, innovativiness (cukup inovatif), orientasi pasar,

relevan terhadap ekonomi negara, harapan mendatang dengan

46
Ibid,hlm.66-67

36
pandangan terhadap organisasi, kualitas produk atau jasa, aktif

diseminasi informasi tentang perusahaan.47

4. Kajian Terdahulu

No Nama Penulis Metode Persamaan Perbedaan Hasil


Dan Judul Penelitian Penelitian
1. Syafrizal Fahmi Metode Penelitian Tempat Strategi
(2017) “Strategi Penelitian mengenai penelitian yang
Public Relations Deskriptif strategi penulis digunakan
oleh Bprs
dalam membentuk membentuki berada pada
Buana Mitra
citra perusahaan di mage (citra) kantor Perwira
BPRS Buana perusahaan cabang kantor kas
Mitra Perwira”, pada BPRS pembantu Bukateja
Program Studi Haji Miskin Payakumbuh adalah
Manajemen Kantor dan penulis Strategy of
Perbankan Cabang tidak hanya Publicity
yaitu
SyariahInstitut Pembantu terfokus
melakukan
Agama Islam Payakumbuh. pada strategi kampanye
Negri Purwokerto. Public untuk
Relations, penyebaran
tetapi pada pesan dan
strategi yang penelitian
sudah mempunyai
peranan
dilakukan
sangat
oleh PT penting
BPRS Haji sebagai
Miskin kegiatan
Kantor pendukung
Cabang dalam
Pembantu melaksanak
an , baik
Payakumbuh untuk
. memperoleh
data, fakta
lapangan
mengenai
citra
perusahaan,
persepsi,
47
Ibid,hlm.67

37
pandangan,
dan opini
public
secara
akurat serta
tanggapan
khalayak
sebagai
target
sasaran
mengenai,
pelayanan,
program
kerja,
aktivitas
perusahaan
pada
pandangan
masyarakat.
Strategy of
persuation
dengan
melakukan
periklanan,
pendekatan,
sales
promotion
dan Strategy
of Image
yaitu dengan
melakukan
pembentuka
n citra,
mengubah
citra dan
memperken
alkan
perusahaan .
2. Rina Setyahesti Metode Penelitian Tempat MJ Travel
(2012)”Strategi Penelitian mengenai penelitian memiliki
marketing
marketingpublic Deskriptif strategi penulis yang
relations dalam membentuki berada pada merangkap
membentuk citra mage (citra) kantor sebagai
perusahaan dimata perusahaan cabang public
relations,
costumer”program pada BPRS pembantu dimana

38
studi ilmu Haji Miskin Payakumbuh marketing MJ
komunikasi Kantor dan penulis Travel
memiliki
Universitas Cabang tidak hanya peran sebagai
Brawijaya Pembantu terfokus public
Malang. Payakumbuh. pada strategi relations
Public dalam setiap
aktivitas
Relations, promosi.
tetapi pada Strategi
strategi yang marketing
sudah public
relations MJ
dilakukan Travel juga
oleh PT melakukan
BPRS Haji proses
Miskin perencanaan,
dimana
Kantor perencanaan
Cabang tersebut
Pembantu merupakan
Payakumbuh cara MJ
Travel dalam
. mencapai
tujuan. MJ
Travel
menggunakan
beberapa
taktik
marketing
public
relations
dimana taktik
marketing
public
relations ini
mencakup
awards, book,
chotchkes,
interviews,
roadshow.
Semua taktik
marketing
public
relations
tersebut
merupakan
taktik yang
digunakan
MJ Travel

39
untuk
menarik
customer.
3. Maryam Metode Penelitian Tempat penelitian
(2017),”Strategi Penelitian mengenai penelitian dapat
Marketing Public Deskriptif strategi penulis disimpulkan
bahwa
Relations dalam membentuki berada pada
dalam
Meningkatkan mage (citra) kantor melakukan
Jumlah Tamu perusahaan cabang publikasi
Hotel Pantai pada BPRS pembantu sudah dinilai
Marina Haji Miskin Payakumbuh cukup baik
Bengkalis”Progra Kantor dan penulis dan diterima
m Studi Ilmu Cabang tidak hanya oleh
Pemerintah konsumen
Pembantu terfokus
Universitas Riau. atau
Payakumbuh. pada strategi pelanggan.
Public Hal ini
Relations, ditandai
tetapi pada dengan
strategi yang tumbuhnya
sudah minat
konsumen
dilakukan
untuk
oleh PT berkunjung
BPRS Haji ke hotel
Miskin dengan
Kantor penilaian
Cabang sudah
Pembantu mendapatka
n pelayanan
Payakumbuh yang baik
. pula.
Pelanggan
merasa
dihormati
dan
diperhatikan
dengan
ditelfon oleh
pihak hotel
dengan
memberikan
informasi
yang
dibutuhkan

40
oleh
pelanggan
tersebut
sehingga
tertarik
untuk
berkunjung
ke hotel.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalahpenelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif

kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat

sekarang. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa

membandingkan atau menghubungkan satu variabek dengan variabel

41
lainnya. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguraikan

karakteristik (sifa-sifat) tentang suatu keadaan pada waktu tertentu.

Dengan metode penelitian deskriptif penulis akan berusaha

mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada PT BPRS Haji Miskin,

kemudian menguraikan secara sistematis dan akurat dalam

menganalisis strategi yang sudah digunakan PT BPRS Haji Miskin

Kantor Cabang Payakumbuh.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian penulis dilakukan di PT BPRS Haji Miskin Kantor

Cabang Payakumbuh, Jl. Tan Malaka, No.195 Kel.Napar,

Kec.Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Waktu

penelitian ini selama penulis melakukan penelitian sampai Tugas

Akhir penulis disetujui untuk Sidang Munaqasah.

C. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalahdata yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut

juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

Untuk mendapatkan data prime,peneliti harus mengumpulkannya

secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara.

Maka dari itu, penulis melakukan pengamatan dan

pembahasan masalah langsung pada PT BPRS Haji Miskin Kantor

42
Cabang Payakumbuh dan melakukan wawancara, yaitu melakukan

wawancara dengan Pimpinan dan pegawai bagian Marketing AO

PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang Payakumbuh.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada atau peneliti sebagai

tangan kedua. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber

seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-

lainnya. Data sekunder merupakan data yng tidak diperoleh

langsung oleh peneliti sendiri,bisa melalui berbagai media yang

diperoleh dan dipublikasikan pihak lain. Contohnya seperti website

resmi berita terkini terkait BPRS.

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dari hasil

studi perpustakaan, buku-buku tentang manajemen strategi dan

image (citra) perusahaan serta buku lainnya yang berhubungan

dengan permasalahan yang diangkat penulis.

D. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi atau pengamatan dapat didefenisikan sebagai

perhatian yang berfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu.48

Metode ini melakukan penelitian dengan pengamatan dan

pencatatan secara sistematik, sesuai dengan fenomena yang

48
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 37

43
diteliti,namun dalam arti yang luas, observasi tidak hanya berarti

sebagai pengamatan langsung melainkan juga pengamatan tidak

langsung melalui daftar pertanyaan (questionaire) dan uji

(test).49Penulis melakukan penelitian dengan observasi yakni

dengan mengamati langsung kegiatan yang dilakukan PT BPRS

Haji Miskin Kantor Cabang Payakumbuh dalam mempertahankan

citra perusahaannya.

b. Wawancara

Wawancara dapat didefenisikan sebagai interaksi bahasa

yang berlangsung antar dua orang dalam situasi berhadapan salah

seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau

ungkapkan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar

pendapat dan keyakinannya.50 Wawancara adalah pertemuan dua

orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik

berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan pendapat

seseorang untuk tujuan tertentu. Sehingga dalam wawancara selalu

terdapat dua pihak, masing-masing pihak berkedudukan memiliki

kedudukan yang berbeda. Pihak yang satu berkedudukan sebagai

pencari informasi, dan pihak satunya lagi berkedudukan sebagai

pemberi informasi (informan), atau sering disebut narasumber.51

49
Hasan Aedy dan Mahmudin, Metodologi Penelitian (Teori dan Aplikasi),
(Yogyakarta : Deepublish, 2017), hlm. 63
50
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, Op.Cit, hlm. 50
51
Hary Hermawan, Metode Kuantitatif Untuk Riset Bidang Kepariwisataan, Op.Cit, hlm.
114

44
Dalam penelitian ini,penulis melakukan tanya jawab dengan

nasabah dan narasumber yang merupakan pimpinan dan pegawai

bagian Marketing AO dari PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang

Payakumbuh.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi adalah teknik

yang dilakukan untuk memperoleh data penelitian dengan cara

pengumpulan data yang telah tersedia pada objek penelitian.52

Teknik dokumentasi yaitu mencarai data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger agenda,dan sebagainya.53Dalam

penelitian ini penulis melakukan pengumpulan dokumen-dokumen

yang terkait dengan peristiwa yang terjadi pada PT BPRS Haji

Miskin dan strategi yang sudah digunakan PT BPRS Haji Miskin

kantor Cabang Payakumbuh dalam membentuk citranya.

E. Teknik Analisis Data

Pola pendekatan yang digunakan penulis untuk memecahkan

permasalahan ini yaitu menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Dimana data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau

gambar dari pada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-

kutipan untk mengilustrasikan dan menyediakan bukti persentasi. 54

52
Johny Manarinsong, Metode Penelitian (Terapan Bidang Ekonomi dan Bisnis), Op.Cit,
hlm. 165
53
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, Op.Cit, hlm. 77-78
54
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, Op.Cit, hlm. 3

45
Analisis kualitatif adalah aktivitas intensif yang memerlukan pengertian

yang mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan

pekerjaan yang berat.55

Penulis menguraikan gambaran mengenai strtegi yang digunakan

PT BPRS Haji Miskin Kantor Cabang Payakumbuh dalam membentuk

citranya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1.) Sejarah Pendirian PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

Digagas oleh DR Rahmad Ismail dan Aswin Jusar dari

Kenagarian Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah

Datar dan Yong Suar SH Almarhum dari Kenagarian Padang Laweh,

Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam yang ketiganya bermukim

di Jakarta, PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Haji Miskin mulai

beroperasi pada 1 April 2006, Berkantor Pusat di Pandai Sikek,Modal

disetor BPRS Haji Miskin adalah 1.000.000.000,-(Satu Milyar

55
Johny Manarinsong, Metode Penelitian (Terapan Bidang Ekonomi dan Bisnis), Op.Cit,
hlm. 186

46
Rupiah)atas nama 75 orang pemegang saham masyarakat Pandai

Sikek dan Padang Laweh, baik yang bermukim di kampung halaman

maupun mereka yang menetap di perantauan seperti di Jakarta,

Pekanbaru, Padang, dan Batusangkar. Sejak 24 November 2009 Bank

Indonesia menyetujui perubahan komposisi kepemilikan BPRS dari

75 orang menjadi 83 orang pemegang saham dengan tambahan modal

disetor PT. PNM Rp.1.100.000.000,- (Satu Milyar Seratus Juta

Rupiah) dan oleh pemegang saham lain Rp.170.000.000,- (Seratus

Tujuh Puluh Juta Rupiah) sehingga modal disetor menjadi

Rp.2.270.000.000,- (Dua Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Juta

Rupiah). Sejak tanggal 26 Februari 2013 modal disetor BPRS Haji

Miskin meningkat Rp. 2.589.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus

Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah) karena ada penambahan modal

disetor dari PT. PNM dan pemegang saham lainnya yang berjumlah

Rp. 319.800.000,- (Tiga Ratus Sembilan Belas Juta Delapan Ratus

Ribu Rupiah)

BPRS Haji Miskin diresmikan tanggal 30 Maret 2006 oleh

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Jakarta, Harisman,

berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.8/24/KEP.GBI/2006 tentang pemberian izin usaha BPRS Haji

Miskin tanggal 8 Maret 2006, saat ini berkantor pusat di Jln. Raya

Padang Panjang-Bukittinggi KM.10, Simpang Koto Tinggi Nagari

Pandai Sikek, Kecamatan X Koto,Kabupaten Tanah Datar dengan 3

47
Kantor kas yaitu :

1. Jln. Imam Bonjol No.187 Kel. Balai-Balai, Kec. Padang Panjang

Barat, Padang Panjang.

2. Baruah Pandai Sikek, Kec.X Koto, Kab. Tanah Datar.

3. Jln. Jend Sudirman No.94 Limo Kaum Batusangkar Kab. Tanah

Datar.

4. Kantor Cabang Jl. Tan Malaka, No.195 Kel.Napar,

Kec.Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh.

BPRS ini dinamai Haji Miskin adalah untuk menghormati dan

mengabdikan perjuangan Agama Islam yang berasal dari Pandai

Sikek. Bersama H.Piobang, H.Sumaniak, dan Tuanku nan Ranceh,

H.Miskin adalah asisten Tuangku Imam Bonjol (Perang Paderi 1803-

1836). Semula Perang Paderi merupakan perang kaum ulama yang

ingin memberantas berbagai perbuatan kaum adat yang bertentangan

dengan ajaran Islam. Kaum adat yang terdesak kemudian meminta

bantuan Belanda dan Haji Miskin dikejar-kejar oleh Belanda. Haji

Miskin berhasil menyelamatkan diri dan sampai sekarang tidak

diketahui keberadaannya makamnya yang ada disitu makam Haji

Miskin dikenagarian Pandai Sikek. Nama Haji Miskin juga telah

diabadikan sebagai nama mesjid dan nama pesantren si Pandai Sikek.

BPR Syariah adalah salah satu jenis bank beroperasi atas izin

Bank Indonesia dengan Sistem Syariah. Berdasarkan UU No. 7

48
Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan UU No. 10

Tahun 1998 dan surat keputusan Direksi Bank Indonesia

No.32136/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan

Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah. BPR Syariah adalah banka yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (rekening giro).

Tujuan dikembangkannya BPR Syariah adalah untuk memberikan

pelayanan kepada pengusaha Mikro dan kecil,guna meningkatkan

kinerja perekonomian di wilayah operasionalnya. Dalam sistem

perbankan nasional BPR Syariah didirikan untuk melayani Usaha

Mikro dan Kecil (UMK). Sektor ini menjadikan BPR Syariah berbeda

pangsa pasar dengan Bank Umum (Syariah).

2.) Profil PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

Nama : PT. BPR Syariah Haji Miskin

Kc . Payakumbuh

Alamat : Jln. Tan Malaka No.195 Napar

Kec.Payakumbuh Utara.

Telepon : (0752) 33842,33843,33844

Situs Web : http://bprshajimiskin.com

Pengesahan Akta : No.C-23478 HT.01.01.TH 2003 tanggal 3

Oktober 2003 Tentang Akta Pendirian PT

oleh Mentri Kehakiman dan HAM RI

49
Modal Dasar : Rp 4.000.000.000,-

Modal Disetor : Rp 2.270.000.000.000,-

Izin Prinsip : No.5/279/DPds tanggal 22 Desember 2003

Anggaran Dasar : No.9 tanggal 10 Januari 2003 sebagaimana

Diubahmenjadi:

(1). No.16 tanggal 9 Juli 2003

(2). No. 9 tanggal 7 September 2004

(3). No. 2 tanggal 4 Januari 2008 oleh

Notaris Yudo Paripurno SH,di Jakarta

Izin Usaha : Kep Gub.BI No.8/24/Kep. GBI/2005

tanggal 08-03-2008

Jumlah Karyawan : 30 Orang

Kepemilikan Saham

a. Masyarakat Pandai Sikek dan Padang Laweh Rp.1.170.000.000,-

b. PT. Permodal Madani Rp. 1.100.000.000,-

3) Visi dan Misi PT.BPR Syariah Haji Miskin Kantor

CabangPayakumbuh

a. Visi

“Menjadikan BPR Syariah Haji Miskin sebagai Panutan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Sumatra Barat.”

b. Misi

50
“Meningkatkan peran serta usaha kecil dan menengah dalam

pembangunan ekonomi rakyat indonesia di masa depan.”

Berdasarkan visi dan misi PT. BPR Syariah Haji Miskin Kc.

Payakumbuh membantu masyarakat dalam membangun dan

mengembangkan potensi di bidang ekonomi. Sehingga pelaku usaha

kecil mikro mampu meningkatkan kualitas usahanya dan memperoleh

kesejahteraan keluarga dari hasil usaha yang dicapai. Dengan misi

BPR Syariah Haji Miskin Kc. Payakumbuh Masyarakat mampu

meningkatkan uasahanya baik dalam bidang perdagangan, dan

mengembangkan usahanya diatas rata-rata penghasilan sebelumnya.

c. Motto

“Hidup Berkah, Tanpa Riba dengan Syariah.”

4) Struktur Organisasi PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

51
5) Job Description PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

52
1. PT.BPR Syariah Haji Miskin Kantor Cabang Payakumbuh

a. Mengelola secara optimal sumber daya bank agar dapat

mendukung kelancaran operasional cabang pembantu.

b. Mengkoordinir rencana pembuatan kerja tahunan cabang

pembantu.

c. Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank

guna mencapai tingkat volume atau sasara yang telah

ditetapkan baik pembiayaan, pendanaan maupun jasa.

d. Memastikan realisasi target operasional cabang pembantu serta

menetapkan upaya pencapaiannya.

e. Melakukan pembinaan baik kepada nasabah maupun investor.

f. Mengarahkakn dan mendorong seluruh karyawan cabang

pembantu untuk selalu memberikan pelayanan kepada nasabah

dan meningkat produktifitas individu.

g. Bersama-sama dengan komite yang lain memutuskan

pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya atau

dimintakan persetujuan kekantor pusat.

h. Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan

wewenangnya

2. Teller

Wewenang teller adalah memberikan pelayanan kepada

seluruh nasabah penabung maupun nasabah pembiayaan serta

bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar atau kasir. Adapun

53
tugas-tugas dari bagian teller, sebagai berikut :

Berikut ini tugas-tugas pokok dari bagian teller,yaitu :

a) Menerima dan menghitung uang dan membuat bukti

penerimaan dan pengeluaran.

b) Melakukan pembayaran sesuai perintah manager.

c) Melayani dan membayar pengambilan tabungan.

d) Membuat buku kas harian setiap akhir jam kerja.

e) Menghitung uang kas harian dan rincian setiap hari.

f) Melakukan pembiayaan kas kecil yang muncul dari

penarikan slip bayar dari bagian umum dan personalia.

3. Administrasi Pembiayaan

Bagian yang bertugas menginput data berupa transaksi

yang ada di bank sebagai bagian tugas administrasi pembiayaan.

Adapun tugas-tugas pokok dari administrasi pembiayaan

yaiu,sebagai berikut :

a) Sebagai pelaksana tugas unit kerja pada operasional

pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.

b) Melakukan pemeriksaan dan persyartan pada komite

pembiayaan serta memperoses diping kredit, bank garansi dan

fasilitas lainnya.

c) Serta aktif melakukan monitoring atau tanggal jatuh tempo

angsuran dan akad.

d) Menyimpan dan menjaga formulir yang diperlukan dalam

54
proses pembiayaan sebagaimana yang ditetapkan.

4. Marketing

Adapun tugas pokok dalam marketing yaitu,sebagai berikut :

a) melakukan kegiatan pemasaran produk-produk dan jasa Bank

guna menghimpun dana yang sesuai target yang ditetapkan.

b) Membuat rencana pemasaran atau kunjungan dan melakukan

kegiatan social dan promosi.

c) Melakukan pengamatan, penelitian dan analisis pasar.

d) Menerima permohonan pembiayaan dari calon debitur dan

mengadakan survey ketempat usahanya.

e) Melakukan pembinaan, pengawasan dan penagihan kepada

nasabah dan lain-lainnya sesuai instruksi manager dan

ketentuan bank yang berlaku.

Adapun wewenang dari marketing yaitu, sebagai berikut :

a) Mewakili manager dalam transaksi baik tunai maupun non

tunai dengan pihak eksternal atas persetujuan pengurus dan

manager atau sesuai dengan limpahan wewenang yang

didelegasikan oleh manager dan melakukan pembukuan

rekening nasabah.

b) Menerima setoran dari nasabah.

c) Mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga hubungan

yang baik dengan nasabah atau relasi PT.BPR Syariah Haji

Miskin Kc.Payakumbuh.

55
d) Mengusulkan tindakan terhadap produk-produk yang tidak

mendapat respon yang baik.

5. Security

Adapun tugas-tugas dari bagian security yaitu,sebagai berikut :


a) Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang.

b) Menjaga keamanan dan ketertiban kantor.

c) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan investasi kantor serta

perlengkapan atau perbekalan kantor.

d) Membantu dalam melayani nasabah.

6) Produk-produk PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

1. Produk Penghimpun Dana

a. Tabungan Mudharabah Umat

Setoran awal Rp.10.000,- memperoleh bagi hasil setiap

bulan, tidak dikenakan beban biaya administrasi tabungan,

sehingga saldo tabungan nasabah terus bertambah.

Pengambilan dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja,

dapat dilayani dengan antar jemput bisa dijadikan jaminan

pembiayaan.

b. Tabungan Qurban

Setoran awal Rp. 10.000,- memperoleh bagi hasil setiap

bulan,tidak dikenakan biaya administrasi tabungan sehingga

saldo tabungan nasabah terus bertambah. Pengambilan dapat

dilakaukan saat akan dilakukan qurban.

56
c. Tabungan Haji

Tabungan Haji adalah tabungan yang diniatkan dan

digunakan untuk pergi Haji atau Umrah. Setoran awal Rp.

10.000,- memperoleh bagi hasil setiap bulan, tidak dikenakan

biaya administrasi tabungan sehingga saldo tabungan nasabah

terus bertambah, dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

d. Tabungan Pendidikan

Tabungan Pendidikan adalah tabungan yang ditujukan

untuk pelajar mulai dari TK sampai SLTA dalam rangka

mendidik anak-anak hidup hemat dan menabung. Setoran awal

Rp. 5.000,- memperoleh bagi hasil setiap bulan,tidak dikenakan

biaya administrasi tabungan sehingga saldo tabungan nasabah

terus bertambah. Tabungan dijemput ke sekolah-sekolah dengan

jabwal tertentu.

e. Tabungan Walimah (Pernikahan)

Tabungan Walimah adalah tabungan yang ditujukan

kaum muda yang belum menikah yang digunakan untuk biaya

persiapan pernikahan. Setoran awal Rp. 10.000,- memperoleh

bagi hasil setiap bulan, tidak dikenakan biaya administrasi

tabungan sehingga saldo tabungan nasabah terus bertambah,

tabungan bisa dijemput sesuai jabwal yang disepakati.

f. Deposito Mudharabah

57
Yaitu deposito yang dapat dicairkan sesuai jangka waktu

yang telah disepakati yaitu 1, 3, 6, 9 atau 12 bulan dan dapat

diperpanjang setelah jatuh tempo.

2. Produk Penyaluran Dana

Produk penyalur dana PT. BPR Syariah Haji Miskin Kc.

Payakumbuh berupa pembiayaan yang didasarkan atas akad

(perjanjian) yang sesuai denagan tuntunan syariah Islam, sistem

pembayaran atas prinsip kerjasama dan persaudaraan Islam yang

Insya Allah akan selalu membawa kemaslahatan, pembiayaan

untuk tambahan modal kerja dan investasi dalam rangka

pengembangan usaha.

Jenis produk pembiayaan PT.BPR Syariah Haji Miskin Kc.

Payakumbuh, diantaranya :

a) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)

Yaitu pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada

harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati,

dengan pihak bank yang selaku pembeli. Pembayaran dapat

dilakukan secara angsuran maupun sekaligus sesuai dengan

kesepakatan bersama.

b) Pembiayaan Ijarah (Sewa)

Yaitu kerjasama dengan menggunakan akad sewa dengan

memperoleh ujrah.

c) Piutang Transaksi Multi Jasa (PTMJ)

58
Yaitu pembiayaan jasa konsumtif yang diberikan kepada

masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu jasa pada PT.

BPRS Haji Miskin Pandai Sikek. Adapun persyaratan

pengajuan pembiayaan untuk usaha berbentuk perdagangan,

jasa, dan usaha produktif lainnya adalah:

(a) Foto copy KTP suami istri dan kartu keluarga (KK).

(b) Pas foto suami istri ukuran 3 X 4, sebanyak 2 lembar.

(c) Foto copy agunan berupa BPKB Kendaraan, Sertifikat

Tanah.

(d) Legalitas Usaha.

d) Pembiayaan Mudharabah

Yaitu pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai

dengan kesepakatan. pembiayaan ini dapat disalurkan untuk

berbagai jenis usaha yakni perdagangan, perindustrian dan

pertanian serta jasa.

e) Pembiayaan Musyarakah.

f) Pembiayaan Talangan Haji.

Persyaratan pengajuan pembiayaan :

(a) Foto Copy KTP Suami dan Istri.

(b) Foto Copy Kartu Keluarga.

(c) Pas foto suami dan istri ukuran 3x4,sebanyak dua lembar.

(d) Foto copy agunan berupa BPKB kendaraan, sertifikat

tanah.

59
(e) Surat keterangan usaha.

7) Produk Jasa Layanan Lainnya

a. Melayani trasfer uang secara Online ke seluruh Bank

Indonesia.

b. Melayani pembayaran rekening listrik dan telepon Online.

8) Kriteria Penyaluran Dana

Sebelum dilakukannya pembiayaan dari BPRS Haji Miskin

Kcp. Payakumbuh, calon nasabah harus menjadi anggota tetap

dengan cara membuka rekening tabungan baru. Nasabah bisa

langsung membuka rekening tabungan baru dengan datang

langsung ke kantor BPRS Haji Miskin Kantor Cabang Jl. Tan

Malaka,No.195 Kel. Napar, Kec. Payakumbuh Utara Kota

Payakumbuh atau calon nasabah bisa langsung didatangi oleh

karyawan bagian marketing AO (Account Officer) yang akan

datang kerumah nasabah.

Untuk produk pembiayaan Ijarah BPR Syariah Haji Miskin

Kantor Cabang Payakumbuh, mempunyai prosedur tersendiri

yaitu:

a. Nasabah harus melengkapi persyaratan pengajuan pembiayaan,

a) Foto Copy KTP Suami dan Istri

b) Foto Copy Kartu Keluarga

c) Pas foto suami dan istri ukuran 3x4,sebanyak dua lembar

d) Foto copy agunan berupa BPKB Kendaraan, Sertifikat tanah

60
e) Surat Keterangan Usaha

b. Setelah persyaratan dilengkapi,nasabah akan mengisi formulir

pembiayaan.

c. Setelah itu Marketing AO melakukan wawancara dengan

nasabah mengenai prospek usaha yang akan di lakukan oleh

Nasabah di tempat yang akan disewakan oleh BPR Syariah

Haji Miskin Kantor Kas Batusangkar. Tujuan dilakukan

wawancara adalah untuk mengetahui apakah usaha nasabah

tersebut layak atau tidaknya kita sewakan ruko kepada nasabah.

d. Langkah yang selanjutnya dilakukan oleh Accounting Officer

adalah survey ke lokasi nasabah. Dalam hal ini setiap karyawan

yang datang menemui nasabah sudah dapat melihat 5C yang

ada pada diri nasabah,apakah layak diberikan pembiayaan,

yang perlu diperhatikan dalam survey ini adalah :

a) Character

Merupakan watak atau sifat seseorang yang akan

diberikan pembiayaan. Untuk membaca watak atau sifat

dari calon debitur dapat dilihat dari latar belakang si

nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan

maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup, keadaan

keluarga, dan jiwa sosial. Dari sifat dan watak ini dapat

dijadikan suatu ukuran tentang “kemauan” nasabah untuk

membayar.

61
b) Capacity

Merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan

nasabah dalam membayar angsuran pembiayaan.

c) Capital

Merupakan untuk melihat penggunaan ruko yang

disewakan oleh Bank apakah efektif atau tidak,dapat dilihat

dari usaha yang dilakukan oleh nasabah. Analisis Capital

ini harus menganalisis dari sumber mana saja modal yang

ada sekarang ini, termasuk persentase modal yang

digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan.

d) Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah

baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat non fisik.

Jaminan juga harus diiteliti keabsahannya fan

kesempurnaannya. Jaminan juga harus lebih besar dari

jumlah kredit yang akan diberikan.

e. Setelah survey dan wawancara dilakukan maka Accounting

Officer atau Manager akan melakukan analisa terhadap

kelayakan usaha dari calon nasabah berdasarkan 5C.

f. Tahap keputusan pembiayaan, setelah dilakukan analisa maka

hasil dari analisa tersebut Manager akan memutuskan layak

atau tidak layaknya nasabah tersebut kita sewakan ruko.

g. Penandatanganan Akad Pembiayaan, jika calon nasabah

62
sepakat dengan surat persetujuan fasilitas pembiayaan yang

akan diterbitkan oleh BPRS Haji Miskin, maka dilakukanlah

penanda tanganan akad pembiayaan.

a) Pencairan Dana

Setelah penandatanganan akad,maka pembiayaan

nasabah telah dicairkan dan nasabah sudah dapat

mengambil pembiayaan tersebut kekantor.

b) Proposal pembiayaan tersebut juga diajukan kepada

Direktur Marketing dan Direktur Operasional.

c) Apabila proposal pembiayaan tersebut diajukan oleh

Direktur Utama,maka Accounting Officer akan membuat

akad (perikatan dengan nasabah). Di dalamnya juga

dilengkapi dengan :

(1) Perjanjian Pembiayaan Ijarah.

(2) Surat Kuasa dan penjualan untuk penyerahan agunan.

(3) Akad Wakalah.

(4) Surat Sanggup.

(5) Perjanjian penyerahan hak milik atas kepercayaan.

(6) Surat pernyataan.

(7) Surat penegasan pencairan pembiayaan (SP3).

d) Setelah semuanya dilengkapi,selanjutnya pembacaan akad

kepada nasabah.

e) Setelah akad dibacakan maka nasabah akan membuat

63
rekening tabungan. Untuk produk tabungan ini PT. BPR

Syariah Haji Miskin Kantor Kas Batusangkar mempunyai

prosedur utnuk membuka rekening tabungan. Syarat-syarat

umum tabungan :

(1) Foto copy KTP (Tabungan Wadiah,Qurban,dan Haji).

(2) Foto copy KK (Tabungan Pendidikan).

(3) Pengisian formulir pembukuan tabungan.

Dari segi penyaluran dan terhadap objek masyarakat

penerima pembiaayaan, maka PT.BPR Syariah Haji

Miskin Kc. Payakumbuh menyalurkan kepada berbagai

jenis usaha yaitu:

(1) Perdagangan, terdiri dari :

a. Pedagang Sayur dan Buah.

b. Pedagang Kaki Lima.

c. Pedagang kebutuhan harian.

d. Pedagang makanan.

e. Pedagang pakaian

(2) Peternakan, terdiri dari :

a. Peternak Ikan Lele.

b. Peternak Ayam

(3) Jasa, terdiri dari :

a. Penjahit atau bordir.

b. Penjahit sepatu.

64
c. Jasa perbengkelan.

(4) Sosial (Zakat, Infak, Sedekah)

Pada dasarnya PT. BPR Syariah Haji Miskin juga

mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah baik yang

berasal dari dompet dhuafa, tidak terbatas pada sisi

ekonomi, tapi juga dalam hal agama. Diharapkan pula

nasabah PT.BPR Syariah Haji Miskin tersebut akan

memperkuat sektor sosial PT.BPR Syariah Haji Miskin

dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada

PT.BPR Syariah Haji Miskin.

B. Strategi Mempertahankan Citra Perusahaan PT BPRS Haji Miskin

Kc Payakumbuh

Strategi yang digunakan oleh PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh untuk membangun citra perusahaannya adalah dengan

melakukan strategi yang sudah terprogram dari kantor pusat PT BPRS

Haji Miskin.

1. Memperkenalkan PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

Upaya yang dilakukan oleh PT BPRS Haji Miskin untuk

memperkenalkan perusahaannya kepada masyarakat sehingga

dapat membentuk citra yang positif, dengan terlebih dahulu

menjelaskan mengenai syariah kepada masyarakat sebelum

menjelaskan produk. Kemudian memaparkan profil PT BPRS Haji

Miskin dan menjelaskan bahwa PT BPRS Haji Miskin adalah

65
BPRS yang berbasis keumatan yang dibentuk untuk kemaslahatan

umat, setelah itu menjelaskan pemilik saham, produk, dan

sebagainya. Serta menanyakan kebutuhan yang sedang nasabah

perlukan, dan mengajak untuk bergabung di syariah. Sehingga

terbentuk citra di masyarakat dan para nasabah bahwa PT BPRS

Haji Miskin Kc Payakumbuh adalah BPRS yang betul-betul dapat

bermanfaat dalam kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

Pada bagian Marketing juga dilakukan sosialisasi mengenai

PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Selain itu juga, dengan

memberikan brosur tentang produk terbaru, serta meminta nasabah

untuk memberitahukan produk tabungan yang sesuai dengan

saudara atau orang terdekat nasabah dan menginformasikan

prestasi yang telah dicapai olehh PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh.

Adapun kendala pada strategi ini, tidak semua nasabah bisa

menerima penjelasan dari pihak PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh. Untuk mengatasi hal tersebut PT BPRS Haji Miskin

Kc Payakumbuh melakukan pendekatan secara persuasif dengan

nasabah, agar nasabah bisa lebih dekat lagi dengan pihak PT BPRS

Haji Miskin Kc Payakumbuh.

2. Membangun dan Mempertahankan Kepercayaan Nasabah dan

Masyarakat

66
Lembaga keuangan adalah lembaga dimana tempat

mesletakkan kepercayaan. Sehingga apa yang dilakukan semuanya

bersifat pada tingkat kepercayaan masyarakat. Untuk membangun

dan mempertahankan kepercayaan nasabah, PT BPRS Haji Miskin

Kc Payakumbuh berusaha mempertahankan likuiditas, sehingga

pada saat nasabah melakukan transaksi tidak terkendala dan

nasabah akan percaya.

PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh juga melakukan

pendekatan persuasif, agar nasabah dapat percaya pada PT BPRS

Haji Miskin Kc Payakumbuh. Dalam membangun kepercayaan

nasabah tidaklah hal yang mudah, adapun nasabah yang memiliki

persepsi berbeda dengan informasi yang diberikan oleh pihak PT

BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Oleh karena itu, kertika

menjelaskan PT BPRS Haji Miskin harus melihat type nasabah.

Menjelaskan sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan berusaha

menyakinkan PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh aman,

nyaman, dan dana dapat terjamin.

Selain itu, menjaga hubungan dengan baik kepada para

nasabah lama dan baru dengan melakukan silaturahim secara

langsung maupun melalui via telfon, serta memberikan informasi

yang update dan valid kepada para nasabah baik tentang produk

atau pun informasi lainnya tentang perusahaan. Ketika nasabah

sudah sangat percaya untuk mengelola atau memanajemen

67
keuangan mereka, produk apa pun yang ditawarkan akan diterima

dengan baik. Secara otomatis mereka akan melakukan Marketing

diluar.

Paling terpenting adalah rasa percaya, karena ketika terjadi

suatu permasalahan, mencari kepercayaan nasabah cukup dengan

memberikan bukti-bukti sesuai dengan type nasabahnya. Begitu

juga dengan menjaga amanah hingga kepercayaan nasabah terus

timbul pada PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Jadi, apabila

kepercayaan dari nasabah besar dan terjaga, maka nama baik

perusahaan dengan sendirinya akan semakin terjaga dan begitupun

sebaliknya.

3. Melakukan Promosi Serentak dan Terukur

Seluruh pegawai PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

melakukangerakan promosi yang sama. Setiap harinya pegawai PT

BPRS Haji Miskin melakukan promosi serentak melalui media

sosial, seprti berbagai macam produk dan penghargaan-

penghargaan PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Selain itu

juga, terdapat promosi dari orang-orang yang berpengaruh di

masyarakat dan dari orang-orang yang terpercaya mengenai PT

BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Sehingga kepercayaan

masyarakat dapat bertambah.

Adapun kendala yang terdapat pada strategi ini, pada

kondisi sekarang ini kebanyakan para pengusaha dan sebagainya

68
dominan dipegang oleh orang yang tidak berusia muda lagi.

Begitupun dengan nasabah PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh, dan kemungkinan tidak aktif didalam menggunakan

media sosial. Terkadang strategi ini masih terdapat orang yang

tidak mengetahui menggunakan media sosial, maka solusi dalam

hal ini yaitu ekspansi, pemasaran, dan promosi yang dilakukan

oleh Marketing , serta melalui prestasi-prestasi.

4. Melakukan Kerjasama dengan Berbagai Pihak

Untuk membangun dan mempertahankan citra perusahaan,

PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh bekerjasama dengan

berbagai pihak seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana saat

PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh diterpa isu. PT BPRS Haji

Miskin Kc Payakumbuh akan meminta bantuan kepada OJK untuk

menjawab isu tersebut. Selain melakukan Marketing pada media

massa, PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh melakukan

kerjasama secara orang perorangan, instansi-instansi, dan juga

orang yang berpengaruh seperti pejabat daerah dan sebagainya.

Adapun kendala pada strategi ini, terkadang ada pihak yang

tidak ingin bekerjasama dengan PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh, terkadang pihak-pihak yang menganut type Islami

loyalis, hanya mencari keuntungan, dan yang lainnya. Kurangnya

kesadaran, dan masih mementingkan keuntungan serta kerugian

menjadi kendala bagi PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

69
untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Namun,

adapun solusi yang digunakan oleh PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh yaitu mencari sisi-sisi agar biaya sponsorship secara

efektif dan efisien.

5. Melakukan Kegiatan Sosial

Pada kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT BPRS Haji

Miskin Kc Payakumbuh yaitu ikut berpartisipasi

dalammemberikan sumbangan kepada wilayah payakumbuh ketika

mengadakan kegiatan yang berskala nasional, hal itu sangat

mempertahankan citra perusahaan. Hal ini sangat efektif dalam

mempertahankan eksistensi PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh sebagai pionir BPRS untuk ajang promosi.

6. Memberikan Pelayanan yang Terbaik

Persaingan yang ketat dengan BPRS lainnya menuntut

BPRS terus berkembang dan melakukan inovasi. Solusi dalam hal

ini, PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh memberikan pelayanan

yang terbaik, PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh menyediakan

pelayanan dalam bentuk IT, dan layanan manusia. Adanya

tabungan ummat yang menunjukkan salah satu pelayanan terbaik

dari PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh. Selain itu juga, PT

BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh memenuhi segala kebutuhan

nasabah dari pensiun, asuransi, membayar token listrik, dan

70
sebagainya dapat dilakukan di PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh.

Tak hanya sampai disitu, produk PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh yang diberagamkan dan lengkap agar nasabah tidak

berpindah ke BPRS lainnya. Jadi, cara PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh tersebut dapat menambah citra nasabah dengan

melengkapi semua kebutuhan nasabah.

Pada bagian Custumer Service, adapun upaya dalam

memberikan pelayanan untuk membangun citra PT BPRS Haji

Miskin Kc Payakumbuhyaitu mengacu kepada panduan yang telah

diatur di SOP standar layanan, dimana Custumer Service

memberikan layanan dengan tujuan memberikan solusi terbaik atas

kebutuhan, harapan, dan permasalahan nasabah.

Kendala pada strategi ini yaitu pada fisik kantor. Karena

jaringan BPR Syariah masih sedikit, kantor-kantor Bank Syariah

juga tidak sebagus Bank Konvensional. Sehingga jaringan BPRS

Haji Miskin Kc Payakumbuh belum menjangkau semua pihak.

Adapun solusi dalam hal ini, dimana PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh mempercanggih dalam pelayanan untuk

memudahkan nasabah seperti membuka rekening, dan deposito,

secara online tidak perlu datang ke Bank.

BAB V

71
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT

BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh mengenai strategi membangun

citra perusahaan (Forming A Corporae Image) dapat disumpulkan

bahwa strategi yang digunakan PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh yaitu menyangkut secara keseluruhan aspek dalam

membangun citra perusahaannya yang sudah tersedia dari kantor

pusat PT BPRS Haji Miskin dan siap dijanlankan oleh PT BPRS Haji

Miskin Kc Payakumbuh. Strategi yang digunakan PT BPRS Haji

Miskin Kc Payakumbuh sebagai berikut :

1) Memperkenalkan PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh, dengan

sosialisasi, menyebarkan brosur, dan memperkenalkan langsung

kepada nasabah dengan penjelasan yang mudah dimengerti.

2) Membangun dan mempertahankan kepercayaan nasabah dan

masyarakat, menyakinkan PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

aman, nyaman, dan terjamin, serta memberikan informasi yang

update dan valid kepada nasabah mengenai BPRS Haji Miskin.

3) Melakukan promosi secara serentak yaitu seluruh pegawai PT

BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh melakukan promosi yang

sama. Setiap harinya PT BPRS Haji Miskin melakukan promosi

secara serentak baik melalui media sosial maupun face to face.

4) Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yaitu PT BPRS Haji

72
Miskin Kc Payakumbuh melakukan kerjasama secara perorangan,

instansi-instansi, dan juga orang yang berpengaruh seperti pejabat

daerah dan sebagainya.

5) Melakukan kegiatan sosial yaitu pada skala Nasional, seperti

penyaluran zakat, serta pada PT BPRS Haji Miskin juga terdapat

produk tabungan qurban yang dapat membantu masyarakat dalam

pengelolaan dana qurbannya.

6) Memberikan pelayanan yang terbaik yaitu dengan menyediakan

tabungan prioritas. PT BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh

berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan nasabah, serta

mengacu kepada panduan yang sudah diatur di SOP standar

layanan dimana memberikan layanan dengan tujuan memberikan

solusi terbaik atas kebutuhan, harapan, dan permasalahan nasabah.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas maka penulis mengemukakan saran sebagai

berikut :

1) Strategi yang sudah dibentuk oleh PT BPRS Haji Miskin Kc

Payakumbuh harus disertai evaluasi yang rutin, sehingga strategi

yang

2) sudah dilakukan dapat terus berlangsung.

3) Pengembangan strategi yang sudah dilakukan oleh PT BPRS Haji

Miskin Kc Payakumbuh harus terus dilakukan aga lebih melekat

di hati nasabah dan masyarkat.

73
4) Menjunjung tinggi nilai-nilai Islami harus tetap dijaga oleh PT

BPRS Haji Miskin Kc Payakumbuh sehingga menjadi pembeda

dengan BPRS lainnya dan dapat menjadi bukti bahwa BPRS Haji

Miskin merupakan BPRS yang murni akan syariah.

DAFTAR PUSTAKA

74
Fahmi Syafrizal, Maulana.2017. Strategi Public Relations dalam membentuk

Citra perusahaan (Tugas Akhir).Purwekerto : IAIN Purwekerto

Nuraini,2016.Strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia dalam

mempertahankan Citra Perusahaan (Skripsi). Jakarta: UIN

Syariaf Hidayatullah

Putri Eka,Dini.2021.Wawancara Pimpinan cabang BPRS Haji

Miskin.Payakumbuh : BPRS Haji Miskin

P.Siagan, Sondang. 2011. Manajemen Stratejik. Jakarta : PT

BumiAksara

Aji, Prasetio. 2015. Manajemen Strategi; Keunggulan Bersaing


Berkelanjutan.Yogyakarta : Ekulibria

AB Susanto. 2014. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta: Erlangga

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2017. Dasar-Dasar Public Relation.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Hasan Aedy dan Mahmudin. 2017. Metodologi Penelitian (Teori dan

Aplikasi).Yogyakarta:Deepublish

Manarinsong, Johny. 2013. Metode Penelitian (Terapan Bidang Ekonomi


dan Bisnis. Surabaya : Anggota Ikatan Penerbit Indonesia
Sandu Siyoto dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Literasi Media Publishing

75

Anda mungkin juga menyukai