Anda di halaman 1dari 8

gaya hidup dan penampilan

dalam berkomunikasi
April 4, 2012
3.1 Gaya Hidup
Sikap serta gaya hidup seseorang menjadi salah satu hal yang akan menentukan apa yang
dapat diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai disiplin ilmu tentang manusia dan
perilaku pada hakekatnya adalah untuk mengubah pandangannya terhadap diri sendiri.
Pandangan dan anggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal atau landasan yang
menentukan bagaimana kita bersikap, bertindak, berpikir dan berkomunikasi dalam
kehidupan ini.
Gaya hidup bahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap
orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia,
bukan sebaliknya. Selain itu, gaya hidup yang bahagia dan penuh semangat juga dapat
mempengaruhi orang lain yang melihatnya, sehingga tanpa sadar dia akan termotivasi untuk
mengikuti gaya hidup seperti itu. Dengan begitu kita akan mudah mendapatkan banyak
sahabat, yang tentunya akan menunjang sukses berkomunikasi dengan orang lain.
3.2 Mengatur Waktu
Waktu adalah komoditi yang lentur dan terus menerus. Bagi orang sibuk banyak yang
mengeluhkan kekurangan waktu, padahal sebenarnya waktu tidak pernah bisa berkurang.
Yang menjadi masalah bukanlah bagaimana mendapatkan waktu lebih, tapi bagaimana kita
memanfaatkan waktu yang telah ada untuk melakukan kegiatan yang berguna guna mencapai
tujuan kita.
Agar waktu yang kita miliki tidak terbuang percuma, maka kita perlu membuat daftar
aktivitas yang penting sebagai prioritas. Karena hanya aktivitas yang penting saja yang dapat
menghasilkan sesuatu. Bila sudah terbiasa membuat dan melaksanakan aktivitas yang
penting, maka kita tidak akan merasa kekurangan waktu dan kita dapat mencapai kesuksesan.
Untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Dengarkan agar tetap pada jalur
Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk atau intruksi
Buatlah memo singkat dan tepat agar dapat mendapat hasil yang diharapkan
Bila ragu-ragu cari sumbernya
Hindari sikap hiper-responsif
3.3 Faktor Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier
1. Job description sebagai pegangan
2. Mempunyai ketrampilan dasar atau basic skill yang prima
3. An iron will in the velvet voice : nada yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan
bahwa kita bersedia membantu lawan bicara.
4. Agenda kerja
5. Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan rekan-rekan
6. Interpersonal skill ( agama, moral etika bisnis dan social psychology)
7. Wawasan

3.4 Penampilan Serasi


Untuk berkomunikasi secara baik, ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan
berkomunikasi. Selain kemampuan membuat ide atau gagasan, situasi dan pihak-pihak yang
terkait, penampilan juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan
komunikasi. Penampilan yang menarik, segar, dan serasi akan turut menunjang suksesnya
berkomunikasi dengan orang lain.
3.5 Lambang lambang Dalam Komunikasi
1. Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan
2. Lambang gambar dan huruf serta angka-angka ( rambu-rambu lalu lintas)
3. Lambang benda-benda tertentu (seperti pemberian bunga sebagai bentuk rasa simpati)
4. Lambang warna (misal, warna hitam untuk suasana sedih)
Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi, yaitu
komunikator (communicator), pesan (message), saluran (channel), dan audiens. Dalam riset
kebahasaan, komunikator adalah juga pesan kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau
tanda menjadi kode atau simbol. Orang yang berperan sebagai audiens dikenal sebagai
penerjemah kode-kode, simbol dan sebagainya yang disebut dekoder.
Sebuah pesan yang diyakini dan nilai-nilai yang ditanamkan bisa mengalami distorsi atau
disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh orang lain, hal
ini disebut dissonance.
Disonansi dapat terjadi karena distraksi antara sumber dan audiens, hambatan (channel
noise). Hambatan kedua adalah semantic noise, yaitu hambatan mencapai saling pengertian
yang disebabkan oleh faktor kebahasaan. Dalam hal ini, tingkat kerangka referensi antara
komunikator dan komunikan tidak sama.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut
non-verbal communication, atau dikenal dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini
terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah, gerakan mata, pakaian, kosmetik,
kualitas suara, dan lainnya.
Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan
seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak tertentu pada
komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran
dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan dan anjuran.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan
komunikator itu menimbulkan dampak atua efek tertentu pada komunikan. Dampak yang
timbul dapat diklarifikasikan menurut kadarnya, yaitu :
1. Dampak Kognatif
Adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat
intelektualitasnya. Dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya
mengubah pikiran diri komunikan.
2. Dampak Afektif
Tujuan komunikator bukan hanya upaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, misalnya
perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
3. Dampak Behavioral
Dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan

BAB 4

GAYA HIDUP DAN PENAMPILAN DALAM BERKOMUNIKASI


1. Gaya Hidup
Coba kita liat, bila seseorang yang tiba di kantor dalam suasana ceria dan
menyapa sambil tersenyum, maka banyak orang yang melihatnya akan menjadi
simpatik. Apabila kita bahagia dan senang banyak hal berubah yang berubah menjadi
positif yang tadinya negatif. Apabila kita mencintai orang diri kita sendiri maka kita
akan berbahagia dengan diri kita sendiri maka betapa indahnya hidup ini. Pandangan
dan anggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal atau landasan yang menentukan
bagaimana kita dalam bersikap,bertindak,berpikir dan berkomunikasi dalam
kehidupan ini. Gaya hidup bahagia juga sangat menunjang sukses berkomunikasi
karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orangorang yang bahagia bukan sebaliknya.
2. Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks, bagi orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu
padahal semua waktu tersedia untuk kita. Waktu adalah komoditi yang terus-menerus.
Disini bukanlah bagaimana mendapatkan waktu lebih tapi bagaimana memanfaatkan
waktu yang ada dengan lebih berarti dan memuaskan. Pada dasarnya semua aktivitas
membawa kita pada suatu tujuan, namun seringkali aktivitas itu tidak menentukan kita
pada pencapaian tujuan tersebut. Agar tetap dapat memusatkan perhatian pada
aktivitas yang paling penting yang mempengaruhi maka diperlukan cara yng efektif
dan juga sederhana untuk mengatur skala prioritas. Semakin banyak aktivitas yang
membantu melangkah dalam mencapai tujuan, semakin berbobot aktivitas tersebut
semakin tinggi skala prioritasnya. Setiap kali menyusun aktivitas berilah urutan
prioritas pada setiap aktivitas tersebut guna membantu untuk mendahulukan mana
aktivitas yang lebih penting, yang dapat menghasilkan sesuatu untuk kita.
Mengatur waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk menentukan
tujuan manajemen sehingga keberhasilan untuk membuat keputusan yang akurat
sangat ditentukan oleh prioritas yang diambil.
3. Faktor-Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier

Faktor-faktor penentu keberhasilan sebagai berikut :


1. Job description sebagai pegangan
Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan
fungsinya.
2. Memiliki keterampilan dasar atau basic skill yang prima
3. An iron will in the velvet voice
Di dalam pemakaian bahasa lisan harus diyakini bahwa suara mempunyai
pengaruh yang besar. Nada yang ramah menimbulkan kesan bahwa kita siap
membantu lawan bicara.
4. Agenda kerja
Buku agenda untuk mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas yang harus
dilakukan oleh atasan kita.
5. Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan rekan-rekan.
6. Inter personal skill
Dengan keyakinan agama, moral etika bisnis dan social psychology, kita akan
mampu bersikap dewasa, berprilaku sopan, sensitif dan luwes untuk beradaptasi
dengan orang lain.
7. Wawasan
Selain mengetahui tugas dan wewenang, perlu juga untuk mengenali dengan baik
perusahaan atau organisasi tempat bekerja, bagaimana rencana dan strategi
kerjanya. Biasakan untuk selalu membaca karena dengan membaca dapat
menambah wawasan kita terutama tentang yang dapat mempengaruhi arah
perkembangan perusahaan tempat kita bekerja.
4. Penampilan Serasi

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam berkomunikasi selain


kemampuan merumuskan suatu ide, situasi, pihak-pihak terkait juga penampilan kita.
Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nampak, baik itu postur tubuh, juga
busana, assesori, juga make up. Untuk itu sediakan pula waktu untuk merawat tubuh
kita, tubuh yang terawat, rambut bersih dan rapi tata rias yang wajar, gaya busana
yang tepat, koordinasi warna yang serasi dan sebagainya.Berbusana yang baik sangat
menunjang penampilan dan penampilan yang serasi dapat memperlancar komunikasi.
Perlu mendapat perhatian pula tentang penampilan yang nampak dari luar juga
kesiapan mental. Bila hal ini kurang mendapat perhatian seringkali mengundang
ketidakserasian dalam penampilan.
5. Lambang-lambang dalam Komunikasi
Lambang-lambang dalam komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan
Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakkan
tangan, jari-jari tangan, bahkan bola matanya baik secara bersama-sama maupun
bergantian hal itu merupakan informasi dalam bentuk lambang.
2. Lambang Huruf, Gambar dan Angka-angka
Bila kita berada di jalan umum banyak kita jumpai rambu-rambu lalu lintas
yang ditampilkan dalam gambar-gambar pompa bensin, tanda panah, huruf bahkan
angka untuk memberi informasi bagi pengemudi.
3. Lambang benda-benda tertentu
Seseorang yang mengirimkan karangan bunga sebagai tanda simpati.
4. Lambang Warna
Komunikasi kadang dilambangkan melalui warna, warna hitam melambangkan
kesedihan, putih melambangkan suci, warna merah untuk melambangkan keseuksesan
dan keberanian. Warna tidak dapat berdiri sendiri kadang dipengaruhi oleh lingkungan
dan cuaca disekitarnya.

Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam komunikasi yaitu
komunikator, pesan, saluran dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah
juga pesan kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau tanda yang menjadi kode
atau simbol dan sebagainya yang disebut dekoder.

Gaya Hidup dan Penampilan Dalam Berkomunikasi


Gaya Hidup
Gaya hidup bahagia juga teryata sangat menunjang sukses berkomunikasi karena
setiap orang hanya mempunyain kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang
bahagia, bukan sebaliknya.
Apabila kita tidak menyukai, membenci diri kita sendiri, maka kiotapun membenci
dan tidak menyukai orang lain, begitu juga kalo kita mencintai diri kita sendiri dan
berbahagia dengan diri kita maka terasa betapa indahya kehidupan ini. Padang dan anggapan
kita terhadap diri kita sendiri adalah modal atau landasan yang menentukan bagaimana kita
bersikap, bertindak, berfikir, dan berkomunikasi dalam kehidupan ini,
Sikapa serta gaya hidup bahagia seseorang banyak sekali menentukan apa yang dapat
diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai disiplin ilmu tentan manusia dan prilaku pada
hakekatnya adalah untuk mengubah pandangannya terhadap diri sendiri.
Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks, bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu
padahal semua waktu tersedia untuk kita, dan keluhan mengenai kurangnya waktu
sebenarnya mustahil. Waktu adalah komoditi yang lentur dan terus-menerus, masalahnya
adalah bukan bagaimana mendapatkan Waktu Lebih tapi bagaimana memanfaatkan waktu
yang ada dengan lebih berarti dan lebih memuaskan. Idealnya semua aktivitas yang kita
lakukan akan membawa kita pada pencapaian tujuan, namun sering kali aktivitas itu tidak
menentukan kita pada pencapaian tujuan tersebut, bahkan kita terjebak dalam aktivitas yang
ternyata tidak mengarah kepencapaian tujuan
Factor-Factor Keberhasilan yang Menunjang Karier

Bila seseorang ingin meniti karier menuju jenjang karier yang lebih tinggi, dapat juga
belajar dari pengalaman orang lain yang positif, walupun kita harus sama, namun tetap dapat
dijadikan pegangan. Untuk iti dapat dikemukakan factor penentu keberhasilan sebagai
berikut:
Job Description Sebagai Pegangan
Miliki Keterampilan Dasar Basic Skill yang Prima
An Iron Will in The Velvet Voice
Agenda Kerja
Kelompok Sebagai Tim, dengan atasan dan rekan-rekan
Inter Personal Skill
Wawasan
Penampilan Komunikasi
Dapat dimaklumi bersama bahwa untuk dapat berkomunikasi secara baik, banyak
factor yang mempengaruhi keberhasilan factor tersebut, selai kemampuan merumuskan ide
atau gagasan, situasi pihak-pihak terkait juga penampilan kita. Penampilan merupakan suatu
keseluruhan yang nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, assesoris, make
up, untuk itu disedikan waktu untuk merawat diri kita, tubuh terawat, rambut bersih dan
rapih, tatarias yang wajar, gaya busana yang tepat, kordinasi warna yang serasi dan
sebagainya. Perlu mendapatkan perlu mendapatkan perhatian pula tentang keseimbangan
penampilan yang nampak dari luar juga kesiapan mental, bila hal ini kurang mendapat
perhatian seringkali menggundang peluang ketidak serasian dalam penampilan.
Lambang-Lambang Dalam Komunikasi
Prilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoprasionalkan bibir dan suara tetapi
mengoprasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total.

Semakin banyak berkomunikasi semakin lengkap mengoprasionalkan lambanglambang yang dapat diciptakan dari gerakan anggota badan, perasaan dan warna-warna.
Dibawah ini kami ungkapan antara lain:
Lambing Gerakan Tubuh dan Gerakan Anggota Badan
Lambang Gambar dan Huruf Serta Angka-Angka
Lambang Badan-Badan Tertentu
Lambang Warna

Anda mungkin juga menyukai