I. Pendahuluan
Beberapa manager PR perusahaan swasta atau kepala bagian humas lembaga
pemerintahan, memberikan pendapat bahwa “keterampilan menulis” adalah
keterampilan yang harus dimiliki seorang pelamar staf PR.
2.3. Proses PR
Proses PR adalah bagaimana PR bekerja, bentuknya merupakan sirkular,
karena prosesnya selalu berhubungan dan berkaitan dan berkesinambungan.
Suatu akhir proses bisa menjadi awal lagi dalam proses tsb. Kaitannya dengan
PR Writing erat sekali, karena PR writing merupakan salah satu bagian dari
proses ini. Yakni pada tahap proses communication, atau melakukan
komunikasi.
Beberapa ahli PR diantaranya Scott Cutlip, Allen Center dan Glen Broom
menjelaskan proses PR pada empat tahapan (1994). Menurut Cutlip and Center,
proses kerja PR meliputi (Cultip, 1994) :
1. Fact Finding : Mendefinisikan permasalahan yang dilakukan melalui
penelitian dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap dan
perilaku publik terhadap lembaga.
2. Planning : Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi
perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja
berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan
publik
3. Communicating : Dalam tahap ini PRO harus mengkomunikasikan
pelaksanaan program sehingga mampu mempengaruhi sikap publiknya
yang mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan programtersebut.
4. Evaluating : Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil-hasil
pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan program,
Sumber: Junaedi, 2007, Mengenal Public Relations Dalam Teori Dan Praktek,
melalui: http://www.semarangkab.go.id/utama/artikel-dan-wacana/1113-mengenal-
public-relations-dalam-teori-dan-praktek.html.
Dari penjelasan mengenai proses PR oleh para ahli maka jelas posisi PR Writting
adalah sebagai salah satu tahapan dalam proses PR yang tidak dapat
dihindari. Jika diumpamakan sebuah perang maka PR Writing adalah
senjatanya. Maka dapatlah dimengerti bagaimana posisi PR Writting bagi posisi
PRO.
2.4. Media Relations
Media relations adalah salah satu kegiatan PR, yaitu PR harus membina
hubungan dengan media massa. Ini termasuk kegiatan eksternal PR. Kaitannya
erat dengan PR Writing karena, disaat kita telah membuat suatu tulisan, di
samping nilai berita, baiknya hubungan dengan media menjadi salah satu faktor
penting dalam menentukan dimuat atau tidaknya tulisan tersebut. Hubungan
media membuat seorang PR dapat mengenal media tersebut, dengan
persyaratan seperti apa maka sebuah berita dapat dimuat atau disiarkan
dimedia tersebut.
Identifikasi Analisis
Menetapkan Memilih
masalah khalayak
tujuan media
sasaran
Hakikat
Teknik
komunikasi Evaluasi Strategi pers
penulisan
tertulis
Proses Menyusun
komunikasi komunikasi
tertulis tertulis
4. RUMUS SOLAADS
Frank Jefkins dalam Essentials of Public Relations (1996), memberikan pedoman
menulis news release yang dirumuskannya denganSOLAADS
• Subjects: Informasi yang akan disampaikan (WHAT)
• Organization: Nama organisasi atau perusahaan yang mengirimkan release
(WHO)
• Location: Di mana kegiatan yang diberitakan tersebut berlangsung (WHERE)
• Advantage: Apa hal baru yang diungkapkan? Apa benefit yang diberikan
bagi publik?
6. Anatomi Berita
Judul : etalase bagi siaran pers kita.
Baris tanggal, ditempatkan di bawah judul.
Teras (lead) : Paragraf awal dari siaran pers.
Tubuh : memberikan informasi yang lebih rinci dari aspek tertentu dari
peristiwa.
3.2. Feature
Feature adalah tulisan khas di media massa, menurut pengertian dari ilmu
jurnalistik feature adalah tulisan nonfiksi yang dengan karakter human interes
yang kuat.
Perbedaan Feature dengan Straight news: Berita lebih mengutamakan fakta
dan data actual yang ditulis tanpa opini. Feature sama dengan berita tetapi
materinya diseleksi lebih menekankan segi human interest. dipaparkan secara
hidup, sebagai pengungkapan daya kreatif, dengan sentuhan subjektif (penulis)
terhadap peristiwa, situasi, aspek kehidupan, dengan tekanan pada daya pikat
menusiawi (human interest)(Rahardi, 2002:30).
Berikut kiat penulisan Feature yang diungkapkan Suwondo dalam tulisannya
mengenai Proses Kreatif Penulisan Feature (Karangan Khas) :
2. Struktur Penulisan
Susunan penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut:
b. Lead Naratif
Model ini banyak disukai oleh para penulis fiksi (novel, cerita
pendek). Penulis berusaha menarik minat pembaca melibatkan
emosi pembaca ke dalamnya. Tekniknya adalah menciptakan
suatu suasana dan membiarkan pembaca mengidentikkan diri
c. Lead Deskriptif
Lead ini berusaha menggambarkan tokoh atau tempat kejadian
dalam pikiran pembaca. Kalau lead naratif meletakkan pembaca
di dalam cerita maka lead deskriptif meletakkan pembaca
beberapa meter di depan sebuah tempat atau peristiwa dan
berfungsi sebagai orang yang menonton, mendengar atau
mencium baunya. Kunci lead model ini adalah penggunaan kata
sifat (adjektif) yang tepat. Contoh:
1) Mata yang coklat dan dingin itu menyipit ketika mengamati
sebuah wajah. Ia seolah menembus tempat persembunyian
kebohongan. Itulah mata seorangpolisi.
2) Bentakan tentara dan nyanyian sedih budak-budak seolah-
olah bergantungan di udara di sekeliling rumah berusia 130
tahun itu. Di sekitarnya, rerumputan tegak setinggi lutut.
d.Lead kutipan
Kutipan yang dalam dan ringkas bisa menarik, terutama bila
berasal dari ucapan orang terkenal. Perlu diingat bahwa kutipan
ini tidak boleh hanya menjadi sekedar tempelan tetapi harus
menyiapkan pentas bagi babak selanjutnya bagi tulisan kita,
sehingga kutipannya pun harus memusatkan diri pada sifat cerita
itu. Contoh : “Rakyat banyak sobat, adalah seekor binatang buas
yang menakjubkan, kata H.L. Mencken.
Mencken adalah seorang yang sinis dan dengan kutipan itu orang
akan tergaet membaca dan mengetahui watak orang itu.
Kerugian lead model ini adalah bahwa kutipan bisa keluar dari
konteks cerita.
e. Lead Pertanyaan
Lead ini sering dipakai leh reporter bila mereka tak dapat
menemukan lead lain yang imajinatif. Lead ini cenderung
gampang ditulis tetapi jarang membuahkan hasil terbaik. Tetapi
ada juga jenis feature yang cocok memakai jenis lead ini, bila
materinya memang wajar bila diberi lead pertanyaan. Contoh
: Adakah satu cara mengalahkan Balaikota ?
g. Lead Menggoda
Lead ini menggoda pembaca dengan cara bergurau. Biasanya
pendek dan ringan, misalnya dengan teka-teki. Ia memiliki 200
kaki, 1000 jari kaki, 100 hidung, dan beberapa terompet. Penulis
akan menceritakan barisan drum band yang sedang berjalan dan
bukan mengenai serangga aneh. Cara lain. Potongan kata-kata
bisa disodorkan kepada pembaca supaya terpancing, contoh
: Wanita itu bilang, “Ogah, ah,” tapi toh mau juga. Pembaca bisa
menafsir macam-macam. Tapi ternyata pada alinea kedua,
diceritakan apa yang sebenarnya terjadi :
Selama 10 tahun, Dona Mae Fowler, 71, menolak lamaran Charles
Farley, 77 tahun. Kemarin dia masih menyatakan “ogah” tapi
Farley hanya mematikan alat pendengarannya sendiri dan pergi
ke pengadilan. Nona Fowler masih mengatakan “ogah” sekali
lagi ketika masuk, tapi di tengah upacara itu berlangsung, ia
mengubah pendapatnya. Ia keluar sebagai Nyonya Charles
Farley. “Ia maunya bertengkar melulu, “ kata Farley bergumam.
c. Tubuh Feature
Kalau teras diibaratkan sebagai jiwa-raga karangan, tubuh
diibaratkan “stelan baju dan aksesori” yang memantulkan
keadaan sang jiwa-raga. Stelan harus pas dengan raga, warna
disesuaikan dengan keadaan jiwa. Pas dengan raga dan sesuai
dengan jiwa berarti hubungan antara teras dan tubuh ibarat
rupa dan bayang-bayang.
Jelasnya, setelah teras dirumuskan sesuai dengan pokok
cerita/tema yang diinginkan, tubuh ditulis sejalan dengan arahan
yang tersirat dalam teras.
Setiap keterangan/informasi mengenai pokok cerita ditulis seperti
menyusun batu bata menjadi tembok.
3.3. Artikel
1. Pengertian :
Artikel adalahtulisan nonfiksi yang menyajikan fakta dan data disertai sedikit
analisis dan opini penulisnya. Biasanya artikel hanya menyangkut satu pokok
masalah dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. (Rahardi,
2006: 27-28)
3. Jenis-jenis Artikel
Artikel Praktis : tema ringan, penyajian ringan bersifat tutorial misalnya
tips/kiat
Artikel analitis: tema merujuk pada pendekatan akademis. Masalah
serius. Penulis adalah ahli di bidangnya.
Artikel Umum: mirip artikel analitis hanya penulisnya bisa siapa saja
yang berminat topik tertentu. Misalnya masalah korupsi dibahas oleh
seorang ahli jiwa.
4. Metode Penulisan
Metode penulisan bisa induksi ataupun deduksi.
Jika Induksi penulis mulai dari kasus, baru penjelasan-penjelasannya dengan
referensi, fakta dan data-data, solusi, saran, kesimpulan. Deduksi sebaliknya.
3.4. Advertorial
1. Pengertian
2. Tujuan
a. Menyampaikan pesan terselubung ke dalam satu cerita atau paparan
ringan yang melekat dengan keseharian Pembaca
b. Menyampaikan pesan panjang yang tidak bisa disampaikan dalam
bentuk iklan biasa
c. Agar pembaca bisa dipengaruhi oleh pesan yang disampaikan dan tidak
menganggapnya sebagai iklan yang over-promise
3. Struktur Advertorial
a. Pembuka (Intro). Pada bagian pembuka, advertorial mempunyai fungsi
untuk menarik perhatian pembaca terhadap artikel tersebut. Penulisan
intro dapat menggunakan gaya bahas naratf, deskriptif, pertanyaan,
epigram, kutipan, atau sapaan.
b. Tubuh karangan merupakan bagian isi dari advertorial itu. Tubuh
karangan menceritakan secara mendetail informasi yang ingin
disampaikan dalam advertorial tersebut.
c. Penutup karangan berupa kllimaks dari isi advertorial tersebut. Klimaks
dapat berupa kejutan, pertanyaan, pernyataan, atau kesimpulan.
d. Struktur penulisan dapat menggunakan piramida terbalik (dengan titik
utamanya terletak pada bagian pembuka), struktur piramida biasa
(titik utamanya terletak di akhir), dan struktur kronologis (menceritakan
berdasarkan urutan waktu).
Contoh Advertorial :
Naskah web site / blog sesuai dengan “meta tags” yang digunakan
dalam design dan pemrograman website. Meta Tags yaitu bagian
dari kode HTML yang menggambarkan isi keseluruhan website,
“profil website” dan kata-katakunci (keyword)
Keselarasan kategori tag judul dan isi tulisan. Contoh jika tentang
Public Relations, usahakan dalam tag.judul dan isi naskah terdapat
kata “Public relations” (untuk wordpress bisa memakai plugin
wordpress SEO by Yoast untuk mengecek keselarasan ini)
Tulisan harus asli buatan sendiri hindari copy paste baikdari blog
orang lain maupun dari naskah sendiri di Ms Word. Usahakan tulisan
langsung diketikkan di blog/website dalam kondisi online. Hal ini
untuk menghindari kecurigaan “search engine” bahwa tulisan anda
hasil bajakan (Copas) dari blog orang lain.
Ringkas (pas satu baris dalam bar navigasi web, mengandung kata
kunci (keyword) yang ada dalam naskah, menggambarkan isi,
jangan gunakan “semua huruf capital”
Sumber : Ananda, Kun Sila, 2013, Ingin punya banyak follower di Twitter? Ini
rahasianya!
http://www.merdeka.com/teknologi/ingin-punya-banyak-follower-di-twitter-ini-
rahasianya.html
2. Struktur Penulisan :
a. Salam Pembuka
b. Pendahuluan
Untuk menarik perhatian dapat disusun dengan :
Pertanyaan
Sesuatu yang luar biasa
Pendapat ahli
Humor
c. Isi
d. Simpulan
e. Harapan-harapan
f. Penutup
g. Salam penutup
Assalamualaikum, wr. Wb
Saudara-saudara,
Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan pidato
berjudul “Hari Pahlawan”.
Saudara – saudara
Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November.
Ini adalah refleksi negara kita dalam menghargai sejarah masyarakat
Indonesia dalam memperjuangkan melawan penjajahan. Hari Pahlawan
Saudara – saudara
Saat ini kita hidup di negara kemerdekaan. Tidak ada lagi pertempuran
melawan penjajah. Tapi, itu tidak berarti bahwa kita berhenti berjuang.
Ada banyak jenis perjuangan yang harus kita lakukan. Berjuang
melawan korupsi, kolusi dan nepotisme adalah beberapa contoh
perjuangan. Kita harus tetap semangat kepahlawanan, patriotisme dan
nasionalisme di negara berkembang ini. Itulah cara kita menghargai
pahlawan kita.
Saudara-saudara;
Saya pikir itu semua pidato saya. Mari kita terus semangati pahlawan
kita, mari kita lanjutkan perjuangan. Terus berjuang … untuk negara
kita, untuk masa depan yang lebih baik!
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Assegaff, Djafar, H., 1982, Hubungan Masyarakat dalam Praktek, 1980, Bogor:
Ghalia Indonesia
Cutlip, S.M.,Center,A.H. & Broom, G.M. 1994. Effective Public Relations. Edisi keenam.
New Jersey: Prentice Hall.
Grunig, James E & Todd Hunt. 1984. Managing Public Relations. Florida:
Holt,Rinehart, and Winston Inc.
Kennedy, Mickie, 2009, The Big Press Release Sample Book, USA : MEK Enterprises
LLC.
Rahardi, F, 2006, Panduan Lengkap Penulisan Artikel, Feature, Dan Esai, Jakarta:
PT Kawan Pustaka
Suwondo, Tirto, (tdk ada tahun), Proses Kreatif Penulisan Feature (Karangan Khas),
Yogyakarta: Ballai Bahasa .
Rujukan Elektronik:
Ananda, Kun Sila, 2013, Ingin punya banyak follower di Twitter? Ini rahasianya!
http://www.merdeka.com/teknologi/ingin-punya-banyak-follower-di-twitter-ini-
rahasianya.html, 13 Mei 2013
Harmandini, Felicitas, 2012, 5 Hal yang Harus Dikuasai Staf. PR, melalui:
http://female.kompas.com/read/2012/08/02/14501243/5.Hal.yang.Harus.Dikuasai.Staf.
Public.Relations, 12 Mei 2013
Junaedi, 2007, Mengenal Public Relations Dalam Teori Dan Praktek, melalui:
http://www.semarangkab.go.id/utama/artikel-dan-wacana/1113-mengenal-public-
relations-dalam-teori-dan-praktek.html., 16 Mei 2013
BIOGRAFI PENULIS
Sitti Nurrachmah, dra, yang biasa di panggil ibu Nuri adalah Dosen
Tetap Jurusan Kehumasan di LP3I Bandung. Lulus sebagai sarjana
Ilmu Komunikasi UNPAD Jurusan Ilmu Jurnalistik pada tahun 1992,
dan sedang menjalankan kuliah S2 di Fakultas Ilmu Komunikasi
Pascasarjana Jurusan Ilmu Komunikasi UNPAD semester 3 thn 2013
ini.
Ibu Nuri memulai profesinya sebagai Dosen Pada tahun 1993,
sebagai dosen aplikasi Komputer Microsoft Office untuk sekretaris di
LPP ISMI. Saat ini selain mengajar di LP3I, juga mengajar di UNIKOM, LPKIA, dan
Politeknik Pajajaran ICB. Mata Kuliah yang diajarkan diantaranya Pengantar Ilmu
Komunikasi, Pengantar PR, Personality Development, PR Media, Kapita Selekta PR,
Sistem Informasi Manajemen, dll. Minat terhadap penelitian berkaitan dengan
masalah media massa, manajemen media, motivasi khalayak, komunikasi antar
pribadi, dll.
Kegiatan lainnya adalah menjadi instruktur (Trainner) lepas untuk pelatihan
dibeberapa provider seperti PT Wish dan LPPIP. Aktivitas organisasi, sebagai
pengurus PIB (Pusat Inkubator Bisnis) di LPKIA, yang mengarahkan dan
membimbing mahasiswa dibidang kewirausahaan.