Anda di halaman 1dari 13

SALESMANSHIP

GAYA KOMUNIKASI PELANGGAN

KELOMPOK 3
Anjarudin 43117110418
Fitri sharma hutasoit
Merpati Cendana wangi
Natasya suci amalia

UNIVESRSITAS MERCU BUANA JAKARTA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS/MANAJEMEN
2018/2019

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 1


KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,syukur kepada allah yang telah memberikan hidayahnya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW,suri
teladan yang telah membawa kita dari jaman kebodohan kejaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan kali ini,dengan penuh syukur saya mengucapkan
terimah kasih kepada kedua orang tua saya atas segala doa dan harapan
besar yang harus saya pertanggung jawabkan. Saya merasa sangat
berharga dengan semua itu sehingga dengan penuh semangat bias
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Meskipun demikain, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena
itu,segala kesalahan dan kekhilafan yang ada mohon di malumi.

Jakarta 21 Maret 2019

(Kemolpok 3 )

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 2


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Rumusan
1.3 Tujuan pembahasan

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Gaya komunikasi
2.2 Macam-Macam Komunikasi
2.3 Faktor Pendorong Komunikasi
2.4 Customers Communications
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1 Saran
BAB V DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa terdapat banyak
ragam gaya komunikasi di Indonesia maupun diluar indonesia. Setiap
penjuru nusantara memiliki gaya komunikasi dengan ciri khas
tersendiri. Hal ini terjadi karena bahasa daerah turut mempengaruhi
perkembangan gaya komunikasi Indonesia.
Keberagaman gaya komunikasi ini tidak hanya terjadi di
Indonesia akan tetapi terjadi secara global. Sebagai contoh bahasa
Inggris sebagai bahasa Internasional memiliki banyak gaya. Misalnya,
United Kingdom style, United States style, Australian style dan lain-
lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Definisi gaya komunikasi
b. Macam macam gaya komunikasi
c. Faktor yang mempengaruhi gaya komunikasi
d. Hambatan dalam gaya komunikasi
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 4


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI GAYA KOMUNIKASI
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai
seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi digunakan
dalam suatu situasi tertentu. Gaya komunikasi merupakan cara
penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang dimaksud
sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau nonverbal
berupa vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan
ruang dan jarak.
Gaya komunikasi dipengaruhi oleh gaya bahasa yang
dihasilkan oleh banyaknya budaya, setiap budaya punya gaya
bahasanya tersendiri hal ini yang menimbulkan adanya perbedaan
dalam gaya komunikasi, kita ambil contoh[1]”rampung” sunda lain
dengan rampung jawa. “atos” sunda tidak sama dengan “atos” jawa.
“bujang”sunda berbeda dengan “bujang” sumatra. “jangan” indonesia
beda dengan “jangan” jawa. Selain itu Gaya komunikasi juga
dipengaruhi oleh situasi,bukan kepada tipe seseorang, gaya
komunikasi bukan tergantung pada tipe seseorang melainkan kepada
situasi yang dihadapi. Setiap orang akan menggunakan gaya
komunikasi yang berbeda-beda ketika mereka sedang gembira, sedih,
marah, tertarik, atau bosan. Begitu juga dengan seseorang yang
berbicara dengan sahabat baiknya, orang yang baru dikenal dan
dengan anak-anak akan berbicara dengan gaya yang berbeda. Selain
itu gaya yang digunakan dipengaruhi oleh banyak faktor, gaya
komunikasi adalah sesuatu yang dinamis dan sangat sulit untuk
ditebak. Sebagaimana budaya, gaya komunikasi adalah sesuatu yang
relatif.

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 5


2.2 MACAM –MACAM GAYA KOMUNIKASI
Pada ilmu komunikasi, komunikasi memiliki 6 gaya yaitu :
a. The Controlling Style :
Gaya komunikasi yang bersifat mengendali ini, ditandai dengan
adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan
mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang
menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu
arah atau oneway communicators. Pihak-pihak yang memakaiControlling
Style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman
pesan dibanding upaya mereka untuk berbagi pesan. Mereka tidak
mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika
umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi
mereka.
. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal
dengan nama komunikator satu arah atau one-way
communications. Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah
ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama
namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang
dilakukannya.
The controlling style of communication ini sering dipakai untuk
mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif,
dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya
komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada
negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau
tanggapan yang negatif pula. Contohnya : tanggapanmu itu bagus tapi
akan lebih bagus jika kamu memberikan tanggapan yang masuk akal,
pada contoh ini seorang komunikator berusaha mengendalikan
komunikan tetapi tidak berharap ada umpan balik atau feedback dari
komunikan. yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya
agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 6


dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan
dapat diklarifikasikan menurut kadarnya yakni dampak kognitif,
dampak afektif, dan dampak behavioral.

b. The Equalitarian Style


The equalitarian style of communication ini ditandai dengan
berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun
tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication). Dalam
gaya komunikasi ini, tidak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya,
setiap anggota kelompok dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat
dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota kelompok
mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Orang-orang yang
menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-
orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan
membina hubungan baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi
maupun dalam lingkup hubungan kerja.
The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam
kelompok, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama,
khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu
permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin
berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu
kelompok. Contohnya yakni semua anggota organisasi mendiskusikan hal
tentang pelaksnaan kegiatan yang akan mereka adakan baik dari segi
mekanisme, segi perlengkapan, dan beberapa hal yang menyangkut
kesiapan kegiatan tersebut. Dari jenis gaya komunikasi ini bisa dikatakan
komunikasi sangat berperan dalam politik, [3]dengan komunikasi maka
realitas, sejarah, tradisi politik, bisa dihubungkan/dirangkaikan dari masa lalu
untuk acuan masa depan.

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 7


c. The Structuring
Gaya komunikasi yang terstruktur ini, memanfaat pesan-pesan verbal
secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus
dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur dalam suatu
kelompok. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada
keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi
tentang tujuan kelompok, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku
dalam kelompok tesebut.
Contoh: seorang dosen memberikan petunjuk penulisan makalah
agar mahasiwa bisa lebih mantap mengerjakan tugasnya Stogdill dan Coons
dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan
dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur
Inisiasi atau Initiating Structure.
Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsai (initiator)
struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-
pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan kelompok, kerangka
penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
muncul.
d. The Dynamic Style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif,
karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan
pekerjaanya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style
of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun
supervisor yang membawahi para wiranegara (salesmen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimulasi
atau merangsang pekerjaan/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat
efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis,
namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai
kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
Contohnya seorang presiden menghimbau agar semua menteri kabinet agar
lebih disiplin dan tepat waktu bekerja, [4]tanpa adanya himbauan dari
seorang pemimpin mungkin wajah dunia tidak seperti yang kita lihat sepert

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 8


sekarang ini, oleh karena itu dimasa depan kita membutuhkan pemimpin
yang lebih baik dari sekarang ini.

e. The Relinguishing Style


Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk
menerima saran, pendapat ataupun gagasan orng lain, daripada
keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengiriman pesan
(sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol
orang lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika
pengiriman pesan atau sendersenang bekerja sama dengan orang-
orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia
untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang
dibebankannya.
Contohnya seorang mahasiswa berkata kepada teman-
temannya “siapkah kalian untuk melakukan perubahan?” pada contoh
ini seorang komunikator menyatakan sebuah kalimat yang
membutukan saran ataupun pendapat dari seorang komunikan dan ia
akan merasa senang jika komunikan mau ikut bergabung bersama
pendapatnya itu. Tujuan dalam kegiatan komunikasi yakni: [5]to secure
understanding, meastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang
diterimanya. Setelah ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka
penerimanya itu harus dibina to estabilish acceptance, pada akhir
kegiatannya yakni dimotivasikan to motivate action
f. The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya
tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang
memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada
beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi yang dihadapi
oleh orang-orang tersebut. Dalam deskripsi yang konkret adalah ketika
seseorang mengatakan: “saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 9


ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari
tanggung jawab, tetapi tetap juga mengindikasikan suatu keinginan
untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu,
gaya komunikasi ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi jika
berada dalam sebuah kelompok.

Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah


bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya
komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya
: structuring, dunamic danrelinguishing dapat digunakan secara
strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi.
Dan dua gaya komunikasi
terakhir:controlling, dan withdrawal mempunyai kecenderungan
menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat dan produktif.

2.3 FAKTOR PENDORONG GAYA KOMUNIKASI

Ada tujuh komponen yang diidentifikasikan sebagai penyebab gaya


interaksi-tujuh hal yang mampu merefleksikan atau memberikan
pandangan mengenai interaksi setiap individu. Dengan demikian faktor
yang mempengaruhi gaya komunikasi, antara lain:
1. Kondisi Fisik
Sesuai dengan penjelasan di atas terlihat jelas bahwasannya
kondisi fisik di mana kita melakukan komunikasi sangat mempengaruh
gaya komunikasi. Seperti halnya ketika kegiatan komunikasi itu
dilakukan dengan kapasitas minim dalam bertatap muka, hal tersebut
akan berakibat pada ketidak nyamanan dan kurangnya kepastian
antara si pengirim dan penerima pesan. Selain itu dapat menimbulkan
ketidaksesuaian atau kenyamanan antara kedua belah pihak.contoh
lain yakni jika seorang komunikasi kondisinya kurang baik atau bisa

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 10


dikatakan dalam keadaan sakit maka gaya komunikasinya pun akan
berbeda dengan orang yang sehat,

2. Peran
Persepsi akan peran kita sendiri (sebagai pelanggan, teman
atasan) dan peran komunikator lainnya mempengaruhi bagaimana kita
berinteraksi. Setiap orang memiliki harapan yang berbeda dari peran
mereka sendiri dan orang lain, dan dengan demikian mereka akan
sering melakukan komunikasi antar satu dengan lainnya.[6]Camat
akan lain sikapnya ketika berkomunikasi dengan dengan bupati, dan
bupati ketika berkomunikasi dengan gubernur tidak akan sesantai
tatkala menghadapi camat.

3. Konteks Historis
Sejarah mempengaruhi setiap interaksi. Sejarah bangsa-
bangsa, tradisi spiritual, perusahaan, dan masyarakat dengan mudah
dapat mempengaruhi bagaimana kita memandang satu sama lain,
dengan demikian dapat mempengaruhi gaya komunikasi. Tak lepas
dari sejarahnya bahwa indonesia mempunyai ada banyak perbedaan
budaya dan suku yang mana budaya dan suku tersebut mempunyai
gaya komunikasi yang berbeda-beda sehingganya terdapat banyak
jenis gaya komunikasi yang ada.

4. Kronologi
Bagaimana interaksi itu cocok menjadi serangkaian peristiwa
yang mempengaruhi pilihan gaya komunikasi seseorang. Hal tersebut
akan membuat perbedaan, jika itu adalah pertama kalinya seseorang
berinteraksi tentang sesuatu atau kesepuluh kalinya, jika interaksi
masa lalu seseorang telah berhasil atau tidak menyenangkan. Maka

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 11


akan membuat suatu perbedaan terhadap gaya komunikasi
seseorang. situasi komunikasi yang tidak menyenangkan dapat diatasi
komunikator dengan menghindarkan jauh sebelum atau dengan
mengatasinya pada saat komunikasi sedang berlangsung.
5. Bahasa
Bahasa yang kita gunakan, "versi" dari bahasa yang kita
ucapkan misalnya, Aussie, Inggris, atau versi bahasa Inggris Amerika
dan kelancaran kita dengan bahasa tersebut. Semuanya memainkan
peran dalam gaya berkomunikasi seseorang. Gaya komunikasi
seseorang dalam bahasa Inggris berarti bahwa orang yang terbiasa
berbahasa jepang tidak sepenuhnya memahami dia, dan kemampuan
ini akan memberikan batasan pada seseorang untuk sepenuhnya
berpartisipasi dan mempengaruhi arah pembicaraan.

2.4 Customers Communications ( Komunikasi pelanggan )


komunikasi (communications) adalah inti dari aktivitas bisnis,
komunikasi pelanggan (customers communications) ini dilakukan agar
konsumen (customer) menarik dan mau membeli lagi produk tersebut.
ldivisi marketing dalam meningkatkan penjualannya kepada pelanggan
(customer), marketing akan menjual produk berkualitas dengan daya
tahan lama, model kemasannya, bentuk barangnya, manfaat
barangnya atau lainnya. produknya yang dijual, pelayanan purna jual,
insentif lainnya yang diberikan kepada pelanggan (customer) agar
pelanggan (customer) mau beralih ke produk yang
ditawarkan.Karyawan didivisi service atau pelayanan pelanggan
(customer) komunikasi yang perlu dilakukan adalah bagaimana
pelanggan (customer) dapat memberikan atau mengadu jika produk
yang dijual tidak memuaskan konsumen (customer), bagaimana

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 12


memberi penjelasan kepada pelanggan (customer) agar pelanggan
(customer) tidak berpindah ke produk lain.

Untuk menjaga agar pelanggan atau customer tidak lepas lagi


dari tangan kita kebutuhan pelanggan perlu
dikomunikasikan oleh manajemena, komunikasi tersebut meliputi:
Pengenalan Produk dilakukan dengan cara
memberikan sentuhan emosional terhadap produk yang dijual seperti
adanya suatu reward (penghargaan) kepada
konsumen yang loyal, reward tersebut dapat berupa hadiah,
cinderamata atau lainnya.

UNIVERSITAS MERCU BUANA MENTENG Page 13

Anda mungkin juga menyukai