Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN

SYARIAH DITINJAU DARI SEGI MARKETING MIX (7P’S) DI


D’AHSANA PROPERTY PUSAT MALANG

SKRIPSI

Oleh:

MELLYNDA DEWI IMANSARI


NIM. C04212026

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA

2016
ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Perumahan


Syariah Ditinjau Dari Seri Marketing Mix di D’Ahsana Property Pusat
Malang” ini menguraikan tentang bagaimana strategi pemasaran yang digunakan
oleh D’Ahsana Property sebagai bisnis properti baru yaitu properti berbasis
syariah, serta bagaimana strategi pemasaran untuk peningkatan market share di
D’Ahsana Property pusat malang ditinjau dari segi marketing mix (7P’s) dan
marketing syariah.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber datanya


ada 2 (dua) yaitu sumber data primer yang terdiri dari wawancara dan observasi
secara langsung dengan pihak yang menangani masalah pemasaran serta ke owner
perusahaan. Sedangkan untuk data sekunder ialah menggunakan dokumen yang
diperoleh saat melakukan penelitian dilapangan seperti foto serta literature yang
relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya di analisis menggunakan deskriptif
analisis.

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa strategi pemasaran yang dilakukan


perusahaan tersebut menitikberatkan kepada kualitas bangunan yang baik, lokasi
yang cukup strategis, harga, pelayanan yang santun, media promosi lewat website,
transaksi jual beli yang sesuai syariah, lingkungan yang nyaman, pemilihan
segmentasi pasar. Dalam ilmu marketing, kita mengenal konsep marketing mix
(7P’s) untuk meningkatkan pangsa pasar. Untuk meningkatkan pangsa pasar,
marketer memasarkan produknya melalui website perusahaan dan website yang
khusus memasarkan properti serta memberikan proses transaksi yang mudah
namun yang menjadi kendala yaitu terletak pada variable harga karena harga
menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli rumah.

Saran yang bisa diberikan yaitu melakukan evaluasi kembali pada strategi
pemasaran khususnya pada aspek promosi serta membuka cluster baru dengan
tipe kecil sehingga bisa dijangkau oleh segmen menengah kebawah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR TRANSLITERASI ............................................................................. xii

BAB PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1


B. Identifikasi dan Batasan Masalah............................................. 11
C. Rumusan Masalah .................................................................... 12
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 12
E. Kegunaan Hasil Penelitian ....................................................... 12
F. Kajian Pustaka.......................................................................... 13
G. Definisi Operasional................................................................. 22
H. Metode Penelitian..................................................................... 24
I. Sistematika Pembahasan .......................................................... 29

BAB II KERANGKA TEORITIS .............................................................. 32

A. Pengertian Pemasaran .............................................................. 32

viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


B. Strategi Pemasaran ................................................................... 34
C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ........................................ 38
D. Pangsa Pasar (Market Share) ................................................... 44
E. Properti Syariah........................................................................ 46

BAB III DATA PENELITIAN .................................................................... 47

A. Profil D’Ahsana Property......................................................... 47


B. Visi Misi dan Tujuan D’Ahsana Property................................ 48
C. Tata Nilai Perusahaan .............................................................. 49
D. Struktur Organisasi D’Ahsana Property................................... 51
E. Market Share Perusahaan ......................................................... 55
F. Strategi Pemasaran D’Ahsana Property ................................... 56

BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................... 62

A. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di D’Ahsana Property


Pusat Malang ............................................................................ 63
B. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di D’Ahsana Property
Pusat Malang Ditinjau Dari Segi Marketing Mix .................... 64

BAB V PENUTUP....................................................................................... 75
A. Kesimpulan .............................................................................. 75
B. Saran......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 76

LAMPIRAN ........................................................................................................

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak pernah lepas dari segala masalah yang berhubungan

dengan tempat tinggal karena tempat tinggal merupakan kebutuhan yang harus

dipenuhi setelah sandang dan pangan. Kebutuhan rumah setiap tahunnya

mengalami kenaikan yang cukup signifikan, pada website republika

menyebutkan bahwa tahun 2015 kemarin kenaikan permintaan rumah di

Indonesia mencapai 1,55 juta unit pertahun. Rumah pada umumnya

merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang berfungsi sebagai

tempat tinggal, tempat berlindung dari hujan, polusi, terik matahari dan

sebagainya. Selain itu, rumah juga berfungsi sebagai tempat berkumpul

keluarga yang nyaman. Untuk mendapatkan rumah yang berkualitas

diperlukan lokasi yang strategis, aman, nyaman serta memiliki udara yang

cukup bersih dari berbagai dampak polusi udara yang diakibatkan oleh

kendaraan bermotor atau limbah pabrik. Selain itu, lingkungan disekitar rumah

juga ikut berperan penting dalam pembentukan karakter anggota keluarga

terutama anak-anak yang masih dalam tahap pencarian jati diri.

Namun di Indonesia, tidak sedikit kepala rumah tangga yang sulit untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya seperti tempat tinggal yaitu

rumah, karena lahan untuk membuat rumah sendiri juga sangat terbatas

sehingga mengharuskan masyarakat untuk membeli perumahan. Perumahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

bisa dijadikan pilihan untuk memenuhi kebutuhan dasar di samping sandang

dan pangan. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan yang

meningkat bersamaan dengan pertambahan penduduk, diperlukan penanganan

dengan perencanaan yang seksama disertai keikutsertaan dana dan daya yang

ada dalam masyarakat.1 Perumahan merupakan masalah berlanjut bahkan

terus-menerus meningkat seirama dengan pertambahan penduduk maupun

dinamikanya.2 Adapun tujuan pembangunan perumahan adalah agar setiap

orang dapat menempati perumahan yang sehat untuk mendukung

kelangsungan dan peningkatan kesejahteraan sosialnya3 baik untuk tempat

tinggal, tempat usaha, perkantoran dan sebagainya.

Dikarenakan perkembangan zaman saat ini, banyak masyarakat yang

menginginkan untuk mengkonsumsi produk-produk yang berbasis syariah.

Oleh karena itu, sebagian masyarakat Islam mempersiapkan modal untuk

memulai bisnis atau membeli barang yang menggunakan sistem berbasis

syariah4. Dari fenomena tersebut, akhirnya muncul kesadaran, keinginan dan

gerakan ke arah ekonomi berkarakteristik nilai Islami mulai dari munculnya

inisiatif perbankan syariah dan lembaga keuangan mikro syariah berupa BMT,

asuransi syariah model takaful, hotel syariah, bisnis jual beli atau perdagangan

1
C. Djemabut Blaang, Perumahan dan Pemukiman sebagai Kebutuhan Pokok (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 1986), 4.
2
Ibid., 6.
3
Ibid., 7.
4
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta:Sinar Grafika Ed.1, Cet.1, 2008), 62.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

syariah dan lain-lain yang menginovasi produknya menjadi produk yang

mencoba menawarkan karakter syariah.5

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta mayoritas

penduduk Indonesia beragama Islam, maka pada saat ini berkembang bisnis

property dengan konsep syariah yang bertujuan untuk memudahkan

masyarakat umum khususnya Muslim dalam membeli rumah tanpa perantara

lembaga perbankan. Property (properti) syariah adalah sebuah sistem dalam

bisnis properti yang menggunakan aturan syariah Islam sebagai aturan

mainnya. Jadi, dalam pengadaan, penjualan, desain dan segala hal tentangnya

disandarkan semuanya kepada hukum syariah.6 Dengan adanya perumahan

yang berkonsep syariah ini diharapkan bisa memenuhi keinginan masyarakat

umum khususnya Muslim yang ingin membeli rumah sebagai tempat tinggal

atau sebagai investasi.

Saat ini banyak bermunculan perumahan-perumahan baru yang bisa

dijadikan alternatif bagi kepala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan

akan tempat tinggal keluarganya, perumahan pada era sekarang ini ada dua (2)

macam, yakni perumahan biasa (menggunakan KPR bank) atau perumahan

yang paling baru yaitu perumahan dengan konsep syariah (tanpa

menggunakan KPR bank). Masing-masing perumahan tersebut didesain untuk

5
Ismail Nawawi Uha, Etika Bisnis Islam: Teori dan Pengantar Praktek dalam Kehidupan Bisnis
Komoditas dan Jasa (Sidoarjo: CV. Dwiputra Pustaka Jaya, 2014), 218.
6
Harun Musa,“Disinilah Nilai Investasi Property yang Sesungguhnya” dalam
http://www.ahsanaproperty.com/2015/08/27/disinilah-nilai-investasi-property-yang-sesungguhnya
/ , diaskes pada tanggal 25 bulan Oktober Tahun 2015 pukul 22.15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal dengan

berbagai cara pembayaran serta konsep yang ditawarkan oleh pihak developer.

Namun permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan perumahan

dan pemukiman yang berwawasan lingkungan adalah sangat kompleks. Bukan

hanya menyangkut pembiayaan tetapi juga menyangkut masalah pemasaran.

Karena pemasaran merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah jual

beli atau bisnis untuk mengetahui kondisi pasar guna meningkatkan kualitas

produknya sehingga bisa sesuai dengan keinginan pasar dan dengan mudah

memasarkan produknya. Apalagi untuk perumahan berkonsep syariah ini baru

exist maka akan butuh strategi pemasaran yang tepat untuk bisa menarik

konsumen dan meningkatkan market share perumahan syariah tersebut.

Pemasaran yang dilakukan oleh perumahan D’Ahsana Property harus tepat

karena para pemasar harus bisa meyakinkan calon konsumen agar tertarik

dengan produk rumah tersebut, karena perumahan ini merupakan pendatang

baru sehingga masyarakat umum belum paham apa perbedaan perumahan

berkonsep syariah ini dengan perumahan biasa pada umumnya. Masyarakat

merupakan pasar potensial bagi perusahaan property syariah di Indonesia,

oleh karenanya diperlukan penanganan khusus untuk mengelola pasar tersebut

dengan baik. Perusahaan perlu membuat program pemasaran yang tepat

sasaran untuk menarik calon konsumen.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

Dalam hal ini perusahaan akan menentukan konsumen mana yang akan

dipilih kemudian dikelompokkan7 sehingga staf marketing bisa menyusun

strategi pemasaran untuk menguasai market share yang diinginkan. Bagi suatu

perusahaan, pasar merupakan sasaran untuk keberhasilan dalam mencapai

tujuan di bidang pemasaran. Untuk mengukur keberhasilan dalam bidang

pemasaran, suatu perusahaan harus mengetahui posisinya di pasar.8

Pendekatan yang akan kita lakukan tentunya akan sangat bergantung

pada penekanannya. Jika misalnya strategi yang akan ditempuh adalah dengan

penekanan pada faktor konsumen, maka baik ditinjau dari segi strategi

segmentasi pasar maupun dari segi strategi efektivitas, konsumen akan

dijadikan sebagai fokus perhatian kita. Ini tiada lain disebabkan karena

perusahaan akan lebih memusatkan perhatiannya kepada kebutuhan golongan

konsumen yang homogen. Lain halnya jika penekanannya pada struktur

persaingan yang ada, maka dalam hal ini perusahaan harus dapat menjuruskan

seluruh kegiatannya kepada sesuatu keadaan, yakni penempatan diri dalam

posisi siap bersaing. Berbeda pula halnya jika situasi pasar yang terjadi adalah

merupakan suatu selisih antara permintaan dan penawaran, maka bisa saja

kondisi yang demikian akan memberikan arah strategi yang lebih

mendekatkan diri pada permintaan barang. Disamping itu, kita juga perlu

memperhatikan secara jeli siklus kehidupan dari suatu produk yang kita

produksi atau kita hasilkan, sebab hal ini dapat mencerminkan situasi pasar

pada saat sekarang dan dapat juga dipakai dasar untuk meramalkan

7
Suharno dan Yudi Sutarso, Marketing in Practice (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 3 dan 26.
8
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 101.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


6

perkembangan produk-produk tertentu dimasa depan. Jika memang

pendekatan yang dilakukan adalah berdasarkan bagian pasar, maka faktor

posisi persaingan dan situasi pasar harus secara bersama-sama dijadikan

sebagai titik tolak pendekatan.9

Marketing adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan serta keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain, usaha untuk

menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada calon

konsumen, tempat dan waktu, harga, promosi dan komunikasi yang tepat atau

bisa juga diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi,

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.10 Strategi

pemasaran yang paling efektif digunakan oleh suatu perusahan salah satunya

adalah strategi marketing mix.

Menurut Philip Kotler dalam buku Freddy Rangkuti “Marketing mix

atau bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran 4P (Product, Price,

Place, Promotion) yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan

pemasaran sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan”.11 Untuk

menyempurnakan Marketing mix maka ditambah 3 elemen lagi yang terlibat

dalam pemasaran yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan

proses (process).12 Mengapa harus menambah 3P, karena di dalam perusahaan

9
Faisal Afiff, Strategi Pemasaran (Bandung: Angkasa Bandung, 1990), 18.
10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT.Macanan Jaya, 2009), 28.
11
Freddy Rangkuti, Flexible Marketing (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2004), 17.
12
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT.Prenhallindo, 1997), 88.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

pasti membutuhkan karyawan yang bertindak sebagai instrument people.

Untuk bukti fisik (physical evidence) yaitu bukti nyata yang mengingatkan

terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut seperti kualitas

produk sangat penting untuk memposisikan perusahaan tersebut. Sedangkan

proses (process) adalah sistem dan kebijakan yang dipertanggungjawabkan

untuk memastikan konsistensi produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Semua kegiatan bisnis di dalam perusahaan pasti saling berhubungan untuk

menciptakan pelayanan yang berkualitas terhadap pelanggan.13

Perusahaan properti syariah merupakan bisnis baru, maka perusahaan

ini memerlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan market yang ingin

dikuasai, sehingga diperlukan pengkajian secara detail pada aspek 7P yaitu

product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process yang

ada di perusahaan tersebut. Setiap perusahaan harus mengembangkan produk

baru sehingga bisa membentuk masa depan perusahaan dan dapat

mempertahankan serta meningkatkan penjualan, karena konsumen atau

masyarakat luas pasti selalu menginginkan adanya perkembangan dari suatu

produk yang sudah ada sebelumnya sesuai dengan berkembangnya teknologi

dan ilmu pengetahuan, dengan demikian diperlukan pengembangan produk

bagi perusahaan agar dapat bertahan.14 Untuk produk yang akan dipasarkan

agar dapat memasuki pasar sasaran, maka para pemasar menggunakan alat

atau instrument yang dikenal dengan marketing mix. Strategi pemasaran

13
Jenu widjaja tandjung, Marketing Manajemen (Malang: Bayu Media Publishing, 2004), 86.
14
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Candi Gebang
Permai, 2008), 57.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

melalui marketing mix memang perlu diperhatikan karena di dalam strategi

pemasaran kita kenal adanya konsep klasik dalam pemasaran yang meliputi

komponen strategi produk, harga, saluran distribusi (place) dan promosi yang

dapat berfungsi meningkatkan minat dan pengetahuan masyarakat sehingga

bisa menambah market share. Pemasaran bukan hal yang bisa dianggap

sepele, namun banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja

properti syariah. Selain produk, kita juga perlu untuk melihat lingkungan

sekitar karena lingkungan sekitar bisa menjadi peluang ataupun ancaman bagi

perusahaan yang berada di lingkungan tersebut sehingga para pemasar perlu

menganalisis lingkungan perusahaan yang selalu berubah-ubah.

Properti syariah ini adalah perusahaan properti yang mengembangkan

konsep perumahan yang sudah ada sebelumnya menjadi perumahan yang

berkonsep syariah sehingga perusahaan tersebut mampu memenuhi

permintaan masyarakat atau konsumen yang membutuhkan perumahan dengan

konsep syariah seperti masyarakat Muslim. Perumahan syariah ini adalah

perumahan baru maka diperlukan marketing yang tepat karena masih

minimnya pengetahuan masyarakat mengenai hunian yang berkonsep syariah

ini terutama dalam hal promosi. Promosi merupakan salah satu aspek

pemasaran yang berguna untuk membujuk atau memberikan pengertian

mengenai produk yang ditawarkan oleh pemasar kepada calon konsumen.

Promosi produk yang dilakukan oleh para pemasar perumahan syariah ini

hanya melalui kantor pemasaran yang ada sedangkan kantor pemasaran berada

ditempat yang kurang strategis sehingga hanya masyarakat yang melewati

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

daerah situ saja yang mengetahui kantor pemasaran perumahan syariah.

Kurangnya informasi mengenai adanya perumahan syariah ini seperti banner,

brosur dan sebagainya membuat kurang efektifnya penjualan di perumahaan

tersebut. Maka, para pemasar memerlukan saran untuk evaluasi dari segi

pemasaran melalui analisis aspek product, price, place, promotion, people,

process dan physical evidence dalam konsep marketing mix diharapkan bisa

meningkatkan jumlah market share di perumahan syariah tersebut serta bisa

meningkatkan penjualan mereka.

Pada saat ini perusahaan properti syariah yang sedang berkembang

adalah D’Ahsana Property. D’Ahsana Property merupakan developer

perumahan syariah yang mempunyai tagline tanpa riba, tanpa jaminan, tanpa

sita dan tanpa akad bermasalah. Adanya tagline tersebut bertujuan untuk

menarik minat konsumen yang membutuhkan tempat tinggal atau rumah tetapi

tidak bisa mengajukan KPR kepada bank. Banyak kemudahan yang diberikan

oleh pihak D’Ahsana Property sebagai salah satu bentuk promosi tetapi belum

banyak diketahui oleh para konsumen.

Menurut manager D’Ahsana Property, Pemasaran yang dilakukan oleh

pihak marketing D’Ahsana Property selama ini hanya kepada masyarakat

yang memang sudah paham dengan syariah dan tertarik menggunakan atau

mengkonsumsi produk syariah sedangkan market diluar itu dimungkinkan

lebih banyak sehingga diperlukan evaluasi supaya menemukan solusi yang

tepat untuk mengedukasi masyarakat bagaimana konsep perumahan syariah

ini dan membentuk trust (kepercayaan) kepada calon konsumen karena

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


10

perumahan syariah ini cara pembiayaannya tanpa back up bank jadi pihak

developer sendiri yang mengawal para konsumen mulai awal mengangsur

hingga masa angsuran tersebut selesai dengan segala resiko yang ada

dikemudian hari. Biasanya, perusahaan yang mengelola perumahan dibedakan

menjadi 3 bagian, yakni pihak developer, pihak pemberi modal (Bank), dan

kontraktor tidak menjadi satu. Namun di perumahan syariah, semua bagian

tersebut menjadi satu, mulai dari developer, pemberi modal dan kontraktor

semuanya dari pihak D’Ahsana Property sehingga tidak ada keterlibatan bank

dalam proses pendanaan untuk pembangunan rumah dan pembayaran

angsuran serta tanpa akad bermasalah karena akad yang digunakan adalah

akad Bai’ Istishna yaitu jual beli dengan melalui pesanan. Jadi D’Ahsana

Property ini berusaha menjadi pengembang properti yang amanah sesuai

syariat Islam.15

Secara global, market share yang sudah dikuasai oleh D’Ahsana

Property hingga saat ini masih sekitar 0,11% saja dari keseluruhan jumlah

masyarakat yang membutuhkan rumah, padahal target minimal pencapaiannya

adalah 5% mulai sejak awal berdiri hingga saat ini.16 Dilihat dari pencapaian

jumlah market share yang dikuasai oleh D’Ahsana Property, bisa disimpulkan

bahwa dibutuhkan evaluasi pada strategi pemasarannya untuk meningkatkan

jumlah market share sesuai dengan target minimal yang sudah ditentukan

diawal.

15
Abdul Aziz,Wawancara, Kantor Pemasaran D’Ahsana Property, 10 November 2015.
16
Qodi,Wawancara, Kantor Pemasaran D’Ahsana Property, 23 Desember 2105.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


11

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan

tugas akhir dengan judul ”Analisis Strategi Pemasaran Perumahan Syariah

Ditinjau Dari Segi Marketing Mix (7P’S) Di D’ahsana Property Pusat

Malang”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, penulis

mengidentifikasikan masalah-masalah yang terkandung didalamnya

sebagai berikut:

a. Perlu adanya perumahan dengan kawasan Islami

b. Adanya peningkatan permintaan akan tempat tinggal

c. Kesulitan untuk membeli rumah tanpa perantara lembaga keuangan

d. Sedikitnya jumlah market share yang dikuasai D’Ahsana Property dari

target yang ditentukan

2. Batasan Masalah

Agar dalam pembahasan penelitian ini tidak terlalu menyimpang

dan terfokus kepada masalah-masalah pokok, maka penulis membatasi

masalah sebagai berikut:

a. Strategi pemasaran yang digunakan D’Ahsana Property

b. Analisis strategi pemasaran untuk peningkatan market share ditinjau

dari segi marketing mix (7P’S) dan marketing syariah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


12

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran perumahan syariah di D’Ahsana Property

Pusat Malang ?

2. Bagaimana strategi pemasaran untuk peningkatan market share di

D’Ahsana Property Pusat Malang ditinjau dari marketing mix (7P’S) ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran perumahan syariah di D’Ahsana

Property Pusat Malang

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran untuk peningkatan

market share di perumahan syariah D’Ahsana Property ditinjau dari

Marketing Mix (7P’S)

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat setidaknya

dalam dua (2) hal, yaitu :

1. Aspek Teoretis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian

dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya dalam menganalisis

strategi market share pada perumahan syariah yang ditinjau dari segi

marketing mix.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


13

2. Aspek Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna khususnya bagi

mahasiswa program studi ekonomi syariah Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya karena mereka adalah generasi muda yang

dibekali ilmu ekonomi syariah untuk mengisi bagian-bagian dalam

perkembangan ekonomi syariah atau ekonomi Islam di masa depan dan

diharapkan mereka mampu mempunyai peluang yang cukup besar untuk

berperan aktif sebagai karyawan, pegawai atau pengembang segala aspek

mengenai ekonomi syariah baik itu bidang pemasaran atau sebagainya

yang sesuai dengan keahlian masing-masing.

Hasil penulisan ini bagi perusahaan sebagai sarana evaluasi untuk

menerapkan strategi pemasaran marketing mix sehingga bisa meingkatkan

market share serta penjualan perumahan syariah di D’Ahsana Property

pusat malang tersebut. Bagi masyarakat bisa digunakan sebagai parameter

untuk memilih perumahan yang berkonsep syariah yang berkualitas baik.

F. Kajian Pustaka

Berdasarkan penelusuran kajian kepustakaan yang penulis lakukan, ada

beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang penulis ambil,

yaitu:

1. Arum, Suci Ayu (2014) dengan judul “Manajemen Marketing Mix dalam

Meningkatkan Minat Konsumen di SMP Rahmat Kembang Kuning

Surabaya” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Melalui marketing mix

ini pihak SMP Rahmat Surabaya telah melakukan upaya peningkatan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


14

minat konsumen yang melibatkan wakasek, Staf Tata Usaha, dan para

guru yang secara aktif dan mandiri. Hal ini dapat dilihat dari berbagai

program dan keterlibatan didalam proses penerimaan siswa baru. 2)

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan minat

konsumen ini dianalisis menggunakan marketing mix yaitu meliputi 4P

(Price, Product, Place, Promotion) adalah sebagai berikut: a) penawaran

harga yang terjangkau, b) Keunggulan dalam segi agama, c) peran orang

dibalik layar, adanya peran tokoh-tokoh besar yang ada di masjid rahmat.

Seperti yang sudah diuraikan di atas, dengan adanya mindset

kebanyakan masyarakat yang mengunggulkan sekolah negeri, SMP

Rahmat Kembang Kuning Surabaya sebagai sekolah swasta harusnya lebih

ada evaluasi lagi, intropeksi dan berbenah, baik dari fisik sekolah, sarana

prasarana, metode pembelajaran serta fasilitas yang disediakan oleh pihak

sekolah sehingga bisa menjadikan image ke masyarakat bahwa sekolah

swasta tidak kalah bersaing dengan sekolah negeri.17

Dengan adanya upaya di atas, SMP Rahmat Kembang Kuning

Surabaya bisa meningkatkan minat masyarakat untuk memilih SMP

tersebut sebagai sarana pendidikan kepada anak-anaknya.

2. Irfan Ansori (2014) dengan judul “Strategi Marketing Mix dalam

Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Rumah

Potong Hewan Surabaya) dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Strategi

produk yang dilakukan oleh Perusahaan ini adalah dengan cara

17
Suci Ayu Arum, “Manajemen Marketing Mix dalam Meningkatkan Minat Konsumen di SMP
Rahmat Kembang Kuning Surabaya” (Skripsi--UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 84-85.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


15

memproduksi apa yang diinginkan oleh konsumen, 2) Strategi harga yang

diterapkan oleh perusahaan ini yaitu dengan cara mengetahui harga pokok

produksinya, selain itu juga dengan melihat harga pesaing yang menjual

produk yang sama, 3) Strategi distribusi yang digunakan oleh Perusahaan

Daerah Rumah Potong Hewan Surabaya ada dua cara yaitu dengan melalui

outlet rumah daging dan distributor atau freezer point dan HORECA

(Hotel, Restaurant, Cathering), 4) Strategi Promosi yang dilakukan oleh

Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Surabaya yaitu dengan cara

menyebarkan brosur, melalui website, pameran-pameran didalam kota

maupun diluar kota, melalui media massa, koran dan majalah.

Adapun kendala yang dialami perusahaan ini dalam meningkatkan

penjualan yaitu berasal dari internal maupun eksternal. Kendala internal

yakni berupa sarana dan prasarana produksi yang kurang memadai, alokasi

duntuk melakukan marketing juga bisa dibilang kurang. Sedangkan

kendala eksternal yaitu terkendala dengan sistem birokrasi pemerintah

yang agak rumit dan sulit.18

Dengan adanya strategi marketing di atas di rumah potong hewan

surabaya, sehingga bisa meningkatkan penjualan daging di rumah potong

hewan tersebut. Namun masih ada kendala eksternal yang dihadapi oleh

Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Surabaya.

3. Muhammad Faisal (2014) dengan judul “Strategi Pemasaran Properti pada

PT. Tiang Kencana Graha Surabaya” dapat disimpulkan sebagai berikut:


18
Irfan Ansori, “Strategi Marketing Mix dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus pada
Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Surabaya)” (Skripsi--UIN Sunan Ampel Surabaya,
2014), 98-99.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


16

1) yang menjadi latar belakang dan faktor konsumen dalam menentukan

pemilihan rumah di perumahan graha asri sukodono yaitu karena

konsumen ingin dekat dengan tempat kerja, kerukunan antar warga yang

baik, lingkungan kondusif, hubungan antar warga guyub. Selain dari aspek

lingkungan, juga karena harganya yang terjangkau, lokasi yang strategis,

kualitas bangunan yang baik, pelayanan prima dan fasilitas yang bagus

dari perumahan lainnya. 2) Strategi pemasaran yang digunakan oleh

PT.Tiang Kencana Graha dalam memasarkan produknya yaitu perumahan

dengan mengutamakan pelayanan yang baik dan santun, 3) Lokasi

perumahan yang dekat dengan keramaian, kualitas bangunan baik, 4)

Harga yang sangat bersaing, dan 5) Promosinya menggunakann media

massa. Dengan upaya yang dilakukan di atas sehingga bisa meningkatkan

penjualan di perumahan graha asri sukodono.19

4. Andi Maisa Nuraida (2012) dengan judul “Tinjauan Bauran Pemasaran

Perumahan Villa Ilhami Permata dalam Upaya Meningkatkan Penjualan

Perumahan yang Dilakukan Oleh PT.Mustika Hadiasari Bandung” dapat

disimpulkan sebagai berikut: Strategi pemasaran merupakan suatu cara

yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

1) PT.Mustika Hadiasari menjual produk perumahan dengan konsep

Islami yang bernuansa kampung Islami dengan beragam tipe, yang

memiliki kelebihan dari pesaing lain, antara lain dengan menghapus PPN

dan biaya proses yang ditanggung oleh perusahaan. 2) Pada umumnya,

19
Muhammad Faisal, “Strategi Pemasaran Properti pada PT. Tiang Kencana Graha Surabaya”
(Skripsi--UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 68.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


17

harga melambangkan kualitas produk yang ditawarkan. Tetapi dalam

reality pemasaran, fakta tersebut tidak sepenuhnya benar untuk dijadikan

suatu asas penetapan harga yang tepat. Sehingga PT.Mustika Hadiasari

juga menawarkan banyak fasilitas KPR untuk memudahkan konsumen

dalam pembayarannya. 3) PT.Mustika Hadiasari menggunakan saluran

langsung, dimana penjualan dilakukan secara langsung dikantor

pemasaran Villa Ilhami Permata sehingga pengunjung dapat langsung

datang ke kantor pemasaran dan melihat langsung show unit yang telah di

sediakan dikantor pemasaran. 4) Lokasi merupakan hal yang penting

dalam melakukan kegiatan usaha, karena memiliki hubungan dengan

segmen pasar yang akan dituju. Perusahaan ini memiliki keputusan dalam

memilih lokasi dan mempertimbangkan berbagai hal seperti pesaing, akses

transportasi, kepadatan penduduk, tipe lingkungan, dll. 4) pemasangan

iklan dilakukan secara rutin dan disesuaikan dengan acara-acara tertentu

yang akan dilakukannya dikantor pemasaran PT.Mustika Hadiasari.20

Walaupun perusahaan tersebut memiliki banyak pesaing yang

menjual produk sama tetapi harga dan konsep perumahan yang ditawarkan

oleh PT.Mustika Hadiasari untuk perumahan Villa Ilham Permata lebih

murah dibanding yang lainnya dan konsep rumahnya juga mengusung

konsep Islami sehingga bisa menambah ketertarikan calon konsumen

untuk berkunjung ke kantor pemasaran perumahan tersebut serta bisa

meningkatkan penjualan perumahan tersebut.


20
Andi Maisa Nuraida, “Tinjauan Bauran Pemasaran Perumahan Villa Ilhami Permata dalam
Upaya Meningkatkan Penjualan Perumahan yang Dilakukan oleh PT.Mustika Hadiasari Bandung”
(Skripsi–Universitas Widyatama Bandung, 2012), 44.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


18

5. Muhammad Luqman Nurrochmaddani (2011) dengan judul “Upaya

Strategi Bauran Pemasaran dalam Mempertahankan Pangsa Pasar Hotel

Kusuma Agrowisata Kota Batu” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)

Produk yang ditawarkan oleh hotel kusuma agrowisata batu malang yaitu

meliputi akomodasi, konsumsi, dan pelayanan. 2) Strategi harga yang

diterapkan oleh hotel kusuma agrowisata adalah dengan menerapkan

diskon untuk menarik konsumen atau menambah konsumen. 3) Dalam hal

penentuan lokasi, hotel kusuma agrowisata ini yaitu dengan cara lebih

mengunggulkan keindahan alam yang ada di batu yakni memiliki view

pemandangan yang bagus, udara yang sejuk, dingin dan tenang. 4) Strategi

promosi yang dilakukan oleh hotel kusuma agrowisata yaitu dengan

promosi secara langsung, media cetak dan media online. Selain itu juga

staf hotel kusuma agrowisata yang ramah, rapi dan lebih mengutamakan

kenyamanan pengunjung hotel.21

Dengan adanya strategi bauran pemasaran (marketing mix) di atas

tersebut bisa meningkatkan pangsa pasar hotel kusuma agrowisata di kota

Batu. Selain strategi marketing mix juga adanya pelayanan yang

memuaskan dari staf hotel sehingga bisa mempertahankan pangsa pasar

hotel kusuma agrowisata kota Batu.

Muhammad Luqman Nurrochmaddani, “Upaya Strategi Bauran Pemasaran dalam


21

Mempertahankan Pangsa Pasar Hotel Kusuma Agrowisata Kota Batu” (Skripsi–UIN Maulana
Malik Ibrahim, Malang, 2011), 80.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


19

Tabel 1.1
Tabel Penelitian Terdahulu

Peneliti / Judul Metpen / Hasil Penelitian


Tahun Pendekatan
Arum, Suci Manajemen Pendekatan Dengan adanya mindset
Ayu / 2014 Marketing Mix Kualitatif kebanyakan masyarakat
dalam yang mengunggulkan
Meningkatkan sekolah negeri, SMP
Minat Rahmat Kembang Kuning
Konsumen di Surabaya Sebagai sekolah
SMP Rahmat swasta harusnya bisa lebih
Kembang ada evaluasi lagi, intropeksi
Kuning dan berbenah baik dari fisik
Surabaya sekolah, sarana dan
prasarana, metode
pembelajaran serta fasilitas
yang disediakan oleh pihak
sekolah sehingga bisa
menjadikan brand image ke
msyarakat bahwa sekolah
swasta tidak kalah bersaing
dengan sekolah negeri.
Irfan Ansori / Strategi Pendekatan Upaya yang dilakukan oleh
2014 Marketing Mix Kualitatif Perusahaan Daerah Rumah
dalam Potong Hewan Surabaya
Meningkatkan untuk meningkatkan
Penjualan (Studi penjualan yaitu dengan cara
Kasus pada melakukan banyak inovasi
Perusahaan produk serta melakukan
Daerah Rumah distribusi dengan cara
Potong Hewan melalui outlet dan
Surabaya) distributor atau freezer
point serta HORECA
(Hotel, Restaurant,
Cathering). Dalam
meningkatkan penjualan ini
terdapat beberapa kendala
yakni dari internal maupun
eksternal. Kendala internal
meliputi sarana dan
prasarana produksi yang
kurang memadai,
sedangkan kendala
eksternal yaitu dengan
sistem birokrasi pemerintah
yang agak rumit dan sulit.
Muhammad Strategi Pendekatan Hasil dari penelitian ini
Faisal / 2014 Pemasaran Kualitatif adalah yang menjadi latar
Properti pada belakang serta faktor yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


20

PT.Tiang menentukan konsumen


Kencana Graha dalam memilih rumah di
Surabaya perumahan graha asri
sukodono. Yang menjadi
latar belakangnya yaitu
karena dekat dengan tempat
kerja, kerukunan yang baik
antar warga, lingkungan
sekitar yang kondusif,
hubungan antar warga yang
guyub serta bisa digunakan
sebagai investasi jangka
panjang. Adapun faktor-
faktornya yaitu karena
harga yang terjangkau,
lokasi yang strategis,
kualitas bangunan yang
baik, pelayanan prima serta
fasilitas yang bagus.
Strategi yang digunakan
dalam memasarkan
produknya yaitu dengan
mengutamakan pelayanan
yang baik dan santun, harga
bersaing serta memasarkan
produk mereka melalui
internet.
Andi Maisa Tinjauan Bauran Pendekatan Dalam penelitian ini
Nuraida / Pemasaran Kualitatif ditemukan permasalahan
2012 Perumahan Villa yang paling mempengaruhi
Ilhami Permata penjualan perumahan
dalam Upaya tersebut adalah karena
Meningkatkan access untuk menuju lokasi
Penjualan perumahan tersebut dinilai
Perumahan cukup sulit karena jalannya
Yang Dilakukan kecil dan masih rusak serta
oleh PT.Mustika sebagian belum di aspal.
Hadiasari Upaya yang dilakukan
Bandung untuk meningkatkan
penjualan, strategi
pemasaran yang dilakukan
antara lain dengan
menawarkan harga yang
lebih murah dibandingkan
pesaing serta harus cepat
dilakukan perbaikan jalan
sehingga memudahkan
calon konsumen untuk
melihat lokasi karena
access masuk merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


21

hal yang penting untuk


sebuah fasilitas atau
kelebihan perumahan.
Muhammad Upaya Strategi Pendekatan Dalam upaya
Luqman Bauran Kualitatif mempertahankan pangsa
Nurrochmadd Pemasaran pasar, hotel kusuma
ani / 2011 dalam agrowisata kota Batu
Memepertahan- melakukan strategi
kan Pangsa pemasaran yakni dengan
Pasar Hotel menawarkan produk berupa
Kusuma akomodasi, konsumsi serta
Agrowisata pelayanan yang memuaskan
Kota Batu untuk konsumen atau
pengunjung hotel serta
memberikan potongan
harga atau diskon. Selain
produk dan harga di atas
juga meliputi lokasi serta
kegiatan promosi. Lokasi
yang ditawarkan oleh hotel
kusuma agrowisata kota
Batu yakni view yang
menarik serta udara yang
sejuk, dingin serta tenang.
Untuk kegiatan promosi
yakni secara langsung
maupun melalui media
cetak serta media online.
Semua staf di hotel
agrowisata kusuma kota
Batu ini harus mempunyai
sikap pelayanan yang prima
seperti greeting, senyum,
rapi, cepat, tepat dan
tanggap, tidak menunda-
nunda serta ramah.
(Sumber: Skripsi terdahulu, diolah peneliti, 2015)

Dari beberapa penelitian terdahulu di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

1) perusahaan merencakan bauran pemasaran untuk meningkatkan penjualan

produk mereka karena bauran pemasaran merupakan pemasaran yang paling

mudah diterapkan pada perusahaan, 2) Dari beberapa penelitian di atas, kendala

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


22

yang dialami berasal dari faktor internal dan faktor eksternal yang ada disekitar

perusahaan tersebut.

Persamaan dari beberapa penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu

terletak pada variabel marketing mix yang digunakan untuk menganalisis data

yang telah diperoleh. Sedangkan perbedaan dari beberapa penelitian di atas

dengan penelitian ini yaitu terletak pada objek penelitian dan alat analisis

penelitian. Pembahasan yang penulis ambil tentang strategi marketing mix untuk

meningkatkan market share perumahan syariah di D’Ahsana Property Pusat

Malang. Namun marketing mix yang digunakan penulis yakni marketing mix 7P

sedangkan yang digunakan oleh beberapa penelitian di atas yakni marketing mix

4P.

G. Definisi Operasional

1. Strategi Pemasaran

Pernyataan pokok tentang dampak yang akan dicapai oleh suatu

perusahaan dalam hal permintaan pada target pasar tertentu. Pendekatan

yang terinci untuk menerapkan strategi-strategi ini ditentukan melalui

program-program pemasaran yang spesifik seperti program periklanan,

promosi, pengembangan produk serta program distribusi.22

2. Marketing Mix.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:71): Bauran Pemasaran

adalah seperangkat alat pemasaran taktis yaitu produk, harga, promosi,

distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan

22
Joseph P. Guiltinan & Gordon W. Paul, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1990), 157.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


23

pasar sasaran. Sedangkan Booms dan Bitner menyarankan untuk

menyempurnakan Marketing mix dengan menambah 3 elemen lagi yang

terlibat dalam pemasaran yaitu orang (people), bukti fisik (physical

evidence), dan proses (process).

Berdasarkan definisi di atas bahwa marketing mix merupakan

kombinasi dari beberapa elemen untuk memperoleh pasar, menambah

pangsa pasar yang lebih besar, memperkuat posisi bersaing serta citra

positif pada pelanggan atau calon konsumen. Sehingga dapat kita artikan

tujuan dari pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan atau

konsumen, meningkatkan hasil penjualan, serta dapat memberikan

keuntungan untuk perusahaan dan stakeholdernya.

Maksudnya ialah alat pemasaran yang banyak digunakan oleh

perusahaan dalam menentukan pasar. Elemen ini juga yang akan

digunakan penulis untuk menganalisis data yang telah di peroleh dari

pihak pemasaran di D’Ahsana Property.

3. D’Ahsana Property Pusat Malang.

D’ahsana Property merupakan developer property syariah yang

berpusat di malang dan bergerak di jawa timur, Indonesia. Perusahaan ini

bernaung di bawah kontrol Developer Property Syariah Indonesia (DPSI)

yang berpusat di Makassar dan komitmen kami adalah menciptakan arus

property syariah di Indonesia tanpa keterlibatan bank, tanpa hitungan riba,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


24

dan terjaga dari akad bermasalah.23 Maksudnya adalah obyek tempat

penulis melakukan penelitian serta pengambilan data.

H. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni

penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada

berdasarkan data-data dengan cara menyajikan data, menganalisis data dan

menginterpretasikannya.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) pada buku yang ditulis Tohirin

mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.24

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemasaran Perumahan Syariah

D’Ahsana Property Pusat Malang.

2. Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

a. Strategi pemasaran Perumahan Syariah di D’Ahsana Property Pusat

Malang.

b. Strategi peningkatan market share perumahan syariah di D’Ahsana

Property Pusat Malang ditinjau dari segi Marketing Mix sehingga bisa

meningkatkan penjualan perumahan tersebut.

23
“Tentang D’ahsana” dalam http://ahsanaproperty.com/tentang-dahsana/ diakses pada tanggal 01
bulan November tahun 2015 pukul 21.00
24
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Depok:
PT.RajaGrafindo Persada, 2012), 02.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


25

3. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data sekunder dan

sumber data primer.

Sumber data primer :

a. Staf Pemasaran Perumahan Syariah D’Ahsana Property Pusat Malang

b. Presiden Direktur D’Ahsana Property

Sumber data sekunder :

a. Manajemen Pemasaran, Karya Philip Kotler

b. Strategi Pemasaran, Karya Fandy Tjiptono

c. Marketing in Practice, Karya Suharno

d. Manajemen Pemasaran, Karya Sofjan Assauri

e. Strategi Pemasaran, Karya Faisal Afiff

f. Data dari SOP

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Wawancara

Penulis akan melakukan wawancara kepada staf pemasaran di

perumahan syariah D’Ahsana Property pusat malang untuk

mendapatkan data yang diinginkan oleh penulis. Berikut adalah daftar

pegawai yang penulis wawancara :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


26

Tabel 1.2
Daftar Informan
No Nama Jabatan

Pak Harun Presiden Direktur


1

Pak Aziz General Manager


2

Pak Habib Marketing Manager


3

Mas Lalang, Mbak Aida Marketing


4

Mas Fery Admin Marketing


5

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap fenomena yang terjadi di

luar yang ditulis secara sistematis. Dalam hal ini penulis akan

melakukan observasi di D’Ahsana Property guna mengetahui secara

langsung kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh para marketer.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu sumber data sekunder yang

diperlukan dalam sebuah penelitian. Dokumentasi yang penulis

peroleh untuk melengkapi data adalah setiap bahan tertulis seperti

karya ilmiah, teks book, gambar dan foto-foto.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


27

5. Teknik Pengolahan Data

Setelah data berhasil diperoleh dari lapangan maupun penulisan,

maka penulis akan melakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan pemeriksaan data ini

menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun

kadangkala belum relevan dengan penelitian, diantaranya kurang

atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan.

Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui tahap

editing ini.25

b. Organizing adalah kegiatan menyusun data yang telah didapatkan

ketika melakukan pencarian data yang diperlukan dalam penelitian

ini dalam kerangka paparan yang sudah dibuat atau direncanakan

secara sistematis dengan rumusan masalah yang ada.26

c. Analizing adalah kegiatan melakukan analisis data yang sudah

diperoleh peneliti dari kegiatan penelitian di lapangan guna

memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ada di

lapangan dan akhirnya merupakan suatu jawaban dari rumusan

masalah yang peneliti tulis.27

25
Burhan bungin, Metodologi Penelitian Sosial format-format kuantitatif dan kualitatif (Surabaya:
Airlangga University Pers, 2001), 182.
26
Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian: Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi
(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), 245.
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfa Beta, 2008), 246.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


28

6. Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan proses triangulasi untuk menguji

keabsahan data yang telah diperoleh di lapangan.

Ada empat macam Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk

mencapai keabsahan, yaitu:

a. Triangulasi Data

Pengecekan data yang di peroleh penulis menggunakan berbagai

sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil

observasi atau bahkan dengan cara mewawancarai lebh dari satu

orang yang dianggap memiliki pendapat berbeda.

b. Triangulasi Pengamat

Dalam penelitian ini, dosen pembimbing yang bertindak sebagai

pengamat yang bisa memberikan masukan terhadap hasil

pengumpulan data.

c. Triangulasi Teori

Menggunakan teori untuk memastikan bahwa data yang diperoleh

sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah

dijelaskan pada bab II yang akan digunakan untuk menguji data

tersebut.

d. Triangulasi Metode

Ada berbagai metode dalam proses triangulasi seperti metode

wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, peneliti

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


29

menggunakan metode wawancara yang ditunjang dengan metode

observasi.

7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data yang telah diperoleh dari berbagai

sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti

wawancara, observasi dan dokumentasi tersebut kemudian dilakukan

pengecekan data yang relevan dengan penelitian.

Setelah berhasil mengumpulkan data, kemudian akan dianalisis

menggunakan analisis deskriptif yaitu analisis yang menghasilkan data

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hasil wawancara

yang dilakukan oleh penulis dengan orang yang di interview serta

mengamati keadaan yang ada dengan metode yang sudah ditentukan

sebelumnya. Tujuan dari metode ini adalah untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan keadaan subjek atau objek penelitian secara sistematis

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang terlihat. Kemudian data

tersebut akan diolah dan dianalisis dengan cara induktif yakni suatu

analisis yang didasarkan pada data khusus yang diperoleh, lalu diteliti dan

selanjutnya dianalisis serta diberikan kesimpulan sehingga memunculkan

pemecahan masalah atau solusi yang bersifat umum.

I. Sistematika Pembahasan

Bab pertama pendahuluan memuat uraian tentang latar belakang

masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka,

tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


30

penelitian, dan sistematika pembahasan. Permasalahan yang sudah tergambar

di latar belakang tersebut kemudian dirumuskan didalam rumusan masalah

setelah itu disusun tujuan penelitiannya yang merupakan hasil dari penelitian

yang diinginkan. Signifikasi penelitian adalah kegunaan dari hasil penelitian

yang sudah diperoleh. Definisi operasional digunakan untuk mendefinisikan

istilah-istilah yang ada didalam judul yang bermakna umum dan luas. Kajian

pustaka adalah untuk menghindari kesalahapahaman antara penelitian yang

sudah pernah dilakukan dengan penelitian yang akan penulis lakukan dan

untuk memperjelas perbedaan serta persamaan penelitian terdahulu dengan

penelitian yang penulis ambil. Sedangkan sistematika penulisan sendiri yaitu

susunan isi skripsi secara keseluruhan.

Bab kedua kerangka teoritis dan kerangka konseptual, pada bab ini

berisi tentang teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku maupun

literatur lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti

oleh penulis, seperti teori tentang pemasaran yang terdiri dari pengertian

market share, pengertian pemasaran, pengertian marketing mix, pemasaran

syariah dan pengertian perumahan dengan konsep syariah serta property

syariah.

Bab ketiga data penelitian, pada bab ini berisi tentang tempat

penelitian yang meliputi profil, struktur organisasi, produk, dan strategi

marketing perumahan syariah D’Ahsana Property Pusat Malang untuk

meningkatkan market share.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


31

Bab keempat analisis data, pada bab ini terdiri dari analisis strategi

pemasaran perumahan syariah ditinjau dari segi marketing mix dan marketing

syariah di D’Ahsana Property Pusat Malang untuk peningkatan market share.

Bab kelima penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran yang diberikan penulis untuk perkembangan strategi marketing

perusahaan tersebut sehingga bisa meningkatkan market share perumahan

syariah D’Ahsana property pusat malang.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang

berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial.Hanya saja sebagian pelaku

pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya

mereka telah melakukan usaha-usaha pemasaran. Pentingnya pemasaran

dilakukan dalam rangka memnuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan

suatu produk atau jasa. Pemasaran juga bisa dilakukan dalam rangka

menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat karena

para pesaing semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka

memasarkan produknya.1

Sebagaimana kita ketahui, inti dari pemasaran (marketing) adalah

mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu

definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan

dengan cara yang menguntungkan. Menurut American Marketing Association

(AMA) menawarkan definisi formal tentang pemasaran sebagai berikut:

pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan

dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya.2Menurut Philip Kotler, pemasaran

1
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 51.
2
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran(Jakarta: Erlangga, 2008), 5.

32

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


33

adalah sebuah proses sosial dan manajerial yang dengannya individu-individu

dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka

inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk

serta nilai satu sama lain.3

Menurut Peter Drucker dalam buku Philip Kotler, salah seorang ahli yang

terkenal dalam bidang manajemen mengatakan sebagai berikut:“Tujuan

pemasaran adalah membuat agar penjualan berlebih-lebihan dan mengetahui

serta memahami konsumen dengan baik sehingga produk atau pelayanan

cocok dengan konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya”.4

Sedangkan menurut William J.Stanton, pemasaran merupakan suatu

sistem dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

yang dapat memuaskan kebutuhan calon konsumen yang ada maupun

konsumen yang potensial.5

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pemasaran mempunyai arti yang lebih luas sedangkan penjualan adalah

puncak dari pemasaran. Pemasaran sendiri mencakup semua usaha yang

dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen

atau pasar dengan cara mengidentifikasi kebutuhan konsumen sehingga

konsumen akan merasa puas dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan

tersebut, menentukan harga yang sesuai serta menentukan strategi promosi

3
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran(Jakarta: Erlangga, 1997), 3.
4
Philip Kotler, Marketing (Jakarta: Erlangga, 1994), 2.
5
Basu Swastha dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE, 2000), 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


34

yang akan digunakan sehingga tujuan dari perusahaan tersebut bisa tercapai

dan bisa menghasilkan keuntungan untuk perusahaan.

B. Strategi Pemasaran

Dewasa ini, pemimpin perusahan lebih menekankan sektor pemasaran dalam

perusahaannya. Setelah berhasil menyelesaikan pengujian konsep pemasaran

yang mereka rancang untuk mendistribusikan produknya, kini manajer produk

akan mulai mengembangkan rencana strategi pemasaran untuk

memperkenalkan produknya kepada pasar. Dalam menerapkan strategi

pemasaran, perusahaan harus melihat kondisi pasar terlebih dahulu dan

melihat posisi perusahaannya di pasar, dengan begitu strategi pemasaran bisa

dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.

Istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia (stratos = militer; dan

ag=memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.

Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia

bisnis. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr, konsep strategi dapat

didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu:6

1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do),

artinya adalah strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk

menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan

misinya.7

6
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2008), 3.
7
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


35

2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does),

artinya ialah strategi dapat didefinisikan sebagai pola tanggapan atau

respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.8

Strategi pemasaran adalah cara yang ditempuh perusahaan untuk

merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara

menjaga dan mengupayakan adanya keserasian antara berbagai tujuan yang

ingin dicapai, kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang

dihadapi di pasar produknya. Keserasian seperti ini memang perlu dijaga,

namun tidak menutup kemungkinan untuk berubah dan diperbaiki bilamana

lingkungan pemasaran yang dihadapi mengalami perubahan.Dengan

demikian, strategi pemasaran harus bersifat dinamis, fleksibel, dan memiliki

kelayakan untuk dilaksanakan.9

Menurut Tull dan Kahle, strategi pemasaran adalah alat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang

disebut.10Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus berdasarkan

analisis internal dan eksternal di lingkungan perusahaan sehingga bisa

mengetahui posisinya di pasar dan bisa mencapai tujuan atau target yang

diinginkan oleh perusahaan.Namun, strategi pemasaran yang sudah ada juga

perlu dinilai kembali, ditinjau kembali secara berkala untuk menyesuaikan

dengan kondisi pasar yang terus berkembang.

8
Ibid.
9
E. Jerome McCarthy dan William D. Perreault, Intisari Pemasaran: Sebuah Ancangan
Manajerial Global, Agus Maulana (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), 18.
10
Fandy Tjiptono, Strategi…, 6.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


36

Perencanaan strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan

mengenai pemakaian faktor-faktor pemasaran yang dapat dikendalikan untuk

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan. Cara yang paling lazim untuk

menyatakan tujuan strategi pemasaran adalah:

1. Volume penjualan yang dinyatakan dalam nilai uang atau unit;

2. Porsi pasar (market share) yang dinyatakan dalam persentase dari total

pasar untuk suatu produk atau jasa-jasa; dan

3. Laba, yang dinyatakan sebagai pengembalian atas investasi.11

Untuk mencapai tujuan dari pemasaran diatas adalah diperlukan strategi

pemasaran yang tepat, adapun pilar strategi pemasaran yang bisa dilakukan

yakni sebagai berikut:

1. Segmentasi pasar. Didalam pasar ada banyak bermacam-macam pembeli

serta keinginan yang berbeda-beda. Keinginan yang berbeda-beda

tersebut tidak semuanya bisa dipenuhi oleh suatu perusahaan, maka

perusahaan harus melakukan pengelompokan pasar yang bersifat

heterogen kedalam satuan atau segmen yang memiliki kesamaan dalam

hal kebutuhan, keinginan, perilaku atau respon.

2. Posisi pasar. Perusahaan tidak mungkin bisa menguasai keseluruhan pasar

yang ada. Maka prinsip strategi yang kedua adalah menentukan posisi

pasar, dimana pemasar harus mengidentifikasi apa yang penting bagi

pasar sasaran. Setelah itu pemasar melakukan pengkajian mengenai

persepsi pasar terhadap produk.

11
Stewarth H.Rewoldt et al, Perencanaan dan Strategi Pemasaran(Jakarta: Rineka Cipta, 1991),
18.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


37

3. Target pasar. Target pasar adalah strategi yang digunakan untuk

memasuki segmen pasar yang akan digunakan untuk mendistribusikan

produknya.12

Dalam proses pemasaran, pertama adalah pihak marketing harus

melakukan analisis terhadap kesempatan atau peluang pasar yang ada

sehingga dapat dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaannya. Kesempatan atau peluang yang ada ini harus

dipertimbangkan serta diseleksi guna menentukan mana yang relevan dengan

tujuan perusahaan. Tahap kedua ialah dengan cara menilai kedudukan dan

menetapkan strategi peningkatan posisi perusahaan dalam bersaing dengan

pasar sasaran yang dilayani. Tahap ketiga yakni dengan menentukan posisi

produk dengan perusahaan saingan, ketika sudah diketahui posisinya maka

perusahaan dapat memilih dari dua keputusan berikut ini:

1. Membuat produk yang sama dengan produk yang sudah dihasilkan oleh

perusahaan saingan dan bersaing dalam menghadapi konsumen atau

pelanggan yang menginginkan produk tersebut.

2. Memilih membuat produk baru yang belum ada di pasar.

Tahap keempat dalam pemasaran adalah dengan cara mengembangkan

sistem pemasaran perusahaan tersebut. Sedangkan tahap kelima yakni dengan

cara mengembangkan perencanaan pemasaran yang sudah ada di perusahaan

tersebut.13

12
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik (Yogyakarta: CV.Andi Offset,
2012), 149-158.
13
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), 171-175.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


38

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk bertahan, berkembang dan

mampu bersaing.Maka dari itu setiap perusahaan selalu menetapkan strategi

pemasarannya, karena kegiatan pemasaran yang dilakukan tersebut diarahkan

untuk mencapai tujuan dari pemasaran perusahaan yang dapat mempengaruhi

tingkat pertambahan laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang

serta market sharetertentu.Salah satu unsur dalam kegiatan pemasaran terpadu

adalah bauran pemasaran (marketing mix) karena strategi pemasaran ini adalah

yang paling banyak diterapkan di perusahaan.

Menurut Philip Kotler dalam buku Freddy Rangkuti “marketing mix atau

bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran 4P (Product, Price,

Place, Promotion) yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan

pemasaran sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan.14Booms dan

Bitner menyarankan agar ditambah tiga elemen lagi untuk menyempurnakan

marketing mix yang awalnya 4P sehingga menjadi 7P, penambahan elemen

tersebut yakni orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses

(process).15

Dari definisi-definisi diatas dapat diartikan bahwa marketing mix

merupakan variable terkendali yang bisa digabungkan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan dari pasar sasaran. Variable- variable marketing mixtersebut

adalah:

14
Freddy Rangkuti, Flexible Marketing (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), 17
15
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Prehallindo, 1997), 88.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


39

1. Product (Produk)

Produk adalah elemen penting untuk sebuah perusahaan dalam

program pemasaran.Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi

sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Strategi

produk ini dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang

lainnya.Konsumen membeli sebuah produk bukan hanya karena sekedar

ingin memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan

serta keinginan konsumen.

Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang

acuan atau bauran produk (product mix), merk dagang (brand), cara

pembungkusan atau kemasan produk (product packing), tingkat mutu atau

kualitas produk serta pelayanan (service) yang diberikan.

2. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen

untuk membeli atau memiliki suatu produk yang diinginkan oleh

konsumen.Harga merupakan satu-satunya alat marketing mix yang

digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pemasaran yang diinginkan

oleh perusahaan.Dalam memutuskan penentuan harga, maka pihak

perusahaan harus mengkoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi

dan promosi sehingga bisa membentuk strategi pemasaran yang efektif.

Penetapan harga dinilai sangat penting karena akan mempengaruhi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


40

kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam

mempengaruhi konsumen.

Dalam penetapan harga juga diperlukan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor secara langsung dan faktor tidak langsung.

Adapun faktor secara langsung yang mempengaruhi penetapan harga yaitu

harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan

pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor tidak langsung yakni

produk sejenis yang dijual oleh pesaing, pengaruh harga terhadap

hubungan antara produk subtitusi dan produk komplementer, serta

discount untuk para distributor dan kosumen.

Gambar 2.1
Keputusan Penetapan Harga

Faktor-Faktor Internal: Faktor-Faktor


Eksternal:
 Sasaran Pemasaran Keputusan
 Strategi Marketing Penetapan  Sifat Pasar
Mix Harga  Permintaan
 Biaya  Persaingan
 Pertimbangan  Faktor-Faktor
Organisasi Lingkungan

Sumber: Buku Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, 223 16

Tujuan dari penetapan harga atas barang atau jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan adalah:

a. Mendapatkan laba maksimal

b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau

pengembalian pada penjualan bersih

16
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 223

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


41

c. Mencegah atau mengurangi persaingan

d. Mempertahankan atau memperbaiki market share17

3. Place (Tempat/Saluran Distribusi)

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyampaikan

produk sampai ketangan konsumen dengan waktu yang tepat.Suatu

perusahaan dapat menentukan penyaluran produknya melalui distributor

yang akan menyalurkan produk tersebut ke pedagang menengah atau

subdistributor dan selanjutnya akan meneruskannya kepada pengecer

(retailer) yang akan menjual produk tersebut kepada konsumen. Bentuk

saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu saluran distribusi

langsung dan saluran distribusi tidak langsung.18

Gambar 2.2
Saluran Distribusi Pemasaran
a. Saluran langsung, yaitu: Produsen Konsumen

b. Saluran tidak langsung, yakni:

1) Produsen Pengecer Konsumen

2) Pengecer Pedagang Pengecer Konsumen


besar atau
menengah

3) Pengecer Pedagang Pedagang Pengecer Konsumen


Besar Menengah

19
Sumber: Buku Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, 233

17
Marius P Anggipora, Dasar-Dasar Pemasaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 177
18
Sofjan Assauri, Manajemen…, 233.
19
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


42

Perusahaan akan memutuskan pilihan jaringan distribusi yang

dinilai efektif dan efisien untuk menghubungkan produsen dengan

konsumen serta akan bersaing dengan pesaing secara sehat.

4. Promotion (Promosi)

Promosi adalah salah satu elemen pemasaran yang berupa kegiatan

yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat,

keunggulan kualitas dan sebagainya dari produk atau jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan tersebut kepada konsumen.Selain itu, kegiatan promosi

yang tepat juga diharapkan bisa mempertahankan atau menambah brand

produk tersebut di masyarakat.20 Kegiatan promosi bisa dilakukan dengan

cara yang lebih luas yakni dengan cara sebagai berikut:

a. Promosi Penjualan, misalnya dengan melalui pertandingan atau kontes,

seperti pameran perdagangan, kupon, dan harga promosi.

b. Iklan cetak, iklan tayang, serta logo dan informasi pada kemasan.

c. Publisitas, seperti menayangkan atau mencetak berita di media massa,

laporan tahunan.

d. Penjualan personal yakni seperti presentasi penjualan secara individu

atau pemasaran jarak jauh (telemarketing).21

5. People (Orang/Partisipan)

Dalam elemen ini, yang dimaksud people (partisipan) adalah

karyawan penyedia produk atau orang-orang yang terlibat langsung

20
Ibid., 264.
21
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset, 1997),
80.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


43

maupun tidak langsung dalam penyediaan produk.22 Dengan memiliki

SDM yang unggul maka tentu akan sangat menunjang kinerja perusahaan

sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal terutama bagi konsumen.

6. Process (Proses)

Proses merupakan kegiatan marketing yang ditunjukkan kepada

konsumen bagaimana pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama

pembelian produk.23Dalam sebuah perusahaan, penting adanya pelayanan

yang bisa memuaskan pelanggan atau konsumen.Pelayanan yang baik

tidaklah cukup, melayani harus dengan sempurna. Dalam proses ini jangan

sampai ada celah kesalahan walaupun manusia tempatnya kesalahan.

Disini, sebuah proses akan dimulai, dari saat pelanggan atau konsumen

melakukan kontak dengan perusahaan mengenai produk yang dihasilkan

oleh perusahaan tersebut hingga semua hal selesai dilakukan dan pastikan

konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang sudah diberikan.

7. Physical Evidence (Lingkungan Fisik)

Lingkungan fisik adalah suatu keadaan atau kondisi perusahaan

yang didalamnya merupakan tempat transaksi jual beli, negosiasi produk

yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.24Lingkungan fisik perusahaan

juga harus diperhatikan agar suasana perusahaan menjadi nyaman, mulai

dari tata letak perabot, kebersihan sekitar serta manusianya.

22
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, “Analisa Marketing Mix-7P (Product, Price, Place,
Promotion, People, Process dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik
Kecantikan Teta di Surabaya”, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No.2,
(Oktober, 2010), 219 dan 220.
23
Ibid.
24
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


44

D. Pangsa Pasar (Market Share)

Definisi pangsa pasar (market share) menurut kamus bisnis adalah

presentase dari total penjualan suatu perusahaan (dari semua sumber) dengan

total penjualan jasa atau produk dalam industri.25

Menurut William J.S dalam Jurnal Eka Mayastika Sinaga “Pangsa pasar

(Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu

perusahaan, atau prosentase penjualan produk atau jasa suatu perusahaan

terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat

tertentu.”26 Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam

melakukan pembelian yakni:

1. Faktor budaya meliputi budaya, subbudaya, dan kelas sosial

2. Faktor pribadi meliputi umur, masa kerja, situasi ekonomi, gaya hidup,

dan kepribadian

3. Faktor psikologis meliputi pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap

Proses pangsa pasar (Market Share) seorang pengguna melewati lima

tahap yaitu:

1. Pengenalan kebutuhan

2. Pencarian informasi

3. Evaluasi alternatif

4. Pangsa Pasar (Market Share)

25
http://kamusbisnis.com/arti/pangsa-pasar/
Eka Mayastika SInaga, “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap Market Share
26

(Pangsa Pasar) pada PT. Federal Internasional Finance di Tebing Tinggi”, Jurnal Ilmiah Bussiness
Progress, No.1, (April, 2015), 44.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


45

5. Tingkah laku pasca pembelian27

Menururt Philip Kotler bahwa perusahaan yang menaikkan pangsa pasar

(Market Share) mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Sebuah perusahaan yang meningkatkan kualitas produk mereka dari

produk pesaing maka akan menikmati kenaikan pangsa pasar yang lebih

besar daripada mereka yang tingkat kualitasnya tetap atau bahkan

menurun.28

2. Perusahaan yang lebih cepat meningkatkan pengeluaran untuk

pemasarannya daripada pertumbuhan pasar maka perusahaan tersebut akan

mencapai kenaikan pangsa pasar. Misalnya peningkatan pengeluaran

untuk promosi penjualan maka akan efektif dalam menghasilkan kenaikan

pangsa pasar untuk semua jenis perusahaan.29

3. Sebuah perusahaan menggunakan cara pemberian potongan harga yang

cukup besar untuk produknya daripada produk pesaing untuk

meningkatkan pangsa pasar namun kenyataannya cara tersebut tidak cukup

efektif untuk peningkatan pangsa pasar karena mungkin banyak pesaing

yang juga memberikan potongan harga kepada konsumen dan ada juga

yang menawarkan nilai lebih untuk produk mereka ke konsumen sehingga

tidak banyak konsumen yang beralih karena potongan harga. Jadi,

peningkatan pangsa pasar dengan cara pemberian potongan harga yang

cukup besar tidak efektif untuk peningkatan pangsa pasar.30

27
Ibid
28
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008), 332.
29
Ibid
30
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


46

E. Property Syariah

Definisi propertymenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

harta berupa tanah dan bangunan beserta sarana dan prasarananya yang

menggambarkan elemen yang tidak akan terpisahkan dari tanah dan/atau

bangunan yang dimaksudkan.31Definisi syariah adalah segala apa yang

disyariatkan oleh Allah baik dengan Al-Qur’an maupun dengan Sunnah Nabi

ataupun yang dapat melengkapi semua dasar-dasar agama, akhlak, hubungan

manusia dengan manusia, bahkan meliputi juga apa yang menjadi tujuan

hidup dan kehidupan manusia untuk keselamatan dunia akhirat.32

Sedangkanproperty syariah adalah rumah atau bangunan dengan konsep

syariah atau sesuai dengan syariat islam mulai dari bentuk dan desain rumah,

fasilitas serta lingkungannya. Dalam konsep perumahan syariah, pengembang

perumahan biasanya membuat bagian dalam rumah tertutup sehingga orang

lain tak bisa melihat dari luar. Suasana religius lebih hidup di dalam komplek

perumahan syariah dengan adanya kegiatan rutin sholat berjamaah dan

pengajian di masjid.Selain itu, semua transaksi pembelian atau penjualan

rumah menganut prinsip dan akad syariah.33

31
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam http://kbbi.web.id/properti, diakses pada 01 Januari 2016
pukul 11.47
32
Ali, “Pengertian Syariah Menurut Pakar”, dalam
http://www.pengertianpakar.com/2014/09/pengertian-syariah-menurut-para-pakar.html?m=1,
diakses pada 01 Januari 2016
33
Yura Syahrul, “Konsep Perumahan Islami, Seperti Apa?”, dalam
http://m.kompas.com/properti/read/2009/07/04/1947485/konsep.perumahan.islami.seperti diakses
pada 01 Januari 2016

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB III

DATA PENELITIAN

A. Profil D’Ahsana Property

Perusahaan ini adalah perusahaan baru yang bergerak dibidang

developerpropertysyariah yang berpusat di Malang dan bergerak di Jawa

Timur, Indonesia. Project perusahaan ini tengah berkembang di beberapa kota

di Jawa Timur yakni di kota Mojokerto, Tuban, Malang, Gresik, dan Madiun.

D’Ahsana Propertyini bernaung di bawah kontrol Developer Property Syariah

Indonesia (DPSI) yang berpusat di Makassar.Developer Property Syariah

Indonesia (DPSI) merupakan asosiasi developer Property Syariah di seluruh

Indonesia untuk mengajak developer Propertyuntuk menjalankan konsep baru

ini yakni kepemilikan property secara syariah.

Komitmen D’Ahsana Property ini adalah menciptakan arus

propertysyariah di Indonesia tanpa keterlibatan Bank, tanpa perhitungan Riba,

dan terjaga dari akad bermasalah.Demi tujuan ini, perusahaan ini juga terlihat

aktif dalam penyelenggaraan pelatihan, workshop, seminar yang bertujuan

untuk membentuk para pemain baru dan mengubah pemain lama menjadi

pemain property syariah di Indonesia. D’Ahsana Propertybergerak dalam

bidang developer, pemberi dana sekaligus kontraktor yang berusaha

memberikan konsep hunian serta lingkungan yang aman dan nyaman sesuai

dengan syariat Islam. Selain itu, D’Ahsana property juga berusaha

memberikan fasilitas lengkap sesuai dengan keinginan konsumen tanpa

melepaskan kode etik perusahaan melalui pengelolaan yang

47

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


48

bertanggungjawab, ramah lingkungan serta tidak melanggar kode etik

atau syariat islam.

Kedepannya, perusahaan ini akan terus berkembang menjadi besar dan

bisa menguasai pasar yang ada dengan memberikan produk serta fasilitas yang

nyaman karena peluang berkembang untuk bisnis property syariah ini sangat

besar dan peluang permintaan hunian berkonsep syariah ini juga besar seiring

dengan berkembangnya zaman. Masyarakat khususnya Muslim pasti

membutuhkan hunian dengan konsep syariah dengan kualitas yang baik, harga

terjangkau, fasilitas yang baik dan lingkungan yang nyaman pula.1

B. Visi Misi dan Tujuan D’Ahsana Property

1. Visi:

Menjadi developer property syariah terpercaya di Jawa Timur tahun 20182

2. Misi:

a. Mengembangkan semua sumber daya yang dimiliki untuk menerapkan

tata kelola organisasi yang berorientasi peningkatan mutu dan

penyediaan layanan produk yang berkualitas

b. Menciptakan produk bermutu tinggi untuk memaksimalkan kepuasan

masyarakat dengan member nilai tambah investasi yang layak melalui

layanan prima dan kepuasan dari konsumen.3

1
Habib, Wawancara, Kantor Pemasaran, 20 November 2015
SOP D’Ahsana Property.
2
3
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


49

3. Tujuan

a. Pada tiga tahun mendatang mampu memiliki sepuluh kantor cabang di

Jawa Timur dengan sumber daya manusia dan organisasi yang

profesional dan terdepan.

b. Menjadi pengembang pilihan dan terdepan dalam menyediakan

kebutuhan property baik hunian maupun investasi di masyarakat kelas

menengah.4

C. Tata Nilai Perusahaan (Core Value)

Kegiatan usaha D’Ahsana Property Syariah bersumber pada keyakinan

atas nilai-nilai yang dirangkum dalam spirit “AHSANA”untuk tujuan akhir

menggapai prestasi dan kesuksesan. Adapun penjabaran dari kata “AHSANA”

adalah sebagai berikut:5

1. AMANAH and COMMITMENT: Pribadi yang dapat dipercaya, amanah,

bertanggungjawab dan berdisiplin tinggi, menjunjung tinggi dan menjaga

kepercayaan yang diberikan orang lain, memberikan komitmen dan

partisipasi 100% untuk melaksanakan amanah, memberikan yang terbaik

dan berkomitmen melaksanakan nilai-nilai syariah untuk meraih

keberhasilan pada kondisi apapun, dimanapun dan kapanpun.6

2. HIGH PERFORMANCE: Pribadi yang berkarya, bekerja dan melayani

dengan predikat luar biasa, lebih dari sekedar baik, serta berkarya dan

4
Ibid.
5
SOP D’Ahsana Property, Core Value Perusahaan
6
Ibid

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


50

bekerja dengan cepat dan tuntas membantu team meraih hasil yang telah

direncanakan dengan efektifitas dan efisiensi yang tinggi.7

3. SYAR’I: Pribadi yang dalam hidupnya semata-mata beribadah kepada

Allah SWT, senantiasa berusaha keras untuk melaksanakan perintah-

perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya serta melakukan

semua hal dengan niat ikhlas karena Allah SWT.8

4. ADD VALUE: Pribadi yang selalu memberikan nilai tambah bagi orang

lain, bagi lingkungan sekitar dan masyarakat dunia serta terus

berkontribusi positif bagi keberlanjutan dan keseimbangan kehidupan di

muka bumi ini.9

5. NICE and BEAUTIFUL: Pribadi yang mencintai keindahan dan kerapian

yang termanifestasikan dalam setiap penampilan, perilaku maupun karya-

karyanya dalam spirit kontribusi pada kehidupan dari umat terbaik untuk

umat terbaik.10

6. ABUNDANCE and GRATEFUL: Pribadi yang bersikap berkelimpahan

serta berusaha meraih keberlimpahan dan keberkahan secara seimbang

antara materi, sosial, etika dan spiritual serta selalu bersyukur kepada

Allah dan senantiasa bersikap bahwa yang terjadi pada diri adalah yang

terbaik dari Allah SWT.11

7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid
10
Ibid
11
Ibid

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


51

D. Struktur Organisasi D’Ahsana Property12

Gambar 3.1
Struktur Organisasi

SOP D’Ahsana Property, Struktur Organisasi


12

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


52

1. Presiden Direktur D’Ahsana Propertydijabat oleh Bp. Drs.Harun Musa,

M.Kom dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan

b. Bertanggungjawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

c. Bertanggungjawab atas kerugian kerugian yang dihadapi perusahaan

termasuk juga keuntungan perusahaan

d. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,

mulai dari bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

e. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

2. Direktur Operasional D’Ahsana Propertydijabat oleh Bp. Eko Narieyanto

dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang

administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan

b. Mengendalikan pendapatan perusahaan, hasil penagihan rekening

penggunaan fasilitas dari langganan

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan

3. Direktur Project D’Ahsana Property dijabat oleh Bp. Khalid Habibullah

dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan dan menjadwalkan proyek secara keseluruhan

b. Mengontrol proyek yang ditanganinya karena proyek harus selesai

sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


53

c. Memberikan feedback dari hasil pekerjaan proyek

d. Membuat laporan secara terperinci mengenai kemajuan proyek,

jadwal, anggaran, risiko sampai solusi

4. Direktur Human Relationship and Affair D’Ahsana Property dijabat oleh

Bp. Lukman Nur Salam dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan investor

b. Mengurusi segala bentuk perizinan perusahaan

c. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang

d. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur

atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja

5. Direktur Marketing D’Ahsana Property dijabat oleh Bp. Irfan S. Roniadi

dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut

pemasaran

b. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh divisi

pemasaran

c. Memberikan masukan kepada direktur utama dalam memutuskan hal-

hal yang berkaitan dengan pemasaran

d. Melakukan kerjasama dengan piha-pihak terkait untuk mendukung

penjualan

e. Membuat target penjualan bulanan / tahunan seluruh proyek yang

dikerjakan perusahaan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


54

6. Direktur Keuangan D’Ahsana Property dijabat oleh Bp. Lukman Nur

Salam dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Menangani semua masalah yang menyangkut segi dana, dengan cara

merencanakan, mengatur dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran

dana sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi

b. Menyediakan informasi kepada bagian-bagian yang lain mengenai

posisi keuangan perusahaan

c. Mengevaluasi laporan tahunan

7. General Manager D’Ahsana Property dijabat oleh Bp. Abdul Aziz dengan

deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Mengelola operasional harian perusahaan

b. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

c. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di

perusahaan

d. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat

berjalan dengan maksimal

e. Mengelola anggaran keuangan perusahaan

f. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan

8. Staf Marketing D’Ahsana Property dijabat oleh ibu Aida, Bp. Lalang

dengan deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Meminta persetujuan direktur untuk menetapkan harga jual dan diskon

yang diberikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


55

b. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh

sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan

yang ditentukan

9. Staf Administrasi D’Ahsana Property dijabat oleh Bp. Very dengan

deskripsi tugas sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab atas keluar masuknya kas

b. Bertanggungjawab atas pembayaran yang dilakukan pelanggan

c. Mencatat perolehan barang terjual dan membukukannya dalam laporan

penjualan.13

E. Market Share

Gambar 3.2
Pangsa Pasar

Tahun 2014
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property

0,8%

12%
30%

20%

15% 22%

Sumber: Data Konsumen, Diolah, 2014

13
D’Ahsana Property, Struktur Organisasi (Malang: D’Ahsana Property, 2015)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


56

Gambar 3.3

Tahun 2015
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property

0,11%

15%
34%

20%

14% 16%

Sumber: Data Konsumen, Diolah, 2015


F. Strategi Pemasaran di D’Ahsana Property

Sebuah perusahaan perlu mempunyai strategi pemasaran untuk mencapai

visi misi perusahaan dan untuk meningkatkan market share perusahaan

sehingga akan mempengaruhi penjualan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan tersebut. Strategi pemasaran tersebut sangat penting karena

didalam strategi inilah perusahaan akan bisa memutuskan serta mengambil

kebijakan yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ada di pasar.

Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh D’Ahsana

Property guna memenuhi visi misi perusahaan:

1. Kualitas Bangunan

Sebagai developer property yang berbasis syariah, wajib bagi kami

untuk menyediakan rumah dengan menggunakan material yang berkualitas

agar tidak termasuk dalam kategori penipuan terhadap konsumen. Karena

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


57

kualitas bangunan yang baik akan memberikan dampak yang besar

terhadap minat konsumen untuk membeli rumah di developer property

syariah karena merasa aman dari penipuan.

2. Lokasi

Lokasi perumahan akan menjadi pertimbangan bagi calon

konsumen dalam menentukan pemilihan rumah karena lokasi sangat erat

hubungannya dengan akses ke tempat-tempat yang diinginkan seseorang

untuk melakukan aktifitasnya tanpa merasa kesulitan. D’Ahsana Property

memiliki lokasi yang cukup strategis yakni dekat dengan Bandara,

Terminal serta pusat kota malang dimana dalam pusat kota malang juga

terdapat pusat bisnis, pemerintahan, hiburan, dan lain-lain. Lokasi-lokasi

tersebut akan menjadi nilai lebih untuk para calon konsumen yang akan

memilih tempat tinggal disini.

3. Harga

Harga adalah komponen penting yang akan dipertimbangkan oleh

para calon konsumen untuk menentukan pilihannya dalam membeli

rumah. Namun, harga yang ditawarkan oleh D’Ahsana Property adalah

cukup tinggi. Harga yang diberikan kepada konsumen adalah harga

penawaran tertinggi dari pihak D’Ahsana Property sehingga konsumen

diperkenankan untuk menawar harga tersebut untuk disepakati bersama

dan akan dihitung kembali untuk angsurannya. Dalam menentukan harga,

pihak D’Ahsana mengitung biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

membangun rumah tersebut seperti biaya material, biaya kuli bangunan,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


58

biaya pembelian tanah hingga memasukkan jumlah laba atau margin yang

diinginkan.Berikut adalah harga yang ditawarkan D’Ahsana Property:

Tabel 3.1
Daftar Harga
No. Nama Type Type Luas Tanah Harga Penawaran

1 Firdaus 75 8 x 12 920.400.000

2 Ma’wa 65 7 x 12 741.000.000

3 Na’iim 46 6 x 12 561.600.000

4. Pelayanan

Pelayanan adalah strategi yang paling utama untuk memikat

konsumen agar para calon konsumen tersebut merasa nyaman dengan

pelayanan yang kita berikan. Pelayanan yang baik akan membentuk

trustdan kenyamanan pada calon konsumen. Jika calon konsumen sudah

percaya dan merasa nyaman kepada D’Ahsana Property maka potensi

untuk membeli unit rumah di D’Ahsana Property sangat tinggi. Meskipun

kita memiliki lokasi yang strategis, kualitas yang bagus, harga sangat

miring tapi jika pelayanan yang diberikan itu dinilai kurang baik, maka

konsumen akan berfikir ulang untuk membeli rumah disitu karena brand

image sangat diperlukan. Jadi para marketing harus bisa menempatkan

konsumen selayaknya raja.

5. Media Promosi

Media promosi adalah alat yang digunakan suatu perusahaan atau sebuah

badan usaha sebagai sarana promosi baik melalui online maupun

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


59

offline.Media promosi yang digunakan oleh D’Ahsana Property ini masih

melalui media online saja untuk memasarkan perumahan ini.Media

promosi online yang digunakan yaitu melalui website yang memang

khusus memasarkan property seperti rumah.com, rumah123.com, dll.

Sedangkan media promosi lain yang digunakan yakni dengan cara

mendatangi lembaga-lembaga pendidikan islam atau komunitas keislaman

seperti pesantren dan komunitas pengajian yang ada disekitar lingkungan

perumahan atau saran dari kolega staf perumahan syariah tersebut.

Berikut adalah salah satu media promosi yang dilakukan D’Ahsana

Property ialah menggunakan brosur dengan salah satu contoh gambar

rumah yang akan D’Ahsana bangun:

1. Contoh gambar untuk type 75/96 (Dua Lantai)

Gambar 3.4

Sumber: website D’Ahsana Property, 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


60

Gambar 3.5

6. Transaksi Jual Beli

D’ahsana Property melakukan traksaksi jual beli produknya

disesuaikan dengan syariat islam yaitu menggunakan akad bai’

istishna.Dimana akad bai’ istishna tersebut dinilai akad jual beli yang

benar-benar murni syariah.D’Ahsana Property adalah developer yang

tidak bekerjasama dengan pihak lembaga keuangan seperti Bank dalam

pendanaan untuk pembangunan perumahan maupun untuk pembayaran

angsuran perumahan. Jika konsumen ingin mengangsur rumah yang sudah

dibeli, maka konsumen langsung bisa transfer ke rekening D’Ahsana

Property untuk membayar angsuran atau bisa datang langsung ke kantor

pemasaran D’Ahsana Property. Selain itu, jika konsumen bisa melunasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


61

sisa angsuran rumahnya sebelum jatuh tempo yang telah disepakati diawal

maka akan diberikan diskon. D’Ahsana Propertyjuga memberikan

nominal angsuran yang tetap kepada konsumen mulai dari awal hingga

akhir angsuran.

7. Lingkungan

Lingkungan perusahaan berada ditempat yang cukup strategis yaitu

berseberangan dengan jalan raya sehingga memudahkan konsumen yang

ingin berkunjung ke kantor pemasaran D’ahsana Property selain itu,

keadaan didalam kantor tersebut nyaman dan bersih.

8. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan batasan perusahaan dalam

menentukan pasarnya.Jika dilihat dari harga yang ditawarkan, segmentasi

pasar D’Ahsana Property adalah menengah keatas. Namun marketer

D’Ahsana Property menuturkan bahwa segmen pasar yang paling utama

dan sangat prioritas adalah orang-orang yang menyukai dan ingin

mengkonsumsi produk syariah serta paham sistem syariah, setelah itu baru

opsi kedua yaitu orang-orang muslim yang memang sangat membutuhkan

tempat tinggal, lalu opsi terakhir adalah orang-orang yang memiliki dana

untuk membeli rumah tersebut.14

14
Habib dan Fery, Wawancara, Kantor Pemasaran, 23 Desember 2015.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB IV

ANALISIS DATA

Pada masa sekarang ini, untuk mencapai suatu tujuan dalam memasarkan

produknya kepada masyarakat maka diperlukan adanya strategi-strategi dalam

bisnis guna menjaga keberlangsungan dan perkembangan bisnis tersebut dalam

persaingan pasar yang semakin berkembang.Sehingga sebuah perusahaan perlu

memiliki strategi-strategi pemasaran yang mampu menunjang untuk keberhasilan

suatu perusahaan dalam memasarkan produknya secara efektif.

Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu sistem sosial dan

manajerial yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan juga mendistribusikan barang atau jasakepada individu-

individu dan kelompok-kelompok untuk memenuhi apa yang mereka butuhkan

dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-

produk serta nilai satu sama lain.1

Pemimpin dan tenaga pemasaran menekankan bagaimana pentingnya

strategi pemasaran yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan.Sebelum

menerapkan strategi pemasaran yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka

perusahaan tersebut perlu melihat situasi dan posisi perusahaan didalam

pasar.Menurut Joseph P. Guiltinan dan Gordon W.Paul, strategi pemasaran adalah

persyaratan pokok tentang dampak apa yang diharapkan serta apa yang ingin

1
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1997), 3.

62

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


63

dicapai oleh suatu perusahaan tersebut dalam hal permintaan pada target pasar

tertentu.2

A. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di D’Ahsana Property Pusat

Malang

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh D’Ahsana Property sesuai dengan

hasil wawancara yang telah dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Kualitas Bangunan

2. Lokasi

3. Harga

4. Pelayanan

5. Media Promosi

6. Transaksi Jual Beli

7. Lingkungan

8. Segmentasi Pasar3

Dari strategi pemasaran yang telah digunakan oleh D’Ahsana Property

tersebut sudah sesuai dengan konsep pemasaran Marketing Mix7P’s yaitu meliputi

Product, Place, Price, Promotion, People, Process dan Physycal Evidenceyang

memang harus dilakukan perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut kepada konsumen.

2
Joseph P. Guiltinan dan Gordon W.Paul, Manajemen Pemasaran: Strategi dan Program, Agus
Maulana(Jakarta: Erlangga, 1990), 157.
3
Habib dan Fery, Wawancara, Kantor Pemasaran, 23 Desember 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


64

B. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di D’Ahsana Property Pusat

Malang ditinjau dari segi Marketing Mix

Dengan adanya strategi pemasaran yang digunakan oleh sebuah

perusahaan tersebut diharapkan dapat memperkenalkan produk yang mereka

hasilkan kepada pasar diluar sana melalui promosi baik secara offline maupun

media online. Tujuan dari adanya pemasaran ini yaitu bisa menarik konsumen

yang ingin membeli perumahan syariah sehingga bisa meningkatkan market share

perumahan syariah D’Ahsana Property.

Menurut teori yang ada pada bab II dan hasil penelitian pada bab III,

dijelaskan bahwa untuk meningkatkan market share suatu perusahaan diperlukan

adanya strategi pemasaran yang tepat, diantaranya yaitu dengan menggunakan

Marketing Mix. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada perumahan

syariah D’Ahsana Propertybahwa strategi pemasaran yang digunakan oleh

perumahan syariah D’Ahsana Property sudah sesuai dengan teori yang sudah

dijelaskan sebelumnya yaitu teori Marketing Mix 7P’s:

1. Price (Harga)

Harga adalah faktor penentu utama bagi konsumen untuk

menentukan pilihannya dalam membeli suatu barang. Di perumahan

syariah D’Ahsana Property menawarkan harga yang bisa dibilang cukup

tinggi.Pemberianharga rumah yang ada di D’Ahsana Property ini

dilakukan setelah menghitung seluruh harga material, tukang bangunan,

harga tanah, letak lokasi serta laba yang diinginkan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


65

Pemberian keputusan dalam penetapan harga ialah harus

memasukkan faktor biaya, persaingan dan juga permintaan pasar.

penetapan harga bisa dilakukan setelah perusahaan memantau harga yang

ditawarkan pesaing kepada pasar sehingga baru bisa ditemukan harga yang

kompetitif yakni tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi

dibanding dengan harga yang ditawarkan pesaing.4

Antara teori dengan data penelitian yang dipeoleh penulis yakni

memiliki kemiripan dalam hal pelaksanaan penentuan harga dimana

D’Ahsana Property juga menghitung biaya-biaya yang diperlukan terlebih

dahulu baru ditambahkan dengan marginatau laba yang diinginkan

perusahaan.

2. Product (Produk)

Produk yang dihasilkan oleh D’Ahsana Property ini adalah rumah

dengan konsep syariah, jadi konsepnya berbeda dengan konsep perumahan

yang lain. D’ahsana Property selalu mempertimbangkan nilai-nilai syariat

Islam dalam mendesain rumahnya, selain itu pihak D’Ahsana Property

juga memberikan kebebasan kepada konsumen jika ingin mengubah

desain rumah sesuai dengan keinginan konsumen namun tetap tidak boleh

melanggar nilai-nilai Islam. Jadi rumah yang akan ditempati oleh

konsumen tidak paten sesuai dengan desain yang sudah disediakan pihak

D’Ahsana Property(inovasi). Karena perumahan syariah, maka ada

ketentuan kamar mandi tidak boleh menghadap kiblat serta memberikan

4
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2002), 172.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


66

sekat antara ruang tamu dan ruang tengah guna melindungi terlihatnya

oleh lawan jenis yang bukan mukhrim.

Pada teori pemasaran, produk atau jasa yang ditawarkan kepada

pasar untuk diperhatikan, dikonsumsi, digunakan dan diperoleh untuk bisa

memenuhi kebutuhan konsumen maka perlu diadakan inovasi produk

karena inovasi produk sangat diperlukan setiap perusahaan untuk

mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk serta untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen akan produk yang kita tawarkan.5

Atara teori dan data yang diperoleh penulis mempunyai kesamaan

dalam pelaksanaan inovasi produk yaitu memberikan perubahan desain

rumah sesuai dengan keinginan konsumen namun tetap memperhatikan

nilai-nilai syariah sehingga produk tersebut bisa dinikmati konsumen dan

memberikan kepuasaan terhadap konsumen.

3. Place (Lokasi/Saluran Distribusi)

Lokasi juga menjadi pertimbangan para calon konsumen dalam

membeli rumah karena lokasi sangat erat hubungannya dengan akses ke

tempat yang ingin dikunjungi olehcalon konsumen seperti berolahraga,

berbelanja, beribadah, dll. Di D’Ahsana Property memiliki lokasi yang

dekat dengan Bandara, dekat dengan pusat kota malang yang disana

terdapat pusat bisnis, pemerintahan, tempat ibadah, dll. Dalam penyaluran

produk biasanya ada yang secara langsung dan tidak langsung. Namun,

penyaluran produk perumahan ini dilakukan secara langsung yakni pihak

5
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), 223.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


67

marketing perumahan syariah langsung menemui calon konsumen mereka

atau calon konsumen bisa datang ke kantor pemasaran D’Ahsana

Property.

Menurut teori pada bab II bahwa perusahaan harus bisa

memutuskan pilihan jaringan apa yang ada digunakan dalam

menditribusikan produknya yang dipandang lebih efektif untuk

menghubungkan produsen dengan konsumennya dengan cara bersaing

secara sehat. Untuk memilih pola pendistribusian barang biasanya sangat

bergantung pada tingkat efisiensi dan juga keefektifannya.6

Antara data yang didapatkan penulis dengan teori terdapat

kesamaan dalam pelaksanaan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh

D’Ahsana Property dengan teori yang ada yaitu menentukan jaringan apa

yang akan digunakan untuk mendistribusikan produknya, yang dinilai

lebih efektif oleh perusahaan tersebut.

4. Promotion (Promosi)

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

menunjukkan, mengkomunikasikan produk yang dihasilkannya kepada

masyarakat. Promosi yang dilakukan oleh D’Ahsana Property ialah

dengan masuk ke komunitas-komunitas pengajian, mempromosikan via

online seperti rumah.com, rumah123.com, dll serta brosur yang tersedia

dikantor pemasaran. Dilakukannya kegiatan promosi ini yakni bertujuan

agar masyarakat luas mengetahui adanya perumahan syariah dengan

6
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


68

developer yang murni syariah sehingga diharapkan bisa menambah market

shareperumahan syariah D’Ahsana Property tersebut. Aspek Promotion

(Promosi) harus menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan

D’Ahsana Property.

Pada dasarnya kegiatan promosi ini adalah untuk mempengaruhi

dengan cara merayu calon pembeli atau konsumen melalui berbagai

strategi promosi. Dalam dunia promosi umumnya ada empat kegiatan

promosi yang bisa dilakukan, yaitu:

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah cara yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk

mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh banyak

masyarakat. Periklanan bisa dilakukan melalui media massa,

perusahaan iklan serta individu yang membuat poster.7

b. Personal Selling

Kegiatan promosi melalui personal selling ialah kegiatan yang

dilakukan antar individu dengan individu yang lain dan sering bertemu

yang mempunyai tujuan untuk menciptakan, memperbaiki serta

mempertahankan hubungan antara produsen dan kosumen.8

c. Promosi Penjualan

Promosi penjualan ialah kegiatan promosi yang biasanya

menggunakan alat peraga seperti pameran, demostrasi, dll.9

7
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset, 1997),
80.
8
Ibid.
9
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


69

d. Publisitas dan Humas

Publisitas adalah kegiatan promosi yang hampir mirip dengan

periklanan namun dalam publisitas ini kegiatan promosinya dalam

bentuk berita, bukan dalam bentuk iklan.10

Berdasarkan data yang peneliti dapat dengan teori yang ada diatas,

ada kemiripan dalam hal promosi yaitu D’Ahsana Property juga

melakukan promosi rumahnya melalui website-website khusus menjual

property dan juga website lainnya.

5. People (Orang/Partisipan)

People dalam perusahaan berperan sebagai Sumber Daya Manusia

yang terlibat langsung didalam perusahaan tersebut sehingga SDM

disebuah perusahaan diperlukan orang-orang yang berkompeten dan bisa

menunjang kinerja perusahaan tersebut. D’Ahsana Property memiliki

SDM yang cukup bagus, orang-orang yang bekerja di D’Ahsana Property

memiliki pendidikan yang mumpuni dan semua orangnya ramah karena

semua kinerja dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan dalam penyampaian jasa

dan produk yang ditawarkan perusahaan tersebut.

Karyawan adalah SDM penyedia produk atau jasa yang terlibat

langsung maupun tidak langsung dalam suatu perusahaan. Sumber Daya

Manusia harus berkompeten dibidangnya.11

10
Ibid.
11
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1997), 88

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


70

Antara teori dengan data yang diperoleh penulis terdapat kemiripan

dalam hal pelaksanaan kewajiban yang harus dilakukan oleh elemen

people (partisipan).

6. Process (Proses)

Proses adalah kegiatan yang ditunjukkan kepada konsumen

bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut sehingga

bisa memenuhi keinginan konsumen.. Di D’Ahsana Property, para

marketing akan menjalin relationship sampai terbentuk trust dengan

konsumen atau komunitas Islam yang menjadi sasaran utama mereka.

Marketing harus bisa meyakinkan konsumen bahwa perusahaan mereka

benar-benar developer terpercaya dalam pengadaan barang dengan kualitas

rumah yang baik hingga proses pembayaran tanpa melalui pihak ketiga.

Skema pembayaran yang diberikan oleh D’Ahsana Property sesuai dengan

syariat islam seperti tidak memakai dua harga dan memakai akad jual beli

sesuai syariah yaitu bai’ istishna.

Proses dalam suatu perusahaan yaitu suatu upaya perusahaan

dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumennya.12

Antara teori dan data yang sudah didapat oleh peneliti terdapat

kemiripan dalam hal pelaksanaan pengadaan barang yang dilakukan di

D’Ahsana Property.

12
Hafrizal Okta Ade Putra, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian
Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 3, No.
1, (Januari 2012), 129.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


71

7. Physical Evidence (Lingkungan Fisik)

Lingkungan fisik yakni meliputi suasana perusahaan dan keadaan

sekitar perusahaan. Lingkungan fisik yang dimiliki D’Ahsana Property

sangatlah bersih sehingga bisa membuat calon konsumen merasa nyaman

saat bertransaksi. Selain itu. lingkungan fisik juga ikut berperan penting

dalam proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk membeli

sebuah produk.

Bukti fisik adalah suatu hal yang secara nyata dapat turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli serta menggunakan

produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.13

Antara teori dan data yang didapatkan oleh penulis tersebut

terdapat kemiripan dalam pelaksanaan pemberian kenyamanan kepada

konsumen saat melakukan komunikasi dan bertransaksi dengan pihak

D’Ahsana Property.

Strategi pemasaran untuk meningkatkan market share yang dilakukan

D’Ahsana Propert ymelalui Marketing Mix 7P’s sudah sesuai namun perlu

diadakan pengembangan lagi pada aspek promosi yakni memperluas media dan

cara untuk memasarkan produknya misalkan memperbanyak promosi melalui

media online, media massa, personal selling, dll yang sesuai dengan target pasar

perusahaan. Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan harus sejalan

dengan kegiatan pemasaran yang sebelumnya telah direncanakan dan

dikendalikan dengan baik oleh perusahaan sehingga dapat berjalan secara efisien

13
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


72

dalam rangka mencapai tujuan suatu pemasaran yaitu meningkatkan penjualan

dan market share.

Strategi pemasaran yang bisa meningkatkan market sharedi D’Ahsana

Property yaitu banyak konsumen yang mengetahui adanya perumahan syari’ah

melalui acara workshop di pondok pesantren, melalui komunitas pengajian,

Internet dan juga referensi dari teman. Sedangkan faktor yang menjadi

penghambat dalam meningkatkan market share perumahan syariah D’ahsana

Property adalah berada pada poin harga, harga yang ditawarkan oleh D’ahsana

Property cukup tinggi atau hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah keatas

sedangkan pada saat ini banyaknya permintaan rumah tersebut dari kalangan

masyarakat menengah kebawah.

 Perkembangan Market Share

Gambar 4.1
Kenaikan Pangsa Pasar

Tahun 2014
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property

0,8%

12%
30%

20%

15% 22%

Sumber : data konsumen, diolah, 2014

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


73

Dapat dilihat pada prosentase market share (Pangsa Pasar) diatas bahwa

pangsa pasar perumahan paling banyak yakni pada perumahan pandanwangi dan

pangsa pasar paling sedikit ialah pada perumahan D’Ahsana Property. Untuk

upaya peningkatan pangsa pasar D’Ahsana Properti ini perlu dilakukan analisis

pada strategi pemasaran yang dilakukan oleh marketing.

Gambar 4.2

Tahun 2015
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property

0,11%

15%
34%

20%

14% 16%

Sumber : data konsumen, diolah, 2015

Pada tahun 2015, pangsa pasar terbanyak masih tetap diperoleh perumahan

pandanwangi namun pada D’Ahsana Property mengalami sedikit kenaikan pangsa

pasar. Strategi pemasaran yang digunakan D’Ahsana untuk meningkatkan pangsa

pasarnya ialah melakukan sosialisasi guna memberikan pengetahuan kepada

masyarakat, lebih giat melakukan promosi di Internet dan menambah relasi untuk

bisa melakukan personal selling. D’Ahsana Property adalah developer perumahan

syariah dimana letak syariah dari D’Ahsana yakni pada proses pembelian dan juga

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


74

pada desain bangunan. Pada proses pembelian, D’Ahsana menggunakan akad jual

beli yang murni syariah yakni bai’ istishna dimana akad tersebut memang

digunakan dibidang manufaktur atau konstruksi. Selain pada proses pembelian,

desain rumah yang ditetapkan oleh D’Ahsana Property ialah harus sesuai dengan

syariat Islam diantaranya ialah kamar mandi yang tidak boleh menghadap ke

kiblat dan juga memberikan sekat antara ruang tamu dengan bagian dalam rumah

guna melindungi wanita yang ada didalam rumah untuk tidak terlihat auratnya

ketika ada tamu yang bukan mukhrim.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi pemasaran yang dilakukan di D’Ahsana Property untuk

memasarkan produknya sudah sesuai dengan Marketing Mix 7P’s.

2. Dalam upaya meningkatkan market share perumahan syariah D’Ahsana

Property, pihak pemasaran melakukan strategi marketing mix 7P’s yang

meliputi product, price, place, promotion, people, process dan physical

evidence. Aspek yang berperan penting dalam meningkatkan market share

di D’Ahsana Property ada pada aspek promosi melalui komunitas

pengajian, Internet dan referensi dari teman.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada D’Ahsana Property dari hasil analisis

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melakukan evaluasi kembali pada strategi promosi yang telah digunakan

oleh D’Ahsana Property seperti mengikuti event pameran properti yang

diselenggarakan di kota-kota besar untuk meningkatkan potensi pasar

sehingga bisa meningkatkan market share.

2. Meninjau kembali untuk bisa menambah produk baru dengan tipe rumah

kecil yang bisa dijangkau oleh konsumen menengah kebawah karena pada

saat ini banyak permintaan rumah untuk segmen menengah kebawah.

75

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Zen. Strategi Genius Marketing ala Rasulullah. Yogyakarta:


DIVA Press, 2011

Afiff, Faisal. Strategi Pemasaran. Bandung: Angkasa Bandung, 1990

Ali, Zainuddin. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Sinar Grafika Ed.1, Cet.1, 2008

Anggipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2002

Ansori , Irfan, “Strategi Marketing Mix Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi


Kasus Pada Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Surabaya)” (Skripsi
-- UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014)

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2014

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada, 2004

Blaang, C Djemabut. Perumahan dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok.


Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Edisi.1, 1986

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial format-format kuantitatif dan


kualitatif. Surabaya: Airlangga University Pers, 2001

Daryanto. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera,


2011

Faisal, Muhammad, “Strategi Pemasaran Properti Pada PT. Tiang Kencana Graha
Surabaya” (Skripsi -- UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014)

http://kamusbisnis.com/arti/pangsa-pasar/ diakses pada 28 Desember 2015

76

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


77

http://www.pengertianpakar.com/2014/09/pengertian-syariah-menurut-para-
pakar.html?m=1

http://agenpropertisyariah.com/blog/seperti-apa-konsep-hunian-bernuansa- islami/

Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://kbbi.web.id/properti, diakses 01 Januari


2016

Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakirsula. Syariah Marketing. Bandung:


PT.Mizan Pustaka, 2006

Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010

Kotler, Philip dan Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1997

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga,


2008

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga,
2008

Kotler,Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Macanan Jaya, 2009

-------- Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Prenhallindo, 1997

-------- Marketing. Jakarta: Erlangga, 1994

Laksana, Fajar. Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Candi


Gebang Permai, cet.1, 2008

McCarthy, E Jerome dan William D. Perreault. Intisari Pemasaran: Sebuah


Ancangan Manajerial Global, Agus Maulana. Jakarta: Binarupa Aksara,
1999

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


78

Musa, Harun, “Disinilah Nilai Investasi Property Yang Sesungguhnya”,


http://www.ahsanaproperty.com/2015/08/27/disinilah-nilai-investasi-
property-yang-sesungguhnya /

Novita, Windya. Mendulang Rizki dengan Bisnis Syar’i. Jakarta: PT. Gramedia, t.t

Nuraida, Andi Maisa, “Tinjauan Bauran Pemasaran Perumahan Villa Ilhami


Permata Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Perumahan yang
Dilakukan Oleh PT. Mustika Hadiasari Bandung” (Skripsi – Universitas
Widyatama Bandung, 2012)

Nurrochmaddani, Muhammad Luqman, “Upaya Strategi Bauran Pemasaran


Dalam Mempertahankan Pangsa Pasar Hotel Kusuma Agrowisata Kota
Batu” (Skripsi – UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2011)

Purhantara,Wahyu. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha


Ilmu, 2010

Putra, Hafrizal Okta Ade. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pembelian Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3, No. 1. Januari,2012

Putri, Pradiptya S, “Penyesuaian Diri Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan


(Studi Kasus pada 2 Orang Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan Wisma
Putera Bandung)” (Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, 2013

Rangkuti,Freddy. Flexible Marketing. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2004

Ranti, Lenny Riswati. “Studi Tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan


Infrastruktur di Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang di
Kota Samarinda”, eJournal Administrasi Negara, Vol.1, No.4, 2013

Rewoldt, Stewarth H, et al. Perencanaan dan Strategi Pemasaran. Jakarta:


Rineka Cipta, 1991

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


79

Rianse,Usman dan Abdi. Metodologi Penelitian: Sosial dan Ekonomi Teori dan
Aplikasi. Bandung: CV.Alfabeta, 2009

Saryono dan Mekar Dwi Anggraeni. Metodologi Penelitian Kualitatif dan


Kuantitatif. Yogyakarta: Nuha Medika, 2013

Sinaga, Eka Mayastika. “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap
Market Share (Pangsa Pasar) pada PT. Federal Internasional Finance di
Tebing Tinggi”, Jurnal Ilmiah Bussiness Progress, No.1. April, 2015

Soewadji, Jusuf. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media,


2012

Suci Ayu Arum, “Manajemen Marketing Mix Dalam Meningkatkan Minat


Konsumen Di SMP Rahmat Kembang Kuning Surabaya” (Skripsi -- UIN
Sunan Ampel Surabaya, 2014)

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,


2008

-------- Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta, 2014

Suharno dan Yudi Sutarso. Marketing in Practice. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

Sukotjo, Hendri dan Sumanto Radix A. “Analisa Marketing Mix-7P (Product,


Price, Place, Promotion, People, Process dan Physical Evidence) terhadap
Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya”,
Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No.2. Oktober, 2010

Swastha, Basu dan Hani Handoko. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE,


2000

Swastha, Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty


Offset, 1997

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


80

Syahrul, Yura. Konsep Perumahan Islami, Seperti Apa?,


http://m.kompas.com/properti/read/2009/07/04/1947485/konsep.perumaha
n.islami.seperti/

Tandjung, Jenu Widjaja, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis.


Yogyakarta: Candi Gebang Permai, 2008

Tentang D’ahsana. http://ahsanaproperty.com/tentang-dahsana/

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Pemasaran Strategik. Yogyakarta:


CV.Andi Offset, 2012

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008

Tohirin. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan


Konseling. Depok: PT.RajaGrafindo Persada, 2012

Uha,Ismail Nawawi. Etika Bisnis Islam: Teori dan Pengantar Praktek dalam
Kehidupan Bisnis Komoditas dan Jasa. Sidoarjo: CV.Dwiputra Pustaka
Jaya, 2014

Widoyoko,Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2014

Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma.


Menggagas Bisnis Islam. Jakarta: Gema Insani Press, 2002

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Anda mungkin juga menyukai