SKRIPSI
Oleh:
SURABAYA
2016
ABSTRAK
Saran yang bisa diberikan yaitu melakukan evaluasi kembali pada strategi
pemasaran khususnya pada aspek promosi serta membuka cluster baru dengan
tipe kecil sehingga bisa dijangkau oleh segmen menengah kebawah.
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................. ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
viii
BAB V PENUTUP....................................................................................... 75
A. Kesimpulan .............................................................................. 75
B. Saran......................................................................................... 75
LAMPIRAN ........................................................................................................
ix
PENDAHULUAN
dengan tempat tinggal karena tempat tinggal merupakan kebutuhan yang harus
tempat tinggal, tempat berlindung dari hujan, polusi, terik matahari dan
diperlukan lokasi yang strategis, aman, nyaman serta memiliki udara yang
cukup bersih dari berbagai dampak polusi udara yang diakibatkan oleh
kendaraan bermotor atau limbah pabrik. Selain itu, lingkungan disekitar rumah
Namun di Indonesia, tidak sedikit kepala rumah tangga yang sulit untuk
rumah, karena lahan untuk membuat rumah sendiri juga sangat terbatas
dengan perencanaan yang seksama disertai keikutsertaan dana dan daya yang
inisiatif perbankan syariah dan lembaga keuangan mikro syariah berupa BMT,
asuransi syariah model takaful, hotel syariah, bisnis jual beli atau perdagangan
1
C. Djemabut Blaang, Perumahan dan Pemukiman sebagai Kebutuhan Pokok (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 1986), 4.
2
Ibid., 6.
3
Ibid., 7.
4
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta:Sinar Grafika Ed.1, Cet.1, 2008), 62.
penduduk Indonesia beragama Islam, maka pada saat ini berkembang bisnis
mainnya. Jadi, dalam pengadaan, penjualan, desain dan segala hal tentangnya
umum khususnya Muslim yang ingin membeli rumah sebagai tempat tinggal
akan tempat tinggal keluarganya, perumahan pada era sekarang ini ada dua (2)
5
Ismail Nawawi Uha, Etika Bisnis Islam: Teori dan Pengantar Praktek dalam Kehidupan Bisnis
Komoditas dan Jasa (Sidoarjo: CV. Dwiputra Pustaka Jaya, 2014), 218.
6
Harun Musa,“Disinilah Nilai Investasi Property yang Sesungguhnya” dalam
http://www.ahsanaproperty.com/2015/08/27/disinilah-nilai-investasi-property-yang-sesungguhnya
/ , diaskes pada tanggal 25 bulan Oktober Tahun 2015 pukul 22.15
berbagai cara pembayaran serta konsep yang ditawarkan oleh pihak developer.
Karena pemasaran merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah jual
beli atau bisnis untuk mengetahui kondisi pasar guna meningkatkan kualitas
produknya sehingga bisa sesuai dengan keinginan pasar dan dengan mudah
exist maka akan butuh strategi pemasaran yang tepat untuk bisa menarik
karena para pemasar harus bisa meyakinkan calon konsumen agar tertarik
Dalam hal ini perusahaan akan menentukan konsumen mana yang akan
strategi pemasaran untuk menguasai market share yang diinginkan. Bagi suatu
pada penekanannya. Jika misalnya strategi yang akan ditempuh adalah dengan
penekanan pada faktor konsumen, maka baik ditinjau dari segi strategi
dijadikan sebagai fokus perhatian kita. Ini tiada lain disebabkan karena
persaingan yang ada, maka dalam hal ini perusahaan harus dapat menjuruskan
posisi siap bersaing. Berbeda pula halnya jika situasi pasar yang terjadi adalah
merupakan suatu selisih antara permintaan dan penawaran, maka bisa saja
mendekatkan diri pada permintaan barang. Disamping itu, kita juga perlu
memperhatikan secara jeli siklus kehidupan dari suatu produk yang kita
produksi atau kita hasilkan, sebab hal ini dapat mencerminkan situasi pasar
pada saat sekarang dan dapat juga dipakai dasar untuk meramalkan
7
Suharno dan Yudi Sutarso, Marketing in Practice (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 3 dan 26.
8
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 101.
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain, usaha untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada calon
konsumen, tempat dan waktu, harga, promosi dan komunikasi yang tepat atau
bisa juga diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi,
pemasaran yang paling efektif digunakan oleh suatu perusahan salah satunya
dalam pemasaran yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan
9
Faisal Afiff, Strategi Pemasaran (Bandung: Angkasa Bandung, 1990), 18.
10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT.Macanan Jaya, 2009), 28.
11
Freddy Rangkuti, Flexible Marketing (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2004), 17.
12
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT.Prenhallindo, 1997), 88.
Untuk bukti fisik (physical evidence) yaitu bukti nyata yang mengingatkan
ini memerlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan market yang ingin
product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process yang
bagi perusahaan agar dapat bertahan.14 Untuk produk yang akan dipasarkan
agar dapat memasuki pasar sasaran, maka para pemasar menggunakan alat
13
Jenu widjaja tandjung, Marketing Manajemen (Malang: Bayu Media Publishing, 2004), 86.
14
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Candi Gebang
Permai, 2008), 57.
pemasaran kita kenal adanya konsep klasik dalam pemasaran yang meliputi
komponen strategi produk, harga, saluran distribusi (place) dan promosi yang
bisa menambah market share. Pemasaran bukan hal yang bisa dianggap
sepele, namun banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja
properti syariah. Selain produk, kita juga perlu untuk melihat lingkungan
sekitar karena lingkungan sekitar bisa menjadi peluang ataupun ancaman bagi
ini terutama dalam hal promosi. Promosi merupakan salah satu aspek
Promosi produk yang dilakukan oleh para pemasar perumahan syariah ini
hanya melalui kantor pemasaran yang ada sedangkan kantor pemasaran berada
tersebut. Maka, para pemasar memerlukan saran untuk evaluasi dari segi
process dan physical evidence dalam konsep marketing mix diharapkan bisa
perumahan syariah yang mempunyai tagline tanpa riba, tanpa jaminan, tanpa
sita dan tanpa akad bermasalah. Adanya tagline tersebut bertujuan untuk
menarik minat konsumen yang membutuhkan tempat tinggal atau rumah tetapi
tidak bisa mengajukan KPR kepada bank. Banyak kemudahan yang diberikan
oleh pihak D’Ahsana Property sebagai salah satu bentuk promosi tetapi belum
yang memang sudah paham dengan syariah dan tertarik menggunakan atau
perumahan syariah ini cara pembiayaannya tanpa back up bank jadi pihak
hingga masa angsuran tersebut selesai dengan segala resiko yang ada
menjadi 3 bagian, yakni pihak developer, pihak pemberi modal (Bank), dan
tersebut menjadi satu, mulai dari developer, pemberi modal dan kontraktor
semuanya dari pihak D’Ahsana Property sehingga tidak ada keterlibatan bank
angsuran serta tanpa akad bermasalah karena akad yang digunakan adalah
akad Bai’ Istishna yaitu jual beli dengan melalui pesanan. Jadi D’Ahsana
syariat Islam.15
Property hingga saat ini masih sekitar 0,11% saja dari keseluruhan jumlah
adalah 5% mulai sejak awal berdiri hingga saat ini.16 Dilihat dari pencapaian
jumlah market share yang dikuasai oleh D’Ahsana Property, bisa disimpulkan
jumlah market share sesuai dengan target minimal yang sudah ditentukan
diawal.
15
Abdul Aziz,Wawancara, Kantor Pemasaran D’Ahsana Property, 10 November 2015.
16
Qodi,Wawancara, Kantor Pemasaran D’Ahsana Property, 23 Desember 2105.
Malang”.
1. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
2. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
Pusat Malang ?
D. Tujuan Penelitian
1. Aspek Teoretis
strategi market share pada perumahan syariah yang ditinjau dari segi
marketing mix.
2. Aspek Praktis
F. Kajian Pustaka
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang penulis ambil,
yaitu:
1. Arum, Suci Ayu (2014) dengan judul “Manajemen Marketing Mix dalam
minat konsumen yang melibatkan wakasek, Staf Tata Usaha, dan para
guru yang secara aktif dan mandiri. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
dibalik layar, adanya peran tokoh-tokoh besar yang ada di masjid rahmat.
ada evaluasi lagi, intropeksi dan berbenah, baik dari fisik sekolah, sarana
17
Suci Ayu Arum, “Manajemen Marketing Mix dalam Meningkatkan Minat Konsumen di SMP
Rahmat Kembang Kuning Surabaya” (Skripsi--UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 84-85.
diterapkan oleh perusahaan ini yaitu dengan cara mengetahui harga pokok
produksinya, selain itu juga dengan melihat harga pesaing yang menjual
Daerah Rumah Potong Hewan Surabaya ada dua cara yaitu dengan melalui
outlet rumah daging dan distributor atau freezer point dan HORECA
yakni berupa sarana dan prasarana produksi yang kurang memadai, alokasi
hewan tersebut. Namun masih ada kendala eksternal yang dihadapi oleh
konsumen ingin dekat dengan tempat kerja, kerukunan antar warga yang
baik, lingkungan kondusif, hubungan antar warga guyub. Selain dari aspek
kualitas bangunan yang baik, pelayanan prima dan fasilitas yang bagus
memiliki kelebihan dari pesaing lain, antara lain dengan menghapus PPN
19
Muhammad Faisal, “Strategi Pemasaran Properti pada PT. Tiang Kencana Graha Surabaya”
(Skripsi--UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), 68.
datang ke kantor pemasaran dan melihat langsung show unit yang telah di
segmen pasar yang akan dituju. Perusahaan ini memiliki keputusan dalam
menjual produk sama tetapi harga dan konsep perumahan yang ditawarkan
Produk yang ditawarkan oleh hotel kusuma agrowisata batu malang yaitu
penentuan lokasi, hotel kusuma agrowisata ini yaitu dengan cara lebih
pemandangan yang bagus, udara yang sejuk, dingin dan tenang. 4) Strategi
promosi secara langsung, media cetak dan media online. Selain itu juga
staf hotel kusuma agrowisata yang ramah, rapi dan lebih mengutamakan
Mempertahankan Pangsa Pasar Hotel Kusuma Agrowisata Kota Batu” (Skripsi–UIN Maulana
Malik Ibrahim, Malang, 2011), 80.
Tabel 1.1
Tabel Penelitian Terdahulu
yang dialami berasal dari faktor internal dan faktor eksternal yang ada disekitar
perusahaan tersebut.
terletak pada variabel marketing mix yang digunakan untuk menganalisis data
dengan penelitian ini yaitu terletak pada objek penelitian dan alat analisis
penelitian. Pembahasan yang penulis ambil tentang strategi marketing mix untuk
Malang. Namun marketing mix yang digunakan penulis yakni marketing mix 7P
sedangkan yang digunakan oleh beberapa penelitian di atas yakni marketing mix
4P.
G. Definisi Operasional
1. Strategi Pemasaran
2. Marketing Mix.
22
Joseph P. Guiltinan & Gordon W. Paul, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1990), 157.
pangsa pasar yang lebih besar, memperkuat posisi bersaing serta citra
positif pada pelanggan atau calon konsumen. Sehingga dapat kita artikan
H. Metode Penelitian
menginterpretasikannya.
Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) pada buku yang ditulis Tohirin
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
1. Lokasi Penelitian
2. Data
Malang.
Property Pusat Malang ditinjau dari segi Marketing Mix sehingga bisa
23
“Tentang D’ahsana” dalam http://ahsanaproperty.com/tentang-dahsana/ diakses pada tanggal 01
bulan November tahun 2015 pukul 21.00
24
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Depok:
PT.RajaGrafindo Persada, 2012), 02.
3. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data sekunder dan
adalah:
a. Wawancara
Tabel 1.2
Daftar Informan
No Nama Jabatan
b. Observasi
luar yang ditulis secara sistematis. Dalam hal ini penulis akan
c. Dokumentasi
berikut:
editing ini.25
25
Burhan bungin, Metodologi Penelitian Sosial format-format kuantitatif dan kualitatif (Surabaya:
Airlangga University Pers, 2001), 182.
26
Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian: Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi
(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), 245.
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfa Beta, 2008), 246.
6. Keabsahan Data
a. Triangulasi Data
b. Triangulasi Pengamat
pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
tersebut.
d. Triangulasi Metode
observasi.
deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hasil wawancara
tersebut akan diolah dan dianalisis dengan cara induktif yakni suatu
analisis yang didasarkan pada data khusus yang diperoleh, lalu diteliti dan
I. Sistematika Pembahasan
setelah itu disusun tujuan penelitiannya yang merupakan hasil dari penelitian
istilah-istilah yang ada didalam judul yang bermakna umum dan luas. Kajian
sudah pernah dilakukan dengan penelitian yang akan penulis lakukan dan
Bab kedua kerangka teoritis dan kerangka konseptual, pada bab ini
berisi tentang teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku maupun
oleh penulis, seperti teori tentang pemasaran yang terdiri dari pengertian
syariah.
Bab ketiga data penelitian, pada bab ini berisi tentang tempat
Bab keempat analisis data, pada bab ini terdiri dari analisis strategi
pemasaran perumahan syariah ditinjau dari segi marketing mix dan marketing
Bab kelima penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan
KERANGKA TEORITIS
A. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
suatu produk atau jasa. Pemasaran juga bisa dilakukan dalam rangka
memasarkan produknya.1
definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan
1
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 51.
2
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran(Jakarta: Erlangga, 2008), 5.
32
Menurut Peter Drucker dalam buku Philip Kotler, salah seorang ahli yang
konsumen akan merasa puas dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
3
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran(Jakarta: Erlangga, 1997), 3.
4
Philip Kotler, Marketing (Jakarta: Erlangga, 1994), 2.
5
Basu Swastha dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE, 2000), 4.
yang akan digunakan sehingga tujuan dari perusahaan tersebut bisa tercapai
B. Strategi Pemasaran
Istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia (stratos = militer; dan
ag=memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.
bisnis. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr, konsep strategi dapat
1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do),
misinya.7
6
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2008), 3.
7
Ibid.
ingin dicapai, kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang
Menurut Tull dan Kahle, strategi pemasaran adalah alat fundamental yang
mengetahui posisinya di pasar dan bisa mencapai tujuan atau target yang
8
Ibid.
9
E. Jerome McCarthy dan William D. Perreault, Intisari Pemasaran: Sebuah Ancangan
Manajerial Global, Agus Maulana (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), 18.
10
Fandy Tjiptono, Strategi…, 6.
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan. Cara yang paling lazim untuk
2. Porsi pasar (market share) yang dinyatakan dalam persentase dari total
pemasaran yang tepat, adapun pilar strategi pemasaran yang bisa dilakukan
yang ada. Maka prinsip strategi yang kedua adalah menentukan posisi
11
Stewarth H.Rewoldt et al, Perencanaan dan Strategi Pemasaran(Jakarta: Rineka Cipta, 1991),
18.
produknya.12
mencapai tujuan perusahaannya. Kesempatan atau peluang yang ada ini harus
tujuan perusahaan. Tahap kedua ialah dengan cara menilai kedudukan dan
pasar sasaran yang dilayani. Tahap ketiga yakni dengan menentukan posisi
1. Membuat produk yang sama dengan produk yang sudah dihasilkan oleh
tersebut.13
12
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik (Yogyakarta: CV.Andi Offset,
2012), 149-158.
13
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), 171-175.
adalah bauran pemasaran (marketing mix) karena strategi pemasaran ini adalah
Menurut Philip Kotler dalam buku Freddy Rangkuti “marketing mix atau
tersebut yakni orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses
(process).15
adalah:
14
Freddy Rangkuti, Flexible Marketing (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), 17
15
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Prehallindo, 1997), 88.
1. Product (Produk)
acuan atau bauran produk (product mix), merk dagang (brand), cara
2. Price (Harga)
mempengaruhi konsumen.
Gambar 2.1
Keputusan Penetapan Harga
Tujuan dari penetapan harga atas barang atau jasa yang dihasilkan
16
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 223
Gambar 2.2
Saluran Distribusi Pemasaran
a. Saluran langsung, yaitu: Produsen Konsumen
19
Sumber: Buku Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, 233
17
Marius P Anggipora, Dasar-Dasar Pemasaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 177
18
Sofjan Assauri, Manajemen…, 233.
19
Ibid.
4. Promotion (Promosi)
keunggulan kualitas dan sebagainya dari produk atau jasa yang dihasilkan
b. Iklan cetak, iklan tayang, serta logo dan informasi pada kemasan.
laporan tahunan.
5. People (Orang/Partisipan)
20
Ibid., 264.
21
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset, 1997),
80.
SDM yang unggul maka tentu akan sangat menunjang kinerja perusahaan
6. Process (Proses)
tidaklah cukup, melayani harus dengan sempurna. Dalam proses ini jangan
Disini, sebuah proses akan dimulai, dari saat pelanggan atau konsumen
oleh perusahaan tersebut hingga semua hal selesai dilakukan dan pastikan
22
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, “Analisa Marketing Mix-7P (Product, Price, Place,
Promotion, People, Process dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik
Kecantikan Teta di Surabaya”, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No.2,
(Oktober, 2010), 219 dan 220.
23
Ibid.
24
Ibid.
presentase dari total penjualan suatu perusahaan (dari semua sumber) dengan
Menurut William J.S dalam Jurnal Eka Mayastika Sinaga “Pangsa pasar
(Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu
terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat
2. Faktor pribadi meliputi umur, masa kerja, situasi ekonomi, gaya hidup,
dan kepribadian
tahap yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
25
http://kamusbisnis.com/arti/pangsa-pasar/
Eka Mayastika SInaga, “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap Market Share
26
(Pangsa Pasar) pada PT. Federal Internasional Finance di Tebing Tinggi”, Jurnal Ilmiah Bussiness
Progress, No.1, (April, 2015), 44.
produk pesaing maka akan menikmati kenaikan pangsa pasar yang lebih
menurun.28
yang juga memberikan potongan harga kepada konsumen dan ada juga
27
Ibid
28
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008), 332.
29
Ibid
30
Ibid.
E. Property Syariah
harta berupa tanah dan bangunan beserta sarana dan prasarananya yang
disyariatkan oleh Allah baik dengan Al-Qur’an maupun dengan Sunnah Nabi
manusia dengan manusia, bahkan meliputi juga apa yang menjadi tujuan
syariah atau sesuai dengan syariat islam mulai dari bentuk dan desain rumah,
lain tak bisa melihat dari luar. Suasana religius lebih hidup di dalam komplek
31
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam http://kbbi.web.id/properti, diakses pada 01 Januari 2016
pukul 11.47
32
Ali, “Pengertian Syariah Menurut Pakar”, dalam
http://www.pengertianpakar.com/2014/09/pengertian-syariah-menurut-para-pakar.html?m=1,
diakses pada 01 Januari 2016
33
Yura Syahrul, “Konsep Perumahan Islami, Seperti Apa?”, dalam
http://m.kompas.com/properti/read/2009/07/04/1947485/konsep.perumahan.islami.seperti diakses
pada 01 Januari 2016
DATA PENELITIAN
di Jawa Timur yakni di kota Mojokerto, Tuban, Malang, Gresik, dan Madiun.
dan terjaga dari akad bermasalah.Demi tujuan ini, perusahaan ini juga terlihat
untuk membentuk para pemain baru dan mengubah pemain lama menjadi
memberikan konsep hunian serta lingkungan yang aman dan nyaman sesuai
47
bisa menguasai pasar yang ada dengan memberikan produk serta fasilitas yang
nyaman karena peluang berkembang untuk bisnis property syariah ini sangat
besar dan peluang permintaan hunian berkonsep syariah ini juga besar seiring
membutuhkan hunian dengan konsep syariah dengan kualitas yang baik, harga
1. Visi:
2. Misi:
1
Habib, Wawancara, Kantor Pemasaran, 20 November 2015
SOP D’Ahsana Property.
2
3
Ibid.
3. Tujuan
menengah.4
dengan predikat luar biasa, lebih dari sekedar baik, serta berkarya dan
4
Ibid.
5
SOP D’Ahsana Property, Core Value Perusahaan
6
Ibid
bekerja dengan cepat dan tuntas membantu team meraih hasil yang telah
4. ADD VALUE: Pribadi yang selalu memberikan nilai tambah bagi orang
karyanya dalam spirit kontribusi pada kehidupan dari umat terbaik untuk
umat terbaik.10
antara materi, sosial, etika dan spiritual serta selalu bersyukur kepada
Allah dan senantiasa bersikap bahwa yang terjadi pada diri adalah yang
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid
10
Ibid
11
Ibid
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
perusahaan
pemasaran
pemasaran
penjualan
dikerjakan perusahaan
7. General Manager D’Ahsana Property dijabat oleh Bp. Abdul Aziz dengan
perusahaan
8. Staf Marketing D’Ahsana Property dijabat oleh ibu Aida, Bp. Lalang
yang diberikan
yang ditentukan
penjualan.13
E. Market Share
Gambar 3.2
Pangsa Pasar
Tahun 2014
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property
0,8%
12%
30%
20%
15% 22%
13
D’Ahsana Property, Struktur Organisasi (Malang: D’Ahsana Property, 2015)
Gambar 3.3
Tahun 2015
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property
0,11%
15%
34%
20%
14% 16%
1. Kualitas Bangunan
2. Lokasi
Terminal serta pusat kota malang dimana dalam pusat kota malang juga
tersebut akan menjadi nilai lebih untuk para calon konsumen yang akan
3. Harga
biaya pembelian tanah hingga memasukkan jumlah laba atau margin yang
Tabel 3.1
Daftar Harga
No. Nama Type Type Luas Tanah Harga Penawaran
1 Firdaus 75 8 x 12 920.400.000
2 Ma’wa 65 7 x 12 741.000.000
3 Na’iim 46 6 x 12 561.600.000
4. Pelayanan
kita memiliki lokasi yang strategis, kualitas yang bagus, harga sangat
miring tapi jika pelayanan yang diberikan itu dinilai kurang baik, maka
konsumen akan berfikir ulang untuk membeli rumah disitu karena brand
5. Media Promosi
Media promosi adalah alat yang digunakan suatu perusahaan atau sebuah
Gambar 3.4
Gambar 3.5
istishna.Dimana akad bai’ istishna tersebut dinilai akad jual beli yang
sisa angsuran rumahnya sebelum jatuh tempo yang telah disepakati diawal
nominal angsuran yang tetap kepada konsumen mulai dari awal hingga
akhir angsuran.
7. Lingkungan
8. Segmentasi Pasar
mengkonsumsi produk syariah serta paham sistem syariah, setelah itu baru
tempat tinggal, lalu opsi terakhir adalah orang-orang yang memiliki dana
14
Habib dan Fery, Wawancara, Kantor Pemasaran, 23 Desember 2015.
ANALISIS DATA
Pada masa sekarang ini, untuk mencapai suatu tujuan dalam memasarkan
persyaratan pokok tentang dampak apa yang diharapkan serta apa yang ingin
1
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1997), 3.
62
dicapai oleh suatu perusahaan tersebut dalam hal permintaan pada target pasar
tertentu.2
Malang
1. Kualitas Bangunan
2. Lokasi
3. Harga
4. Pelayanan
5. Media Promosi
7. Lingkungan
8. Segmentasi Pasar3
tersebut sudah sesuai dengan konsep pemasaran Marketing Mix7P’s yaitu meliputi
memang harus dilakukan perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa yang
2
Joseph P. Guiltinan dan Gordon W.Paul, Manajemen Pemasaran: Strategi dan Program, Agus
Maulana(Jakarta: Erlangga, 1990), 157.
3
Habib dan Fery, Wawancara, Kantor Pemasaran, 23 Desember 2015
hasilkan kepada pasar diluar sana melalui promosi baik secara offline maupun
media online. Tujuan dari adanya pemasaran ini yaitu bisa menarik konsumen
yang ingin membeli perumahan syariah sehingga bisa meningkatkan market share
Menurut teori yang ada pada bab II dan hasil penelitian pada bab III,
perumahan syariah D’Ahsana Property sudah sesuai dengan teori yang sudah
1. Price (Harga)
ditawarkan pesaing kepada pasar sehingga baru bisa ditemukan harga yang
kompetitif yakni tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi
perusahaan.
2. Product (Produk)
desain rumah sesuai dengan keinginan konsumen namun tetap tidak boleh
konsumen tidak paten sesuai dengan desain yang sudah disediakan pihak
4
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2002), 172.
sekat antara ruang tamu dan ruang tengah guna melindungi terlihatnya
dekat dengan Bandara, dekat dengan pusat kota malang yang disana
produk biasanya ada yang secara langsung dan tidak langsung. Namun,
5
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), 223.
Property.
D’Ahsana Property dengan teori yang ada yaitu menentukan jaringan apa
4. Promotion (Promosi)
6
Ibid.
D’Ahsana Property.
a. Periklanan (Advertising)
b. Personal Selling
dilakukan antar individu dengan individu yang lain dan sering bertemu
c. Promosi Penjualan
7
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset, 1997),
80.
8
Ibid.
9
Ibid.
Berdasarkan data yang peneliti dapat dengan teori yang ada diatas,
5. People (Orang/Partisipan)
10
Ibid.
11
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1997), 88
people (partisipan).
6. Process (Proses)
rumah yang baik hingga proses pembayaran tanpa melalui pihak ketiga.
syariat islam seperti tidak memakai dua harga dan memakai akad jual beli
Antara teori dan data yang sudah didapat oleh peneliti terdapat
D’Ahsana Property.
12
Hafrizal Okta Ade Putra, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian
Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 3, No.
1, (Januari 2012), 129.
saat bertransaksi. Selain itu. lingkungan fisik juga ikut berperan penting
sebuah produk.
Bukti fisik adalah suatu hal yang secara nyata dapat turut
D’Ahsana Property.
D’Ahsana Propert ymelalui Marketing Mix 7P’s sudah sesuai namun perlu
diadakan pengembangan lagi pada aspek promosi yakni memperluas media dan
media online, media massa, personal selling, dll yang sesuai dengan target pasar
dikendalikan dengan baik oleh perusahaan sehingga dapat berjalan secara efisien
13
Ibid.
Internet dan juga referensi dari teman. Sedangkan faktor yang menjadi
Property adalah berada pada poin harga, harga yang ditawarkan oleh D’ahsana
Property cukup tinggi atau hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah keatas
sedangkan pada saat ini banyaknya permintaan rumah tersebut dari kalangan
Gambar 4.1
Kenaikan Pangsa Pasar
Tahun 2014
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property
0,8%
12%
30%
20%
15% 22%
Dapat dilihat pada prosentase market share (Pangsa Pasar) diatas bahwa
pangsa pasar perumahan paling banyak yakni pada perumahan pandanwangi dan
pangsa pasar paling sedikit ialah pada perumahan D’Ahsana Property. Untuk
upaya peningkatan pangsa pasar D’Ahsana Properti ini perlu dilakukan analisis
Gambar 4.2
Tahun 2015
Pandanwangi Royal Puri Kartika
Graha Pelita De Adi Sucipto
Alam Nirwana D'Ahsana Property
0,11%
15%
34%
20%
14% 16%
Pada tahun 2015, pangsa pasar terbanyak masih tetap diperoleh perumahan
masyarakat, lebih giat melakukan promosi di Internet dan menambah relasi untuk
syariah dimana letak syariah dari D’Ahsana yakni pada proses pembelian dan juga
pada desain bangunan. Pada proses pembelian, D’Ahsana menggunakan akad jual
beli yang murni syariah yakni bai’ istishna dimana akad tersebut memang
desain rumah yang ditetapkan oleh D’Ahsana Property ialah harus sesuai dengan
syariat Islam diantaranya ialah kamar mandi yang tidak boleh menghadap ke
kiblat dan juga memberikan sekat antara ruang tamu dengan bagian dalam rumah
guna melindungi wanita yang ada didalam rumah untuk tidak terlihat auratnya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
B. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada D’Ahsana Property dari hasil analisis
2. Meninjau kembali untuk bisa menambah produk baru dengan tipe rumah
kecil yang bisa dijangkau oleh konsumen menengah kebawah karena pada
75
Ali, Zainuddin. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Sinar Grafika Ed.1, Cet.1, 2008
Faisal, Muhammad, “Strategi Pemasaran Properti Pada PT. Tiang Kencana Graha
Surabaya” (Skripsi -- UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014)
76
http://www.pengertianpakar.com/2014/09/pengertian-syariah-menurut-para-
pakar.html?m=1
http://agenpropertisyariah.com/blog/seperti-apa-konsep-hunian-bernuansa- islami/
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga,
2008
Novita, Windya. Mendulang Rizki dengan Bisnis Syar’i. Jakarta: PT. Gramedia, t.t
Putra, Hafrizal Okta Ade. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pembelian Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3, No. 1. Januari,2012
Rianse,Usman dan Abdi. Metodologi Penelitian: Sosial dan Ekonomi Teori dan
Aplikasi. Bandung: CV.Alfabeta, 2009
Sinaga, Eka Mayastika. “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap
Market Share (Pangsa Pasar) pada PT. Federal Internasional Finance di
Tebing Tinggi”, Jurnal Ilmiah Bussiness Progress, No.1. April, 2015
Suharno dan Yudi Sutarso. Marketing in Practice. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010
Uha,Ismail Nawawi. Etika Bisnis Islam: Teori dan Pengantar Praktek dalam
Kehidupan Bisnis Komoditas dan Jasa. Sidoarjo: CV.Dwiputra Pustaka
Jaya, 2014