Anda di halaman 1dari 29

PERENCANAAN

BISNIS INDUSTRI
MANUFAKTUR
PT. YAMAHA
MOTOR KENCANA
Abdullah Ahmad Ash Shiddiq

Ari Miftachul Gopar

Bayu Seto Santiaji

Deni Prasetyo

Ilmiansyah Anugerah Putra A. E.

F1 / S1 Teknik Industri
01
ANALISIS IDE PENDIRIAN DAN
PENGEMBANGAN BISNIS
Metode SWOT
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
02
ANALISIS PASAR DAN RENCANA
PEMASARAN
ANALISIS PASAR

Dalam melakukan analisis pasar terdapat 3 point sebagai acuan memandang pasar yaitu:
1. Segmentasi, menurut kotler dan amstrong (2011) adalah kegiatan membagi pasar menjadi
segmen-segmen yang lebih kecil dengan karakteristik, kebutuhan, dan perilaku yang berbeda.
2. Target, setelah konsumen diklasifikasi maka perusahaan akan fokus pada segmen pasar tertentu,
perusahaan harus berfikir realistis, menggali potensi dan daya tarik setiap segmen pasar.
3. Posisi produk, menentukan bagaimana produk/brand direpresentasikan pada pelanggan untuk
menunjukan produk/brand lebih unggul dari pesaing.
ANALISIS PASAR

1. Segmentasi konsumen PT. Yamaha Motor Indonesia mencakup keseluruhan rentang usia dari
muda, remaja, hinggan tua dapat menggunakan produk perusahaan tersebut.
2. Target konsumen PT. Yamaha Motor Indonesia, meskipun produk PT. Yamaha mencakup semua
usia tetapi perusahaan lebih fokus pada pemuasan keingginan golongan remaja atau usia muda,
dibuktikan dengan diluncurkan seri dan spesifikasi berbagai kendaraaan yang ditargetkan bagi
golongan remaja dan usia muda.
3. Posisi produk, PT. Yamaha menyediakan berbagai pilihan produk sehinggan memberikan kesan
unggul bagi konsumen, mulai dari motor yang irit, cepat, dan elegant.
RENCANA PEMASARAN

Persaingan PT. Yamaha motor dengan perusahaan lainnya kian ketat untuk merebut dominasi pasar di
indonesia. Berdasarkan sumber PT. Yamaha motor menerapkan beberapa strategi untuk menggunguli
pesaingnya, yaitu:

1. Berani mengambil risiko, untuk kesempatan pertama.


Strategi ini digunakan Yamaha, untuk menyalip dominasi Honda, meskipun sangat fluktuatif
kemungkinannya kalau berhasil, dia akan menjadi pioneer dalam hal inovasi produk, sedangkan
kalaupun gagal diterima masyarakat, toh tetap tidak merubahnya untuk tetap di posisi kedua.
RENCANA PEMASARAN

2. Strategi 2 : Menciptakan proyek inovasi (Inovation Project).


Melihat perilaku konsumtif masyarakat Indonesia yang relatif lebih tertarik dengan hal yang baru maka
Yamaha perlu menciptakan berbagai inovasi pada produknya. Semakin tinggi nilai inovasi suatu produk
maka semakin besar peluang produk tersebut diminati oleh masyarakat. PT. Yamaha Motor terus
mengeluarkan motor dengan desain dan style, caranya dengan melahitkan produk baru dari modifikasi
produk yang sudah ada sebelumnya.
RENCANA PEMASARAN
3. Strategi 3 : Menciptakan harga dan kualitas produk yang bersaing (Kompetitif).
Yamaha mampu menekan harga jual produk sekaligus spare part nya agar lebih rendah dari pesaing
lainnya dan juga memberikan produk dengan kualitas lebih tinggi dari pesaing lainnya dengan harga
yang masih bersaing. Tidak dapat dipungkiri bahwa tolak ukur larisnya sebuah produk termasuk sepeda
motor sangat ditentukan oleh kualitas dan harga.

4. Strategi 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan konsumen (Exellent Service).


Filosofi yang diusung oleh Yamaha adalah pelayanan prima (exellent service) bagi konsumen.
Palayanan prima yang dimaksud adalah pelayanan (service) Yamaha yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan. kepuasan dapat didefinisikan sebagai perspektif pengalaman konsumen setelah
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa.
03
DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK
Metode Quality Function Deployment
Quality Function Deployment
“Perencanaan proses sistematis yang dikembangkan untuk membantu tim
proyek Menyusun semua eemen yang dibutuhkan untuk mendefinisikan,
mendesain dan menghasikan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan
pelanggan”
(Wijaya, 2011)
House of Quality
“Perangkat QFD dengan Teknik grafis untuk menjelaskan hubungan
antara keinginan pelanggan dan produk”
(Heize dan Render, 2011)
KOMPONEN HOQ
Customer Requirement
(8 Dimensi Produk Quality) Technical Response

● Peformance
● Features ● Teknologi injeksi YMJET -FI
● Realiability ● Fitur Keselamatan Smart Stand Watch
● Conformance ● Body Kit 3D Emblem
● Durability ● Sensor Otomatis Combi Brake
● Serviceability
● Handal untuk semua medan ESP
● Aesthetic
● Akselerasi baik CVT
● Perceived quality
● Penghargaan produk Top Brand Award
HOUSE OF
QUALITY

COMPETITOR
PENGEMBANGAN PRODUK

Ranking Customer Requirement Ranking Technical Response


1. Service Ability 1. Penghargaan Produk
2. Conformance 2. Sensor Otomatis
3. Perceived Quality 3. Teknologi Injeksi
4. Feature 4. Body Kit
5.Reliability 5. Kuat Segala Medan
6. Durability 6. Akselerasi
7. Peformance 7. Fitur Keselamatan
8. Aesthetic
KESIMPULAN PRODUK YAMAHA MOTOR

• Kualitas Produk Yamaha dikatakan Baik.


Presentase skor total untuk 8 atribut
menujukan angka 75,42% (item tertinggi pada
SERVICE ABILITY).
• Desain produk YAMAHA telah menggunakan
5 dari 7 atribut pada Technical Evaluation
yakni YMJET-FI,SMART STAND WATCH,
3D EMBLEM, CVT, TOP BRAND AWARD.
Yang menunjukan keunggulan dibandingkan
competitornya yakni HONDA dan SUZUKI.
PENGEMBANGAN PRODUK KE DEPAN
• Yamaha harus mengembangkan
FEATURE pada segmen motor maticnya
• Yamaha harus mengedepankan Estetika
karena beradasarkan HOQ masih kurang
dibandingkan HONDA dan SUZUKI
• Selain itu dalam Technical Development
Yamaha juga harus mengembangkan
Combi Brake dan ESP agar
meningkatkan GAP pada Tehnical
Evaluation
04
ANALISIS DAN PENYUSUNAN
RENCANA PROSES PRODUKSI
Metode Activity Relationship Chart
Terdapat 13 unit operasi pada pabrik yaitu :

1. Covering Materials Warehouse 8. Assembly Workshop


2. Raw Material Warehouse 9. Foundry Workshop
3. Standard, Purchased Part Warehouse 10. Test Workshop
4. Stamping Workshop 11. Finished Product Workshop
5. Machining Workshop 12. Office Service Building
6. Welding Workshop 13. Garage
7. Painting Workshop

Dari 13 unit operasi akan dicari susunan tata letak yang paling optimal menggunakan
metode activity relationship chart.
Quality Function Deployment

Activity Relationship Chart (ARC) adalah digram yang digunakan untuk


mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat
ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus
berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
Analisis Hubungan Antar Unit Operasi

Korelasi antar unit operasi menunjukkan frekuensi aktivitas antar unit,


sering juga disebut relasi non logistik. Hubungan non-logistik biasanya
dapat dilihat dari beberapa aspek berikut: proses kerja, karakter operasi,
kondisi peralatan, situasi ruang, pengawasan dan manajemen,
keselamatan, sanitasi, dll.
ANALISIS HUBUNGAN ANTAR UNIT OPERASI
Berikut merupakan kode derajat kedekatan unit operasi dan alasannya :
ANALISIS HUBUNGAN ANTAR UNIT OPERASI
Dalam menentukan Activity relationship chart,
digunakan beberapa faktor yaitu :
1. Faktor penggunaan platform yang sama
2. Faktor logistic
3. Faktor service (perbaikan mesin)
4. Faktor kenyamanan
5. Faktor inventory control
6. Faktor hubungan antar unit operasi
7. Faktor part flow
8. Faktor pembersihan mesin
ANALISIS HUBUNGAN ANTAR UNIT OPERASI
Berikut merupakan hubungan antar unit operasi :
HASIL DAN KESIMPULAN
Didapatkan 2 tata letak yang paling optimal yaitu :

Skema 1

Skema 2
HASIL DAN KESIMPULAN

Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai faktor, skema 1 lebih baik daripada skema 2, oleh karena itu skema 1 diterapkan pada tata
letak pabrik. Praktik menunjukkan bahwa pabrik yang dikembangkan dengan skema tata letak pertama memberikan arus logistik gratis, fenomena
jarang mundur dan silang, hampir tidak ada waktu tunggu, dan biaya logistik rendah. Melalui pengukuran aktual, diperkirankan efisiensi produksi
meningkat sekitar 18%, kapasitas produksi mencapai 1600 set / hari.
TERIMA KASIH

Abdullah Ahmad Ash Shiddiq

Ari Miftachul Gopar

Bayu Seto Santiaji

Deni Prasetyo

Ilmiansyah Anugerah Putra A. E.This presentation template was created by


CREDITS:
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
F1 / S1 Teknik Industri images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai