Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PERGUDANGAN & LOGISTIK

PERTEMUAN KE 14
DIMENSI PERUBAHAN
B Y: F R I L I A E S T I A N G G R A E N I , S . T R
EMAIL: friliaestianggraei@gmail .com
KEADAAN – 1980 DAN SESUDAHNYA
 Melihat ekstrimnya perubahan yang terjadi dalam konsep dan praktek logistik
selama tiga dasawarsa terakhir, maka penentuan utama untuk bentuk sistem
logistik di masa depan adalah sifat permintaan (demand) yang harus dilayani.
 Gross National Product (Produk Nasional Bruto) di Amerika Serikat pada tahun
1980 melapaui $ 2 Trilyun, dan lebih dari $ 3 Trilyun sebelum akhir abad ini.
 Bidang-bidang pertumbuhan yang penting adalah pengeluaran untuk barang-
barang dan jasa.
 Sebagian besar penduduk Amerika Serikat ikut dalam “good life” (hidup baik)
yang diproyeksikan pada tahun 1980 an dan 1990 an.
.....
 Dilihat dari permintaan logistik, sistem operating akan membutuhkan
penanganan volume pengepakan dan tonase yang terus meningkat untuk
meningkatkan standard hidup yang diharapkan.
 Dilihat dari sudut operating, sistem logistk di masa depan akan menghadapi
kebutuhan-kebutuhan penyelenggara yag lebih kompleks.
 Karena sistem logistik dibutuhkan untuk menunjang distribusi multiple
product ke pasar-pasar yang heterogen dan melalui beraneka ragam saluran
pemasaran.
 Gerakan balik (return movement) dari persediaan untuk daur ulang (recycling)
dan/atau penarikan kembali (recall) akan menjadi suatu bagian yang lebih
integral dari logistik di masa depan.
.....
 Bidang reverse logistics (logistik balik) yang pesat perkemabngannya akan
membutuhkan fleksibelitas gerakan dua arah yang efisien dari sistem logistik.
 Beberapa perencana tetap tenang terhadap terhadap kepercayaan bahwa
ketegangan logistik akan mengendur atau akan diimbangi oleh penurunan
pertambahan penduduk.
 Akan tetapi, pertumbuhan penduduk akan terus positif setiap tahun selama
imigrasi yang normal berlangsung terus sampai lama sesudah akhir abad ke
20.
.....
 Hal yang penting adalah bahwa berapapun proyeksi pertumbuhan penduduk,
sulit untuk tidak diperkirakan bahwa pertumbuhan penduduk di abad 20
sebanyak 50 juta jiwa. Sehingga, sekurang-kurangnya harus disediakan
tunjangan logistik untuk satu tambahan jiwa bagi setiap 4 orang di Amerika
Serikat.
 Prospek untuk sisa di abad 20 adalah adanya 2 unsur utama pertumbuhan
yaitu uang dan orang dalam hal gaya hidup (life style) dan prioritas sosial yang
bersangkutan.
 Artinya, masyarakat (konsumen) akan meminta jasa-jasa yang semakin
meningkat untuk produk-produk yang dibeli untuk keperluan konsumsi sehari-
hari. Misalnya makanan siap saji, makanan instan, dll.
.....
 Dengan demikian, lebih banyak nilai tambah pada produk terjadi sebelum
pengolahan logistik, alhasil kompleksitas seluruh sistem
manufaktur/pemasaran akan meningkat.
 Hal yang melekat pada masyarakat ke depan adalah masalah tekanan-tekanan
mengenai energi dan ekologi.
 Kertergantungan sistem logistik pada suplai energi yang mendesak merupakan
suatu masalh yang kritis.
 Biaya energi dan masalah dampak negatik terhadap lingkungan masih menjadi
masalah yang serius dalam bidang logistik yang mencerminkan tekanan-
tekanan sosial yang harus diperhatikan.
.....
 Pemenuhan (compliance) kebutuhan ekologis akan membutuhkan daana yang
sangat mahal, karena kurang lebih akan menghilangkan alternaif-alternatif
logistik tertentu yang tersedia seperti pengepakan dan peralatan penanganan
material tertentu.
 Akhirnya, pada abad 20 ini merupakan periode dimana bahan mentah
tertentu akan tetap kurang suplainya. Sehingga, masalah mempertahankan
kontinuitas operaaasional yang meruakan ciri-ciri logistik tahun 1970 akan
terus berlangsung di masa mendatang.
POTENSI LOGISTIK SAAT INI
 Di abad 20 ini merupakan periode kemewahan yang berlanjut dilihat dari segi
permintaan dan penyediaan.
 Jumlah penduduk dengan kebutuhan fisik akan membebankan permintaan
yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap penyelenggaraan logistik.
 Kompleksitas proses logistik akan meningkat sebagai akibat perubahan gaya
hidup, biaya energi yaang tinggi, kebutuhan-kebutuhan pemenuhan ekologis,
dan kemungkinan adanya kekurangan material yang berulang-ulang.
 Jika tidak ada perubahan dalam praktek manajerial, maka kapasitas logistik
saat ini terpaksa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut.
PEMECAHANNYA-PENERAPAN INOVATIF
YANG TERSEDIA
8.
Manajemen
7. Antar
Penundaan Organisasi
6. Struktur
Operating
5. Fleksibel
Pemisahan
4. Saluran
Pengukuran
3. Biaya
Konsolidasi Penghasilan
2. Transmisi
Data
1.
Pendekatan
Sistem
1. Pendekatan Sistem
 Pendekatan sistem dahulu dan sekarang merupakan dasar bagi konsep logistik
terpadu. Di beberapa perusahaan atau industri dan pemasaran, pendekatan
sistem hanya sebagai buah mulut (lip service) tetapi tidak dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dalam mengidentifikasi dan memeriksa kembali
prosedur dan praktek-praktek tradisional.
 Pengaturan organisasi harus dirubah untuk berfokus pada pertanggung
jawaban (accountability). Alat-alat pengukuran prestasi yang baru dan inovatif
dilaksanakan untuk membuka potensi synergistik dari pendekatan sistem.
 Kebanyakan manajer hanya menjalankan apa yang dilakukan untuk
memperbaiki produktivitas logistik tetapi mereka tidak tahu bagaimana
melaksanakan perencanaan dan manajemen usaha logistik yang sistematis.
2. Transmisi Data
 Kemampuan transmisis data merupaakan kemampuan untuk mengintrodusir
arus informasi yang terkendali waktunya ke dalam perencanaan dan
administrasi sistem logistik.
 Transmisi data mempersingkat waktu penyebaran penyelenggaraan aktivitas-
aktivitas logistik. Artinya, dengan menggunakan transmisi data, maka
teknologi memeliki kemampuan “disini sekarang ini”.
 Potensi pengolahan data yang belum maksimal biasa dipengaruhi oleh
pengaawasan yang belum maksimal.
 Pengawasan dapat meniadakan banyak sekali ketidakpastian yang sulit
dirumusakan dengan kebijakan persediaan pengaman.
3. Konsolidasi
Konsolidasi Transportasi
adalah hasil dari realisasi
bahwa biaya pengangkutan
dapat dikendalikan dengan
sepenuhnya mengkoordinir
pengiriman atau perolehan
(procurement).

Konsolidasi persediaan adalah


mengenai jumlah lokasi
dimana persediaan diadakan
untuk menghadapi pelayanan
terhadap pesanan-pesanan
(order) pelanggan.
4. Pengukuran Biaya Penghasilan
 Kegagalan menggunakan suatu pendekatan ssistem, kurangnya pemakaian
kemampuan transmisi data, dan kegagalan untuk mengkonsolidasi
sepenuhnya pengiriman atau lokasi-lokasi persediaan, adalah gejala-gejala
kurangnya kemampuan pengukuran.
 Pengembangan logistik terpadu sejak lama terhambat standard biaya
fungsional khususnya pada pengukuran trade off biaya. Rencana logistik
dirumuskan berdasarkan total biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya
memperoleh penghasilan dengan penyelenggaraan layanan pelanggan.
 Pengukuran biaya penghasilan marjinal memberikan perbaikan yang perlu
pada akunting tradisional. Kemampuan untuk menetapkan prioritas dan
mengukur pelaksanaan dengan akurat memberikan cara yang siap sedia untuk
meningkatkan produktivitas logistik.
5. Pemisahan Saluran
 Peningkatan produktivitas logistik melihat struktur saluran distribusi dari
sudut pandang spesialisasi usaha.
 Hubungan saluran logistik dengan rencana penyelenggara dirumuskan dengan
memakai para spesialis yang bekerja dalam manajemen pengangkutan dan
penyimpanan fisik.
 Konsep pemisahan saluran menantang (challenges) praktek lama yang
memakai perantara yang sama dalam melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran
dan logistik. Misalnya, para grosir secara tradisional telah bertindak sebagai
perantara pemasaran juga perantara distribusi fisik.
.....
 Tradisi saluran tunggal tidak berdasar pada keuntungan ekonomis yang
inherent dan keharusan hukum.
 Tradisi tersebut berkembang sebagaii hasil dari mudahnya pengembangan dan
untuk tujuan-tujuan pengawasan.
 Konsep pemisahan saluran memberikan suatu alternatif yang praktis dan logis
di masa depan.
 Kesulitan untuk membuat salurran khusus adalah bahwa perusahaan
tradisional yang sudah sejak lama ada harus dirundingkan kembali
(negotiated) dan disusun kembali (restructured).
6. Struktur Operating Fleksibel
 Struktur operating yang fleksibel erat kaitannya dengan wawasan pemisahan
saluran distribusi.
 Struktur operating yang fleksibel terdiri dari sisstem yang mampu melayani
pesanan-pesanan pelanggan tertentu dengan memakai bebrbagai lokasi
pengiriman dan/atau metode-metode transportasi, bergantung pada ciri-ciri
pesanan itu.
 Manfaat utama dari Struktur operating yang fleksibel adalah menjadi suatu
format untuk mengatasi permintaan logistik yang selalu berubah-ubah.
 Penggabungan selektivitas persediaan dengan struktur operating yang
fleksibel akan merealisir tingkat keluarann (output) tinggi sementara produk
yang disebarkan (deployed) berkurang dalam menunjang kegiatan logistik.
7. Penundaan
 Konsep penundaan (postponement) adalah suatu pendekatan pengurangan
resiko (risk reducing approach) untuk melaksanakan operasi pembuatan dan
operasi logistik. Sifat-sifat (atributes) penundaan dapat dimasukkan kedalam
suatu sistem logistik berdasarkan bentuk dan/atau waktu.
 Penundaan bentuk terdiri dari penahanan pembuatan akhir (final
manufacturing), perakitan, pengepakan sampai preferensi pelanganggan
diketahui. Misalnya, pencampuran warna cat di toko-toko eceran. Penundaan
waktu digunakan untuk dapat menikmati konsolidasi persediaan dan
mengeksplorasi potensi transmisi data guna menghilangkan waktu yang
terbuang.
 Penundaan merupakan cara untuk mengurangi sifat antisipasi dari pegaturan
bisnis.
8. Manajemen Antar Organisasi
 Koordinasi penyelenggara logistik antar organisasi memberikan kesempatan
untuk meniadakan duplikasi dan meminimumkan resiko untuk total saluran.
 Wawasan manajemen antar organisasi menciptakan kesempatan untuk
memanfaatkan para spesialis pihak ketiga dan membagi bersama (shared)
fasilitas-fasilitas distribusi.
 Tantangan dari konsep manajemen antar organisasi bersifat hukum atau
undang-undang yang berasal dari masih berlaakunya praktek tradisional.
KESIMPULAN
 Berbagai pendekatan untuk membantu kebutuhan-kebutuhan logistik di masa
depan merupaka suatu cara yang berbeda untuk merumuskan dan
melaksanakan operasi-operasi logistik dengan menggunakan teknologi yang
tersedia.
 Untuk dapat dilaksanakan sepenuhnya, maka konsep pendekatan
membutuhkan perubahan yang besar dalam praktek operating logistik yang
berlaku.
 Hal yang penting adalah bahwa penerapan inovatif dari teknologi untuk
mengatasi kebutuhan logistik di masa depan terletak pada manajemen
dengan menerapkan sistem logistik terpadu dalam semua bidang.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai