Diajukan untuk memenuhi nilai Tugas Besar 1 Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu
Dr H. Sonny Indrajaya, MM
Disusun oleh :
NIM 43118010447
2021
PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan
suatu produk dan layanan yang mereka punya. Pemasaran ini mencakup pengiklanan,
penjualan dan pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain. dalam melakukan
promosi mereka akan menargetkan orang-orang yang sesuai dengan produk yang dipasarkan.
Biasanya mereka akan menargetkan orang-orang yang sesuai dengan produk yang
dipasarkan .
Untuk mengembangkan strategi yang efektif di budaya yang berlainan, pemasar harus
memahami perbedaan makna budaya di masyarakat yang berbeda dengan mempertimbangkan
perbedaan lintas budaya misalnya
Perbedaan budaya konsumsi, dimana sebagian negara seperti amerika serikat, eropa
barat, jepang memiliki budaya konsumsi yang kuat. Di negara-negara relatife miskin
seperti india, meksiko dan banyak negara Amerika selatan memiliki budaya konsumen
yang terus berkembang, memiliki kelas menegah konsumen besar yang mampu
mengkonsumsi dengan tingkat signifikan. Namun negara-negara dunia ketiga tidak
memiliki kekuatan pembelian yang cukup mengkonsumsi pada tingkat tinggi
Konsep diri. Orang-orang dalam kultur berbeda memiliki konsep diri yang sangat
berbeda mengenai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain
Perbedaan lintas kultural atau lintas budaya menghadirkan tantangan sulit bagi pemasar
internasional. Ada 3 pendekatan yang berbeda untuk menghadapi perbedaan budaya:
Di Indonesia, misalnya, ada banyak suku dan budaya. Orang-orang memiliki norma-norma dan
nilai-nilai budaya mereka sendiri yang mempengaruhi bagaimana mereka berpikir, bagaimana
perasaan mereka, dan bagaimana mereka bertindak. Setiap anggota kelompok budaya cenderung
berbagi bahasa yang sama, pandangan sosial, dan adat istiadat yang, pada gilirannya,
mempengaruhi keyakinan, emosi, sikap, motif, pembelian, dan konsumsi mereka.
Setiap negara mempunyai budaya – budaya yang saling berbeda satu sama lainnya.
Perbedaan apapun dalam sikap dan perilaku dapat merupakan hal yang penting sekali dalam
menentukan kepuasan dan mungkin memberikan peluang untuk membagi konsumen dari sudut
perbedaan budaya. Penelitian psikografis global sering mengungkapkan perbedaan budaya
sangat penting bagi pemasar. Analisis tersebut akan mengenali berbagai peluang pasar yang
meningkatkan dan akan menguntungkan para pemasar internasional maupun para konsumen
yang menjadi sasaran mereka.
Berbagai studi penelitian mencatat adanya perbedaan regional dalam pola konsumsi.
Disamping itu pemilihan nama suatu produk harus disesuaikan dengan tempat dan kondisinya.
Supaya makna nama suatu produk tersebut dapat dimengerti oleh setiap orang. Bagi pemasar
internasional, akulturasi merupakan proses rangkap dua, pertama : para pemasar harus
mempelajari segala sesuatunya yang berkaitan dengan produk dan kategori produk di dalam
masyarakat yang mereka rencanakan untuk memasarkan produknya, kemudian mereka harua
membujuk para anggota masyarakat tersebut untuk menghentikan cara – cara tradisional
mereka dalam melakukan berbagai hal agar dapat menggunakan produk baru tersebut.
Keragaman konsumsi tersebut banyak terjadi di antara segmen-segmen yang berbeda
pada satu kumpulan masyarakat, maka akan terjadi lebih banyak lagi keragaman konsumsi
pada dua atau lebih kumpulan masyarakat.
Agar dapat berhasil, para pemasar harus mengerti sifat alamiah dan ukuran-ukuran
perbedaan diantara konsumen-konsumen lintas budaya sehingga mereka dapat
mengembangkan strategi pemasaran terarah yang efektif untuk digunakan di setiap pasar asing
yang diinginkan.
Pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan yang ada pada negara–negara sangat
penting bagi pelaku pasar multinasional yang harus menyusun strategi yang tepat untuk meraih
konsumen di suatu negara yang spesifik. Semakin banyak persamaan antara satu negara
dengan negara lain, maka pelaku pasar juga cenderung memakai strategi pemasaran yang
hampir sama. Sedangkan jika kepercayaan, nilai, dan adat istiadat dari target negara–negara
jauh berbeda maka strategi pemasaran yang lebih spesifik diterapkan. Produk yang sama dapat
mempunyai makna yang berbeda di tiap negara.
Beberapa hal dalam pemasaran internasional yang berkaitan dengan lintas budaya
adalah bagaimana mengorganisasikan perusahaan agar dapat menembus pasar luar negeri,
bagaimana keputusan masuk ke dalam pasar internasional, bagaimana merencanakan
standarisasi, bagaimana merencanakan produk, bagaimana merencanakan distribusi,
bagaimana merencanakan promosi, dan bagaimana menetukan harga produk.
1. Organisasi Perusahaan
Terdapat tiga cara dalam menyusun organisasi agar produk yang dihasilkan mampu menembus
sasaran pasar luar negeri. Adapun ketiga cara cara tersebut adalah:
perusahaan tetap berada di dalam negeri, dan menjual produk ke luar negeri melalui
proses ekspor.
Perusahaan dapat membuat perusahaan patungan dengan pihak dalam negeri
pasar sasaran, disebut juga cara aliansi strategis. Produk di buat dinegara dimana
produk akan dipasarkan.
Dengan mendirikan perusahaan di negara dimana produk akan dipasarkan dan
kepemilikan tidak dibagi dengan pengusaha dalam negeri.
2. Rencana Standarisasi
a) Perencanaan Distribusi
Distribusi produk internasional memerlukan jalur yang panjang. Perusahaan yang ingin menjual
produk ke pasar internasional memerlukan jalur distribusi fisik dan pergerakan produk. Dimensi
kultural sebuah negara membuat metode-metode distribusi tertentu dapat lebih berhasil
dibandingkan dengan yang lain.
b) Perencanaan Promosi.
Promosi yang dijalankan pada tahapan pasar internasional, dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu promosi global dan promosi lokal. Alasan melakukan promosi glokal (global dan lokal)
adalah bahwa nama dan merek peruasaan perlu mendunia, tetapi secara lokal merek
perusahaan juga bisa diterima oleh berbagai budaya yang ada. Hal ini didasarkan pada fakta
bahwa disetiap negara terdapat perbedaan yang tidak mungkin bisa disentuh oleh satu jenis
iklan yang dipakai diseluruh pasar luar negeri.
c) Penentuan Harga
Harga atas produk yang tersedia dibayar konsumen tergantung pada nilai perkiraan dan aktual
dari produk tersebut. Nilai barang yang diimpor dari negara-negara barat misalnya dianggap
lebih tinggi di negara-negara sedang berkembang. Contohnya, orang India memandang bahwa
produkproduk impor lebih unggul dibandingkan dengan yang diproduksi secara lokal. Karena
alasan inilah, maka merek-merek Inggris dan Amerika dijual dengan harga mahal.
Ciri khas budaya suatu bangsa mempunyai pengaruh yang sangat dalam atas pola gaya
hidup dan tingkah laku orang, dan semuanya itu tercermin pada pasar. Kultur mempengaruhi
setiap aspek pemasaran. Perusahaan yang berorientasi pemasaran hendaknya mendasarkan
keputusan-keputusannya pada perspektif pelanggan.
1. Strivers : menyukai kekayaan, status, ambisi, dan kekuasaan. Mereka berpikir bahwa
persoalan material adalah sesuatu yang sangat penting.
2. Devouts : mempunyai nilai-nilai tradisional seperti keyakinan, kewajiban, kepatuhan,
menghormati yang lebih tua. sedikit tergabung dengan media dan tidak terlalu menyukai
produk luar, khususnya di Afrika dan Asia Tengah dan Timur.
3. Altruists : ekstroversion, suka masalah-masalah social dan penyebabnya. Biasanya
berpendidikan baik, usia-usia lebih tua (antara umur 44), dan kebanyakan wanita. (Rusia
dan Amerika Latin)
4. Intimates : “people-people”, focus pada hubungan yang akrab, bersahabat,
kekeluargaan. Terdapat di England, Hungary, Belanda, dan US.
5. Fun Seekers : grup paling muda, menyukai sesuatu yang menarik, petualangan,
kesenangan, terlihat menarik, menghabiskan waktu di bar dan restoran. Suka akan
media elektronik, gaya hidup global khususnya musik.
6. Creatives : menyukai teknologi, pengetahuan, dan belajar, consumer terbesar pada
media seperti buku, majalah, dan Koran. Menyukai barang yang menggunakan PC dan
surfing di web.