Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Peran pemuda dalam pembangunan


bangsa

TUGAS KELOMPOK
PENDIDIKAN NASIONALISME
DISUSUN OLEH :
TATANG EKO PRATIKNO
NPM
131003612010391
MOHAMMAD ANGGA .H.
NPM
131003612010390
DANANG EGI SAPUTRO
NPM
131003612010376
RETNO YULIANTI
NPM 131003612010379
DEWI ANJAR SARI
NPM 131003612010415

FAKULTAS EKONOMIKA & BISNIS


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SEMARANG
BAB.1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh
keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen
atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur
dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan,
salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut
penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak
peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan
produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang,
dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan
berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang
dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini
akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang di maksud
dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran
dan memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran,
apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran serta untuk mencarikan
solusi di dalam mempersiapkan era perdagangan secara global, dengan kaidah strategi
pemasaran yang efektif.

C. Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Pengertian Pemasaran internasional


Tahap menjadi Pemasar Internasional
Dinamika Kultur Budaya dalam Pemasaran Global
Budaya, Gaya Manajemen, dan Sistem Bisnis
Lingkungan Pemasaran
Visi Global melalui Riset Pemasaran
Strategi Pemasaran Kompetitif Internasional
Distribusi Global

BAB 2. PEMBAHASAN
1) Pengertian Pemasaran Internasional
Pemasaran international adalah pemasaran yang kegiatan operasinya melewati
batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran international merupakan penerapan
konsep, prinsip, aktifitas dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran
ide,barang atau jasa perusahaan kepada konsumen diberbagai negara.
Contoh : PT. Indofood yang produk indomienya sudah memasuki pasar international
yakni negara-negara sepeti belanda, singapura, australia dll.
Pemasaran Global adalah kegiatan pemasaran oleh peusahaan (global) yang
mempunyai bisnis (global) dengan strategi pemasaran (global), pasar (global), maupun
produk (global) yang sama (standart) di berbagai negara.
Alasan sebuah perusahaan harus menjalankan manajemen pemasaran
international adalah karena kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sudah
melampaui kebutuhan akan konsumen produk atau jasa diwilayah domestik
perusahaan,sehingga perusahaan dapat memiliki memperlebar sayapnya dengan terjun
kepasar yang lebih luas,yakni pasar intetnational sehingga perusahaan dapat memiliki
strategi pasar yang lebih luas.

2) Tahap menjadi Pemasar Internasional

Untuk menjadi perusahaan international tidaklah secara instan dan begitu saja,
tetapi masih banyak melalui berbagai proses, diantaranya :
A. No Foreign Marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia international tetapi bukan inisiatif
dari perusahaan itu sendiri untuk memasarkan produknya kepasar luar negri,produk
perusahaan beredar ke dunia international karena adanya pesanan langsung dari luar
negri,yakni pelanggan(asing)datang secara langsung keperusahaan atau atas usaha
eksportir.
B. Infrequent Foreign Marketing
Perusahaan ini sudah mulai memasarkan produknya sendiri kepasar luar negeri
tetapi hanya kalau mempunyai surplus produksi,apabila pasar domestik masih bisa
menyerapnya maka metode seperti ini akan ditinggalkan,pada tahap ini belum ada
penyesuain baik dari segi organisasi( manajemen )maupun produknya untuk pasar
international.
C. Regular Foreign Marketing
Produsen sudah mulai ada perencanaan untuk memasarkan produknya keluar
negeri atau pasar asing,dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestikatau
distributor asing tujuan utamanya memang fokus untuk melakukan ekspansi pasar
domestik dengan sudah mulai berusaha memahami dan mengenali kebutuhan maupun
keinginan pasar international
D. Global Marketing Operational
Pada fase ini,produsen sudah benar-benar terlibat dengan dunia international
secara global,kegiatannya tidak hanya sebatas pemesanan saja,tetapi sudah
merencanakan operasional produksi maupun organisasi yang bersain di pasar dunia.

3) Dinamika Kultur Budaya dalam Pemasaran Global


Budaya didefenisikan sebagai total jumlah pengetahuan tentang kepercayaan,
nilai-nilai dan kebiasaan untuk melayani secara langsung perilaku consumer dari
anggota masyarakat khusus.

Komponent kepercayaan dan nilai-nilai pada defenisi di atas berhubungan


dengan akumulasi perasaan dan prioritas yang dimiliki individu tentang sesuatu dan
miliknya.

3.A. Elemen-elemen Kultural


Terdapat tiga komponen dalam budaya, yaitu:
1. Konsep menyeluruh, budaya terdiri dari hampir semua hal yang mempengaruhi
proses pemikiran individu dan perilakunya. Budaya tidak hanya mempengaruhi
preferensi seorang konsumen, akan tetapi bagaimana konsumen membuat
keputusan dan bahkan bagaimana konsumen memahami dunia sekeliling.
2. Budaya diperoleh, budaya tidak meliputi respon dan predisposisi yang
diwariskan. Namun demikian oleh karena sebagian besar perilaku manusia
dipelajari dari pada pembawaan sejak lahir, maka budaya benar-benar
mempengaruhi perilaku
3. Kekompakan masyarakat modern sedemikian rupa sehingga budaya jarang
memberikan resep yang rinci untuk perilaku yang tepat. Sebagai gantinya
didalam masyarakat industry budaya memberikan batas kepada setiap individu
dalam berpikir atau bertindak.
Ciri pengaruh budaya, adalah bahwa kita jarang menyadarinya. Seseorang
berperilaku, berpikir dan merasa konsisten dengan anggota lainnya dari budaya yang
sama, sebab kelihatannya memang alamiah atau memang sudah benar apa yang dia
lakukan.
Gaya hidup konsumen dipengaruhi oleh keanggotaannya dalam kelompok
masyarakat yang lebih besar, kelompok ini disebut subkultur. Dimana orang yang
menjadi anggota kelompok membagi kepercayaan dan pengalaman biasa kemudian
menjadi ketentuan bagi anggota kelompok lainnya. Setiap konsumen termasuk ke
beberapa subkultur.
Keanggotaan dari suatu kelompok subkultur bisa didasarkan pada :
1. Persamaan umur.

2. Kesamaan latar belakang ras atau etnik atau suku.


3. Atau kesamaan tempat tinggal.
3.B. Perubahan Kultural
Tidak seperti karakteristik biologis yang merupakan pembawaan dari lahir
(seperti seks, kulit, warna rambut atau kecerdasan), budaya dipelajari. Pada awal usia,
kita mulai memperolehnya dari lingkungan sosial kita sebagai sebuah penetapan
kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang merupakan budaya kita. Untuk anak-anak,
pembelajaran untuk menerima nilai-nilai budaya dan adat adalah diperkuat melalui
proses memainkan permainan mereka. Proses pembelajaran budaya ini
mempersiapkan mereka untuk kehidupan nyata dalam lingkaran kehidupannya.
Pembelajaran Budaya
1. Bagaimana budaya dipelajari
a. Pembelajaran formal
b. Pembelajaran informal
c. Pembelajaran teknis
2. Enculturasi dan akulturasi
3. Bahasa dan symbol
4. Ritual
5. Pembagian budaya
3.C. Dampak Kultural dalam Perdagangan
1. Kesamaan dan perbedaan antara masyarakat,
2. Pertumbuhan kelas menengah global,
3. Akulturasi merupakan sebuah kebutuhan sudut pandang pemasaran,

4. Menerapkan teknik riset,

Terdapat empat dimensi budaya untuk menjelaskan variabilitas,yaitu :


1. Power distance, pengaruh perbedaan kekuasaan ketika terjadi hubungan antar
pribadi.
2. Uncertainty avoidance, persetujuan masyarakat terhadap ancaman, situasi
ragu-ragu dan dan kepercayaan pada institusi yang membantu mereka
menghindari ketidak pastian.
3. Masculinity / feminimity, peran jenis kelamin sangat menentukan tentang
perilaku pria dan wanita yang dapat diterima.
4. Individualism, nilai-nilai budaya sejahtera individu versus kelompok. Terdiri atas
dua yaitu :
a.Collectivism culture, orang-orang yang menjadi anggota kelompok
bekerjasama untuk mencapai tujuan.
b.Individualism culture, tujuan individu lebih penting.
Analisis konsumen lintas budaya banyak dilakukan dengan semakin maraknya
globalisasi, antara lain untuk mengetahui apa kesamaan dan perbedaan antara dua
atau lebih budaya. Sehubungan dengan kesamaan standarisasi produk lebih
dimungkinkan, sedangkan perbedaan selera dan pilihan produk antara konsumen lintas
budaya mengharuskan pemasar mencari cara beradaptasi supaya produknya diterima
dinegara sasaran.
Ada kemungkinan standarisasi produk diikuti dengan cara-cara berbisnis dan
pemasaran yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.
Banyak ahli beranggapan bahwa dalam pemasaran global, akulturasi sangat
dibutuhkan. Dan akulturasi harus dilakukan oleh pemasar terhadap budaya lokal dan

sebaliknya agar produk bisa diterima dipasar sasaran konsumen juga harus
dipengaruhi untuk menerima nilai-nilai baru.

4) Budaya, Gaya Manajemen dan Sistem Bisnis


4.A. Budaya
Budaya adalah kumpulan nilai-nilai, ritual, simbol, kepercayaan dan proses berpikir
yang dipelajari, dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diturunkan dari generasi
ke generasi.

Budaya yang mencakup semua elemennya, sangat mempengaruhi gaya


manajemen dan seluruh sistem bisnisnya.

Pelaku pemasaran internasional tidak hanya perlu menghargai perbedaan


kultural yang berhubungan dengan bisnis mereka, mereka juga harus memahami
asal-usul perbedaan tersebut.

Di setiap negara berbeda tentunya memiliki budaya yang berbeda beda pula. Oleh
karena itu pelaku bisnis internasional perlu menyadari dan menyesuaikan diri dengan
budaya-budaya lain jika ingin memasarkan suatu produk di negara lain yang memiliki
budaya berbeda.
4.B. Pengaruh Budaya dalam Sistem Bisnis
Dalam kenyataannya budaya sangat berpengaruh terhadap kelancaran dalam
dunia bisnis baik dalam perkembangan dalam bisnis skala nasional maupun skala
internasional. Sesuatu hal baru yang tidak sesuai dengan kebudayaan suatu bangsa
akan sulit diterima atau berkembang didalam negara tersebut.
Budaya merupakan faktor penting dalam pemasaran internasional, namun sering
kali budaya dilupakan ketika sebuah perusahaan berekspansi ke pasar internasional.
Banyak perusahaan begitu yakin bahwa produk, manajemen, dan harga yang
lebih baik dari produk lokal akan diterima oleh konsumen. Tetapi, mereka lupa bahwa

hal yang dianggap baik oleh perusahaan belum tentu sama dengan harapan
masyarakat.
Karena itulah sering kali kegagalan ekspansi suatu perusahaan ke negara lain
disebabkan arogansi perusahaan untuk memaksa konsumen
lokal menerima produk yang mereka tawarkan dan minimnya
riset pasar terhadap budaya.
CONTOH PENTINGNYA BERADAPTASI DENGAN BUDAYA
Kellogg's CORN FLAKES
Kellogg's adalah produsen susu sereal yang sangat
terkenal dan menguasai hampir 40% pangsa pasar sereal di
dunia. Perusahaan ini mengalami kegagalan saat mereka memasarkan produk ke India.
Ekspansi dengan nilai jutaan dolar terancam merugi.
Kegagalan Kelloggs bukan karena kualitas
produk, manajemen, ataupun jalur distribusi, namun
karena mereka kurang memahami budaya
masyarakat India dalam mengonsumsi sereal.
Konsumen di India terbiasa menggunakan
susu yang hangat dan menambah gula ke dalamnya,
sehingga ketika mereka menuangkan susu panas ke
Kelloggs crispy flakes membuat sereal tersebut menjadi lunak dan tidak gurih.

Hal ini menyebabkan konsumen di India tidak menyukai Kelloggs sereal. Kelloggs
berusaha mendidik konsumen di India untuk mengonsumsi produk mereka dengan cara
orang Amerika yaitu dengan menuangkan susu dingin ke crispy flakes. Cara seperti ini
gencar diiklankan di televisi, dan Kelloggs pun melakukan kunjungan ke konsumen.
Namun, hal ini tidak berhasil. Budaya orang India mengonsumsi sereal sebagai menu
makan pagi tidaklah mudah diubah.
4.C. Gaya Manajemen dalam Sistem Bisnis

Gaya manajemen adalah hal yang berhubungan dengan individu-individu yang


menjadi manajer dalam suatu perusahaan, dimana gaya dari seorang manajer
ditentukan oleh sifat dari individu manajer itu sendiri.

Dengan kebudayaan yang beragam dan terus berubah di setiap negara di


perlukan pula gaya manajemen yang berbeda-beda.

Terdapat beberapa budaya yang lebih menekankan pentingnya informasi dan


kompetisi, sementara budaya yang lain lebih
fokus pada hubungan dan pengurangan biaya
transaksi.

Oleh karena itu di perlukan gaya manajemen


yang lebih fleksibel dan mampu beradaptasi
dengan berbagai kondisi yang ditimbulkan
akibat adanya perbedaan budaya.
CONTOH PENERAPAN GAYA MANAJEMEN YANG
FLEKSIBEL PADA SISTEM BISNIS.

IKEA adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang home furnishing.


Setelah membuka toko pertama di Philadelphia pada tahun 1985, IKEA menemukan
bahwa produk yang diinginkan oleh masyarakat di Amerika tidak seperti produk yang
ditawarkan oleh IKEA.
Hampir semua yang ditawarkan oleh IKEA tidak sesuai dengan yang diinginkan
konsumen di Amerika. Mereka melupakan perbedaan budaya konsumen yang cukup
mendasar antara Eropa dan Amerika.
Bahkan, mereka yakin produk-produk IKEA akan diterima dengan mudah. Akibatnya,
IKEA mengalami kerugian yang signifikan akibat kegagalan mereka menjual produk
yang sesuai dengan keinginan konsumen di Amerika.
IKEA pun mengubah strategi pemasaran mereka dan melakukan riset pemasaran yang
mendalam mengenai konsumen di Amerika. Kini, IKEA mempunyai 37 toko di Amerika
Serikat dan mendapatkan 11% dari seluruh penjualan dari sana, yang merupakan
negara terbesar kedua, diikuti oleh Jerman.

5) Lingkungan Pemasaran
Secara garis besar, lingkungan pemasaran global ditandai dengan berbagai
macam trend, yaitu:
Berkembangnya perekonomian global dengan berbagai karakteristik,
Kekuatan politik yang mengarah pada struktur perdagangan bebas,
Kekuatan penawaran dan permintaan.
5.A. Lingkungan Politik dalam Pemasaran
Global
Politik yang dianut oleh berbagai Negara
tidaklah selalu sama dan bahkan seringkali
berubah. Perbedaan tersebut yang menyebabkan
persoalan yan kompleks dalam kegiatan bisnis. Oleh sebab itu, setiap perusahaan

global perlu meningkatkan dan mengantisipasi setiap resiko politik yang bisa
mempengaruhi kelangsungan bisnisnya.
Risiko Politik

Risiko ketidakstabilan umum: risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian


terhadap kelangsungan hidup dari sistem politik negara tujuan.

Risiko Eksproriasi: risiko yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa


pemerintah negara tujuan akan mengambil tindakan tertentu, misalnya
pembatalan kontrak, konfiskasi, nasionalisasi, maupun eksproriasi.

Risiko operasi: risiko yang muncul karena adanya ketidakpastian bahwa


pemerintah negara tujuan akan memaksa atau menghambat operasi bisnis
perusahaan asing.

Strategi yang digunakan untuk meminimumkan risiko politik.

Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal,

Mempekerjakan tenaga kerja lokal,

Membagi kepemilikan,

Menerapkan political neutrality,

Lisensi,

Melakukan lobbying.

5.B. Lingkungan Hukum dalam Pemasaran Global


Hukum merupakan aturan-aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur
tingkah laku individu dalam suatu masyarakat secara keseluruhan.Secara garis besar,
ada 2 macam sistem hukum internasional, yaitu:
Common law,

Code law.
1. Common law
Common law yang dikembangkan di Inggris merupakan sistem hukum yang
didasarkan pada preseden, kebiasaan/konvensi masa lalu, dan interpretasi
terhadap hukum yang seharusnya diterapkan pada situasi tertentu.
2. Code law
Sistem hukum yang didasarkan pada aturan-aturan legislatif yang tertulis. Code
law dikembangkan pertama kali pada zaman kerajaan Romawi dan hingga saat
ini masih banyak diterapkan.
Hukum yang bisa menjadi penghambat untuk memasuki pasar negara tujuan
pemasaran:

Tarif: merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah sebuah negara

terhadap produk-produk ekspor dan impor


Hukum Anti Dumping
Lisensi Ekspor/Impor
Insentif Legal
Hukum pembatasan Perdagangan

4 alternatif cara pemecahan konflik dalam bisnis berskala global, yaitu:


1. Negosiasi Langsung
2. Konsiliasi
3. Arbitrasi
4. Proses Pengadilan
5.C. Lingkungan Informasi dan Teknologi dalam Pemasaran Global
Lingkungan teknologi merupakan salah satu faktor yang paling dramatis dalam
mempengaruhi perubahan lingkungan internasional. Berbagai inovasi teknologi

telah, sedang, dan akan terus berkembang diantaranya dalam bidang bioteknologi,
teknologi komputer, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, robotika,dll.
Freeman & Perez (1998) mengidentifikasikan 5 siklus bisnis yang disebut techno
economic paradigma sbb:
1) Early Mechanization (1770an-1840an)
2) Steam Power and Railway (1830an-1890an)
3) Electrical and Heavy Engineering (1880an-1940an)
4) Fordist Mass and Production (1930an-1990an)
5) Information and Communication (1980an-2040an)
Freeman & Perez (1988) menegaskan bahwa difusi teknologi utama dan sumber
daya yang berkaitan dengan masing-masing paradigma tekno-ekonomik mengubah
pasar internasional secara radikal, baik pada level negara dan industri makro,
maupun level bisnis dan individual Mikro.
Meliputi:
1. Berkembangnya industri-industri baru berdasarkan teknologi dan sumber daya
kunci.
2. Solusi efektif bagi keterbatasan paradigma tekno-ekonomik sebelumnya.
3. Infrastuktur baru pada level nasional dan internasional.
4. Sejumlah negara mendapatkan posisi kepemimpinan dalam hal teknologi dan
ekonomi berdasarkan penerapan teknologi dan sumber daya kunci yang relevan
dengan paradigma baru.
5. Perubahan dalam kepadatan penduduk dan urbanisasi.
6. Perubahan radikal dalam bentuk-bentuk organisasi berkaitan dengan
kemunculan perusahaan-perusahaan dalam industri baru.

7. Sistem pelatihan dan pendidikan baru.


8. Berkembangnya jasa-jasa baru yang terkait dengan paradigma tekno-ekonomik
Munculnya para wirausaha inofatif baru.

6) Visi Global melalui Riset Pemasaran


6.A. Pengertian Riset Pemasaran
Kegiatan penelitian yang dilakukan secara sistematis,mulai dari perumusan
masalah,tujuan penelitian, pengumpulan data pengolahan data dan

pengintepretasian data hasil penelitian.


Walter B Wants dalam Basu Swastha(1998) Riset pemasaran adalah
pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu manajemen dalam
mengambil keputusan dalam bidang pemasaran.

6.B. Ruang Lingkup Pemasaran

Mengukur pasar dan penjualan

Riset barang

Riset ekonomi perusahaan

Riset periklanan

Riset lingkungan

6.C. Proses Riset Pemasaran

Merumuskan masalah atau mengidentifikasi kesempatan

Menentukan sumber-sumber informasi

Mempersiapkan formulir pengumpulan data

Menentukan sampel

Mengumpulkan informasi di lapangan

Mengadakan pengolahan (tabulasi), dan analisa data.

Mempersiapkan laporan penelitian

6.D. Tujuan Riset Pemasaran

Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif


kenyataan yang ada

Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases)

6.E. Variabel-variabel riset pemasaran

Variabel yang dapat dikontrol :

a) Produk
b) Harga
c) Distribusi
d) Promosi

Variabe variabel yang tidak dapat di kontrol :

a) Kondisi ekonomi
b) Teknologi
c) Peraturan pemerintah

d) Politik
e) Kompetisi
f) Perubahan social
6.F. Proses Pengambilan Keputusan
1) Tentukan masalah pemasaran
2) Tentukan variabel-variabel yang termasuk dalam kategori variabel yang dapat
3)
4)
5)
6)

dikontrol dan variabel yang tidak dapat di kontrol


Kumpulkan semua informasi yang relevan
Pilih alternatif yang terbaik
Kembangkan dan implementasikan rencana yang baik
Evaluasi keputusan yang telah diambil

7) Strategi Pemasaran Kompetitif Internasional


7.A. Model Posisi Kompetitif
Secara umum, posisi kompetitif di nilai berdasarkan sejumlah dimensi yang
berpengaruh terhadap:
Kinerja pasar internasional.
Kinerja laba internasional.
Adapun dimensi-dimensi tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu:
1. Structural position,
2. Strategic position,
3. Market position dan,
4. Resources position,
7.B. Strategi Perusahaan Internasional Dominan.
Tujuan utama perusahaan dominan adalah mempertahankan dan memperkuat
posisi kompetitif dimasa depan ,baik dipasar luar negeri maupun dipasar depan
yang dipilih. Tujuan ini biasanya dicapai melalui 3 Cara yaitu:
1. Memperkuat persepsi pasar
2. Mengelola pasar.
3. Mengembangkan market sensing dan competitive
intelligence
7.C. Strategi bagi Internasional Market Leader.

Secara garis besar, strategi pemimpin pasar internasional meliputi 3 bentuk yaitu
sbb:
1. Memperluas pasar keseluruhan
Yaitu dimana pemimpin pasar meraih keuntungan terbesar dari peningkatan
pasar atau permintaan total dengan cara mencari pemakai baru,mengupayakan
pemanfaatan baru, dan meningkatkan frekuensi pemakain produk.
2). Melindungi pangsa pasar
Yaitu pemimpin berupaya meningkatkan besarnya ukuran pasar dan
berusaha melindungi bisnis yang sudah ada di pasar luar negeri dari segala
kemungkinan serangan para pesaing.
Ada 6 strategi yang diterapkan pemimpin pasar dalam rangka melindungi
pangsa pasarnya:
1.Position defense
2.Flanking defense
3.Pre-emptive defense
4.Counter offensive defense
5.Mobile defense
6.Contraction defence
3). Meningkatkan pangsa pasar
Yaitu dimana pemimpin pasar bisa berkembang dengan cara meningkatkan
pangsa pasarnya.
7.D. Strategi bagi Internasional Challenger
Penantang pasar internasional perlu memutuskan 3 kebijakan strategic yaitu
sbb:
Pertama ,tujuan strategic harus ditetapkan dengan cermat,
Kedua,penantang pasar harus memilih pesaing yang ingin ditantang,
Ketiga,penantang pasar harus memilih strategi penyerangan yang tepat.
7.E. Strategi bagi Internasional Follower

Pengikut pasar merupakan salah satu target utama serangan dari penantang.
Pengikut pasar dapat klasifikasikan ke dalam 3 jenis:
1 . Cloner meniru secara langsung produk, distribusi, periklanan, dan kebijakan
pemasaran lainnya.
2. Imitator meniru beberapa aspek dari pemimpin pasar,tetapi tetap berusaha
melakukan diferensiasi dalam hal pengemasan,penetapan periklanan.
3. Adaptor berusaha mengembangkan produk & program pemasaran pemimpim pasar.
Secara garis besar, strategi pengikut pasar internsional dikategorikan menjadi 4 macam
yaitu:
1.Imitation
( Pengikut pasar menawarkan Produk yang sama dengan harga lebih murah).
2.Adding features
(fitur tambahan untuk diferensasi.)
3.Stripping down
(mengurangi fitur tertentu).
4.Flanking
(Perpaduan 3 dan 4 agar mengembangkan produk yang cocok bagi segmen pasar
kecil).
7.F. Strategi bagi Internasional Niche Firm.
Merupakan perusahan yang produk atau jasanya secara khusus di tujukan untuk
memuaskan pasar yang spesifik.
Berikut ini adalah beberapa jenis pengkhususan yang dapat dipilih yaitu:
1.Spesialis Pemakai Akhir
2.Spesialis Tingkat Vertikal
3.Spesialis Ukuran Pelanggan
4.Spesialiis pelanggan tertentu
5.Spesialis Geografis
6.Spesialis Produk

8) Distribusi Global
8.A. Pengertian Distribusi Global
Distribusi global merupakan salah satu keputusan penting yang menentukan
keberhasilan pemasaran global.
a. Proses manajemen saluran distribusi
Keputusan distribusi merupakan keputusan strategis yang berdampak jangka
panjang jarena menyangkut komitmen dan biaya yang besar .
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan terlibat
dalam proses penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari distribusi ke
konsumen guna memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.
Secara garis besar perilaku saluran distribusi tercermin dalam 3 proses interaktif
yaitu :
1. Proses inisiasi
2. Proses implementasi
3. Proses rivew.
Dalam merancang saluran pemasaran perusahaan menerpakan sejumlah kriteria
dasar yang berlaku pada beberapa kondisi:
1. Pilihan perantara untuk pemanufaktur dan pilihan pemasok untuk perantara.
2. Jumlah besaran dan konsentrasi biografis pelanggan berdampak langsung pada
perancangan saluran pemasaran.
3. Produk-produk tidak tahan lama dan membutuhkan pemasaran langsung atau
setidaknya perantara yang bisa menjamain perputaran barang dagangan secara
cepat dan pengiriman yang terproteksi.

4. Karakteristik lingkungan yang dihadapi perantara pesaing dan perusahaan juga


mempengaruhi desain saluran distribusi.

8.B. Tujuan Saluran Distribusi.


Tujuan pokok saluran distribusi adalah menciptakan utilitas bagi para pelanggan.
Utilitas tersebut terdiri atas 5 category:

Utilitas tempat (place utility).

Utilitas waktu (time utility).

Utilitas bentuk (form utility).


Utilitas informasi (information utility).

Utilitas kepemilikan (ownership utility).

Ada 2 pilihan utama jika perusahaan ingin masuk ke pasar kompetitif:


1. Keterlibatan langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.
2. Keterlibatan tidak langsung melalui agen distributor dan pedagang grosir
independen.
Ada 4 faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan saluran distribusi global
agar sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu :
1. Karakteristik pelanggan.
2. Karakteristik produk.
3. Karakteristi perantara.
4. Karakteristik lingkungan.

8.C. Efektivitas saluran distribusi global


Dalam rangka menetapkan strategi distribusi untuk dasar global, perusahaan
harus mempertimbangkan biaya dari berbagai alternatif yang tersedia.
Salah satu kerangka yang terbukti evektif untuk menganalisis situasi ini adalah
kerangka 5c yaitu:
1. Coverage.
2. Caracter.
3. Continuity.
4. Control.
5. Cost.
8.D. Inovasi dalam Saluran Distribusi Global
Inovasi bisa dihasilkan dari 3 sumber:
1. Perubahan teknologi yang memungkinkan perusahaan menggunakan tipe
perantara yang sebelumnya tidak tersedia.
2. Peraturan yang memungkinkan penciptaan tipe perantara tertentu.
3. Experimentasi dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah di coba
oleh eksportir.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan distribusi
langsung yaitu:
1. Sumber daya perusahaan.

2. Karakteristik produk atau jasa.


3. Segmentasi yang dilayani.
4. Program pemasaran yang disusun perusahaan.

BAB 3. PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


Pemasaran Internasional diartikan sebagai proses pemusatan sumber daya dan
tujuan organisasi pada peluang pasar. Dalam melakukan sebuah bisnis atau
membangun perusahaan yang berskala internasional, masing-masing pelaku
pemasaran harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kaitannya dengan
Pemasaran Internasional. Sehingga mampu bersaing dengan baik dan juga mampu
menguasai pangsa pasar internasional.

Anda mungkin juga menyukai