Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN

“STRATEGI PEMASARAN ONLINE TERHADAP PERILAKU KONSUMEN


KAFE UPNORMAL”
Dosen Pengampu : Ir. Farida, M.M

Disusun Oleh :

1. Umbu Yogi P (153112500150012)


2. Helmi Alfarisi (153112500150019)
3. Sharfinah (153112500150021)
4. Faradina Ervia H (153112500150023)
5. Sarah Salsabila (163112500150019)

PROGRAM KEKHUSUSAN AGROTEKNOLOGI


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat,
ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.
Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh laba
optimal serta berusaha memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi
perusahaan pesaing. Seorang pemasar dituntut mampu menciptakan strategi
pemasaran yang tepat dalam rangka persaingannya dengan perusahaan lain. Pemasar
juga harus menciptakan produk yang mampu mengkarakteristikkan diri
agar konsumen mengenal produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan tersebut.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mulai digunakan tidak hanya
untuk melakukan tukar informasi, berita, dan semacamnya, namun saat ini
teknologi sudah mulai digunakan untuk merambah dan memajukan dunia bisnis.
Salah
satu teknologi yang perkembangannya semakin pesat adalah teknologi internet,
teknologi dunia maya ini merupakan teknologi yang saat ini menjadi trend
untuk berbagai kalangan, baik dari anak-anak sampai orang tua saat ini
menggunakannya. Dengan internet setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang
lain yang berada di berbagai belahan dunia tanpa dibatasi waktu dan ruang.
Melalui media ini mereka dapat memperoleh dan menyampaikan berbagai
informasi yang dibutuhkan kapan dan dimana saja. Jejaring sosial networking sudah
semakin maju yang saat ini bisa dikatakan sebagai yang fenomenal adalah
twitter dan facebook. Search engine yang ada didunia maya juga mampu
dimanfaatkan untuk membuat seseorang tidak hanya bisa
duduk diam tanpa penghasilan, namun dengan internet mereka mampu
mendapatkan penghasilan.
Internet saat ini dirasa bisa menjadi solusi pemasaran yang
sangat bagus karena bisa diakses oleh orang dalam waktu yang tanpa batas da
nbisa diakses oleh orang lain darimana saja berada. Pemasaran media online
dapat dikatakan sebagai bisnis yang menjanjikan untuk saat ini. Salah satu kafe yang
melakukan pemasaran secara online adalah Warunk Upnormal.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana strategi pemasaran online terhadap perilaku konsumen yang
dilakukan Kafe Upnormal.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui strategi pemasaran online terhadap perilaku konsumen yang
dilakukan Kafe Upnormal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen


Perilaku Konsumen merupakan suatu tindakan yang tunjukkan oleh konsumen
dalam hal mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang
mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam arti lain perilaku
ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang
terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan/ menukarkan dengan barang
atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada
perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu
pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan
bagaimana konsumen mengambil keputusan.
Kotler (2007) mengatakan bahwa, “perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut :
1. Faktor Budaya.
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Masing-masing
budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia
memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas
sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun
secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang didalam kelas sosial yang
sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial
yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior
dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel-seperti
pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu
variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas
sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung
pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
2. Faktor sosial.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan,
keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani
perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku serta konsep pribadi
seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok
sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual.
Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang
tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi,
pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat
ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3. Faktor pribadi.
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.
4. Faktor psikologi.
Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen
tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses
psikologis penting-motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental
mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
Menurut Wilkie (1986) menyatakan bahwa perilaku konsumen itu dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Yang disebut internal antara lain: usia, pekerjaan,
gaya hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Sedangkan faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga, kelompok acuan, kondisi
lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan dan situasi.
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah suatu pengambilan keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Pengertian strategi pemasaran
lainnya adalah suatu pola fundamental, dimana adanya suatu perencanaan pemasaran,
pengarahan sumber daya, serta interaksi dengan pasar, pesaing, konsumen dan lain
sebagainya. selain itu, dalam suatu strategi pemasaran ada baiknya untuk
mempertimbangkan tujuan dari pemasaran, pasar yang diincarnya dan bagaimana
mengelola sumberdaya dengan efektif dan efisien.
Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari
pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

2.3 Pemasaran Media Online


Pemasaran media online pada dasarnya adalah kegiatan komunikasi pemasaran
dengan menggunakan media Internet. Pada awalnya menggunakan halaman-halaman
berformat HTML yang bisa diakses oleh pengguna Internet. Itulah awal dari website
yang kemudian menjadi ‘rumah kedua’ bagi perusahaan-perusahaan yang sudah eksis
untuk menampilkan jati dirinya. Pada perkembangannya pemasaran online tidak
hanya menggunakan media website, namun juga email dan aplikasi-aplikasi lain yang
berjalan di atas protocol Internet.
Selama bertahun-tahun kita telah merasakan perubahan yang paling dinamis
dan revolusional dalam dunia pemasaran yaitu periklanan dan promosi. Perubahan-
perubahan tersebut didorong oleh perkembangan yang terjadi dalam hal teknologi yang
telah mengarahkan dunia pemasaran kepada pertumbuhan komunikasi melalui media
interaktif khususnya internet. Internet telah merubah cara perusahaan dalam mendesain
dan mengimplementasikan keseluruhan strategi bisnis dan pemasaran mereka. Internet
juga mempengaruhi program komunikasi pemasaran mereka.
Jutaan perusahaan baik perusahaan multinasional sampai bisnis lokal telah
mengembangkan website untuk mempromosikan produk dan jasa mereka dengan cara
menyediakan informasi untuk menciptakan interaksi dengan calon konsumen. Fasilitas
interaktif yang ditawarkan internet adalah salah satu keuntungan yang utama. Berbeda
dengan media tradisional dimana sangat menonjolkan bentuk komunikasi searah,
media digital seperti internet memngkinkan bentuk komunikasi dua arah.
Terdapat banyak alasan mengapa internet menjadi alat pemasaran yang ideal.
Internet bisa menjangkau jutaan orang tetapi juga masih bisa digunakan untuk
mengejar target pasara yang terdiri dari sekelompok individu tertentu. 24 jam dalam 7
hari sangat menarik dan tidak terdapat batasan geografis. Menurut Internet Marketing
for Dummies, internet adalah sarana yang ideal sekaligus yang terburuk untuk
memasang iklan. Bagusnya adalah iklan online sangat mudah untuk melacak jumlah
orang yang telah mengunjungi iklan yang dipasang. Segi buruknya adalah tidak bisa
memastikan bahwa iklan tersebut langsung menghasilkan penjualan.
Pemasaran media online mulai populer sejalan dengan makin populernya
penggunaan internet. Sebelum adanya pemasaran media online, kegiatan pemasaran
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akibatnya para perusahaan kecil atau yang
baru bertumbuh tidak mampu melakukan aktivitas pemasaran secara optimal
(Lasmadiarta, 2010:3).
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari kegiatan pemasaran online, tentu
saja dibutuhkan berbagai strategi. Berikut ini adalah beberapa strategi pemasaran
online yang dapat diterapkan salah satunya, atau beberapa strategi secara simultan, baik
oleh individu maupun perusahaan atau badan usaha.
1. Memiliki situs web atau blog
Ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi agar pemasaran menggunakan media
situs web atau blog dapat berjalan efektif dan efisien, yang pada akhirnya tujuan dari
pemasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tujuan pemasaran dapat berupa
peningkatan penjualan, peningkatan brand awareness, atau mengedukasi pasar.
Syarat-syarat yang mesti dipenuhi web atau blog agar mampu menjadi media
pemasaran online, antara lain desain yang menarik, tampilan yang memikat, sajian
informasi yang lengkap, kenyamanan, dan kemudan untuk diakses.
2. Bergabung dalam jaringan sosial, semisal Facebook dan Twitter
Jumlah pemilik akun di jaringan sosial tidak terbatas. Mereka berasal dari
berbagai kalangan, kelompok usia, dan wilayah tempat tinggal. Di antara mereka tentu
banyak yang berpotensi untuk disasar menjadi segmen pasar. Dengan memiliki akun
di jaringan sosial, para pelaku bisnis akan terhubung dengan mereka dan dapat menjalin
komunikasi secara intens serta melakukan kegiatan pemasaran.
3. Online advertising
Jenis online advertising, antara lain PPC dan CPM. PPC (Pay Per Click), yaitu
seseorang atau badan usaha sebagai pemasang iklan hanya membayar iklan ketika ada
orang yang mengklik iklan tersebut. Sedangkan, CPM (Cost Per Million Impressions)
adalah pengiklan membayar iklannya berdasarkan berapa kali iklan tersebut dilihat
pengunjung.
BAB III
PEMBAHASAN

Strategi Pemasaran di Warunk Upnormal


Industri makanan dan minuman atau restoran merupakan salah satu bisnis
yang menjanjikan. Karena pada dasarnya orang makan untuk dapat bertahan hidup
sehingga hal tersebut yang bisa dikatakan menjadi alasan mengapa bisnis restoran
menjajikan. Pada umumnya setiap usaha bisnis didirikan dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Keuntungan yang menjadi
target perusahaan tercemin dari volume penjualan yang dapat digunakan sebagai
tolak ukur keberhasilan usaha pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Belakangan ini kafe dan restoran siap saji merupakan tren gaya hidup remaja
dan eksekutif. Anak muda dan nongkrong adalah dua hal yang sudah melekat. Di
sekolah-sekolah usai jam pelajaran, di kampus-kampus di antara jam kuliah, bahkan
di kantor-kantor sepulang jam kantor, akan mudah dijumpai kelompok-kelompok
remaja dan orang muda duduk-duduk di kafe dan restoran. Hobi anak-anak muda di
kota-kota besar yang suka nongkrong sambil makan bersama rekan-rekan mereka.
Di dalam bisnis kafe dan restoran, untuk dapat membuat restoran terlihat
menarik maka pada produk atau jenis makanan yang ditawarkan harus mempunyai
kelebihan serta perbedaan rasa, varian menu, serta suasana restoran. Tempat yang
strategis, suasana nyaman dan harga yang terjangkau membantu dalam
meningkatkan volume penjualan. Begitu pula dengan tempat makan Warunk
Upnormal yang mempunyai tempat yang strategis, harga yang ekonomis serta
suasana yang nyaman untuk bersama teman atau keluarga.
Warunk Upnormal merupakan kafe yang bertemakan anak muda. Warunk
Upnormal berdiri sejak bulan Juni tahun 2014 di Bandung. Sajiannya berupa olahan
mie, aneka roti bakar dan minuman susu baik dingin ataupun panas. Menu olahan
mie dan roti bakar dan minuman susu sebagai hidangan yang ditawarkan memang
sudah dimiliki oleh beberapa tempat makanan yang lain. Namun yang menjadi
menariknya adalah kafe ini berbeda dengan konsep kafe pada biasanya.
Warunk Upnormal ini hadir menjawab kegelisahan para pelanggan warkop
Indomie pada umumnya. Menggunakan tagline ‘Makan Indomie dengan suasana
Starbuks’ Di warkop biasa, pelanggan tak leluasa mendapat tempat duduk, hanya ada
kursi kayu memanjang seadanya. Tidak ada fasilitas seperti colokkan listrik, TV
kabel, AC dan free WiFi. Tidak hanya itu, tempat makan ini menyediakan beberapa
permainan seperti uno dan monopoli sehingga pelanggan bisa menunggu pesanan
sambil bermain.
Daya tarik dari Warunk Upnormal yang lain yaitu selama ini tidak
menggunakan promosi besar seperti pemasangan iklan pada media cetak,
pemasangan baligho di sisi jalan atau juga spanduk tetapi mengandalkan word of
mouth yakni pemasaran dari mulut kemulut yang sangat efektif berupa rekomendasi
pembelian produk dari konsumen yang merasa puas mencoba produk Warunk
Upnormal tersebut kepada khalayak luas.
Di era modern ini pun WOM tidak hanya dilakukan melalui face to face, namun
sudah memanfaatkan teknologi yang ada contoh memberitahukan sesuatu ke teman
melalui e-mail dan juga website atau jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram
dan path. Contoh ada seseorang menyukai suatu kuliner atau makanan tertentu
kemudian dia menampilkan informasi dan me-review dalam blog atau media sosial dia.
Seseorang yang sengaja me-retweet dan me-repost temannya yang membicarakan
suatu produk tertentu, tanpa sengaja orang tersebut sudah melakukan word of mouth
namun proses komunikasi antar konsumen melalui internet atau media sosial tersebut
dikenal dengan electronic word of mouth (e-WOM).
Goldsmith dan Horowitz (2006) menyatakan bahwa penggunaan internet telah
mengubah cara konsumen berkomunikasi dan berbagi pendapat atau ulasan mengenai
produk atau jasa yang pernah dikonsumsi. Gruen (2006) mendefinisikan e-WOM
sebagai sebuah media komunikasi untuk saling berbagi informasi mengenai suatu
produk atau jasa yang telah dikonsumsi antar konsumen yang tidak saling mengenal
dan bertemu sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Jimenez dan Mendoza
(2013), menunjukkan bahwa e-WOM memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen
sebelum konsumen memutuskan untuk membeli sebuah produk atau jasa.
Melalui media sosial yakni Twitter (@warunk_upnormal) dan Instagram
(@warunk_upnormal) Warunk Upnormal juga memanfaatkan sebagai media
pengenalan produk dan penarik konsumen. Hal ini yang menjadi daya tarik dalam
promosi restoran tersebut. Kalau pada biasanya kafe ataupun restoran banyak
menyebar spanduk di tempat lain, tidak begitu dengan Warunk Upnormal. Promosi
yang digunakan Warunk Upnormal yakni dengan mengandalkan dari promosi yang
disebarkan di Twitter dan Instagram.
Mengacu pada perkembangan tersebut, pemasaran aktif juga mengharuskan
para pelaku bisnis untuk mendefinisikan want and need dari sudut pandang konsumen.
Para pelaku bisnis perlahan-lahan terdorong untuk memahami budaya konsumen, baik
melalui ekspresi estetika, maupun gaya hidup konsumen. Melalui pemahaman tersebut,
pelaku bisnis mengharapkan adanya strategi pemasaran tentang perilaku dan motif
belanja konsumen. Store Atmosphere sebagai salah satu sarana komunikasi dapat
berakibat positif dan menguntungkan dibuat sedemikian menarik. Suatu proses
pemasaran yang dilakukan perusahaan karena konsumen akan merasa nyaman, jika
Store Atmosphere atau suasana tampilan restoran mendukung. Minimal konsumen atau
calon konsumen akan merasa betah berlama-lama didalam kafe atau restoran dan
semakin memperbesar peluang konsumen untuk melakukan pembelian.
Menurut menurut Levy & Weitz (2012:490) store atmosphere adalah:
“Atmosfer mengacu pada desain lingkungan meskipun komunikasi visual,
pencahayaan, warna, musik, dan aroma untuk mensimulasikan respon persepsi dan
emosi pelanggan dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian mereka.” Atau
dengan kata lain suatu karakter fisik yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Yalcin
dan Kocamaz (2003) menyatakan bahwa store atmosphere merupakan faktor penentu
yang terpenting bagi para konsumen dalam memilih untuk berbelanja atau makan di
suatu tempat.

Perilaku Konsumen Terhadap Pemasaran Online yang Dilakukan Kafe


Upnormal
BAB IV
KESIMPULAN

Twitter dan instagram menjadi media promosi bagi Warunk Upnormal. Warunk
Upnormal selalu membalut konten mereka dengan kreatif dan didasari dari informasi
tentang fasilitas, produk dan promosi. Warunk Upnormal sendiri telah membuat
diferensiasi dari restoran sejenis dengan mengusung indomie sebagai menu utama yang
telah diinovasikan menjadi berbagai rasa yang unik. Warunk Upnormal cukup bijak
dalam melakukan tweet, Warunk Upnormal membagi waktu untuk melakukan tweet
yaitu dilihat dari moment serta waktu yang tepat sehingga informasi yang disampaikan
sampai kepada konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Epol, S. 2017. Materi Strategi Pemasaran Online. http://sule-


epol.blogspot.com/2017/08/makalah-pemasaran-media-online.html. (dikses
tanggal 2 Desember 2018 pukul 22:13)
Fachmi, S. Y., M. T. Lestari, A. l. Imran. 2016. Analisis Strategi Buzz Marketing
Warunk Upnormal Bandung Melalui Twitter Buzz Marketing Strategy Analysis
Warunk Upnormal Bandung Through Twitter. E-Proceeding of Management
3(2).
Gunarto, B. 2013. Strategi Pemasaran.
http://bieliegunarto.blogspot.com/2013/06/strategi-pemasaran.html. (dikses
tanggal 2 Desember 2018 pukul 21:22)
Junianti, T. 2014. Mengapa Perusahaan Perlu Memperhatikan Perilaku Masyarakat.
http://taniajunianti.blogspot.com/2014/01/tugas-makalah-perilaku konsumen
.html. (dikses tanggal 2 Desember 2018 pukul 22:00)

Anda mungkin juga menyukai